Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali

2y ago
107 Views
4 Downloads
938.16 KB
51 Pages
Last View : 5d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliPENDAHULUANDi wilayah Nusa tenggara Barat sebagian besarternak sapi yang dibudidayakan adalah sapi Bali. Sapi inimerupakan sapi tipe dwi guna yaitu sebagai ternakpotong dan ternak kerja. Untuk menghasilkan ternakpotong, biasanya sapi Bali betina dikawinkan denganpejantan unggul impor seperti Brahman, Simental danlainnya. Namun untuk keperluan sebagai ternak kerjayang dibutuhkan adalah sapi Bali yang bukan hasilpersilangan.Kita ketahui bersama sapi Bali memiliki berbagaikeunggulan sehingga belakangan ini cukup diminati olehmanca negara. Permintaan dari luar negeri akan bibitsapi Bali cukup banyak, salah satunya adalah negaraMalaysia.Sapi Bali adalah sapi berukuran sedang, berdadadalam dengan warna bulu merah kecoklatan. Bibir, kakidan ekor berwarna hitam. Kakinya dari lutut ke bawahterdapat warna putih. Warna putih juga terdapat padabagian bawah paha dan bagian pantatnya. Sapi jantan1

KATA PENGANTARUsaha ternak sapi di Nusa Tenggara Baratsebagian besar masih merupakan peternakan rakyat,dengan skala kepemilikan 2 5 ekor. Berbagai sistempemeliharaan yang dilakukan petani-peternak mulai darisistem tradisional (digembalakan) hingga sistem yanglebih intensif yaitu dikandangkan.Perlakuan danperawatan ternak sangat bergantung pada biaya dantenaga, serta pengalaman yang dimiliki peternak.Di dalam mengembangkan peternakan rakyatdengan kondisi biofisik, sosial dan budaya dewasa inidiperlukan adanya berbagai pendekatan. Teknologi yangspesifik lokasilah yang dibutuhkan.Brosur Manajemen Pemeliharaan sapi Bali ajian teknologi pemeliharaan sapi Bali yang telahdilaksanakan di empat lokasi yaitu desa Boak dan Simu(Kabupaten Sumbawa) serta desa Kelebuh dan Tandek(Kabupaten Lombok Tengah). Penelitian ini merupakankerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)dengan Australian Centre for International AgriculturalResearch (ACIAR)Tahun 2001-2003.Inovasi yang disajikan kami harapkan dapatmemberikan manfaat bagi Peternak kecil sehinggamampu mengelola usaha ternaknya hingga mampuberproduksi lebih baik.Kepala Balai,Dr. Ir. Mashur, MS

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GAMBARMANAJEMEN TERPADU PEMELIHARAAN SAPI BALIPENDAHULUAN1. PERKANDANGAN2. PEJANTAN UNGGUL3. PENERAPAN WAKTUKAWIN4. PENYAPIHAN ANAK SAPI5. PENDUGAAN BERATBADAN SAPI6. PAKAN DANKETERSEDIAANYA7. KOMPOS8. PENYAKIT DANPENANGGULANGANNYA . . .1411 . .1322 .30 . .3639 .46

DAFTAR GAMBARGambar1.Tatalaksana Perkawinan . .Halaman152.Menentukan Waktu Kawin .193.Menuju Sapi Sehat 26

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Baliberwarna lebih coklat (gelap) dari pada sapi betina. Bilasapi jantan dikebiri maka akan berwarna merah kembali.NTB telah dikenal sebagai salah satu gudangternak sapi Bali, yang tersebar di seluruh wilayahKabupaten. Kita ketahui bahwa sebagian besar wilayahNTB merupakan wilayah kering. Namun yang menjadipermasalahan pada pemeliharaan sapi Bali di wilayahkering beriklim kering adalah :1. Adanya perbedaan antara waktu ketersediaan dankebutuhan pakan2. Tidak tersedia pejantan unggul3. Kualitas anak yang dilahirkan kurang baikUpaya Pemecahannya adalah :1. Penyelarasan antara waktu ketersediaan dengankebutuhan pakan2. Penyediaan pejantan terpilihSistem manajemen terpadu merupakan tatalaksanapemeliharaan ternak sapi berorientasi pada pemenuhankebutuhan pakan dari dalam sistem secara optimal untukmemperbaiki produktivitas sapi dengan melakukanpengaturan pembiakan (reproduksi) termasuk cara danwaktu kawin, dan penerapan strategi penyapihan.2

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliBagian-bagian dari manajemen terpadu meliputi :1. Perkandangan yaitu kandang kolektif, termasuk didalamnya terdapat kandang pejantan, kandangkawin dan kandang penyapihan2. Pejantan unggul3. Penerapan waktu kawin dan cara mengawinkanternak4. Penyapihan anak sapi5.6.7.8.Pendugaan berat badan sapi BaliPakanPembuatan komposPenyakit dan penanggulangannya.Sapi dipelihara dalam kandang kolektif3

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali1. ra secara berkelompok dalam suatu lokasi.Berbagai keuntungan dirasakan oleh peternak denganmenggunakan sistem tersebut, salah satunya faktorkeamanan. Sehingga sistem pemeliharaan demikiancukup populer di an peternak dengan teknologi maju makasehingga terbentuk sistem pengelolaan kandang kolektif(kandang kumpul) yang lebih memiliki daya guna, tidaksekedar sebagai tempat memelihara ternak.Model kandang kolektif yang telah diterapkanpada beberapa lokasi pengkajian yaitu adanya beberapafasilitas yang dibangun kiranya berguna bagi anggotakelompok antara lain :1.Kandang pemeliharaan atau kandang individu,Ukuran kandang disesuaikan dengan status dankebutuhan ternak;a. Kandang pemeliharaan berukuran 1 x 2 m/ekorb. Bahan- bahan kandang, cukup denganmenggunakan bahan lokal.c. Lantai harus padat.d. Dinding terbuka.4

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliMembangun kandang kawin, kandang pejantandan kandang sapih.2. Kandang Kawin Diusahakan kokoh/kuat dibuat dari bahan lokal,murah dan dapat bertahan lama. Dinding terbuka Ukuran minimal 4 x 6 m atau Kapasitas tampung 4 ekor : seekor pejantandengan 3 ekor betina. Menampung proses perkawinan malam hari Untuk mengumpulkan betina yang birahi dandiperkirakan akan birahi dengan pejantan padamalam hari.5

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali3. Kandang sapiha. Kandang untuk Penyapihan berukuran 3 x 4 mb. Luas kandang disesuaikan dengan kebutuhan,dan jumlah anak sapi yang disapih.c. Kandang sapih dibuat dari bahan yang murahharganya dan mudah diperoleh di sekitar lokasi.d. Jika tidak memiliki kandang sapih, penyapihandapat dilakukan dengan cara induk dan anakdiikat terpisah diusahakan agar anak tidak dapatmenyusu pada induknya.Anak sapi yang disapih, dipelihara dalamkandang tersendiri dan diberikan pakan yangbaik6

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali4. Kandang pejantana. Kandang Pejantan berukuran 3 x 4 mb. Diusahakan kokoh/kuatc.Dibuat dari bahan lokal, yang murah dan dapatbertahan lama.d. Dinding terbukae. Lantai padat.Contoh kandang pejantan dan kandang kawin denganmenggunakan bahan bangunan berkualitas baik.7

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliDenah Kandang Kolektif/Kandang ANSEBAGAI TEMPATSAPI – SAPIBETINA & ANAKKANDANGKAWINTEMPATPEMBUATANKOMPOSKANDANGSAPIH8

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliBentuk kandang kolektif ini merupakan hasilmodifikasi dari kandang-kandang kolektif yang umum,dengan menambahkan beberapafasilitas sepertikandang khusus pejantan, kandang untuk mengawinkanternak, kandang sapih, tempat pembuatan kompos rnak, dibuatkan drainase di antara kandangpemeliharaan untuk memudahkan membersihkankandang dari kotoran sapi dan sekaligus dapat lebihmudah mengumpulkan untuk diproses dan dimanfaatkansebagai pupuk organik (melalui pengomposan).Kandang kawin berdekatan dengan kandangpejantan dimaksudkan apabila ada sapi betina yangbirahi tinggal memasukkan ke dalam kandang kawin danpejantan dapat segera dikumpulkan bersamanya.Kandang sapih juga dibuat berdekatan dengankandang kawin, ini dimaksudkan agar anak yang disapihdapat terpisah agak jauh dari induknya yang dipeliharadalam kandang pemeliharaan.9

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliKandang Pemeliharaan (pembesaran, penggemukan danpembibitan)Kandang untuk Pejantan dan kandang untuk Kawin.Kandang pejantanKandang sapihKandang kawin10

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali2. PEJANTAN UNGGULCiri-ciri pejantan sapi BaliLangkah-langkah Memilih Pejantan Ciri-ciri pejantan sesuai dengan bangsa yangdiinginkan, misalnya sapi Bali; Sapi Bali jantanberwarna hitam kemerahan dengan warna putih padabagian pantat sampai perut dan lutut sampai ketumit. Kerangka badan besar dengan dada lebar dandalam yang membentuk kerucut kearah perutbelakang. Biladiketahuicatatanproduksidan asalusul/keturunan (recording), pilih ternak yang memilikipertumbuhan di atas rata-rata. Sebagai patokan padaumur 2 tahun (dilihat dari giginya yaitu memilikisepasang gigi tetap) berat berkisar 250 Kg ataulingkar dada sekitar 157 cm.11

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali Rangka badan besar dan panjang dengan tulangbesar, dada lebar dan dalam dan mengerucut kearahperut belakang. Buah zakar lonjong dan besar dan simetris,seimbang antara kiri dan kanan Libido sex tinggi, dapat mengawini 3 betina sehari Memiliki temperamen yang tenang Nafsu makan tinggiPejantan unggul yang siap mengikutikontes ternak12

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali3. PENERAPAN WAKTU KAWINKawin alamTatalaksana mengawinkan ternak bertujuanuntuk memperbaiki tingkat kebuntingan dan persentasekelahiran anak serta perbaikan kualitas ternak.Namun kenyataan di lapangan pejantan seringtidak ada saat dibutuhkan untuk mengawini betina yangsiap kawin. Kalaupun ada kualitasnya tidak seperti yangdiharapkan.Upaya menyediakanpejantan terpilihdalam kurun waktu tertentu setiap tahun, diharapkandapat melayani (mengawini) betina yang birahi.Bagian-bagian yang dipersiapkan antara lain :1. Pejantan terpilih / unggul2. Kandang kawin telah dipersiapkan13

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali3. Betina dewasa yang menunjukkan gejala birahi.4. Penentuan waktu dan persiapan untuk kawinBetina siap kawin Dara mencapai berat 160 Kg atau lingkar dada 140 cm atau Sudah pernah beranakPerlakuan sebelum birahi untuk ternak Dara1. Dara yang sudah mencapai berat 160 Kg ataumempunyai lingkar dada 140 cm dikumpulkandengan pejantan setiap malam.2. Diharapkan dengan mengumpulkannya bersamapejantan akan mempercepat proses birahiPerlakuan sebelum birahi pada Induk Induk yang masih menyusui anaknya (35 hari setelahberanak), dikumpulkan dengan pejantan setiapmalam. Gunanya untuk mempercepat proses birahikembali setelah beranak. Dengan syarat induktersebut dalam kondisi tubuh yang sehat.14

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliTatalaksana PerkawinanPenentuan waktu kawin disesuaikan denganketersediaan pakan dan kegiatan usahatani seperti saatpengolahan lahan dimana ternak sapi digunakan sebagaiternak kerja. Untuk memudahkan penentuan waktudapat dilihat pada gambar di bawah ini :Gambar 1.15

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliPenjelasan Gambar 1. :Garis lingkar berwarna biru tua (pejantan)menunjukkan saat memasukkan pejantan atau saatmengawinkan induk sapi atau sapi dara yaitu antarabulan Juni – Desember.Garis lingkar berwarna kuning menunjukkan waktuberanak. Jadi bila sapi dikawinkan pada bulan Juni– Desember maka diharapkan anak lahir padabulan Maret – Agustus.Garis lingkar merah menunjukkan waktu penyapihanyaitu antara bulan Agustus – Desember.Garis warna biru yang ada di dalam lingkaran (saatbajak) menjelaskan bahwa bila sapi dikawinkanpada bulan Juni maka pada saat kebuntinganberumur5 bulan, ternak masih aman untukdigunakan mengolah lahan (untuk membajak)Sapi betinayang buntingmuda masihdapatdigunakanuntukmembajaksawah16

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliWaktu mengawinkan1. Sebaiknya (idealnya) antara bulan Juni – Septemberatau sepanjang musim kemarau.2. Kondisi tubuh : rata-rata - sedang – baik3. Induk yang birahi kembali 35 hari setelah melahirkanCara mengawinkan1. Kawin alam.2. Dara atau Induk dimasukkan ke kandang kawin ataudidekatkan pada kandang pejantan 5 hari sebelumwaktu birahi,3. Induk yang birahi dikumpulkan dengan pejantandalam kandang kawin,4. Induk yang sudah kawin segera dikeluarkan darikandang kawin,5. Induk yang menunjukkan gejala birahi pada sore haridapat dikumpulkan dengan pejantan sepanjangmalam,6. Dara/Induk dianggap bunting apabila tidak birahikembali setelah 21 hari dikawinkan.Perlakuan setelah sapi dara dikawinkan1. Sapi dara yang sudah kawin, dikeluarkan darikandang kawin,2. Untuk mengamati apakah sapi tersebut buntingatau tidak, yaitu apabila 18 hari setelah dikawinkan17

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Balisapi dara menunjukkan gejala birahi, makadimasukkan kembali ke dalam kandang kawin untukdikawinkan dengan pejantan.3. Segera dikawinkan bila terjadi birahi kembali4. Dara yang tidak birahi kembali 21 hari setelah kawindiperkirakan buntingPerlakuan induk dikawinkan1. Induk yang sudah dikawini, oleh pejantan segeradikeluarkan dari kandang kawin.2. Pengawasan terhadap kebuntingan apabila 18 harisetelah kawin terlihat gejala birahi maka segeradimasukkan kembali ke kandang kawin.3. Induk yang tidak birahi kembali setelah 21 haridikawinkan maka ternak tersebut dinyatakan bunting.4. Untuk induk bunting yang masih menyusui anaknyamaka, sebelum umur kebuntingan lebih dari 4 bulan,anaknya segera disapih.Mengatur waktu beranak disesuaikan dengan :1. Pada saat pakan cukup tersedia2. Idealnya bulan Maret – Mei atau pertengahan sampaiakhir musim hujan3. Kondisi tubuh induk yang kurang dari rata-rata perlupakan tambahan18

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali4. Anak dengan berat lahir kurang atau sama dengan15 kg, maka induknya perlu diberi pakan tambahanMENENTUKAN WAKTU KAWINGambar 2.19

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliKeterangan Gambar 2.Gambar 2. adalah alat untuk memudahkanpeternak memperkirakan kapan waktunya beranak bagisapi betina yang sudah dikawinkan.Lingkaran luar adalah musim kawin dan lingkaran didalamnya adalah musim beranakKedua lingkaran masing-masing dibagi menjadi 12bagian yang menunjukan jumlah bulan dalam satu tahun(dibatasi oleh garis hitam tebal).Satu bulan dibagi menjadi 4 bagian lagi (dibatasi garisgaris putih), menunjukkan minggu.Penghitungan searah jarum jam.Contoh:Bila induk sapi dikawinkan minggu pertama bulan Juni,maka diperkirakan beranak pada minggu kedua bulanMaret Lama kebuntingan sapi Bali rata-rata berkisar 275– 284 hari.Contoh ini ditunjukan oleh dua jarum (panah) yang warnaungu dan merah:Jarum pendek (warna ungu) menunjuk pada musimberanak;Jarum panjang (merah) menunjuk pada musim kawin;Rencanakan sapi beranak pada saat:Hijauan pakan tersedia baik jumlah maupun mutu sesuaidengan kondisi setempat (musim hujan)20

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliKeuntungannya :Anak yang dilahirkan sehat, pertumbuhan cepat, bebaspenyakit, induk cepat birahi kembaliDengan mengikuti metode ini diharapkan keluaranyang didapatkan adalah :1. Dapat mengatur dan mengontrol perkawinan.2. Tingkat kebuntingan dan persentase kelahiranmeningkat3. Kualitas anak menjadi lebih baik.Hasil Sementara dari penerapan metode ini adalah :1. Sebanyak 96% dari induk dan dara yang ada telahdikawinkan dengan pejantan terseleksi.2. Service per conception 1.413. Tingkat kebuntingan 94%4. Persentase kelahiran 91%5. Berat lahir 16.41 2.25 kgAnak sapi yangberumur1 minggu21

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali4. PENYAPIHAN ANAK SAPIAnak sapi yang belum disapihPenyapihan merupakan salah satu strategioptimalisasi penggunaan pakan yang terbatas untukmendukung produksi ternak. Keterbatasan jumlah dankualitaspakansecaramusimanmenghambatpertumbuhan ternak.Prioritas penggunaan pakan perlu dilakukanuntuk mengoptimalkan penggunaan pakan yangterbatas.Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkansebelum melakukan penyapihan terhadap anak sapiadalah :22

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali1. Tersedianya pakan yang cukup baik kualitas maupunkuantitasnya.2. Kandang sapih telah disediakan3. Tatalaksana penyapihanPemberian pakan berkualitasbaik dengan jumlah yangcukup untuk anak-anak sapiyang disapihLangkah-langkah yang diambil :Memutuskan kapan saat penyapihan yang baikdipertimbangkan berdasarkan ketersediaan pakan.Bila pakan yang tersedia cukup, maka anak dapatdibiarkan menyusu dengan induk lebih lama.Penyapihan dapat dilakukan pada umur 6 bulandengan berat sekitar 90 kg atau lingkar dada kuranglebih 100 cm.Bila pakan kurang, anak segera disapih lebih awaluntukmenjagakondisiindukdanmenjamin23

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Balikeberlanjutanprosespertumbuhananak.Penyapihan dapat dilakukan pada umur sekitar 5bulan dengan berat berkisar 50 – 70 Kg. Anakdengan berat 50 kg perlu diberi pakan tambahandengan jumlah dan kualitas yang baik.Tatalaksana atau cara penyapihanPakan untuk induk mulai dikurangi 3 hari sebelumproses penyapihan untuk menurunkan produksi airsusu.Anak diberi pakan dengan kualitas yang baik 3 harisebelum tiba proses penyapihan selesaiAnak ditempatkan pada kandang sapih dan indukditempatkan terpisah dekat dengan kandang sapih,agar tidak gelisah dan berteriak-teriakLama proses penyapihan 21 hari atau sampaiambing susu induk mengempisSetelah proses penyapihan selesai anak sudah dapatditempatkan jauh terpisah dari indukPenyapihan dimaksudkan agar :Menghemat penggunaan pakanpadamusimkemarau24

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliUmur sapih ditentukan oleh pakan ;a. Pakan cukup tersedia; penyapihan dilakukanpada umur 6 bulan atau berat anak 90 Kg ataulingkar dada 100 cmb. Pakan kurang tersedia; penyapihan dilakukanpada umur 5 bulan atau berat 50 – 70 KgAnak ditempatkan pada kandang sapih tidak jauhdari indukAnak diberi pakan hijauan dengan kualitas yang baikPakan induk dikurangiLama proses penyapihan 21 hari atau sampaiambing susu induk kempisHasil Sementara Kajian yang telah dilaksanakanantara lain:1. Kegiatan mencari pakan keluar desa menurunnyalebih 50%2. Kondisi tubuh induk dapat dipertahankan sampaiOktober bila anak disapih pada bulan Mei-Juni3. Pertumbuhan bobot badan betina lepas sapih (6-12bulan) 0.24 kg sedang tanpa sapih dengan pakanyang lebih baik 0.19 kg25

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliMENUJU SAPI SEHATGambar 3Tabel 1.26

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliKeterangan Gambar 3.Gambar ini dapat digunakan untuk mengamaipertumbuhan anak sapi baik yang belum disapih hinggaanak sapi lepas sapih. Angka 1 – 18 menunjukkan umuranak sapi (dalam satuan bulan). Sedangkan angka 0 –250 adalah menunjukkan berat badan atau perkiraannya.Tabel 1. sebagai alat bantu dalam menggunakanGambar 3. (di atasnya). Tabel tersebut digunakan bilaternyata setelah diketahui beratnya (setelah lingkar dadadiukur) perkiraan berat badan tersebut masuk dalamarsiran berwarna kuning maka tindakan yang perludilakukan dapat dilihat pada tabel tersebut. Pada bariskedua menunjukkan umur anak sapi (bulan), baris ketigaadalah berat badannya (kg), baris keempat adalahlingkar dadanya (cm) dan baris terakhir program pakanyang diberlakukan pada anak sapi.Perlu diketahui bahwa lingkar dada dapatmemperkirakan berat badan apabila tidak tersedia alattimbangan. Dan lingkar dada yang tercantum adalahmerupakan hasil penelitian dan tidak menggunakanperhitungan lagi jadi dapat langsung diperkirakan beratbadannya setelah mendapatkan ukuran lingkar dadanyadan dicocokan dengan tabel berat badan.27

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliCara menggunakan :Lihat pada Gambar 3.Garis dan arsiran warna hijau adalah menunjukkankondisi sapi yang baik artinya pakan yang diberikancukup gizinya.Garis dan arsiran warna hijau muda menunjukkan bahwakondisi cukup baik.Sedangkan garis dan arsiran berwarna kuningmenunjukkan bahwa kondisi buruk atau kurang.Contoh :Bila anak sapi berumur 6 bulan dengan berat badanantara 100-125 kg (pada garis/arsiran warna hijau)maka anak sapi tersebut kondisinya baik.Tetapi bila anak sapi umur 6 bulan beratnya hanyaberkisar 50-75 kg (pada garis dan arsiran warna kuning)menunjukkan bahwa kondisinya buruk.Langkah-langkah yang perlu diambil dapat dilihat padatabel di bawahnya. Anak sapi perlu diberikan susu indukditambah legum berkualitas tinggi sebanyak 100%.Bila tidak memiliki timbangan maka bisa menggunakanpita ukur untuk mengukur lingkar dadanya caranya dapatdilihat pada halaman berikut.28

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi BaliKualitas Pakan :Rendah seperti : jerami padi, jerami jagung, rumputkering.Sedang : jerami kacang, kedelai, kacang hijau,gulma dari lahan pertanian.Tin

Manajemen Terpadu Pemeliharaan Sapi Bali 9 Bentuk kandang kolektif ini merupakan hasil modifikasi dari kandang-kandang kolektif yang umum, dengan menambahkan beberapa fasilitas seperti kandang khusus pejantan, kandang

Related Documents:

manajemen pemerahan sapi perah. PT Raffles Pacific Harvest memelihara sapi Friesian Holstein (FH). Pemeliharaan sapi perah dimulai dari pedet, sapi dara, sapi laktasi dan sapi kering kandang. Jumlah ternak per bulan Maret 2020 adalah 2.330 ekor dengan komposisi berdasarkan persentase satuan ternak untuk pedet sebanyak 7,00%, dara 22,19%,

sapi dengan pemasok sapi. D.11.3. Mengkoordinir kompisisi pequrban Sapi dan melaksanakan transaksi penjualan sapi. D.11.4. Menerima uang penjualan dan menyetorkannya kepada Bendahara Panitia. D.11.5. Sepengetahuan Ketua dan Bendahara Panitia, membayar harga sapi yang dibeli kepada penjual sapi

2 Kandang Sapi Potong (dewasa) 1 385.25 385.25 3 Kandang Sapi Potong (penggemukan) 1 385.25 385.25 4 Kandang Sapi Perah (anak) 1 85 85 5 Kandang Sapi Perah (dewasa) 1 97.75 97.75 6 Kandang Sapi Perah (pemerahan) 1 97.75 97.75 7 Kandang Kambing 1 160 160 8 Kandang Ayam Boiler sistem closed house 1 450 450 9 Kandan

sistem produksi pada ternak sapi daging, manajemen pemeliharaan ternak sapi daging, bangunan dan perkandangan, penanganan kesehatan, manajemen feedlot dan evaluasi serta pemasaran sapi daging. 7. PTP222 Teknologi Produksi Ternak Babi Dan Kuda 3(2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang

Perkandangan Sapi Potong 2007 2 5 – 10 % impor dari luar negeri. Untuk mendukung program tersebut diperlukan talaksana pemeliharaan sapi potong melalui inovasi teknologi perkandangan. Tatalaksana perkandangan merupakan salah satu faktor produksi yang belum mendapat perhatian dalam usaha peternakan sapi potong khususnya peternakan rakyat.

tanpa diikat dan dimasukkan dalam kandang khusus yang diperuntukkan bagi sapi-sapi tanpa tali atau tanpa tongar atau bisa juga disebut dengan penggembalaan lepas. Beberapa keuntungan maupun kerugian dari dua sistem pemeliharaan sapi lokal tersebut antara lain: Keunggulan Sistem Gembala Lepas

Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ternak Sapi I. PENDAHULUAN Manajemen pencegahan dan pengendalian penyakit pada ternak sapi merupakan salah satu usaha upaya mendukung program swasembada daging sapi 2014. Buku . Kesehatan ternak adalah suatu keadaan atau kondisi dimana tubuh hewan dengan seluruh sel yang .

Attila has been an Authorized AutoCAD Architecture Instructor since 2008 and teaching AutoCAD Architecture software to future architects at the Department of Architectural Representation of Budapest University of Technology and Economics in Hungary. He also took part in creating various tutorial materials for architecture students. Currently he .