PENULISAN BUTIR SOAL*)

3y ago
441 Views
85 Downloads
802.39 KB
33 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Macey Ridenour
Transcription

PENULISAN BUTIR SOAL*)Oleh :Badrun Kartowagiran**)UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2012 *) Makalah disampaikan pada Pelatihan penulisan dan analisis butir soal bagiSumber daya PNS Dik-Rekinpeg, di Hotel Kawanua Aerotel, Jakarta padatanggal 10 Oktober 2012**) Dosen Universitas Negeri Yogyakarta1

PENULISAN DAN ANALISIS BUTIR SOALOleh: Badrun KartowagiranPENDAHULUANSetiap kegiatan pasti memiliki tujuan, demikian halnya dengan kegiatan pembelajaranjuga memiliki kegiatan. Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas perilakupeserta didik, termasuk prestasi belajarnya.Untuk mengetahui peningkatan ini, guru melakukanpenilaian. Penilaian itu sendiri didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahaninformasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.Agar informasi yang diperoleh tepat maka instrumen yang digunakan harus dipersiapkandengan baik. Menurut Tim Pusisjian (1997/1998), langkah-langkah pengembangan suatu tesprestasi belajar adalah : (1) penentuan tujuan tes, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) penulisan soal,(4) penelaahan soal (review dan revisi soal), (5) uji coba soal, termasuk analisis dan perbaikan,dan (6) perakitan soal menjadi perangkat tes.PENULISAN BUTIR SOALPada pelatihan ini hanya difokuskan pada penyusunan dan analisis butir yang digunakanuntuk mengungkap aspek kognitif. Untuk itu, sebelumnya akan disampaikan peringkat kognitifmenurut Bloom. Menurut Moore, B dan Stanley T (2010), taksonomi Bloom yang mencakup:mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan kreasimerupakan urutan, dari yang paling rendah (peringkat 1) ke yang paling tinggi (peringkat 6).Selanjutnya, Moore, B dan Stanley T (2010), menambahkan bahwa urutan nomor 1 – 3dikategorikan the lower level of thinking dan 4 -6 the higher level of thinking (HOT). Hal inisenada dengan pendapat Thomas, A. dan Thorne, G. (2007) yang mengatakan HOT is thinkingon a higher level than memorizing facts or telling something back to someone exactly the waythe it was told to you. When a person memorizes and gives back the information without havingto think about it, we call it rote memory. That's because it's much like a robot; it does what it'sprogrammed to do, but it doesn't think for itself. Kata kerja yang dapat digunakan padaperingkat kognitif Bloom dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1. Kata Kerja Dalam Peringkat Kognitif bungkanMenyelesaikanMenterjemahkanMelakukan 4C5C6MenganalisisMengkritikMengkreasiMembandingkan konsepMenentukanMerancangMemprediksikanMemberi anMembuat proposalMengupasMenyetujui pendapatMembangunMemeriksa embuat evaluasi1. Langkah-langkah Penulisan Butir SoalSeperti yang dijelaskan di atas bahwa langkah-langkah pengembangan suatu tesprestasi belajar adalah : (1) penentuan tujuan tes, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) penulisan soal,(4) penelaahan soal (review dan revisi soal), (5) uji coba soal, termasuk analisis dan perbaikan,dan (6) perakitan soal menjadi perangkat tes.3

a. Penentuan tujuan/penyusunan blueprintDalam melakukan pengetesan pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini dapatberupa tujuan khusus, misal untuk mengetahui penguasaan materi, tes diagnostik, atau tesseleksi; dan tujuan umum, misal untuk mengetahui pengetahuan umum dari sekelompokresponden atau sekelompok orang. Dalam kesempatan ini, tujuan pemberian tes adalah untukmengetahui penguasaan peserta didik pada kompetensi/sub kompetensi tertentu setelahdiajarkan. Penguasaan ini dapat diartikan, sejauh mana peserta didik memahami atau mungkinmenganalisis materi tertentu yang telah dibahas di ruang kelas. Dengan kata lain, pada tingkatkognitif mana mereka menguasai materi yang telah diberikan, ditugaskan, atau dibahas, yangbiasanya direncanakan dalam bentuk blue print. Tujuan tes harus jelas agar arah dan ruanglingkup pengembangan tes selanjutnya juga jelas.b. Penyusunan Kisi-kisiKisi-kisi adalah panduan atau acuan dalam menyiapkan bahan ajar, menyelenggarakanpembelajaran, dan mengembangkan butir-butir soal uji. Kisi-kisi soal tes yang merupakanbagian dari silabus ini biasanya berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,kegiatan pembelajaran, penilaian, waktu, dan sumber belajar. Hal yang harus diperhatikandalam menyusun kisi-kisi adalah indikator jabaran dari kempetensi dasar (KD), kompetensidasar jabaran dari standar kompetensi (SK), standar kompetensi jabaran dari standarkompetensi lulusan mata pelajaran (SKL-MP), dan standar kompetensi lulusan mata pelajaranjabaran dari standar kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-P), dan standar kompetensilulusan satuan pendidikan jabaran dari Tujuan Pendidikan Nasional.Kompetensi lulusan dijabarkan ke dalam subkompetensi, selanjutnya subkompetensidijabarkan menjadi indikator esensial dan deskriptor. Sama halnya pada kompetensi dansubkompetensi, kata utama dalam indikator esensial dan deskriptor juga kata kerja, hanya saja4

skope nya sama atau lebih sempit dan peringkat kognitifnya sama atau lebih rendah. Contohformat Kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 1.c. Penulisan butir-butir soal/tesPenulisan butir-butir soal merupakan langkah penting dalam upaya pengembangan alatukur kemampuan atau tes yang baik. Penulisan soal adalah penjabaran indikator jenis dantingkat perilaku yang hendak diukur menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknyasesuai dengan perinciannya dalam kisi-kisi. Butir soal merupakan jabaran atau dapat juga ujuddari indikator, Dengan demikian setiap pernyataan atau butir soal perlu dibuat sedemikian rupasehingga jelas apa yang ditanyakan dan jelas pula jawaban yang diminta. Mutu setiap butir soalakan menentukan mutu soal tes secara keseluruhan. Butir-butir soal harus memiliki tingkatpenalaran tinggi atau memiliki Higher Order Thinking (HOT).d. Telaah Soal atau Analisis Kualitatif SoalTelaah soal atau analisis kualitatif soal adalah mengkaji secara teoritik soal tes yangtelah tersusun. Telaah ini dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu aspek materi,aspek konstruksi, dan aspek bahasa.Tabel telaah butir dapat dilihat pada Lampiran 2.e. Ujicoba SoalUjicoba soal pada dasarnya adalah upaya untuk mengetahui kualitas soal tesberdasarkan pada empirik atau respon dari peserta tes. Hal ini dapat terwujud manakaladilakukan analisis empirik atau analisis kuantitatif, baik menggunakan teori klasik maupun teorimodern.f. Analisis EmpirikUntuk mengetahui kualitas butir soal, maka hasil uji coba harus dianalisis secaraempirik. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk melakukan analisis empirik ini, yaitu: teoriklasik dan teori respon. Masing-masing pendekatan ada kelebihan dan kekurangannya. Untuk5

responden yang kecil (kurang dari 100) lebih cocok menggunakan teori klasik, sebaliknya untukresponden yang besar (lebih besar dari 200) lebih cocok menggunakan teori respon butir.g. Perakitan Soal TesAgar skor tes yang diperoleh tepat dan dapat dipercaya maka soal tes harus valid danreliabel. Butir-butir soal perlu dirakit menjadi alat ukur yang yang terpadu. Hal-hal yang dapatmempengaruhi validitas skor tes adalah urutan nomor soal, pengelompokan bentuk-bentuksoal, tata letak soal, dan sebagainya. Untuk itu, ada baiknya soal tes disajikan mulai dari butirmudah ke yang susah, pengelompokan rapi, tata letak bagus dan tidak terpotong-potongkalimatnya, dan kemasannya menarik.2. Penulisan Butir Soal yang HOTSebelum penulisan butir-butir soal dimulai, terlebih dulu perlu dicermati peringkatkognitif atau Taksonomi Bloom yang mencakup mengingat, memahami, aluasi.Selanjutnya,taksonomiinidirevisi(Anderson, L.W., dan Krathwoh, D.R , 2001), yakni evaluasi berada pada tingkat 5, sedangkansintesis ditiadakan diganti dengan kreasi yang ditempatkan pada peringkat 6. Contoh soal padamasing-masing tingkat kognitif Bloom dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Contoh butir soal pada masing-masing tingkat kognitif BloomBUTIR SOAL URAIANBUTIR SOAL PILIHAN GANDAMengingatSebutkan Ibu Kota Republik Indonesia1. Ibu Kota Republik Indonesia adalah .A. BandungB. SurabayaC. JakartaD. Medan6

MemahamiBerilah contoh binatang kelas herbivoraBerikutinitermasukbinatangkelasherbivora, kecuali:a. sapib. kambingc. harimaud. kerbauAplikasiSebuah pensil diameter 1,5 Cm, panjang 10 Sebuah pensil diameter 1,5 Cm, panjang 10Cm dicelupkan seluruhnya ke sebuah gelas Cm dicelupkan seluruhnya ke sebuah gelasyang penuh air. Berapa CC air yang tumpah?yang penuh air. Jumlah air yang tumpahsebanyak .Atau:a. 15, 675 CCHitunglah pengurangan berikut.b. 150,674 CC643c. 441,964 CC278d. 492,705 CCAnalisisBandingkan kelebihan dan kelemahan buku-Untuk mata pelajaran Biologi SMP, daribuku biologi SMP yang ada di pasaran,berbagai buku yang ada, buku yang dapatterutama buku karangan Osama, Obama,menggantikanOgama, dan Oalahmak. Bagian mana dari keadalah buku karangan:empat buku itu yang memiliki kesamaan dana. Osamabagian mana yang memiliki perbedaan?.b. OtamaAtauc. OgamaMengapa buku Biologi SMP karangan Obamad. OalahmakbukukaranganObamadapat digantikan buku karangan Ogama?EvaluasiDari sekian siswa Bapak/Ibu, siapakah Dari sekian banyak siswa Bapak/Ibu, siswayang paling pinter?yang paling pintar adalah:a. Badub. Bedac. Budid. Bada7

KreasiOrang yang cinta perdamaian merupakanwarga negara yang yang baik. Kebanyakanorang terdidik lebih cinta perdamaian karenatertarik pada kemajuan. Kesimpulan darialinea ini adalah.Orang yang cinta perdamaian merupakanwarga negara yang yang baik. Kebanyakanorang terdidik lebih cinta perdamaian karenatertarik pada kemajuan. Kesimpulan darialinea ini adalah. .A. banyak orang yang cinta perdamaian tetapitidak terdidikB. kebanyakan orang yang terdidik bukanwarga negara yang baikC. warga negara yang baik pada umumnyaorang yang terdidik*D. orang yang cinta perdamaian belum tentuorang yang terdidikE. warga negara yang baik hanyalah orangorang yang terdidik3. Syarat Soal Tes yang baikSeperti instrumen lainnya, soal tes juga harus baik, yakni memiliki validitas danreliabilitas. Adapun penjelasan validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut.a. ValiditasValiditas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yangseharusnya diukur (Nunnally, 1978). Sementara itu, Linn dan Gronlund (1995) menjelaskanvaliditas mengacu pada kecukupan dan kelayakan interpretasi yang dibuat dari penilaian,berkenaan dengan penggunaan khusus. Sedangkan Azwar (1996) menjelaskan suatu tes dapatdikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya,atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya testersebut. Sisi lain yang sangat penting dalam konsep validitas adalah kecermatan pengukuran,yakni kemampuan untuk mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil sekalipun yang ada padaatribut yang diukurnya.Dalam pengukuran terhadap atribut psikologis, validitas sangat sulit dicapai. Hal inidapat difahami karena pengukuran terhadap variabel psikologis dan sosial mengandung8

kesalahan yang lebih banyak daripada pengukuran variabel yang bersifat fisik. Oleh karenasulitnya menentukan validitas yang sebenarnya, maka yang dapat dilakukan adalahmengestimasi validitas instrumen dengan perhitungan tertentu.Pengukuran psikologi itu mempunyai fungsi : (1) penegakan suatu hubungan statistikdengan variabel khusus, (2) representasi isi dari sesuatu, dan (3) pengukuran sifat-sifatpsikologis. Oleh karenanya, validitas itu dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu: (1)validitas kriteria, (2) validitas isi, dan (3) validitas konstruk (Nunnally, 1978, Allen & Yen, 1979,Fernandes, 1984, Woolfolk & McCane, 1984, dan Lawrence, 1994).Validitas berdasarkan kriteria dibedakan menjadi dua, yaitu validitas prediktif danvaliditas konkuren. Fernandes (1984) mengatakan validitas berdasarkan kriteria dimaksudkanuntukmenjawab pertanyaan: “How well test performance predicts future performance(predictive validity) or estimate current performance on some valued measure other than thetest itself (concurrent validity)?”. Hal senada juga disampaikan oleh Lawrence (1994) ediktifbilatesitumampumemprediksikan kemampuan yang akan datang. Dalam analisis validitas prediktif, performansiyang hendak diprediksikan disebut dengan kriteria. Besar kecilnya harga estimasi validitasprediktif suatu instrumen digambarkan dengan keofisien korelasi antara prediktor dengankriteria tersebut.Validitas isi suatu instrumen adalah sejauhmana butir-butir dalam instrumen itu mewakilikomponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan sejauhmana butir-butir itu mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (Fernandes, 1984;Nunnally, 1978). Sementara itu Lawrence (1994) menjelaskan bahwa validitas isi iturepresentativitas pertanyaan terhadap kemampuan khusus yang harus kkansejauhmanainstrumenmengungkap suatu trait atau konstruk teoretis yang hendak diukurnya (Fernandes, 1984;Nunnally, 1978). Prosedur validasi konstruk diawali dari suatu identifikasimengenai variabel yang hendak diukurdan batasandan dinyatakan dalam bentuk konstruk logisberdasarkan teori mengenai variabel tersebut. Dari teori ini ditarik suatu konskuensi praktismengenai hasil pengukuran pada kondisi tertentu, dan konskuensi inilah yang akan dibuktikan9

secara empiris. Apabila hasilnya sesuai dengan harapan maka instrumen itu dianggap memilikivaliditas konstruk yang baik.Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi, yakni butir-butir soal yangditanyakan kepada peserta

prestasi belajar adalah : (1) penentuan tujuan tes, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) penulisan soal, (4) penelaahan soal (review dan revisi soal), (5) uji coba soal, termasuk analisis dan perbaikan, dan (6) perakitan soal menjadi perangkat tes. PENULISAN BUTIR SOAL Pada pelatihan ini hanya difokuskan pada penyusunan dan analisis butir yang digunakan untuk mengungkap aspek kognitif. Untuk itu .

Related Documents:

butir soal latihan, 131 butir soal uji kompetensi dan 29 butir soal ulangan akhir semester I terdapat 155 butir soal atau 34,60% yang sesuai dengan model PISA dan 293 butir soal tidak serupa PISA atau 65,40% dari jumlah keseluruhan soal. Soal serupa PISA banyak terdapat dalam bab I, III dan IV dengan materi pokok bilangan,

2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang analisis butir soal kepada TPK sekolah dan guru/MGMP sekolah, antara lain mencakup: a. Dasar dan acuan pelaksanaan analisis butir soal b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan analisis butir soal c. Manfaat analisis butir soal d. Hasil yang diharapkan dari analisis butir soal e.

JUKNIS PENULISAN BUTIR SOAL DI SMA 2010-Direktorat Pembinaan SMA . pendidik dituntut agar mempunyai kompetensi dalam penyusunan butir soal sehingga butir soal tersebut dapat berfungsi secara optimal. Berdasarkan hasil supervisi dan evaluasi keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan . tidak melakukan analisis butir soal, sehingga tidak .

penulisan kisi-kisi, penulisan soal, telaah (analisis kualitatif), ujicoba, analisis kuantitatif soal, dan kalibrasi soal. Soal-soal yang terbukti bermutu secara kualitatif dan kuantitiatif dikumpulkan dan disimpan dalam bank soal. Alur kegiatan pengembangan bank soal di Puspendik terlihat dalam diagram berikut. Penulis Soal Soal Mentah D i t e r i m a D i t o l a k Baik Kurang Baik Revisi U j .

PENULISAN SOAL BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2020 . ALUR PENGEMBANGAN BANK SOAL PENYUSUNAN KISI-KISI PENULISAN SOAL TELAAH SOAL ANALISIS UJI COBA PERAKITAN BANK SOAL. BENTUK SOAL ./? ?/! Pilihan Ganda Kompleks* Pilihan Ganda Menjodohkan Isian/Jawaban Singkat .

butir soal yang paling mudah adalah butir soal nomor 8 . dengan tingkat kesukaran bernilai 0,88 (mendekati 1). Dari analisis kualitas butir soal pilihan . ganda Ulangan Harian Mata Pelajaran Biologi SMA . Kartika III-1 Banyubiru tahun pelajaran . 2016/ 2017 secara kuantitatif kurang baik menurut . pendekatan teori respon butir.

soal, dan soal buatan guru kelas VIII pilihan SMPN 1 Mempura Tahun Pelajaran 2017/2018. Mencocokkan soal buatan guru matematika yang digunakan dengan kisi-kisi soal dan silabus. 3. Mencocokkan soal buatan guru dengan kaidah-kaidah menelaah butir soal. Butir soal dianalisis menggunakan lembar analisis. Lembar analisis adalah

Gurukripa’s Guideline Answers for Nov 2016 CA Inter (IPC) Advanced Accounting – Group II Exam Nov 2016.2 Purpose / Utilisation Loan Interest Treatment 3. Working Capital 4 0.10 Written off to P&L A/c as Expense, as per AS – 16. 4. Purchase of Vehicles 1 0.025 Debited to Profit and Loss A/c. (Assumed immediate delivery taken and it is ready for use and hence not a Qualifying Asset) 5 .