PENGARUH EKSTRAK LIMBAH BAWANG MERAH (Alium Cepa

2y ago
47 Views
2 Downloads
2.75 MB
122 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Mia Martinelli
Transcription

PENGARUH EKSTRAK LIMBAH BAWANG MERAH (Alium cepa L.)TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)SECARA HIDROPONIK SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIKUMMATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHANSKRIPSIDiajukan Oleh:IRAWATI SYFANDYNIM. 281 223 089Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProgram Studi Pendidikan BiologiFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM-BANDA ACEH2017 M/1438 H

ABSTRAKEkstrak limbah bawang merah bersumber dari pedagang sayurankawasan Darussalam Banda Aceh. Banyak limbah bawang merah yangdapat di manfaatkan sebagai sesuatu yang berguna untuk kebutuhanunsur hara pada tanaman. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh penggunaan esktrak limbah bawang merah terhadappertumbuhan tanaman sawi dan hasil penelitian digunakan sebagaimodul praktikum laboratorium mata kuliah fisiologi tumbuhan.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acaklengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakukan dan 5 ulangan.Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah kontrol 0%, P1 2%, P24%, P3 6%. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biologi FTK UINAr-Raniry Banda Aceh, Maret Sampai April 2017. Objek dalampenelitian ini adalah tanaman sawi (Brassica juncae L). parameteryang diukur dalam penelitian yaitu tinggi tanaman dan jumlah daunsawi pada hari ke-5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 sampai ke-40 hari setelahtanam (HST). Data dianalisis mengunakan ANOVA. Hasil penelitianmenunjukan bahwa pemberian ekstrak limbah bawang merahberpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi yang meliputitinggi tanaman serta jumlah daun sawi. Konsentrasi ekstrak limbahbawang merah yang paling baik yaitu P3 6% dan P2 4%.

Kata kunci: ekstrak, limbah bawang merah, pertumbuhan tanamansawi.

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWTatas segala rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ekstrak LimbahBawang Merah Terhadap pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassicajuncea L.) Secara Hidroponik Sebagai Penunjang Praktikum MataKuliah Fisiologi”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada suritauladan kita Nabi Muhammmad SAW beserta keluarga, para sahabatdan para pengikutnya yang istiqamah hingga akhir zaman.Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalammenyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penulisan skripsi ini bukanlah suatu halyang ringan, penulis sendiri merasa kesulitan. Namun berkatketekunan, motivasi, ide-ide, bantuan keluarga, sahabat- sahabat danbimbingan serta arahan dosen pembimbing, akhirnya penulisan skripsiini dapat terselesaikan.Proses penyusunan skripsi ini tentu tidak lepas dari dorongandan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu melalui katapengantar ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:

1. Bapak Dr. Mujiburrahman, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyahdan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry yang telah menyetujuipenyusunan skripsi ini.2.Bapak Samsul Kamal,S.Pd.,MPd.,selaku ketua jurusan pendidikanBiologi UIN Ar-Raniry,3.Ibu Lina Rahmawati, M.Si selaku pembimbing I yang telahmembimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikanskripsi ini.4.Ibu Nafisah Hanim, M.Pd selaku pembimbing II yang telahmembimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikanskripsi ini.5.Ibu Hj. Dra. Nursalmi Mahdi, M.Ed, St selaku penasehatakademik yang telah banyak memberikan dukungan selama ini.6. Teristimewa kepada orang tua Siti Hajar, yang telah merawat danmendidik saya dengan penuh kasih sayang, membiayai perkuliahan,memotivasi, serta do’a yang tiada hentinya. Semoga Allah selalumelimpahkan kasih sayang-Nya kepada mereka).7. Untuk sahabat tersayang (desi wardah) dan Para teman-temanseperjuangan dan seluruh teman angkatan 2012 Prodi PendidikanBiologi yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data,dukungan, dan semangat hingga terselesaikannya penulisan skripsiini.8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik langsung ataupuntidak langsung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.9.Semoga bantuan dan jerih payah semua pihak dapat bernilaiibadah disisi Allah SWT. Penulis menyadari atas keterbatasanpengetahuan dan kekurangan penulis, tidak tertutup kemungkinan

terdapat kekurangan bahkan kesalahan dalam penulisan ini. Olehkarena itu penulis mengharap saran dan kritikan yang dapatdijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagipengembangan pendidikan ke arah yang lebih baik.Banda Aceh, 20 Juli 2017Penulis

DAFTAR ISILEMBAR JUDUL.iLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .iiLEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .iiiLEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .ivABSRAK .vKATA PENGANTAR .viDAFTAR ISI .ixDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR GRAFIK .xiiiDAFTAR LAMPIRAN .xivBAB I : PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang Masalah.1B. Rumusan Masalah .8C. Tujuan Penelitian .8D. Manfaat Penelitian .9E. Defenisi Operasional .10

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .14A. Diskripsi Bawang Merah (Allium cepa L.).141. Diskripsi Bawang Merah (Allium cepa L.).142. Produksi Bawang Merah (Allium cepa L.) .153. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.).16B. Diskripsi Tanaman Sawi (Brassica juncae L.) 181. Pengertian Sawi (Brassica juncae L.) 182. Karakteristik Sawi (Brassica juncae L.) 193. Klasifikasi Sawi (Brassica juncae L.) 204. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Sawi(Brassica juncae L.) 205. Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncae L.).21C. Sistem Hidroponik .221. Pengertian Hidroponik .222. Kelebihan Bertanam Secara Hidroponik 233. Metode Hidroponik 24a. Hidroponik Subtrat .24b. Hidroponik NFT (Nutrien Film Technique).244. Pembuatan Media Hidroponik NFT (NutrienFilm Technique) .24D. Aplikasi Pengaruh Ekstrak Limbah BAwangMerah (Allium cepa L.) Terhadap PertumbuhanTanaman Sawi (Brassica juncae L.) HidroponikSebagai Referensi Praktikum Mata KuliahFisiologi Tumbuhan 25

BAB III : METODE PENELITIAN .28A. Rancangan Penelitian .28B. Desain Penelitian .281. Bagan Percobaan 28C. Lokasi dan Waktu Penelitian .29D. Alat dan Bahan 29E. Prosedur Penelitian .301. Pembuatan Ekstrak Bawang Merah 302. Persiapan Bibit Tanaman Sawi .303. Penanaman .314. Pemberian Ekstrak Bawang Merah TerhadapTanaman Sawi 315. Parameter Penelitian .331. Jumlah Daun .332. Tinggi Tanaman .33F. Teknik Analisis Data .33BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN .35A. Analisis Hasil Penelitian .351. Pengaruh Ekstrak Limbah Bawang MerahTerhadap Tinggi Tanaman Sawi (Brassicajuncae L.) .35

2. Pengaruh Ekstrak Limbah Bawang MerahTerhadapJumlahDaunTanamanSawi(Brassica juncae L.) .44B. Pembahasan .53BAB V : PENUTUP .62A. Kesimpulan .62B. Saran 62DAFTAR PUSTAKA .64LAMPIRAN 68RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABELTabelHalaman3.1 : Daftar Alat yang Digunakan Dalam Penelitian . 253.2 : Daftar Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian 264.1 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 5 Hari Setelah Tanam (HST) . 314.2 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 10 Hari Setelah Tanam (HST) 324.3 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 15 Hari Setelah Tanam (HST) 334.4 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 20 Hari Setelah Tanam (HST) 344.5 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 25 Hari Setelah Tanam (HST) 354.6 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 30 Hari Setelah Tanam (HST) 364.7 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 35 Hari Setelah Tanam (HST) 374.8 : Rata-rata Tinggi Tanaman Sawi 40 Hari Setelah Tanam (HST) 384.9 : Rata-rata Jumlah Daun Sawi 5 Hari Setelah Tanam (HST) 404.10: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 10 Hari Setelah Tanam (HST) . 404.11: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 15 Hari Setelah Tanam (HST) . 41

4.12: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 20 Hari Setelah Tanam (HST) . 424.13: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 25 Hari Setelah Tanam (HST) . 424.14: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 30 Hari Setelah Tanam (HST) . 434.15: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 35 Hari Setelah Tanam (HST) . 444.16: Rata-rata Jumlah Daun Sawi 40 Hari Setelah Tanam (HST) . 44

DAFTAR GAMBARGambarHalaman4.1 : Grafik Tinggi Tanaman Sawi Hari Ke-5 Sampai 40 (HST) 394.2 : Grafik Jumlah Dauni Sawi Hari Ke-5 Sampai 40 (HST) 45

DAFTAR LAMPIRANLampiranHalaman1 : Surat Keputusan Pembimbing Skripsi 582: Surat Keterangan Izin Penelitian dari Laboratorium PBL UIN ArRaniry . 6034: Surat Telah Melakukan Penelitian dari Laboratorium PBL UINAr-Raniry . 61: Hasil Olah Data SPSS . 625:Modul . 746: Foto-foto Penelitian 847: Daftar Riwayat Hidup 96

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahFisiologi tumbuhan adalah salah satu dari cabang ilmu biologiyang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi di dalamtubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup.Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, maka akan dipahamibagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untukmenghasilkan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air (H2O)dan karbondioksida (CO2). Mengapa tumbuhan membutuhkan banyakair, bagaimana biji berkecambah, mengapa tumbuhan layu jikakekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditimbulkan olehtumbuhan. Hal ini di kaji dalam mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.Mata kuliah Fisiologi Tumbuhan merupakan mata kuliah yangwajib diambil oleh mahasiswa semester 5 dengan bobot 4 SKS, terdiridari 3 SKS untuk teori 1 SKS untuk praktikum. Praktikum merupakanproses pembelajaran dimana mahasiswadiberi kesempatan untukMelakukan sendiri, atau mengalami sendiri mengikuti enarikkesimpulan suatu objek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajaritentang gejala alam dan interaksinya. Praktikum dilakukan mahasiswadi laboratorium maupun di lapangan untuk membuktikan ataumemahami lebih lanjut tentang teori yang dipelajari sebagai

pengembangan dalam mata kuliah yang dipelajari.1 Materi kuliahFisiologi Tumbuhan Salah satu pada mata kuliah yang mengharuskanmahasiswa untuk melakukan praktikum.Praktikum Fisiologi tumbuhan mengamati secara langsungberbagai proses metabolismepengamatanpertumbuhannyadi dalamtumbuhan, mulai daridan zat-zatyang mempengaruhipertumbuhan tersebut. Selama ini Praktikum Fisiologi tumbuhanmenggunakan larutan atonik. Penggunaan larutan atonik ini dengancara disiramkan ke media tanam ditujukan untuk memudahkan transferion-ion di dalam tanah sehingga jalur pengangkutan nutrisi ke bagiantanaman akan menjadi lebih lancar dan perkembangannya lebih cepat.2Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa leting 2012yang telah mengambil mata kuliah Fisiologi Tumbuhan, mata kuliahini sudah cukup baik, namun masih kurangnya pemahaman mahasiswadalam menanam dengan menggunakan media hidroponik. Karenaselama ini, media tanam yang dilakukan mahasiswa hanyamenggunakan tanah dengan campuran pupuk. Padahal dewasa inisudah banyak sistem-sistem baru dalam hal penanaman yang nantinyamampu mempercepat atau mempermudah pertumbuhan tanaman1Elly Siskawati, dkk., Pertumbuhan Stek Batang Jarak Pagar(Jatropha curcas L dengan Perendaman Larutan Bawang Merah(Allium cepa L.) dan IBA (Indol Butyric Acid), Jurnal Protobiont ,Vol2 (3) , Pontianak: Universitas Tanjungpura, 2013.2Hidayati Mas’ud, Sistem Hidroponik Dengan Nutrisi danMedia Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada,Media Litbang Sulteng 2(2): Palu: Prodi Budidaya PertanianUniversitas Tadulako. 2009. h. 131.

secara signifikan, seperti halnya penanaman menggunakan sistemhidroponik yang telah diterapkan di negara-negara maju. Hidroponikmerupakan teknik bertanam tanpa menggunakan media tanah.3Istilah hidroponik digunakan untuk menjelaskan tentang carabercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya,termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yangmenggunakan air atau bahan porus lainnya seperti, pecahan genting,pasir kali, kerikil maupun gabus putih dan air. Pada perkembanganselanjutnya, media air diganti dengan media yang lebih praktis, efisien,dan produktif sebagai teknik ini disebut hidroponik.4Hidroponik terdiri dari beberapa macam desain antara lain adalahdesain hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), desain genangan(floating hidroponik), desain aeroponik, dan desain hidroponik tetes(dripsystem). Desain aeroponik dan desain hidroponik NFT merupakandesain hidroponik aktif yang menggunakan pompa dan mensirkulasilarutan nutrisi kembali ke tandon (tempat penampungan air).5Beberapa jenis tanaman berumur pendek menunjukkan pertumbuhandan hasil yang optimal dengan menggunakan desain hidroponik NFT,3N., Nurlaeny. Teknologi Media Tanam dan SistemHidroponik, Bandung: Unpad Press. 2014. h. 148.4Pinus Lingga. 1984. Hidroponik Bercocok Tanam TanpaTanah Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya. h. 1-2.5Ratna Indrawati, Pengaruh Komposisi Media danKonsentrasi Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan HasilTomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Jurnal Pertanian, Yogyakarta: Fakultas Pertanian UGM, 2012.

seperti tanaman sawi( Brassica juncea L). Sebagaimana firmanAllah dalam Al-Qur’an Surat Al-Nahl ayat 10 sebagai berikut: Artinya: Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langituntuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)kamu menggembalakan ternakmu.Maksud dari ayat tersebut ialah, Dialah Allah yang telahmenurunkan air hujan itu dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadiminuman) untuk kalian minum (dan sebagiannya menjadi tumbuhtumbuhan). Maksudnya oleh sebab air itu menjadi suburlah tumbuhtumbuhan (yang pada tempat tumbuhnya kalian menggembalakanternak kalian) kalian jadikan sebagai tempat menggembalakan ternak.6Penanaman sawi dengan sistem hidroponik memiliki banyak jenisnutrisi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan hasil panennantinya. Pertumbuhan sawi umumnya cepat/singkat, hal ini akanberguna untuk mempermudah praktikum mahasiswa. Tanaman sawi6Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aliyy. Al-Qur’an dan Terjemahannya.(Bandung: Diponegoro. 2005).

juga termasuk tananaman yang tahan terhadap air. Oleh karena itutanaman sawi ini cocok dengan media tanam teknik hidroponik.7Teknik hidroponik pada prinsipnya memberikan nutrisi padatanaman sehingga kebutuhan tercukupi untuk proses untukmeningkatkanproduktifitas tanaman sawi dengan sistem yang lebih modern dansimpel karena tidak membutuhkan lahan yang cukup luas danmempermudah mahasiswa untuk melakukan pengamatan.8 Namunsayangnya sistem hidroponik jarang sekali diterapkan oleh petaniataupun dipraktikkan oleh mahasiswa. Hal ini disebabkan karenakurangnya pemahaman terhadap sistem hidroponik dan juga argumenyang berkembang bahwa hidroponik membutuhkan perawatan danpupuk yang mahal sehingga kurang diminati, padahal sistemhidroponik mudah dan tidak mahal.Penggunaan sistem hidroponik dapat menggunakan berbagaialternatif lain yang jauh lebih murah dan mudah dalam pelaksaannya.Perawatan hidroponik mudah di lakukan dan lebih resisten terhadappenyakit karena tidak terkontaminasi dengan tanah yang biasanyabanyak mengandung mikroba. Sedangkan untuk pemenuhan nutrisipada sistem hidroponik dapat menggunakan sisa-sisa dari rempah-7Balia Perwitasasi, Pengaruh Media Tanam dan NutrisiTerhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L).Jurnal Agrovigor. vol. 5. No. 1. 2012.8Hidayati Mas’ud, Sistem Hidroponik Dengan Nutrisi danMedia Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada,Media Litbang Sulteng 2(2): -, Palu:Prodi Budidaya PertanianUniversitas Tadulako,2009.

rempah dapur yang tidak terpakai lagi, misalnya adalah limbahbawang merah (Allium cepa L) yang telah di filtrasi. Bawang merahmemiliki kandungan minyak atsiri, sikloalin, metilalin, dihidroalin,flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, danzat pati.9 Kandungan hormon pada bawang merah berupa auksin dangiberelin sehingga dapat memacu pertumbuhan benih, untukmempercepat dan memaksimalkan pertumbuhan, maka dibutuhkan zatpengatur tumbuh berupa auksin yang memacu perkembangan akar,hormon giberelin akan menstimulasi pertumbuhan pada daun maupunpada batang.10Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu jenis tanamanyang sudah dikenal cukup lama oleh masyarakat di dunia. Beberaparibu tahun lalu, bawang merah sudah dikenal dan digunakan orang,terutama untuk obat.Tanaman ini diduga berasal dari daerah AsiaTengah, yaitu di sekitar India, Pakistan sampai Palestina. Tidak adacatatan resmi sejak kapan tanaman bawang merah mulai dikenal dandigunakan. Namun diduga sudah dikenal sejak lebih dari 5000 tahunyang lalu.9Marpaung, AE., dkk., Respon Jenis Perangsang TumbuhBerbahan Alami dan Asal Stek Batang Terhadap Pertumbuhan BibitTin (Ficus carica L.). Jurnal Hort. Vol. 25. No. 1. Bandung. 2015.h.38.10Mas Khoirud Darojat, dkk., Pengaruh Konsentrasi DanLama Perendaman Ekstrak Bawang Merah (Alium cepa L.) TerhadapViabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.). Jurusan Biologi,Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) MaulanaMalik Ibrahim Malang. h. 2.

Kulit bawang merah ternyata juga mengandung senyawa kimiayang beragam yang dapat digunakan untuk tanaman lainnya. Diantarakandungan itu adalah protein, mineral, sulfur, antosianin, kaemferol,karbohidrat, dan serat. Kulit bawang merah yang tidak terpakaibiasanya terbuang begitu saja, padahal konsentrasi senyawa kimia yangdikandung sangat bermanfaat jika diolah untuk nutrisi bagi tanamanlainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagaipenunjang praktikum untuk mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.pemberian ekstrak bawang merah mampu meningkatkan pertumbuhanbibit lada panjang. Proses ini melibatkan proses pemanjangan selsebagai akibat pengaruh auksin yang terkandung dalam ekstrakbawang merah.11Penggunaan ekstrak kulit bawang merah terhadap pertumbuhandan produksi tanaman sawi berkaitan erat dengan fisiologi tumbuhansawi, karena ekstrak kulit bawang merah mampu menjadi perangsangtumbuh bagi tanaman sawi yang menggunakan sistem hidroponik.Mengingat kandungan yang dimiliki oleh kulit bawang merah sangatbanyak dan terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh suatu tumbuhanguna menunjang pertumbuhannya, maka perlu dilakukan suatupengujian terhadap kulit bawang merah tersebut untuk mendapatkanhasil yang empiris.Berdasarkan uraian di atas peneliti merencanakan penelitiandengan judul ”Pengaruh Ekstrak Limbah Bawang Merah (Alium11Siswanto, Usman. dkk. 2010. Penggunaan Auksin danSitokinin Alami Pada Pertumbuhan Bibit Lada Panjang (Piperretrofractum vah L.). Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol. 3. No. 2.

cepa L.) Terhadap Pe

bawang merah yang paling baik yaitu P3 6% dan P2 4%. Kata kunci: ekstrak, limbah bawang merah, pertumbuhan tanaman . Palu: Prodi Budidaya Pertanian Universitas Tadulako. 2009. h. 131. secara signifikan, seperti halnya penanaman menggunakan sistem hidroponik yang telah diterapkan di negara-negara maju.

Related Documents:

budidaya bawang merah. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang pada masa budidaya dapat dikendalikan . Salah satu Cara yang paling umum dilakukan para petani bawang merah dalam . 300 mengendalikan serangan hama dan penyakit bawang merah

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH (Studi Kasus Petani Bawang Merah Di Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang) SKRIPSI . Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan . Studi pada Program Sarjana strata (S1), Fakultas Pertanian Peternakan . Universitas Muhammadiyah Malang . Oleh: JUNIARABDILLAH 201310210311035 . JURUSAN AGRIBISNIS

Bawang Bawa Untung.Budidaya Bawang Merah dan Bawang Merah. Cahaya Atma Pustaka. Yogjakarta. Sutapradja, H. 1996. Kaitan Antara Cara Pemberian Cu Dan Dosis K, Mg Serta Ca Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah. J. Hort. 5(5): 17-22. Sutari, S. 2010. U

Pengolahan limbah cair 4.1. Pengolahan limbah menurut tingkatannya 4.2. Pengolahan limbah menurut karakteristiknya MODUL 2 . 22 Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012 Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat .

Jenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah berupa limbah padat, terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Sedangkan limbah cair terjadi pada in house keeping pada pengolahan CPO (Crude Palm Oil). Limbah yang terjadi pada generasi pertama baik itu limbah padat atau cair setelah diproses menjadi suatu

2.2 Limbah Cair Domestik (Air Limbah) 14 2.2.1 Pengelolaan Air Limbah 16 . Prediksi Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 dan Proyeksinya s.d 2020 37 . Adapun kontribusi limbah padat domestik atau sampah adalah sebesar 0,022 Gigaton CO 2(eq), limbah

Limbah Rumah Sakit digolongkan menjadi 2 : 1. Limbah Klinis Limbah yang berasal dari pelayanan medis (Ruang Tindakan, Lab, Dsb) 2. Limbah Non Klinis Limbah Berasal dari kegiatan non medis (Dapur, perkantoran dsb) Limbah cair rumah sakit sumbernya antara lain -

(ANSI) A300 standards of limitation on the amount of meristematic tissue (number of buds) removed during any one annual cycle (in general, removing no more than 25% on a young tree). The third circle is the top circle – the reason the other circles exist. We grow and maintain trees for aesthetic and functional values, and pruning properly for structure and biological health helps us achieve .