SKRIPSI PENGARUH PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL

2y ago
42 Views
2 Downloads
5.19 MB
107 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jewel Payne
Transcription

SKRIPSIPENGARUH PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL TERHADAPKEUTUHAN RUMAH TANGGA(Studi Kasus Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan Penawartama KabupatenTulang Bawang)Oleh:Yudi SetiawanNPM. 14117643Jurusan Ahwal Al SyakhsiyyahFakultas SyariahINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO1440 H/2018 M

PENGARUH PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL TERHADAPKEUTUHAN RUMAH TANGGA(Studi Kasus Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan Penawartama Kabupaten SebagianSyaratMemperolehGelar Sarjana Hukum (S.H)OLEH:YUDI SETIAWANNPM. 14117643Pembimbing IPembimbing II: H. Nawa Angkasa, SH.,MA.: Nurhidayati, M.H.Jurusan Ahwal Al SyakhsiyyahFakultas SyariahINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO1440 H/ 2018 Mii

iii

iv

v

PENGARUH PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL TERHADAPKEUTUHAN RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DESA TRI TUNGGALJAYA KECAMATAN PENAWARTAMA KABUPATEN TULANGBAWANG)ABSTRAKOleh:YUDI SETIAWANKemajuan teknologi terutama teknologi komunikasi telah memberikanbanyak kemudahan. Kemajuan teknologi juga membawa banyak perubahan polapola hidup dan nilai-nilai budaya di masyarakat. Teknologi informasi cenderungmemberikan pengaruh yang berarti terhadap masalah gaya hidup masyarakat.Melalui inernet, dengan mudah menemukan tontontonan dan juga informasi yangberbau porno. Hal-hal yang berbau porno tersebut dikhawatirkan merusakkeharmonisan rumah tangga. Menonton film porno yang berlebihandikhawatirkan dapat mengubah perilaku dan pikiran seseorang menjadi tidak baikyang membuat rumah tangga yang kurang harmonis.Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (Field Research) dengan sifatpenelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan terbagi menjadisumber data primer dan sumber data sekunder dengan teknik pengumpulan datamenggunakan wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan berfikir induktif.Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, dapat ditarik kesimpulanbahwa dalam tinjauan hukum Islam pornografi secara tegas dilarang danmerupakan perbuatan yang haram, hal ini dapat diperjelas pada QS. Al-Nur/24:30-31 yang menekankan dua pokok yaitu penahanan pandangan dan menjagaorgan seksual. Demikian pula QS. Al- Isra’/17:32 tentang larangan mendekatizina, serta hukuman bagi pelaku zina. Dalam Islam pornografi dikaitkan denganperbuatan zina, dan memberikan hukuman yang berat kepada pelaku zina.Menurutkaidah fiqih Keharaman tidaklah bersifat muabbad (selamanya), melainkanbersifat muaqqqat (sementara). Maksudnya, layar monitor hanya haram dilihatjika menampilkan adegan porno, jika menampilkan selain yang diharamkan makahukumnya sebagaimana awal yaitu mubah. Hal ini karena layar monitor memilikikemampuan untuk menampilkan atau memperlihatkan gambar sesuai denganaslinya.vi

MOTTOُُ كُلُكُمُُُراعُ رعُيُتُهُُُو ُالرجُلُُُراعُُف ُ أُهُلُهُُُوهُ ُومُسُئُولُُعُنُُُرعُيُت Artinya: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalahpemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya dan demikian jugaseorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari)11Rasjid Sulaiman, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005), h. 90.vii

viii

PERSEMBAHANAlhamdulillahirobbil a’lamin dengan mengucapkan rasa syukur kepadaAllah swt. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada orang-orang yang telahmemberikan arti dan yang selalu mengiringi setiap langkah peneliti dalam setiapuntaian doa, yaitu:1.Kedua orang tuaku tercinta, bapak Supriyadi dan ibu Martini yang telahmembesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran dan kerelaan sertapengorbanan, dengan iringan do’a restunya sehingga penulis dapatmenyelesaikan pendidikan SI di IAIN Metro Lampung.2.Nenekku tercinta Suyatmi yang selalu memberikan semangat, motivasi sertadukungan dengan penuh kasih sayang selama dalam skripsi ini.3.Kedua adik kandungku (Joko Riyanto dan Dio Febrian) tercinita, yang telahmemberikan semangat luar biasa dan kenangan begitu indah yang takpernah kulupa.4.Sahabat-sahabatku Nia Fitriyani Dewi, Mahfud Reza, Arjulius, Robianto,M. Nuril Huda, Taufiq Qurasyid, Anis Mutmainnah dan seluruhseperjuangan Jurusan AS angakatan 2014.ix

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.WbPuji Syukur Atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,Ridho dan Inayahnya serta memberikan kekuatan dan kesabaran sehingga penelitidapat menyelesaikan skripsi ini.skripsi ini mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagaipihak. Oleh karena itu, dengansegala kerendahan dan ketulusan hati peneliti inginmengucakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :1.Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro;2.Bapak Khusnul Fatarib, P.Hd selaku Dekan Fakultas Syariah;3.Ibu Nurhidayati, SH,. MH selaku Ketua Jurusan Al Ahwal AsSyakhsiyyah;4.Bapak Nawa Angkasa , SH,.MA selaku Dosen Pembimbing 1 dan IbuNurhidayati, MH selaku Dosen Pembimbing II.5.Bapak Ibu Dosen/Karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metroyang telah menyediakan waktu dan fasilitas guna menyelesaikan Skripsiini.6.Kepala Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan Penawartama KabupatenTulang Bawang.Semoga amalbaik yang telah diberikan dalam penelitian skripsi ini dapatdi balas oleh Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh darikata sempurna mengingat keterbatasan kemampuan penelitikarena kesempurnanhanya milik Allah SWT, peneliti harapkan skripsi ini dapat memberikan sedikitmanfaat bagi siapa saja yang membacanya amin.Wassalamualaikum.wr.wb.Metro, Desember 2018Peneliti,Yudi SetiawanNPM. 14117643x

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL .HALAMAN JUDUL .HALAMAN PERSETUJUA .HALAMAN PENGESAHAN .ABSTRAK .HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN .HALAMAN MOTO .HALAMANPERSEMBAHAN.HALAMAN KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR TABEL .DAFTAR LAMPIRAN .iiiiiiivvviviiviiiixxxiiixivBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Pertanyaan Penelitian . 6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . 6D. Penelitian Relevan . 7BAB II LANDASAN TEORIA. Pornografi . 101.Pengertian Pornografi . 102.Faktor-Faktor Terjadinya Pornografi . 123.Jenis-Jenis Media Pornografi . 144.Bentuk Pornografi Menurut Undang-Undang . 18B. Media Sosial . 191.Pengertian Media Sosial . 192.Macam-macam Media Sosial . 203.Etika Penggunaan Media Sosial . 22xi

C. Rumah Tangga. 241.Pengertian Rumah Tangga . 242.Tujuan Perkawinan . 243.Hak dan Kewajiban Dalam Rumah Tangga . 27D. Pornografi Dalam Hukum Islam . 30BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Jenis dan Sifat Penelitian. 331. Jenis Penelitian . 332. Sifat Penelitian . 33B. Sumber Data . 341. Sumber Data Primer . 342. Sumber Data Sekunder . 35C. TeknikPengumpulan Data . 351. Wawancara . 362. Dokumentasi . 37D. Teknik Analisis Data . 38BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Wilayah Penelitian di Desa Tri Tunggal JayaKecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang. 39B. Hasil Penelitian Tentang Pengaruh Pornografi Di MediaSosial Terhadap Keutuhan Rumah Tangga di DesaTri Tunggal Jaya. 43C. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengaruh Pornografixii

Di MediaSosial Terhadap Keutuhan Rumah Tangga di DesaTri Tunggal Jaya. 47BAB V PENUTUP DAN SARANA. Kesimpulan. 57B. Saran . 58DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxiii

DAFTAR TABELTabel I. Pergantian Kepala Desa . 40Tabel II. Mata Pencaharian . 41Tabel III. Struktur Kepengurusan Desa Tri Tunggal Jaya . 42xiv

DAFTAR LAMPIRAN1. Surat Keputusan (SK) Bimbingan2. Surat Pra-Survey3. Outline4. Alat Pengumpulan Data5. Surat Research6. Surat Balasan Research7. Kartu Konsultasi Skripsi8. Dokumentasi9. Riwayat Hidupxv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPada zaman dahulu masyarakat tidak mengenal media sosial danteknologi komunikasi, begitupula dengan semua bentuk pencabulan atautindakan-tindakan yang jorok dengan menonjolkan objek seks, akan tetapiseiring berjalannya waktu yang semakin modern, hal-hal yang dibahas diatassudah tidak malu lagi untuk dipertontonkan dimedia sosial. Ketika penemuanmesin diabad ke-14, sehingga masyarakat telah dapat memproduk hasil-hasilfilm porno, maka istilah pornografi menjadi sangat sering digunakan untukmenandai gambaran-gambaran pornografi sampai saat ini, pornografi sudahbanyak dikenal dimasyarakat. Bahkan konsep pornografi ini paling umumdikenali karena bersifat mudah ditampilkan dan mudah dicerna.2Media sosial juga melahirkan keresahan-keresahan baru, di antaranyamuncul perkembangan penyebaran pornografi dengan situs-situs porno dalamberbagai tampilan situs yang sangat menggoda, yang memberikan pengaruhburuk terhadap moral dan kepribadian bangsa dan kepribadian luhur bangsaIndonesia sehingga mengancam kehidupan dan tatanan sosial tengahmasyarakatjugaNeng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau dari Hukum Islam (Cet.III;Jakarta: Kencana, 2009), h. 345.

aketikamasyarakat belum terbuka seperti sekarang ini, begitu pula media sosial danteknologi komunikasi belum berkembang seperti saat ini, semua bentukpencabulan atau tindakan-tindakan yang jorok dengan menonjolkan objekseks disebut dengan kata porno.Kata pornografi pada dasarnya merupakan sebuah terminologi yangbaru muncul di abad modern. Namun, makna yang dikandung oleh pornografitersebut sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat luas, bahkan semenjakpertama kali Islam diturunkan sebagai pedoman hidup umat manusia. Katapornografi menurut asal katanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu porne yangberarti pelacur dan graphein yang berarti yang berarti ungkapan.4Selain itu kata pornografi dapat didefinisikan sebagai representasieksplisit (gambar, tulisan, lukisan, dan foto) dari aktivitas seksual atau halyang tidak senonoh, mesum atau cabul yang dimaksudkan untukdikomunikasikan ke publik. Mesum, cabul atau tidak senonoh dipahamisebagai sesuatu yang melukai dengan sengaja rasa malu atau rasa asusiladengan membangkitkan representasi seksualitas.5 Jadi penekanan yang adadalam pengertian ini adalah maksud atau tujuan dari penggambaran tersebut,yakni hendak membangkitkan nafsu birahi seks.3HeriFitrianto,“proposal-pornografi”,Blog Heri enheri.blogspot.co.id/2011/02/ proposal-heri.html ( 20juli 2018).4Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi ditinjau dari Hukum Islam , h. 144.Haryatmoko, Etika Komunikasi (Cet, X; Yogyakarta: PT Kanisius, 2007), h. 93.52

Pengertian pornografi di atas sesungguhnya bukanlah pengertian yangbersifat absolut dan universal. Sebab, dalam dimensi kehidupan sosialkemasyarakatan, kata pornografi diartikan berbeda oleh hampir setiapkelompok sosial. Hal ini karena dipengaruhi oleh berbagai macam carapandang, misalnya perbedaan budaya seseorang akan berakibat terhadappemaknaan yang berbeda terhadap pornografi, demikian juga perbedaanagama. Pornografi sebagai sesuatu yang dianggap lumrah dalam budayabarat, ditengah-tengah budaya Timur, hal itu dianggap sebagai sesuatu yangmelanggar norma. Sehingga tindakan pornografi di anggap sebagai sebuahtindak pidana. Namun demikian, pornografi sebagaimana yang dijelaskandalam hukum positif di Indonesia memiliki perbedaan dengan pandanganIslam. Perbedaan itu menyangkut masalah batasan (kapan sesuatu dianggappornografi).Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi pasal 1ayat 1 adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambarbergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesanlainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan dimuka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yangmelanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.6Kepedulian umat indonesia untuk memberantas pornografi danpornoaksi telah diwujudkan oleh Majelis Ulama Indonesia Pusat (MUI),sebagai suatu lembaga yang mewakili umat Islam yang sangat peduli akan6Neng Djubaedah, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi,(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 72.3

dampak negatif dari pornografi dalam masyarakat. MUI sebagai penggagasmerekomendasikan melalui Fatwa Nomor 287 Tahun 2001 undangantentangpornogarafi. Dalam pengambilan keputusan MUI menggunakan dalil alQur’aan:7 “Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatanyang keji dan suatu jalan yang buruk.8Sungguh sangat memperhatikan kehidupan zaman modern ini, karenasegala sesuatu yang akan mendatangkan zina seperti film-film cabul, majalahporno dan media sosial lainnya terbuka di mana-mana. Maka dari itupasangan yang tidak mendapatkan gairah ketika melakukan hubungan intimterhadap pasangannya, bisa menonton video porno disemua media sosial danbukan hanya pasangan suami istri yang menonton video porno.Berbicara mengenai pornografi, banyak hal menarik yang dapatdibahas dan dikupas untuk dijadikan sebagai kajian keilmuan, masyarakattidak lagi dihalangi dengan teritorial antara negara yang dulu ditetapkan .Namun dibalik kegemerlapan itu media sosial juga melahirkan keresahankeresahan baru diantara muncul perkembangan pornografi, media sosialseperti film-film barat, DVD, video porno, youtube dan google dan situs-situslainnya. membentuk masyarakat dengan kebudayaan baru, dalam berbagai7Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975, (Jakarta: Erlangga, 2011), h.441.8M.Quraish Shihab, Tafsir AL-Misbah, (Jakarta:Lentera Hati, 2002),h.458.4

tampilan sangat mengoda untuk dilihat pada pasangan suami istri yang inginmenguatkan seks mereka ketika ingin melakukan hubungan intim.9Pada hakikatnya setiap manusia tidaklah sempurna dan tidak terbatasrasa puas,apalagi pasangan yang mempunyai kesepakatan untuk menontonvideo porno untuk menguatkan seks mereka dalam berhubungan intim, olehkarena itu keduanya menonton bersama tetapi lama kelamaan merekakecanduan menonton video, lalu mereka meminta kepada pasanganya untukberhubungan intim seperti apa yang dilihat divideo akan tetapi tidak sesuaidengan yang dilihat divideo tersebut , maka salah satu pasangan akan mencarikepuasan diluar rumah, oleh karena rasa puas itu tidak didapatkan terhadapistrinya ataupun suaminya, salah satu di antara mereka akan melakukan suatuperselingkuhan.10Berdasarkan hasil survey di Desa Tri Tunggal Jaya peneliti bertemudengan masyarakat yang mengerti pornografi di media sosial, dari hasilsurvey warga Desa Tri Tunggal Jaya yang mengerti pornografi di mediasosial adalah kepala rumah tangga yang mengerti soal internet, salah satunyakeluarga bapak Gunadi sering bertengkar, sebab pertengkaran karenaperselisihan kedua belah pihak adalah akibat pornografi. Keluarga seharusnyaharmonis ketika adanya pornografi membuat keluarga bapak Gunadi dok umenheri.blogspot.co.id (1 Agustus 2018)10Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi di Tinjau dari Hukum Islam, h .95.5

kurang harmonis, Karena faktor pornografi yang sering di akses melaluiinternet membuat pengaruh terhadap keluarga.11Berbeda dengan keluargabapak Narko, justru harmonis dalamberkeluarga. Padahal bapak Narko sering mengakses video porno diinternet,tetapi pengaruh dari video porno yang sering dilihat tersebuttidakberdampak pada keluarganya.12Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untukmengkaji lebih mendalam tentang “Pengaruh Pornografi Di Media SosialTerhadap Keutuhan Rumah Tangga di Desa Tri Tunggal JayaKecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang”B. Pertanyaan PenelitianBerdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan di atas makamencul suatu pertanyaan, yaitu: Bagaimana pandangan Hukum Islammengenai pengaruh pornografi di media sosial terhadap keutuhan rumahtangga ?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian1.Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan dalampenulisan ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum11Hasil wawancara dengan bapak Gunadi pada hari kamis tanggal 11 Oktober 2018 pukul11.00 WIB.12Hasil wawancara dengan bapak Narko pada hari kamis tanggal 11 Oktober 2018 pukul13.00 WIB.6

Islam mengenai pengaruh pornografi di media sosial terhadap keutuhanrumah tangga.2.Manfaat Penelitiana.Secara TeoritisHasil penelitian secara teoritis adalah untuk menambahkeilmuwan dalam bidang hukum Islam, khususnya hukum pengaruhpornografi di media sosial terhadap keutuhan rumah tangga.b. Secara PraktisManfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi danbahan bacaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang inginmengetahui mengenai hukum pengaruh pornografi di media sosialterhadap keutuhan rumah tangga.D. Penelitian RelavanUntuk mengetahui orisinalitas penelitian yang dilakukan, dalam halini akan dicantumkan beberapa penelitian t

segala sesuatu yang akan mendatangkan zina seperti film-film cabul, majalah porno dan media sosial lainnya terbuka di mana-mana. Maka dari itu pasangan yang tidak mendapatkan gairah ketika melakukan hubungan intim terhadap pasangannya, bisa menonton video porno disemua media sosial dan bukan hanya pasangan su

Related Documents:

dan situs-situs porno. Di Indonesia, komik - komik porno dapat diperoleh hanya dengan harga Rp 2.000 - Rp 3.000, sementara harga VCD porno hanya sekitar Rp 10.000 per dua keping. Dan berbagai media pornografi tersebut dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari stasiun kereta hingga di d

menggunakan alat-alat komunikasi seperti majalah, film, televisi, radio, dan surat kabar (Cangara, 2003). Menurut Armando (2004), jenis media yang mengandung unsur pornografi yaitu media audio (siara

BAB III KERANGKA LAPORAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 12 3.1 Bagian Awal Skripsi-Nonskripsi 12 3.2 Bagian Tengah Skripsi-Nonskripsi 14 3.3 Bagian Akhir Skripsi-Nonskripsi 21 BAB IV FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 22 4.1 Kertas 22 4.2 Ketikan 22 4.3 Penomoran 23 .

skripsi, maksud skripsi, logo Universitas Muria Kudus, nama dan nomor mahasiswa, nama fakultas, nama universitas, nama kota, dan tahun penyusunan skripsi. 1. Judul skripsi merupakan ekspresi dari topik yang akan diteliti (Sarwidi, dkk. 2001). Judul skripsi dibuat singkat dan jelas seperti yang diuraikan pada usulan penelitian. 2.

skripsi ini memuat beberapa hal terkait dengan tujuan, sasaran, sistematika penyusunan skripsi, dan teknik penulisan skripsi. Sebagai pedoman bagi mahasiswa jurusan KPI dalam menyusun skripsi, buku ini juga dilengkapi dengan video penyusunan skripsi dan format penulisan skripsi yang dapat diakses melalui web jurusan dan channel YouTube KPI.

Bercerita Anak menggunakan Media Big Book Pada Kelompok B Di TKIT Nurul Ilmi. (3) Pengaruh yang Signifikan Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Pada . Skripsi ini berjudul "Pengaruh Media Kartu Gambar Terhadap Kemampuan Bercerita Anak Usia Dini Pada Kelompok B di TKIT Medan Estate Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018" dan

KELELAHAN MATA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PENGEPAKAN PT. IKAPHARMINDO PUTRAMAS JAKARTA TIMUR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sain Terapan PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 FATHONI FIRMANSYAH R0206003. ii PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : Pengaruh Giliran Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada .

The American Revolution: a historiographical introduction he literary monument to the American Revolution is vast. Shelves and now digital stores of scholarly articles, collections of documents, historical monographs and bibliographies cover all aspects of the Revolution. To these can be added great range of popular titles, guides, documentaries, films and websites. The output shows no signs .