MANAJEMEN RISIKO BISNIS - WordPress

2y ago
517 Views
199 Downloads
2.24 MB
173 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Warren Adams
Transcription

MANAJEMEN RISIKO BISNISDEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MMFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAST PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

KATA PENGANTARRisiko selalu ada dalam setiap tindakan, terlebih dalam suatu perusahaan.Risiko muncul dalam berbagai bentuk. Jika suatu organisasi gagal mengelolarisiko, organisasi dapat menghadapi akibat yang merugikan. Banyak kasus dimanaorganisasi mengalami kerugian yang signifikan, bahkan kebangkrutan, karenaorganisasi tersebut gagal mengelola risiko dengan baik. Dengan demikianpengelolaan risiko penting dilakukan oleh organisasi. Dengan latar belakangtersebut, modul ini hadir dengan tujuan memberikan pemahaman mengenaibagaimana mengelola risiko yang dihadapi.Dalam modul ini, manajemen risiko lebih ditekankan dalam konteksorganisasi sehingga dalam memanajemen risiko diharapkan bisa menjadi nilaitambah dalam organisasi tersebut. Modul ini menguraikan konsep dan teknikmanajemen risiko yang berguna bagi manajer, komisaris perusahaan serta parainvestor dalam pengambilan keputusan manajemen. Modul ini membahasmengenai konsep risiko, identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemetaan risiko,pengendalian risiko, manajemen risiko organisasi, risiko operasional, risiko kredit,risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko pasar, risiko likuiditas, risikoperbankan dan Asuransi sebagai lembaga pengalihan risiko.Melalui modul ini, mahasiswa diharapkan memperoleh gambaran yangkomprehensif mengenai manajemen risiko bisnis. Organisasi yang berhasilmengelola risiko dengan baik mempunyai potensi yang besar untuk dapatmemaksimumkan nilainya, dengan demikian tercapai kemakmuran masyarakat.Jakarta, 21 Januari 2019PenulisDewi Cahyani PangestutiManajemen Risikoi

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI .iiBAB I.DUNIA USAHA DAN MANAJEMEN RISIKO .1BAB II.IDENTIFIKASI RISIKO .23BAB II.PENGUKURAN RISIKO .28BAB IV.PEMETAAN RISIKO .40BAB VPENGEDALIAN RISIKO .6BAB VIMANAJEMEN RISIKO ORGANISASI/ENTERPRISE RISKMANAGEMENT .60BAB VIIANALISIS SWOT DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN RISIKO 76BAB VIII RISIKO OPERASIONAL .85BAB IXRISIKO KREDIT .94BAB XRISIKO PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA .112BAB XIRISIKO PASAR .122BAB XIIRISIKO LIKUIDITAS .136BAB XIII RISIKO PERBAIKAN .145BAB XIV ASURANSI SEBAGAI LEMBAGA PENGALIHAN RISIKO .156DAFTAR PUSTAKA .168Manajemen Risikoii

BAB 1DUNIA USAHA DAN MANAJEMEN RISIKOTIK (Tujuan Instruksional Khusus)Pada perkuliahan pertama ini mahasiswa diharapkan:1. Mampu memahami konsep risiko dan manajemen risiko2. Mampu memahami pengertian risiko dari beberapa ahli3. Mampu memahami hubungan risiko dan ketidak pastian4. Mampu memahami macam – macam risiko dan upaya penanggulangannya5. Mampu memahami langkah-langkah proses pengelolaan risiko6. Mampu memahami kedudukan manajer risiko dan kerjasama dengan bidanglain.7. Memahami mafaat manajemen risiko bagi perusahaan, keluarga, danmasyarakat1.1. Risiko1.1.1. Konsep RisikoDalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah ”risiko”. Berbagaimacam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan, risikoterkena banjir dimusim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita akanmenanggung risiko-risiko jika kita tidak mengantisipasi dari awal. Lebih-lebih dalamdunia bisnis, ketidakpastian beserta risikonya merupakan sesuatu yang tidak dapatdiabaikan begitu saja, malahan harus diperhatikan secara cermat, bila orangmenginginkan kesuksesan. Risiko tersebut antara lain : kebakaran, kerusakan,kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan, penggelapan dan sebagainya, yangdapat menimbulkan kerugian yang tidak kecil.Sehubungan dengan kenyataan tersebut semua orang (khususnya ,artinyaberupayauntukmeminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkanatau paling tidak diminimumkan. Penanggulangan risiko tersebut dapat dilakukandengan berbagai cara dan pengelolaan berbagai cara penanggulangan risiko inilahyang disebut Manajemen Risiko. Pengelolaan tersebut meliputi langkah-langkahantara lain :1. Berusaha untuk mengidentifikasi unsur-unsur ketidakpastian dan tipe-tipe risikoyang dihadapi bisnisnya.2. Berusaha untuk menghindari dan menanggulangi semua unsur ketidakpastian,Manajemen Risiko1

misalnya dengan membuat perencanaan yang baik dan cermat.3. Berusaha untuk mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehinggadapat diketahui risiko-risiko yang terkandung di dalamnya.4. Berusaha untuk mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untukmenangani risiko-risiko yang telah berhasil diidentifikasi (mengelola risiko yangdihadapi).1.1.2. Pengertian RisikoIstilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kitaumumnya secara intuitif sudah memahami apa yang dimaksudkan. Tetapi pengertiansecara ilmiah dari risiko sampai saat ini masih tetap beragam, yaitu antara lain :1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periodetertentu (Arthur Williams dan Richard, M.H).2. Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwakerugian (loss) (A. Abas Salim).3. Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto).4. Risiko merupakan penyebaran / penyimpangan hasil aktual dari hasil yangdiharapkan (Herman Darmawi).5. Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil / outcome yang berbeda dengan yangdiharapkan (Herman Darmawi).Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko selaludihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidakdiduga / tidak diinginkan. Jadi merupakan ketidakpastian atau kemungkinanterjadinya sesuatu, yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian. Dengan demikianrisiko mempunyai karakteristik :a. merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa,b. merupakan ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.Wujud dari risiko itu dapat bermacam-macam, antara lain :1. Berupa kerugian atas harta milik / kekayaan atau penghasilan, misalnya yangdiakibatkan oleh kebakaran, pencurian, pengangguran dan sebagainya.2. Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit / cacat karena kecelakaan.3. Berupa tanggungjawab hukum, misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa yangmerugikan orang lain.4. Berupa kerugian karena perubahan keadaan pasar, misalnya karena terjadinyaperubahan harga, perubahan selera konsumen dan sebagainya.Manajemen Risiko2

1.1.3. KetidakpastianRisiko timbul karena adanya ketidakpastian, yang berarti ketidakpastian adalahmerupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko, karena mengakibatkankeragu-raguan seorang mengenai kemampuannya untuk meramalkan kemungkinanterhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa mendatang. Dimana kondisi yang tidakpasti itu karena berbagai sebab, antara lain :a. Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir /menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya makin besarketidakpastiannya.b. Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan dalam penyusunan rencana.c. Keterbatasan pengetahuan / kemampuan / teknik pengambilan keputusan dariperencana.Secara garis besar ketidakpastian dapat diklasifikasikan ke dalam:a. Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian-kejadian yangtimbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi, misalnya :perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga,perubahan teknologi, penemuan baru dan sebagainya.b. Ketidakpastian alam (uncertainty of nature), yaitu ketidakpastian yangdisebabkan oleh alam, misalnya : badai, banjir, gempa bumi, kebakaran dansebagainya.c. Ketidakpastian kemanusiaan (human uncertainty), yaitu ketidakpastian yangdisebabkan oleh perilaku manusia, seperti: peperangan, pencurian, penggelapan,pembunuhan dan sebagainya.1.1.4. Macam-macam RisikoRisiko dapat dibedakan dengan berbagai macam cara, antara lain:1. Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan ke dalam :a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko murni), adalah risiko yang apabila terjaditentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja; misalnya: risikoterjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan, pengacauan dansebagainya.b. Risiko yang disengaja (Risiko spekulatif), adalah risiko yang sengajaditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastianmemberikan keuntungan kepadanya, seperti : risiko hutang-piutang,perjudian, perdagangan berjangka (hedging) dan sebagainya.c. Risiko fundamental, adalah risiko yang penyebabnya tidak dapatdilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atauManajemen Risiko3

beberapa orang saja, tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan dansebagainya.d. Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiridan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawatjatuh, tabrakan mobil dan sebagainya.e. Risiko dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dankemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi,seperti risiko keusangan, risiko penerbangan luar angkasa. Kebalikannyadisebut Risiko statis, seperti risiko hari tua, risiko kematian dan sebagainya.2. Dapat tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain, maka risiko dapatdibedakan ke dalam :a. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, dengan mempertanggungkansuatu obyek yang akan terkena risiko kepada perusahaan asuransi, denganmembayar sejumlah premi asuransi, sehingga semua kerugian menjaditanggungan (pindah) pihak perusahaan asuransi.b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapatdiasuransikan); umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.3. Menurut sumber / penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan ke dalam :a. Risiko intern : yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,seperti : kerusakan aktiva karena ulah karyawannya sendiri, kecelakaan kerja,mismanajemen dan sebagainya.b. Risiko ekstern : yaitu risiko yang berasal luar perusahaan, seperti ,perubahanpolicypemerintah dan sebagainya.1.1.5. Upaya Penanggulangan RisikoAgar risiko yang dihadapi bila terjadi tidak akan menyulitkan bagi yang terkena,maka risiko-risiko tersebut harus selalu diupayakan untuk diatasi / ditanggulangi,sehingga ia tidak menderita kerugian atau kerugian yang diderita dapatdiminimumkan.Sesuai dengan sifat dan obyek yang terkena risiko, ada beberapa cara yang dapatdilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan risiko kerugian, antara lain :a. Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinyaperistiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya : membangun gedung denganbahan-bahan yang anti terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran, memagarimesin-mesin untuk menghindari kecelakaan kerja, melakukan pemeliharaan danpenyimpanan yang baik terhadap bahan dan hasil produksi untuk menghindariManajemen Risiko4

risiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untukmencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan pengacauan.b. Melakukan retensi, artinya mentolerir terjadinya kerugian, membiarkan terjadinyakerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat kerugiantersebut disediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya (contoh: pos biayalain-lain atau tak terduga dalam anggaran perusahaan).c. Melakukan pengendalian terhadap risiko, contoh : melakukan hedging(perdagangan berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasiharga bahan baku / pembantu yang diperlukan.d. Mengalihkan / memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan caramengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransiterhadap risiko tertentu, dengan membayar sejumlah premi asuransi yang telahditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betulbetul terjadi kerugian yang sesuai dengan penjanjian.Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upayamemilih dan menentukan cara-cara / metode yang paling efisien dalampenanggulangan risiko yang dihadapi perusahaan.1.2. Pengertian Manajemen RisikoBagaimana peranan manajemen risiko dalam pengelolaan perusahaan dapatkita telusuri dari pendapat Henry Fayol, yang menyatakan bahwa ada 6 (enam) fungsidasar dari kegiatan pengelolaan suatu perusahaan industri, yaitu : kegiatan teknis,komersiil, keuangan, keamanan, akuntansi dan manajerial.Dari ke enam fungsi dasar tersebut maka manajemen risiko adalah berkaitandengan kegiatan keamanan, yang tujuannya adalah menjaga harta benda dan personilperusahaan terhadap kerugian akibat pencurian, kecelakaan, kebakaran, banjir,mencegah pemogokan kerja, kejahatan dan semua gangguan sosial atau gangguanalamiah, yang mungkin membahayakan kehidupan dan perkembangan perusahaan.Jadi kegiatan ini mencakup semua tindakan untuk memberikan keamanan terhadapoperasi perusahaan dan memberikan kedamaian hati serta ketenteraman jiwa yangdibutuhkan oleh seluruh personil perusahaan (mencakup pimpinan, pemilik dankaryawan perusahaan).Berdasarkan uraian di atas orang umumnya memberikan batas-batas terhadapmanajemen risiko sebagai keputusan eksekutif / manajerial yang berkaitan denganpengelolaan risiko murni, yang pada pokoknya mencakup:a. Menemukan secara sistimatis dan menganalisa kerugian-kerugian yang dihadapiperusahaan (melakukan identifikasi terhadap risiko).Manajemen Risiko5

b. Menemukan metode yang paling baik dalam menangani risiko (kerugian) yangdihubungkan dengan keuntungan perusahaan.1.2.2. Manajemen Risiko Dan AsuransiKonsep manajemen risiko tidak boleh dicampuradukkan dengan konsep asuransi,karena keduanya mempunyai ruang lingkup / cakupan yang berbeda, meskipunmempunyai sasaran yang sama. Asuransi adalah merupakan bagian dari manajemenrisiko, karena asuransi merupakan salah satu cara penanggulangan risiko, sebagaihasil perumusan strategi penanggulangan risiko dari manajemen risiko.Untuk lebih memperjelas perbedaan antara keduanya, berikut diuraikanpersamaan dan perbedaan diantara keduanya, yaitu :a. Persamaannya :Kedua-duanya merupakan kegiatan manajemen, yang berkaitan dengan upayapenanggulangan risiko murni yang dihadapi oleh perusahaan.b. Perbedaannya :Tabel 1Perbedaan Manajemen Risiko dan AsuransiManajemen Risiko:1. Lebih menekankan kegiatannya padamenemukan dan menganalisa risikomurni.2. rhadapsemuateknikpenanggulangan risiko (termasukasuransi).3. Pelaksanaanprogramnyamenghendaki adanya kerjasamadengan sejumlah individu danbagian-bagian dari perusahaan.4. Keputusanmanajemenrisikomempunyai pengaruh yang lebih luas/ besar terhadap operasi perusahaan.Asuransi:1. Merupakansalahsatucaramenanggulangi risiko murni tertentu.2. Tugasnya menangani seluruh prosespengalihan risiko.3. Melibatkan jumlah orang dankegiatan-kegiatan yang lebih kecil.4. Keputusan di bidang asuransimempunyai pengaruh yang lebihterbatas.1.2.3. Tujuan Manajemen RisikoTujuan yang ingin dicapai oleh manajemen risiko dapat dibagi menjadi duakelompok, yaitu :1. Tujuan sebelum terjadinya peril.2. Tujuan sesudah terjadinya peril.Manajemen Risiko6

1.2.3.1. Tujuan Sebelum Terjadinya PerilTujuan yang ingin dicapai yang menyangkut hal-hal sebelum terjadinya peril adabermacam-macam, antara lain :1. Hal-hal yang bersifat ekonomis, misalnya : upaya untuk menanggulangikemungkinan kerugian dengan cara yang paling ekonomis, yang dilakukanmelalui analisa keuangan terhadap biaya program keselamatan, besarnya premiasuransi, biaya dari bermacam-macam teknik penanggulangan risiko.2. Hal-hal yang bersifat non ekonomis, yaitu upaya untuk mengurangi kecemasan,sebab adanya kemungkinan terjadinya peril tertentu dapat menimbulkankecemasan dan ketakutan yang sangat, sehingga dengan adanya upayapenganggulangan maka kondisi itu dapat diatasi.3. Tindakan penanggulangan risiko dilakukan untuk memenuhi kewajiban yangberasal dari pihak ketiga / pihak luar perusahaan, seperti :a. Memasang / memakai alat-alat keselamatan kerja tertentu di tempat kerja /pada waktu bekerja untuk menghindari kecelakaan kerja, misalnya:pemasangan rambu-rambu, pemakaian alat pengaman (misal : ”gas Undang-undangKeselamatan Kerja.b. Mengasuransikan aktiva yang digunakan sebagai agunan, yang dilakukan olehdebitur untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh kreditur.1.2.3.2. Tujuan Setelah Terjadinya PerilPada pokoknya mencakup upaya untuk penyelamatan operasi perusahaan setelahterkena peril yang dapat berupa :1. Menyelamatkan operasi perusahaan, artinya manajer risiko harus mengupayakanpencarian strategi bagaimana agar kegiatan tetap berjalan sehabis perusahaantekena peril, meskipun untuk sementara waktu yang beroperasi hanya sebagiansaja.2. Mencari upaya-upaya agar operasi perusahaan tetap berlanjut sesudah perusahaanterkena peril. Hal ini sangat penting temtama untuk perusahaan yang melakukanpelayanan terhadap masyarakat secara langsung, misalnya : bank, sebab bila tidakakan menimbulkan kegelisahan dan nasabahnya bisa lari ke perusahaan pesaing.3. Mengupayakan agar pendapatan perusahaan tetap mengalir, meskipun tidaksepenuhnya, paling tidak cukup untuk menutup biaya variabelnya. Dimana kalauperlu ditempuh dengan untuk sementara melakukan kegiatan usaha di tempat lain.4. Mengusahakan tetap berlanjutnya pertumbuhan usaha bagi perusahaan yangsedang melakukan pengembangan usaha, misalnya : yang sedang memproduksiManajemen Risiko7

barang baru, memasuki pasar baru dan sebagainya. Jadi harus berupaya untukmengatur strategi agar pertumbuhan yang sedang dirintis tetap berlangsung.Sebab untuk melakukan perintisan tersebut sudah dikeluarkan biaya yang tidakkecil.5. Berupaya tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dari perusahaan. Artinyaharus dapat menyusun kebijaksanaan yang membuat seminimum mungkinpengaruh jelek dari suatu peril yang diderita perusahaan terhadap karyawannya,para pelanggan / penyalur, para supplier dan sebagainya. Artinya akibat dari jangansampaimengakibatkan terjadinya pengangguran.1.2.4. Fungsi Pokok Manajemen RisikoFungsi manajemen risiko pada pokoknya mencakup :a. Menemukan kerugian potensiilArtinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko murniyang dihadapi oleh perusahaan, yang meliputi :1. Kerusakan phisik dari harta kekayaan perusahaan.2. Kehilangan pendapatan atau kerugian lainnya akibat terganggunya operasiperusahaan.3. Kerugian akibat adanya tuntutan hukum dari pihak lain.4. Kerugian-kemgian yang timbul karena : penipuan, tindakan-tindakan kriminallainnya, tidak jujurnya karyawan dan sebagainya.5. Kerugian-kemgian yang timbul akibat ”keymen” meninggal dunia, sakit ataumenjadi cacat.Untuk itu cara-cara yang dapat ditempuh oleh manajer risiko antara lain dengan :melakukan inspeksi phisik di tempat kerja, mengadakan angket kepada semua pihakdi perusahaan, menganalisa semua variabel yang tercakup dalam peta aliran prosesproduksi dan sebagainya.Misalnya : dengan menganalisa bahan baku dan pembantu dapat diidentifikasi :kemungkinan kerugian karena

b. Menemukan metode yang paling baik dalam menangani risiko (kerugian) yang dihubungkan dengan keuntungan perusahaan. 1.2.2. Manajemen Risiko Dan Asuransi Konsep manajemen risiko tidak boleh dicampuradukkan dengan konsep asuransi, karena keduanya mempunyai ruang lingkup / ca

Related Documents:

Tata Kelola Risiko 30 4. Sumber Daya Penerapan Manajemen Risiko 36 BAB III ASPEK OPERASIONAL 38 1. Pengantar 38 2. Manajemen Perubahan 40 3. Panduan Manajemen Risiko 42 4. Implementasi Manajemen Risiko 44 5. Komunikasi dan Konsultasi 45 6. Menentukan Konteks 46 7. Asesmen Risiko 51 8. Perlakuan Risiko 60 9. Monitoring dan Review 62 10.

mengelola risiko. 4. Proses atau tahapan dalam pengelolaan risiko. 5. Enterprise Risk Management (pengelolaan risiko dalam suatu . sebagian besar instrumen keuangan atau komoditas di dunia. Dengan . risiko: risiko murni dan risiko spekulatif, risiko subjektif dan objektif, dan dinamis dan statis. Gambar 1.2.

Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Formulir 1.0 Piagam Manajemen Risiko 33 9. Selera Risiko Ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko Persepsi UPR terhadap tinggi rendahnya risiko Tingkat risiko yang bersedia diambil oleh sebuah organisasi (instansi) da

tetap diadakan analisis risiko. 2.3 Manajemen Risiko 2.3.1 Pengertian Manajemen Risiko Definisi tentang manajemen risiko banyak sekali pendapat dari berbagai pakar, seperti: 1. Menurut Darmawi, (2000). Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan

likuiditas. Risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak memenuhi kewajibannya.9 Selain risiko-risiko tersebut, bank syariah juga menghadapi satu risiko yang mempengaruhi tingkat keuntungan bank, yaitu risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan adalah

manajemen risiko adalah tentang cara menghindari, mengurangi, menyerap atau mentransfer risiko dan memanfaatkan peluang potensial. Menurut Thompson dan Perry (1991), proses manajemen risiko ini sebenarnya dibagi menjadi dua yaitu analisis risiko dan manajemen risiko. Anal

dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko.(Hanafi, 2006) Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan manajemen risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan pemantauan dan pengendalia

Alfredo López Austin* I. NECESIDAD CONCEPTUAL Soy historiador; mi objeto de estudio es el pensamiento de las sociedades de tradición mesoamericana, con énfasis en las antiguas, anteriores al dominio colonial europeo. Como historiador no encuentro que mi trabajo se diferencie del propio del antropólogo. Más bien, ignoro si existe alguna conveniencia en establecer un límite entre la .