PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKA

2y ago
37 Views
3 Downloads
1.18 MB
28 Pages
Last View : 3m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Melina Bettis
Transcription

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKAMENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAHDENGAN STRUKTUR ATAP SPACE FRAMENama Mahasiswa : MOHAMMAD IRFANDIANTONRP: 3103 100 025Jurusan: Teknik sipil dan perencanaan FTSP-ITSDosen Pembimbing: Dr techn. Pujo Aji, ST, MT.: Bambang Piscesa ST,MT.AbstrakDalam merencanakan stadion dibutuhkan perhitungan yang sangat teliti dan penuh hati-hati. Karenastadion merupakan bangunan besar yang nantinya akan digunakan atau diisi oleh manusia dalam jumlah yangbanyak. Selain dikategorikan sebagai bangunan monumental, stadion juga direncanakan agar dapat digunakan padakeadaan emergensi.Perencanaan stadion meliputi struktur bagian atas dan struktur bagian bawah. Struktur bagian atas terdiridari atap dan tribun, sedangkan yang termasuk struktur bagian bawah adalah poer dan pondasi. Dalam proposaltugas akhir ini akan di bahas mengenai perencanaan struktur stadion dan struktur atap stadionSistem pembangunan stadion tersebut dalam perencanaan suatu struktur gedung tahan gempa salah satumetode yang digunakan adalah Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Metode ini merupakanmetode perencanaan bangunan tahan gempa yang digunakan pada daerah zona gempa 4.Perencanaan dan perhitungan dibatasi pada struktur bangunan atas saja, yaitu meliputi bangunan atas yangterdiri dari struktur utama (kolom dan balok), struktur sekunder (tangga, pelat lantai dan balok anak.), dan strukturatap space frame. Untuk perencanaan struktur ini digunakan mutu bahan : fc’ 30 mpa, fy 400 mpa.untuktulangan deform dan fy 240 untuk tulangan polosPerhitungan-perhitungan yang dilakukan dalam proyek akhir ini mengacu pada peraturan yang ada pada SNI 032874-2002 tentang perhitungan struktur beton, SNI 03-1726-2002 tentang ketahanan gempa, Peraturan PembebananIndonesia Untuk Gedung (PPIUG 1983) dan. Beban gempa dihitung dengan respon dinamik, dengan faktor reduksigempa (R) sebesar 5,5 dan faktor daktilitas bangunan (µ) sebesar 3,3. Sedangkan analisa struktur dipakai programSAP 2000.Space frame adalah sistem struktur yang menggunakan rangka batang, dimana batang yang digunakan terbuatdari material yang kuat dan ringan, yang disatukan dengan penopang interlocking dalam sebuah pola geometris.Space frame biasanya digunakan dalam struktur bentang multidireksi, dan juga sering digunakan dalam strukturyang memiliki bentang panjang tanpa penyangga. Sistem ini memperoleh kekuatan dari penyatuan kekakuan rangkatriangular. Beban-beban yang ada akan ditransformasikan kedalam gaya tekan dan tarik.Kata kunci : Stadion.,Spece frame, SRPMM

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangIndonesia ditetapkan terbagi dalam 6 wilayahgempa, dimana wilayah gempa 1 adalah wilayahkegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6dengan kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayahgempa ini, didasarkan atas percepatan puncak batuandasar akibat pengaruh gempa rencana dengan periodeulang 500 tahun dan asumsi umur bangunan adalah50 tahun (SNI 03-1726-2002).Perencanaan suatu gedung tergantung darikondisi dari gedung tersebut. Kondisi dari gedungdapat berupa dimensi dan material. Bukan hanya itu,kondisi tanah serta lingkungannya ikut berperandalam perencanaan. Kondisi dan lingkungan terkaitdengan lokasi dimana gedung akan dibangun.Apabila gedung berlokasi di daerah yang tidak rawangempa maka direncanakan dengan Sistem RangkaPemikul Momen Biasa (SRPMB). Dan apabilaberada di wilayah yang rawan maupun sering gempamaka direncanakan dengan Sistem Rangka PemikulMomen Menengah (SRPMM) dan Sistem RangkaPemikul Momen Khusus (SRPMK).Ketiga sistem rangka tersebut merupakan caradalam membangun suatu gedung. Acuan yangdipakai adalah SNI 03-2847-2002, dan yang khususuntuk daerah rawan gempa mengacu pada SNI 031726-2002. Karena Indonesia ditinjau dari lokasinyayang rawan gempa maka pembangunan insfrastrukturharus memenuhi syarat tahan gempa. Sehinga dapatmemperkecil kerugian dan kecelakaan yang mungkintimbul akibat terjadinya gempa, mengingat tingginyaresiko gempa di Indonesia. Maka dalam tugas akhirini akan direncanakan Stadion di wilayah gempa 4 .Irian jaya merupakan daerah berzona gempa 4.Sehingga stadion Mimika harus dirancang sesuaidengan perhitungan gempa rencana didaerah zonagempa 4.Berdasarkan pembagian wilayah tersebutStadion mimika , terletak di wilayah 4. Oleh karenaitu akan direncanakandengan Sistem RangkaPemikul Momen Menengah (SRPMM). SRPMMadalah suatu sistem rangka ruang dimana komponenkomponen struktur dan joint-jointnya menahan gayagaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser, danaksial yang selain memenuhi ketentuan-ketentuanuntuk rangka pemikul momen biasa juga memenuhiketentuan-ketentuan untuk 23.2(2(3)) dan 23.10 (SNI03-2847-2002). Sehingga struktur dapat meresponkuat gempa secara inelastis tanpa mengalamikeruntuhan getas.1.2 Perumusan MasalahPermasalahan yang dihadapi dalam Tugas akhirini adalah :1. BagaimanamemodelkanpermodelanStruktur atap Space frame2. Bagaimana merencanakan struktur stadiondengan menggunakan SRPMM padawilayah gempa 41.3 TujuanTujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah:1. Menentukan Permodelan Struktur atap spaceFrame2. Menganalisa gaya-gaya dalam strukturStadion untuk menghitung kekuatan strukturbangunan dalam merespons beban gempayang dialami.3. Merencanakan detail Struktur Stadiondengan menggunakan SRPMM .1.4 Batasan MasalahPerencanaan ini tidak meninjau analisa biaya,manajemen konstuksi, maupun segi arsitektural.1. Perencanaan ini tidak meninjau analisabiaya, manajemen konstuksi, maupun segiarsitektural.2. Perencanaan struktur utama yang meliputi:Balok dan kolom3. Struktur bawah Meliputi poer dan Pondasi4. Beban gempa dihitung dengan menggunakananalisa beban gempa Respon Spectrum (SNI03-1726-2002).3. Perhitungan mekanika struktur (kecualistruktur pelat lantai) untuk mendapatkangaya-gaya dalam (bidang M, D dan N)menggunakan bantuan program SAP 2000.4. Peraturan yang digunakan adalah SNI 032847-2002, SNI 03-1726-2002, PPIUG1983.1.5 ManfaatManfaat dari penyusunan Tugas Akhir iniadalah :1. Mendapatkan suatu desain bangunan Stadionyang mampu menahan gempa, khususnyapada wilayah gempa 3 dan 4.2. Memberikan referensi tentang perhitunganstruktur Stadion dengan metode SistemRangka Pemikul Momen Menengah danAtap Space frame.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 UmumPerencanaan bangunan tahan gempa ialahbangunan yang tahan digoncang gempa meskimungkin sebagian bangunan rusak saat gempa besartapi bangunan tetap berdiri.( earthquake tip-8BMTPC New Delhi,2002 )Perencanaan dari suatu struktur gedung padadaerah gempa haruslah memenuhi falsafahperencanaan gedung tahan gempa, yaitu:

bangunan dapat menahan gempa bumi kecil atauringan tanpa mengalami kerusakan bangunan dapat menahan gempa bumi sedangtanpa kerusakan yang berarti pada struktur utamawalaupun ada kerusakan pada struktur sekunder bangunan dapat menahan gempa bumi kuat tanpamengalami keruntuhan total bangunan, walaupunbagian struktur utama sudah mengalami kerusakan(Teruna , 2007)Pada pembangunan bangunan tahan gempa ini adapunbeberapa hal yang harus diperhatikan agar bangunandapat menahan gempa dengan baik yaitu1. Building Tipology---- simple, simetris, khususuntuk bangunan yang tinggi dan panjangdiperlukan bracing extra dan dilatasi. Pertimbanganjumlah lantai. Denah yang tidak beraturan akanmenimbulkan torsi dan konsentrasi tekanan akansangat tinggi. Pusat massa bangunan atau pusatkekauan elemen harisontal yang menahan gempaharus berdekatan,2. Atap menggunakan meterial yang ringan.3. Ketahanan bangunan terhadap gempa dapatdiciptakan melalui perencanaan dan perancanganstruktur utama bangunan (Branch frames, shearwall, atau kombinasi yang di koneksikan dengandiaphrams). (Prihatmaji,2007 )Desain struktur tahan gempa harus menerapkanprinsip kolom kuat balok lemah, maksudnya bilabeban gempa terlampaui dan struktur harus hancurmaka yang hancur duluan harus baloknya.(Helmi,2007 )Ketahanan gempa suatu struktur bangunan harusdinyatakan dengan dipenuhinya syarat – syaratkekakuan, kekuatan dan stabilitas sekaligus.(Wahyudi,2004 )Perencanaan gedung bertingkat sendiri harusdirancang agar memenuhi beberapa kriteria yaitukuat, aman dan ekonomis.2.2 Analisa GempaAnalisa Gempa meliputi pembebanan padastruktur serta perhitungan gempa akibat pembebanantersebut.a. PembebananSuatu struktur akan memikul beban-beban diatasnya. Beban tersebut bias berupa beban tetapataupun tidak tetap. Pembebanan pada bangunangedung dibagi atas:1. Beban mati : berat dari semua bagian dari suatugedung yang bersifat tetap, termasuk segalaunsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian,mesin-mesin serta peralatan tetap yangmerupakan bagian yang tak terpisahkan darigedung tersebut (PPIUG 1983 Pasal 1.0.1)2. Beban hidup : semua beban yang terjadi akibatpenghunian atau penggunaan suatu gedung dankedalamnya termasuk beban-beban pada lantaiyang berasal dari barang-barang yang dapatberpindah, mesin-mesin serta peralatan yangtidak merupakan bagian yang tak terpisahkandari gedung dan dapat diganti selama masahidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkanperubahan dalam pembebanan lantai dan ataptersebut (PPIUG 1983 Pasal 1.0.2).3. Beban Gempa: semua beban statikekwivalen yang bekerja pada gedung ataubagian gedung yang menirukan pengaruh darigerakan tanah akibat gempa tersebut.2.3 Perencanaan struktur atap2.4.1 Rencana Atap Space FrameSpace frame adalah sistem struktur yangmenggunakan rangka batang, dimana batang yangdigunakan terbuat dari material yang kuat dan ringan,yang disatukan dengan penopang interlocking dalamsebuah pola geometris. Space frame biasanyadigunakan dalam struktur bentang multidireksi, danjuga sering digunakan dalam struktur yang memilikibentang panjang tanpa penyangga.Sistem inimemperoleh kekuatan dari penyatuan kekakuanrangka triangular. Beban-beban yang ada akanditransformasikan kedalam gaya tekan dan tarik.2.4.2. GordingUraian Umum GordingGording merupakan bagian dari atap yangberfungsi sebagai penyangga dari penutup atap. Padabangunan Stadion Mimika ini akan digunakangording dari profil lip kanal, dan penutup atap dariklip lok. Hal ini dipakai melalui beberapapertimbangan, yaitu dari segi perhitungan strukturdan biaya.a.2.4.5 SambunganDalam sambungan yang perlu diperhatikan :a. PertemuanKomponen struktur yang menyalurkan gayagaya pada sambungan, sumbu netralnya harusdirencanakan untuk bertemu pada suatu titik.Bila terjadi eksentrisitas pada sambungankomponen struktur dan sambungan harusmampumemikulmomenyangdiakibatkannya.b. Pemilihan alat pengencangBila sambungan memikul kejut, getaran, atautidak boleh slip maka harus digunakansambungan tipe friksi dengan baut mutu tinggiatau las2.4.6 Sambungan LasAda beberapa sambungan las, yaitu lastumpul, sudut, pengisi, atau tersusun. Untuksambungan las dalam tugas akhir ini yang dipakaiadalah sambungan las sudut.

BAB IIIMETODOLOGI3.1 UmumAdapun metodologi yang akan digunakan dalampenyusunan Tugas Akhir ini adalah:1. Pengumpulan dataData-data yang diperlukan dalam perencanaanadalah :a. Data-data teknis proyekb. Gambar kerja proyekc. Data tanahd. Peraturan-peraturan yang digunakan.2. Pre Eliminari desainPanduan dalam perhitungan adalah :a. Pemodelan strukturDitentukan dengan analisa kondisilapanganb. Perencanaan dimensi awal struktur betonberdasarkan SNI 03-2487-2002, meliputi : Penentuan tebal minimum pelat Penentuan dimensi balok Penentuan dimensi kolom3. Perhitungan PembebananPerhitungan beban-beban yang bekerjadisesuaikan dengan peraturan pembebanan(PPIUG 1983)Analisa pembebanan adalah sebagai berikut :a. Beban pelat lantai Beban matiTerdiri dari beban sendiri pelat, bebaninstalasi listrik, beban plafond danrangka, beban ubin, beban spesi Beban hidupDitentukan PPIUG 1983b. Beban tangga dan bordes Beban matiTerdiri dari beban sendiri tangga, bebanubin dan beban spesi Beban hidupDitentukan PPIUG 1983c. Beban gempa Analisa beban gempa static ekuivalen Perhitungan gaya geser dasar gempa Perhitungan gaya geser tingkatd. Beban anginDitentukan PPIUG 19834. Analisa Gaya DalamUntuk analisa gaya dalam dilakukan secaramanual kemudian untuk perhitungan momendan reaksi perletakan yang terjadi,menggunakan bantuan program SAP 2000.5. Perhitungan Penulangan StrukturKomponen-komponen struktur didesainsesuai dengan aturan yang terdapat pada SNI03-2847-2002. perhitungan meliputi :a. Output dari SAP 2000 yang berupa gayagaya dalam yaitu bidang N, M, D sertadimensi perencanaanb. Kontrol penulanganc. Pentabelan penulangan yang digunakanuntuk seluruh bangunan termasukpondasid. Sketsa gambar penulangan6. PembebananStruktur Stadion ini direncanakan untukmampu menahan segala kemungkinanpembebanan serta kondisi lingkungan yangakan dialami oleh struktur tersebut. Beban –beban yang harus mampu dipikuldiantaranya : Beban hidup Beban mati Beban angin Beban gempaSemua beban diatas beserta kombinasinyaharus sesuai dengan Peraturan PembebananIndonesia 1983, LRFD 2000.3.2 Diagram Alir Metodologi3.3 Preliminary Desain3.3.1 Perencanaan Balok.Menurut SNI 03-2847-2002 tabel 8 : balokpada 2 tumpuan sederhana memiliki tebal minimum (bila lendutan tidak dihitung) :hmin 16(SNI 03-2847-2002 tabel 8)a) Untuk struktur ringan dengan berat jenis 1500Kg/m3 – 2000 Kg/m3, nilai di atas harus

dikalikan dengan (1.65-(0.0003)wc) tetapitidak kurang dari 1.09.b) Untuk fy selain 400 Mpa, nilainya harusdikalikan dengan (0.4 fy/700)Dimana, L : Panjang betonWc : Berat jenis betonfy : Mutu baja3.3.2 Perencanaan dimensi kolomAdapun rumus yang digunakan untukmerencanakan dimensi kolom :W 1,2 beban mati 1,6 beban hidupWPreliminary kolom A 0,85. f ' cDari A b kolom x h kolomDitentukan lebar (b) dan tinggi (h) kolom3.3.3 Perencanaan ketebalan pelatMenggunakan SNI 03-2847-2002 pasal11.5.3.3, dimana :a) αm 0.2 , harus memenuhi tabel 10dan tidak boleh kurang dari nilai berikut : Pelat tanpa penebalan : h 120 mm Pelat dengan penebalan : h 100 mmb) 0.2 αm 2.0, tebalminimum pelat :Kombinasi pembebanan diatur dalam SNI 032847-2002 pasal 11.2 seperti yang telah disebutkan diatas.3.5.1 Perencanaan struktur sekunderDirencanakan terpisah dari struktur utamakarena struktur sekunder hanya meneruskan bebanyang ada pada struktur utama.3.5.2 Perencanaan tulangan pelatTulangan direncanakan setelahmemperhitungkan beban yang akan diterima. Dalamperhitungan tulangan menggunakan rasio tulanganρb 0,85 1 fc ' 600 SNI 03-2847-2002 pasalfy 600 fy 10.4(3)ρmax 0,75 . ρbρmin1,4 fy fy 1500 αm 2.0,h 36 5 m 0.2 tebal minimum pelat : h fy 1500 36 9 n 0.8 3.3. 4 Perencanaan dimensi Balok anakUntuk dimensi balok anak, menggunakanrumus yang berlaku pada perencanaan balok indukatau diambil dari 2/3 dari dimensi balok induk.3.3.5 Perencanaan Dimensi Dinding GeserMenurut SNI 03-2847-2002 pasal 16.5.3(1)yaitu ketebalan dinding pendukung tidak bolehkurang dari 1/25 dari tinggi panjang bagian dindingyang ditopang secara lateral, diambil yang terkecildan tidak kurang dari 100mm.3.3.6 PembebananPembebanan dikelompokkan menjadi duabeban (menurut arah gaya)3.3.7 Beban Vertikala) Beban mati (RSNI 03-1727-2002)b) Beban hidup (RSNI 03-1727-2002)3.3.8 Beban HorisontalBeban horizontal terdiri dari beban gempa(SNI 03-1726-2002) dan beban angin. Namun dalamtugas akhir ini beban angin tidak diperhitungkankarena masih kalah besar dengan beban gempa.3.5 Kombinasi pembebananSNI 03-2847-2002 pasal 12.5ρ 1 1 1 2 xmxRn m dengan harga:fy(Wang – Salmon) fym 0,85. fc 'Mu xbxd 2dimana: 1 0,85untuk 0 fc 30MPa 1 0,85 – 0,008(fc-30) untuk 30 fc 60 MPa 1 0,65untuk fc 55 Mpa3.5.3 Perencanaan tulangan tanggaUntuk penulangan tangga, perhitunganpenulangan bordes dan pelat dasar tangga dilakukansama dengan perencanaan tulangan pelat dengananggapan tumpuan sederhana. Gaya - gaya dalamdianalisa dengan perhitungan mekanika tenik manualbiasa.3.5.4 Perencanaan tulangan balok anak.Beban pelat yang diteruskan ke balok anakdihitung sebagai beban trapesium, beban segitga danbeban dua segitiga.Dari beban pelat yang terjadi kitaakan menggunakannya untuk menghitung momendan gaya geser seta penulangannya (sama denganpenulangan pelat).3.6 Analisa strukturGaya -gaya dalam pada rangka utamadiperoleh dengan bantuan program Sap v14.3.7 Perhitungan tulangan struktur utama.Setelah gaya-gaya dalam didapatkan, makadapat dilanjutkan dengan perhitungan penulangandari struktur utama.3.7.1 Penulangan Balok IndukTulangan direncanakan setelahmemperhitungkan beban yang diterima. Dalamperhitungan tulangan digunakan rasio tulanganρmin ρperlu ρmaxRn n 0.8 SNI 03-2847-2002 pasal 12.3(3)

dimana 1.4minfy p erlu m Rn 1 2.m.Rnfy fyMu .b.dMu Jadi0.85. . f c ' 600 600 ffyy (SNI 03-2847-2002 pasal 10.4.3)(SNI 03-2847-2002 pasal23.3.2.1) 0.025Nilai β tergantung dari nilaiAs (1, 25 f y )a M pr As (1, 25 f y ) d dengan a 2 0,85 f 'c b Vh 0.85. f c ' ba ln ce max1 1 m (SNI 03-2847-2002 pasal12.5.1)fc ' 1 0,85 untuk fc’ 30 MPa 1 0,85 – 0,08(fc’ – 30) untuk fc’ 30 MPatetapi nilai 1 tidak boleh diambil kurang daripada 0,65 (SNI 03-2847-2002 pasal 12.2.7.3)Untuk struktur yang berada di wilayah gempatinggi maka penulangan balok juga harus mengikutipasal 23.3.1 s/d pasal 23.4 SNI 03-2847-20023.7.2 Penulangan KolomPerhitungan kolom menggunakan SAP versi14 untuk memperoleh gaya aksial dan momen yangkemudian menjadi input untuk perangkat lunakPCACOL.Perangkatlunak PCACOL dapatmembantu kita dalam merencanakantulangan kolom.Untuk struktur yang berada di wilayah gempatinggi maka penulangan kolom juga harus mengikutipasal 23.4 SNI 03-2847-20023.7.3 Penulangan geser balok.Tulangangeserbalok(sengkang)direncanakan sesuai ketentuan SNI 03-2847-2002pasal 23.3.3.7.4 Hubungan balok-kolom (Beam – Columnjoint)(Rahmat Purwono, 2005)Besarnya geser HBK, (gaya geser di x-x) Vx-x T1 T2 - VhMenghitung besarnya T1 dan T2T1 As x 1,25 fyT2 As x 1,25 fyMenghitung besarnya VhMpr balok dengan rumusMpr Mpr 22 * MulnVx-x T1 T2 - VhBesarnya Vx-xtersebut harus dibandingkan dengankuat geser nominal HBK tepi sebagaimana diaturpada SNI 2847 pasal 23.5.3 Vc 1,7 fc * Ag dimana Vc Vx x3.7.5 Penulangan Dinding GeserPenulangan direncanakan sesuai SNI 032847-2002 pasal 23.6, dengan beban rencanamaksimal 75 % gaya lateral (angin dan gempa)karena sisa gaya lateral akan diterima rangkautamanya.3.8 Perencanaan Basement.3.8.1 Kumpulkan Data :a) Data tanah3.8.2 Stabilitas Dinding BasementPerhitungan stabilitas diperlukan sebagaikontrol kekuatan dinding basement3.8.3 Penulangan lantai BasementPenulangan lantai basement sama denganpenulangan pelat3.8.4 Penulangan Dinding BasementPenulangan dinding basement sama denganpenulangan pelat.3.9 Perencanaan pondasi :3.9.1 Kumpulkan data :a) Data tanah3.9.2 Perhitungan penampang tiang bor.Perhitungan menggunkan rumus yang terdapatpada modul ajar rekayasa pndasi lanjut3.9.3 Kontrol kekuatan tiang pondasi.Kekuatan tiang bor dengan menganalisa Qijintiang bor.3.9.4 Perencanaan poer :a) Kontrol geser ponds pada poerb) Penulangan geser poerc) Penulangan lentur poer3.9.5 Perencanaan Sloofa) Penulangan lentur sloofb) Penulangan geser sloof3.10 Gambar strukturPenggambaran gambar rencana dan detailnyadilakukan dengan program Autocad 2010

- S 49,6DBAB IVPERENCANAAN STRUKTUR ATAP4.1. PendahuluanStruktur atap menggunakan rangka batang,dimana batang yang di gunakan terbuat dari materialyang kuat dan ringan yang di satukan denganpenopang Interlocking dalam sebuah pola geometris.Space Frame biasanya di gunakan dalam strukturbentang multidireksi, dan juga sering digunakandalam struktur yang memiliki bentang panjang tanpapenyangga. Sistem ini memperoleh kekuatan daripenyatuan kekakuan rangka Triangular. Beban bebanyang ada akan di tranformasikan kedalam gaya tekandan tarik.4.2. PERENCANAAN GORDING ATAP UTAMA3y cmxxtyGambar.4.2(b) Potongan penampang profil CHS.4.2.1 Perhitungan Pembebanan Dan Momenqs.q.co.q.sinx KUDA KUDA PROFIL CHSyPENGGATUNG GORDING8.00GGORDING A4.00B6.00C4.00D6.0036.00E8.00F 0128.00131488.00Gambar 4.2(a) Denah

2.3 Perencanaan struktur atap 2.4.1 Rencana Atap Space Frame Space frame adalah sistem struktur yang menggunakan rangka batang, dimana batang yang digunakan terbuat dari material yang kuat dan ringan, yang d

Related Documents:

SNI 03-1729-2000. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Irfandianto, Mohammad. Perencanaan Struktur Stadion Mimika Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah dengan Struktur Atap Space Frame. Adrian L, Rionaldhy . Desain Software Space Frame me

Aplikasi Tekla Structures dan SAP2000 telah dilakukan pada perencanaan struktur gedung baja untuk mempermudah proses pemodelan, analisis, desain, penggambaran, perhitungan volume material, dan membuatan penjadualan struktur gedung baja. Pada Tugas Akhir ini perencanaan struktur gedung baja 2 (dua lantai)

3.1. Perencanaan Struktur Atap Pada perencanaan ini digunakan struktur atap dari gable frame, yang diperhitungkan dapat menahan beban-beban, baik berupa beban mati maupun beban hidup. 3.1.1. Perencanaan Gording. 1). Data-data yang digunakan pada perencanaan gording digunakan data-data sebagai berikut: a). Jarak antar kuda-kuda (d k) 4 m

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

struktur geologi, sedangkan pengetahuan geomorfologi penting untuk mengetahui aktivitas struktur geologi, khususnya aktivitas yang resen. c) Geofsika, oseonografi dan geologi bawah tanah dapat membantu dalam menelaah struktur bawah tanah dan struktur dasar laut. Dengan kata lain, geologi struktur sangat erat

struktur geologi, sedangkan pengetahuan geomorfologi penting untuk mengetahui aktivitas struktur geologi, khususnya aktivitas yang resen. c) Geofsika, oseonografi dan geologi bawah tanah dapat membantu dalam menelaah struktur bawah tanah dan struktur dasar laut. Dengan kata lain, geologi struktur sangat erat

Struktur Geologi Beberapa kenampakan dari “satelite image” DEM, pada kawasan ini dapat dikenal beberapa jenis dan pola struktur. Dari hasil penafsiran dapat di identifikasi 2 jenis struktur ; struktur cincin dan liniasi. Struktur cincin terdapat pada kawasan Cikidang, Cikotok dan G. Peti. Struktur

3 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.01. 4 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.03. 5 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.05. 6 Annual Book of ASTM Standards, Vol 03.01. 7 Annual Book of ASTM Standards, Vol 03.03. 8 Available from Manufacturers’ Standardization Society of the Valve and Fittings Industry, 1815 N. Fort Myer Drive, Arlington, VA 22209. 9 Available from American Society of .