Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Alisya

2y ago
58 Views
2 Downloads
447.68 KB
15 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel AlisyaKarya Muhammad MakhdloriKajian Psikologi SastraDisusun Oleh: BAYU PRIYO WIBOWO - 13010113130139FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG, 502571. IntisariWibowo, Bayu Priyo. 2017, “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel AlisyaKarya Muhammad Makhdlori sebuah kajian psikologi sastra”. Skripsi, ProgramStudi Sastra Indonesia, Program Sarjana, Fakultas Humaniora, UniversitasDiponegoro, Semarang.Novel Alisya Karya Muhammad Makhdlori menceritakan konflik batintokoh utama Alisya terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Novel inimembahas tentang realitas kehidupan manusia yang erat dengan permasalahanhidup yang berdampak pada perkembangan kejiwaan. Tujuan dari penelitian iniadalah menjabarkan unsur intrinsik yang ada dalam novel Alisya danmengungkapkan kepribadian Alisya sebagai tokoh utama.Penulis menggunakanstruktur fiksi untuk mendeskripsikan unsur pembangun novel (tokoh danpenokohan, alur, dan latar). Penulis juga menggunakan teori psikologi sastra yangberfokus terhadap psikoanalisis Sigmund Freud untuk mengkaji kepribadian tokohutama melalui struktur kepribadian id, ego dan superego.Hasil Analisis struktur terhadap novel Alisya terdapat sebelas tokoh yangterdiri dari satu tokoh utama dan sepuluh tokoh tambahan; Alur yang terdapatpada novel Alisya adalah alur maju; latar yang terdapat pada novel ini ialah latarwaktu, tempat, dan sosial.Hasil analisis struktur kepribadian secara garis besar tokoh Alisya tidakmemiliki keseimbangan antara Id, Ego dan Superego. Id dan Ego yang dimilikiAlisya sangat menonjol, sehingga ia tidak mampu mengendalikan sikap dan

perilakunya. Meskipun pada awalnya tokoh Alisya lebih dominan menunjukanaspek id dan ego, akan tetapi aspek superego dari moralitas kepribadiannyamampu menjadikan Alisya kembali ke jalan yang benar.Kata kunci: Novel, Struktur, Psikologi, Psikoanalisis.2. Latar BelakangKarya sastra merupakan ciptaan manusia (pengarang) dengan atau tanpa namaeksplisit. Diketahui juga bahwa karya sastra merupakan karya seni yangmenggunakan bahasa sebagai unsur medianya. Pada umumnya orang jugamengetahui bahwa karya sastra diwujudkan berdasarkan beberapa unsur lain,yaitu pengalaman pengarang, teknik mengelola atau meramu pengalaman ituhingga berwujud teks, konsep estetika atau konsep seni dan sistem sosial-budayayang memungkinkan teks itu memperoleh kedudukan atau peran tertentu. Jadi,tampak bahwa karya sastra itu bukan suatu objek yang netral, melainkan sebuahobjek yang eksistensinya terikat pada beberapa variabel. Dapat dikatakan bahwakarya sastra merupakan bangunan bahasa yang : (1) utuh dan lengkap, (2)mewujudkan dunia rekaan, (3) mengacu pada dunia nyata atau realitas dan (4)dapat dipahami berdasarkan kode – kode norma yang melekat pada sistem sastra,bahasa, dan sosial-budaya tertentu. (Noor, 2010:4)Novel merupakan bentuk prosa dari salah satu genre sastra. Prosa disebutcerita rekaan sebab memang direka oleh pengarang berdasarkan kenyataan yangdiimajinasikan (Noor, 2009:26). Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokohtokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berkaitan eratdengan “karakter kepribadian” yang meliputi bawaan, hati, jiwa, kepribadian, peramendanwatak.

Penulis dalam penelitian ini akan menganalisis novel Alisya karyaMuhammad Makhdlori yang terbit tahun 2012. Novel ini menarik untuk ditelitikarena novel Alisya memiliki kisah yang jarang ditemui pada novel–novel popularsaat ini. Pada umumnya novel-novel populer bercerita tentang kisah percintaan,persahabatan, atau kisah inspiratif perjuangan kehidupan seseorang. Namun, padanovel ini menawarkan kisah yang berbeda kepada para pembaca. Novel Alisya inimenceritakan tentang seorang gadis bernama Alisya berlatar belakang kehidupanyang mewah dan bergelimang harta. Namun, latar belakang kehidupan yangmewah dan bergelimang harta justru tidak menjamin kebahagiaan seutuhnya bagitokoh utama tetapi membawa tokoh utama dalam kesengsaraan fisik dan batinyang luar biasa. Kisah ini menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk diteliti.Novel Alisya menceritakan seorang gadis desa bernama Alisya yang inginpergi merantau untuk bekerja karena hidupnya terjerat dalam kemiskinan. KetikaAlisya memutuskan untuk pergi merantau ke Batam untuk merubah nasibnya.Saat di Batam, Alisya ditawari menjadi model majalah porno. Hal tersebutmenimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan kondisi kepribadian tokohutama ketika menjalani kehidupannya di Batam.Permasalahan tersebut muncul akibat dampak dari pengaruh lingkungan, ekonomidan keluarga, antara lain sebagai anak gadis desa yang minim pengetahuan dansekarat dengan kemiskinan membuat Alisya tidak mampu mengendalikan Id, Ego,dan Superego yang ada dalam dirinya. Mulai dari ia memutuskan setuju menjadimodel majalah porno hingga ia menerima tawaran bermain di film porno.Dalam penelitian ini penulis berpusat pada aspek psikologi. Yaitu konflikbatin serta masalah kepribadian dalam novel Alisya. Novel selalu berkaitandengan tokoh-tokoh serta perwatakan yang menghidupkan sebuah cerita, hal iniberkaitan dengan perilaku serta kepribadian tokoh. Ilmu psikologi dapatdigunakan untuk menganalisis persoalan-persoalan kejiwaan atau kepribadianpada karya sastra selain untuk menganalisis kejiwaan manusia pada kehidupannyata. Beberapa pendekatan psikologi di antaranya dapat menjelaskan perwatakantokoh serta penyebab permasalahan yang berkaitan dengan aspek kejiwaan.3

Penulis mengkaji aspek psikologi sastra dalam novel Alisya karenamemang permasalahan yang ada dalam novel tersebut berkaitan dengankepribadian tokoh utama. Pertentangan ego antara tokoh utama dengan dirinyasendiri serta konflik dengan orang lain menjadi tekanan tersendiri bagi tokohutama. Hal tersebut menarik untuk diteliti melalui aspek psikologi karena setiappertentangan atau konflik pasti memiliki sebab akibat dan dampak.Sastra dan psikologi memiliki hubungan yang dekat, yaitu hubungan yanglintas yang bersifat tidak langsung dan fungsional. Tidak langsung, artinyahubungan itu ada karena baik sastra maupun psikologi, kebetulan memiliki tempatberangkat yang sama yaitu kejiwaan manusia. Sementara itu hubungan fungsionalyakni sama-sama berguna untuk sastra mempelajari keadaan kejiwaan orang lain(Minderop, 2010:2). Psikologi sastra adalah cabang ilmu sastra yang mendekatikarya sastra dari sudut psikologi. Perhatian dapat diarahkan kepada pengarang,pembaca, atau kepada teks sastra (Hartoko, 1986:126).3.Rumusan Masalah1. Bagaimana unsur struktur karya sastra yang membangun novel Alisya karyaMuhammad Makhdlori khususnya tokoh, dan penokohan, alur, serta latar?;2. Bagaimana bentuk konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam novelAlisya?4. Metode dan Teknik Penelitian4

1.Metode Pengumpulan DataPenulis menggunakan metode pustaka dalam proses pengumpulan data, yaitu metodepengumpulan data dengan menggunakan sumber-sumber tertulis yang relevan denganmasalah dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah teknik simak catat,dengan langkah-langkah sebagai berikut:a.membaca berulang-ulang;b.mengindentifikasi dan mencatat bagian-bagian yang dianggap penting;c.mengklasifikasi data sesuai kebutuhan.Sumber-sumber data yang penulis pakai dibagi menjadi dua bagian, yaitu sumberdata primer dan data sekunder. Sumber data primernya adalah novel Alisya karyaMuhammad Makhdlori, sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diambildari penelitian orang lain.2.Metode Analisis DataMetode yang digunakan penulis adalah metode analisis data. Data yang berupastruktural novel menghasilkan analisis psikologi dari tokoh utama Alisya. Aspekpsikologi yang dianalisis dari tokoh Alisya berupa konflik batin. Setelah diketahuikonflik batin dari tokoh utama, peneliti mencari penyebab terjadinya konflik batintokoh.3.Metode Penyajian Hasil AnalisisPenyajian dari hasil analisis data ini bersifat deskriptif, yaitu hanya semata-mataberdasarkan data yang ada. Pada tahap analisis, data tersebut diidentifikasi dandiklasifikasikan berdasarkan fungsi dan peranan melalui teori struktural. Hasilanalisis struktural yang mengungkapkan tokoh dan penokohan, alur, dan pengaluran,serta latar sebagai langkah awal, kemudian hasil analisis mengungkapkan konflikbatin serta kepribadian tokoh utama novel Alisya.5

5. Pembahasan1. Tokoh dan Penokohana. Tokoh AlisyaAlisya adalah tokoh utama atau tokoh sentral dalam novel Alisya. Alisya adalah gadisdesa yang miskin, tidak memiliki pengetahuan yang luas dan tidak memilikipengalaman yang banyak. Alisya memiliki paras yang cantik dan bentuk tubuh yangindah. Paras yang cantik dan tubuh yang indah membawa Alisya dalam kemudurotan.Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab Alisya terjerumus dalamkemaksiatan, berawal dari penari striptease dan kemudian menjadi model sampulmajalah dewasa dan berlanjut menjadi wanita malam (pelacur) terkenal. Hal initerlihat dalam kutipan :Hendrik tertarik dengan kemolekan tubuh Alisya. Ia pun menemui Alisyadan memintanya menjadi model sampul majalah. Alisya sangat bahagiamendapat tawaran itu. Dalam benaknya, ia berharap namanya akan terkenaldan mendapatkan banyak uang sehingga dia akan terlepas dari jeratkemiskinan, Namun saat pengambilan gambar, Alisya dipaksa untuk fototelanjang. Awalnya, Alisya tidak mau, ia menolak tegas bahkan sampe iamenangis, namun Hendrik terus merayu. Ia berkata “Tubuh mu adalah uangmelimpah. Kecantikan dan kemolekanmu adalah kekayaan ruah. Jangan kausia – siakan anugrah yang tak terhingga. Lama – lama Alisya terpengaruhdengan bujukan Hendrik. Bahkan, ia sedemikian hanyut dalam rayuanHendrik. Alisya pun tidak berdaya dalam dekapan lelaki itu sampai – sampaimenyerahkan mahkotanya.” (Alisya, 2012:10).Semenjak Alisya jatuh dalam dekapan Hendrik, dia menjadi seorang gadisbinal yang berlimpah kemewahan dan kesenangan. Lihat pada kutipan“Bahkan, salah satu bar terbesar di Singapura mengontrak dirinya. Tidak6

kalah menghebohkan, Hendrik yang telah puas menikmati tubuh Alisya,menjual Alisya pada cukong – cukong papan atas.” (Alisya, 2012:11).b. Penokohan AlisyaMelalui teknik analitis, tokoh Alisya merupakan wanita yang menggoda, tegar, sabar,memiliki rasa belas kasih dan memiliki rasa kepasrahan yang tinggi dalammenghadapi cobaan. Berikut kutipannya:Para pengunjung tempat itu sudah tidak asing lagi dengan para penaristriptease. Terutama Alisya, ia adalah penari yang paling cantik,menggiurkan, bertubuh indah, dan bisa memanaskan suasana. Tak heran jikadia dielu – elukan oleh para pengunjung. (Alisya: 2012,8)Alisya benar-benar pasrah menerima penganiayaan dan penghinaan. Sikapdan kepasrahaannya yang demikian tinggi memunculkan setitik hikmah agung,seakan sayatan cambuk yang sudah mendarat tidak terasa lagi. (Alisya, 2012:101)2. KonflikKonflik yang dialami tokoh Alisya berawal pada keputusannya untuk merantau keBatam untuk memperbaiki ekonomi kehidupannya. Namun sayangnya, hal tersebutmembawa dirinya kedalam lubang kemaksiatan. Berawal dari model foto telanjang dimajalah dan menjadi penari striptease yang terkenal serta menjadi perempuan malamprimadona para cukong papan atas. Konflik dalam novel ini terlihat juga pada saatAlisya mendapatkan fitnah dari Sandy yang membuat para warga menghakimi Alisyadengan kejam serta konflik muncul ketika Sandy mengetahui bahwa gadis yanghendak dijodohkan dengannya adalah Alisya, Sandy begitu marah besar dan ia nekatmelakukan hal yang sangat membahayakan orang lain.3. KlimaksKlimaks dalam novel Aliysa terjadi pada saat konflik telah mencapai intensitastertinggi dan tidak dapat dihindari kejadiannya. Hal ini terdapat pada bagian ketikaAlisya mengidap penyakit HIV, penyakit menjijikan dan mematikan bagipenderitanya membuat batin dan fisik Alisya sangat menderita7

4. Hubungan Kronologis dan Logisa. Hubungan KronologisNovel Alisya memiliki alur sorot maju. Pada penelitian kali ini penulis akanmengurutkan peristiwa menjadi kronologis dari rangkaian peristiwa yang ada dalamnovel Alisya. Peristiwa awal ketika Alisya merantau ke Batam, Alisya bertemudengan fotografer majalah bernama Hendrik. Hendrik yang tertarik dengankemolekan tubuh Alisya, Alisya dipaksa untuk foto telanjang. Awalnya, Alisya tidakmau. Ia menolak tegas, bahkan samapi menangis. Namun Hendrik terus merayu,lama-lama Alisya terpengaruh dengan bujukan Hendrik. Alisya pun tidak berdayadalam dekapan lelaki itu sampai-sampai menyerahkan mahkotanya yang palingberharga. Benar, dari model foto telanjang dimajalah, Alisya mendadak terkenal dansering dibooking oleh cukong-cukong papan atas. Pada peristiwa inilah awal mulakonflik yang terjadi dalam hidup Alisya. Alisya berubah menjelma menjadi gadisbinal yang berlimpah kemewahan dan kesenangan.b. Hubungan LogisPeristiwa-peristiwa yang penulis urutkan secara kronologi di atas membuat tokohAlisya mengalami beberapa konflik salah satunya adalah konflik batin yang dialami.Konflik terjadi karena adanya pertentangan dari pihak satu dengan pihak yanglainnya. Konflik awal Alisya dialami ketika ia bertentangan dengan keadaan yangada. Alisya yang sekarat kemiskinan dan minim pengalaman membuat Alisyaterpengaruh dan terjebak dalam dunia keji. Hal ini terjadi karena disebabkan Alisyayang tak mampu mengendalikan ego dalam dirinya hal ini terbukti karena Alisya takpeduli dengan perintah agama dan akibat yang akan terjadi nantinya. Alisya tetapmengikuti perasaannya untuk menjadi wanita yang bergelimang harta dankemewahan.8

5. Pengaluran Novel AlisyaPeristiwa awal ketika Alisya merantau ke Batam, Alisya bertemu dengan fotografermajalah bernama Hendrik. Hendrik yang tertarik dengan kemolekan tubuh Alisya,Alisya dipaksa untuk foto telanjang. Awalnya, Alisya tidak mau. Ia menolak tegas,bahkan samapi menangis. Namun Hendrik terus merayu, lama-lama Alisyaterpengaruh dengan bujukan Hendrik. Alisya pun tidak berdaya dalam dekapan lelakiitu sampai-sampai menyerahkan mahkotanya yang paling berharga. Benar, dari modelfoto telanjang dimajalah, Alisya mendadak terkenal dan sering dibooking olehcukong-cukong papan atas. Alisya juga bekerja sebagai penari striptease yang sangatdielu-elukan oleh para pengunjung. Alisya yang memiliki paras cantik dan bertubuhindah menjadikan dirinya primadona di bar tempat ia bekerja. Pada peristiwa inilahawal mula konflik yang terjadi dalam hidup Alisya. Alisya berubah menjelmamenjadi gadis binal yang berlimpah kemewahan dan kesenangan.a. LatarLatar dalam novel Alisya merupakan lingkungan yang melingkupi sebuah cerita.Latar berguna untuk membayangkan dan menggambarkan tempat, waktu, dansuasana atau latar sosial yang dialami oleh tokoh dalam cerita atau karya sastra.Berikut lata-latar yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokohAlisya.Wisma ProstitusiWisma prostitusi merupakan tempat perkumpulan model-model prostitusi milikSandy. Di tempat ini pula, Alisya dan model-model lain yang terjangkit penyakitganas dan mematikan disekap di kamar atau ruang bawah tanah.b. Latar WaktuLatar waktu dalam novel Alisya menjelaskan keterangan waktu seperti pagi, siang,malam, dan pukul. Berikut latar waktu novel Alisya,(1) Pagi Hari9

Peristiwa yang menunjukan keterangan waktu pada pagi hari ketika Hesty danAhmad hendak berbelanja keperluan dan perlengkapan pernikahan mereka. Latarwaktu pagi hari terlihat juga pada peristiwa Pak Sumito hendak menerima uangratusan juta dari hasil panen padi. Namun sayang, padi yang siap dipanen raibdimakan oleh hama tikus.c. Latar SosialLatar sosial dalam novel Alisya ini digambarkan pada perkotaan individual sepertikota Batam, lalu nuansa kehidupan kota Batam yang begitu keras dan gemerlapmembuat orang – orang yang tinggal disana terbawa oleh kehidupan dikota itu.Berbagai cara dilakukan untuk dapat mengikuti gaya kehidupan di kota tersebut.Alisya yang tadinya miskin harta dan minim pengalaman, membuat Alisya bekerjamenjadi penari striptease dan membuat ia mudah terpengaruh oleh orang lain yangtidak dikenal.d. PelataranPelataran dalam novel Alisya sering sekali kontras dengan kondisi yang dialami tokohutama. Kehidupan Alisya penuh dengan kemewahan mobil Mercedes Benz, rumahmewah lengkap dengan furniture dan apartemen mahal.tidak menjanjikankebahagian. Badan yang remuk tidak sehat serta batin yang tidak tenang ketikamelakukan pekerjaan yang membuatnya bergelimang harta.6. Latar Belakang Kehidupan Alisyaa. Masa RemajaTidak banyak informasi tentang Alisya pada masa remaja yang disebutkan dalamnovel Alisya, Namun dari informasi yang terbatas tersebut dapat diuraikan beberapagambaran kehidupan masa Remaja Alisya. Sebagai gadis desa yang memilikiketerbatasan dalam perekonomian dan ingin terlepas dari jerat kemiskinanmendorong Alisya merantau ke pulau Batam untuk mengadu nasib dan peruntungandisana, Alisya juga memiliki paras cantik dan tubuh yang indah.10

7. Konflik Eksternal Tokoh Utamaa. Konflik Alisya dengan SandyDi dalam kamar gelap bawah tanah hanya ada Alisya yang masih tenggelam dalamsungkur sujudnya. Sandy yang dikawal tiga anak buahnya, termasuk Mamat, berdiriangkuh di depan Alisya sembari mencibir. Karena takut tertular dengan HIV, merekasemua memakai masker penutup mulut. Kedatangan Sandy ke kamar bawah tanahingin menyuntikan racun ke dalam tubuh Alisya.“Mamat”, panggil Sandy, “ini jarum suntik yang akan mengobati penyakitAlisya. Cepat kau tusukkan dalam tubuhnya agar penyakitnya cepat sembuhdan dia tidak menderita seperti itu. Aduh kacian kau, Alisya hahaha ”“Sandy, kau memang serigala yang siap mencabik-cabik kehormatan para wanita,termasuk aku. Semua bukan kehendakku. Aku kau peralat untuk kekayaanmu.Setelah semua kau capai, aku kau buang seperti sampah. Bahkan, seperti bangkaiyang sebentar lagi kau akan lemparkan ke laut. Di mana rasa kemanusiaanmu,Sandy?! Sudah empat perempuan yang kau bunuh gara-gara mereka sudah tidakberguna. Aku tahu, semua yang kau lakukan tidak lebih untuk menutupi kedokmu.Suatu saat kau akan tahu akibatnya” (Alisya, 2012:127-128).b. Latar Belakang Konflik BatinKonflik batin Alisya bermula dari masa remaja. Konflik tersebut disebabkan karenaperekonomian sehingga mengakibatkan Alisya remaja ingin mengubah nasib daningin keluar dari jerat kemiskinan. Alisya dewasa memberanikan diri untuk pergimerantau dari desa ke pulau Batam untuk mencoba peruntungan mengadu nasibmencari rezeki supaya hidupnya berubah tidak lagi merasakan kemiskinan. Alisyabekerja di salah satu pabrik kancing baju bersama temannya, satu tahun keberjalananAlisya merantau lalu Alisya dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit, bertemufotografer agen majalah. Pada awalnya Alisya hanya foto biasa dan digunakansebagai sampul majalah, tetapi karena pemilik majalah tersebut melihat bakat Alisyadan kemolekan tubuh Alisya apalagi didukung dengan paras Alisya yang sangatcantik, Sandy sang pemilik majalah dan agen model tersebut memaksa Alisya untuk11

foto bugil dan dari hasil-hasil foto bugilnya tersebut Alisya bisa terkenal dan meraupbanyak uang. Selain foto bugil itu juga alisya menjadi simpanan om-om dan menjadipelacur kelas kakap, bahkan sampai bar di Singapura mengontrak dirinya. Sandy punmenjual Alisya ke raja-raja dan milyuner dunia. Sehingga Sandy pribadimendapatkan kekayaan yang sangat berlimpah karena memanfaatkan Alisya tersebut.Sampai Alisya terkena penyakit AIDS lalu pada akhirnya Alisya tobat dan bertemudengan bunda Gandhi.5. PenutupHasil analisis yang penulis lakukan dalam novel Alisya karya MuhammadMakhdlori merupakan novel yang bercerita tentang pembelajaran kehidupan.Kehidupan tokoh utama yang kelam dan penuh dengan maksiat membuat ia sadarbahwa tidak selamanya kebahagian dapat diperoleh dari kenikmatan dunia sesaat.Perjuangannya bangkit dari keterpurukan dan lumpur dosa membawakan hasil yangbegitu besar. Dari hasil analisis secara garis besar terdapat dua hal yang disimpulkan,yakni tentang unsure struktur dan karakter tokoh utama dalam novel Alisya.Novel Alisya menggunakan teori struktural dan teori psikologi sastra yaitustruktur kepribadian yang berkaitan dengan Id, Ego, d

model majalah porno hingga ia menerima tawaran bermain di film porno. Dalam penelitian ini penulis berpusat pada aspek psikologi. Yaitu konflik batin serta masalah kepribadian dalam novel Alisya. Novel selalu berkaitan dengan tokoh-tokoh

Related Documents:

Meskipun skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, peneliti berharap agar skripsi . lingkungan dan sosialnya. MenurutTalcot Parsons (Dalam Sari Metta Dwi, 2013) konflik adalah . Persoalan tokoh dan konflik yang dihadapi akan ditelusuri dalam sebuah novel Prancis karya Didier Van Cauwelaert yang berjudul Un aller Simple.

sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik. Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. . Jika

Petunjuk Teknis Analisis Spasial Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi ini dibuat dengan maksud untuk mendukung percepatan penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi. Adapun tujuan tersebut antara lain : 1. Membangun basisdata spasial konflik tenurial di kawasan konservasi yang up to date oleh pengelola kawasan/ unit pelaksana teknis 2.

Zahir as a concept is traditionally coupled with, and opposed to, batin, thus making up a complete entity comprising thesis, antithesis, and synthesis. Batin, another Arabic word, is the antonym of zahir and means inner, innermost, concealed. The zahir and the batin are as in-separable as t

Menurut Al-Ghazali pengetahuan batin dengan obyeknya adalah ruh dan alatnya adalah hati nurani/batin manusia, adalah pengetahuan yang sejati dan dapat menghasilkan kebenaran yang sejati (Mulkhan, 1992:118). Banyak tokoh Islam yang memiliki kepedulian dan menyumbangkan pemikirannya tentang tazkiyatun nafs. Salah satunya adalah Imam Al-Ghazali.

Beberapa kajian yang ada telah mengaitkan modenisasi dengan konflik etnik.4 Konflik ini juga boleh wujud dalam bentuk politik, ekonomi dan sosial.5 Dalam hal ini, segala projek pembangunan negara jika tidak dirancangkan dengan teliti boleh mendatangkan konflik politik dan sosial antara etnik. Sehubungan dengan ini,

analisis perilakuabnormal tokoh utama dalam novel dadaismekarya dewi sartika skripsi disusun oleh : dwi rosalinda (201310080311

The abrasive water jet machining process is characterized by large number of process parameters that determine efficiency, economy and quality of the whole process. Figure 2 demonstrates the factors influencing AWJ machining process. Shanmugam and Masood (2009) have made an investigation on the kerf taper angle, generated by Abrasive Water Jet (AWJ) machining of two kinds of composite .