ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU - Stikes Panti Waluya

2y ago
139 Views
22 Downloads
390.44 KB
9 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM DENGANMASALAH KEPERAWATAN RESIKO KONSTIPASIRS PANTI WALUYA SAWAHAN MALANGMarta Indah T. R, Maria Magdalena Setyaningsih, Wisoedhanie Widi AnugrahantiProdi D-III Keperawatan STIKes Panti Waluya MalangE-mail: marty.indah@gmail.comABSTRAKPost partum terjadi dalam kurun waktu 6-8 minggu dan terjadi perubahan fisiologis pada sistempencernaan yakni menurunnya motilitas cerna sehingga gerak peristaltik melemah dan mengakibatkankonstipasi. Desain penelitian inimenggunakan metode studi kasus padaduapost partum pada bulanFebruari 2019. Didapati kedua klien mengalami masalah resiko konstipasi. Pada kedua kliendirencanakan dan dilakukan tindakan keperawatan yang sama, salah satu tindakan yaitu menganjurkanklien melakukan ambulasi dini sesuai jenis persalinannya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkanhasil yang berbeda, asuhan keperawatan klien pertama belum teratasi karena kurangnya ambulasi dini,asupan serat dan cairan yang tidak adekuat sedangkan klien kedua masalah resiko konstipasi teratasipada hari ke-3 karena ambulasi dini yang baik, asupan cairan dan serat yang cukup. Diperlukantindakan keperawatan yang tepat yaitu edukasi jenis serat dan cairan serta ambulasi dini. PemberianKIE tentang pola makan, pola minum, dan ambulasi dini sejak dini dapat mengurangi masalah resikokonstipasi pada ibu post partum.Kata kunci : ibu post partum, konstipasi, resiko konstipasiABSTRACTPost partum occurs within 6-8 weeks and there are physiological changes in the digestive system,namely decreased digestive motility so that peristalsis weakens and results in constipation. The studydesign used a case study method on the post partum survey in February 2019. It was found that bothclients had problems with the risk of constipation. In both clients planned and carried out the samenursing action, one of the actions is to encourage the client to do early ambulation according to thetype of labor. Based on the results of the study different results, the first client nursing care has notbeen resolved due to lack of early ambulation, inadequate fiber and fluid intake while the second clientthe problem of risk of constipation is resolved on day 3 because of good early ambulation, adequatefluid and fiber intake . Appropriate nursing actions are needed, namely education of fiber and fluidtypes and early ambulation. Giving education about early eating patterns, drinking patterns, andambulation can reduce the problem of the risk of constipation in post partum mothers.Keywords: post partum, constipation, constipation risk2

PENDAHULUANpost partum normal terjadi perubahan fungsiPost partum merupakan masa setelah prosesfisiologis yaitu kelemahan otot dasar panggulpersalinan hingga alat-alat reproduksi dapatdan pengaruh hormon progesteron pada ototpulih kembali seperti sedia kala seperti anibuberesikokonstipasi setelah melahirkan (Dewi dkk,(Kumalasari, 2015). Pada masa post partum,2014). Sedangkan pada ibu post partum sectioseringkali terjadi masalah pada gangguancaesarea terjadi kelemahan pada abdomensistem pencernaan, yakni kesulitan buang airyang menyebabkan motilitas cerna menurun,besar yang disebut dengan konstipasi (Rizki,yang ditandai dengan melambatnya kerja usus2017).dan menghentikan gerak peristaltik usus akibatefek obat anastesi (Yulianik & Pujiati, 2017).Menurut Derbyshire dalam penelitian Steen(2013) ada sekitar 44% wanita post partum rkanpenelitianFenomena yang ditemui peneliti pada saatsetelahpraktik klinik di RS Panti Waluya pada bulanRizkiMaret 2017, terdapat 1 orang ibu post partumtentang Pengaruh Ambulasi Dini terhadapusiaKejadian Konstipasi Pada Ibu Post partum di26tahundenganpersalinansectiocaesarea yang mengalami konstipasi. SebelumKelurahan Tanah Kalikedinding, Surabayadilakukan tindakan operasi, ibu menjalankanpada tahun 2015 kepada 12 ibu post partumpuasa selama 8 jam dan tidak dilakukandidapatkan bahwa, 8 (66,7%) ibu yang belumpemberianBAB lebih dari tiga hari. Dan 4 (33,3%) ibuhuknah.Saatpengkajianibumengeluh tidak bisa buang air besar selama 3sudah bisa BAB kurang dari tiga hari setelahhari setelah melahirkan padahal asupan seratmelahirkan. Dari 8 ibu post partum yang belumadekuat namun ibu tidak terlalu suka minumBAB, 3 diantaranya merasakan belum ingindan jarang melakukan mobilisasi. KesulitanBAB. Aktivitas yang dilakukan adalah dudukbuang air besar yang dialami ibu yaitu perutdan berbaring di tempat tidur. Dan 5 lainnyaterasa penuh dan merasa sakit saat mengejanmasih takut untuk BAB karena merasakan sakitsehingga sampai dengan pulang klien belumdibagian luka jahitan. Aktivitas yang dilakukanbuang air besar.yaitu berjalan disekitar tempat tidur (Rizki,2017).Sebagai perawat, pertolongan kesehatan yangdapat diberikan adalah memberikan asuhanResiko konstipasi yang dialami ibu post partumkeperawatandapat ditandai dengan gejala rasa sakit danmenganjurkantidak nyaman saat buang air besar, tegang, tkan asupan serat dan cairan yangfrekuensi BAB yang tidak teratur. Pada ibu3

adekuat serta meningkatkan aktivitas tubuhibumengatakanbelumBAB.Klienpada masa post partum.mengatakan perut terasa tidak enak dan sepertiada tahanan di rektum. Klien tidak dilakukanMETODElavement. Ibu belum mampu makan karenPeneliti ini menggunakan metode studi kasusharus puasa post operasi selama 6 jam dan ibupada ibu post partum dengan masalah resikomengatakan masih merasakan mual pascakonstipasi. Pengambilan data pada klien 1 padaoperasi. Ibu mengatakan kaki belum terasatanggal 15-17 Februari 2019, sedangkan kliensehingga belum dapat digerakkan.ke 2 pada tanggal 19-21 Februari 2019. PenulismengumpulkandatadenganmelakukanKlien 2 melahirkan secara normal partus. Padawawancara, observasi, pemeriksaan fisik dantanggal 19 Februari 2019 pukul 02.40 WIBdokumentasi meliputi pengkajian, analisa data,rencanakeperawatan,implementasiklien datang dengan keluhan kenceng-kencengdansejak pukul 22.00 WIB. Pada pukul 03.30 WIBevaluasi keperawatanklien masuk ruang VK, saat diperiksa sudahtahap pembukaan lengkap, bayi lahir padaHASILpukul 04.10. Klien melahirkan secara normal1. Pengkajianpartus tanpa ada robekan perineum.Klien 1 melahirkan secara operasi sectiomengatakan melahirkan anak keempat dengancaesarea dengan indikasi letak sungsang pro scusiapada tanggal 15 Februari 2019. Klien ri.SaatdilakukanMRSkonsistensinya agak lembek, bising usus4x/menit, skibala : teraba massa feses diminggu.KlienBABrutinpemeriksaanfisikkuadran kiri bawah. Ibu mengatakan memilikiambeien sudah 5 tahun belakangan ini, terdapatbenjolan sebesar kelereng pada rektum. Ibuterutama pada pemeriksaan abdomen: terdapatmengatakan terakhir BAB 2 hari yang lalubekas luka operasi sepanjang 10 cm, tinggisebelum melahirkan pada tanggal 17 Februarifundus uteri 2 jari diatas pusat, i pusat, kontraksi uterus baik danKlienmengatakan melahirkan anak kedua denganusiaminggu.abdomen, tidak terdapat bekas luka, TFUoperasi pukul 14.30 WIB dan kembali daripukul38-392x/hari. Saat dilakukan pemeriksaa fisik padadilakukan tindakan anastesi spinal. Selesaioperasikehamilanmengatakan sebelum MRS kebiasaan BABruang operasi pukul pukul 13.20 WIB danruangKlien2019 saat pagi hari dan saat pengkajian setelahsaatibu melahirkan, ibu mengatakan belum BAB.pengkajian ibu mengatakan terakhir BAB 2Klien mengatakan perutnya sebah. Klien tidakhari yang lalu sebelum operasi yaitu padadilakukantanggal 13 Februari 2019 dan saat pengkajianpemberianlavement.Ibumengatakan telah makan setelah 2 jam pasca4

melahirkan dan menghabiskan setengah porsiPemberian KIE ibu post partum dengandari makanannya. Ibu mengatakan sudah bisamasalahduduk namun masih mengeluh nyeri padadiperhatikan adalah makanan tinggi serat yangabdomen bagian bawah.dikonsumsi, asupan cairan yang adekuat,ambulasiklienBerdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkandiagnosaketakutantindakanyangtentang anjuranjenis persalinan normal partus. Klien 1diperbolehkan ambulasi dini setelah 6 jamberhubungan dengan penurunan motilitas cernapasca operasi sedangkan pada klien 2 setelah 2akibat penurunan hormon progesterone.jam pasca melahirkan.3. Rencana Keperawatan5. Evaluasi KeperawatanUntuk melaksanakan asuhan keperawatan padadenganperbedaanambulasi dini berbeda dengan klien 2 denganyangditegakkan pada klien 2 yaitu resiko konstipasipartumterdapatpersalinan sectio caesareaakibat efek anastesi dan penurunan produksiibupostmenanganiperlukondisi klien. Pada klien 1 dengan jenisberhubungan dengan penurunan motilitas cernakeduadanyangdilakukan, hal ini karena berdasarkan padadiagnosa pada klien 1 yaitu resiko konstipasiSedangkandini,konstipasidefekasi pada masa post partum. Pada kedua2. Diagnosa Keperawatanprogesterone.resikoSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 3masalahhari, pada klien 1 masalah belum teratasikeperawatan resiko konstipasi di RS Pantihingga klien pulang sedangkan klien 2 masalahWaluya Sawahan Malang, maka telah disusunteratasi pada hari ke 3 post partum saatrencana keperawatan sesuai dengan teori,dilakukan kunjungan rumah. Didapatkan hasilterdapat 7 rencana keperawatan yang akanmasalah teratasi dengan mencapai semuadilakukan secara mandiri maupun kolaboratifkriteria hasil yang telah di tetapkan. Adapunsesuai dengan kondisi atau keadaan klienkreteria hasil menurut Nurarif & Kusuma(2015) dan Ackley & Ladwing (2017) yaitu4. Implementasi Keperawatankonsistensi feses lunak, bebas dari ketidak-Pada klien 1 dari 7 rencana keperawatan yangnyamanan dan konstipasi, bising usus 5-telah ditetapkan seluruhnya dilakukan dalam30x/menit, cairan dan serat yg dibutuhkan klienbentuk tindakan keperawatan dan pemberianadekuat, klien dapat BAB dan tahu mengejanKIE dengan media penyuluhan. Begitu jugayg aman saat BAB, dan ambulasi dini adekuatdengan klien 2 dari 7 rencana keperawatanPerbedaan ini dikarenakan kondisi klien yangyang telah ditetapkan seluruhnya dilakukandalambentuktindakankeperawatanberbeda, pada kasus normal partus akan lebihdancepatpemberian KIE dengan media penyuluhan.teratasimasalahresikokonstipasidaripada kasus post op sectio caesarea karena5

normal partus hanya mengalami perubuhanpertama setelah operasi. Dan hal ini sesuaifisiologi penurunan kadar progesteron yangdengandapat mempengaruhi kerja peristaltik ususmengatakan bahwa pada ibu post partummenjadi lambat. Berbeda dengan kasus post opnormal terjadi perubahan fungsi fisiologis yaitusectio caesarea yang mengalami perubahankelemahan otot dasar panggul dan pengaruhfisiologi yang sama lalu ditambah dengan efekhormon progesteron pada otot polos yanganastesi yang dapat melemahkan otot bowelmenyebabkansehingga tidak dapat bekerja secara maksimal.konstipasi setelah amiPEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian pada klien, penulisKESIMPULANmendapatkan data mayor untuk menegakkanAsuhan keperawatan telah dilakukan pada klienresiko konstipasi.Pada klien 1 didapatkandengan masalah resiko konstipasi selama 3perubahan pola defekasi dan bising usus yanghari. Pada klien 1 dengan jenis persalinantidak normal akibat efek tindakan anastesi.sectioPada Klien 2 juga ditegakkan masalah resikomasalahkonstipasi karena didapatkan data mayor yangperawatan ke-3 karena asupan cairan kliensama yaitu perubahan pola defekasi serta bisingyang tidak adekuat dan kurangnya mobilisasi.usus yang kurang dari normal.Pada klien 2 dengan jenis persalinan iterjadiharipartus didapatkan hasil klien tidak terjadiMenurut penulis perubahan pola defekasi danmasalahbising usus yang belum kembali normalpulang pada hari ke 2 post partum dan masalahmerupakan perubahan fisiologis yang terjaditeratasipada ibu post partum akibat perubahan hormonkunjungan aan sehingga terjadi resiko konstipasi.DAFTAR PUSTAKAAckley, Betty J. dan Ladwing Gail B.(2017).Nursing Diagnosis HandbookAnevidence Based Guide To PlanningCare.Nine edition. America: ElsevierKondisi ini sesuai dengan teori Yulianik &Pujiati (2017) yang mengatakan pada ibu postpartum sectio saecarea terjadi kelemahan padaDewi, Mustika. Ermawati.Irawati, Nuzulia.(2014). Pengaruh Pelvic Floor MuscleTraining terhadap Pengembalian FungsiMiksi dan Defekasi pada IbuPostpartum Spontan.Jurnal KesehatanAndalas ; 3(3).abdomen yang menyebabkan motilitas cernamenurun, yang ditandai dengan melambatnyakerja usus dan menghentikan gerak peristaltikusus akibat efek obat anastesi sehingga bisingusus belum terdengar dan lemah pada hari6

Kumalasari, Intan.(2015). Panduan PraktikLaboratorium dan Klinik PerawatanAntenatal, Intranatal, Postnatal, BayiBaru lahir, dan Kontrasepsi. Jakarta:Salemba Medika.Kusumaningrum, Andri Tri. (2015). HubunganPemenuhan Nutrisi Tinggi SeratDengan Kejadian Konstipasi Pada IbuNifas 3-6 Hari.Surya Vol. 07, No. siAsuhanKeperawatan Berdasarkan DiagnosaMedis & NANDA NIC-NOC.Yogyakarta: MediAction.Rizki, Lailatul Khusnul. (2017). PengaruhAmbulansi Dini Terhadap KejadianKonstipasi Pada Ibu PostPartum.JurnalNers dan Kebidanan, Vol. 4, No. 2;104-107.Steen.(2013). Promoting Continence InWomen Following Childbirth. Facultyof Health and Social Care. University ofChester ;28(1);49-57Yulianik dan Pujiati. (2017). Resiko KonstipasiPada Ny. A Dengan Post Sectiocaesarea Di Ruangan Bougenvil RSUDRA. Kartini Jepara. Jurnal ProfesiKeperawatan, Vol. 4, No. 1 (2017).7

8

9

Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.Yogyakarta : MediAction. Rizki, Lailatul Khusnul. (2017). Pengaruh Ambulansi Dini Terhadap Kejadian Konstipasi Pada I

Related Documents:

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Sumayyah Uswatun Hasannah1), Maula Mar’atus Solikhah2) 1) Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIkes Kusuma Husada Surakarta Sumayyah_hasannah@yahoo.co.id 2) Dosen Program Studi D3 Keperawatan STikes Kusuma Husada

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

berakhir pada abortus inkomplet yang memiliki komplikasi dapat mengancam keselamatan ibu karena perdarahan, perforasi, infeksi dan syok. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Abortus Imminens Menurut Kusuma (2009) Proses keperawatan pada pasien dengan abortus imminens sebagai berikut : Pengkajian Pada anamnesis yang dikaji adalah

asuhan keperawatan teoritis. BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN Pada BAB ini berisi laporan kasus Asuhan keperawatan Ny.N dengan Diabetes Melitus di Ruang Kirana Rumah Sakit Tk. II dr. Soetarto Yogyakarta yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan.

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA OSTEOPOROSIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Disusun Oleh : DESSY ARMADANI 20150660010 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN .

laporan studi kasus asuhan keperawatan komunitas pada kelompok usia lanjut dengan diagnosa diabetes mellitus (dm) di rw ii kelurahan manyar sabrangan kecamatan mulyorejo surabaya oleh : cahya dwi kurniawan nim. 09.610.117.009 program studi d3 keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah surabaya 2012 . ii proposal asuhan keperawatan komunitas pada kelompok usia lanjut dengan .

Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan operasi ca mammae meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil: Pada kasus ditemukan 3 diagnosa yaitu nyeri, kurang pengetahuan, resiko infeksi .Telah dilakukan asuhan keperawatan meliputi mengurangi nyeri,