MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADAPEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODEOUTDOOR STUDY DI KELAS IVSD NEGERI 186/I SRIDADISKRIPSIProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarOleh :SITI NURHASANAHA1D113056PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI2017
ABSTRAKNurhasanah, Siti. 2017. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada PembelajaranIPA Menggunakan Metode Outdoor Study Di Kelas IV SDNegeri 186/I Sridadi. Skripsi Program Studi Pendidikan GuruSekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP UniversitasJambi. Pembimbing I. Drs. Faizal Chan, S.Pd, M.Si;Pembimbing II Agung Rimba Kurniawan, S.Pd, M.Pd.Kata Kunci : Motivasi Belajar, Mata Pelajaran IPA, Metode Outdoor study.Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa motivasi belajarpeserta didik rendah di kelas IV SD Negeri 186/I Sridadi dikarenakan kemauanbertanya siswa masih rendah, tidak semangat dalam belajar, lebih senang bermain,minat atau motivasi belajar siswa rendah, siswa merasa bosan dan mengantuk saatproses pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswamenggunakan metode outdoor study di kelas IV SD Negeri 186/I sridadi.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari duasiklus, dimana data yang diambil yaitu berupa wawancara, dokumentasi, dataobservasi melalui lembar observasi motivasi siswa dan lembar observasi guruyang dilakukan pada tiap proses pembelajaran dengan menggunakan metodeoutdoor study. Penelitian ini dilaksanakan dengan 4 tahap yaitu perencanaan,pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Hasil penelitian ini menunjukkan melalui metode outdoor study dapatmeningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 186/I Sridadi.Berdasarkan lembar observasi motivasi belajar siswa menunjukkan adanyapeningkatan, terbukti dari siklus I motivasi belajar siswa 60 % / cukup baik,meningkat pada siklus II menjadi 78,57 % / Baik.Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode outdoor studydapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas IV SD Negeri 186/I Sridadi.
BAB IPENDAHULUANMenurut Sri Rumini dkk ( Irham dan Novan, 2013: 19), “pendidikan padahakikatnya merupakan usaha sadar, sengaja, dan bertanggug jawab yangdilakukan oleh seorang pedidik terhadap anak didiknya untuk mencapai tujuankearah yang lebih maju”. Sedangkan menurut sardiman (2012) ia menyatakanbahwa “Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuandapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yangdiharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar”.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikanmerupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk memberikanrumusan hasil siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar untuk mencapaitujuan ke arah yang lebih maju.Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran salahsatunya terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa.Dengan prestasi yang tinggipara siswa mempunyai indikasi pengetahuan yang baik.Hal tersebut menuntut agar guru sebagai pengelola pembelajaran dapatmenyediakan lingkungan belajar yang kondusif, pendekatan pembelajaran yangsesuai dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, sehinggasiswa bukan hanya menerima pengetahuan dari apa yang ia dengar tetapi juga dariapa yang ia lihat, dan apa yang ia lakukan serta mampu memecahkan masalahyang dihadapinya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran IPA khususnya akanmemberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami konsep IPA melaluilingkungan yang ada disekitarnya.Pembelajaran IPA dapat memberikan peranan dan pengalaman bagisiswa.Hasil pembelajaran IPA pun sangat dipengaruhi oleh motivasi darisiswa.Baik itu motivasi internal maupun motivasi eksternal.Pembelajaran IPAdilakukan dengan berbagai upaya, yaitu salah satunya melalui peningkatanmotivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya adakemauan untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar. Denganpeningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak dan terarahkan sikap danperilaku siswa dalam belajar.Menurut Rumini ( Irham dan Novan, 2013:56) “Motivasi merupakankeadaan atau kondisi pribadi pada siswa yang mendorongnya untuk melakukankegiatan-kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuansiswa yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Suryabrata (Djaali, 2012:90)“Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnyauntuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan”.Dari uraian diatas, motivasi dapat didefinisikan sebagai suatupendorongseseorang untuk melakukan sesuatu yang mengarahkan ke tingkah yang positif.Motivasi belajar menurut sardiman (2012) adalah “serangkaian usahauntuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan inginmelakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakanatau mengelak perasaan suka itu” .Purwanto(dalam Latifah, 2015:29) berpendapat bahwa “Secara umumtujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agartimbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga akanmemperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu”.
3Berdasarkan wawancara peneliti dengan wali kelas IV SD Negeri 186/ISridadi pada tanggal 11 Oktober 2016 diperoleh informasi dari wali kelas IV yangmenyatakan bahwa kegiatan pembelajaran mengalami banyak masalahdiantaranya adalah : kemauan bertanya siswa masih rendah, tidak semangat dalambelajar, lebih senang bermain, minat atau motivasi belajar siswa rendah. Darisekian banyak masalah tersebut, kemudian peneliti melakukan observasi untukmengukur tingkat motivasi siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 14orang dengan menggunakan indikator motivasi,hasil observasi tersebutadalahpada saat proses pembelajaran hanya 8 siswa yang fokus mengerjakan tugasyang diberikan guru, 10 siswa memiliki perhatian terhadap penjelasan guru, 8siswa senang mengikuti kegiatan pembelajaran, 5 siswa mau bertanya tentangmateri yang diajarkan guru, 4 siswa dapat mempertahankan pendapatnya. Darikeseluruhan hasil observasidisimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kurangatau rendah.dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas IV peneliti hanyamengambil 8 orang yang akan dijadikan subyek penelitian, hal ini disebabkanpeneliti hanya fokus dengan peserta didik yang bermasalah.Adapun penyebab lain dari permasalahan di atas adalah : (1) kurangnyaketerlibatan siswa di dalam proses pembelajaran (2) kurang terciptanya suasanabelajar yang menyenangkan.Rendahnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran akan berdampakpada proses pembelajaran yang tidak optimal, jika pembelajaran tidakberlangsung optimal akan mengakibatkan materi yang diajarkan tidak dapatditerima dengan baik oleh siswa. Teori motivasi menurut Skinner (Aunurrahman,2013:40) menyatakan bahwa “terdapat prinsip bahwa prilaku manusia merupakanfungsi dari konsekuensi, dalam hal ini rangsangan (stimulus) menyebabkantimbulnya respon (respons), yang pada gilirannya mendatangkan konsekuensi(consequence)”Menghadapi permasalahan ini, diperlukan suatu jalan keluar yangtepat.Peneliti menggunakan metode outdoor study sebagai alternatifpemecahannya.Menurut karjawati ( Husamah 2013: 23 ) “Metode outdoor studyadalah metode dimana guru mengajak siswa belajar diluar kelas untuk melihatperistiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa denganlingkungannya”Vera (2012 : 17) menyatakan bahwa “ Metode outdoor study adalah suatukegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitasbelajar mengajar berlangsung di luar kelas atau di alam bebas”.Jadi, metode outdoor study adalah suatu kegiatan pembelajaran diluarkelas dan mempunyai sifat yang menyenagkan, dimana melalui kegiatanpembelajaran diluar kelas ini diberikan kesempatan untuk menuangkan potensidiri sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan alamdan sesama manusia dalam suasana diluar ruangan.Metode outdoor study dipilih oleh peneliti sebagai tindakan yang akanmeningkatkan motivasi belajar siswa karena metode outdoor study memilikikelebihan sebagai berikut :.Menurut sudjana dan rivai ( Husamah, 2013:25-26), metode outdoor studymemiliki kelebihan yaitu : (a) kegiatan belajar lebih menarik dan tidakmembosankan siswa duduk berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akanlebih tinggi, (b) hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkandengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami, (c) bahan-bahan
4yang terdapat dipelajari lebih kaya serta factual sehingga kebenarannya akurat,(d) kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapatdilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, menguji fakta, dan lain-lain,(e) sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisaberaneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan,dan lain-lain (f) siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupanyang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asingdengan kehidupan membentuk sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.Berdasarkan latar belakang di atas maka judul dalam penelitian ini adalah“Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA MenggunakanMetodeOutdoor Study di Kelas IV SD Negeri 186/I Sridadi “
BAB IIKAJIAN TEORI2.12.1.1MotivasiPengertian MotivasiMenurut Hamalik (2009 : 158)” Motivasi adalah perubahan energi dalamdiri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untukmencapai tujuan”. Sedangkan menurut Rumini ( Irham dan Novan, 2013:56)“Motivasi merupakan keadaan atau kondisi pribadi pada siswa yangmendorongnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dengan tujuan untukmencapai apa yang menjadi tujuan siswa yang bersangkutan”.Uno ( Latifah, 2015:21) mengatakan bahwa “Motivasi adalah doronganyang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakanperubahan tingkahlaku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya”. Menurut Suryabrata( Djaali, 2012:90) “Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorangyang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatutujuan”.Menurut Mc. Donald ( Sardiman, 2012:84) “Mengemukakan, motivasiadalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai denganmunculnya’feeling’ dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.Dari uraian diatas, motivasi dapat didefinisikan sebagai suatupendorongseseorang untuk melakukan sesuatu yang mengarahkan ke tingkah yang positif.2.1.2 Fungsi MotivasiPurwanto ( Latifah, 2015:29) berpendapat bahwa “Secara umum tujuanmotivasiadalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbulkeinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga akan memperolehhasil atau mencapai tujuan tertentu”.Lebih lanjut berbicara mengenai fungsi motivasi, Daradjat ( Amanati,2008:19) juga mempunyai pendapat yang hampir sama dengan pendapat di atas.Menurutnya fungsi motivasi adalah: “memberi semangat dan mengaktifkan muridagar tetap berminat dan tetap siaga, memusatkan perhatian anak pada tugas-tugastertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar, membantumemenuhi kebutuhan akan hal jangka pendek dan hasil jangka panjang”.Dari beberapa uraian fungsi motivasi diatas, diharapkan dapat membawaperubahan berarti bagi anak didik, baik perubahan mental, tingkah laku maupunkeilmuan.2.1.3Macam-Macam MotivasiDjamarah (dalam Latifah, 2015:22-23) membagi motivasi dari dua sudutpandang saja, yaitu:” (1) motivasi intrinsik: yaitu motivasi yang berasal daridalam diri seseorang. (2) motivasi ekstrinsik: yaitu motivasi yang berasal dariluar diri seseorang”.Sedangkan Menurut Hamalik (2009: 162) “Motivasi dapat dibedaanmenjadi dua yaitu : (1) motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalamsituasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid (2) motivasiekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situsibelajar”.9
92.1.4Bentuk-Bentuk Motivasi Di SekolahDi dalam belajar mengajar peranan motivasi sangat diperlukan. Denganmotivasi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkandan memelihara ketekunan dalam melakukann kegiatan belajarSardiman (2012: 92-95) membagi bentuk-bentuk dan cara untukmenumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah: “ memberi angka,hadiah, saingan atau kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahuihasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, tujuan yang diakui”.2.1.5 Prinsip-Prinsip MotivasiDalam Rangka Mendorong Motivasi Belajar Murid-Murid Di Sekolah.Hover (dalam Hamalik, 2009: 163) mengemukakan prinsip-prinsip motivasisebagai berikut :“ (1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktifitas belajar.Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar lahir karenaadanya minat. Minat merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untukmenggali potensi. (2) Motivasi intrinsik lebih utama dari motivasi belajar.Meskipun motivasi intrinsik lebih kuat pengaruhnya dalam motivasi belajar,namun tidak menutup kemungkinan diperluannya motivasi ekstrinsik untukmembangkitkan motivasi belajar siswa. (3) Motivasi merupakan pujian lebh baikdaripada hukuman. Meskipun hukuman tetap diberlakukannya dalam memicusemangat belajar siswa, tetapi masih lebih baik penghargaam berupa pujian. (4)Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. (5) Motivasi dapatmemupuk optimisme dalambelajar. Siswa yang memiliki motivasi dalambelajar selalu yakin dapat menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Dia yakinbahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. (6) Motivasi melahirkan prestasidalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baikburuknya prestasi belajar siswa”.2.1.6Indikator MotivasiMenurut Sardiman (2012: 83) mengungkapkan ciri-ciri siswa yangtermotivasi adalah sebagai berikut :“ (1) Tekun menghadapi tugas ( dapat bekerja terus menerus dalam waktu yanglama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. (2) Ulet menghadapi kesuliatan (tidak lekas putus asa ). (3) Menunjukkan minat terhadap bermacam –macammasalah . (4) Lebih senang bekerja mandiri. (5) Cepat bosan pada tugas-tugasyang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehinggakurang kreatif). (6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akansesuatu). (7) Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu. (8) Senang mencari danmemecahkan masalah soal-soal”.Sedangkan Menurut Djaali (2012: 105-106) individu yang memiliki motivasitinggi memiliki karakterstik sebagai berikut :“ (1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atashasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan. (2)Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudahdicapai atau terlalu besar resikonya. (3) Mencari situasi atau pekerjaan dimna iamemperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baiktidaknya hasil pekerjannya. (4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untukmenggungguli orang lain.(5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginannyademi masa depan yang lebih baik.(6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkanuang, status atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebutmerupakan lambing prestasi, suatu ukuran keberhasilan”.
9Dalam penelitian ini peneliti memilihindikator yang akan digunakanuntuk mengamati motivasi siswa antara lain :1. Fokus mengerjakan tugas yang diberikanguru2. Memiliki perhatian terhadap penjelasan guru3. Senang mengikuti kegiatan pembelajaran4. Mau bertanya tentang materi yang diajarkan guru5. Dapat mempertahankan pendapatnya2.2Teori PendukungTeori yang mendukung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Teori motivasi menurut skinnerMenurut Skinner (Aunurrahman, 2013:40) menyatakan bahwa “ terdapatprinsip bahwa prilaku manusia merupakan fungsi dari konsekuensi, dalam halini rangsangan (stimulus) menyebabkan timbulnya respon (respons), yangpada gilirannya mendatangkan konsekuensi ( consequence)”2. Teori Belajar VigotskyPerkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan denganpengalaman baru dan menantang serta ketika mereka berusaha untukmemecahkan masalah yang dimunculkan.Dalam upaya mendapatkanpemahaman individu berusaha mengaitkan pengetahuan baru yang telahdimilikinya kemudian membangun pengertian baru. Teori vigotsky ( Huda m.2016:40) “mendefinisikan jarak antara level perkembangan aktual yngditentukan oleh perkembangan individu memecahkan masalah secara mandiridan level perkembangan yang ditentukan oleh kemampuan individumemecahkan suatu masalah dengan bantuan orang lain yang lebih dewasa ataudengan berkolaborasi dengan pasangan”.2.3 Metode Outdoor Study2.3.1 Pengertian Metode Outdoor StudyVera (2012 : 17 ) menyatakan bahwa “ Metode outdoor study adalah suatukegiatan menyampaikan pelajaran diluar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitasbelajar mengajar berlangsung diluar kelas atau di alam bebas”. Sedangkanmenurut Karjawati (dalam Husamah, 2013: 23), “ Metode outdoor studymerupakan metode dimana guru mengajak siswa belajar diluar kelas untukmelihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswadengan lingkungannya. Melalui metode outdoor study lingkungan di luar sekolahdapat digunakan sebagai sumber belajar.Peran guru disini adalah sebagaimotivator, artinya guru sebagai pembimbing/pemandu agar siswa belajar secaraaktif, kreatif, dan akrab dengan lingkungan”.Jadi, metode outdoor study adalah suatu kegiatan pembelajaran diluarkelas dan mempunyai sifat yang menyenagkan, dimana melalui kegiatanpembelajaran diluar kelas ini diberikan kesempatan untuk menuangkan potensidiri sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan alamdan sesame manusia dalam suasana diluar ruangan, dan dapat menimbulkan nilaispiritual siswa terhadap ciptaan tuhan yang maha kuasa.2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Outdoor StudyMengajar para siswa diluar kelas memiliki arti penting yang sangaatluas.Bahkan, ini tidak bisa diidapatkan di dalam kelas. Kegiatan belajar diluarkelas berupaya memberikan semangat kepada anak didik di dalam proses
9pembelajaran yang memiliki arti penting yang bisa diperoleh para siswa dan paraguru.Menurut sudjana dan rivai (dalam Husamah, 2013:12-15), “ langkahlangkah penerapan metode outdoor study terdiri dari tahap persiapan, tahappelaksanaan, dan tahap evaluasi”.Menurut sudjana dan rivai (dalam Husamah, 2013:25-26) :“ metode outdoor study memiliki kelebihan yaitu : (a) kegiatan belajar lebihmenarik dan tidak membosankan siswa duduk berjam-jam, sehingga motivasibelajar siswa akan lebih tinggi, (b) hakikat belajar akan lebih bermakna sebabsiswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifatalami, (c) bahan-bahan yang terdapat dipelajari lebih kaya serta factual sehinggakebenarannya akurat, (d) kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebihaktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, mengujifakta, dan lain-lain, (e) sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapatdipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam,lingkungan buatan, dan lain-lain (f) siswa dapat memahami dan menghayatiaspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentukpribadi yang tidak asing dengan kehidupan membentuk sekitarnya, serta dapatmemupuk cinta lingkungan.Namun demikian, metode outdoor study juga memiliki beberapakekurangan.Kekurangan metode outdoor study Menurut vera (2012 : 47)“ para siswa bisa keluyuran kemana-mana, gangguan konsentrasi, kurang tepatwaktu (waktu akan tersita), pengelolaan siswa lebih sulit, bisa terserang panas dandingin”.Kendala seperti ini bisa saja muncul tetapi penanganannya sangat mudah,guru hanya perlu memberikan perhatian yang ekstra kepada siswa, membentuksiswa ddalam kelompok sehingga akan mudah mengawasinya, membuatkesepakatan mengenai peraturan tata tertib siswa selama diluar kelas, dan gurujuga harus pandai dalam memilih objek belajar. Dengan demikian maka kendalakendala dalam menggunakan metode outdoor study dapat di minimalis
Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar lahir karena adanya minat. Minat merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi. (2) Motivasi intrinsik lebih utama dari motivasi belajar. Meskipun motivasi intrinsik lebih
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang 69 halaman. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta annarevi6@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui
didik. Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik. Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya minat belajar yang besar dan motivasi yang didapatkan baik dari diri sendiri maupun dari guru. Motivasi memiliki pengaruh
Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Daerah Binaan I Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. Kata Kunci: Belajar,Lingkungan sekolah, Motivasi belajar
pelaksanaan layanan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar secara efektif dalam membentuk pemahaman dan potensi diri siswa yang positif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan tercapai tujuan pembelajaran di sekolah. Kata kunci : layanan bimbingan pribadi, bimbingan belajar, motivasi belajar
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERIPERSAMAAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 . dan diskriminan siswa mencapai tingkat pemahaman memahami sebagian dengan miskonsepsi. Kata Kunci: miskonsepsi, tingkat pemahaman konsep, motivasi belajar .
siswa kelas X.3 Madrasah Aliyah Negeri Dumai, sedangkan objeknya adalah keaktifan belajar siswa dalam pokok bahasan senyawa karbon dengan menggunakan metode tutor teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode tutor teman sebaya di Madrasah Aliyah Negeri Dumai.
Korean language textbooks and language teaching in terms of Korean honorifics. They have pointed out several problems in current teaching materials and emphasized the importance of pragmatic factors and the necessity of authentic data to fully reflect actual Korean honorific uses. Addressing these issues, the thesis demonstrates the need for teaching materials that introduce how honorific .