KIMIA FISIKA - Teknik Kimia

2y ago
38 Views
2 Downloads
1.24 MB
60 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Aarya Seiber
Transcription

PENUNTUN PRAKTIKUMKIMIA FISIKALABORATORIUM KIMIA FISIKADEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2019

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmatdan karunia-Nya, Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Program S1 dapatdiselesaikan dengan baik. Buku Penuntun Praktikum ini dibuat sebagai panduanuntuk melaksanakan Praktikum Kimia Fisika, sehingga mahasiswa dapatmelaksanakan praktikum dengan baik. Penuntun ini memuat prosedur kerjalaboratorium serta bahan dan alat yang dibutuhkan.Selain berisi panduan praktikum, penuntun praktikum ini juga dilengkapidengan teori singkat yang bertujuan membantu mahasiswa untuk memahamipercobaan yang akan dilakukan. Namun, kepada mahasiswa yang akanmelaksanakan praktikum disarankan untuk lebih mendalami teori percobaan daribuku-buku teks maupun sumber-sumber lain yang berkenaan dengan percobaan.Penyusun menyadari apa yang ada dalam penuntun ini masih jauh darisempurna. Untuk itu adanya kritik dan saran yang membangun sangat membantudalam penyempurnaan penuntun ini. Akhirnya penyusun berharap semoga penuntunini bermanfaat bagi praktikan Kimia Fisika dan yang membacanya.Medan,Februari 2019Praktikum Kimia FisikaPenyusun

PERATURAN LABORATORIUM1.Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa telah memahami tugas-tugas, prinsip,dan prosedur praktikum. Untuk hal ini dapat dilakukan uji pra praktikum secaralisan maupun tertulis pada waktu yang tidak ditentukan.2.Setiap praktikan harus datang tepat pada waktunya. Praktikan yang datangterlambat tanpa alasan yang sah akan ditolak mengikuti praktikum. Bila karenasesuatu hal tidak dapat mengikuti praktikum, harus dapat menunjukkan suratketerangan yang dapat dipertanggungjawabkan.3.Selama pelaksanaan praktikum tidak dibenarkan meninggalkan ruangan tanpaseizin asisten.4.Selama mengikuti praktikum, praktikan diwajibkan memakai jas praktikum danalat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.5.Sediakan peralatan-peralatan selama praktikum, seperti ember, pipet tetes,penjepit tabung, kain lap, sabun.6.Buanglah larutan ke bak pembuang. Jika membuang asam pekat, sebaiknyalarutan tersebut diencerkan terlebih dahulu. Siramlah bak pembuang dengan aircukup banyak.7.Tidak dibenarkan membuang kertas, plastik, puntung korek, pecahan kaca, danzat padat lainnya ke bak pembuang.8.Ambilah larutan atau zat padat secukupnya dari botol persediaan untuk setiappercobaan.9.Cuci dan bersihkan semua alat-alat praktikum sebelum meninggalkanlaboratorium. Kembalikan semua alat-alat praktikum ke ruang alat.10. Kembalikan semua botol-botol persediaan ke ruang bahan sesuai dengan nomorkode botol.11. Bila terjadi kecelakaan, laporkanlah segera kepada asisten agar dapat cepatdiberikan pertolongan.12. Dilarang keras melakukan percobaan/eksperimen diluar dari prosedur percobaan.13. Dilarang keras makan di dalam laboratorium selama praktikum.14. Dilarang keras menggunakan HP, MP3 player, dan laptop di dalam laboratoriumselama praktikum.

15. Sopan dan tertib selama praktikum16. Setelah selesai melakukan percobaan, praktikan harus menunjukkan hasilpercobaannya kepada asisten.17. Praktikan wajib membuat laporan praktikum yang bentuknya telah ditentukandan laporan ini harus disahkan oleh asisten.Medan,Februari 2019Kepala Laboratorium Kimia FisikaDr. Maulida, S.T., M.Sc.NIP. 19700611 199702 2 001

Peralatan Umum Laboratorium Kimia Fisika

MODUL IPenentuan Sifat Fisis Cairan

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangSifat fisik zat adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukuratau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifatintensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah materipada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut. Sebagaitambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak tergantung arahpengamatan atau anisotropik jika sebaliknya (Anonim, 2013).Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri denganbentuk wadah tempatnya atau zat yang akan berdeformasi terus menerus selamadipengaruhi oleh suatu tegangan geser. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidakdapat menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajatkompresibilitas dan memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk. Fluidadapat digolongkan kedalam cairan ataupun gas (Karyono, 2008).Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besarkecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makinsulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluidatersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antaramolekul zat cair. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau Pascalsekon (Pa.s) (AAK Nasional Surakarta, 2012).Tegangan permukaan didefenisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam memperluaspermukaan cairan dengan suatu satuan luas. Satuan untuk tegangan permukaan (Y)adalah J.m-2atau dye.cm-1. Metode yang paling umum untuk mengukur teganganpermukaan adalah kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler (FrancisWeston, 2004).Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengankecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zatkemurnian. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometerBrix. Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan platglass standart (Dogra, S.K ,1990).

1.2Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah:1.Untuk menentukan densitas suatu zat cair.2.Untuk menentukan viskositas suatu zat cair dengan menggunakan viskosimeterOstwald.3.Untuk menentukan tegangan permukaan cairan dengan metode pipa kapiler.4.Untuk menentukan indeks bias cairan dengan menggunakan refraktometerBrix.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1DensitasMassa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap satuanvolume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pulamassa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massadibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassasama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenisyang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akanmemiliki massa jenis yang sama.Densitas (ρ) dapat dihitung menggunakan rumus:mρ Vdimana : ρ densitas fluida (gram/ml)m massa fluida (gram)V volume fluida (ml)2.2ViskositasViskositas dapat juga dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yangmerupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu

jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah,dan sebaliknya bahan bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yangtinggi (Kusuma, dkk. 2013).Viskositas (η) berhubungan dengan besarnya gaya gesekan antarlapis zat cairitu, dan juga antara zat cair dengan dinding pipanya. Fluida cair yang mengalir didalam pipa, jenis alirannya dapat berupa aliran laminar atau aliran turbulen. Keduajenis aliran itu terkait dengan nilai η, massa jenis (ρ), dan kelajuan alir (v) zat cair,serta diameter pipa (D) dimana fluida itu mengalir. Hal itu dinyatakan dalambilangan Reynold (Re):Re 𝜌𝑣𝐷𝜂(Ningrum, dkk., 2014).Ada beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas, yaitu :a.TekananViskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidakdipengaruhi oleh tekanan.b.TemperaturViskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naikdengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnyamemperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksiantar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengankenaikan temperatur.c.Kehadiran zat lainPenambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahanseperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserinadanya penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karenagliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.d.Ukuran dan berat molekulViskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkoholcepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta lajualiran lambat sehingga viskositas juga tinggi.

e.Berat molekulViskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.f.Kekuatan antar molekulViskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengangugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.(Kusuma, dkk., 2013)2.3Tegangan Permukaan CairanTegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajarpermukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. hal tersebutterjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil daripada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gayakedalam pada permukaan cairan (Giancoli, 2001).Molekul-molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat khusus yang tidakdimiliki oleh sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat khususini adalah tegangan permukaan. Apabila jarum diletakkan secara hati-hati di ataspermukaan air, jarum akan terapung. Padahal jelas berat jenis jarum lebih besardaripada berat jenis air, sehingga diharapkan jarum akan tenggelam. Terapungnyajarum disebabkan permukaan air seolah-olah diliputi oleh selaput tipis yangberhubungan dengan tegangan permukaan yaitu terbentuknya miniskus apabiladimasukkan cairan ke dalam tabung reaksi. Air yang membasahi dinding kapiler danakan naik sehingga lebih tinggi daripada permukaan air sekitarnya. Spons yang dapatmenyerap air ataupunair yang dapat meresap ke dalam tanah merupakanbeberapacontoh yang menunjukkan bahwa tegangan permukaan memang ada (Bird,1993).Di dalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya yangsejenis dari segala arah sehingga gaya tarik menarik sesama molekul (kohesi) adalahsama. Pada permukaan zat cair terjadi suatu gaya tarik menarik antar molekul zat cairdengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya adhesi lebih kecil bila dibandingkandengan gaya kohesi, sehingga molekul di permukaan zat cair cenderung untuk masukke dalam. Tetapi hal ini tidak terjadikarena adanya gaya yang bekerja sejajar denganpermukaan zat cair untuk mengimbangi. Sedangkan tegangan antar permukaan

karena gaya adhesi antara zat cair untuk mengimbangi gaya kohesi. Sedangkantegangan antar permukaan selalu lebih kecil dari tegangan permukaan (Lachman,1994).2.4Indeks BiasIndeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting darimedium suatu bahan. Nilai indeks bias ini banyak diperlukan untuk menginterpretasisuatu jenis data spektroskopi. Indeks bias dari suatu bahan atau larutan merupakanparameter karakteristik yang sangat penting dan berkaitan erat dengan parameterparameter lain seperti temperatur, konsentrasi dan lain-lain yang sering dipakaidalam optik, kimia dan industri obat-obatan. Indeks bias juga berperan penting dalambeberapa bidang diantaranya dalam teknologi film tipis dan fiber optik. Dalambidang kimia, indeks bias dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi dankomposisi larutan, untuk menentukan kemurnian dan kadaluarsa dari oli, untukmenentukan kemurnian minyak goreng (Hidayanto, 2010).Indeks bias merupakan salah satu sifat optik yang banyak digunakan untukmencirikan keadaan suatu material transparan (Marzuki, 2012). Pembiasan cahayaadalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua mediumyang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi duamacam yaitu :1.Mendekati garis normalCahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari mediumoptik kurang rapat kemedium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambatdari udara kedalam air.2.Menjauhi garis normalCahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari mediumoptik lebih rapat kedalam optik kurang rapat, contoh cahaya merambat daridalam air ke udara.(Dharmawangsa, 1986).Hukum Snellius adalah hukum tentang pembiasan cahaya, yang berbunyi :1.Perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias selalu tetap.

2.Jika sinar datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat, sinar akandibiaskan menjauhi garis normal.3.Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang rapat, makasinar akan dibiaskan mendekati garis normal.4.Jika sinar datang tegak lurus bidang maka sinar tidak dibiaskan melainkanditeruskan.(Johan, 2008).BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN3.1Densitas3.1.1 BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Aquadest (H2O)Fungsi2.: sebagai sampel dalam percobaan.Heptana (C7H16), dsbFungsi: sebagai sampel dalam percobaan.3.1.2 AlatPeralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Beaker glassFungsi2.Neraca digitalFungsi3.: sebagai wadah larutan.: sebagai alat untuk menimbang bahan.PiknometerFungsi: sebagai alat untuk mengukur densitas larutan.3.1.3 Prosedur1.Menimbang piknometer kosong.2.Piknometer diisi dengan larutan yang akan dicari densitasnya, dimanavolume (V) piknometer adalah 25 ml.

3.Piknometer yang berisi sampel ditimbang di neraca digital dan beratnyadikurangkan dengan berat piknometer kosong hingga diperoleh berat zatcair (m).4.3.2Hitung densitas dengan menggunakan rumus ρ m / VViskositas3.2.1 BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Aquadest (H2O)Fungsi2.: sebagai sampel dalam percobaan.Heptana (C7H16), dsbFungsi: sebagai sampel dalam percobaan.3.2.2 AlatPeralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Beaker glassFungsi2.Gelas ukurFungsi3.: sebagai wadah larutan.: sebagai alat untuk mengukur volume larutan.Karet penghisapFungsi: sebagai alat untuk menghisap cairan pada viskosimeterOstwald.4.Neraca digitalFungsi5.Penjepit tabungFungsi6.: sebagai alat untuk mengukur densitas larutan.StopwatchFungsi8.: sebagai alat untuk menjepit tabung reaksi.PiknometerFungsi7.: sebagai alat untuk menimbang bahan.: sebagai alat untuk mengukur waktu.TermometerFungsi: sebagai alat untuk mengukur temperatur larutan.

9.Viskosimeter OstwaldFungsi: sebagai alat untuk mengukur viskositas larutan.3.2.3 Prosedur1.Hitung densitas sampel.2.Aquadest dituang sebanyak 15 ml ke dalam viskosimeter dengan suhuruangan.3.Kemudian viskosimeter Ostwald yang berisi sampel dihisap dengan karetpenghisap sampai cairan melewati batas atas.4.Sampel dibiarkan turun hingga batas bawah dengan cara melepaskankaret penghisap dan selama sampel melewati batas atas hingga batasbawah dihitung waktu yang diperlukan lalu dicatat.5.Prosedur 3-4 diulangi hingga dua kali dengan variasi suhu . dan . .6.Prosedur 2–5 diulangi untuk sampel lainnya.Batas AtasBatas BawahGambar 1.Viskosimeter Ostwald

3.3Tegangan Permukaan Cairan3.3.1 BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Aquadest (H2O)Fungsi2.: sebagai sampel dalam percobaan.Heptana (C7H16), dsbFungsi: sebagai sampel dalam percobaan.3.3.2 AlatPeralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Beaker glassFungsi2.Kertas MilimeterFungsi3.: sebagai wadah larutan.: untuk melihat perbedaan ketinggian sampel.Pipa kapilerFungsi: sebagai alat untuk melakukan percobaan teganganpermukaan cairan.4.Pipe tetesFungsi: sebagai alat untuk mengambil sampel cairan dalam jumlahyang kecil.5.TermometerFungsi: sebagai alat untuk mengukur temperatur larutan.3.3.3 Prosedur1.Hitung densitas sampel.2.Tabung (gelas ukur) diisi sampel secukupnya.3.Pipa dimasukkan kedalamnya, maka sampel dalam pipa kapiler akannaik.4.Permukaan kapiler akan turun sampai tetap (mencapai kesetimbangan).Dicatat permukaan pada kapiler dan permukaan pada tabung (gelas ukur)bawah, selisihnya adalah tinggi h.

5.Ulangi percobaan ini sampai 3 kali pengamatan kemudian diganti dengancairan yang akan diselidiki harganya.3.4Indeks Bias3.4.1 BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Aquadest (H2O)Fungsi2.: sebagai sampel dalam percobaan.Heptana (C7H16), dsbFungsi: sebagai sampel dalam percobaan.3.4.2 AlatPeralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:1.Bak termostatFungsi2.Beaker glassFungsi3.: sebagai wadah larutan.Neraca digitalFungsi4.: sebagai wadah yang bertemperatur konstan.: sebagai alat untuk menimbang bahan.Pipet tetesFungsi: sebagai alat untuk mengambil sampel cairan dalam jumlahyang kecil.5.Refraktometer BrixFungsi: sebagai alat untuk mengukur indeks bias.3.4.3 Prosedur1.Ambil alat Refraktometer Brix.2.Buka day light plate.3.Prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquades, kemudian disekasecara satu arah dengan tisu.4.Teteskan sampel cairan ke prisma refraktometer hingga menutupi seluruhpermukaan prisma, jangan sampai ada gelembung.

5.Tutup kembali day light plate.6.Arahkan prisma secara horizontal ke daerah yang terang.7.Lihat dan catat hasil pengukuran melalui eye piece sehingga terlihat garisperbatasan antara biru dan putih.8.Setelah digunakan, prisma dan day light plate di bersihkan kembalidengan aquades kemudian diseka dengan secara satu arah dengan tisu.PrismaEye PieceDayLightPlateGambar 2. Refraktometer Brix

MODUL IIIsoterm Adsorpsi

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangSistem penyerapan atau sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalamkehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri. Sistem adsorpsi biasa digunakanpada sistem penjernihan air, penyerapan air pada septic tank, sistem penyerapanlimbah, sebagai katalis reaksi, penyimpan gas (gas storage), sistem pendingin,pemurnian gas (gas purification), dan lain-lain. Pada sistem adsorpsi, mediapenyerapnya disebut adsorben dan zat yang terserap disebut adsorbat (Hendra, 2008).Salah satu sifat penting dari permukaan zat adalah adsorpsi. Seperti halnyakinetika kimia, kinetika adsorpsi juga berhubungan dengan laju reaksi. Hanya saja,kinetika adsorpsi lebih khusus, yang hanya membahas sifat penting dari permukaanzat. Adsorpsi digunakan untuk menyatakan bahwa zat lain yang terserap pada zat itu,misalnya karbon aktif dapat menyerap molekul asam asetat dalam larutannya. Tiappartikel adsorban dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi interaksi tarikmenarik. Zat-zat yang terlarut dapat diadsorpsi oleh zat padat, misalnya CH3COOHoleh karbon aktif, NH3 oleh karbon aktif, fenolftalein dari larutan asam atau basaoleh karbon aktif, Ag atau Cl- oleh AgCl (Wibawa, 2008).Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum isoterm adsorpsi denganmenggunakan karbon aktif sebagai sampel untuk mengetahui bagaimana prosespenentuan isoterm adsorpsi itu sendiri, terutama menurut Freundlich.1.2Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah :1.Memahami penentuan persamaan isoterm menurut Freundlich padaproses adsorpsi asam oleh karbon aktif.2.Memahami penerapan konsep mol pada percobaan isoterm adsorpsi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1AdsorpsiAdsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupungas) terikat pada suatu padatan (zat penyerap, adsorben) dan akhirnya membentuksuatu lapisan tipis atau film (zat terserap, adsorbat) pada permukaannya. Berbedadengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya denganmembentuk suatu larutan. Adsorpsi adalah pengumpulan dari adsorbat di ataspermukaan adsorben, sedang absorpsi adalah penyerapan dari adsorbat ke dalamadsorben dimana disebut dengan fenomena sorption. Materi atau partikel yangdiadsorpsi disebut adsorbat, sedangkan bahan yang berfungsi sebagai pengadsorpsidisebut adsorben (Arfandi, 2014).2.1.1 AdsorbenAdsorben merupakan bahan yang sangat berpori dan adsorpsiberlangsung terutama pada dinding-dinding pori atau pada letak-letak tertentudi dalam partikelnya. Karena pori-porinya biasa kecil maka luas permukaandalam mencapai beberapa orde besaran lebih besar dari permukaan luar danbisa sampai 2000 m2/gr. (Asyhar, 2014).2.1.2 AdsorbatAdsorbat adalah zat yang teradsorpsi zat lain. Faktor-faktor yangmempengaruhi kapasitas adsorpsi adalah luas permuk

Buku Penuntun Praktikum ini dibuat sebagai panduan untuk melaksanakan Praktikum Kimia Fisika, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan praktikum dengan baik. Penuntun ini memuat prosedur kerja laboratorium serta bahan dan alat yang dibutuhkan. Selain berisi

Related Documents:

S2 TEKNIK KIMIA STRUKTUR KURIKULUM S2 TEKNIK KIMIA Teknik Kimia Reguler asal S1 Teknik Kimia - Chemical Engineering (Regular) Based on Chemical Engineering Undergraduate Program KODE MATA AJARAN SUBJECT CREDIT CODE Semester 1 Term 2 ENCE801001 Pemodelan Tekn

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA I LABORATORIUM KIMIA FISIKA DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 . KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, Penuntun Praktikum Termodinamika Teknik Kim

TEKNIK TRANSMISI TELEKOMUNIKASI (057) 2. TEKNIK SUITSING (058) 3. TEKNIK JARINGAN AKSES (060) Kelas X Semester : Ganjil / Genap Materi Ajar : Teknik Kerja Bengkel Teknik Telekomunikasi CPE e m baga) t em n ex er Kelas XI dan Kelas XII C3:Teknik Elektronika Komunikasi Teknik Kerja Bengkel Teknik Listrik Teknik Elektronika Simulasi Digital Dasar .

fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama jika ditinjau dari bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkemban

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA II LABORATORIUM KIMIA FISIKA DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 . KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, Penuntun Praktikum

Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, maka kompetensi yang diharapkan adalah sesuai dengan kompetensi yang ada dalam ABET . Secara khusus, Program Studi S1 Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2010-3-2-1 0 1 2 3-2 0 2-10-5 0 5 Y X F (X, Y) Pengenalan Aplikasi MATLAB dalam Teknik Kimia 1 Matlab merupakan bahasa canggih untuk komputansi teknik. Matlab merupakan integrasi dari komputansi, vis

jurusan teknik kimia fakultas teknik oleh: denanda putri pratami d 500 150 154 program studi teknik kimia fakultas teknik universitas muhammadiyah surakarta 2019. halaman persetujuan pengaruh waktu pemasakan dan konsentrasi so