BAB II KERANGKA TEORETIK - UIN Sunan Ampel Surabaya

2y ago
148 Views
2 Downloads
424.39 KB
36 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cannon Runnels
Transcription

21BAB IIKERANGKA TEORETIKA. Komunikasi Persuasif1. PengertianMenurut Carl I.Hovlan komunikasi adalah transmisi informasi,gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbolsimbol (kata-kata, gambar, figur, dan sebagainya).20 Sedangkan menurutMiller komunikasi adalah situasi-situasi memungkinkan suatu sumbermentransmisikan suatu pesan kepada seseorang penerima dengan disadariuntuk mempengaruhi perilaku penerima.21Komunikasi persuasi menurut Larson yaitu adanya kesempatan yangsama untuk saling mempengaruhi, memberi tahu audiens tentang tujuanpersuasi, dan mempertimbangkan kehadiran audiens. Istilah Persuasibersumber dari bahasa latin ,persuasion, yang berarti membujuk, mengajakatau merayu. Persuasi bisa di lakukan secara rasional dan secara emosional,biasanya menyentuh aspek afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupanemosional,biasanya menyentuh aspek afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan2021Onong Uchjana Effendy , Dinamika Komunikasi ( Bandung: PT. Citra Aditya Bakti 2002)Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja Rosdakarya 2005)21digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22kehidupan emosional seseorang. Melalui cara emosional ,aspek simpati danempati seseorang dapat di gugah. 22Untuk mengawali tentang definisi komunikasi persuasi ,maka perludi ketaui bahwa ada 3 jenis pola komunikasi Menurut Burgon dan Huffneryaitu Pertama, komunikasi asertif yaitu kemampuan komunikasi yangmampu menyampaikan pendapatsecaralugas kepadaorang lain(komunikan) namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal maupunnon verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal). Kedua, komunikasi pasifyaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimalsehingga proses komunikasi sering kali tidak efektif. Ketiga, Komunikasiagresi yaitu pola komunikasi yang menguatarakan pendapat/informasi ataupesan secara lugas namun terdapat agresi verbal dan non verbal.23Secara spesifik pada komunikasi persuasi, maka Burgon dan huffnermeringkasbeberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai definisikomunikasi persuasi sebagai berikut, Pertama, Proses komunikasi yangbertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agarmenyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator. Kedua, ProsesKomunikasiyang mengajak dan membujuk orang lain dengan tujuan22Herdiyan Maulana, Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi ( Jakarta : AkademiaPermata 2013),723Ibid, 7digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23mengubah sikap,keyakinan dan pendapat sesuai keinginan komunikatortanpa adanya unsur paksaan.24Menurut olson dan Zanna Persuasi di definisikan sebagai perubahansikap akibat paparan informasi dari orang lain.25 Kemudian ada dalamusahamempengaruhi sikap,sifat,pendapat dan perilaku seseorang atau orangbanyak, mempengaruhi sikap,sifat, pendapat dan perilaku dapat di lakukandengan beberapa cara mulai terror,boikot,pemerasan,penyuapan dansebagainya dapat juga memaksa orang lain bersikap atau berprilaku sepertiyang di harapkan. Namun persuasi tidak melakukan cara demikian untukmencapai tujuan yang di harapkannya, melainkan menggunakan carakomunikasi (pernyataan antar manusia) yang berdasar pada argumentasi danalasan-alasan Psikologis.26Lebih lanjut Schacter menjelaskan ada dua jenis persuasive yaitupersuasi sistematis (systematic persuasion) yang mengacu pada prosesmemberikan pengaruh melalui perubahan sikap atau keyakinan dengan basispemikiran logika dan pemberian alasan (loqic and reason), Sementara jeniskedua yaitu persuasi heuristic (heuristic persuasion) adalah proses persuasi24Ibid, 8Werner J severin, James W tankard,Jr, Teori Komunikasi Sejarah Metode dan Terapan di DalamMedia Massa,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group,Cetakan ke-4 Februari 2009),177.26Herdiyan Maulana, Gumgum gumelar,Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta : AkademiaPermata 2013),9.25digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24yang di lakukan melalui perubahan berdasarkan penerapan kebiasaan danemosional.27Dari beberapa definisi komunikasi yang di kemukakan oleh paraahli,tampak bahwa persuasi merupakan proses komunikasi yang bertujuanuntuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang baik secaraverbal maupun non verbal.2. Tujuan Komunikasi PersuasifTujuan komunikasi pesuasif adalah perubahan sikap. Sikap padadasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka atautidak suka kita atas sesuatu. Menurut Murphy dan newcomb sikap padadasarnya adalah suatu cara pandang terhadap sesuatu. Sedangkan menurutAllport sikap adalah kesiapan mental dan system saraf yang di organisasikanmelalui pengalaman, menimbulkan pengaruh langsung atau dinamis padarespon-respon seseorang terhadap semua objek dan situasi terkait. Sedangkanmenurut kresch,Crutchfield dan ballachey sikap adalah sebuah systemevaluasi positif atau negative yang awet, perasaan-perasaan emosional dantendensi tindakan pro atau kontra terhadap sebuah objek social.Sikap sering di anggap memiliki tiga komponen yang pertama adalahkomponen afektif yaitu perasaan terhadap objek, yang kedua adalahkomponen kognitif yaitu keyakinan terhadap sebuah objek dan yang ketiga27Ibid,10.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25adalah komponen perilaku yaitu tindakan terhadap obyek . Intinya sikapadalah rangkuman terhadap objek sikap kita. Evaluasi rangkuman rasa sukaatau tidak suka terhadap objek sikap intinya adalah inti dari sikap. Ketigakomponen sikap tersebut adalah manifestasi yang berbeda atas evaluasi intiitu. Tiga Model Komponen Sikap, sikap memiliki tiga komponen –komponenafektif, komponen kognitif, dan komponen perilaku. Komponen afektifterhadap objek sikap. Komponen kognitif berisi keyakinan terhadap objeksikap. Komponen perilaku berisi perilaku-perilaku atau perilaku di sengajaterhadap objek sikap. Misalnya, bayangkan seorang siswa yang memilikisikap suka terhadap bintang pop Madonna. Ketiga komponen itu dapatmuncul seperti berikut ini yang pertama aspek afektif yaitu menyukaiMadonna , yang kedua kognitif yaitu yakin Madonna adalah penyanyi danpenari yang baik, yakin bahwa dia adalah model yang baik para wanita muda.Yang ketiga perilaku yaitu membeli CD music Madonna, mneghadiri konserkonser Madonna, menonton film –film Madonna.2828Werner J severin, James W tankard,Jr, Teori Komunikasi sejarah metode dan terapan dalam mediamassa,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group,Cetakan ke-4 Februari 2009),177-178digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26B. Unsur-Unsur Komunikasi persuasifAda 6 unsur-unsur komunikasi persuasif yang harus dipahami dan berkaitandengan yang lainnya.291. Pengirim pesan atau PersuaderSumber atau persuader adalah orang dari suatu sekelompok orang yangmenyampaikan pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat danperilaku orang lain baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam komunikaispersuasive eksistensi persuader benar-benar di pertaruhkan. Oleh karena itu iaharus memiliki etos yang tinggi. Etos adalah nilai diri seseorang yangmerupakan paduan dan aspek kognisi, efeksi dan konasi.Seorang persuader yang memiliki etos yang tinggi di ,keramahan dan kesederhanaan.Jika komunikasi persuasive ingin berhasil seorang persuader harus memilikisikap reseptif, selektif, digestif, asimilatif, dan transitif. 30Aristoteles menyebut karakter komunikator sebagai ethos. Ethos terdiridari pikiran baik, akhlak yang baikdan maksud yang baik (good sense, goodmoral character, good will)Hovland dan Weiss menyebut ethos ini credibility yang terdiri dari duaunsur : Expertise( keahlian ) dan trustworthiness (dapat di percaya). Nasihat29Herdiyan Maulana, Gumgum gumelar,Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta : AkademiaPermata 2013), 1230Ibid, 12digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27dokter kita ikuti, karena dokter memiliki keahlian,tetapi omongan pedagangyang memuji barangnya agak sukar kita percayai karena kita meragukankejujurannya. Di sini, pedagang tidak memiliki trustworthiness. Ethos ataufactor-2 yang mempengaruhi efektifitas komu nikator terdiri dari kredibilitas,atraksi dan kekuasaan. Ketiga dimensi ini berhubungan dengan jenis pengaruhsocial yang di timbulkannya. MenurutHerbert C. Kelman pengaruhkomunikasi kita pada orang lain ada tigal hal yang pertama internalisasi(internalization), identifikasi (identification), dan ketundukan (compliance).31Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilakuyang di anjurkan itu sesuai dengan sistim nilai yang dimilikinya. Kitamenerima gagasan, pikiran atau anjuran orang lain. Karena gagasan, pikirandan anjuran tersebut berguna untuk memecahkan masalah,penting dalammenunjukkan arah, atau di tuntut oleh sistim nilai kita. Internalisasi ketika kitamenerima anjuran orang lain atas dasar rasional. Kita menghentikan rokokatas saran dokter karena ingin memelihara kesehatan kita atau karena merokoktidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Dimensi ethos yang palingrelevan disini ialah Kredibilitas yaitu keahlian komunikator atau kepercayaankita kepada komunikator .32Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dariorang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang3132Ibid, 256Ibiddigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28mendefinisikan diri secara memuaskan (satisfying self- defining relationship)dengan orang atau kelompok itu. Hubungannya yang mendefinisikan diriartinya memperjelas konsep diri. Menurut kelman Dalam identifikasi, individumendefinisikan peranannya sesuai dengan peranan orang lain. ‘’He attemptsto be like or actually to be other person’’. ia berusah seperti atau benar-benarmenjadi orang lain. Dengan mengatakan apa yang ia percayai, individumendefinisikan dirinya sesuai dengan orang yang mempengaruhinya. Dimensiethos yang paling relevan dengan identifikasi ialah atraksi (attractiveness)daya tarik komunikator.33Ketundukan (compliance) terjadi bila individu menerima pengaruhdari orang atau kelompok lain karena ia berharap memperoleh reaksi yangmenyenangkan dari orang atau kelompok tersebut. Ia ingin memperolehganjaran atau menghindari hukuman dari pihak yang mempengaruhinya.Dalam ketundukan, orang menerima perilaku yang di anjurkan bukanmenghasilkan efek social yang memuaskan. Bawahan yang mengikutiperintah atasannya karena takut di pecat, petani yang menanam sawahnya,karena ancaman pamong desa adalah contoh-contoh ketundukan .Dimensiethos yang berkaitan dengan ketundukan ialah kekuasaan. Kredibilitas ,atraksi dan kekuasaan. 343334Ibid, 257Ibiddigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29Kredibilitas adalah seperangkat presepsi komunikan tentang sifat-sifatkomunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal yang pertama adalahkredibilitas adalah presepsi komunikate jadi tidak inheren dalam dirikomunikator. Kedua, kredibilitas berkenaan dengan sifat –sifat komunikatoryang selanjutnya kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas. 35Kredibilitas itu masalah presepsi sehingga bisa berubah bergantungpada pelaku presepsi (komunikate), topic yang di bahas, dan situasi. Missalanda mungkin tidak berarti apa-apa di hadapan kawan-kawan anda, orangyang bermata satu memang dapat menjadi raja di ngeri orang yang buta.Sehingga kresdibilitas tidak ada pada diri komunikator, tetapi terletak padapresepsi komunikate, karena itu ia dapat berubah atau di ubah, dapat terjadiatau di jadikan. Kita dapat menghadirkan ‘’the man –on-the-street’’ diruangan kuliah dan mengumumkan pada mahasiswa bahwa orang iu adalahdoctor dalam sosiologi. Di sini ,kita membentuk presepsi orang lain dengandeskripsi verbal. Tentu saja kita juga bisa menurunkan kredibilitas denganmemberinya pakaian-pakaian yang lusuh atau menyuruhnya untuk melakukanperilaku yang menyebalkan. Di sini kita memanipulasi presepsi orang laindengan petunjuk nonverbal. 36Menurut Andersen Hal-hal yang mempengaruhi Presepsi komunikatetentang komunikator sebelum ia berlakukan komunikasinya di sebut prior3536Ibid, 257Ibid, 258digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30ethos. Sumber komunikasi memperoleh prior ethos karena berbagai macamhal, kita membentuk gambaran tentang diri komunikator dari pengalamanlangsung dengan komunikator atau dari pengalaman wakilan misalnya karenasudah lama bergaul dengan komunikator sehingga sudah tahu integritaskepribadiannya.37Dua komponen kredibilitas yang paling penting ialah keahlian dankepercayaan. Keahlian adalah kesan yang di bentuk komunikan tentangkemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topic yang di bicarakan.Komunikator yang di nilai tinggi pada keahlian di anggap cerdas,mampu,ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Tentu sebaliknyakomunikator yang di anggap rendah pada keahlian yang di anggap tidakberpengalaman,tidak tahu, bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikantentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. apakah komunikator dinilai jujur, adil, tulus, bermoral,sopan dan etis atau apakah ia dinilai tidakjujur, lancing, suka menipu, tidak adil, dan tidak etis. 38Atraksi fisik menyebabkan komunikator menarik, dan karena menarikia memiliki daya persuasive. Chaiken merekrut 110 komunikator yaitu priadan wanita dari kalangan mahasiswa University of Massachutsets . Mereka dilatih untuk menyampaikan pembicaraan persuasive tentang seruan agaruniversitas tidak lagi melayani makan siang dan makan malam di ruang3738IbidIbid, 260digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31makan asrama. Untuk menilai daya tarik fisik 56 penilai di suruh untukmenilai foto 110 komunikator dengan skala 15 butir. Terpilih 68 orang yangpaling cantik dan yang paling jelek. Komunikator yang terpilih ini di bawa kelima lokasi kampus. Mereka di suruh mendekati orang yang lewat danmemintanya untuk mengisi kuesioner. Bila orang itu bersedia ,komunikatormemberikan uraian singkat tentang penghentian makan pagi dan makan siangdi kamar makan asrama. Setelah itu komunikan di minta mengisi kuesioneryang menunjukkan pendapatnya. Komunikator juga memintanya untukmenandatangani petisi di universitas. dengan tingkat signifikansi 0.05 (artinyakesalahan mungkin terjadi 5 dari 100 kali penarikan sampel), komunikatoryang cantik atau tampan ternyata lebih berhasil menyakinkan responden danmemintanya untuk menandatangani petisi. Mereka di anggap lebih ramah,lebih fasih, dan lebih lancar berbicara. 39Tetapi kita juga tertarik kepada seseorang karena adanya beberapakesamaan antara dia dengan kita. Kalau begitu apakah komunikan akan lebihmudah menerima pesan komunikator bila ia memandang adabanyakkesamaan di antara keduanya. Simons menerangkan mengapa komunikancenderung berkomunikasi lebih efektif. Pertama, kesamaan mempermudahproses penyandibalikan (decoding) yakni proses menerjemahkan lambanglambang yang di terima menjadi gagasan-gagasan . yang kedua kesamaan bisamembangun premis yang sama mempermudah proses deduktif. Ini berarti bila39Ibid, 262digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32kesamaan disposisional relevan dengan topic persuasi, orang akan terpengaruholeh komunikator. Yang ketiga kesamaan menyebabkan komunikan tertarikpada komunikator. Seperti sudah berulang kali di sebutkan kita cenderungmenyukai orang-orang yang memiliki kesamaan disposisional dengan kita.Karena tertarik pada komunikator, kita akan cenderung menerima gagasangagasannya.40Kekuasaan, Menurut teori kelman, kekuasan adalah kemampuanmenimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbuldari interaksi antara komunikator dan komunikan. Kekuasaan menyebabkanseseorang komunikator dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain,karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting (critical resources).Berdasarkan sumber daya di milikinya, Frech dan Raven menyebutkan jenisjenis lehRavendanmenghasilkan lima jenis kekuasaan 1) Kekuasan koersif (coersive atoruntukmendatangkan ganjaran atau memberikan hukuman pada komunikan.Ganjaran dan hukuman itu dapat bersifat personal misalnya benci atau kasihsayang atau impersonal missal kenaikan pangkat atau pemecatan. 2)Kekuasaan keahlian (expert power). Kekuasan ini berasal dari pengetahuan,4041IbidIbid, 264digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33pengalaman, keterampilan atau kemampuan yang dimiliki komunikator.3)Kekuasaan informasional (informational power). Kekuasan ini berasal dariisi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki komunikator. njadikankomunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Komunikatorberhasil menanamkan kekaguman pada komunikan. Sehingga seluruhperilakunya diteladani. 5) Kekuasan legal (legitimate power). Kekuasaan iniberasal dari seperangkat peraturan atau norma yang menyebabkankomunikator berwewenang untuk melakukan suatu tindakan.42Berikut ini di sampaikan berbagai hasil penelitian yang berkenaandengan penggunaan kekuasaan dalam mempenagruhi perilaku orang lainmenurut Heilman dan Garner komunikan akan lebih baik di yakkinkan untukmelakukan perilaku yang tidak di sukai dengan di janjikan ganjaran daripadadiancam dengan hukuman. Ancaman yang kuat bahkan dapat menimbulkanefek boomerang, alih-alih tunduk malah melawan. Menurut heilman danGarner efektivitas ancaman dapat di tingkatkan bila komunikator memberikanalternative perilaku ketundukan, sehingga komunikan masih dapat melakukanpilihan walaupun terbatas.432. Penerima pesan atau Persuadee4243Ibid, 265Ibid, 266digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34Persuadee adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu tersampaikan disaluran oleh persuader baik secara verbal maupun nonverbal.44 Persuadeesebelum melakukan perubahan dirinya, sebenarnya melakukan suatu aktivitasyang fundamental, aktivitas yang sifatnya intern, di dalam diri yakni belajar.Belajar biasanya tidak hanya merupakan suatu proses sesaat. Setiap persuadeemenerima stimulus, menafsirkan, memberikan respons, mengamati akibatrespons,menafsirkan kembali, memberikan respons baru, menafsirkanseterusnya. Hal ini di lakukan terus menerus sehingga persuade mendapatkebiasaan memberikan respon dalam suatu cara tertentu terhadap suatustimulus tertentu terhadap suatu stimulus tertentu.45Ada lima factor yang mempengaruhi perkembangan kekuatankebiasaan yakni Pertama, sering terjadi pengulangan respons yangmendapatkan ganjaran. Kedua, isolasi hubungan stimulus-respons. Ketiga,jumlah ganjaran. Ke empat, waktu antara respons dan ganjaran. Kelima,usaha yang di kehendaki untuk melakukan respons. Persuadee tidak akanmemberikan respons kecuali jika ia mengaharap bahwa responsnya akanmengu

BAB II KERANGKA TEORETIK A. Komunikasi Persuasif 1. Pengertian Menurut Carl I.Hovlan komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbol--kata, gambar, figur, dan sebagainya).20 Sedangkan menurut Miller ko

Related Documents:

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

BAB II KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretik 1. Persepsi Masyarakat a. Pengertian Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan “Persepsi ialah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.1 Persepsi merupakan sebuah istilah

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN TEORETIK A. Konseptualisasi Pengadilan Jalanan Penggunaan istilah “pengadilan jalanan” dalam penulisan dan penyusunan disertasi ini identik dengan istilah “tindakan main hakim sendiri”, yang artinya tindakan menghakim

BAB II KERANGKA TEORETIK 2.1 Pengertian Aktivitas Aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keaktifan, kegiatan-kegiatan, kesibukan atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisas

BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis 1. Kepuasan Kerja Dalam manajemen pendidikan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya karena faktor kurikulum, sarana dan prasarana sekol

digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—byKac.id digilib.uin—by.ac.id

TARGET Questions & Answers 1 Mark Salient Features : Prepared as per the New Textbook for the year 2018. Complete 1 mark questions for all chapters. In-text, S, HOT Board Expected Questions (BEQ) & Answers. Useful for Public Exam 2019. SURA PUBLICATIONS Chennai HIGHER SECONDARY FIRST YEAR Sigaram Thoduvom ECONOMICS This material only for sample orders@surabooks.com For More Details 9600175757 .