UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKANKEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA PESERTADIDIK DI SDN PURWOYOSO 01 NGALIYAN SEMARANGSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islamdalam Ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI)Oleh:MISS SAEIROH CHEARSAENIM: 1503016167FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2017i
ii
iii
iv
ABSTRAKJudul: UpayaGuruPAIdalamMeningkatkanMembaca Al-Qur’an padaKemampuanPeserta Didik di SDN Purwoyoso 01 NgaliyanSemarangPenulis: Miss Saeiroh ChearsaeNIM: 1503016167Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Upaya guruPAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an padapeserta didik di SDN Purwoyoso 01 Ngaliyan Semarang, 2). Faktorpendukung dan faktor penghambat terhadap guru dalam upayameningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada peserta didik diSDN Purwoyoso 01 Ngalian Semarang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,observasi, dan dokumentasi. Metode keabsahan data menggunakanmetode triangulasi. Adapun metode analisis datanya penelitimenggunakan analisis deskriptif.Temuan dari hasil penelitian adalah: 1). Upaya Guru PAIdalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada pesertadidik di SDN Purwoyoso 01 Ngaliyan Semarang melalui pembiasaan,dorongan, serta bimbingan khusus, selain dengan kegiatan belajarmengajar dan pengajian tambahan (ekstrakurikuler) juga harusmedapat dukungan dari orang tuanya dalam hal belajar membaca alQur’an. Sedangkan upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuanmembaca al-Qur’an pada peserta didik di SDN Purwoyoso 01Ngaliyan Semarang antara lain meliputi beberapa kegiatandiantaranya: a). mengadakan tadarus surat pendek pada awal jampelajaran, b). mengadakan pengajian tambahan (ekstrakurikuler), dll.2). Faktor pendukung terhadap guru PAI dalam meningkatkankemampuan membaca al-Qur’an pada peserta didik di SDNPurwoyoso 01 Ngaliyan Semarang, yaitu kebijakan kepala sekolahyang cukup mendukung, Guru PAI yang berlatar belakang khususv
pendidikan Islam, motivasi guru yang tinggi, serta sarana danprasarana yang cukup lengkap, 3). Faktor penghambat kurangnyatenaga pengajar PAI, keterbatasan waktu, serta kurangnya perhatiandari orang tua dalam hal belajar membaca al-Qur’an.Kata Kunci: Guru PAI, Kemampuan membaca al-Qur’an, Pesertadidik, SDN Purwoyoso 01vi
MOTTODari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “sebaik-baiknya kamuadalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.” (Hr.Bukhari)vii
TRANSLITERASI ARAB-LATINPenulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi iniberpedoman pada SK menteri agama dan menteri pendidikan dankebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsistensupaya sesuai teks Bacaan Madd:a a panjangi i panjangu u panjangBacaan Diftong:au او ai اي iy اي viii
KATA PENGANTARAlhamdulillah, pujin syukur kehadirat Ilahi atas segala rahmatdan nikmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhirakademik dengan baik. Sholawat serta salam semoga tercurahkankepada baginda Nabi Muhammad SAW. yang menjadi suri tauladanbagi kita.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatbantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,penulis mengucapkan terimakasih kepada:1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN WalisongoSemarang. Bapak Dr. H. Raharjo, M.Ed.St.2. Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Walisongo Semarang. Bapak Drs. H. Mustopa, M.Ag.3. Ibu Hj. Nur Asiyah, S.Ag., M.S.I. Selaku pembimbing yangtelah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannyauntuk memberikanbimbingandanpengarahan dalampenyusunan skripsi ini.4. Kepala sekolah SDN Purwoyoso 01 Ngaliyan Semarang.Bapak Muhammad Muslich SPd.I., beserta staf guru dankaryawan yang telah memberikan izin penelitian dan sudimembantu peneliti sehingga penelitian ini berjalan lancar.ix
5. Orang tuaku tercinta, Bapak H. Abdullah bin H. Abdushomaddan Ibu Hj. Mariyam H. Ya’kub, serta seluruh keluarga besaryang senantiasa memberikan dukungan dan do’a sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi ini.6. Keluarga besar Mahasiswa Patani (Selatan Thailand) angkatan2013, 2014, 2015, 2016 yang tidak bisa saya menyebutkansatu persatu atas semangat dan kebersamaan kita selama initelah berjuang bersama dalam meraih cita-cita.7. Dewan penguji Bapak Abdurrahman M.Ag., Bapak RidwanM.Ag., Bapak Agus Sutiyono M.Ag., M.Pd., Bapak AgusKhunaifi M.Ag, yang telah memberikan banyak ilmu padasidang Munaqasyah, semoga bertambah kebaikan segalakebaikan.8.Teman-teman PAI seangkatan 2015 ( Miss Asana Madiyoh,Miss Suhainee Tuepingmah, Miss Rohani Pornmad, MissSulaeha Panah, Miss Asiyah Panok, Miss Nurulaiman Cintra,Miss Haslina Awae, Mr. Khoiree Sawa, Mr. ChemuhammadChemamad, Mr. Abdullah Manihaya, dll), yang selalumemberikan semangat.9. Sahabat-sahabat posko 28 KKN UIN Walisongo Semarangyang selalu memberi warna, semangat serta do’a sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.10. Guru-guru SD, SMP, SMA, MTs, serta seluruh dosen dilingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINWalisongo Semarang, yang telah mengajarkan berbagai ilmukepada penulis dengan penuh kesabaran. Semoga ilmu yangx
disampaikan kepada penulis menjadi ilmu yang manfaat danbarakah serta menjadi amal jariyah untuk beliau.11. kan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidaklangsung.Atas jasa mereka, peneliti tidak dapat memberikanbalasan apapun kecuali do’a semoga Allah SWT. memberikanbalasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telahdiberikan.Peneliti menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalamskripsi ini masih membutuhkan masukan, maka dari itu penelitimengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untukmenyempurnakan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi inibermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.Semarang, 13 Desember 2016PenulisMiss Saeirah ChearsaeNIM : 1503016167xi
DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iPERNYATAANKEASLIAN .iiPENGESAHAN .iiiNOTA PEMBIMBING .ivABSTRAK .vTRANSLITERASI .viKATA PENGANTAR .viiDAFTAR ISI viiiBAB I: PENDAHULUANA. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah.6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .6BAB II: LANDASAN TEORIA. Deskripsi Teori.8xii
1. Pengertian Guru PAI.82. Problematika Pelaksanaan PAI di Sekolah.143. Konsep Kemampuan Membaca.164. Pengertian Al-Qur’an.175. Membaca Al-Qur’an.196. Metode Membaca Al-Qur’an.217. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan MembacaAl-Qur’an.248. Adab Membaca Al-Qur’an.329. Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al Qur’an 3710. Metode Pengajaran Al-Qur’an.3811. Media Pembelajaran Al-Qur’an.4112. Beberapa Karekteristik yang harus dimiliki olehSeorang Guru Al-Qur’an.4413. Tujuan-tujuan Pendidikan Al-Qur’an.4614. Keutamaan Membaca Al-Qur’an.4715. Fungsi dan Peranan Al-Qur’an bagi Manusia .51xiii
16. PembelajaranAl-Qur’andiBeberapaNegaraIslam . .52B. Kajian Pustaka.54C. Kerangka Berfikir.57BAB III: METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan Penelitian.60B. Tempat dan waktu Penelitian .61C. Sumber Data.62D. Fokus Penelitian. .62E. Teknik Pengumpulan Data.62F. Uji Keabsahan Data.65G. Teknik Analisis Data.65BAB IV: DESKRIPSI DAN ANALISIS DATAA. Deskripsi Data .67B. Analisis Data.80C. Keterbatasan Penelitian.84xiv
BAB V: PENUTUPA. Kesimpulan .86B. Saran.88C. Penutup.88DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANRIWAYAT HIDUPxv
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan dalam konteks otonomi daerah diharapkan dapatmengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikannasional yang tertuang dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20pasal 3 Tahun 2003 berikut ini:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban bangsa yangbermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratisserta bertanggungjawab.1Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, dalam tatananmikro pendidikan harus mampu menghasilkan SDM berkualitasdan profesional sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantumdalam Sisdiknas No.20 pasal 3 Tahun 2003 di atas, termasuk didalamnya kebutuhan dunia kerja dan respon terhadap perubahanmasyarakat setempat, dengan kata lain, pendidikan harus mampu1UU Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional (SISDIKNAS) beserta Penjelasan (Bandung: CitraUmbara,2003),hal.7.1
menghasilkan lulusan yang mampu berfikir global, dan mampubertindak lokal, serta dilandasi oleh akhlak yang mulia.Dalam hal ini Guru merupakan komponen paling menentukandalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harusmendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Guru memegangperan utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yangdiselengarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangatmenentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannyadengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponenyang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasilpendidikan yang berkualitas.2Pembentukan guru profesional, telah banyak di lakukan,namun pelaksanaanya masih banyak kendala, baik di lingkunganKementerian Agama, maupun di lembaga pencetak guru.KendalaKementrian Agama misalnya, adanya gejala kurang serius dalammenangani permasalahan pendidikan, seperti juga aketidaksinambungan antara berbagai program peningkatankualitas pendidikan dan kualitas guru yang ditangani olehberbagai direktorat di lingkungan Kemendiknas; serta tidak fokusdalam peningkatan kualitas guru.2E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung:PT.Remaja Rosda Karya, 2008), hlm.5.2
Ini merupakan indikator buramnya manajemen pendidikannasional, khususnya dalam penyiapan calon guru.Jika kondisitersebut tetap dipertahankan, maka guru-guru profesional yangstandar, bersertifikat, dan kompetensi sulit dimunculkan; padahaldalam kondisi sekarang sangat diperlukan, untuk mendongkrakkualitas sumber daya manusia yang siap bersaing di era global.3Peningkatan profesionalisme guru merupakan upaya untukmembantu guru yang belum memiliki kualifikasi profesionalmenjadi profesional. Dengan demikian peningkatan ikankesempatan kepada guru tersebut melalui program dan kegiatanyang dilakukan oleh pemerintah. Namun demikian, bantuanprofesionalisme hanya sekedar bantuan, sehingga yang haruslebih berperan aktif adalah guru itu sendiri. Artinya perludikemukakan di sini bahwa guru yang seharusnya memintabantuan kepada yang berwenang untuk mendapatkan kanprofesionalisme guru.4Peningkatan kemampuan profesional guru bukan sekedardiarahkan kepada pembinaan yang lebih bersifat aspek-aspekadministratif kepegawaian tetapi harus lebih kepada peningkatan3Kunandar, Guru Profesional Implementasi kurikulum Tingkatsatuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru/kunandar,(Jakarta: Rajawali pers,2014), hlm.24E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung:PT.Remaja Rosda Karya,2008),hlm.7.3
kemampuan keprofesionalannya dan komitmen sebagai seorangpendidik. Menurut Glickman (1991) guru profesional memilikidua ciri yaitu tingkat kemampuan yang tinggi dan komitmenyang tinggi. Sehubungan dengan itu, pemerintah asprofesional guru tersebut, antara lain melalui standar kompetensidan sertifikasi guru.5Menurut pandangan Islam pendidikan sebagai proses berawaldari saat Allah Awt. Sebagai rabb al-alamin, menciptakan paraNabi dan rasul untuk mendidik manusia di muka bumi ini. Padahakikatnya kata “rabb”(Tuhan) dan Murabby (pendidik) berasaldari akar kata seperti termuat dalam ayat Al-Quran, surat AlIsra’:24ً ير ََ اربَّرَانير ْ َو ْخ يف ْ َالًحْ َمة َيوقُ ْل ًَبي َّ ضلَ ُه َما َجنَا َحالذُّليمي ن صِغ ا َ ار َح ْم ُه َما َك َم Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua denganpenuh kasih saying dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku!Kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telahmendidik aku di waktu kecil.Untuk dapat menjadi seorang guru yang memilikikompetensi, maka diharuskan memiliki kemampuan untukmengembangkan tiga aspek kompetensi yang ada pada dirinya.Guru yang dapat atau mampu mengembangkan kompetensi pada5E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung:PT.Remaja Rosda Karya,2008), hlm,3.4
dirinya dengan baik, niscaya ia tidak hanya memperolehkeberhasilan tetapi ia juga memperoleh kepuasan atas profesiyang dipilihnya.6Broblem mendasar yang terjadi saat ini Pengembangankompetensi guru tidak berjalan sesuai dengan tujuan. ependidikan justru malah menurun kompetensinya, dan tidaksedikit guru yang ingin meningkatkan kompetensinya, hal inidisebabkan karena semangat dedikatif guru menurun rendah,belum menjamin terlaksananya pelayanan profesi secara terarahdan pengakuan secara sehat dari berbagai pihak. Ini terjadi karenasebagain guru menampilkan citra yang kuruang professional.Adapun yang menjadi masalah adalah ketika sekolah/madrasahyang tidak mempunyai guru yang berkualitas tidak sesuai denganpelajaran yang diampu, pembelajaran yang berlangsung hanyasebagai formalitas untuk memenuhi tuntutan kebutuhan yangsifatnya administrasi sehingga kompetensi guru dalam hal initidak menjadi professional utama, dengan pemahaman tersebut,kontribusi untuk siswa menjadi kurang terperhatian bahkanterabaikan sehingga yang menjadi imbasnya adalah siswa sebagaianak didik tidak mendapatkan hasil pembelajaran yang meksimal.MA Al-Khoiriyyah Semarang merupakan lembaga pendidikanyang sudah berdiri lama dan sudah dapat diakui oleh masyarakat6Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum (KTSP) danSukses dalam Sertifikasi Guru,Jakarta:Rajagrafindo Persada 2007,hlm.56.5
secara keseluruhan khususnya dari kuantitatif maupun kualitatif,baik melalui standart kompetensi dan sertifikasi gurunya. Sebagaisekolah Islam MA Al-Khoiriyyah Semarang mempunyaitanggunjawab untuk menjadikan anak didiknya menjadi manusiayang beribadian muslim sebagai mana tujuan pendidikan Islam.Oleh karena itu kompetensi profesional guru agama Islam sangatdiperlukan, sehingga nilai-nilai luhur agama Islam yang diajarkan di MA Al-Khoiriyyah Semarang bukan hanya menjadiilmu pengetahuan saja, tetapi dapat dihayati (afektif), dandiamalkan (psikomotor) dalam kehidupan sehari-hari.Untuk itusetelah melihat kondisi di lapangan maka penulis tertarik untukmeneliti kompetensi professional guru rumpun PAI di MA AlKhoiriyyah SemarangB. Rumusan MasalahDari latar belakang yang telah dijabarkan maka pokokpermasalahan dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana Kompetensi Profesional Guru Rumpun PAIdi MA Al-Khoiriyyah Semarang?2. Apa saja usaha peningkatan kompetensi professional gururumpun PAI di MA Al-khoiriyyah Semarang?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.1. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yanghendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :6
a. UntukmengetahuiBagaimanakahKompetensiProfesional Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam diMA Al-Khoiriyyah Semarang.b. Untuk mengetahui apa saja usaha yang dilakukan MAAl-KhoiriyyahSemaranguntukmeningkatkankompetensi professional guru.2. Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Bagi sekolahSebagai bahan dan masukan serta informasi tentangsejauh mana Kompetensi Profesional guru Rumpun PAIb. Bagi peserta didikDiharapkan para peserta didik dapat belajar lebih efektifdan efisien. Tidak merasa bosan dengan pelajaran yangdisampaikan guru serta menerima dengan sempurna,setelah guru khususnya guru Rumpun PAI menerapkankompetensi profesionala. Bagi guruMemberikanmasukanpadagurumengenaipentingnya kompetensi profesional khususnya padaguru Rumpun PAI, agar tercipta suasana baru yanglebih kondusif antara pendidikan dengan pesertadidik dalam pembelajaran kelas.7
b. Bagi penelitiDapat menambah pengalaman dan pengetahuan baruyang dapat digunakan dalam proses belajar mengajardi masa mendatang.8
BAB IILANDASAN TEORIA. Kompetensi Profesional Guru Rumpun PAI1. Pengertian Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam.Menurut H. A. Ametembun, guru adalah seorangyang berwenang dan bertanggung jawab terhadappendidikan peserta didik, baik secara individual ataupunklasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Gurujuga diartikan digugu dan ditiru, guru adalah orang yangdapat memberikan respon positif bagi peserta didikdalam program belajar mengajar7Dalam kitab Ringkasan Ihya’ Ulumuddin karyaImam Ghazali Guru adalah orang tua yang sebenarnya.Sebab ayah adalah penyebab lahirnya seseorang dikehidupan fana ini (dunia), sedangkan guru adalahpenyebab seseorang berada di kehidupan yang kekal(akhirat-surga).Olehsebabitu, hak guru lebihdiutamakan daripada hak kedua orangtua.8Sedangkan Guru atau Pendidik dalam gungjawab terhadap perkembangan peserta didik7Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2014) , hlm. 9.8Ahmad Abdulrraziq al-Bakri(Karya Imam Ghazali), RingkasanIhya’Ulumuddin,(Jakarta:Sahara Publishere,2015), hlm.51.9
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensipeserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupunpsikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.9Guruyangkompetenakanlebihmampumenciptakan lingkungan belajar mengajar yang efektifdan mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswaberada pada tingkat optimal. Peranan dan kompetensiguru yang dominan meliputi sebagai demonstrator(pengajar), pengelola kelas, mediator, atau fasilitator danevaluator10Dengan demikian, sosok seorang guru tersebutharuslah mampu dalam berbagai bidang seperti kataZakiah Darajat “guru adalah pendidik professional(Darajat 1996:39) Pendidikan adalah individu yangmampu melaksanakan tindakan mendidik dalam angkan pendidikan dalam Islam adalah orang yangbertanggung jawab terhadap perkembangan anak didikdengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi9Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan islam, (Jakarta: Ciputat Pres,2002) , hlm. 41.10Akmal Hawi,
Kemampuan Membaca Al-Qur’an pada Peserta Didik di SDN Purwoyoso 01 Ngaliyan Semarang Penulis : Miss Saeiroh Chearsae NIM : 1503016167 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPLBN PELAMBUAN BANJARMASIN BARAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Sebagian Syarat . Peran dan Tugas Guru PAI . 21 3. Syarat
KOMUNIKASI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMP N 2 SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI . Tugas dan peran guru Agama tidaklah terbatas dalam masyarakat, bahkan guru ag
2. Upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan Kinerja Guru untuk Meningkatkan Profesioanalisme Guru. 45 3. Pendekatan Kepala Madrasah untuk Meningkatkan Profesioanalisme Guru . 45 4. Kebijakan Kepala Madrasah untuk Meningkatkan
(3) Upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan professional guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan adalah dengan meningkatkan kompetensi guru melalui kursus dan diklat, pengadaan sumber dan media Pembelajaran, mengelola lingkungan belajar, penerapan e-learning, dan controling (4) Upaya guru Madrasah Ibtidaiyah
Dalam proses pendidikan formal, guru memiliki peran penting dibandingkan dengan komponen lain, seperti sarana prasarana, materi, dan . profesional guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran PAI di SMP Negeri 13 Seram Barat. 8Imam Wahyudi, Mengejar Profesionalisme
Mengetahui Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesioanalisme Guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri Stabat, (2) Untuk Mengetahui Langkah-langkah . Ibu Siti Aminah S.Ag, MA Selaku kepala madrasah dan Guru-guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Stabat yang telah banyak membantu penulis dengan memberikan data-data dalam penyelesaian skripsi ini. .
PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi yang berjudul, “Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Negeri 134 Kalumpang Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba” yang disusun oleh Masyuni Weka Hery Setiawan, NIM : 20600110027, mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Ma
A maximum rotation of the pile head of 0.5 is usually demanded. Regarding axially loaded piles an important question is how the axial ultimate pile capacity can be predicted with sufficient accuracy. The ß-method commonly used in offshore design (e.g. API, 2000) is known to either over-or underestimate pile capacities, dependent on the boundary