PENGARUH FASILITAS KERJA, KOMUNIKASI, KOMITMEN

2y ago
93 Views
6 Downloads
583.40 KB
12 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Ronan Orellana
Transcription

PENGARUH FASILITAS KERJA, KOMUNIKASI, KOMITMENORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJAPEGAWAI PADA KANTOR XElma Anisya1, Firmansyah Kusasi2, Nurhasanah3Email:Elmaanisya@gmail.comJurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali HajiABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Fasilitas Kerja,Komunikasi, Komitmen Organisasi, serta Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.Populasi didalam penelitian adalah berjumlah 235 pegawai tetap pada Kantor X.Dengan metode slovin, diperoleh sampel sebanyak 70 pegawai. Jenis penelitianini adalah penelitian kuantitatif. Data dianalisis menggunakan analisis regresilinear berganda, termasuk uji T, uji F dan koefisien determinasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Fasilitas kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadapkepuasan kerja pegawai, Komunikasi (X2) berpengaruh signifikan terhadapkepuasan kerja pegawai, Komitmen Organisasi (X3) tidak berpengaruh signifikanterhadap kepuasan kerja pegawai, Kompensasi (X4) berpengaruh signifikanterhadap kepuasan kerja pegawai, dan Hasil uji F diperoleh nilai 14,694mengidentifikasikan bahwa fasilitas kerja, komunikasi, komitmen organisasi, sertakompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Y).Berdasarkan uji koefisien determinasi, sekitar 44,3% kepuasan kerja dipengaruhioleh fasilitas kerja, komunikasi, komitmen organisasi, serta kompensasi. Sisanya55,7% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dijelaskan didalam penelitianiniKata kunci: Kepuasan Kerja, Fasilitas Kerja, Komunikasi, KomitmenOrganisasi dan KompensasiPENDAHULUANKeberadaan sumber daya manusia memainkan peranan yang sangatpenting didalam sebuah organisasi. Oleh sebab itu dibutuhkan sumber dayamanusia yang berkualitas. Salah satu cara agar pegawai bersedia untuk bekerjadengan lebih baik, maka pegawai tersebut harus memperoleh kepuasan kerjaterlebih dahulu. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkanatau tidak menyenangkan para pegawai memandang pekerjaan mereka. Untukmencapai kepuasan kerja pegawai tentunya perlu didukung dengan faktor-faktoryang dapat menjadi penunjang dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai.Untuk mencapai tingkat kepuasan kerja tentunya perlu didukung denganfaktor-faktor yang dapat menjadi penunjang dalam peningkatan kepuasan kerja.Adapun faktor tersebut dapat berupa pemberian fasilitas kerja yang memadai danjuga baik dengan kondisi layak pakai dan terpelihara. Selain fasilitas kerja,komunikasi dalam sebuah organisasi juga dapat mempengaruhi kepuasan kerjapegawai karena komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi antar manusia.Dalam organisasi adanya komitmen organisasi sangat dibutuhkan untuk1

meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Dimana komitmen organisasi ini dibangunatas dasar kepercayaan pekerja, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuanorganisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Faktorselanjutnya yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai adalah pemberiankompensasi. Kompensasi disini merupakan semua pendapatan yang diterima olehseorang pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi mereka dalam organisasi.Sumber daya Manusia pada Kantor X pada saat ini masih kurang, baiksecara kuantitas maupun kualitas. Sedangkan untuk meningkatkan kepuasan kerjayang ada pada kantor X, tentunya pemberdayaan pegawai perlu diperhatikan.Dimana fasilitas kerja bagi pegawai yang ada perlu diperbaharui dan dipeliharadengan baik, sehingga pegawai merasa nyaman dan terbantu dalam bekerja.Selalu menjaga komunikasi antar pegawai maupun atasan terjalin dengan baik,sehingga dapat tercapainya tujuan dari instansi, komunikasi yang terjalin denganbaik akan membuat pegawai merasa nyaman bekerja dalam instansi tersebut.Kurangnya komitmen organisasi pada diri pegawai membuat pegawai merasabelum mempunyai keikatan emosional terhadap instansi, sehingga memicukurangnya kepuasan kerja pada diri pegawai. Kompensasi yang tidak sesuai dantidak adil akan membuat pegawai merasa tidak puas didalam bekerja.Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik untukmengangkat topik ini dalam sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh FasilitasKerja, Komunikasi, Komitmen Oganisasi dan Kompensasi terhadapKepuasan Kerja Pegawai pada Kantor X”.PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitianini adalah :1. Apakah Fasilitas kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai padaKantor X ?2. Apakah Komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai padaKantor X ?3. Apakah Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerjapegawai pada Kantor X ?4. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai padaKantor X ?5. Apakah Fasilitas kerja, Komunikasi, Komitmen organisasi danKompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerjapegawai pada Kantor X ?TUJUAN PENELITIANBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui pengaruh Fasilitas kerja terhadap kepuasan kerjapegawai pada Kantor X.2. Untuk mengetahui pengaruh Komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawaipada Kantor X.2

3. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen organisasi terhadap kepuasankerja pegawai pada Kantor X.4. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi terhadap kepuasan keja pegawaipada Kantor X.5. Untuk mengetahui pengaruh Fasilitas kerja, Komunikasi, Komitmenorganisasi dan Kompensasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerjapegawai pada Kantor X.BAHAN DAN METODEBahanFasilitas Kerjafasilitas kerja merupakan sarana penunjang bagi pegawai untuk melakukanpekerjaan yang diberikan kepadanya. fasilitas kerja yang memadai tentu saja akanberdampak positif pada proses kerja dalam perusahaan tersebut. Menurut SuadHusnan (dalam Pangarso, 2016) Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayananperusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhikebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kepuasankerja karyawan.Indikator-Indikator Fasilitas KerjaIndikator Fasilitas Menurut Hartanto (dalam Bamatraf, 2014) adalah:1. Mempunyai bentuk fisik2. Dipakai atau digunakan secara efektif dalam kegiatan normal perusahaan3. Mempunyai jangka waktu kegunaan atau umut relative permanen dari satuperiode akuntansi atau lebih dari satu tahun4. Manfaat dimasa yang akan datangKomunikasiKomunikasi adalah proses penyampaian informasi yang berlangsung padaorganisasi. Menurut Wijayanto (2012) komunikasi adalah proses pertukaraninformasi yang berlangsung pada organisasi. Komunikasi yang efektif dan efisiensangat mempengaruhi kinerja organisasi.Indikator-Indikator KomunikasiMenurut Robbins (dalam indriyani, 2015) Indikator komunikasi adalah:1. Komunikasi ke bawah,2. Komunikasi ke atas,3. Komunikasi lateral,4. Komunikasi diagonal,5. Komunikasi informal.3

Komitmen OrganisasiKomitmen organisasi merupakan perasaan rasa memiliki seseorang pegawaiterhadap organisasi nya, serta berusaha mewujudkan tujuan dan keinginan untukbertahan dalam organisasi. Menurut Suparyadi, (2015:451) komitmen organisasimerupakan sikap yang menunjukkan lebih dari sekedar keanggotaan formal, tetapijuga meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakantingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi mencapai tujuannya.Indikator-Indikator Komitmen OrganisasiAlan dan Meyer (dalam Hermanovita, 2012) berpendapat indikator komitmenorganisasi yang terdiri atas:1. Komitmen afektif,2. Komitmen kontinuans,3. Komitmen normative.KompensasiKompensasi yaitu balas jasa yang diberikan dalam bentuk material dan nonmaterial yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan agar karyawandapat bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuanperusahaan. Menurut Hamali (2016: 78), Mengemukakan bahwa Kompensasidimaksudkan sebagai balas jasa (reward) perusahaan terhadap pengorbananwaktu, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan karyawan kepada perusahaaan.Indikator- Indikator KompensasiMenurut Wibowo (dalam Hermanovita, 2012) terdapat dua indikator untukmengukur variabel kompensasi, yaitu:1. Kompensasi Langsung,2. Kompensasi Tidak Langsung.Kepuasan KerjaKepuasan kerja yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadappekerjaannya, dan begitu juga sebaliknya jika seseorang memiliki kepuasan yangrendah maka akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya.Menurut Handoko (2017: 193) mengemukakan bahwa kepuasan kerja (jobsatisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidakmenyenangkan bagi para pegawai memandang pekerjaan mereka.Indikator-Indikator Kepuasan KerjaIndikator-indikator yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan menurutHasibuan (dalam Hermanovita, 2012) adalah:1) Moral kerja,2) Kedisiplinan,4

3) Prestasi kerja.Kerangka PemikiranFasilitas Kerja (X1)H1Komunikasi (X2)H2H3H4Komitmen Organisasi(X3)KepuasanKerja (Y)H5Kompensasi (X4)2.1 Gambar Kerangka PemikiranHipotesisBerdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian empiris di atas,maka peneliti mengajukan beberapa hipotesis dalam peneltian ini sebagai berikut :H1: Diduga Fasilitas Kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawaiH2: Diduga Komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawaiH3: Diduga Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawaiH4: Diduga Kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawaiH5: Diduga Fasilitas Kerja, Komunikasi, Komitmen Organisasi, dan Kompensasiterhadap kepuasan kerja pegawaiMetodeVariabel independen dalam penelitian ini adalah fasilitas kerja, komunikasi,komitmen organisasi, serta kompensasi dan variabel dependennya adalahkepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan pada Kantor X. Adapun penelitian inimulai dilaksanakan dari bulan Februari 2018.Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. MenurutSugiyono (2015 : 35) kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan padafilsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data dengan menggunakan instrument penelitian, analisis databersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telahditetapkan.Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai tetap Kantor X sebanyak 235pegawai. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan rumus slovin sebagai berikut :n Sehingga diperoleh sebanyak 70 responden dalam penelitian ini.5

HASIL PENELITIAN1.Hasil Uji Asumsi KlasikUji NormalitasMenurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuaan untuk mengukur mengujiapaakah dalam suatu model regresi linear variabel pengganggu atau residualmemilki distribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas terpenuhi karenaberdasarkan grafik normal p-plot data berdistribusi normal.Gambar 1 Grafik Normal P-Plot(Sumber: Output Data Olahan SPSS 23)Uji MultikolinearitasMenurut Ghozali (2016), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakahadanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidakterjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya muktikolinearitasdapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dannilai tolarancenya. Jika VIF kurang dari 10 dan nilai nilai tolerance lebih dari 0,1.Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadinya multikolinearitas diantara variabelbebas.Tabel 2 Hasil Uji MultikolinearitasCoefficients1aCollinearity StatisticsModelToleranceVIFfasilitas kerja.8911.123Komunikasi.7661.306komitmen organisasi.7821.280Kompensasi.7801.281a. Dependent Variable: kepuasan kerja(Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 23)Uji HeteroskedastisitasMenurut Ghozali (2016), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengujiapakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain. Adapun didalam penelitian ini terlihat titiktitik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang berarti danmemenuhi asumsi heteroskedastisitas.6

Gambar 2 Grafik Scatterplot(Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 23)Uji AutokorelasiMenurut Ghozali (2013), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalammodel regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tdengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadikorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mengetahuiautokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Run Test.Tabel 3 Hasil Uji AutokorelasiRuns TestUnstandardizedResidualaTest Value.51544Cases Test Value35Cases Test Value35Total Cases70Number of Runs40Z.963Asymp. Sig. (2-tailed).335a. Median(Sumber : Hasil Pengolahan Data Spss 2018)Analisis Regreai Linear BergandaMenurut Sujarweni (2015), analisis regresi linear berganda digunakan untukmengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Tabel 4 Hasil Uji Analisis Regresi Linear BergandaCoefficientsModel1aUnstandardized CoefficientsBStd. Error(Constant)fasilitas kerjaKomunikasikomitmen organisasiKompensasia. Dependent Variable: kepuasan 872.2583.3871.2962.691.027.001.199.009Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 23Berdasarkan tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linear bergandasebagai berikut:7

1.2.3.4.5.Y a b1 x1 b2 x2 b3 x3 b4 x4 eY 0,807 0,211 0,625 0,115 0,388Nilai konstanta (α) sebesar 0,807 artinya apabila variabel fasilitas kerja,komunikasi, komitmen organisasi dan kompensasi sama dengan nol, makakepuasan kerja naik sebesar 0,807.Apabila variabel fasilitas kerja (X1) naik sebesar 1 satuan, maka nilai Y naiksebesar 0,211 dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap tetap.Apabila variabel komunikasi (X2) naik sebesar 1 satuan, maka nilai Y naiksebesar 0,625 dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap tetap.Apabila variabel komitmen organisasi (X3) naik sebesar 1 satuan, maka nilaiY naik sebesar 0,115 dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap tetap.Apabila variabel kompensasi (X4) naik sebesar 1 satuan, maka nilai Y naiksebesar 0,388 dengan asumsi bahwa variabel lainnya dianggap tetap.Pengujian Hipotesis1. Hasil Uji tUji t bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (fasilitas kerja,komunikasi, Komitmen organisasi, serta kepuasan kerja) terhadap variabel terikat(kepuasan kerja) secara terpisah.Tabel 5 Hasil Uji tModel1Unstandardized CoefficientsBStd. Error(Constant)fasilitas kerjaKomunikasikomitmen organisasiKompensasia. Dependent Variable: kepuasan 872.2583.3871.2962.691.027.001.199.009Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 231. Variabel fasilitas kerja nilai sign 0,027 dan nilai thitung 2,258. Ini berartinilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,027 ( 0,05). Serta berdasarkanperbandingan thitung dengan ttabel, didapat thitung 2,258 dan ttabel 1,668 (2,258 1,668). Maka hal ini Ha diterima dan Ho ditolak sehingga fasilitas kerjasecara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja.2. Variabel komunikasi nilai sign 0,001 dan nilai thitung 3,387. Ini berartinilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,001 ( 0,05). Serta berdasarkanperbandingan thitung dengan ttabel, didapat thitung 3,387 dan ttabel 1,668 (3,387 1,668). Maka hal ini Ha diterima dan Ho ditolak sehingga komunikasisecara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja.3. Variabel komitmen organisasi nilai sign 0,119 dan nilai thitung 1,296 Iniberarti nilai sig lebih besar dari taraf signifikansi 0,119 ( 0,05). Sertaberdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel, didapat thitung 1,296 dan ttabel1,668 (1,296 1,668). Maka hal ini Ha ditolak dan Ho diterima sehingga8

4.komitmen organisasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasankerja.Variabel kompensasi nilai sign 0,009 dan nilai thitung 2,691. Ini berartinilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,009 ( 0,05). Serta berdasarkanperbandingan thitung dengan ttabel, didapat thitung 2,691 dan ttabel 1,668 (2,691 1,668). Maka hal ini Ha diterima dan Ho ditolak sehingga kompensasisecara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja.2. Hasil Uji FUji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independenyang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabeldependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Berdasarkan hasil penelitiandiperoleh nilai F hitung F tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima danH0 ditolak, sehingga fasilitas kerja, komunikasi, komitmen organisasi,kompensasi secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja Pegawai KantorX.Tabel 6 Hasil Uji FaANOVAModel1Sum of SquaresdfMean .3861285.48669TotalF14.694Sig.000ba. Dependent Variable: kepuasan kerjab. Predictors: (Constant), kompensasi, fasilitas kerja, komitmen organisasi, komunikasiSumber : Hasil Output SPSS 23Analisis Koefisien DeterminasiAnalisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untukmengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentakterhadap variabel dependen. Adjusted R2 dalam penelitian ini adalah 0,443 hal inimenujukkan bahwa sebesar 44,3% kepuasan kerja pada Kantor X dipengaruhioleh fasilitas kerja, komunikasi, komitmen organisasi serta kompensasi.Sedangkan sisanya sebesar 55,7 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktorlain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Adapun hasil analisis koefisiendeterminasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 7 Hasil Analisis Koefisien DeterminasibModel SummaryModel1R.689Adjusted RStd. Error of theSquareEstimateR Squarea.475.44393.223

a. Predictors: (Constant), kompensasi, fasilitas kerja,komitmen organisasi, komunikasib. Dependent Variable: kepuasan kerjaSumber : Hasil Output SPSS 23PEMBAHASANPembahasan HipotesisPengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja PegawaiBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa FasilitasKerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai dengan melihat thitung (2,258) ttabel (1,668) terlihat bahwa terdapat pengaruh antara variabelfasilitas kerja terhadap kepuasan kerja pegawai. Selain itu juga dilihat dari nilaisignifikansi bahwa nilai sig lebih kecil dari pada nilai taraf signifikansi yaitu,0,027 (0,05). Dimana dai pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dilihat bahwaHa diterima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial fasilitaskerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja PegawaiBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwaKomunikasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai denganmelihat t hitung (3,387) ttabel (1,668) terlihat bahwa terdapat pengaruh antaravariabel komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Selain itu juga dilihat darinilai signifikansi bahwa nilai sig lebih kecil dari pada nilai taraf signifikansi yaitu,0,001 (0,05). Dimana dai pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dilihat bahwaHa diterima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsialkomunikasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja PegawaiBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwaKomitmen Organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan KerjaPegawai dengan melihat t hitung (1,296) ttabel (1,668) terlihat bahwa tidak terdapatpengaruh antara variabel komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Selain itujuga dilihat dari nilai signifikansi bahwa nilai sig lebih besar dari pada nilai tarafsignifikansi yaitu, 0,119 (0,05). Dimana dari pengujian hipotesis yang dilakukandapat dilihat bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwasecara parsial komitmen Organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadapkepuasan kerja pegawai.Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja PegawaiBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwaKompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai denganmelihat t hitung (2,691) ttabel (1,668) terlihat bahwa terdapat pengaruh antaravariabel kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Selain itu juga

terhadap kepuasan kerja pegawai, dan Hasil uji F diperoleh nilai 14,694 . Untuk mengetahui pengaruh Komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor X. 3 . (reward) perusahaan terhadap pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan karyawan kepada perusahaaan. Indikator- Indikator Kompensasi

Related Documents:

Pengaruh Komitmen Kerja, Motivasi Kerja, Stres Kerja, Lingkungan Kerja Non Fisik, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Kartika I-5 Padang . penulisan skripsi yang telah memberikan bantuan, kritik dan saran dalam . menengah maupun tinggi.Menggagas persoalan pendidikan pada dasarnya adalah menggagas persoalan kebudayaan dan peradaban. .

komitmen organisasional. b. Pengaruh Komitmen Profesional terhadap kepuasan Kerja Menurut Aranya et al (1981) dalam Trisnaningsih (2004).Komitmen profesional dapat didefinisikan sebagai kepercayaan pada tujuan dan nilai dari organisasi, keinginan yang bersunguh-sunguh untuk kepentingan profesi dan memelihara hubungan keharmonisan

kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja (Tanjung, 2016). Dari uraian mengenai beban kerja dan lingkungan kerja, dapat saya simpulkan bahwa pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh, dimana pemberian beban kerja

produktivitas kerja karyawan, motivasi kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, dan komitmen organisasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan dan uji F test secara bersama-sama menunjukkan bahwa disiplin kerja, motivasi

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Beban Kerja sebagai Variabel Moderating Studi Pada RSUD Pangkep Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi oleh beban kerja pada

Safety Code for Elevators and Escalators, ASME A17.1-2013, as amended in this ordinance and Appendices A through D, F through J, L, M and P through V. Exceptions: 1.1. ASME A17.1 Sections 5.4, 5.5, 5.10 ((and)) , 5.11, and 5.12 are not adopted. 1.2. ASME A17.1 Section 1.2.1, Purpose, is not adopted. 2015 SEATTLE BUILDING CODE 639 . ELEVATORS AND CONVEYING SYSTEMS . 2. Safety Standard for .