PRAKTEK MANAJEMEN RISIKO DALAM HADGE FUND

2y ago
8 Views
2 Downloads
666.76 KB
72 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Farrah Jaffe
Transcription

COREMetadata, citation and similar papers at core.ac.ukProvided by Digital Library of UIN Sunan AmpelPRAKTEK MANAJEMEN RISIKO DALAM HADGEFUNDDI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARI’AHSIDOARJO MENURUT HUKUM ISLAM DANPERATURAN BANK INDONESIA (PBI)TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOSKRIPSIOleh:BAKHTIAR ROSYADUDDINNIM : C32205012Institut Agama Islam Negeri Sunan AmpelFakultas SyariahJurusan MuamalahSURABAYA2009

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRAKSkripsi ini adalah hasil penelitian lapangan (field research) yang berjudul“Praktek Manajemen Risiko Dalam Hadge Fund Di Bank Rakyat Indonesia(BRI) Syariah Sidoarjo Menurut Hukum Islam Dan Peraturan Bank Indonesia(PBI) Tentang Penerapan Manajemen Resiko . Skripsi ini bertujuan untukmenjelaskan bagaimanakah praktek manajemen risiko yang terjadi di BRI SyariahSidoarjo? Bagaimana dampak manajemen risiko dalam sistem Hedge Fund di BRISyariah Sidoarjo? Bagaimana praktek manajemen risiko di BRI Syariah Sidoarjomenurut tinjauan hukum Islam dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No.9/15/PBI/2007 tentang manajemen risiko?Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan pejabatatau pegawai di Bank BRI Syariah Sidoarjo. Selanjutnya data yang diperolehdianalisis dengan menggunakan deskriptif-analitis. Yaitu setelah penulismenggambarkan temuan dari bank BRI Syariah Sidoarjo secara sistematis maka akandianalisis dengan metode induktif menurut klasifikasinya.Praktek manajemen risiko di bank BRI Syariah Sidoarjo penerapannya secarabertahap, risiko-risiko yang dihadapi oleh bank BRI Syariah Sidoarjo meliputi risikooperasional yaitu ketika terjadi kegagalan dalam melaksanakan dan menerapkanproses serta prosedur dalam suatu kegiatan, kedua adalah, risiko pembiayaan, polayang dijalankan di Bank BRI Syariah Sidoarjo dengan menentukan persyaratantertentu kepada nasabah, sedangkan risiko terakhir yaitu risiko pasar, risiko jenis iniBank BRI Syariah Sidoarjo tidak secara langsung menangani, sebab yang menanganiadalah cabang utama. Dampak bagi Bank BRI Syari’ah Sidoarjo setelah menerapkanmanajemen risiko dapat memperkuat kestabilan sistem keuangan dengan jalanmendorong pengembangan manajemen resiko dan kecukupan modal perbankan.Praktek Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang ManajemenRisiko dalam sistem Hadge Fund di BRI Syariah Sidoarjo menurut hukum Islamadalah diperbolehkan.Diharapkan perbankan syariah lebih cermat dan teliti dalam menempatkanatau menyalurkan dananya baik dari resiko pasar, pembiayaan, ataupun operasional.Lebih-lebih praktek manajemen resiko yang sesuai kaidah Islam, menjadi sebuahtanggungjawab moral dan momentum kebangkitan perbankan syariah untuk bisamerumuskan dan sekaligus menerapkannyaivdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISISAMPUL DALAM.iPERSETUJUAN PEMBIMBING .iiPENGESAHAN .iiiABSTRAKSI.ivKATA PENGANTAR .vPERSEMBAHAN.viiMOTTO .viiiDAFTAR ISI .ixDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR GAMBAR.xiiiDAFTAR TRANSLITERASI .xivBAB IPENDAHULUAN .1A. Latar Belakang Masalah .1B. Rumusan Masalah .5C. Kajian Pustaka .6D. Tujuan Penelitian .7E. Kegunaan Penelitian .7F. Definisi Operasional .8G. Metode Penelitian .9H. Sistematika Pembahasan .13ixdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IIBAB IIIMANAJEMEN RISIKO MENURUT FATWA DSN DAN PBI .15A. Manajemen Risiko .151.Pengertian .2.Peristiwa Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko (risk15event) .16B. Klasifikasi Manajemen Risiko Dalam Tinjauan PBI Dan DSN .171.Risiko Pembiayaan .182.Risiko Pasar .213.Risiko Operasional .24MEKANISME MANAJEMEN RISIKO DI BRI SYARIAHSIDOARJO .28A. Gambaran Umum BRI Syariah Sidoarjo .281. Letak Geografis.282. Struktur organisasi BRI Syariah Sidoarjo .283. Tugas dan wewenang .28B. Evolusi Manajemen Risiko.331. Pilar Pertama .362. Pilar Kedua.383. Pilar Ketiga .39C. Mekanisme Manajemen Risiko di BRI Syariah Sidoarjo .401. Pilar Satu .402. Pilar Dua .45xdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Pilar Tiga.BAB IV47ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMENRISIKO DALAM PRAKTEK MANAJEMEN RESIKO DI BRIBAB VSYARIAH SIDOARJO.49A. Analisis manajemen resiko .50B. Analisis Penerapan Manajemen Risiko.54PENUTUP .61A. Kesimpulan .61B. Saran .62DAFTAR PUSTAKALAMPIRANxidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang masalahManusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, yang sudah pasti akanmembutuhkan peran makhluk lain untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu darisekian banyak kebutuhan manusia adalah tentang ekonomi. Secara singkat,ekonomi bisa diartikan tata laksana rumah tangga atau kepemilikan1. Tentu dalamperjalanannya ekonomi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satu dariinstrumen penting dalam ekonomi adalah perbankan.Bank sebagai lembaga intermediasi merupakan salah satu komponen utamayang mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain itu, bank jugamerupakan usaha yang selama ini banyak diterpa berbagai permasalahan dantermasuk bidang usaha yang paling sering diperbincangkan, serta dikaji dalamberbagai kesempatan. Sebagai lembaga keuangan yang sarat dengan regulasi,bank menjalankan bisnisnya dengan keharusan mengambil risiko agar bank dapattumbuh secara berkesinambungan.Fokus utama bisnis perbankan selain menjalankan fungsi intermediasi jugamengupayakan peningkatan nilai pemegang saham, dan nilai saham tergantungantara lain dari besaran earning share dan laba. Untuk menghasilkan laba palingtidak ada tiga hal yang perlu dilaksanakan oleh bank, yaitu : pertumbuhan usaha,1Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, h. 51digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2peningkatan efisiensi operasional, dan pelaksanaan risk management sesuai bestpractices.2Risk Management dari sudut pandang yang lain, merupakan sebuahkeniscayaan, yang tidak mungkin dipisahkan dari sebuah aktivitas ekonomi,khususnya perbankan. Setiap pengambilan keputusan dalam perbankan wajibmemiliki keberanian menetapkan keputusan terbaik berdasar kalkulasi risikoterkecil.Basel Capital Accord menyebutkan adanya tujuh jenis loss event yangperlu diwaspadai, yakni Internal Fraud, External Fraud, Employment PracticesAnd Workplace Safety, Clients, Product And Business Practices, Damages ToPhysical Assets, Business Disruption And System Failures, Execution, DeliveryAnd Process Management3.Sebagai salah satu pilar sektor keuangan dalam melaksanakan fungsiintermediasi dan pelayanan jasa keuangan, ataupun dari berbagai risiko yang ada,sektor perbankan jelas sangat memerlukan adanya sebuah distribusi risiko yangefisien. Tingkat efisiensi dalam distribusi risiko dan imbalan inilah yang nantinyaakan menentukan alokasi sumber dana di dalam perekonomian. Oleh karena itupara bankir praktis mempunyai konsekuensi logis untuk bisa mengelola risikosecara efektif.2Masyhud Ali, Manajemen Risiko, h. 271DirektoratPenelitihan dan Penggaturan Perbankan,Implementasi Basel II Di Indonesia,diakses dari www.infobank.com tanggal 23 Juli 20093digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3Tuntutan pengelolaan risiko semakin besar dengan adanya penetapanstandar-standar internasional oleh Bank for International Settlemants (BIS) dalambentuk Basel I dan Basel II Accord. Perbankan Indonesia, khususnya perbankansyariah, mau tidak mau harus mulai masuk ke dalam era pengelolaan risiko secaraterpadu (integrated risk management) dan pengawasan berbasis risiko (risk basedsupervision). Tapi hal ini bukan lah perkara mudah ketika diejahwantahkan dalambentuk praktis, tentu akan membutuhkan investasi besar, baik dalam peningkatansumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komputasi di bidangrisiko, atau pun pembangunan sistem internal pengelolaan risiko.Management risiko, merupakan bagian kecil dari sistem lindung nilai ataubiasa di sebut Hedge Fund. Hedge Fund bisa didefinisikan sebagai sebuahlembaga keuangan atau manajer investasi yang mengelola sebuah portofoliosecara agresif, yang menggunakan strategi investasi dengan kategori canggihseperti leveraged, posisi long, short, maupun derivatif baik dalam skala domestikmaupun di pasar internasional dengan tujuan mendapatkan high return4 (jikadibandingkan dengan sebuah patokan tertentu).Secara hukum, hedge fund biasanya berbentuk sebagai kerjasama investasiswasta yang terbuka bagi sejumlah investor dan membutuhkan investasi awalyang sangat besar. Investasi di hedge fund biasanya tidak likuid karena seringkali4Masyhud Ali, Manajemen Risiko, h. 18digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4mereka mensyaratkan kepada investornya agar tidak menarik dana dalam waktuminimal satu tahun.Untuk memperkuat pengelolaan manajemen risiko, pada tahun 1988 BISmengeluarkan suatu konsep kerangka permodalan yang lebih dikenal dengan the1988 accord (Basel I). Sistem ini dibuat sebagai penerapan kerangka pengukuranbagi risiko kredit, dengan mensyaratkan standar modal minimum adalah 8%.Komite Basel merancang Basel I sebagai standar yang sederhana, mensyaratkanbank-bank untuk memisahkan eksposurnya kedalam kelas yang lebih luas, yangmenggambarkan kesamaan tipe debitur. Eksposur kepada nasabah dengan tipeyang sama (seperti eksposur kepada semua nasabah korporasi) akan memilikipersyaratan modal yang sama, tanpa memperhatikan perbedaan yang potensialpada kemampuan pembayaran kredit dan risiko yang dimiliki oleh masing-masingindividu nasabah. Sejalan dengan semakin berkembangnya produk-produk yangada di dunia perbankan, BIS kembali menyempurnakan kerangka permodalanyang ada pada the 1988 accord dengan mengeluarkan konsep permodalan baruyang lebih dikenal dengan Basel II. Basel II dibuat berdasarkan struktur dasar the1988 accord yang memberikan kerangka perhitungan modal yang bersifat lebihsensitif terhadap risiko (risk sensitive) serta memberikan insentif terhadappeningkatan kualitas penerapan Manajemen Risiko di bank. Hal ini dicapaidengan cara penyesuaian persyaratan modal dengan risiko dari kerugian kreditdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5dan juga dengan memperkenalkan perubahan perhitungan modal dari eksposuryang disebabkan oleh risiko dari kerugian akibat kegagalan operasional.Basel II bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistemkeuangan, dengan menitikberatkan pada perhitungan permodalan yang berbasisrisiko, supervisory review process, dan market discipline. Framework Basel IIdisusun berdasarkan forward-looking approach yang memungkinkan untukdilakukan penyempurnaan dan penyesuaian dari waktu ke waktu. Hal ini untukmemastikan bahwa framework Basel II dapat mengikuti perubahan yang terjadi dipasar maupun perkembangan-perkembangan dalam manajemen risiko.Framework semacam inilah, ketika diberlakukan dalam perbankan syariahakan menimbulkan berbagai persoalan. Risiko pasar, dalam hal ini ketidak jelasanpasar uang, yang menimbulkan berbagai reaksi dari kalangan fuqaha, akanmenentukan hukum pemberlakuan basel II accord bagi perbankan syariahkhususnya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Sidoarjo.B. Rumusan Masalahdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6Berdasarkan latar belakang masalah di atas agar permasalahan dalampembahasan ini lebih sistematis, penulis merumuskannya dalam bentukpertanyaan sebagai berikut :1. Bagaimana praktek Manajemen Risiko di BRI Syariah Sidoarjo?2. Bagaimana dampak Manajemen Risiko dalam sistem Hedge Fund di BRISyariah Sidoarjo?3. Bagaimana praktek Manajemen Risiko di BRI Syariah Sidoarjo menuruttinjauan hukum Islam dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No.9/15/PBI/2007 tentang Manajemen Risiko?C. Kajian PustakaTinjauan pustaka ini pada intinya adalah untuk mendapatkan gambaran“hubungan topik yang akan diteliti dengan penelitian sejenis yang pernahdilakukan oleh peneliti sebelumnya”5, sehingga tidak ada pengulangan atauduplikasi. Pembahasan tentang Hedge Fund pernah ditulis oleh beberapamahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta tapimereka pokok bahasannya lebih kearah insrumen derivatifnya.Sedangkan skripsi penulis yang berjudul “ Praktek Manajemen RisikoDalam Hadge Fund Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah SidoarjoMenurut Hukum Islam Dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Tentang5Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam, h.135.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7Penerapan Manajemen Risiko” ini membahas satu item dari sistem lindungnilai (hedge fund) dari perbankan syariah dalam hal pengelolaan manajemenrisiko yaitu tentang regulasi Basel II Accord.D. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang praktek Manajemen Risiko di BRISyariah Sidoarjo.2. Untuk mengetahui dampak pemberlakuan PBI No. 9/15/2007 tentangManajemen Risiko di BRI Syariah Sidoarjo.3. Untuk mengetahui keselarasan PBI No. 9/15/PBI/2007 tentang ManajemenRisiko dengan hukum Islam di BRI Syariah Sidoarjo.E. Kegunaan Penelitian1. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di bidang Hukum Islam, khususnyadi bidang Fiqih Mu’amalah dan dapat digunakan sebagai acuan bagi pihakpihak yang akan melakukan penelitian lanjutan.2. Bahan penyusunan hipotesis bagi penelitian berikutnya.3. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk kegiatan ekonomi yang sesuaidengan nilai-nilai Islam bagi subyek penelitian.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

84. Mengetahui dan menetapkan status hukum dari Manajemen Risiko dalamsistem Hadge Fund di BRI Syariah Sidoarjo.F. Definisi OperasionalUntuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap judul skripsi“Praktek Manajemen Risiko Dalam Hadge Fund Di Bank RakyatIndonesia (BRI) Syariah Sidoarjo Menurut Hukum Islam Dan PeraturanBank Indonesia (PBI) Tentang Penerapan Manajemen Risiko” makapenulis merasa perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :1. Manajemen Risiko:Suatu konsep kerangka permodalan dalamperbankan yang dibuat untuk mengukur risikokredit, risiko pasar dan risiko operasional2. Hedge Fund:(dana cegah risiko) Istilah industri yangdigunakan untuk menjelaskan beberapa reksadana tertentu yang menggunakan teknikteknik cegah risiko/lindung nilai6.3.Hukum Islam:Hasil istinbat hukum para ulama’ yangtertuangdalamundang-undangDewanSyariah Nasional (DSN).6Sumadji P dkk, Kamus Ekonomi, h. 359digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9G. Metode Penelitian1. Data Yang DihimpunData yang akan dihimpun dalam penelitian ini adalah :a. Mekanisme Manajemen Risiko Dalam Hadge Fund Di BankRakyat Indonesia (BRI) Syariah Sidoarjo.b. Pendapat DSN tentang Manajemen Risiko dalam sistem HadgeFund.2. Sumber DataPenelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yangmemfokuskan diri pada kasus yang terjadi di lapangan (BRI) dengan tetapmerujuk pada konsep-konsep yang ada. Adapun sumber-sumber dalampenelitian ini didapat dari beberapa sumber baik primer maupun sekunder.a. Sumber Primerdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10Sumber data primer penelitian ini didapat dari datayang diperoleh dari sumber-sumber asli yang memberi informasilang

PRAKTEK MANAJEMEN RISIKO DALAM HADGE FUND DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARI’AH SIDOARJO MENURUT HUKUM ISLAM DAN PERATURAN BANK INDONESIA (PBI) TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SKRIPSI Oleh: BAKHTIAR ROSYADUDDIN NIM : C32205012 Institut Agama Isl

Related Documents:

mengelola risiko. 4. Proses atau tahapan dalam pengelolaan risiko. 5. Enterprise Risk Management (pengelolaan risiko dalam suatu . sebagian besar instrumen keuangan atau komoditas di dunia. Dengan . risiko: risiko murni dan risiko spekulatif, risiko subjektif dan objektif, dan dinamis dan statis. Gambar 1.2.

Tata Kelola Risiko 30 4. Sumber Daya Penerapan Manajemen Risiko 36 BAB III ASPEK OPERASIONAL 38 1. Pengantar 38 2. Manajemen Perubahan 40 3. Panduan Manajemen Risiko 42 4. Implementasi Manajemen Risiko 44 5. Komunikasi dan Konsultasi 45 6. Menentukan Konteks 46 7. Asesmen Risiko 51 8. Perlakuan Risiko 60 9. Monitoring dan Review 62 10.

Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Formulir 1.0 Piagam Manajemen Risiko 33 9. Selera Risiko Ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko Persepsi UPR terhadap tinggi rendahnya risiko Tingkat risiko yang bersedia diambil oleh sebuah organisasi (instansi) da

tetap diadakan analisis risiko. 2.3 Manajemen Risiko 2.3.1 Pengertian Manajemen Risiko Definisi tentang manajemen risiko banyak sekali pendapat dari berbagai pakar, seperti: 1. Menurut Darmawi, (2000). Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan

likuiditas. Risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak memenuhi kewajibannya.9 Selain risiko-risiko tersebut, bank syariah juga menghadapi satu risiko yang mempengaruhi tingkat keuntungan bank, yaitu risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan adalah

manajemen risiko adalah tentang cara menghindari, mengurangi, menyerap atau mentransfer risiko dan memanfaatkan peluang potensial. Menurut Thompson dan Perry (1991), proses manajemen risiko ini sebenarnya dibagi menjadi dua yaitu analisis risiko dan manajemen risiko. Anal

dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko.(Hanafi, 2006) Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan perencanaan manajemen risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan pemantauan dan pengendalia

Unit 39: Adventure Tourism 378 Unit 40: Special Interest Tourism 386 Unit 41: Tourist Resort Management 393 Unit 42: Cruise Management 401 Unit 43: International Tourism Planning and Policy 408 Unit 44: Organisational Behaviour 415 Unit 45: Sales Management 421 Unit 46: Pitching and Negotiation Skills 427 Unit 47: Strategic Human Resource Management 433 Unit 48: Launching a New Venture 440 .