Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya-PDF Free Download

DAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN MAMBERAMO - ELELIM II DI KABUPATEN YALIMO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA . Metode yang digunakan yaitu metode analisa komponen untuk perkerasan lentur dan metode bina marga 2003 untuk perkerasan kaku. Dari hasil perhitungan . (Mutu beton K-250) 18 cm dan tebal lapisan pondasi bawah (Lean mix .

Tabel III. 8. Spesifikasi Baja Tulangan Menurut AASTM . 35 Tabel III. 9. Perbedaan Perkerasan Lentur dengan Perkerasan Kaku . 39 Tabel V. 1. Volume Pekerjaan Konstruksi Perkerasan Lentur dengan . 29. Pekerjaan penulangan drainase cor ditempat. 42 . xv Gambar III. 30. Pengecoran konstruksi drainase cor ditempat . 42 Gambar III. 31 .

pada proses perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen sesuai dengan SKBI-2.3.26.1987 dapat diperoleh den-gan menggunakan rumus konversi nilai CBR tanah dasar. Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1987) yang dimaksud dengan perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya meng-

3,00 5 Lapis pelindung: (Buras/Burtu/Burda) 3,00 - 6,70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston 6,71 - 7,49 7,5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston 7,50 - 9,99 7,5 Lasbutag, Laston 10,00 10 Laston Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Tebal Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisis Komponen (1987:13) .

skripsi studi perencanaan perkerasan lentur jalan raya dengan standar bina marga pada ruas jalan sentani-warumbain km 41 000-km 61 000 (20 km)

1.3.18. Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN) adalah merupakan suatu lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dengan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal keras dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis

Tata cara perencanaan ketebalan plat Kebutuhan tebal perkerasan ditentukan dari jumlah kendaraan niaga selama usia rencana. Perencanaan tebal pelat didasarkan pada total fatique mendekati atau sama dengan100%.

i PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2003 DAN METODE AASHTO 1993 PADA PROYEK JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA STA. 22 025 - STA. 28 000 Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Bab ini menjelaskan perihal pengertian perkerasan jalan, jenis perkerasan jalan dan jenis bahan susun perkerasan jalan. 2. Relevansi Pemahaman perihal pengertian dan jenis perkerasan jalan serta jenis bahan susunnya merupakan dasar pemahaman terhadap bab-bab berikutnya. Oleh karena itu, bab ini berkaitan dengan bab-bab lain dalam bahan ajar ini. 3.

5/16/2011 www.salmanisaleh.wordpress.com 3 METODA ANALISA KOMPONEN BINA MARGA Metoda analisa komponen Bina Marga merupakan metoda perencanaan tebal konstruksi perkerasan secara empiris Metoda ini merupakan modifikasi dari metoda AASHTO 1972 yang disesuaikan dengan kondisi jalan

1. Nilai b atau lebar yang di ambil adalah 1m atau 1000 mm (Pasal 10.5.1). 2. Tebal selimut beton plat minimum (Pasal 7.7.1) : - Untuk batang tulangan plat Ø 36, tebal selimut plat beton 20 mm. - Untuk batang tulangan plat Ø 40, tebal selimut plat beton 40 mm 3. Tebal minimum plat (h) a.

NA - 140VG3 NA - 148VG3 Depdag No. Terima kasih Anda telah membeli produk ini. - Untuk kinerja dan keselamatan optimum, bacalah petunjuk-petunjuk ini dengan saksama. - Sebelum menghubungkannya ke sumber arus, mengoperasikan atau menyesuaikan produk ini, bacalah petunjuk-petunjuk yang ada dengan saksama.

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

Petunjuk Teknis Pengelolaan Pembelajaran Riset di Madrasah. B. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah sebagai salah satu panduan operasional pengelolaan pembelajaran riset di Madrasah. C. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Ruang lingkup juknis ini diuraikan dengan sistematika sebagai berikut. 1.

Dari Perhitungan nilai DCP sampai penentuan grafik hubungan nilai DCP dengan CBR di dapat nilai CBR per STA-nya ialah sebagai berikut : 1. STA 0 000 CBR nya 13,50% 2. STA 0 300 CBR nya 12,00% 3. STA 0 600 CBR nya 10,00% 4. STA 1 000 CBR nya 10,10% CBR 0,114 11,40% Dengan data ini dapat diketahui CBR rencana 11,40 % dan dengan menggunakan .

kerusakan paling dominan terjadi dan faktor-faktor penyebab paling utama dalam kerusakan dini serta usulan penanganan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Selain itu, tulisan ini akan mengulas mengenai hubungan kerusakan perkerasan jalan dengan biaya penanganan berdasarkan hasil penelitian terdahulu. Namun, tulisan ini dibatasi

Spesifikasi pekerjaan drainase 4. Spesifikasi pekerjaan tanah 5. Spesifikasi pelebaran pekerasan dan bahu jalan 6. Spesifikasi perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen 7. Spesifikasi perkerasan aspal 8. Spesifikasi struktur 9. Spesifikasi pengembalian kondisi dan pekerjaan minor 10.Spesifikasi pemeliharaan rutin dan pekerjaan harian .

perkerasan kaku. jalan percobaan telah banyak dibuat selama beberapa tahun, Evaluasi pertama kali pada kinerja perkerasan kaku telah dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum Detroit pada tahun 1909. Jalur percobaan ini mencakup beton, granit, creosote blok, serta cedar block. Berdasarkan hasil . Modul 1 - Konsep Dasar Konstruksi Perkeasan .

BAB KONSEP PERENCANAAN 1. Pengertian Perencanaan . tujuan dan manfaat perencanaan pembelajaran antara lain adalah; a. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam . PERENCANAAN PEMBELAJARAN PLS Page 11 BAB MERENCANAKAN PEMBELAJARAN Di berbagai wilayah, khususnya di daerah pedesaan, guru

Perencanaan Jangka Pendek Perencanaan SDM dalam jangka waktu paling lama satu tahun. Misalnya : Menyusun kebutuhan pegawai untuk kegiatan proyek yang pelaksanaan pekerjaannya kurang dari satu tahun. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan SDM untuk memenuhi kebutuhan pegawai selama satu sampai lima tahun. Perencanaan Jangka Panjang

3.1. Perencanaan Struktur Atap Pada perencanaan ini digunakan struktur atap dari gable frame, yang diperhitungkan dapat menahan beban-beban, baik berupa beban mati maupun beban hidup. 3.1.1. Perencanaan Gording. 1). Data-data yang digunakan pada perencanaan gording digunakan data-data sebagai berikut: a). Jarak antar kuda-kuda (d k) 4 m

UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 . . untuk melengkapi petunjuk praktikum multimedia. Petunjuk praktikum ini berisi langkah-langkah melakukan pemeriksaan pada hewan besar khususnya ruminansia. Petunjuk praktikum ini terbagi menjadi pemeriksaan dasar yang . Goyangkan termometer sehingga cairan skala berada di

PEDOMAN PERENCANAAN PENGELOLAAN KELAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 3 1. Memberikan pengetahuan berbagai model pembelajaran PAUD. 2. Memberikan petunjuk kepada guru lingkungan belajar. 3. Memberikan petunjuk kepada penyelenggara satuan pendidikan dalam mengelola satuan PAUD sesuai prinsip-prisip pembelajaran anak. 4.

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER UNTUK KEMENTERIAN/LEMBAGA LAMPIRAN 1 SURAT EDARAN NOMOR : 270/M.PPN/11/2012 NOMOR : SE-33/MK.02/2012 NOMOR : 050/4379A/SJ NOMOR : SE 46/MPP-PA/11/2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PercePatan Pengarusutamaan gender (Pug) MELALUI Perencanaan dan Penganggaran yang resPonsif gender (PPrg) REPUBLIK .

6. penyusunan rencana pembangunan di bidang pemerintahan, sosial, dan budaya; 7. pelaksanaan koordinasi perencanaan di bidang pembangunan pemerintahan, sosial, dan budaya; 8. pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional perencanaan

penyusunan perencanaan anggaran. Dengan panduan ini, selanjutnya dapat dijadikan bahan rujukan dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran. B. Dasar Hukum Landasan hukum Penyusunan Perencanaan Anggaran IAIN Purwokerto adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2.

drainase jalan spesifikasi divisi 2 - drainase seksi 2.1 : selokan dan saluran air. seksi 2.2 : pasangan batu dengan mortar untuk selokan dan saluran air. seksi 2.3 : gorong-gorong. seksi 2.4 : drainase porous. perencanaan drainase jalan 1. perencanaan drainase permukaan ( seksi 2.1 s/d 2.3) 2. perencanaan drainase bawah permukaan ( seksi 2.4)

dalam proses perencanaan kawasan, maka dilakukan fasilitasi dalam bentuk pertemuan Forum Perencanaan Kawasan yang dilakukan pada setiap tingkatan pengelolaan, yaitu: (a) Forum Perencanaan Desa Forum Perencanaan Desa merupakan kegiatan pertemuan yang dilakukan di tingkat desa yang diselenggarakan oleh kepala desa dengan dibantu oleh KK,

2. Orang tua, Teman-teman, dan keluarga yang telahmendukung selama penyusunan Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu selama penulisan Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan ini. Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah Tugas Perencanaan

BAB V PERENCANAAN KARIR DAN PENGEMBANGAN KARIR Karir adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karir diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan karir yang ada meskipun perencanaan karir kadang-kadang tidak menjamin keberhasilan karir.

Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan 36 BAB 11 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT Prinsip dan Implementasi 37 Perencanaan Infrastruktur 38 BAB 12 PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKIT Arti Penting Manajemen Rumah Sakit 47 Tujuan dan Sasaran Perencanaan Fisik 47 Kerangka dan Konsep Kerja 48 Kriteria Umum 50 Produk 53 BAB 13 KONSEP .

BAB VI KONSEP PERENCANAAN 6.1 Konsep Perencanaan Tapak a. Pemintakan Secara umum, pemintakan menurut zona ruangnya terbagi menjadi 4 zona . 6.2 Konsep Perencanaan Bangunan a) Massa dan Bentuk Pada semua bangunan dibuat memanjang dan menipis agar memudahkan akses pengguna dan agar sirkulasi udara atau bukaan. .

2. Perencanaan Pembangunan di daerah belum sepenuhnya dilandaskan pada data dan informasi yang akurat. 3. Perencanaan pembangunan sering tidak tepat sasaran 4. Data perencanaan dan data penganggaran tidak saling terhubung. 5. Jumlah variasi aplikasi perencanaan dan keuangan terlalu banyak dan berbeda-beda di setiap daerah sehingga

manajemen strategis berawal dari perencanaan strategi. Pada intinya proses perencanaan strategi berusaha untuk menjangkau waktu lebih dari dua belas bulan perencanaan yang biasa dilakukan perusahaan. Pada tahun 1980-an konsep perencanaan

Pada “Perencanaan Ulang Struktur Gedung Universitas Widya Dharma Klaten “ didesain sesuai dengan Dasar – dasar Perencanaan Beton Bertulang ( SKSNI T15-1991-03 ). Perencanaan struktur atap menggunakan konstruksi baja profil siku 50.50.5, 55.55.6 serta 60.60.6, dengan menggunakan sambungan baut.

perencanaan batang tarik. Faktor utama dalam . Sebuah gudang dengan konstruksi kolom dan rangka atap terbuat dari kayu. Rencakan dimensi kolom tekan apabila diketahui data perencanaan sebagai berikut: Data Perencanaan: - Kayu Kelas I

1. Perencanaan output (peramalan output/penjualan). 2. Perencanaan kapasitas dan bangunan pabrik. 3. Perencanaan tata letak fasilitas dan desain aliran kerja. 4. Perencanaan produksi. 5. Manajemen Persediaan. Dari ruang lingkup manajemen operasi tersebut terlihat bahwa manajemen operasi tidak saja sebagai alat untuk mengendalikan

Gambar 4.1. Site Plan Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Stasiun Blitar - Stasiun Rejotangan. 40 Gambar 4.2. Site Plan Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Stasiun ngunut - Stasiun Tulungagung. 41 Gambar 4.3. Site Plan Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Stasiun

Peranan apron pada bandara sebagai tempat parkir pesawat sangatlah penting karena di tempat inilah aktifitas menaikkan dan menurunkan penumpang maupun barang terjadi. Selain itu, aktifitas pengisian bahan bakar juga dilakukan di apron, sehingga perencanaan apron sua

perencanaan drainase , bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan. TUJUAN KHUSUS PELATIHAN : Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Melaksanakan Etika Profesi, Etos Kerja, UUJK dan UU Jalan. 2. Melaksanakan Manajemen K3, RKL dan RPL. 3. Mengenal dan Memba