MODUL PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH

2y ago
220 Views
32 Downloads
1.54 MB
68 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Mollie Blount
Transcription

MODUL PRAKTIKUMURINALISIS DAN CAIRAN TUBUHUNTUK KALANGAN SENDIRILABORATORIUM PATOLOGI KLINIKFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2018

MODUL PRAKTIKUMURINALISIS DAN CAIRAN TUBUHPENYUSUN :KETUA: RAHMA WIDYASTUTI, S.Si, M.KesANGGOTA : ELLIES TUNJUNG SM, SSTNUR VITA PURWANINGSIH, S.ST, M.KesLABORATORIUM PATOLOGI KLINIKFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2018

VISIMenjadikan Prodi D-3 Analis Kesehatan yang menghasilkan Ahli Madya AnalisKesehatan yang terampil dalam kompetensi Mikrobiologi medis dan kesehatanberlandaskan pada moralitas, intelektualitas dan berjiwa entrepreneur padatahun 2021.MISI1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi D3 Analis Kesehatan dan pembelajaranyang memiliki keterampilan di bidang mikrobiologi medis dan kesehatan sertaberjiwa entrepreneur.2) Menyelenggarakan penelitian dan publikasi di bidang Analis Kesehatan.3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis padapenelitian di bidang Analis Kesehatan.4) Berperan dalam menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan civitasakademika yang dapat menjadi teladan serta berprinsip pada nilai Al Islamdan Kemuhammadiyahan melalui dakwah Islam dengan menegakkan amarmakruf nahi munkar.5) Menyelenggarakan pengelolaan program studi yang terencana, terorganisasi,produktif dan berkelanjutan.

KEPUTUSAN DEKANNomor: 166.8/KEP/II.3.AU/F/FIK/2018TENTANGPEDOMAN PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUHPROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDISFIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYASemester Ganjil Tahun Akademik 2018-2019Bismillahirrahmanirrahim,Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, setelah:Menimbang: a. Bahwa guna peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian kompetensi praktekmahasiswa D3 Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan dipandang perluadanya pedoman praktikum URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH.b. Bahwa pedoman modul praktikum tersebut pada butir a sebagai pedoman atau acuanselama proses belajar mengajar dan pencapaian kompetensi praktek dasar.c. Bahwa pedoman praktikum sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b perlu ditetapkandengan surat keputusan.Mengingat: 1.2.3.4.UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.Pedoman PP Muhammadiyah Nomor: 02/PED/I.0/B/2012 tentang Perguruan TinggiMuhammadiyah.5. Ketentuan Majelis Dikti PP Muhammadiyah Nomor: 178/KET/I.3/D/2012 tentangPerguruan Tinggi Muhammadiyah.6. Statuta Universitas Muhammadiyah Surabaya.MEMUTUSKAN :MenetapkanPertama:: Berlakunya Pedoman Praktikum URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH Program StudiD3 Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas MuhammadiyahSurabaya sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.Kedua: Pedoman Praktikum URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH yang tersebut dalam diktumpertama keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari keputusan ini.Ketiga: Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkansebagaimana mestinya.Ditetapkan di : SurabayaPada tanggalDekan,: 03 September 2018Dr. Mundakir, S.Kep.Ns., M.KepTembusan Yth. :1. Para Kaprodi2. Ka. BAA dan BAK3. Yang bersangkutan

PETUNJUK PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUHLAB.PATOLOGI KLINIKPRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FIK UMSURABAYA2018KATA PENGANTAREdisi RevisiDengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatdan hidayahNya. Petunjuk praktikum urinalisis dan cairan tubuh edisi revisi ini dapatdiseleseikan sebagai panduan dalam pelaksanaan mata kuliah praktikum kimia klinik dilingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya. Revisi dilakukan pada beberapa hal terutamaberkaitan dengan penyesuaian materi dan bahan uji yang berorientasi pada ketepatan tujuan sertaefektivitas pembelajaran.Ungkapan terima kasih yang mendalam kami sampaikan kepada pihak yang telahmembantu memberikan gagasan dan saran dalam penyusunan praktikum iniDengan disusunya modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk memahami matakuliah praktek kimia klinik sebagaimana yang diharapkan oleh kurikulum kesehatan dan tuntutankebutuhan pelayanan kesehatan.Akhirnya diharapkan diktat ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa padakhususnya, dan pada peserta didik dilingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya padaumumnya.Untuk penyempurnaan penyusunan berikutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saranmembangun dari berbagai pihak yang berkompeten dalam bidang ini.Surabaya, September 2018Penyusuni

PETUNJUK PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUHLAB.PATOLOGI KLINIKPRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FIK UMSURABAYA2018DAFTAR ISIVisi dan MisiSK Modul1. Kata Pengantar .i2. Daftar Isi .ii3. Tata Tertib Praktikum Kimia Klinik 1 .iii4. Rencana Pembelajaran Semester iv5. Urinalisis .16. Pemeriksaan Glukosa Urine 127. Berat Jenis .168. Pemeriksaan Albumin/Protein Urine 189. Pemriksaan Keton Urine 2310. Pemeriksaan Bilirubin 2611. Pemeriksaan Urobilin 2812. Pemeriksaan Carik Celup . 3013. Sedimen Urine . 3414. Pemeriksaan Cairan Otak .3615. Pemeriksaan Sperma . .3916. Pemeriksaan Getah Lambung .45ii

PETUNJUK PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUHLAB.PATOLOGI KLINIKPRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FIK UMSURABAYA2018TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA KLINIK 11. Para praktikan harus sudah siap didepan ruang praktikum lima menit sebelum waktupraktikum dimulai.2. Didalam lab, praktikan diharuskan memakai APD (Alat Pelindung Diri)3. Sebelum mulai praktikum alat- alat diperiksa terlebih dahulu, bila ada yang pecahatau kurang harus dilaporkan.4. Apabila ada alat yang dipecahkan harus dilaporkan pada instruktur dan harus diganti.5. Setelah selesei bekerja alat – alat harus dalam keadaan bersih dan dikembalikanketempat semula.6. Setelah selesei bekerja harus membuat laporan dalam buku ini dan ditunjukkan padainstruktur yang bertugas.7. Selama kegiatan praktikum tidak boleh makan , minum atau merokok didalamlaboratorium.8. Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan lab pada waktu praktikumnya sendiri,kecuali jika mendapat ijin dari penanggung jawab praktikum9. Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti praktikum menyerahkan surat ijin yangdianggap SYAH.10. Bila mahasiswa tidak mengikuti praktikum tanpa alasan yang SYAH 100% tidakboleh mengikuti ujian praktikum dan dianggap tidak mempunyai nilai ujian tersebut.iii

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 3PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN FIK UMSURABAYAA. IDENTITASNama Program StudiNama Mata Kuliah (MK)SemesterDosen PengampuTgl. Direvisi:Analis KesehatanKode/Bobot MK:Urinalisis dan cairantubuh17WP05211/ 1/1 SKS31. Rahma Widyastuti, SSi, MKes2. Ellies Tunung SM, SST, MKes3. Nur Vita Purwaningsih, S.ST, M.kesB. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSANCapaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Capaian Pembelajaran Mata KuliahNoProgram Studi(CPMK)1Mahasiswamampumelakukan MahasiswaMampumelakukanpemeriksaan laboratorium medic pemerisaan pra analitik, anaitik, danmulai tahap pra analitik, anaitik dan pasca analitik pada urinalisis, cairanpasca analitik dibidang kimia klinik, otak, cairan serous, sperma, batu ginjalmenggunakan intrumen sederhanadan otomatis secara terampil sesuaistandarpemeriksaanuntukmenghasilkan infiormasi diagnostikyang tepat2Mampu melakukan pengambilanspecimen darah, cairan yubuh sesuaiprosedur standar, aman dan nyamanuntuk mendapatkan specimen yangrepresentative untuk egahan terjadinya kesalahn padapemeriksaan klinik4Mampu menyampaikan informasipelayananlaboratoriummedikmelalui komunikasi secara efektifbaikinterpersonalmaupunprofesional kepada pasien, temansejawat, klinisi dan masyarakat untukmeningkatkan derajat kesehatanmasyarakat secara optimal.5Mampumengumpulkandanmengolah data secara deskriptif padapenelitian dasar dan terapan di bidangkesehatankhususnyapadalaboratorium medik.

C. KOMPETENSI MATA KULIAHCapaian Pembelajaran Mata : Mahasiswa Mampu menganalisa urinalisis, cairan otak,Kuliah (CPMK)transudat eksudat sperma, batu ginjalKemampuan Akhir yangNo.Rumusan KAdiharapkanKA(KA)/Kompetensi Dasar1Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaanMata Kuliahurinalisis2Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan cairanotak3Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan cairanserous4Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sperma5Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan batuginjalDeskripsi MK: Mata kuliah ini mempelajari tentang pemeriksaanurinalisis (makroskopis dan ,mikroskopis) , cairan otak,sperma, cairan serous,dan batu ginjalSistem Pembelajarana. Model: SCLb. Metode: .ceramah, praktek dan diskusiMedia Pembelajaran: LCD, Laptop, white board, alat gelas: 30% TugasPenilaian: 20% UTS: 20% Aktivitas/Partisipasi: 30% UASNILAI AKHIR (3TUG 2UTS 2 AK 3UAS) : 10PustakaUtama/Wajib:Petunjuk praktikumGanda subarata, penuntun lab klinikPenunjang:Jawet, Diagnosa laboratorium kinikGLPHarjono

D. RINCIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTERMingguKe-KemampuanAkhir/ KAMahasiswamampumelakukanpemeriksaan urinalisisIndikator ikatorBobotAlokasiWaktu*DaftarReferensi yangDigunakan1. Mahasiswa mampumenjelaskan kepadapasien tentang syaratpengambilan/penampungan urine2. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaanmakroskopis urine1--6Bentuk Pembelajaran(Model, Metode danPengalaman Belajar)3. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaan Proteinurine4. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaan GlukosaUrine5. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaan bilirubinModel : SCLMetode: praktek andalampraktikumdanmenganalisa kum

urine6. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaan urobilineurine7. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaan ketonurine8. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaan BJ urine9. Mahasiswa mampumelakukanpemeriksaanCarikcelup urine10 mahasiswa mampumembuat laporan hasilcarik celup11. Mahasiswa mampumelakukan identifikasimikroskopisurine(sedimen urine)12. Mahasiswa mampumelakukanperhitungan sedimenurine13. Mahasiswa mampu

membuat laporan hasilsedimen urine14. mahasiswa mampumembandingkan hasilcarik ceup dansedimen urineMahasiswamampumelakukancairan otak1. Mahasiswamampu melakukanpemeriksaan tespandy2. mahassiswamampu memeriksadan menganalisanone apelt7Model : SCLMetode: praktek andalampraktikumdanmenganalisa danmenganalisa hasi3.mahasiswa ikummembuat laporanpemeriksaan cairanotak8Mahasiswamampumelakukanpemeriksaan cairanserous,1. mahassiswamampu melakukanpemeriksaan transudat2. mahassiswamampu melakukanpemeriksaan eksudat3. mahasiswamampu membuatlaporan transudateksudatcairanserous,Model : SCLMetode: praktek praktikum

Mahasiswamampumelakukanpemeriksaan sperma1.mahasiswamampu melakukanpemeriksaan spermasecara makroskopis2. mahasiswamampu melakukanpemeriksaan jumlahsperma3. mahasiswamampu melakukanpemeriksaan spermapergerakan sperma9-11spermaModel : SCLMetode: praktek tepatan,menganalisahasil4. mahasiswamampu melakukanmorfologi tikum5. mahasiswamampu membuatlaporan aan batuginjal1. mahasiswamampu memeriksadan menganalisakarbonat2. mahasiswamampu melakukanModel : SCLMetode: praktek dandiskusiBatu tikum

pemeriksaan fosfat3. mahasiswamampu melakukancalcium*) Catatan: pembagian alokasi waktu disesuaikan dengan bentuk perkuliahan/pembelajaran MK per minggu: (a) TM tatap muka 50’; BT Belajar/Tugas terstruktur 60’;BM belajar mandiri 60’; (b) P Praktikum: 170’ dan (c) Seminar: TM -100’; BM – 70’)Mengatahui:Ketua Program Studi,Fitrotin Azizah, S.ST, M.SiSurabaya, September 2018Dosen PJMK,Rahma Widyastuti, SSi, M.Kes.

Lab. Patologi KlinikProdi DIII Teknologi Laboratorium MedisFakultas Ilmu Kesehatan UMSurabayaI. URINE1 PENGERTIAN :Cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan daridalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuangmolekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjagahomeostasis cairan tubuh.2 Komposisi:Struktur komposisi urin.Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea),garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal daridarah atau cairan interstisial.Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang pentingbagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekulpembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi danberbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluartubuh.Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorangpenderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urinorang yang sehat.3 FUNGSIFungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obatobatan dari dalam tubuh.Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasiakan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akanmengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.1

Lab. Patologi KlinikProdi DIII Teknologi Laboratorium MedisFakultas Ilmu Kesehatan UMSurabayaII. URINALISIS1. PENGERTIANUrinalisis adalah analisa fisik, kimia, dan mikroskopik terhadap urine. Sampai saatini, urine diperiksa secara manual terhadap berbagai kandungannya, tetapi saat inidigunakan berbagai strip reagen untuk melakukan skrining kimia dengancepat.urinalisis berguna untuk mendiagnosa penyakit ginjal atau infeksi salurankemih, dan untuk mendeteksi adanya penyakit metabolic yang tidak berhubungandengan ginjal. Berbagai uji urinalisis rutin dilakukan seperti warna, tampilan, danbau urine diperiksa, serta pH, protein, keton, glukosa dan bilirubin diperiksa secarastrip reagen. Berat jenis diukur dengan urinometer, dan pemeriksaan mikroskopikurine sedimen urine dilakukan untuk mendeteksi eritrosit, leukosit, epitel, kristaldan bakteri.Penampung urinePenampung urine biasanya terbuat dari platik. Yangterpenting adalah wadahharus bermulut lebar, bersih, kering, dan bertutup. Wadah steril hanya diperlukanuntuk pemeriksaan biakan urine. Untuk bayi tersedia kantong plastic polyethylenebag dengan perekat. Wadah penampung urine hanya digunakan sekali pakai.Tidak dianjurkan untuk memakai ulang wadah urine, karena adanya kemungkinankontaminasi akibat pencucian yang tidak bersih.Pengambilan sampel urineHal pertama yang harus diperhatikan adalah identitas penderita yaitu nama,nomor rekam medis, tanggal dan jam pengambilan bahan. Identitas ini ditulis padalabel di wadah urine dan harus sesuai dengan formulir permintaan. Pada formulirpermintaan juga dicantumkan hal seperti di atas ditambah dengan jenis tes yangdiminta untuk diperiksa.Bahan pemeriksaan urine rutin yang terbaik adalah urine segar, kurang dari 1 jamsetelah dikeluarkan. Urine yang dibiarkan dalam waktu lama pada suhu kamr,akan menyebabkan bebrapa perubahan. Jumlah bakteri yang ada dalam urineakan bertambah, menyebabkan peningkatan glukolisis oleh bakteri sehinggaproduksi NH3 dan CO2 meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan bau amoniakdan pH urine menjadi alkalis, sehingga unsure sedimen dalam urine sepertieritrosit, leukosit, silinder, ataupun sel menjadi pecah atau hancur. Selain itu,fosfat yang ada dalam urine akan mengendap, sehingga urine menjadi keruh.2

Lab. Patologi KlinikProdi DIII Teknologi Laboratorium MedisFakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya2. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS URINE Pemeriksaan makroskopis urine meliputivolume urine, bau, buih, warna, kejernihan, pH, dan berat jenis.1. Volume urineBanyaknya urine yang dikeluarkan oleh ginjal dalam 24 jam. Dihitung dalam gelasukur. Volume urine normal : 1200-1500 ml/24 jam. Volume urine masingmasingorang bervariasi tergantung pada luas permukaan tubuh, pemakaian cairan, dankelembapan udara / penguapan.2. Bau urineBau urine yang normal, tidak keras. Bau urine yang normal disebabkan dari sebagianoleh asam-asam organik yang mudah menguap.3. BuihBuih pada urine normal berwarna putih. Jika urine mudah berbuih, menunjukkanbahwa urine tersebut mengandung protein. Sedangkan jika urine memiliki buih yangberwarna kuning, hal tersebut disebabkan oleh adanya pigmen empedu(bilirubin)dalam urine.4. Warna urineWarna urine ditentukan oleh besarnya dieresis. Makin besar dieresis, makin mudawarna urine itu. Biasanya warna urine normal berkisar antara kuning muda dankuning tua. Warna itu disebabkan oleh beberapa macam zat warna, terutamaurochrom dan urobilin. Jika didapat warna abnormal disebabkan oleh zat warna yangdalam keadaan normal pun ada, tetapi sekarang ada dalam jumlah besar.Kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolism abnormal, tetapimungkin juga berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan. Beberapa keadaanwarna urine mungkin baru berubah setelah dibiarkan.5. KejernihanCara menguji kejernihan sama seperti menguji warna yaitu jernih, agak keruh, keruhatau sangat keruh. Tidak semua macam kekeruhan bersifat abnormal. Urine normalpun akan menjadi keruh jika dibiarkan atau didinginkan. Kekeruhan ringan disebutnubecula dan terjadi dari lender, sel-sel epitel, dan leukosit yang lambat launmengendap.6. Phtidak banyak berarti dalam pemeriksaan penyaring. Akan tetapi pada gangguankeseimbangan asam-basa penetapan itu member kesan tentang keadaan dalam3

Lab. Patologi KlinikProdi DIII Teknologi Laboratorium MedisFakultas Ilmu Kesehatan UMSurabayatubuh, apalagi jika disertai penetapan jumlah asam yang diekskresikan dalam waktutertentu, jumlah ion NH4.Selain pada keadaan tadi pemeriksaan pH urine segar dapat member petunjuk kearah infeksi saluran kemih. Infeksi oleh E. coli biasanya menghasilkan urine asam,sedangkan infeksi oleh Proteus yang merombak ureum menjadi amoniakmenyebabkan urine menjadi basa.7. Berat jenisUntuk mengukur berat jenis urine dapat menggunakan urometer, refraktometer dancarik celup.3. PEMERIKSAAN KIMIA URINEPemeriksaan kimia urine berdasarkan reaksi biokimia yang juga disebut cara kimiakering atau tes carik celup banyak digunakan di laboratorium klinik. Cara carik celupini selain praktis karena reagen telah tersedia dalam bentuk pita siap pakai, reagenrelative stabil, murah, volume urine yang dibutuhkan sedikit, bersifat sekali pakai,serta tidak memerlukan persiapan reagen. Prosedurnya sederhan dan mudah, tidakmemerlukan suatu keahlian dalam mengerjakan tes serta hasilnya cepat.a. Cara penggunaan carik celupSebelum melakukan pemeriksaan urine, carik celup harus dikontrol dengan bahancontrol urine. Pemeriksaan dengan bahan control urine dimaksudkan untuk menilaicarik celup, alat pemeriksa yaitu pipet dan alat baca serta pemeriksa/orang yangmengerjakan. Setelah emeriksaan dengan bahan control sesuai dengan hasil yangseharusnya, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap urine penderita.Bahan untuk pemeriksaan kimia dengan carik celup, harus merupakan urine segardan mempunyai jumlah minimal 10-12 ml. Setelah dicampur dengan caramembolakbalik tabung urine agar homogeny, dilakukan pemeriksaan dengan carikcelup. Carik celup dimasukkan ke dalam urine dalam waktu kurang dari 1 detik,kemudian diangkat dan kelebihan urine dibersihkan dengan meletakkan carik celupmendatar pada sisinya di kertas saring sehingga kelebihan urine yang mengalirdiserap dengan kertas serap, bertujuan untuk menceg

PETUNJUK PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH LAB.PATOLOGI KLINIK PRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FIK UMSURABAYA 2018 iii TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA KLINIK 1 1. Para praktikan harus sudah siap didepan ruang praktikum lima menit sebelum waktu praktikum dimulai. 2. Didalam lab,

Related Documents:

2.1.1 Ringer laktat Ringer laktat adalah cairan yang isotonis dengan darah dan dimaksudkan untuk cairan pengganti. Ringer laktat merupakan cairan kristaloid.6,7 Ringer laktat digunakan diantaranya untuk luka bakar, syok, dan cairan preload pada operasi.5 Ringer laktat merupakan cairan

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL XX April 19, 2014 Pada modul kali ini, mungkin akan sedikit berbeda dengan modul-modul sebelumnya. Masih dapat kita ingat bahwa modul-modul sebelumnya, kita membahas manajemen administrasi dalam sistem operasi Windows. Sekarang, kita beralih kepada sistem operasi yang berbasi GNU/Linux.

Modul Praktikum Jaringan Syaraf Tiruan Designed by Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Format Laporan Laporan praktikum dibuat dalam bentuk dokumen "Laporan Praktikum" per dua minggu sesuai dengan topik-topik yang telah disusun dalam modul praktikum. Dokumen laporan ditulis dengan menggunakan Word Processor, dengan ukuran margin halaman sebagai berikut:

Modul Praktikum Sistem Kendali Program Studi Sistem Komputer 10 MODUL 2 VARIABEL, OPERATOR DAN MATRIK (Pertemuan 2) Tujuan : 1. Mengetahui variable,operator dan matriks pada MATLAB. 2. Mengetahui cara menggunakan variable,operator dan matriks pada MATLAB. Tugas Pendahuluan : 1. Jelaskan pengertian variable, operator dan matriks pada MATLAB ? 2.

Alur Bagi Peserta Praktikum : 1. Peserta praktikum menerima dan kemudian mempelajari modul praktikum. 2. Peserta praktikum mengerjakan tugas prepraktikum yang diberikan. 3. Peserta praktikum melakukan asistensi tugas prepraktikum. Asistensi ini digunakan sebagai bahan bagi asisten un

ASAM FOLAT (FOLIC ACID) Berbentuk kristal kuning oranye, tidak berasa, tidak berbau Tahan cahaya matahari bila dlm larutan asam Fungsi utama : pematangan sel darah merah Kekurangan : anemia, lelah Sumber : sayuran hijau, hati, gandum, kacang hijau, daging, ikan Kebutuhan : Lk 170 mg, Pr 150 mg . Tugas 1. Sebutkan pengelompokkan vitamin 2. Jelaskan penyebab dan terjadinya anemia pada wanita ! 3 .