PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

2y ago
53 Views
3 Downloads
2.21 MB
9 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Aiyana Dorn
Transcription

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJATERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBIArna Suryani; Fe FeUniversitas Batanghari JambiEmail: arna halim@yahoo.co.id; kiba9595@yahoo.co.idABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kemampuan Kerja danLingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Universitas Batanghari Jambi. Objek penelitianadalah karyawan di Universitas Batanghari. Populasi penelitian ini semua karyawan dengansampel penelitian sebanyak 80 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metodedeskriptif verifikatif, dengan alat analisis jalur menggunakan software SPSS 24 denganmelakukan uji validitas dan reliabilitas serta uji hipotesis F dan t. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kemampuan kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan UniversitasBatanghari Jambi dalam kriteria baik. Kemampuan kerja dan lingkungan kerja secara bersamasama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwauntuk memengaruhi kinerja karyawan, pihak rektorat perlu memerhatikan faktor-faktor yangmemengaruhi kinerja seperti kemampuan kerja dan lingkungan kerja karyawan. Diharapkandengan mengetahui pengaruh hubungan tersebut dapat dijadikan acuan guna merancang strategiuntuk meningkatkan kinerja karyawan.Kata Kunci : kemampuan kerja, lingkungan kerja, kinerjaPENDAHULUANSumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi.Sumber daya manusia yang kompeten dengan kinerja yang baik, dapat menunjang keberhasilanorganisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya, sumber daya manusiayang tidak kompeten dan kinerjanya buruk merupakan masalah kompetitif yang dapatmenempatkan organisasi dalam kondisi yang sulit. Untuk mencapai tujuan, suatu organisasimemerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini berjalan tentudalam pengelolaannya harus memerhatikan beberapa aspek penting seperti gaya kepemimpinan,motivasi, lingkungan kerja, kinerja, dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan menjadikanmanajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting dalam pencapaian tujuanorganisasi secara efektif dan efisien.Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuanorganisasi yang telah ditetapkan. Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifatindividual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalammengerjakan tugasnya. Kemampuan kerja dapat disebut sebagai skill atau keahlian dalammelaksanakan pekerjaan yang diberikan. Tentunya kemampuan kerja para pegawai itu sendiriharus sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan. Oleh karena itu, kemampuan kerja dapatdisebut sebagai faktor ekstern yang dapat meningkatkan kinerja pegawai.Dalam menunjang pelaksanaan aktivitas kerja, selain dari adanya kemampuan kerjadiperlukan lingkungan kerja yang baik pula. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yangada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsungatau tidak langsung, yang dapat memengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. Kondisilingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal,sehat, aman, dan nyaman. Lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawannya dapatmeningkatkan kinerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapatmenurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.Kinerja adalah hasil kerja orang pada satu satuan waktu atau ukuran tertentu. Kinerjamerupakan penampilan hasil kerja, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.207

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9Penampilan hasil kerja tidak terbatas pada individu yang memangku jabatan fungsional maupunstruktural, melainkan pada keseluruhan kerja yang dilakukan orang-orang dalam organisasi.Secara umum, tercapainya target dalam suatu organisasi menunjukkan bahwa kinerja pegawaidalam organisasi tersebut sudah optimal.Universitas Batanghari merupakan organisasi yang berbentuk yayasan. Agar UniversitasBatanghari dapat menjadi kampus swasta terbaik, maka perlu dilakukan perbaikan yangberkesinambungan pada beberapa indikator terlebih dalam peningkatan kemampuan kerja dankualitas lingkungan kerja sehingga karyawan Universitas Batanghari dapat bekerja denganoptimal untuk mencapai visi dan misi Universitas Batanghari Jambi.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:1. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung kemampuan kerja dan lingkungankerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Universitas Batanghari Jambi.2. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung kemampuan kerja terhadap kinerjakaryawan Universitas Batanghari Jambi.3. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung lingkungan kerja terhadap kinerjakaryawan Universitas Batanghari Jambi.TINJAUAN PUSTAKAKemampuan KerjaKemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalampekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktoryaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuanintelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental misalnyaberpikir, menganalisis, dan memahami. Kemampuan intelektual yang bagus apabila dimilikioleh pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi. Kemampuan fisik adalahkemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,kekuatan, dan keterampilan.Lingkungan KerjaLingkungan kerja adalah keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisikyang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan, kesan betahbekerja, dan lain sebagainya (Supardi, 2003:37). Sedangkan menurut Isyandi (2004:134)lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada di lingkungan para pekerja yang dapat memengaruhidirinya dalam menjalankan tugas seperti temperatur, kelembapan, ventilasi, penerangan,kegaduhan, kebersihan tempat kerja, dan memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.KinerjaKinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuanorganisasi yang telah ditetapkan. Wirawan (2009:5) menyatakan kinerja adalah keluaran yangdihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalamwaktu tertentu. Sedangkan Mangkunegara (2000:67) menyatakan kinerja adalah hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnyasesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Kerangka PemikiranKinerja karyawan yang menurun sering dikaitkan dengan salahnya metode atau cara kerjayang digunakan, kurang harmonisnya hubungan komunikasi antar karyawan, penempatankaryawan yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya, dan lain sebagainya. Untukmeningkatkan kinerja karyawan, maka dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikandan pelatihan untuk karyawan, memilih karyawan sesuai dengan kemampuannya di bidangmasing-masing, dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang harmonis. Berdasarkan uraiandi atas, maka dapat digambarkan bagan kerangka pemikiran sebagai berikut:208

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9Kemampuan Kerja (X1)H21. Kemampuan teknis2. Kemampuan konseptual3. Kemampuan hubunganinterpersonal(Robbins, 2006)Kinerja (Y)H1Lingkungan Kerja (X2)1. Lingkungan kerja fisik (physicalworking environment)2. Lingkungan kerja non fisik (nonphysical working environment)(Sedarmayanti, 2008)1. Kuantitas kerja2. Ketepatan waktu3. Inisiatif4. Kesanggupan kerja5. Keterampilan berkomunikasi(Sedarmayanti, 2008)H3Gambar 1. Kerangka PemikiranHipotesis PenelitianBerdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis dalampenelitian ini sebagai berikut:H1: Kemampuan Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh secara simultan dan signifikanterhadap Kinerja Karyawan Universitas Batanghari Jambi.H2: Kemampuan Kerja berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja KaryawanUniversitas Batanghari Jambi.H3: Lingkungan Kerja berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja KaryawanUniversitas Batanghari Jambi.METODE PENELITIANJenis dan Sumber DataJenis penelitian ini adalah asosiatif menggunakan metode survey yang bersumber daridata karyawan Universitas Batanghari Jambi. Dalam penelitian ini menggunakan data primer.Digunakan kuesioner dengan skala Likert dimana pernyataan-pernyataan dalam kuesionerdibuat dengan nilai 1 sampai dengan 5 untuk mewakili pendapat responden.Populasi dan SampelObjek penelitian adalah karyawan di Universitas Batanghari. Populasi penelitian inisemua karyawan, dengan sampel penelitian sebanyak 80 orang.Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Alatanalisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analisis). Untuk menganalisa data diperlukandata dengan ukuran paling tidak interval sebagai persyaratan dalam menggunakan alat analisisjalur. Seluruh variabel yang skala ordinal terlebih dahulu dinaikkan/ditransformasikan tingkatpengukurannya ke tingkat interval melalui Methode of Succesive Intervals (MSI) (Harun,2006:47). Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebihdahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengankarakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan(validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-itempertanyaan/pernyataan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan datapenelitian.209

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9HASIL DAN PEMBAHASANHasil Uji Kualitas DataPengujian validitas konstruk dengan SPSS 24 adalah menggunakan Korelasi. Kriterianya,instrumen valid apabila nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif, dan nilai probabilitaskorelasi [sig. (2-tailed)] taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Berikut hasil uji validitas variabelpenelitian:Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kemampuan Kerja (X1)ItemPernyataanKemampuanX1 1Kerja(X1)X1 2X1 3X1 4X1 5X1 6X1 7X1 8X1 9X1 10Sumber data: Output SPSS 24VariabelPearson Correlation(r 640.877r ValidValidValidValidValidDari hasil uji validitas pada variabel kemampuan kerja (X1) terlihat bahwa semua itemskor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation rhitung rtabel berarti bahwasetiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen Lingkungan Kerja(X2)VariabelLingkunganKerja(X2)Item PernyataanX2 1X2 2X2 3X2 4X2 5X2 6X2 7X2 8X2 9X2 10X2 11X2 12X2 13X2 14X2 15X2 16X2 17X2 18X2 19X2 20X2 21X2 22X2 23X2 24X2 25X2 26X2 27Pearson Correlation(r 330.0690.6620.6640.5810.8580.5990.4800.790210r idValidValidValidTidak ValidValidTidak ValidValidValidValidTidak ValidValidValidValidValidTidak ValidValidValidValidValidValidValidValid

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9Dari hasil uji validitas pada variabel lingkungan kerja (X2) dapat diketahui bahwa darisejumlah butir instrumen yang diuji cobakan ternyata ada empat item nilai r hitungnya lebihkecil dari nilai r Kritis, yakni X2 9, X2 11, X2 15 dan X2 20. Sehingga dari hasil pengujiantersebut hanya dua puluh tiga item saja yang dapat diikutsertakan dalam penelitian berikutnyauntuk variabel lingkungan kerja.Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja (Y)ItemPernyataanKinerja (Y)Y 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 11Y 12Y 13Y 14Y 15Y 16Y 17Y 18Y 19Y 20Y 21Y 22Y 23Y 24Sumber data: Output SPSS 24VariabelPearson Correlation(r 490.3040.7710.3860.7410.790r 4380.4438ValidValidValidValidValidTidak ValidValidValidValidValidValidValidValidTidak ValidValidValidValidValidValidTidak ValidValidTidak ValidValidValidDari hasil uji validitas pada variabel kinerja (Y) dapat diketahui bahwa dari sejumlahbutir instrumen yang diuji cobakan ternyata ada empat item nilai r hitungnya lebih kecil darinilai r Kritis, yakni Y 6, Y 14, Y 20 dan Y 22. Hal ini menunjukkan bahwasanya empat itemtersebut tidak valid. Sehingga dari hasil pengujian tersebut hanya dua puluh item saja yangdapat diikutsertakan dalam penelitian berikutnya untuk variabel kinerja.Hasil Uji ReliabilitasSetelah dapat ditentukan bahwa pernyataan yang dibuat dalam penelitian ini valid, makaselanjutnya dapat dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Jika nilai Cronbach’s alpha lebih besardari 0,60 maka menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan reliabel. Berikut ini merupakanhasil uji reliabilitas variabel penelitian.Tabel 4. Reliabilitas Variabel PenelitanVariabelKemampuan Kerja (X1)Lingkungan Kerja (X2)Kinerja (Y)Sumber: Data Diolah Output SPSS an0.60.60.6N ofItems102320KeteranganReliableReliableReliable

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9Hasil reliability statistics menunjukan angka Cronbach’s Alpha dari empat variabelpenelitian menunjukan 0,6. Hal ini menyatakan bahwasanya kriteria seluruh N variabeldinyatakan reliabel.Analisis Jalur (Path Analysis)Untuk menjawab tujuan penelitian maka dilakukan dengan menggunakan analisis jalur(path analysis) dengan menggunakan alat bantu software SPSS versi 24. Adapun langkah yangdilakukan adalah menghitung korelasi antar variabel, sehingga diperoleh seperti Tabel 5. dibawah ini:Tabel 5. Matriks Korelasi Antar VariabelKemampuanKerja X1Pearson CorrelationSig. (2-tailed)LingkunganKerja X2NPearson CorrelationSig. (2-tailed)KemampuanKerja X11N**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).LingkunganKerja X2.531**.00079.531**.0007917979Sumber: Hasil Ouput SPSS 24Selanjutnya berdasarkan kepada hasil perhitungan matriks korelasi dapat dihitungkoefisien jalur, pengaruh secara keseluruhan dari X1 sampai X2 serta koefisien jalur variabellainnya di luar variabel X1 sampai X2. Berdasarkan hasil perhitungan didapat hasil sebagaiberikut.Tabel 6. Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Kemampuan Kerja danLingkungan Kerja Terhadap Kinerja .VariabelTidak LangsungSub TotalX1X213,12%13,12%13,12%13,12%Pengaruh X1, X2Pengaruh variabel lainLangsungKemampuan Kerja (X1)Lingkungan Kerja r: Data diolah untuk keperluan penelitianNilai total pengaruh X1, X2 tersebut diatas menjelaskan nilai koefisien determinasi R2seperti yang terlihat pada hasil uji R2 pada Tabel 7. berikut:Tabel 7. Uji R dan R SquareModel1R.898aR Square.807Adjusted R Square.800Std. Error of the Estimate2.444Sumber data: Output SPSS 24Nilai R sebesar 0,898 menunjukan korelasi ganda (kemampuan kerja dan lingkungankerja) dengan kinerja. Dengan mempertimbangkan variasi Nilai R square sebesar 0,807 yangmenunjukan besarnya peran atau kontribusi kemampuan kerja dan lingkungan kerja mampumenjelaskan variabel kinerja sebesar 80,7% dan sisanya 19,3% dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak termasuk dalam model ini. Hasil regresi di atas di masukkan ke dalam gambarpersamaan struktural seperti dibawah ini:212

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9e1 0,4390,398KemampuanKerja (X1)Kinerja0,531(Y)0,621LingkunganKerja (X2)113,076Gambar 2. Hasil Analisis JalurPengujian Hipotesis PertamaH1: Kemampuan Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh secara simultan dan signifikanterhadap Kinerja Karyawan Universitas Batanghari Jambi.Untuk menjawab hipotesis pertama maka dilakukan uji secara simultan (Uji F). Untukmenguji hipotesis tersebut digunakan statistik Uji F yang diperoleh dengan menggunakanbantuan program SPSS melalui tabel anova seperti tertera pada Tabel 8. berikut ini:Tabel 8. Hasil Uji FModelRegressionResidual1TotalSum of Squares1351.360322.675DfMean Square675.6805.9752541674.035F113.076Sig.000b56a. Dependent Variable: Kinerja Yb. Predictors: (Constant), LingkunganKerja X2, KemampuanKerja X1Dari uji Anova atau F test menggunakan SPSS 24 dengan taraf signifikansi jauh lebih 0,05 dan tingkat probabilitas p-value sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesispertama diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara kemampuan kerja dan lingkungankerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Universitas Batanghari Jambi.Pengaruh langsung dan tidak langsung kemampuan kerja dan lingkungan kerja secarabersama-sama terhadap kinerja sebesar 80,65%. Besarnya peran atau kontribusi variabelkemampuan kerja dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variabel kinerja sebesar 80,7% dansisanya 19,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.Pengujian Hipotesis KeduaH2:Kemampuan Kerja berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja KaryawanUniversitas Batanghari Jambi.Untuk melakukan pengujian hipotesis kedua dan ketiga digunakan Uji Parsial (Uji t)sebagai berikut:Tabel 9. Hasil Uji tModelUnstandardized CoefficientsB(Constant)1KemampuanKerja X1LingkunganKerja X2a. Dependent Variable: kinerja Y7.999Std. ntsBeta.398.621tSig.1.910.0615.6508.816.000.000

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9Dari tabel di atas diperoleh taraf signifikansi lebih 0,05 (0,000), maka secara parsialkemampuan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja. Oleh karena itu maka hipotesis keduaditerima, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara kemampuan kerja dengankinerja.Besarnya pengaruh langsung kemampuan kerja (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar 15,84%,begitu pula untuk pengaruh tidak langsung sebesar 13,12% dan pengaruh total sebesar 28,84%.Hal ini menunjukan bahwa kemampuan kerja secara langsung dan tidak langsung berpengaruhpositif terhadap kinerja, dimana pengaruh langsung memiliki nilai yang besar dibandingkannilai pengaruh tidak langsung. Hal ini menjelaskan bahwasanya apabila karyawan memilikikemampuan kerja baik, maka akan mampu meningkatkan kinerja dalam bekerja.Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan olehWulandari, S., Sulianti, D., dan Sunardi (2015) dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwakemampuan kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja. Kemampuan kerja merupakan upayamengidentifikasi kemampuan kerja dari suatu pekerjaan, bagaimana karakteristik itu digabunguntuk membentuk pekerjaan yang berbeda dengan hubungannya dengan motivasi, kepuasankerja dan kinerja karyawan (Frismandiri, D, 2007).Pengujian hipotesis ketigaH3: Lingkungan Kerja berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja KaryawanUniversitas Batanghari Jambi.Berdasarkan Tabel 9. di atas diperoleh taraf signifikansi 0,05 (0,000), maka secaraparsial lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja, sehingga hipotesis ketiga diterima.Artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja.Besarnya pengaruh langsung lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja (Y) sebesar38,56%, begitu pula untuk pengaruh tidak langsung sebesar 13,12% dan pengaruh total sebesar51,69%, hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja secara langsung dan tidak langsungberpengaruh positif terhadap kinerja, dimana pengaruh langsung memiliki nilai yang besardibandingkan ni

Kemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

Related Documents:

kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja (Tanjung, 2016). Dari uraian mengenai beban kerja dan lingkungan kerja, dapat saya simpulkan bahwa pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh, dimana pemberian beban kerja

Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention pada karyawan CV. Aneka Ilmu Semarang benar-benar hasil karya saya . mengakibatkan organisasi menjadi tidak efektif, kehilangan karyawan berpengalaman dan perlu melatih karyawan baru. Kepuasan kerja yang tinggi serta lingkungan kerja yang baik akan .

Pengaruh Komitmen Kerja, Motivasi Kerja, Stres Kerja, Lingkungan Kerja Non Fisik, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Kartika I-5 Padang . penulisan skripsi yang telah memberikan bantuan, kritik dan saran dalam . menengah maupun tinggi.Menggagas persoalan pendidikan pada dasarnya adalah menggagas persoalan kebudayaan dan peradaban. .

antara lain: motivasi kerja, kemampuan kerja, dan disiplin kerja. Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan, motivasi kerja, kemampuan kerja dan disiplin kerja memiliki peran penting. Widodo (2015: 187) mengemukakan bahwa motivasi adalah kekuatan yang ada

Dwiningtyas. 2015. “Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention pada karyawan CV. Aneka Ilmu Semarang” Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Ketut Sudarma, M.M. Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Turnover Intention

kemampuan kerja dan semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Kata Kunci: Kemampuan Kerja, Semangat Kerja, Kepuasan Kerj

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Beban Kerja sebagai Variabel Moderating Studi Pada RSUD Pangkep Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi oleh beban kerja pada

Sharma, O.P. (1986). Text book of Algae- TATA McGraw-Hill New Delhi. Mycology 1. Alexopolous CJ and Mims CW (1979) Introductory Mycology. Wiley Eastern Ltd, New Delhi. 2. Bessey EA (1971) Morphology and Taxonomy of Fungi. Vikas Publishing House Pvt Ltd, New Delhi. 3. Bold H.C. & others (1980) – Morphology of Plants & Fungi – Harper & Row Public, New York. 4. Burnet JH (1971) Fundamentals .