Pengertian Dan Konsep Pendidikan Orang Dewasa

2y ago
92 Views
5 Downloads
261.15 KB
27 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Nadine Tse
Transcription

Modul 1Pengertian dan Konsep PendidikanOrang DewasaProf. Dr. Ir. H.R. Soedijanto PadmowihardjoPEN D A HU L UA NPada Modul ini dibahas mengenai ”Pengertian dan Konsep PendidikanOrang Dewasa”. Hal ini sebaiknya dipahami oleh penyuluh pertaniankarena penyuluhan pertanian hakikatnya adalah pendidikan orang dewasayang cara merencanakannya, melaksanakannya, dan mengevaluasinya sangatberbeda dengan bentuk pendidikan lainnya.TUJUAN PEMBELAJARANDengan mempelajari modul ini, Anda diharapkan mengerti tentangpengertian dan konsep pendidikan orang dewasa. Sebagai penjabaran daritujuan tersebut, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat:1. menjelaskan pengertian pendidikan orang dewasa (andragogi);2. menjelaskan perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak;3. menjelaskan implikasi perbedaan antara orang dewasa dan anak-anakdalam andragogi dan pedagogi.

1.2Pendidikan Orang Dewasa Kegiatan Belajar 1Pengertian Pendidikan Orang DewasaMalcolm Knowles (1970) di dalam bukunya yang berjudul The ModernPractice of Adult Education menulis antara lain sebagai berikut.Sebagian besar dari apa yang telah kita ketahui tentang belajar adalahberasal dari hasil penelaahan cara belajar pada anak-anak danbinatang. Sebagian besar dari apa yang telah kita ketahui tentangmengajar adalah berasal dari pengalaman mengajar anak-anak dalamkondisi kehadiran yang diharuskan. Sebagian besar teori tentangtransaksi belajar/mengajar adalah berdasarkan definisi pendidikansebagai suatu proses memindahkan atau meneruskan kebudayaan.Dari anggapan atau pandangan tersebut di atas maka timbullah istilahPedagogi yang berasal dari Bahasa Latin paedo yang berarti anak-anak danagogos yang berarti memimpin atau membimbing. Jadi, Pedagogi adalahilmu tentang bagaimana memimpin atau membimbing anak-anak, yangsecara singkat disebut ilmu mengajar anak-anak.Namun, dalam perjalanan sejarah seterusnya kata anak-anak tersebutmenjadi hilang sehingga Pedagogi diartikan sebagai ilmu mengajar. Bahkandi dalam buku-buku tentang pendidikan orang dewasa tercantum istilah ThePedagogy of adult education atau ilmu mengajar orang dewasa.Tentunya istilah tersebut tidak benar. Lalu di kemudian hari lahirlahistilah Andragogi, yang berasal dari Bahasa Latin andro yang berarti orangdewasa (adult) dan agogos yang berarti memimpin atau membimbing. JadiAndragogi adalah ilmu bagaimana memimpin atau membimbing orangdewasa atau ilmu mengajar orang dewasa.Pendidikan orang dewasa atau andragogi adalah ilmubagaimana memimpin atau membimbing orang dewasa;atau ilmu mengajar orang dewasa.Andragogi menstimulasi orang dewasa agar mampu melakukan prosespencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan dalamkehidupan. Andragogi pada hakikatnya berlangsung terus-menerus, tiadahenti-hentinya selama manusia masih hidup. Andragogi adalah identikdengan konsep life long education atau pendidikan sepanjang hayat. Di

LUHT4108/MODUL 11.3dalam andragogi, hidup sendiri adalah proses belajar. Kong Fu Cu, seorangahli satire China mengatakan:Saya dengar dan saya lupa,Saya lihat dan saya ingat,Saya lakukan dan saya mengerti.Dengan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan maka kitaakan mengerti ilmu pengetahuan yang kita butuhkan untuk hidup. Jadi,semua yang kita lakukan sepanjang hidup ini adalah belajar, misalnyamengingat masa lalu, melakukan pekerjaan sekarang, atau merencanakankegiatan yang akan datang. Dalam andragogi semua kehidupan kita adalahbelajar, yaitu belajar sepanjang hayat dan belajar dari pengalaman.Selama ini kita terkungkung oleh pengertian pendidikan yang sempit.Persepsi kita tentang pendidikan adalah pembelajaran yang berlangsung diruangan kelas, dengan terdapatnya seorang pengajar yang melakukan prosestransfer ilmu pengetahuan yang dibatasi rentang waktu tertentu. Pelajarsecara bersama-sama masuk ke ruangan kelas dan bersama-sama pulamengakhiri pembelajarannya. Pendidikan adalah proses untuk mewariskanbudaya-budaya yang dimiliki oleh generasi yang lalu kepada generasisekarang.Pada dasarnya, pendidikan adalah proses memfasilitasi seseorang untukmencari dan menemukan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalamkehidupan melalui proses belajar sehingga semua kegiatan manusia memilikipotensi yang dipergunakan untuk belajar. I do and I understand. Belajardilakukan secara kontinu dari pengalaman kehidupan. Hal ini merupakanfokus utama dari andragogi atau pendidikan orang dewasa.LAT IH A NUntuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!1) Jelaskan pengertian andragogi dan pedagogi!2) Jelaskan pengertian pendidikan yang berkaitan denganmewariskan kebudayaan dan penemuan ilmu pengetahuan!proses

1.4Pendidikan Orang Dewasa Petunjuk Jawaban LatihanUntuk dapat menjawab soal-soal latihan di atas, bacalah dengan teliti dancermat tentang pengertian pendidikan orang dewasa.R A NG KU M ANPendidikan Orang Dewasa atau Andragogi adalah ilmu tentangmemimpin atau membimbing orang dewasa atau ilmu mengajar orangdewasa. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan konsep pendidikanuntuk anak-anak, yang sering disebut dengan istilah pedagogi.Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwakonsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmupengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konseppedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimilikigenerasi yang lalu kepada generasi sekarang.TES F OR M AT IF 1Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!1) Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang belajar adalah berasaldari hasil penelaahan cara belajar .A. binatang dan anak-anakB. orang dewasa dan binatangC. anak-anakD. binatang2) Konsep pedagogi berkaitan dengan proses .A. pencarian ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk hidupB. penemuan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk hidupC. bagaimana memimpin atau membimbing anak-anakD. bagaimana memimpin atau membimbing orang dewasa3) Konsep andragogi berkaitan dengan proses .A. pewarisan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepadagenerasi sekarangB. transfer ilmu pengetahuan

1.5 LUHT4108/MODUL 1C. bagaimana memimpin atau membimbing anak-anakD. bagaimana memimpin atau membimbing orang dewasa4) Andragogi bertumpu pada belajar .A. dari pengalaman dan belajar sepanjang hayatB. dari pengalaman sajaC. sepanjang hayat tanpa pengalamanD. dengan bimbingan orang lain5) Pedagogi bertumpu pada belajar .A. berpusat pada ilmu pengetahuan secara kontinyuB. berpusat pada ilmu pengetahuan tetapi tidak kontinyuC. dari pengalamanD. sepanjang hayatCocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yangterdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaanAnda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.Tingkat penguasaan Jumlah Jawaban yang Benar 100%Jumlah SoalArti tingkat penguasaan: 90 - 100% baik sekali80 - 89% baik70 - 79% cukup 70% kurangApabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yangbelum dikuasai.

1.6Pendidikan Orang Dewasa Kegiatan Belajar 2Perbedaan Orang Dewasa dan Anak -anakAA.B.C.D.da empat konsep yang dapat kita pergunakan untuk membedakan antaraorang dewasa dan anak-anak, yaitu sebagai berikut.Konsep diri.Konsep pengalaman.Konsep kesiapan belajar.Konsep perspektif waktu atau orientasi belajar.A. KONSEP DIRIDari konsep ini orang disebut dewasa apabila dia mampu (1) mengambilkeputusan bagi dirinya, (2) kemampuan memikul tanggung jawab, dan(3) kesadaran terhadap tugas serta perannya.1.Kemampuan Mengambil KeputusanKemampuan mengambil keputusan merupakan kebalikan dari sifatketergantungan yang menjadi ciri utama dari anak-anak. Perubahan dari sifatketergantungan ke arah otonom adalah salah satu tanda seseorang mencapaikedewasaan secara kejiwaan. Jadi, kedewasaan seseorang tidak ditentukanoleh umurnya, tetapi lebih banyak oleh faktor kejiwaannya. Banyak pasangansuami istri yang sudah menikah lebih dari sepuluh tahun, tetapi kalau adapersoalan dalam rumah tangganya, sang suami kembali ke orang tuanya dansi istri pun demikian juga halnya. Pasangan suami dan istri yang demikian inibelum dapat disebut dewasa. Demikian pula seseorang yang selalumenggantungkan diri kepada orang lain dalam segala hal, orang ini pun dapatdikatakan belum dewasa. Bertolak dari karakteristik inilah maka orangdewasa tidak mau kalau diperlakukan tidak sopan, atau digurui. Demikianpula para petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian, paling tidak senangapabila digurui.2.Kemampuan Memikul Tanggung JawabCiri yang berikutnya dari kedewasaan seseorang menurut konsep diriadalah kemampuan memikul tanggung jawab. Seorang pemimpin yang selalumencari kambing hitam apabila ada kesalahan, menandakan bahwa dirinya

LUHT4108/MODUL 11.7belum dewasa. Seseorang disebut dewasa apabila mampu mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya, termasuk kesalahannya. Belajaradalah perbuatan seseorang. Oleh karena itu orang yang dewasa harus jugamampu mempertanggungjawabkan proses belajar yang dilakukannya. Bagiorang dewasa belajar bukan untuk sekadar mengisi waktu luang, namunbenar-benar dilakukan sesuai dengan kebutuhannya, yaitu untuk meningkatkan kemampuan agar ia dapat memecahkan masalah kehidupan yangdihadapinya. Ketidakberhasilan orang dewasa dalam melakukan prosesbelajar bukanlah menjadi tanggung jawab pengajarnya, melainkan akanmenjadi tanggung jawabnya sendiri.3.Kesadaran terhadap Tugas dan PerannyaKesadaran terhadap tugas dan perannya juga merupakan salah satu cirikedewasaan seseorang ditinjau dari konsep diri. Seorang petugas kebersihankantor yang datang ke kantor bersamaan dengan petugas lainnya,mengisyaratkan bahwa petugas kebersihan tersebut belum dewasa karenabelum menyadari terhadap tugas dan perannya, bahwa untuk membersihkankantor agar siap dipakai oleh petugas-petugas lainnya harus datang terlebihdahulu sebelum petugas lainnya tiba di kantor (lihat Gambar 1.1). Petaniyang ikut sebagai peserta Sekolah Lapangan Petani akan sadar terhadapseluruh tugas dan perannya sebagai pelajar, yaitu melaksanakan seluruh tugasyang diberikan oleh pemandu, melakukan pengamatan petak percobaannyadengan baik, mencatat seluruh hasil pengamatannya dengan rinci,melaporkan hasil pengamatannya dalam diskusi di kelas, melakukan diskusidengan baik, mengerjakan pekerjaan rumah. Apabila petani tersebut tidakmelakukan semuanya ini dengan baik maka dia tidak bisa disebut orangdewasa, dan mungkin tidak bisa juga mengikuti kegiatan pendidikan orangdewasa karena kalau mengikuti pun dia tidak akan dapat belajar apa-apa.Gambar 1.1.Pemimpin sedang Memarahi Bawahannya

1.8Pendidikan Orang Dewasa B. KONSEP PENGALAMANAda suatu pepatah ”kita adalah pengalaman kita”, artinya orang itusepanjang hidupnya telah menimbun pengalaman. Pengalaman ini diperolehdari hasil berinteraksi dengan orang lain atau dengan lingkungannyasepanjang hidupnya. Orang mengatakan ”semakin panjang orang berjalan,semakin banyak yang bisa dilihat”. Pengalaman-pengalaman iniberakumulasi dan akan membentuk pribadi masing-masing orang. Olehkarena itu pribadi kita saat ini adalah cerminan dari akumulasi pengalamankita sampai saat ini. Makanya dapat dikatakan bahwa ”kita adalahpengalaman kita”.Orang dewasa adalah orang yang kaya akan pengalaman, tidak sepertibotol yang kosong atau kertas yang putih bersih. Pengalaman tersebutdiperolehnya selama hidupnya. Di dalam proses pembelajaran pengalamantersebut akan menjadi sumber belajar yang baik. Seperti pepatah”pengalaman adalah guru yang paling baik”. Apakah Anda ingat pepatahorang Belanda yang berbunyi ”En ezel stoot zynbeen noot voor de tweedeheer, aan de zelfde steen” artinya sebodoh-bodohnya keledai, tidak akan adakeledai yang terantuk batu yang sama untuk kedua kali. Pepatah inimengandung arti bahwa orang harus dapat belajar dari pengalaman walaupunpengalaman itu pahit sekalipun. Jadi pengalaman seseorang adalah guru yangpaling baik baginya.Dalam proses pendidikan orang dewasa, pengalaman orang-orang yanghadir dalam kegiatan belajar, baik pengajar maupun pelajar, salingdipertukarkan untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Tugas utamapengajar dalam pendidikan orang dewasa adalah memfasilitasi agarpengalaman seluruh pelajar diungkapkan dan saling dipertukarkan melaluiinteraksi yang intensif. Semakin banyak pengalaman yang dipertukarkan, dansemakin intens proses interaksinya maka akan semakin sempurna hasilbelajar yang akan diperolehnya.Mengajar orang dewasa tidak seperti menuangkan air dari teko ke gelaskosong. Mengajar orang dewasa dapat diibaratkan seperti menyosoh beras.Beras disosoh agar menjadi putih, yaitu terpisah bekatulnya untuk bisa kitamasak. Putihnya beras itu bukanlah karena alu atau penumbuk, tetapi karenaberas itu saling bergesek satu sama lain (lihat Gambar 1.2). Alu ataupenumbuk hanyalah ”fasilitator” yang memberikan fasilitasi agar terjadipergesekan di antara beras itu.

1.9 LUHT4108/MODUL 1Kita mengenal filsafat pendidikan ”tabularasa” atau kertas putih. Dalamfilsafat ini murid yang kita ajar diibaratkan seperti kertas putih. Mau kitatulisi apa pun tergantung kita. Si murid seratus persen menggantungkandirinya kepada si guru. Sama juga dengan botol kosong tadi, murid dapatdiibaratkan sebagai sebuah botol kosong, yang dapat diisi dengan air putih,dengan air teh, air kopi atau lainnya tergantung pada guru. Filsafat ini tidaksesuai dengan pendidikan orang dewasa.Filasafat pendidikan yang sesuai dengan pendidikan orang dewasaadalah filsafat ”saling asah, asih dan asuh” atau filsafat ”pamong” atau”tutwuri handayani”. Pengajar harus dapat memfasilitasi terjadinya salingasah pengalaman-pengalaman yang telah mereka miliki, dibarengi dengansaling menjaga perasaan sayang menyayangi (asih) dan lindung melindungi(asuh). Dalam hal ini, pengajar diharapkan dapat menjadi ”pamong” yangsecara tulus dan ikhlas mempersiapkan mereka menjadi manusia-manusiaseutuhnya yang mumpuni dalam melaksanakan kehidupannya masingmasing. Ini yang disebut ”tutwuri handayani” atau menyiapkan peneruspenerus yang akan datang. Persis tata cara orang Islam kalau sholat, kalauimamnya batal maka si imam akan memberikan kesempatan kepadamakmum yang berada di belakangnya untuk menggantikannya sebagai imam.Petani yang hadir dalam suatu acara kegiatan penyuluhan pertanian sudahmemiliki pengalaman masing-masing yang diperoleh mereka selamaberusahatani. Oleh karena itu, mereka selayaknya mengalami pendidikanorang dewasa dalam kegiatan penyuluhan pertanian tersebut.Gambar 1.2.Orang Menyosoh Beras

1.10Pendidikan Orang Dewasa C. KONSEP KESIAPAN BELAJARDalam teori motivasi disebutkan bahwa tidak satu pun perbuatanmanusia yang tidak memiliki motif (pendorong). Semua perbuatan manusiapasti dilatarbelakangi oleh motif yang mendorong dilakukannya perbuatanitu. Jelas atau tidaknya motif itu, besar atau kecilnya motif itu, disadari atautidaknya motif itu akan menentukan intensitas perbuatan yang dilakukannya.Hal ini termasuk perbuatan untuk belajar. Orang yang belajar Bahasa Inggriskarena iseng yaitu hanya untuk mengisi waktu yang luang daripadanganggur, dibandingkan dengan belajar Bahasa Inggris karena inginmemperoleh angka TOEFL di atas 500 agar dapat segera dikirim ke luarnegeri, pasti akan berbeda intensitasnya, yaitu yang pertama tadi belajarsecara biasa-biasa saja, tetapi yang terakhir pasti akan belajar dengan giat,rajin dan tekun (lihat Gambar 1.3).Motif akan mendorong semua perbuatan seseorang, termasuk perbuatanuntuk belajar dalam suatu program pendidikan. Motif akan sangat berkaitandengan kesadaran terhadap kebutuhan. Sadarnya orang terhadap kebutuhanakan mendorong timbulnya motif untuk berbuat guna memenuhi kebutuhantersebut, termasuk kesiapan dirinya untuk belajar.Kesadaran seseorang terhadap kebutuhannya adalah salah satu cirikedewasaan seseorang. Contohnya, seorang ibu rumah tangga merengekrengek meminta kepada suaminya untuk dibelikan mesin jahit, tetapi setelahdibelikan, mesin jahit tersebut tidak pernah dipergunakannya sekalipun. Iniadalah sebuah contoh bahwa mesin jahit sebenarnya bukan merupakankebutuhan ibu rumah tangga tadi. Artinya, si ibu belum bisa menyadari apasebenarnya kebutuhannya dan ini merupakan ciri dari belum dewasanyaseseorang.Kesadaran terhadap kebutuhan bagi orang dewasa akan menjadi sumberkesiapan untuk belajar. Oleh karena itu, dalam pendidikan orang dewasamotivasi yang diandalkan adalah motivasi intrinsik, bukannya motivasiekstrinsik. Kesadaran terhadap kebutuhan yang merupakan motivasi intrinsikakan memiliki peranan yang lebih penting dalam pendidikan orang dewasaketimbang motivasi yang berasal dari luar yang diberikan oleh pengajar ataumotivasi ekstrinsik. Misalnya, petani yang mau datang ke acara kegiatanpenyuluhan pertanian didorong oleh kesadarannya untuk belajar untukmendapatkan kemampuan guna memecahkan masalah usahatani yangdihadapinya. Motivasi yang seperti ini akan lebih kuat dalam mendorong

LUHT4108/MODUL 11.11timbulnya proses belajar dibanding motivasi yang diberikan oleh penyuluhpertanian.Gambar 1.3.ilustrasi Orang Belajar Bahasa INGGRISD. PERSPEKTIF WAKTU ATAU ORIENTASI BELAJARApabila kita mengatakan bahwa ”pendidikan dilakukan untuk persiapanmasa depan” maka pendidikan yang kita maksud adalah lebih sesuai untukbentuk pendidikan pedagogi dibanding andragogi. Ditinjau dari perspektifwaktu atau orientasi belajar pendidikan dalam andragogi adalah ”pendidikanyang dilaksanakan sekarang untuk dipergunakan sekarang juga”. Pelajartidak perlu berperan sebagai kurator dari ilmu pengetahuan denganmengumpulkan sebanyak mungkin ilmu pengetahuan yang akan dipergunakan sebagai bekal hidupnya di masa yang akan datang, yaitu setelah iamenyelesaikan kegiatan pendidikannya. Dalam Andragogi pelajar harusmengembangkan kemampuannya yang akan dipergunakannya untukmemecahkan masalah yang dihadapinya sekarang juga.Belajar dalam andragogi bukanlah ”persiapan untuk hidup” melainkan”sesuatu yang harus dilakukan agar bisa hidup” Ingat ungkapan berikut ini.If you do not learn, you do not change.If do not change, you die.Jelas di sini bahwa manusia untuk bisa hidup harus belajar. Belajarhukumnya wajib bagi setiap manusia. Nabi besar Muhammad SAWmengajarkan ”tuntutlah ilmu walaupun sampai ke Negeri Cina” atau dalamIslam diajarkan kepada manusia bahwa ”belajarlah dari ayunan sampai ke

1.12Pendidikan Orang Dewasa liang lahat”. Filsuf besar dari Cina yang bernama Kong Fu Chu jugamengajarkan bahwa ”keseluruhan hidup ini adalah belajar”. Tiada manusiahidup yang tidak menghadapi masalah. Untuk mengatasi masalah tersebutmanusia harus memiliki kemampuan dan untuk mendapatkan kemampuan iaharus belajar. Allah SWT tidak akan memberikan kemampuan secara ”gratis”kepada kita. Jadi, intisari hidup dari manusia itu sendiri pada hakikatnyaadalah belajar. Inilah salah satu makna belajar dalam pendidikan orangdewasa. Dalam pendidikan orang dewasa kita tidak mengenal adanya ”haripelepasan dari dunia belajar ke dunia berbuat” atau yang sering disebutdengan inaguration day, tetapi dalam pendidikan untuk anak-anak haripelepasan dari dunia belajar ke dunia berbuat ini merupakan suatu hari yangsangat penting sehingga dirayakannya dengan sangat meriah.Gambar 1.4.Suasana Wisuda di Suatu KampusSelanjutnya, dapat kita lihat karakteristik yang lain lagi, yaitu dalampedagogi orang belajar “berpusat pada mata pelajaran” di mana matapelajaran tersebut pada hakikatnya adalah pengorganisasian ataupengelompokan dari materi pembelajaran (subject matter). Dengan adanyamata pelajaran ini kemudian para pelajar dikelompokkan berdasarkan kelaskelas untuk dapat mempelajari materi pembelajaran tersebut. Setelah dapatdinyatakan berhasil mempelajari mata pelajaran di kelas yang lebih rendahmaka mereka dapat naik ke kelas yang lebih tinggi. Sedangkan dalamandragogi orang belajar ”berpusat pada persoalan”, yaitu proses belajarbagaimana orang dapat menemukan persoalan yang dihadapinya danmeme

1.2 Pendidikan Orang Dewasa Kegiatan Belajar 1 Pengertian Pendidikan Orang Dewasa alcolm Knowles (1970) di dalam bukunya yang berjudul The Modern Practice of Adult Education menulis antara lain sebagai berikut. Sebagian besa

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemahaman Konsep Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Pemahaman konsep merupakan tingkat kemampuan yang

Modul 1 Konsep Pemasaran dan Proses Manajemen Pemasaran Drs. M. Tjiptadi M odul 1 ini akan membahas konsep pemasaran dan proses manajemen pemasaran. Pokok bahasan yang akan diulas, antara lain (1) konsep pemasaran yang menyangkut tentang pengertian pemasaran, keadaan permintaan dan tugas-tugas pemasaran, pengertian konsep pemasaran,

Judul Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang Cetakan Pertama: Desember 2016 CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak

BAB II PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Pendidikan Islam Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya).1 Istilah pendidikan ini berasal dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie”, yang

8) S-1 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah 9) S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia 10) S-1 Ilmu Perpustakaan 11) S-1 Pendidikan Bahasa Inggris 12) S-1 Bahasa dan Sastra Inggris 13) S-1 Pendidikan Bahasa Arab 14) S-1 Pendidikan Bahasa Jerman 15) S-1 Pendidikan Bahasa Mandarin 16) S-1 Pendidikan Seni Rupa 17) S-1 Pendidikan Seni Tari dan Musik

Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret. Penetapan profil dan learning outcome ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan guru akuntansi yang bermutu menurut persepsi mahasiswa, alumni, dosen, pengguna lulusan, Asosiasi Profesi, dan pengambil keputusan. Sumber data penelitian ini adalah 96 orang mahasiswa, 248 orang alumni, 15 orang dosen, 15 orang pengguna lulusan .

4.9 Perubahan Pemahaman Konsep Pengertian Fisis Jarak Bayangan. 82 4.10 Perubahan Pemahaman Konsep Pengertian Fisis dari Jarak Fokus. 84 4.11 Perubahan Pemahaman Konsep Penggambaran Bayangan pada Lensa Cembung dengan Berbagai Kemungkinan Sifat Bayangan. 87 4.12 Perubahan Pemahaman Konsep Proses Pembentukan Bayangan pada

Core 6 – Equality and Diversity . Status Core – this is a key aspect of all jobs and of everything that everyone does. It underpins all dimensions in the NHS KSF. Levels 1 Act in ways that support equality and value diversity . 2. Support equality and value diversity . 3. Promote equality and value diversity