IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PADA PROYEK

2y ago
192 Views
22 Downloads
1.06 MB
52 Pages
Last View : Today
Last Download : 2m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PADAPROYEK CONDOTEL WATU JIMBAR SANUROLEH:IDA BAGUS NGURAH PURBAWIJAYAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA2018

DAFTAR ISIDAFTAR ISI. iBAB I PENDAHULUAN.11.1.Latar Belakang .11.2.Rumusan Masalah .21.3. Tujuan Penelitian. .21.4. Manfaat Penelitian.31.5. Batasan Masalah.3BAB II KAJIAN PUSTKA. 42.1.Pengertian Risiko .42.2.Analisis Risiko .52.3.Manajemen Risiko .72.4.Definisi Risk Manajemen .112.5.Analisis dan Manajemen Risiko Kualitatif .122.6.Mitigasi dan Kepemilikan Risiko . 17BAB III METODE PENELITIAN. 193.1.Rancangan Penelitian . 193.2.Lokasi Penelitian .193.3.Tahapan Penelitian.193.4.Responden Penelitian .29BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN. 314.1. Identifikasi Risiko pada Proyek Condotel Watu Jimbar .314.2. Penilaian Risiko .344.3. Penerimaan Risiko . .39BAB V PENUTUP . . 465.1. Simpulan . .465.2. Saran . .46DAFTAR PUSTAKA .48LAMPIRAN

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang.Pada waktu proyek memasuki tahap pelaksanaan (Construction), makapekerjaan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan olehpemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana sehinggamemenuhi variabel Biaya-Mutu-Waktu- Ku-Puas, (Syah, M. S. 2004).Untuk dapat memenuhi tolok ukur seperti tersebut diatas, yang disyaratkanoleh Pemilik Proyek yang sering disebut Pengguna Jasa, maka sebagai PengelolaProyek harus memahami kegiatan bidang utama manajemen proyek danmelaksanakan serta menerapkan unsur-unsur manajemen, dimana unsur-unsurmanajemen yang harus diterapkan adalah Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do),Kontrol (Check), dan Tindakan (Action) yang sering disebut PDCA.Penyedia Jasa Konstruksi atau kontraktor dalam menentukanstrategipenawaran yang kompetitif, seharusnya Perencanaan pelaksanaan (constructionplanning) yang merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur manajemen, telahdisiapkan pada saat kegiatan proses pemasaran, yaitu proses cost estimating ataupembuatan harga penawaran proyek berdasarkan dokumen pengadaan. Karenasecara teori, harga penawaran yang diajukan adalah perkiraan real cost (direct cost)ditambah dengan mark up, untuk biaya tetap perusahaan, biaya pemasaran, resikodan cadangan laba proyek, (Asiyanto. 2004).Risiko-risiko dapat timbul pada setiap tahapan konstruksi baik pada saatperencanaan, pelaksanaan maupun pada saat operasional dan dapat berupa risikobagi pihak owner, perencana, pelaksana ataupun masyarakat pengguna. Untukdapat meminimalkan risiko yang terjadi diperlukan adanya identifikasi, analisis danmitigasi terhadap kemungkinan risiko yang akan terjadi. Manajemen risiko dapatdiartikan sebagai suatu pendekatan mengenai risiko dan ketidakpastian denganmelakukan suatu identifikasi, analisis dan mitigasi sebagai dasar tindakan untukmeminimalkan dampak dari risiko tersebut.Pada materi kuliah analisis dan manajemen risiko disampaikan beberapapenelitian-penelitian mengenai analisis risiko baik secara kualitatif dan kuantitatifsudah banyak dilakukan, diantaranya adalah Manajemen Risiko pada Investasi

Hotel Bintang Tiga di Bali (Kristinayanti, 2005) dengan identifikasi sebanyak 40(empat puluh) risiko dengan 10 risiko yang termasuk kategori tidak dapat diterima(unacceptable) dan 20 jenis risiko dengan katagori tidak diharapkan (Undesirablerisks ).Demikian juga halnya dengan proyek pembangunan Condotel Watu Jimbarini perlu dipertimbangkan juga mengenai risiko-risiko yang akan ditimbulkandalam perencanaan, pelaksanaan dan operasionalnya. Pada proyek pembangunanCondotel Watu Jimbar ini banyak terdapat risiko karena bangunan tersebutmenggunakan alat-alat berat dan melibatkan cukup banyak sumberdaya manusiayang perlu mendapatkan perhatian terutama terhindar dari resiko kecelakaan.1.2Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka masalah padapenelitian ini adalah:1.Risiko-risiko apa saja yang teridentifikasi pada pelaksanaan proyekPembangunan Condotel Watu Jimbar?2.Risiko-risiko apa saja yang termasuk kategori dominan (major risk)Pembangunan Condotel Watu Jimbar?1.3Tujuan Penelitian1.Untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang teridentifikasi dan melakukanpenilaian (assessment) risiko pada pelaksanaan proyek PembangunanCondotel Watu Jimbar?2.Untuk menentukan risiko-risiko yang dominan (major risk) pada proyekPembangunan Condotel Watu Jimbar?1.4Manfaat Penelitian1.Memberikan identifikasi dan penilaian (assessment) risiko-risiko yangterjadi pada pelaksanaan proyek Pembangunan Condotel Watu Jimbar.2.Memberikan informasi mengenai risiko-risiko yang dominan (major risk)dan kepemilikan risiko (ownership of risk) pada Pembangunan CondotelWatu Jimbar.

3.Dapat memberikan masukan kepada penentu kebijakan untuk melakukantindakan yang diperlukan terkait risiko-risiko yang dapat memberikandampak negatif pada Pembangunan Condotel Watu Jimbar.4.Dapat memberikan suatu kajian ilmiah serta dapat menjadi pedoman danbahan untuk penelitian selanjutnya.1.5Batasan MasalahAgar penelitian lebih terarah dan tidak meluas, penulis membatasipermasalahan:1.Sumber risiko yang teridentifikasi hanya pada pelaksanaan proyekPembangunan Condotel Watu Jimbar.2.Tidak dilakukan kajian terhadap tindakan mitigasi atau tindakanpenanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (responrisiko) seperti : menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (riskreduction), mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (riskavoidance).3.Penelitian ini tidak mengkaji kepemilikan resiko atau siapa yangbertanggung jawab terhadap risiko tertentu (alokasi risiko).4.Kuesioner yang disebarkan kepada responden diasumsikan Valid danReliabel.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1Pengertian RisikoBerbagai definisi dapat diberikan mengenai risiko, namun secara sederhanaartinya senantiasa berkaitan dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atauakibat yang merugikan. Tidak ada metode apapun yang bisa menjamin seratuspersen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan, kecuali jika kegiatanyang mengandung risiko tidak dilakukan (Darmawi, 2000).Ada beberapa definisi risiko yang dikemukakan oleh Vaughan (1978)sebagai berikut:1. Risk is the chance of loss. (risiko adalah peluang terjadinya kerugian).Risiko dengan pengertian di atas, biasanya dipergunakan untuk menunjukkansuatu keadaan dimana terdapat suatu peluang terhadap kerugian atau suatukemungkinan terjadinya kerugian.2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian).3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian).Secara umum risiko dapat berarti peluang timbulnya kerugian (probabilityof loss), kesempatan timbulnya kerugian (chance of loss) atau sesuatu yang tidakpasti (unlcertainty), penyimpangan dari hasil yang diharapkan (the dispersion ofactual from expected result).Pada umumnya orang sering mempersamakan pengertian risiko, hazard danperil. Namun ketiganya berbeda, oleh karena itu untuk maksud kajian istilah-istilahtersebut harus dibedakan dengan tegas. Peril adalah suatu peristiwa yang dapatmenimbulkan suatu kerugian atau penyebab langsung kerugian. Sedangkan Hazardadalah keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatuperil. Dengan kata lain hazard dapat didefinisikan sebagai keadaan yangmenimbulkan atau meningkatkan terjadinya chance of loss dari suatu bencanatertentu. Tipe-tipe hazard diantaranya adalah (Darmawi, 2000):1. Physical Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secarafisik dari suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatuperil ataupun memperbesar terjadinya suatu kerugian.

2. Moral Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang bersangkutanyang terkait dengan sikap mental atau pandangan hidup serta kebiasaannyayang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril atau kerugian.3. Morale Hazard. Meskipun pada dasarnya setiap orang tidak mnginginkanterjadinya suatu kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa dirinya telahmemperoleh jaminan dengan baik, seringkali menimbulkan kecerobohan yangmemperbesar terjadinya suatu kerugian.4. Legal Hazard, seringkali berdasarkan peraturan-peraturan ataupun perundangundangan yang bertujuan melindungi masyarakat justru diabaikan atau kurangdiperhatikan sehingga memperbesar terjadinya suatu peril.Berdasarkan definisi-definisi risiko di atas dapat diambil kesimpulan bahwarisiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yangtak diinginkan atau tidak terduga, dengan kata lain kemungkinan itu akibat adanyaketidakpastian dimana ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkantumbuhnya risiko yang bersumber dari berbagai aktivitas.2.2Analisis RisikoMenurut Thompson and Perry,(1991) analisi risiko merupakan satu prosesdari indentifikasi dan penilaian (assessment) dan menurut Godfrey (1996) analisisrisiko yang dilakukan secara sistematis dapat membantu untuk:1. Mengidentifikasi, menilai dan meranking risiko secara jelas2. Memusatkan perhatian pada risiko utama (major Risk)3. Memperjelas keputusan tentang batasan kerugian4. Meminimalkan potensi kerusakan apabila timbul keadaan yang paling jelek5. Mengontrol aspek ketidakpastian dalam proyek6. Memperjelas dan menegaskan peran setiap orang / badan yang terlibat dalammanajemen risikoAnalisis risiko dapat dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif,dimana sumber risiko harus diidentifikasi dan akibat harus dinilai atau dianalisis.Analisis risiko diawali dengan analisis risiko kualitatif yang nantinya dapatdilanjutkan dengan analisis risiko kuantitatif, in disebabkab karena analisis risikokualitatif lebih terfokus pada indentifiksi dan penilaian risiko sehingga hasilnyadapat berupa ranking, perbandingan atau anlisis deskriptif.

Flanagan dan Noman (1993) menjelasan langkah-langkah analisis risikoseperti yang disajikan dalam gambar berikut:Analisis RiskoAnalisis RiskoAnalisis RiskoAnalisis Risko KualitatifKuantitatifAnalisis ProbalitasKeputusan LangsungAnalisis SensitivitasKeputusan LangsungAnalisis SkenarioKeputusan LangsungKeputusan LangsungBerdasarkan RankingBerdasarkanMenurut Cooper dan Chapman, (1987) yang menyarakanada 5 (lima)PerbandinganAnalisis SimulasiType dari risikopenyebarankondisi yang berbeda, dimana analisissangat diperlukan untuk dilakukan, Perkiraan jumlah simulasi Hubungan dengan Itemyaitu:Keputusan Langsunga. Pada tahap studi kelayakan, apakah dapat dilanjutkan atau tudak, disiniAnalisis Simulasihendaknya dilakukan Linier/tidak linierTumggal/jamakstudi denganinformasiyang cukup lengakap.b. Proyek apakah berpotensi mendatangakan kerugian yang besar, harus diujidengan benefit cost rasio dan harus mendekati satu atau kurang.c. Bila investasi Proyek mempunyai potensi risiko yang tak lazim, maka harusdilakukan analisis yang cukup mendalam dan teliti, walaupun layak tapimengandung ketikdakpastian yang cukup tinggi.d. Bila studi kelayakan sudah ditetapkan, tapi masih harus dilakukan studukelayakan.e. Seperti Jalan Tol di Bali belum layak, tapi sudah ada persetujuan, maka harustetap diadakan analisis risiko.2.3Manajemen Risiko2.3.1Pengertian Manajemen RisikoDefinisi tentang manajemen risiko banyak sekali pendapat dari berbagaipakar, seperti:1. Menurut Darmawi, (2000). Manajemen risiko adalah proses pengukuran ataupenilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strateginya mulai

dari mengidentifikasi risiko, mengukur dan menentukan besarnya risiko,kemudian mencari jalan bagaimana menangani risiko tersebut.2. Menurut Cooper dan Chapman, (1993), Manajemen risiko merupakanpendekatan terorganisasi untuk menemukan risiko-risiko yang potensialsehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnyadapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapatdikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risikopotensial tersebut.3. Menurut Ritchie dan Marshall, (1993).Informasi berdasarkan pengalaman dimasa lalu sangat membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yangakan datang Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin dengandidukung informasi tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif dimana kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum terlambatdan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar. Dengan manajemenrisiko berarti melakukan sesuatu yang proaktif daripada reaktif.Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yangtepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko.Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimalmungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatuperistiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha.Menurut Noshworthy (2000), Manajemen risiko adalah identifikasi dariancaman dan implementasi dari pengukuran yang ditujukan pada mengurangikejadian ancaman tersebut dan menimalisasi setiap kerusakan”. ”Analisa risiko danpengontrolan risiko membentuk dasar manajemen risiko dimana pengontrolanrisiko adalah aplikasi dari pengelolaan yang cocok untuk memperolehkeseimbangan antara keamanan, penggunaan dan biaya.Sejalan dengan Noshworthy, National Institute of Standards andTechnology (Stoneburner et al.,2001) mengatakan manajemen risiko adalah prosesdari ”mengidentifikasi, mengontrol dan mendistribusikan informasi yang terkaitrisiko melalui suatu sistem” dan melingkupi pengkajian risiko, analisa manfaatbiaya, dan pemilihan, implementasi, pengetesan dan evaluasi keamanan dari usahaperlindungan”. Kajian sistem ini harus memperhatikan ” efektifitas dan efisiensi

keduanya, baik dampak pada misi dan batasan terkait dengan kebijakan, peraturandan hukum.Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the TreadwayCommission), risk management (manajemen resiko) dapat diartikan sebagai ‘aprocess,effected by an entity’s board of directors, management and otherpersonnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identifypotential events that may affect the entity,manage risk to be within its risk appetite,and providereasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelolaketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusiatermasuk: penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya danmitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya.Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihaklain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagianatau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus padarisiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal seperti bencana alam ataukebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisilain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumeninstrumen keuangan.Jadi manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko. Danperlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atauperorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risikotersebut.2.3.2Pentingnya Manajemen RisikoKegunaan manjemen risiko, yang memberikan sumbangan secara langsung,yang terdiri dari 7 (tujuh) point, yaitu:1. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secaralebih baik dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilankeputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan (Djojosoedarso, 1999).2. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambarantentang akibat negatifnya sehingga mengurangi ketegangan dan kesalahpahaman.

3. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.4. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaranoperasional.5. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan.6. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam bekerja.7. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosialperusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.2.3.3Model manajemen risikoModel yang diusulkan oleh Construction Risk Management System (CRMS)ada 4 (empat) proses seperti:1. Indendifikasi risiko.2. Analisis dan evaluasi risiko.3. Respon manajemen.4. Sistem administrasi.2.3.4Kerangka dasar manajemen risikoMenurut Flanagan dan Noman (1993) kerangka dasar langkah-langkahuntuk mengambil keputusan dalam manajemen risiko seperti yang disajikan dalamgambar berikut:Indendifikasi RiskoKlasifikasi RiskoAnalisis RiskoMenyikapi RisikoTanggapan terhadap Risiko

Berdasarkan Gambar diatas dapat dijelaskan tentang faktor-faktor yangharus dipertimbangkan pada tahapan identifikasi risiko, dimana berbagai aspekdibahas secara runtut. Dalam hal ini penting dinyatakan bahwa risiko yangteridentifikasi bukanlah suatu risiko melainkan adalah masalah manajemen. Halyang tidak bias diabaikan adalah definisi yang buruk tenatang risiko akanmelahirkan risiko-risiko lebih lanjut.2.4Definisi Risk Manajemen.Mengenai definisi Risk Manajemen, yang dijabarkan lebih lanjutberdasarkan kata-kata kunci, yaitu:1. On going process, Risk management dilaksanakan secara terus menerus dandimonitor secara berkala. Risk management bukanlah suatu kegiatan yangdilakukan sesekali (one time event).2. Effected by people, Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang beradadi lingkungan organisasi. Untuk lingkungan institusi Pemerintah, riskmanagement dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen yangbersangkutan.3. Appl

tetap diadakan analisis risiko. 2.3 Manajemen Risiko 2.3.1 Pengertian Manajemen Risiko Definisi tentang manajemen risiko banyak sekali pendapat dari berbagai pakar, seperti: 1. Menurut Darmawi, (2000). Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan

Related Documents:

2. menjelaskan metode penilaian risiko dan komponen penilaian risiko suatu instansi. 3. menjelaskan ruang lingkup identifikasi risiko, tujuan identifikasi, model dan proses identifikasi serta cara menyusun daftar risiko. 4. menjelaskan cara melakukan analisis risiko, mengukur, menetapkan kemungkinan terjadinya

mengelola risiko. 4. Proses atau tahapan dalam pengelolaan risiko. 5. Enterprise Risk Management (pengelolaan risiko dalam suatu . sebagian besar instrumen keuangan atau komoditas di dunia. Dengan . risiko: risiko murni dan risiko spekulatif, risiko subjektif dan objektif, dan dinamis dan statis. Gambar 1.2.

dan eksposur Risiko Bank. Bagian Kedua Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko Pasal 11 (1) Dalam rangka melaksanakan proses identifikasi Risiko, Bank wajib melakukan analisis paling sedikit terhadap: a. karakteristik Risiko yang melekat pada Bank; dan b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha Bank.

likuiditas. Risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak memenuhi kewajibannya.9 Selain risiko-risiko tersebut, bank syariah juga menghadapi satu risiko yang mempengaruhi tingkat keuntungan bank, yaitu risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan adalah

dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko.(Hanafi, 2006) Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan manajemen risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan pemantauan dan pengendalia

Tata Kelola Risiko 30 4. Sumber Daya Penerapan Manajemen Risiko 36 BAB III ASPEK OPERASIONAL 38 1. Pengantar 38 2. Manajemen Perubahan 40 3. Panduan Manajemen Risiko 42 4. Implementasi Manajemen Risiko 44 5. Komunikasi dan Konsultasi 45 6. Menentukan Konteks 46 7. Asesmen Risiko 51 8. Perlakuan Risiko 60 9. Monitoring dan Review 62 10.

manajemen risiko adalah tentang cara menghindari, mengurangi, menyerap atau mentransfer risiko dan memanfaatkan peluang potensial. Menurut Thompson dan Perry (1991), proses manajemen risiko ini sebenarnya dibagi menjadi dua yaitu analisis risiko dan manajemen risiko. Anal

Advanced Management Accounting CIMA (P2) The best things in life are free To benefit from these notes you must watch the free lectures on the OpenTuition website in which we explain and expand on the topics covered. In addition question practice is vital!! You must obtain a current edition of a Revision / Exam Kit - the CIMA approved publisher is Kaplan. It contains a great number of exam .