BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.

2y ago
144 Views
2 Downloads
608.77 KB
41 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Laura Ramon
Transcription

9BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN2.1.Review PenelitianReview penelitian merupakan salah satu referensi yang diambil peneliti.Melihat hasil karya ilmiah para peneliti terdahulu yang mana ada dasarnya penelitimengutip beberapa pendapat yang dibutuhkan oleh penelitian sebagai pendukungpenelitian. Tentunya dengan melihat hasil karya ilmiah yang memiliki pembahasanserta tinjauan yang hampir sama. Penelitian ini termasuk dalam penelitian analisistekstual dengan pendekatan studi semiotika dan menggunakan metode kualitatif.Untuk pengembangan pengetahuan, peneliti akan terlebih dahulu menelaahpenelitian mengenai semiotika. Hal ini perlu dilakukan karena suatu teori ataumodel pengetahuan biasanya akan diilhami oleh teori dan model yang sebelumnya.Selain itu, telaah pada penelitian terdahulu berguna untuk memberikan gambaranawal mengenai kajian terkait dengan masalah dalam penelitian ini. Setelah penelitimelakukan tinjauan pustaka dan review penelitian pada hasil terdahulu, ditemukanbeberapa penelitian tentang analisis semiotika antara lain :1. Skripsi milik Nenna Astarika, Mahasiswi Universitas Islam Bandung,Jurusan Ilmu Komunikasi Tahun 2010, yang berujudul “RepresentasiBali Sebagai Pulau Wisata Budaya dalam Film Dokumenter “BaliHeaven on Earth”

102. Skripsi milik Ali Ramdani Sudjana, Mahasiswa Universitas PasundanBandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Tahun 2011, yang berjudul“Analisis Semiotika Film Ketika Bung di Ende”Tabel 2.1Review elitianHasil PenelitianNennaRepresentasiMetode deskriptifPenelitian iniPerbedaandanPersamaanPerbedaanAstarikaBali SebagaidenganmembahasdenganPulau epresentasisebelumnyadalam FilmSemiotika RolandBali sebagaiadalahDokumenterBarthes, dimanapulau wisatamenggunakan“Bali Heavenpenelitian inibudaya yangmodelon Earth”berupaya untukterdapatmenganalisis filmunsurRolanddokumenter BalibudayaBarthes,Heaven On Earthdidalamnya,sedangkantersebut dandiantaranyapenelitiandisesuaikanadalah unsursekarangdengan data-datakesenian danmenggunakanunsur- Semiotika

11yang ada, yaituunsur religimodelsecara kontekstual dalam filmSemiotikapemaknaan suatudokumenterFerdinandpesan dalam“Bali HeavenSaussure. Lalufakta-fakta yangon Earth”.Fokusada pada teksHasilpenelitian yangyang ankebudayaanBali khususnyakhususnyabudaya religibudayadan budayadan kesenian,keseniandandilaksanakansimbolhanya untuksedangkanmemuja TuhanpenelitianYang Maha Esasekarangnamun simbol-berfokus padasimbol itukontekstualmemiliki maknaMaknadan dapat dipakaiNasionalismesebagai daya lm

12Jenis m,sedangkanpenelitian kaliiniAnalisisSemiotika dansebelumnyaialahsama-sama menelitiFilm,dansama-samamenggunakanmetodologi

13pendekatanSemiotika.AliAnalisisMetode Kualitatif, PenelitianRamdaniSemiotikadenganSudjanaFilmKetika metodelogiBung di Endeini Perbedaanmembahaspenelitiantentang makna- sebelumnyapendekatanmaknaSemiotikayangFerdinandDe padapesan adalahterdapat penelitian padasetiap keseluruhanSaussure , dimana adegan/scenepenelitianberupayaini filmfokusadegan/sceneKetika yangterdapatuntuk Bung di Ende, padafilmmeng analisis film diantara nya ada sedangkan“Ketika Bung di beberapa makna penelitianEnde”dan pesanyang sekarang fokusdisesuikan dengan positif jika di hanyadata-datapadayang analisis banyak beberapaada yaitu secara manfaatnya adegan/scenekontekstualpara yangkepadapemaknaan suatu penonton untuk mengandungpesanfakta-faktadalam diyang dengankaitkan makna maknapesanada pada teks dan kehidupan nyata, Nasionalismesertapesan- nya saja. Lalu

14scenediteliti.yang pesan inspiratif pada penelitianyangdapat sebelumnyamenjadisistemisreferensiparauntuk penulisanpenonton sangat berbedafilmmaupun an nyadenganpenelitiansekarang ialahsama-samamenggunakanmetodeKualitatif danmenggunakanmodelyangsamayakniFerdinand DeSaussure,sama-samamenelitiFilm

15yangTokohutamanyamenokohkansosok PresidenpertamaRepublikIndonesia ialahSoekarno.2.2.Kerangka KonseptualKerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antarakonsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangkakonsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebartentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu /teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan pada tinjauanpustaka atau kalau boleh dikatakan oleh peneliti merupakan ringkasan dari tinjauanpustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti.Proses teoritis berkaitan dengan kegiatan untuk menjelaskan masalahdengan teori yang relevan, serta menyusun kerangka teoritis/kerangka konsep yangdigunakan dalam penelitian.

16Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun denganmenggeneralisasi suatu pengertian. Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur secaralangsung.Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-variabel.Misalnya konsep ilmu alam lebih jelas dan konkrit, karena dapat diketahui denganpaca indera. Sebaliknya, banyak konsep ilmu-ilmu sosial menggambarkanfenomena sosial yang bersifat abstrak dan tidak segera dapat dimengerti. Sepertikonsep tentang tingkah laku, kecemasan, kenakalan remaja dan sebagainya. Olehkarena itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam penelitian.Kerangka konsep merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalamrangka menjelaskan variabel yang diteliti. Dimana kerangka ini dirumuskan untukmenjelaskan konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataanempirik.Kerangka pemikiran/kerangka konseptual ini ditujukan untuk memperjelasvariabel yang diteliti sehingga elemen pengeukurnya dapat dirinci secara kongkrit.Adapun peranan teori dalam kerangka pemikiran yakni sebagai berikut :a)Sebagai orientasi dari masalah yang diteliti.b)Sebagai konseptualisasi dan klasifikasi yang memberikan petunjuktentang kejelasan konsep, fenomena dan variabel atas dasarpengelompokan umanterhadapgeneralisasi empirik dan antar hubungan dari berbagai proposisi yang

17didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu baik yang akan diuji maupunyang telah diterima.d)sebagai peramal fakta; teori dapat melakukan peramalan denganmembuat ekstrapolasi dari yang sudah diketahui terhadap yang belumdiketahui.Dengan adanya kerangka konseptual maka minat penelitian akan lebihterfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunanhipotesis, serta memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagaivariabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.Contoh :“Pendidikan” adalah konsep. Agar dapat diukur maka dijabarkan dalambentuk variabel, misalnya ”Tingkat pendidikan atau jenis pendidikan”. “Ekonomikeluarga” adalah konsep maka diubah menjadi variabel “tingkat penghasilan”.Kedua konsep tersebut dapat disebut sebagai variabel bebas. Sedangkan konseplainnya dapat disebut sebagai variabel terikat, misalnya perilaku membuangsampah.Oleh karena itu, peneliti harus “konsisten” dalam memakainya. dari uraianpengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pengertian danperanan dari Kerangka Konseptual dalam suatu penelitian adalah suatu hubunganatau kaitan antara konsep-konsep atau variable-variable yang akan diamati ataudiukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Kerangka konseptual diharapkan

18akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabelyang akan diteliti.Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk proses dari keseluruhan dariproses penelitian dimana Kerangka konseptual harus menerangkan:a.Mengapa penelitian dilakukan ?Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data ataumasalah yang ditemukan. seperti, membandingkan hasil penelitian yangtelah ada dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang,membantah atau membenarkan hasil penelitian sebeumnya, menemukansuatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawabmasalah-masalah yang ada.b.Bagaimana proses penelitian dilakukan ?Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengankebutuhan yang akan diperlukan, ada yang melakukan penelitian denganmetode sampling, olah literarute (studi pustaka), studi kasus dan lainsebagainya.c.Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung daripemikiran yang sebelumnya tercantum dalam kerangka pemikiran,walaupun secara umum tidak semuanya apa yang di inginkan tidak sesuaidengan apa yang dipikirkan sebelumnya.

19d.Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu“mengapa penelitian itu dilakukan?” yakni untuk mencari kebenaran akansesuatu masalah yang kontropersi di kalangan masyarakat atau untukmembantah opini atau mitos yang tersebar sejak turun-temurun.Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagibanyak kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia.Kerangka konseptual dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitianberkenaan dengan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahassebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka perlu dilakukan deskripsi teoritismasing-masing variabel dengan argumentasi terhadap variasi besarnya variabelyang diteliti.Kerangka konseptual yang baik menurut Uma Sekaran sebagaimana yangdikutip oleh Sugiyono dalam Iskandar sebagai berikut :1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.2.Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubunganantara variabel-variabel yang akan diteliti, dan ada teoriyang melandasi.3.Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perludinyatakan dalam bentuk diagram, sehingga masalahpenelitian yang akan dicari jawabannya mudah dipahami.(2008 : 54)Iskandar mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif“kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangkapemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawabanjawaban ilmiah terhadap masalah-masalah penelitian yangmenjelaskan tentang variabel-variabel, hubungan antaravariabel-variabel secara teoritis yang berhubungan dengan

20hasil penelitian yang terdahulu yang kebenarannya dapatdiuji secara empiris” (2008:55)Pemilihan kerangka konseptual yang tepat pada sebagian besar penelitianditentukan oleh beberapa landasan, yaitu :1. Landasan pertama berpikir deduktif; analisisteori, konsep, prinsip, premisyang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harusmembuatan alisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua caracermat,sebelummemformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitiantersebut.2. Landasan kedua berpikir induktif; analisis penelusuran hasil penelitian oranglain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian.3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuanpenelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan kedua dengan caraberpikir kreatif-inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan danlogika berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitianMaka dengan ini peneliti menjabarkan kerangka AHANUNGBRAMANTYO”, yang memfokuskan penelitiannya Bagaimana analisis semiotikamakna nasionalisme yang menggunakan metode penelitian kualitatif danmenggunakan pendekatan metodelogi semiotika model ferdinand de sassure yangdilakukan secara terus menerus.

212.3.Kerangka TeoritisDalam menganalisa semiotika makna nasionalisme pada film soekarnokarya Hanung Bramantyo. Penelitian ini menggunakan teori Sign atau tanda nyaFerdinand De Saussure. Peneliti memilih dan memilah beberapa teori yang adadalam membahas Semiotika, sehingga bukan tanpa sebab Peneliti memilih teoriFerdinand De Saussure yang diterapkan dalam menganalisis semiotika film ini.Beberapa teori dan definisi Semiotics atau semiotika yang berkembang dan cukupterkenal salah satu tokohnya ialah menurut John Fiske. Sehingga Penelitimembahas sedikit pemahaman Semiotika menurut John Fiske seperti dibawah ini.Dalam teori semiotika, pokok studinya adalah tanda atau bagaimana caratanda-tanda itu bekerja juga dapat disebut semiologi. Tanda-tanda itu hanyamengemban arti pada dirinya sendiri, dengan kata lain jika diterapkan pada tandatanda bahasa, maka huruf, kata, dan kalimat tidak memiliki arti pada dirinya sendiri.Tanda-tanda itu hanya mengemban arti (significant) dalam kaitan denganpembacanya, pembaca itulah yang menghubungkan tanda dengan apa yangditandakan (signified) sebagai konvensi dalam sistem bahasa yang bersangkutan.Segala sesuatu memiliki system tanda, dapat dianggap teks. Contohnya di dalamfilm, majalah, televisi, iklan, brosur, koran, novel bahkan di surat cinta sekalipun.Semiotika adalah studi tentang pertandaan dan makna,ilmu tentang tanda, tentang bagaimana makna di bangundalam “teks” media, atau studi tentang bagaimana tandadari jenis karya apapun dalam masyarakat yangmengkomunikasikan makna (Fiske, 2004:282).

22Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuksesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tandamenunjuk pada seseorang, yakni, menciptakan di benakorang tersebut suatu tanda yang setara, atau barangkalisuatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yangdiciptakannya saya namakan interpretant dari tandapertama. Tanda itu menunjuk sesuatu, yakni objeknya.(Fiske, 2004: 63).Menurut John Fiske, terdapat tiga bidang studi utama dalam semiotika,yakni :1. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagaitanda yang berbeda, dan cara tanda-tanda itu terkaitdengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalahkontruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artianmanusia yang menggunakannya.2. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi inimencakup cara berbagai kode dikembangkan gunamemenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya ataumengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untukmentransmisikannya.3. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini padagilirannya bergantung pada penggunaan kode – kode dantanda – tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri(Fiske, 2004:60).John Fiske mengungkapkan kode-kode televisi (Television Codes) atauyang biasa disebut kode-kode yang digunakan dalam dunia pertelevisian. MenurutFiske, kode-kode yang muncul atau yang digunakan dalam acara televisi tersebutsaling berhubungan sehingga terbentuk sebuah makna. Menurut teori ini pula,sebuah realitas tidak muncul begitu saja melalui kode-kode yang timbul, namunjuga diolah melalui penginderaan serta referensi yang telah dimiliki oleh pemirsa

23televisi, sehingga sebuah kode akan dipersepsi secara berbeda oleh orang yangberbeda juga.Dari keterangan yang diungkapkan di atas, peneliti dapat kita pahami bahwasemiotika adalah pemahaman akan tanda yang dimana tanda itu adalah semua yangada di sekitar kita dan di kehidupan kita yang dapat dimaknakan oleh penggunatanda itu sendiri baik itu makna yang di sepakati secara konsensus ataupun tandayang memiliki makna yang berbeda. Pada dasarnya makna pada tanda dapatberubah sesuai dengan perkembangannya dan kebutuhan manusia. Kalau kitatelisik lebih jauh, semiotika memiliki pemahaman yang sangat luas karenasemiotika melibatkan setiap aspek kehidupan kita meski terkadang kita tidakmenyadari akan hal itu. Untuk itu semiotika merupakan hal yang menarik untukdiperdalam guna memahami bahwa kita merupakan bagian dari tanda itu sendiridan bagaimana memaknai tanda tersebut.2.3.1.Ilmu KomunikasiMenurut Aristoteles komunikasi adalah alat dimana warga masyarakatdapat berpartisipasi dalam demokrasi (ruben, 2002:21) dan menurut Harorl D.Lasswell, 1960.“Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yangmenjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa,kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa?” (Who?Says what? In which channel? To whom? With what effect?)(pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 19, Prof. Dr. HafiedCangara, M. Sc.) (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 2005,hal 69, Dedy Mulyana).

24Komunikasi pada umumnya adalah suatu proses penyampaian informasi(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasidilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasimasih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkansikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Pengertian komunikasi itu sendirimenurut para pakar komunikasi mengacu pada aktivitas hubungan manusia yangbiasa terjadi secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari.Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi kata “komunikasi” berasaldari bahasa Latin, communis, yang berarti membuat kebersamaan ataumembangun kebersamaan antara orang atau lebih (Vardiansyah, 2004 : 3).Sehingga Akar katanya communis adalah communico, yang artinya“berbagai” (Stuart, 1993).Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melaluipertukaran pesan.Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris,communicate, berarti :1. Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan, daninformasi.2. Untuk membuat tahu.3. Untuk membuat sama, dan4. Untuk mempunyai sebuah hubungan yangsimpatik.

25Sedangkan dalam kata benda (noun), communication,berarti :1. Pertukaran symbol, pesan-pesan yang sama, daninformasi2. Proses pertukaran di antara individu-individumelalui sistem simbol-simbol yang sama.3. Seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan,dan4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi(Stuart, 1993).Sedangkan dalam Buku Komunikasi Organisasi, definisi komunikasimenurut Carl I. Hovland, Janis, An Kelley adalah :“Communication is the process by which an individualtransmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior ofother individuals”.“Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individumengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untukmengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini merekamenganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagaisuatu hal”. (Muhammad, 2009 : 2)Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan dasar bagi setiap oranguntuk berinteraksi dengan orang lain dan berperan penting dalam sehari-hari. Setiapkesempatan dan waktu, kita akan selalu berkomunikasi dengan orang laindimanapun kita berada baik lingkungan perusahaan pemerintahan maupun swastadan lingkungan sosial. Komunikasi antar manusia bukan hanya saling berbicara,menyapa ataupun menulis, komunikasi dimaksudkan tentang bagaimana kitamemahami orang lain sebenarnya sehingga kita bisa saling memahami dan

26mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain kemudiandimanfaatkan untuk kepentingan bersama.Kebanyakan orang biasanya menjadikan komunikasi sebagai alat sematatanpa berupaya untuk bisa melihat dan memahami orang lain lebih seutuhnya.Komunikasi yang tidak efektif terjadi karena ketidaksesuaian antara fakta denganapa yang diucapkan/diinginkan, sehingga semuanya berjalan tanpa tujuan dan arah.Apalagi apabila kita berada dalam suatu lingkungan ataupun organisasi yang didalamnya memiliki bermacam individu dengan sifat/karakter yang berbeda-bedapula serta tingkat pemahaman dan pendidikan yang juga berbeda. Karena itu,kemampuan dalam berkomunikasi menjadi salah satu bagian penting untuk dapatbekerja sama dengan orang lain.Komunikasi yang efektif dapat terjalin dengan baik apabila kedua belahpihak saling mengakui kekurangan dan kelebihan orang lain serta mengertikelemahan orang lain. Oleh karena itu, segala hambatan dapat diatasi dengan baik,segala macam ego dalam diri kita dapat dihilangkan sehingga hanya ada keinginanuntuk bisa sali

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Review Penelitian Review penelit

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus