Paradigma Komunikasi Pemerintahan - Perpustakaan UT

2y ago
203 Views
13 Downloads
432.21 KB
54 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 16d ago
Upload by : Mollie Blount
Transcription

Modul 1Paradigma Komunikasi PemerintahanDr. Dra. Erliana Hasan, M.Si.PEN D A HU L UA NMateri yang disajikan dalam modul I ini diharapkan dapat memberikangambaran yang komprehensif tentang paradigma komunikasipemerintahan. Namun, sebelum sampai pada uraian komunikasipemerintahan, terlebih dahulu diuraikan beberapa konsep dan pengertiankomunikasi dan pengertian pemerintahan secara terpisah, guna memberikanfondasi awal bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dalam pemikirankomunikasi pemerintahan. Berbicara kondisi komunikasi pemerintahan di erareformasi dewasa ini dengan segala implikasinya, terkesan tidak menerpakepada substansi tujuan keberadaan pemerintahan secara umum karena telahbanyak terkontaminasi dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, ketikaberkembang isu bahwa tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak,tidak sampai satu bulan setelah pernyataan tersebut diumumkan, ternyataterjadi kenaikan harga di pasaran. Demikian juga pernyataan seperti, “tidakdinaikkan tetapi disesuaikan”. “Bukan dicopot tapi dimutasikan”. Kondisidemikian akan dapat mengurangi kredibilitas pemerintah di matamasyarakatnya.Dengan perkataan lain, makna komunikasi yang disampaikankomunikator pemerintah tidak di persepsi sama oleh komunikan ataumasyarakat. Hal ini karena pemerintah merasa tidak pernah menaikkan hargakecuali melakukan upaya penyesuaian dengan harga pasar yang berlaku,tidak pernah merasa mencopot seseorang dari jabatannya kecualimemindahkan. Di sisi lain masyarakat merasa dibohongi oleh pemerintahyang tidak konsisten dengan pernyataan-pernyataannya sendiri. Persoalannyaadalah bagaimana dan mengapa isi materi komunikasi pemerintah di tengahera transparansi informasi, communication and technology dewasa ini, belumkomunikatif dan terkesan banyak ditutup-tutupi. Pembahasan mengenaimasalah tersebut akan diuraikan pada Modul 1 berikut ini.

1.2Komunikasi Pemerintahan Setelah mempelajari Modul 1 ini, secara umum kompetensi yangdiharapkan adalah mahasiswa dapat menjelaskan paradigma komunikasipemerintahan. Sedangkan secara khusus, kompetensi yang diharapkan adalahmahasiswa mampu menjelaskan:1. pengertian komunikasi,2. pengertian pemerintahan3. pengertian paradigma komunikasi pemerintahan dan ruang lingkupkomunikasi pemerintahan,4. konsep dasar komunikasi,5. proses terjadinya komunikasi,6. komunikasi dalam dunia kerja,7. tahapan dalam komunikasi, dan8. kriteria keberhasilan suatu komunikasi.

IPEM4319/MODUL 11.3Kegiatan Belajar 1Beberapa Konsep danPengertian KomunikasiKetika membaca berbagai literatur komunikasi, kita akan menemukanbeberapa konsep dan pengertian komunikasi dari banyak pakarkomunikasi, antara lain dikemukakan oleh Hovlan (1973) bahwa ”communication is the process by which an individual transmits stimuliusually verbal symbols to modify the behaviour of other individuals.”.(Komunikasi adalah proses di mana seorang individu memindahkan secaraterus menerus simbol verbal untuk mengubah tingkah laku individu lain).William Albig dalam bukunya yang berjudul “Publik Opinion” (1957)mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process of transmittingmeaningful symbols between individuals”. (Proses pemindahan simbol yangbermakna di antara individu-individu). Pada tahun yang sama, WilburSchramm, seorang pakar komunikasi dari Standford University,mendefinisikan komunikasi sebagai .”the sharing of an orientation towarda set of information signs ”.Sementara itu, Kincaid, mengemukakan bahwa “komunikasi adalahproses saling berbagi atau menggunakan informasi secara bersama danbertalian antara para peserta dalam proses informasi” (1977:7). Pendapatyang sama dikemukakan oleh Siporin (1975:165), bahwa “komunikasiadalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih, dan dalamproses itu terjadi kegiatan-kegiatan memberi/mengirim, menerima, danmenanggapi pesan-pesan diantara orang-orang yang berinteraksi”.Berlo (Berlo, 1960:188) dalam bukunya Communication Processmengemukakan komunikasi sebagai “suasana yang penuh keberhasilan jikapenerima pesan memiliki makna yang sama dengan apa yang dimaksudkanoleh sumber atau komunikator”. Sedangkan Myers & Myers, (1982:XV)mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi sebagai “titik pusatkekuatan yang menyatukan di antara yang berbeda sehingga terjadikoordinasi antara orang-orang dan karenanya mereka akan bergerak padasuatu tindakan yang terorganisir”.Pendapat lain menyatakan komunikasi sebagai pengoperan ide dangagasan dalam rangka menyatukan kekuatan sehingga terjadi interaksi antara

1.4Komunikasi Pemerintahan orang-orang yang berkomunikasi menuju pencapaian tujuan bersama yaitukesamaan makna.Pernyataan tersebut di atas mengindikasikan bahwa komunikasi adalahsuatu proses penyampaian pernyataan antar manusia mengenai isi pikiran danperasaannya. Pengungkapan isi pikiran dan perasaan itu apabila diaplikasikansecara benar dengan etika yang tepat, akan mampu mencegah danmenghindari konflik antar pribadi, antar kelompok, antar suku, antar bangsasehingga dapat memelihara persatuan dan kesatuan antar individu, keluargamaupun bangsa yang berbeda walaupun berbeda dari segi budaya, bahasa danlingkungan. Bertolak dari berbagai pendapat di atas dapat diambil benangmerah tentang konsep dan pengertian komunikasi “sebagai suatu prosespenyampaian pikiran dan perasaan dari seseorang kepada orang lain gunamenyatukan kekuatan sehingga orang-orang tersebut bergerak pada tindakanyang terorganisir” (Erliana Hasan).Penyampaian isi pikiran dan atau perasaan oleh seseorang dalam istilahkomunikasi disebut sebagai ”komunikator” dan isi pikiran atau perasaan yangdisampaikan itu disebut sebagai ”pesan”, sedangkan yang menerima pesandisebut sebagai ”komunikan”. Apabila antara komunikator dan komunikanatau sebaliknya belum memperoleh kesamaan makna dalam berkomunikasi,maka hal tersebut karena salah satunya belum dapat memahami apa maknaisi pesan yang disampaikan. Dalam kondisi demikian, dapat dinyatakanbahwa komunikasi antara kedua belah pihak tersebut dinyatakan belummencapai tujuan yang diinginkan atau dalam istilah komunikasi disebutsebagai kondisi yang belum komunikatif. Dengan perkataan lain komunikasiyang demikian belum mampu menemukan kesamaan makna yangdiharapkan. Persoalannya adalah bagaimanakah langkah-langkah yang harusditempuh untuk dapat mencapai kesamaan makna tersebut?Langkah-langkah strategi dan kiat dalam berkomunikasi agar pesan yangdisampaikan dapat di mengerti, dipahami dan dilaksanakan oleh pihak-pihakyang berkomunikasi persis seperti apa yang dipikirkan, adalah kita harusmemahami konsep, tujuan, fungsi proses dan unsur-unsur komunikasi sertahal-hal mendasar dalam berkomunikasi.Berbicara tentang konsep komunikasi dapat pula ditelusuri melalui asalkata komunikasi yang ditemukan dari berbagai ensiklopedi dan kamusbahasa. Antara lain ditemukan bahwa kata komunikasi berasal dari kataLatin, yaitu communicatio yang bersumber dari perkataan communis yangberarti “sama”. Dari bahasa Inggris kata komunikasi berasal dari kata

IPEM4319/MODUL 11.5communication yang dapat diterjemahkan dengan kata “berbicara”. Secaraetimologis Gde (1959:5) mendefinisikan pengertian komunikasi yang tidakjauh berbeda dengan pengertian yang dikemukakan para pakar lainnya yaitusebagai “suatu proses yang membuat menjadi sama kepada dua orang ataulebih yang sebelumnya terkesan monopoli satu orang saja”.Dari beberapa konsep dan pengertian komunikasi tersebut apabiladisimpulkan dapat dijadikan sebagai indikator dalam membentuk unsur-unsurdasar komunikasi antar manusia menuju kondisi ”kebersamaan dalampersepsi ataupun kesatuan persepsi antar pihak-pihak yang berkomunikasi”.Sehingga ketika terjadi perbedaan pendapat antara orang–orang yangberkomunikasi sesungguhnya merupakan fenomena sosial dalam hubunganantar manusia.Solusi yang dapat ditawarkan untuk dapat berkomunikasi secara efektifadalah melakukan koreksi diri melalui penghayatan bahwa aspek maknafundamental dalam berkomunikasi dipahami sebagai upaya mendalamipencarian kesamaan makna secara bersama–sama di antara pihak-pihak yangberkomunikasi. Artinya, tidak harus serba sama atau serba serupa melainkanditentukan adanya kemauan untuk mencari kesamaan makna dalam konteksyang berbeda di antara berbagai perspektif pemikiran. Perlu diingat pulabahwa perspektif tertentu tidak akan relevan untuk perspektif yang lain.Dalam kehidupan keseharian sering timbul perbedaan persepsi baik ditinjaudari kajian psikologis, sosiologis maupun secara kebahasaan dalam memakaifilter konseptual yang diinternalisasikan sebagai hasil pengalamanperorangan pada masa silam, pola peneguhan yang dialami oleh individu.Upton (1961) dengan tegas menyatakan bahwa: “komunikasi terjadi selamamakna uraian berhubungan dengan makna yang ditafsirkan, karenakeduanya adalah respons yang terkondisikan, keberhasilan komunikasitergantung pada sejauh mana tingkat kesamaan pengalaman komunikasiyang dilakukan sebelumnya”.Pernyataan Upton (1961) tersebut di atas mengindikasikan bahwa filterkonseptual perorangan sangat berbeda, oleh sebab itu dibutuhkan upayasaling mencari kesamaan di antara pengalaman yang berbeda agar terjadisuasana komunikasi yang komunikatif.Wilbur Schramm menyatakan bahwa, field of experience atau bidangpengalaman merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinyakomunikasi. Ketika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidangpengalaman komunikan, diprediksi komunikasi akan berlangsung lancar.

1.6Komunikasi Pemerintahan Namun, sebaliknya apabila ruang pengalaman komunikan berbeda denganruang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satusama lain.Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Berlo (1960:184) bahwa”.orang hanya dapat memperoleh makna yang sama, selama merekamemiliki pengalaman yang sama, atau dapat mengantisipasi pengalamanyang sama, untuk mencapai kesamaan makna yang diinginkan”.Pembahasan tentang “makna yang sama”, juga dikemukakan olehHanneman (1975:25-26) yang senada dengan makna komunikasi ditinjaudari perspektif psikologis, di mana ia menyatakan bahwa makna dalamkomunikasi didasarkan pada pengalaman dan berkaitan langsung padaderajat pengalaman bersama suatu kultur dan pendidikan yang samadikalangan komunikator.Sosialisasi tentang hakikat ”makna” komunikasi, tampaknya memangperlu terus dilakukan karena sosialisasi itu diprediksi akan membantupenyatuan makna dalam memahami tujuan komunikasi yang sebenarbenarnya dan merupakan salah satu alternatif dalam rangka meningkatkankualitas pemahaman terhadap komunikasi yang komunikatif. Makna sebagaikonsep komunikasi mencakup lebih dari pada sekedar penafsiran ataupemahaman seorang individu, karena makna selalu mencakup banyakpemahaman, aspek-aspek pemahaman yang secara bersama dimiliki baikoleh para komunikator maupun para komunikan. Namun demikian aspekkebersamaan itu tidaklah mesti menunjukkan bahwa semua orang yangterlibat dalam proses berkomunikasi harus memiliki pemahaman yang identiktentang lambang atau isi pikiran dan gagasan masing-masing, sehinggaterbentuk pemahaman dan persepsi tertentu sebagai milik bersama antarakomunikator dan komunikan.Untuk mencapai kesamaan makna dimaksud, dapat diawali dengan suatukondisi yang kondusif, sebagaimana dikemukakan oleh Goyer (1970:7) yaituadanya commonality of meaning yakni pemilikan pengalaman yang sama.Makna komunikasi tidak akan terjadi, ketika strategi dan taktikberkomunikasi yang dikembangkan oleh komunikator tidak mengarah padapencarian kesamaan makna dimaksud atau hanya bersifat sepihak, siapa punorangnya dan apapun jabatan serta kedudukannya. Karena ketika seorangkomunikator dengan karakteristik sumber berbicara tanpa menggunakanteknik yang jelas ke arah makna yang diinginkan, tentu akan berdampak padaterhambatnya pencapaian tujuan komunikasi (Uchjana, 1993: 229).

IPEM4319/MODUL 11.7Sebagai suatu proses penyampaian informasi, para individu yang terlibatdalam kegiatan berkomunikasi, khususnya komunikator perlu merancang danmenyajikan informasi yang benar dan tepat sesuai setting komunikasi, daninformasi yang akan disajikan dengan menggunakan bahasa yang sesuaidengan situasi komunikasi dan tingkat nalar penerima informasi. Dengandemikian pada gilirannya akan tumbuh saling mempercayai di antara pihakpihak yang berkomunikasi.Bertolak dari uraian tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa proseskomunikasi mengandung unsur-unsur dasar sebagai berikut. (1) Adanyakomunikator (communicator). (2) Adanya pesan yang sudah dikemas atauesensi komunikasi (content). (3) Adanya interaksi langsung maupun tidaklangsung (interaction). (4) Penggunaan media komunikasi yang benar dantepat (the use of media). (5) Pemahaman bersama akan esensi dan tujuanberkomunikasi (mutual understanding) atau adanya komunikan (communicant). (6) Umpan balik (feed back) atau (7) Tumbuhnya kepercayaan(trust).Ketujuh komponen dasar komunikasi tersebut di atas, merupakan satukesatuan utuh yang saling mendukung dan integratif dalam menentukankeberhasilan suatu komunikasi. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman yanglengkap akan rincian dan esensi yang terkandung dalam setiap unsur-unsurdasar komunikasi tersebut.Berikut ini adalah bagan yang menggambarkan keterkaitan antarunsurunsur komunikasi yang terjadi selama berlangsungnya proses komunikasiserta pengulangan siklus umpan balik (feedback) komunikasi sesuai tahapanyang memaksimalkan pencapaian tujuan berkomunikasi.

1.8Komunikasi Pemerintahan dia5Komunikan(mutualunderstanding)6Umpan Balik(Feedback)Gambar 1.1Unsur-unsur KomunikasiPengirim (sumber) berfungsi sebagai komunikator yang menyandikanpesan-pesan untuk dikirim dalam bentuk interaksi langsung tatap muka (faceto face) atau melalui media komunikasi. Ketika pesan telah terkirim timbulpemahaman oleh penerima, yang pada gilirannya diharapkan dapatmenimbulkan saling pengertian antara penerima pesan dalam bentuk kodekode komunikasi seperti bahasa lisan, tulisan, gerak, atau melalui media.Pesan yang disandikan tersebut selanjutnya akan memberikan umpan balik(feedback) terhadap pesan yang diterima, dan akhirnya secara bertahapdiharapkan mampu membentuk siklus kepercayaan yang dapat diamati dandiketahui melalui tumbuhnya kepercayaan komunikan kepada komunikator.Dalam proses komunikasi di atas, komunikator memulai kegiatankomunikasi perlu menyandikan informasi sesuai dengan kondisi dan nalarkomunikan. Berbeda halnya dalam konteks penggunaan media komunikasiseperti telepon, faksimile, e-mail, handphone dan sejenisnya, terlebih dahulukomunikator perlu memastikan bahwa komunikan dapat menggunakan mediakomunikasi tersebut dengan baik agar dapat memaksimalkan pencapaiantujuan komunikasi. Faktor media ini walaupun bersifat software namun dapatmenjadi penyebab ketidakberhasilan dalam berkomunikasi, (contohnyaketidakmampuan komunikan mengoperasikan handphone dalam aktivitasshort message service [SMS], dan sejenisnya).Unsur-unsur komunikasi tersebut di atas menggambarkan bahwasekurang-kurangnya suatu komunikasi secara umum dapat berlangsungketika semua unsur tersebut terakumulasi dalam aktivitas berkomunikasi.

IPEM4319/MODUL 11.9Kelengkapan unsur-unsur komunikasi tersebut ditengarai akan berlangsungsecara komunikatif ketika individu yang berkomunikasi memilikikarakteristik sebagaimana dikemukakan Hovland, Janis, dan Kelly (1953)yang telah dimodifikasi sebagai berikut.1. Kredibilitas, yaitu kepercayaan penerima pesan (komunikan) terhadapkomunikator yang meliputi unsur-unsur keterampilan dan keahlian yangdimiliki komunikator untuk berkomunikasi (menyajikan isi pesan sesuaikeahlian yang dimiliki komunikan).2. Daya tarik yang dimiliki komunikator dalam penyampaian pesan yangmencakup daya tarik fisik dan daya tarik nonfisik.3. Power, yaitu kewenangan yang dimiliki komunikator dan ataukewenangan komunikan untuk memberikan reward and punishment(penghargaan dan hukuman) yang dianggap mampu membangkitkanmotivasi di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.4. Eksistensi komunikasi, yaitu kemampuan mengemas dan menafsirkanpesan secara berkualitas, komprehensif, sistematis dan logis, sehingga isipesan yang disampaikan mampu menggugah dan membangkitkaninspirasi kedua belah pihak yang terlibat dalam berkomunikasi.5. Seting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan danmenantang)6. Mekanisme penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan mediayang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas indera penerima pesanserta situasi dan kondisi saat berkomunikasi.Albert Scheflen (1974:183) menangkap hakikat makna menurut aliranpragmatis pada waktu ia menekankan tentang apa makna perilaku, dalamberkomunikasi dan bukan hanya sekedar bertanya tentang makna apa yangmereka berikan ataupun yang mereka terima. Penelitian secara cermatmenunjukkan bahwa makna itu ternyata ada dalam diri perilaku yang dapatdianalogikan sebagai asumsi filosofis, “bahwa perilaku itu merupakancerminan perasaan emosi, kepribadian, sikap yang diinternalisasikan”.Makna komunikasi yang dikemukakan oleh Albert Scheflen tersebutmengingatkan kita pada fokus komunikasi manusia ,yakni berada pada sistemsosialnya, suatu wujud yang sifatnya holistis yang tidak mungkindijumlahkan dan tidak mungkin diterangkan melalui penelaahan individu.Dan perilaku itu sendiri juga dipengaruhi oleh faktor apakah ada kejujuran,keadilan dan kesengajaan pada kegiatan tertentu.

1.10Komunikasi Pemerintahan Akhirnya, dapat dinyatakan bahwa makna hakiki dari komunikasi di titikberatkan pada kebersamaan (commonality). Namun demikian, penjelasantentang bagaimana individu memiliki makna yang sama juga berbeda-bedadari satu perspektif ke perspektif lainnya sehingga makna yang sesungguhnyamerupakan produk langsung dari perspektif yang diterapkan pada komunikasimanusia itu sendiri.Dari himpunan pendapat tentang konsep, pengertian, dan maknakomunikasi yang telah diuraikan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwakomunikasi terjadi dalam suasana, ketika kesamaan di antara pihak-pihakyang berkomunikasi dapat dioptimalkan dan perbedaan yang ada dapatdiminimalkan.LAT IH A NUntuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!1) Jelaskan pengertian komunikasi menurut Hovlan dan apa bedanyadengan definisi komunikasi menurut Siporin?2) Setelah membaca beberapa konsep komunikasi, apa pendapat Andaterkait dengan aktivitas manusia dalam berkomunikasi?3) Dinyatakan bahwa unsur-unsur komunikasi yang lengkap memiliki tujuhkomponen dasar. Jelaskan ketujuh komponen dasar tersebut lengkapdengan contohnya!4) Upton mengindikasikan bahwa filter konseptual perorangan sangatberbeda. Dalam kondisi demikian strategi apa yang dapat dilakukan agarterjadi komunikasi yang efektif?5) Hovland, Janis, dan Kelly mengemukakan bahwa keberhasilankomunikasi juga ditentukan oleh karakteristik komunikator, yaknikemampuan seseorang dalam menyampaikan isi pesan komunikasi.Jelaskan karakteristik yang dimaksud!6) Perilaku merupakan cerminan perasaan, emosi, kepribadian serta sikapseseorang. Berikan pendapat Anda tentang pernyataan tersebut terkaitdengan kredibilitas komunikator!

IPEM4319/MODUL 11.11Petunjuk Jawaban Latihan1) Pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh Hovlan, adalah ”communication is the process by which an individual transmitsstimuli usually verbal symbols to modify the behaviour of otherindividuals.”. (Komunikasi adalah proses di mana seorang individumemindahkan secara terus menerus simbol verbal untuk mengubahtingkah laku individu lain). Sedangkan pendapat yang dikemukakan olehSiporin, adalah “komunikasi sebagai proses pertukaran informasi antaradua orang atau lebih, dan dalam proses itu terjadi kegiatan-kegiatanmemberi/mengirim, menerima, dan menanggapi pesan-pesan di antaraorang-orang yang berinteraksi”.2) Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pernyataan antar manusiamengenai isi pikiran dan perasaannya. Pengungkapan isi pikiran danperasaan itu apabila diaplikasikan secara benar dengan etika yang tepat,akan mampu mencegah dan menghindari konflik antar pribadi, antarkelompok, antar suku, antar bangsa sehingga dapat memelih

Paradigma Komunikasi Pemerintahan Dr. Dra. Erliana Hasan, M.Si. M ateri yang disajikan dalam modul I ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang paradigma komunikasi pemerintahan. Namun, sebelum sampai pada uraian komunikasi pemerintahan,

Related Documents:

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Komunikasi pemerintahan pada hakekatnya merupakan proses penyebaran dan pertukaran informasi berupa pesan, di dalam maupun di luar organisasi atau lembaga pemerintahan atau kepada masyarakat. Melalui komunikasi pemerintahan, maka eksekutif pemerintah bertukar dan membagi informasi dengan

Modul e-learning Universitas Budi luhur Pengantar Ilmu komunikasi 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Dr. Nawiroh Vera, M.Si. POKOK BAHASAN 1. Definisi-definisi komunikasi, 2. Karakteristik komunikasi, 3. Prinsip-prinsip Komunikasi, 4. Elemen-elemen komunikasi, 5. Fungsi komunikasi DEKRIPSI SINGKAT Mengapa manusia perlu berkomunikasi?

Pemerintahan, Manajemen SDM, Pelayanan Pemerintahan, Manajemen Pemerintahan SubBahan Kajian: 1.Karakteristik dan Perilaku Birokrat 2.Organisasi Pemerintahan 3.Manajemen sumber daya manusia (SDM) 4.Pelayanan Pemerintahan 5.Manajemen Pemerintahan mencatat pokok-pokok materi 6. Presentasi Pen

pustakawan. Berbagai upaya sudah dilakukan pustakawan dalam mengikat hati para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Menurut kepala perpustakaan SMP Negeri 2 Pallangga mengatakan bahwa perpustakaan ini berjalan apa adanya, karena pustakawan yang ada di perpustakaan kurang, sehingga buku-buku di perpustakaan

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur afritwirabuana@gmail.com Nur Azizah Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur azizaahan@gmail.com Rezki Pratami Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

The Baldrige framework and core values provide a useful foundation for educational planning and implementation (Belohlav, Cook & Heiser 2004). Research indicates that the Baldrige/Excellence in Higher Education framework, when used as the basis of organizational self-assessment programs, broadens knowledge, clarifies strengths and priorities for