KEMAMPUAN KERJA SAMA ANAK USIA DINI DITINJAU DARI

2y ago
31 Views
2 Downloads
260.72 KB
56 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gia Hauser
Transcription

KEMAMPUAN KERJA SAMA ANAK USIA DINI DITINJAUDARI URUTAN KELAHIRAN DI KELOMPOK BRA AL - KAROMAH BATANGSKRIPSIDiajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanJurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DiniOlehNabila Az Zahwa1601412052PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2017

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO¾ Melakukan semua kegiatan niatkan untuk beribadah (Kholifatul Aliyah).¾ Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dansabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini (Ali bin Abi Thalib).¾ Kita tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. Dengan kerja sama, sesuatuyang tidak mungkin akan menjadi mungkin (Andy Stevenio).PERSEMBAHANSkripsi ini saya persembahkan untuk:¾ Kedua orang tua saya, Ibu Kholifatul Aliyah dan Bapak Achmad Cholidtercinta yang selalu membimbing, memberikan do’a, dorongan sertamotivasi.¾ Kakak Nova dan kedua adik saya (Izzul dan Najwa) yang selalumemberikan do’a dan selalu menghibur.¾ Saudara serta teman-teman saya yang telah memberikan dukungan dansemangat.v

KATA PENGANTARSegala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapatmenyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Kemampuan Kerja SamaAnak Usia Dini Ditinjau Dari Urutan Kelahiran Di Kelompok B RA AlKaromah Batang”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhipersyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Semarang.Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Olehkarena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasihkepada:1. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Semarang atas persetujuan segala pelaksanaan kegiatanyang bersangkutan dengan pengerjaan skripsi ini.2. Edi Waluyo, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan AnakUsia Dini Universitas Negeri Semarang atas persetujuan dilaksanakannyasidang ujian skripsi.3. Henny Puji Astuti, S.Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing atas kesabaranuntuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.4. Diana, M.Pd., dan Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto, Ph.D., selaku pengujiyang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberi masukan untukperbaikan penulisan skripsi ini.vi

5. Seluruh dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas IlmuPendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah membagi ilmu danpengalaman.6. Ibu dan ayahku tercinta yang tidak henti-hentinya memberikan do’a,dukungan baik moril maupun materi serta kesabaran dan kasih sayang yangtidak ternilai harganya.7. Ibu Nikmatul Zuhro, S.Pd selaku Kepala Sekolah RA Al-Karomah Batangyang telah memberikan ijin penelitian.8. Guru-guru serta siswa-siswi kelompok B RA Al-Karomah yang telahmemberikan ijin dalam penelitian dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.9. Mbak Nova, Desy, Dewi, Mj, Zaw, Rere, Ratih, dan Dinna yang senantiasamembantu dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi.10. Teman-teman PG-PAUD UNNES 2012 terimakasih untuk motivasi dandukungan.11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidakdapat disebut kan satu persatu.12. Almamaterku.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semogaskripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis padakhususnya.Semarang,Januari 2017Nabila Az Zahwavii

ABSTRAKZahwa, Nabila Az. 2017. Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini Ditinjau dariUrutan Kelahiran di Kelompok B RA Al-Karomah Kauman Batang.Skripsi. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas IlmuPendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Henny Puji Astuti,S.Psi., M.Si.Kata Kunci: Kemampuan Kerja Sama, Anak Usia Dini, Urutan Kelahiran.Kemampuan kerja sama sangat penting bagi anak karena kemampuantersebut akan berpengaruh pada anak dalam bermasyarakat. Setiap orang memilikikemampuan kerja sama yang berbeda-beda termasuk pada anak, karena dalamsebuah keluarga anak berada pada urutan masing-masing. Ada yang terlahirsebagai anak pertama atau anak sulung, ada yang terlahir sebagai anak tengah, danada juga yang terlahir sebagai anak terakhir atau anak bungsu. Urutan kelahiran(baik itu anak pertama, anak kedua atau seterusnya, anak tengah, anak tunggal,dan sebagainya) bisa berdampak besar pada perkembangan sifat, ciri-ciri, dankemampuan pribadinya (Woolfson, 2004). Salah satu kemampuan pribadinyatersebut adalah kemampuan dalam bekerja sama. Kemampuan kerja sama dapatmengajarkan anak akan saling bersosialisasi dengan sesama dan saling membantu.Ahmadi (2004) mengungkapkan bahwa kerja sama merupakan usaha bersama dari2 orang atau lebih untuk melaksanakan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuanyang diinginkan bersama.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan kemampuan kerjasama anak usia ditinjau dari urutan kelahiran. Penelitian ini menggunakan metodekuantitatif dengan jenis penelitian komparatif, yaitu penelitian yangmembandingkan antara dua atau lebih kelompok dalam satu variabel. Populasidalam penelitian ini adalah RA kelompok B sekelurahan Kauman Batang. Sampeldalam penelitian ini adalah kelompok B RA Al-Karomah berjumlah 45 anak yangterdiri dari 15 anak sulung, 15 anak tengah, dan 15 anak bungsu. Teknikpengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposivesampling.Metode pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan SkalaKemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini. Sebaran data yang diperolehmenunjukkan data normal dan homogen. Analisis data pada penelitian inimenggunakan F test. Dalam penelitian ini diperoleh hasil Fhitung sebesar 1,450 danFtabel sebesar 3,22, hal tersebut menunjukkan bahwa Fhitung Ftabel yang berarti tidakterdapat perbedaan kemampuan kerja sama anak usia dini ditinjau dari urutankelahiran antara anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu. Berdasarkankategorisasi kemampuan kerja sama anak usia dini ditinjau dari urutan kelahiranyang masuk dalam kategori tinggi adalah anak tengah sebanyak 11 anak dan anakbungsu sebanyak 8 anak, sedangkan kemampuan kerja sama anak sulung masukdalam kategori sedang sebanyak 10 anak.viii

DAFTAR ISIPERSETUJUAN PEMBIMBING .iiPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN .vKATA PENGANTAR . viABSTRAK . viiiDAFTAR TABEL . xiDAFTAR GAMBAR . xiiDAFTAR LAMPIRAN . xiiiBAB I PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah .5C. Tujuan Penelitian .5D. Manfaat Penelitian .5BAB II LANDASAN TEORI .6A. Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini .61. Pengertian Kemampuan Kerja Sama AUD.62. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Kerja Sama . 103. Indikator Kemampuan Kerja Sama AUD . 114. Manfaat dan Tujuan Kerja Sama . 145. Bentuk-bentuk Kerja Sama . 186. Tahapan Kerja Sama . 207. Faktor Penghambat Kerja Sama. 21B. Urutan Kelahiran . 231. Pengertian Urutan Kelahiran. 232. Posisi Urutan Kelahiran . 24a. Anak Sulung . 24b. Anak Tengah . 26c. Anak Bungsu . 32ix

3. Ciri Khas Anak sulung, Anak tengah, dan Anak bungsu . 34C. Kemampuan Kerja Sama AUD Ditinjau dari Urutan Kelahiran. 36D. Penelitian yang Relevan. 37E. Kerangka Berpikir . 38F. Hipotesis Penelitian . 40BAB III METODE PENELITIAN . 41A. Pendekaan Penelitian . 41B. Variabel Penelitian . 41C. Definisi Operasional Variabel . 42D. Subjek Penelitian . 43E. Metode Pengumpulan Data . 44F. Validitas dan Reliabilitas . 471. Validitas . 472. Reliabilitas . 47G. Pelaksanaan Penelitian . 48H. Metode Analisis Data. 50BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 52A. Deskripsi Data Penelitian. 521. Analisis Deskriptif . 52B. Hasil Penelitian . 601. Uji Asumsi . 60a. Uji Normalitas Data . 60b. Uji Homogenitas . 612. Uji Inferensial . 62C. Pembahasan . 64D. Keterbatasan Penelitian. 69BAB V PENUTUP . 70A. Simpulan . 70B. Saran. 70DAFTAR PUSTAKA . 71x

DAFTAR TABELTabel 1. Sebaran Item Skala Kemampuan Kerja Sama Anak Usia DiniSebelum dan Sesudah . 46Tabel 2. Reliabilitas Data Sebelum Uji Coba . 48Tabel 3. Reliabilitas Data Setelah Uji Coba. 54Tabel 4. Kriteria Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini Ditinjaudari Urutan Kelahiran . 54Tabel 5. Kriteria Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini . 54Tabel 6. Kategorisasi Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini . 55Tabel 7. Kategorisasi Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini Ditinjaudari Urutan Kelahiran (Anak Sulung) . 56Tabel 8. Kategorisasi Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini Ditinjau dariUrutan Kelahiran (Anak Tengah) . 57Tabel 9. Kategorisasi Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini Ditinjau dariUrutan Kelahiran (Anak Bungsu) . 58Tabel 10. Descriptive Statistic . 59Tabel 11. Uji Normalitas . 60Tabel 12. Uji Homogenitas . 61Tabel 13. Uji Anova . 62Tabel 14. Perbandingan Kemampuan Kerja Sama Anak Usia Dini . 63xi

DAFTAR GAMBAR1. Kerangka Berpikir . 39xii

DAFTAR LAMPIRAN1. Surat Penetapan Dosen Pembimbing . 732. Surat Ijin Penelitian . 753. Surat Telah Melakukan Penelitian . 774. Data Responden . 795. Instrumen Penelitian. 866. Tabulasi Skor Hasil Uji Coba . 977. Uji Validitas . 1008. Tabulasi Skor Hasil Penelitian . 1039. Validitas dan Reliabilitas . 10710. Hasil Penelitian . 111xiii

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangMasa usia dini merupakan periode atau masa emas (golden age) bagiperkembangan anak di mana 50% perkembangan kecerdasan terjadi padausia 0-4 tahun, 30% berikutnya hingga usia delapan tahun. Periode emas inimerupakan periode kritis bagi anak dimana perkembangan yang didapatkanpada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periodeberikutnya hingga masa dewasanya. Saat masa itu, anak dapat diarahkanuntuk tumbuh kembangnya ke dalam hal yang lebih baik dan positif. Olehsebab itu, orang tua dan pendidikan anak usia dini memiliki peran pentingdalam mengasuh dan mendidik anak.Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikansebelum pendidikan dasar yang berperan membina peserta didik usia 0-6tahun dalam mengoptimalkan aspek-aspek perkembangannya. Satuanpendidikan penyelenggara dalam PAUD meliputi Taman Kanak-kanak(TK), Raudhatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), Satuan PAUD Sejenis (SPS), SekolahDasar Awal (kelas 1, 2, 3), Bina Keluarga Balita, Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu), Keluarga, dan Lingkungan.Pada perkembangan sekarang, pendidikan lebih banyak menekankanpada ranah kecerdasan intelektual, sedangkan kemampuan seperti fisik,1

2motorik, seni, dan sosial emosional kurang diperhatikan, padahalpembelajaran di PAUD yang seharusnya 80 persen membangun sikap,namun saat ini justru fokus pada pembelajaran calistung yang bernuansaakademik, selain itu keterlibatan keluarga yang belum sejalan dan bersamalembaga PAUD. Padahal, PAUD adalah lembaga sekolah yang membangunpondasi bangsa dan tumbuh kembangkan anak, jadi semua pihak termasukorang tua sudah seharusnya mendukung upaya tersebut.Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada kemampuankerja sama anak, kemampuan tersebut termasuk dalam kecerdasan sosialemosional anak. Kemampuan kerja sama sangat penting bagi anak karenakemampuan tersebut akan berpengaruh pada anak dalam bermasyarakat dankerja sama merupakan salah satu fitrah manusia sebagai makhluk sosial.Kemampuan anak dalam bermasyarakat membutuhkan tiga prosessosialisasi yang tampaknya terpisah, tetapi sebenarnya saling berhubungansatu sama lain. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hurlock (AlMaqassary, 2014), yaitu 1) Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yangdapat diterima masyarakat, 2) Belajar memainkan peran sosial yang ada dimasyarakat, 3) Mengembangkan sikap atau tingkah laku sosial terhadapindividu lain dan aktivitas sosial yang ada di masyarakat.Kemampuan bekerja sama merupakan salah satu kemampuan dalamberperilaku sosial atau berinteraksi dengan orang lain. Semakin banyakkesempatan yang anak miliki untuk melakukan suatu hal bersama-sama,semakin cepat kesempatan anak belajar melakukannya dengan cara bekerja

3sama. Kemampuan bekerja sama penting untuk dilatih sejak usia dini,karena pada proses bekerja sama, anak dapat mengembangkan kemampuansosial emosional seperti berbagi, tanggung jawab, saling membantu danberinteraksi dalam menyelesaikan tugas bersama dengan kelompoknya.Supaya kerja sama terbina dengan baik, maka rasa saling percaya harus ai,dapatmenyimpulkan gagasan yang berbeda-beda.Peneliti berasumsi jika dilihat dari sifat dominan anak, anak tengahlebih mampu bekerja sama dibandingkan dengan anak sulung dan anaktengah. Menurut Adler (Alwisol, 2010) , anak sulung itu mungkin menjadiseorang yang bertanggung jawab, melindungi orang lain, atau sebaliknyamenjadi orang yang merasa tidak aman dan miskin interes sosial, itu semuatergantung kepada sejumlah faktor; keturunan, persiapan menerima saudarabaru, dan interpretasi unik terhadap pengalamannya sendiri, dan anak untukmengembangkan kerja sama dan minat sosial, memiliki dorongan kompetisiyang baik, memiliki keinginan yang sehat untuk mengalahkan kakaknya,sedangkan untuk anak bungsu paling sering dimanja, sehingga beresikotinggi menjadi anak bermasalah, mudah terdorong memiliki perasaaninferior yang kuat, tidak mampu berdiri sendiri, namun anak tengah seringtermotivasi untuk melampaui kakak-kakaknya, menjadi anak yang ambisius.Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada kelompok B RAAl-Karomah yang terdiri dari anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu.

4Anak-anak kelompok B sudah memiliki kemampuan kerja sama yang baik,hal itu terlihat ketika anak mau bermain dan berbincang-bincang dengantemannya, walaupun hanya dengan teman akrabnya saja sedangkan denganteman yang lain hanya berbincang seperlunya. Selain itu, anak mau berbagijajan dengan teman ketika istirahat, dan mau meminjamkan pensil padateman yang tidak membawa. Anak-anak tidak hanya bekerja sama denganteman-temannya saja, namun juga dengan gurunya. Sikap kerja samatersebut terlihat ketika guru kesulitan membawa tempat buku saat masukkelas, anak-anak berebut untuk membantu gurunya. Sekol

Kemampuan kerja sama sangat penting bagi anak karena kemampuan tersebut akan berpengaruh pada anak dalam bermasyarakat. Setiap orang memiliki kemampuan kerja sama yang berbeda-beda termasuk pada anak, karena dalam seb

Related Documents:

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Perkembangan kognitif pada anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan psikis yang berpengaruh terhadap kemampuan berfikir anak usia dini. Dengan kemampuan berfikirnya anak usia dini dapat mengeksplorasi dirinya sendiri, orang lain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada di sekitarnya .

1. Membuat game edukasi untuk anak usia dini. 2. Game edukasi dengan empat gameplay untuk mendukung perkembangan kognitif dan bahasa pada anak usia dini. Target Audien Target audien dari pengembangan game interaktif untuk anak usia dini “e-do game ini adalah: 1. Usia : Anak Usia Dini 2. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan 3.

Anak Usia Dini adalah seorang anak yang sedang mengalami porses perkembangan yang sangat pesat untuk kehidupan selanjutnya. (Yuliani Nurani, 2012) menjelaskan anak usia dini memiliki rentang usia 0-6 tahun. Usia ini memiliki ciri khas dalam perubahan tingkah laku. Anak usia dini merupakan kelompok usia anak yang berada dalam proses

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Amirul Mukminin, S.Pd, M.Kes. Kata Kunci: Persepsi Orang Tua, Pendidikan Anak Usia Dini, Motivasi Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang diajukan bagi anak-anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Pendidikan Anak Usia Dini, 3) Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini, 4) Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini, dan 5) Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini. Untuk mempermudah Anda mempelajari modul ini, maka materi modul ini diorgan

Hakikat Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini Drs. Otib Satibi Hidayat, M.Pd. odul ini akan menguraikan hakikat perkembangan moralitas anak usia dini. Melalui modul ini, Anda akan memperoleh informasi yang sangat berarti bagi calon guru anak usia dini sehingga Anda dapat memahami perkembangan moralitas anak usia dini pada umumnya.

terkecuali untuk anak usia dini. Anak usia dini menurut National Association For The Education Young Children (NAEYC) adalah bahwa anak usia dini atau "early childhod" merupakan anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Masa tersebut merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek rentang kehidupan manusia. 2. Anak Usia Dini

3006 AGMA Toilet Additive 1338 (3006) 19.0% 2914 CERAVON BLUE V10 DC (2914) 0.05% 2922 FORMALDEHYDE REODORANT ALTERNATIVE (2922) 0.6% 3 Water (3) 80.05% Constituent Chemicals 1 Water (3) 80.05% CAS number: 7732-18-5 EC number: 231-791-2 Product number: — EU index number: — Physical hazards Not Classified Health hazards Not Classified Environmental hazards Not Classified 2 Bronopol (INN .