PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT DAN ORGANIK

2y ago
167 Views
39 Downloads
680.58 KB
24 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Raelyn Goode
Transcription

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT DANORGANIK DENGAN METODE WETLANDS (Studi KasusRumah Sakit Umum Jember Klinik dan Rumah PemotonganHewan Kabupaten Jember)Diajukan KepadaProgram Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakartauntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Magister dalam Ilmu Teknik SipilOleh :SENKI DESTA GALUHNIM : S 100130021PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPILPROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2018

i

ii

iii

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT DAN ORGANIK DENGANMETODE WETLANDS (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Jember Klinik danRumah Pemotongan Hewan Kabupaten Jember)AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis, 1) kondisi pengolahan limbahcair rumah sakit pada RSU Jember Klinik dan rumah pemotongan hewan KabupatenJember, 2) metode pengolahan limbah cair dengan wetlands dan fitoremediasi, 3) sampaisejauh mana alat dapat bekerja meminimalkan kandungan limbah cair, 4)membandingkan hasil uji laboratorium dari alat yang telah tersedia di RSU jember klinikdengan alat yang dirancang.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wetlandsdanfitoremediasi dengan menggunakan tanaman air papyrus (Cyperus alternifolius). Darikedua alat tersebut dilakukan proses penelitian dan pengolahan limbah di RSU JemberKlinik yang hasilnya kemudian diambil yang terbaik serta disimpulkan bahwa alat yangdirancang lebih baik dibanding yang telah ada di RSU Jember Klinik. Penelitiandilanjutkan di rumah pemotongan hewan Kabupaten Jember guna mengetahui sejauhmana alat berfungsi. Pengumpulan data menggunakan teknik pengambilan sampel, hasiluji alat, pengamatan dan dokumentasi. Analisa dilakukan dengan menentukan nilai pH,TSS, PO4, BOD dan COD.Hasil penelitian menunjukkan: 1) dalam kondisi tertentu alat memiliki tingkatkejenuhan, 2) alat dapat digunakan untuk instalasi air limbah di lokasi penelitian, 3)dalam penelitian pada RSU Jember Klinik metode wetlands paling baik untuk instalasipengolahan limbah cair dengan tingkat perbandingan penurunan COD pada wetlandssebesar 61,9% dari 84 mg/L menjadi 32 mg/L selama waktu 9 jam dan fitoremediasisebesar 48,8% dari 84 mg/L menjadi 43 mg/L selama waktu 3 hari. Untuk mengetahuiseberapa jauh alat berfungsi penelitian dilanjutkan pada rumah pemotongan hewanKabupaten Jember selama 28 hari dengan hasil penurunan COD sebesar 900 mg/L(93,35%) dari kandungan awal 964 mg/L menjadi 64 mg/L.Kata kunci: tanaman air, limbah cair rumah sakit, limbah RPH, CODAbstractThe purpose of this research is to analyze, 1) the condition of hospital sewagetreatment at Jember Klinik Hospital and slaughterhouse of Jember Regency, 2) themethod of wastewater treatment using wetlands and phytoremediation, 3) the tools whichcan work properly to minimize the wastewater, 4) comparison the results of laboratorytests that have been available in Jember clinic hospital with a tool designed.1

This research is done by using the method of wetlands processing andphytoremediation system by using aquatic plant (Cyperus alternifolius). The two systemswere design to process the wastewater from the Jember Klinik hospital which the resultsare taken by the best and then develop the wastewater treatment system which isdesigned better than those already exist in Jember Clinic hospital. The study continuedfor the wastewater from the Jember slaughterhouse to find out how far the systemworks. Data collection uses sampling technique, analytical test result, observation anddocumentation. The analysis is done by determining pH, TSS, PO4, BOD and CODvalues.The results showed: 1) under certain conditions the designed system can reachsaturation, 2) the system can be used for wastewater installation at research location, 3)in research at Jember Klinik hospital wetlands is best method for waste water treatmentplant with COD wetlands reduced by 61,9% from 84 mg/L to 32 mg/L for 9 hours andphytoremediation by 48,8% from 84 mg/L to 43 mg/L for 3 days. To find out how far thesystem work properly then continued by using wastewater at Jember slaughtering housefor 28 days which resulted COD yield decrease 900 mg/L (93,35%) from initial content964 mg/L to 64 mg/L.Keywords : aquatic plants, hospital wastewater, slaughterhouse wastewater, COD1. PENDAHULUANAir merupakan suatu senyawa kimia H2O yang sangat istimewa, yang dalamkandungannya terdiri dari senyawa Hidrogen(H2), dan senyawa Oksigen (O2).Kedua senyawa yang membentuk air ini merupakan komponen pokok danmendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup di bumi selainmatahari yang merupakan sumber energi. Seperti yang kita ketahui air merupakanhal yang sangat penting, karena segala makhluk hidup di dunia tidak dapat hiduptanpa air. Bahkan di dalam tubuh kita terdiri dari 55% sampai 78% air (tergantungpada ukuran badan).Pengolahan limbah cair yang tidak sempurna dapat memicu dampakkerusakan lingkungan serta kesehatan bagi masyarakat sekitar sarana kesehatan.iii

Menurut World Health Organization Rumah sakit adalah suatu badan usahayang menyediakan dan memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek danjangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik, terapeutik danrehabilitative untuk orang-orang yang menderita sakit, terluka dan untuk yangmelahirkan. Rumah Sakit Umum Jember Klinik adalah salah satu Rumah SakitUmumYayasanyang menyediakan fasilitas ruangan rawat inap dengan kapasitas116 tempat tidur.Limbah buangan cair diperkirakan sangat besar jumlahnya denganmemperhatikan jumlah pasien rawat inap setiap harinya. Keadaan seperti inisangat mengkhawatirkan jika pada rumah sakit tersebut tidak dilengkapi denganadanya sistem pengolahan limbah cair karena nantinya limbah cair tersebut dapatmencemari lingkungan sekitar rumah sakit yang cukup padat penduduk. Denganpengelolaan limbah cair yang baik maka pembuangan limbah cair ke lingkungansekitar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat serta lingkungan. Dariberbagai data diatas, maka dalam hal ini penulis mencoba membuat suatu studipengolahan limbah cair rumah sakit dengan metode wetlands. Dimana metode inimenggunakan unsur system pengolahan dengan media berup atanaman air.Penelitian ini bertujuan untuk :1. Mengevaluasi pengelolaan limbah cair pada rumah sakit apakah sudah benarsehingga tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan2. Memperdalam teknik pengelolaan limbah cair sebagai upaya mengurangi zatberbahaya yang terkandung pada limbah cairiii

3. Menganalisis kondisi pengolahan limbah car rumah sakit pada RSU JemberKlinik Kabupaten JemberPenelitian ini bermanfaa tuntuk :1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak rumah sakit sebagai masukandalam pengelolaan limbah cair2. Memberikan informasi mengenai cara penanganan serta pengelolaan limbahcair dengan baik dan benar kepada rumah sakit agar pencemaran dapatditekan sekecil mungkin sesuai batas maksimal pencemaran3. Sebagai referensi untuk penelitian berikutnyaKuantitas Air BuanganAir buangan adalah air yang akan masuk kedalam pipa pembuangan dandikeluarkan ke tempat pembuangan dimana air tersebut sudah terkontaminasi olehberbagai zat yang berbahaya dan menjadi satu di muara tempat pembuangantersebut. Fluktuasi air buangan adalah suatu keadaan dimana pada saat tertentudebit air buangan berubah menjadi:1.Debit MaksimumYaitu debit yang terjadi pada hari-hari tertentu dalam seminggu, sebulanbahkan setahun dimana debit air buangan lebih banyak dari biasanya2.Debit Puncak dan Debit MinimumYaitu debit yang terjadi pada saat-saat tertentu dalam satu hari.3.Baku mutu limbah cair bagi kegiatan Rumah Sakit nomor :1815/MENLH/2014Tabel 2.1 Mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakitiii

ParameterKadar MaksimumBOD50 mg/LCOD80 mg/LTSS30 mg/LpH6–9Suhu 38oCPO42 mg/LJenis Tanaman AirHampir semua jenis tanaman air dapat digunakan untuk proses penurunankadar berbahaya limbah cair. Namun menurut Kusumawardani dan Rony, (2013)beberapa jenis tanaman air yang cukup baik untuk menurunkan kadar berbahayalimbah di antaranya ialah tanaman Eichornia crassipes (ecenggondok), Pistiastratoites dan Scirpus grossus (semanggi), Echinodorus paleafolius (melati air),Nymphaea firecres (terataiapi), Typha angustifolia (lembang/rumputrawa),Cyperus alternifolius (daun payung/papyrus), dan Equisetum hyemale (bambooair/paku ekor kuda).2. METODOLOGI PENELITIANPemilihan Metode Pengolahan Limbah CairHasil analisa lokasi penelitian yang dapat dijadikan sebagai kajianpemilihan metode pengolahan air adalah:1. Jenis air limbah rumah sakit di RS. Jember Klinik2. Warna air yang nampak keruh, dan banyak mengandung butiran tanah3. Dalam beberapa hari terdapat endapan yang berwarna kuning.iii

4. Topografi daerah studi berada pada dataran rendah berdekatan dengan sungaidan perkampungan.Peralatan PenelitianPenelitian ini dilakukan langsung pada daerah studi, yaitu di Rumah SakitUmum Jember Klinik Kota Jember. Instalasi pengolahan air limbah yangdigunakan dalam penelitian dibuat sendiri. Alat-alat yang digunakan dalampenelitian ini adalah:1. Bak air.2. Bak penampungan dan saringan.3. Bak filtrasi.4. Bak penampung hasil pengolahan.5. Botol Aqua, sebagai tempat sampel air yang diteliti.6. Meja penyangga.7. Selang air.8. Kran pengatur air dengan berbagai ukuran.9. Pipa PVC10. Tabung Air11. Bahan-bahan penyaring, yang terdiri dari:a. Arang sekamb. Sekamc. Pasir silica (pasir laut)d. Arange. Batu karangiii

f. Batuan sungaig. Tanaman penyaringh. Tanah biasaiii

3.3.1Diagram Alir (Flow-chart)MulaiPerancanganinstalasipengolahan airMetode wetlandsMetode fitoremediasiPengambilan sample/dataLimbah cair ium sertapemilihan metodeterbaikMetode terbaikLimbah OrganikVariable tiap 2 hariuntuk mengetahuikualitas metodeAnalisa dataDan uji laboratoriumSyarat memenuhiSyarat tidakmemenuhiPerMen LHPerMen LHSelesaiGambar 3.1 Diagram alirpenelitianiii

Langkah PenelitianPada penelitian ini, air dialirkan dengan debit yang konstan ke dalam bakinstalasi pengolahan air, dengan metode pak penampung-filtrasi-bak kontrol (instalasi pengolahan air terlampir). Dalam proses ini diharapkan agar kandunganunsur-unsur didalam air yang melebihi batas standart baku mutu air dapatditurunkan, sehingga dapat diperoleh air yang berkualitas. Maka rancanganpercobaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:a.Melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data kualitas air.b.Mengambil sampel didaerah lokasi studi kemudian diujikan dilaboratorium untuk mengetahui kandungan unsur didalamnya.c.Dari kandungan unsur yang ada didalam air, maka dirancang suatu bentukinstalasi pengolahan air dengan teknik yang sederhana untuk menurunkankandungan unsur yang berlebih sampai batas baku mutu air yangdiijinkan.d.Uji pendahuluan yaitu mengukur berapa besar kemampuan instalasipengolahan air tersebut untuk melewatkan air.e.Dari data pengujian model instalasi pengolahan air tersebut didapatkansampel untuk kemudian di uji ke Laboratorium utuk diketahui kandunganunsur-unsurnya.f.Dari data Laboratorium dapat disimpulkan apakah instalasi bekerjadengan baik dimana kandungan unsur di dalam air sesuai dengan StandartBaku Mutu Limbah cair bagi kegiatan Rumah Sakit tahun 2014.iii

Rancangan PerlakuanPada penelitian ini direncanakan model perlakuan susunan instalasipengolahan air, meliputi bak penampungan, bak filtrasi dan bak kontrol . Hasildari metode tersebut kemudian di uji di Laboratorium Kualitas Air untukmengetahui seberapa besar kandungan kimia pada air. Parameter yang ditinjaudalam pengujian kualitas air meliputi parameter baku mutu air limbah. Berikut inimodel susunan rangkaian perlakuan instalasi pengolahan air yang akan diteliti:Proses wetlands limbah cair rumah sakitLamanya (jam)579Hasil (% penurunan)3.3.4.2 Proses wetlands limbah organikLamanya (hari)246 dstHasil (% penurunan)iii

Gambar 3.6 Rancangan alat metode wetlandsGambar 3.7 Rancangan Alat Metode FitoremediasiProses Pengolahan Air Model WetlandsSusunan instalasi pengolahan air model wetlands terdiri dari prosesanaerob kemudian dilanjutkan ke proses aerob dan terakhir proses wetlands.Output yang diambil dan diujikan ke laboratorium adalah air keluaran pada prosesiii

yang terakhir, pada susunan model wetlands ini air output diambil setelah proseswetlands.Proses Pengolahan Air Model FitoremediasiSusunan instalasi pengolahan air model fitoremediasi sama hal nya sepertipada wetlands, hanya saja pada posisi wetlands diganti proses fitoremediasi yaitudimana limbah yang telah melewati proses Anaerob, Aerob, dan filtrasi dialirkankedalam bak fitoremediasi selama waktu kurun 1 sampai 3 hari. Pada bakfitoremediasi hanya terdapat media berupa tanaman air tanpa adanya mediatambahan seperti pada bak wetlands. Output yang diambil dan diujikan kelaboratorium adalah air keluaran pada proses yang terakhir, pada susunan modelfitoremediasi.3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANTabel awal limbah cair RSU Jember 26,23 30oCMemenuhimg/L5230TidakKualitas 0,8062 mg/LTidakmemenuhiiii

Tabel 1. Hasil uji laboratorium dari instalasi milik RSU Jember Klinikdengan metode sinar ultraviolet selama 12 8 30oCMemenuhiKualitas 4mg/L2,372 ,6880MemenuhiTabel 2.Hasil uji laboratorium dengan metode wetlands selama 9 jamiii

ParameterNoSatuanNilaiPersyaratanKeteranganC26,56 30oCMemenuhiKualitas 4mg/L0,3102 hiTabel 3.Hasil uji labortorium dengan metode fitoremediasi selama 3 ,25 30oCMemenuhiKualitas 4mg/L8,1452 mg/LTidakmemenuhi5BODmg/L2830Memenuhiiii

6CODmg/L4380MemenuhiPadatabel 1, 2 dan 3 diatas, dengan berbagai macam waktu perlakuan yangberbeda dapat disimpulkan bahwa metode wetlands paling baik digunakan sebagaimetode pengolahan limbah cair di RSU Jember Klinik karena memiliki tingkatpenurunan kandungan limbah cair yang paling rendah.Untuk mengetahui sejauhmana metode wetlands dapat bekerja denganmaksimal, maka penelitian dilanjutkan di Rumah Potong Hewan KabupatenJember yang memiliki kandungan limbah cair lebih tinggi.Tabel awal, Rumah Potong alitas g/L1,1412 00Tidakmemenuhiiii

Tabel 4. Hasil uji laboratorium dengan metode wetlands masa perlakuan28 litas 0,6782 uhiBerdasarkan tabel 4 hasil uji laboratorium, dapat disimpulkan bahwa kinerjametode wetlands dapat maksima lmenurunka nkandungan tinggi limbah cairdengan waktu proses selama 28 hari. penurunan ini disebabkan adanya prosespenyerapan oleh tanaman air dan media tanah, pasir, serta batuan kerikil yangterdapat pada bak wetlands, sehingga semakin lama waktu tinggal pengolahanlimbah akan semakin baik. Jumlah oksigen yang tersedia pada limbah yangmeningkat maka jumlah mikroba pada media semakin berkembang sehinggakadar racun pada limbah akan mengalami penurunan.iii

4. PENUTUP1. Dalam kondisi tertentu alat memiliki titik ketidakefektifan hingga alattidak dapat bekerja dengan maksimal dalam hal ini tiap delapan (8) harisekali pada bak wetlands tanaman agar diganti baru serta kondisi tanamanperlu diperhatikan.2. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alat ini layak untukdigunakan dan lebih baik dibanding alat atau sistem instalasi yang telahada di lokasi limbah.3. Pada proses pengolahan perbandingan antara wetlands dan fitoremediasidapat disimpulkan bahwa wetlands lebih baik dalam mengolah limbahdibanding fitoremediasi dengan tingkat perbedaan COD pada wetlandsdari 84 mg/l menjadi 32 mg/l dan pada fitoremediasi dari 84 mlg/l menjadi43 mg/l.4. Perlu kandungan limbah cair yang tinggi untuk mengetahui sejauh manaalat dapat berfungsi dengan maksimal5. Media tambahan berupa tanah, pasir, dan kerikil turun berperan pentingdalam menurunkan tingkat kadar racun limbah cair6. Pada rumah pemotongan hewan selama proses 28 hari terjadi penurunanCOD sebesar 900 mg/l dari sampel awal sebesar 964 mg/l setelah diolahdan diproses selama 28 hari turun menjadi 64 mg/lSARANiii

1. Perlu adanya maintenance dan pemeriksaan yang berkala sebab alatmemiliki titik jenuh yang mengakibatkan alat kurang maksimal danbekerja.2. Untuk penelitian selanjutnya, kondisi tertentu dalam titik kejenuhantersebut dalam diatasi dengan ditambahnya bak wetlands sistem bertingkatsehingga disaat tanaman pada masa titik jenuh aliran air tinggal digeserdialirkan kepada bak yang lain.3. Disarankan pula untuk penelitian selanjutnya, agar diteliti faktor – faktoryang berkaitan dan mempengaruhi penurunan dan kenaikan kandunganlimbah dalam tiap sampel yang diolah karena dalam penelitian ini tidakditeliti sampai pada taraf tersebut.4. Agar diteliti pula cara aplikasi dilapangan, cara penaman, jarak antartanaman serta kondisi tanaman.DAFTAR nin 16 Maret 2015BOD.DiaksesAl Hashimi, M.A., Hussain H.T., 2013. Stabilization Pond For WastewaterTreatment, ISSN: 1857-7881, Volume 9 nomor 19. r.html. Diakses 18 Maret2015Anonim, 2010. Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiata rumah jiperform/lampiranb.pdf.Diaksessenin 16 Maret d-tss-dan-total.htmlDiakses senin 16 Maret 2015iii

Arfan, et al. 2009. Study Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUP Dr. WahidinSudirohusodo. Jurnal Penelitian Teknik Sipil. MakassarGuo, Wenshan., dan Ngo Huu-Hao, 2013. Specific Options in Biological WasteWater Treatment for Reclamation and Reuse. University of Technology Sydney.SydneyHusodo, Adi Heru. 2010. Dampak Kesehatan Masyarakat Akibat LimbahLayanan Kesehatan (Termasuk rumah sakit dan PUSKESMAS). Universtas GajahMada. YogjakartaIdawaty, Desi Erika., dan Medyawati., Henny. 2011. Evaluasi Sistem ManajemenPengelolaan Limbah Rumah Sakit (Study Kasus Pada RSUP Persahabatan).Universitas Gunadarma. JakartaKhusnuryani, Arifah. 2008. Mikrobia sebagai Agen Penurunan Phosphat padaPengolahan Limbah Cair Rumah Sakit. Program Study Biologi dan PendidikanBiologi. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Sunan KLAijaga YogyakartaKusumawardani,Y.danRonyIrawanto.2012. Study ofPlantsSelection in Wastewater Garden forDomestic Waste Water Treatment.Procedding “The Third Basic Science International Conference”. BrawijayaUniversity. Prasojo, et al. 2014. Pengolahan Limbah cair di Rumah SakitDrgahayu Kota Samarinda, ISSN: 2337-4608, Volume 3 nomor 4 (2014),SamarindaSetyawan, Aris Budi.,dan Hartini, Eko. 2012. Evaluasi Pengolahan Limbah CairRumah Sakit dengan Sistem Bio Natural (Studi Kasus di RSUD Kelet Jepara).Jurnal VISIKES. Volume 11 No. 1 Hal 70-79. JeparaSubekti, Sri. 2005. Pengelolaan Air Bersih Rumah Sakit Sebagai UpayaMinimisasi Limbah Cair. Universitas Diponegoro. SemarangdSubekti, Sri. 2005. Pengaruh Limbah Cair Rumah Sakit Terhadap KesehatanSerta Lingkungan. Universitas Pandanaran Semarang, SemarangSulihingtyas, et al. 2010. Efektivitas Sistem Pengolahan Instalasi Pengolahan IrLimbah Suwung Denpasar Terhadap Kadar BOD, COD, dan Amonia. JurnalKimia. Volume 4 No. 2 Halaman 11-148. JimbaranSusilo, et al. 2009. Pengaruh Variasi Waktu tinggal Terhadap Kadar BOD danCOD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor. UniversitasBrawijaya, Malangiii

WHO. 2010. Safe Management Of Wastes From Healt-C

pengolahan limbah cair rumah sakit dengan metode wetlands. Dimana metode ini menggunakan unsur system pengolahan dengan media berup atanaman air. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengevaluasi pengelolaan limbah cair pada rumah sakit apakah sudah benar seh

Related Documents:

A. Pengertian Limbah Rumah Sakit . 1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dati kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. 2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terditi d

a. Limbah Cair 1) Pengertian Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan meng

Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit, yang kemungkinan mengandung mikroorganisme bahan beracun, dan radio aktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan. Pengolahan limbah cair rumah sakit yang memenuhi syarat baku mutu sangat diharapka

Pengolahan limbah cair 4.1. Pengolahan limbah menurut tingkatannya 4.2. Pengolahan limbah menurut karakteristiknya MODUL 2 . 22 Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012 Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat .

produksi limbah cair rumah sakit sebanyak 48.985 ton/hari1. Pengelolaan limbah medis padat rumah sakit diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1204 tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit bahwa pengelolaan limbah med

4.3. Pemilihan Teknologi Pengolahan Limbah Cair . 41 4.4. Sistem Pengolahan Limbah Cair . 42 4.5. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit . 44 Bab V Strategi Pengelolaan

limbah cair rumah sakit dari laundry, pentri/gizi, ruang perawatan, kamar jenazah, ruang operasi, laboratorium, ruang radiologi, dan kamar bersalin. Volume limbah cair yang dihasilkan adalah 18700 liter/hari. Tahapan pengolahan limbah cair meliputi tahap pengolahan utama (secondary

Welcome to the Southern Trust's Annual Volunteer Report for 2015//2016. This report provides an up-date on the progress made by the Trust against the action plan under the six key themes of the draft HSC Regional Plan for Volunteering in Health and Social Care 2015-2018: Provide leadership to ensure recognition and value for volunteering in health and social care Enable volunteering in health .