BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori - UIN Walisongo

2y ago
50 Views
2 Downloads
433.49 KB
53 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

BAB IILANDASAN TEORIA. Kajian Teori1.Motivasia. Pengertian motivasiMotivasi merupakan akar kata dari bahasa Latinmovore, yang berarti gerak atau dorongan untukbergerak.1Motivasi dalam Bahasa Inggris berasaldari katamotive yang berarti daya gerak atau alasan.2Motivasidalam Bahasa Indonesia, berasal dari kata motifyangberarti daya upaya yang mendorong seseorangmelakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai dayapenggerak dari dalam diri subyek untuk melakukanaktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Motif tersebutmenjadi dasar kata motivasi yang dapat diartikan sebagaidaya penggerak yang telah menjadi aktif.3Penggunaan istilah motif dan motivasi dalampembahasan psikologi terkadang berbeda. Motif danmotivasi digunakan bersama dalam makna kata yang1Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,(Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 319.2John Eschols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris, (Jakarta:Gramedia Pustaka, 2003), hlm. 386.3Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 73.10

sama, hal ini dikarenakan pengertian motif dan motivasikeduanya sulit dibedakan. Motif adalah sesuatu yang adadalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebutuntuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuantertentu. Motif merupakan tahap awal dari motivasi.Motif dan daya penggerak menjadi aktif, apabila suatukebutuhan dirasa mendesak untuk dipenuhi. Motif yangtelah menjadi aktif inilah yang disebut motivasi. Motivasidapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menjadipendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorongseseorang untuk memenuhi gertian motivasi, antara lain sebagai berikut:1)Menurut Mc. Donald, motivasi adaalah perubahanenergi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandaidengan timbulnya perasaan dan reaksi untukmencapai tujuan.2)Menurut Thomas M. Risk, motivasi adalah usahayang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkanmotif-motif pada diri siswa yang menunjang kearahtujuan-tujuan belajar.4Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar DalamPerspektif Islam, hlm. 180-182.11

3)MenurutChaplin,motivasiadalahvariabelpenyelang yang digunakan untuk empertahankan,membangkitkan,danmenyalurkantingkah laku menuju suatu sasaran.4)Menurut Tabrani Rusyan, motivasi merupakankekuatan yang mendorong seseorang melakukansesuatu untuk mencapai tujuan.5)Menurut Dimyati dan Mudjiono, di dalam alurkandansikap dan perilaku individu belajar.6)mengaktifkan,mengarahkan5Menurut Atkinson, motivasi dijelaskan sebagai suatutendensi seseorang untuk berbuat yang meningkatguna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.7)Menurut A.W Bernard, motivasi adalah fenomenayang dilibatkan dalam perangsangan tindakan kearahtujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak adagerakan kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasimerupakan usaha memperbesar atau mengadakangerakan untuk mencapai tujuan tertentu.5Muhammad FathurrohmanPembelajaran , hlm. 141-142.danSulistyorini,Belajardan12

8)Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatuyang bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir,berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itukebanyakan merupakan karakteristik universal padasetiap kegiatan organisme.9)Menurut John W Santrock, motivasi adalah prosesmemberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku.Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilakuyang penuh energi, terarah dan bertahan lama.6b. Fungsi motivasiFungsi motivasi adalah sebagai atan.2)Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinyamengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yangdiinginkan.3)Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinyamotivasi akan berfungsi sebagai penentu cepatlambanya suatu pekerjaan.74)Motivasi berfungsi sebagai penolong untuk berbuatmencapai tujuan.6John W Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010),hlm. 510.7Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara,2007), hlm. 161.13

5)Penentu arah perbuatan manusia, yakni kearahyang akan dicapai.6)Penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan manusiasenantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuanyang ingin dicapai.8c. Komponen motivasiMotivasimemilikiduakomponen,yaitu:komponen dalam (inner component) dan komponen luar(outer component). Komponen dalam ialah perubahandalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas danketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa uannya. Berdasarkan definisi tersebut, komponendalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan,sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendakdicapai.9d. Macam-macam motivasiPendapatmengenaimacam-macammotivasiadalah sebagai berikut:1)Menurut Chaplin, motivasi dapat dibagi menjadidua, yaitu:8Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar DalamPerspektif Islam, hlm.204.9Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, hlm. 159.14

a)Physiological drive, yaitu:Dorongan yang bersifat fisik, sepertilapar, haus, seks dan sebagainya.b)Social motives, yaitu:Dorongan-dorongan yang berhubungandengan orang lain, seperti estetis, doronganingin selalu berbuat baik, dan kanmenjadi tiga macam, yaitu:a)Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motivasiyang berkaitan dengan kebutuhan bagian ur, dan sebagainya.b)Motivasi darurat yang mencakup doronganuntuk menyelamatkan diri, dorongan untukmembalas, dorongan untuk berusaha, doronganuntuk mengejar. Motivasi ini timbul jika situasimenuntut timbulnya kegiatan yang cepat dankuat dari diri seseorang.Pada motivasi daruratmotivasi bukan timbul atas keinginan seseorangtetapi karena perangsang dari luar.c)Motivasiobyektif,yaitumotivasiyangdiarahkan kepada obyek atau tujuan si, manipulasi dan menaruh minat.15

Motivasi ini timbul karena adanya doronganuntuk menghadapi dunia secara efektif.3)Menurut Wood Worth, motivasi diklasifikasikanmenjadi dua bagian, yaitu:a)Unlearned motives, adalah motivasi pokok yangtidak dipelajari atau motivasi bawaan, yaitumotivasi yang dibawa sejak lahir, sepertidorongan makan, minum, seksual, bergerak danistirahat. Motivasi ini sering disebut motivasiyang diisyaratkan secara biologis.b)Learned motives, adalah motivasi yang timbulkarena dipelajari, misalnya dorongan untukbelajar suatu cabang ilmu pengetahuan danmengejar jabatan. Motivasi ini sering disebutmotivasi yang diisyaratkan secara sosial, karenamanusia hidup dalam lingkungan sosial. 104)Macam-macam motivasi Menurut Fradsen, yaitu:a)Physiological drive, istilah ini digunakan untukmerujuk pada motivasi bawaan (unlearnedmotives).10Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar DalamPerspektif Islam, hlm.193-194.16

b)Affiliative need, merupakan motivasi yangdipelajari (learned motives) dengan istilahaffiliative need.c)Cognitive motives, motif ini menunjuk padagejala intrinsik, yakni menyangkut kepuasanindividual. Kepuasan individual berada didalamdiri manusia dan biasanya berwujud proses danproduk ian dari perilaku manusia,individu tidaksekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatuitu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatukejadian. Kreatifitas dan imajinasi sangatdibutuhkan, bagi seseorang yang memilikikeinginan untuk aktualisasi diri.e)Self-enhancement, melalui aktualisasi diri danpengembangan kompetensi akan meningkatkankemajuan diri seseorang. Ketinggiankemajuan diridanmenjadi salah satu keinginanbagi setiap individu.5)Menurut beberapa ahli yang menggolongkan jenismotivasi itu menjadi dua yakni motivasi jasmaniahdan motivasi rohaniah.a)Motivasi jasmaniah, misalnya refleks, instingotomatis, dan nafsu.17

b)Motivasi rohaniah, adalah kemauan. Kemauanitu pada setiap diri manusia terbentuk melaluiempat momen, yaitu:(1) Momen timbulnya alasan.Contoh momen timbulnya alasan adalahseorang pemuda sedang giat berlatih olah ragauntuk menghadapi porseni disekolahnya, tetapitiba-tibaibunyamemintamengantarkanseseorang tamu membeli tiket karena tamutersebut ingin kembali ke Jakarta. Si pemudakemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalamhal ini si pemuda tadi timbul alasan baru egiatantersebutdapatdilakukan karena menghormati tamu ataumungkinkarenakeinginanuntuktidakmengecewakan ibunya.(2) Momen pilihMomen pilih, dalam keadaan pada waktuada alternatif-alternatif yang mengakibatkanpersaingan di antara alternatif atau alasanalasan tersebut. Seseorang ilihanuntukalternatifkemudianyangakandikerjakan.18

(3) Momen putusanSuatu persaingan di dalamnya terdapatbeberapa alternatif keputusan. Satu alternatifyang akhirnya dipilih tersebut, yang akanmenjadi putusan untuk dikerjakan.(4) Momen terbentuknya kemauan.Jika seseorang sudah menetapkan satuputusan untuk dikerjakan, akantimbul doronganpada diri seseorang untuk bertindak danmelaksanakan keputusan itu.116)Menurut Abdul Rahman, menggolongkan motivasimenjadi dua, yaitu:a)Motivasi intrinsik, ialah motivasi yang berasaldari diri seseorang itu sendiri tanpa dirangsangdari luar. Sebagai contoh: orang yang gemarmembaca, ia akan mencari sendiri )Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangkarena adanya perangsang dari luar, sebagai1189.19Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 87-

contoh: seorang mahasiswa rajin belajar karenaada ujian.122.Belajara.Pengertian uhbelajarkelakuanadalahmelaluipengalaman.13 Sardiman menjelaskan bahwa , belajaradalah perubahan tingkah laku atau penampilan denganserangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca,mengamati, meniru, dan mendengarkan.14 Sudjanaberpendapat bahwa belajar bukan menghafal dan bukanpula mengingat, namun belajar adalah suatu prosesyang ditandai dengan adanya perubahan pada diriseseorang.15 Menurut Muhibbin Syah, belajar dapatdipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkahlaku individu yang relatif menetap sebagai hasil12Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar DalamPerspektif Islam, hlm. 194.13Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2008), hlm. 2714Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm.20.15Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar Baru, 1987), hlm.28.20

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yangmenyebabkan proses kognitif.16Selain pendapat tersebut, terdapat sejumlahdefinisi belajar menurut beberapa tokoh, antara lain:1)Hilgard dan Bower, dalam buku Theories ofLearning (1975) bahwa, belajar berhubungandengan perubahan tingkah laku seseorang babkanolehberulang-ulangdalamsituasi tersebut. Perubahan tingkah laku tersebuttidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderunganrespon pembawaan, kematangan, atau keadaankeadaan sesaat seseorang, misalnya kelelahan, danpengaruh obat.2)Gagne, dalam buku The Condition of Learning(1977), menyatakan bahwa belajar terjadi apabilasuatu situasi stimulus bersama-sama dengan isiingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupasehingga perbuatannya (performance-nya) berubahdari waktu sebelum ia mengalami situasi ke waktusesudah ia mengalami situasi tersebut.16Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung: Rosdakarya, 2006), hlm. 92.21

3)Morgan, dalam buku Introduction of Psychology(1978), berpendapat bahwa belajar adalah setiapperubahan yang relatif menetap dalam tingkah lakuyang terjadi sebagai hasil dari latihan Phychology, berpendapat bahwa belajar anyangsebagaisuatubarupoladarireaksiyang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,kepandaian, atau suatu pengertian.175)Bourne dan Ekstrand,berpendapat bahwa belajaradalah perubahan tingkah laku yang relatif tetapyang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan.18b.Tujuan belajarTiga jenis tujuan belajar Menurut Sardiman A.Madalah sebagai berikut:1)Mendapatkan huan dan kemampuan berpikir menjadi halyang tidak dapat terpisahkan. Seseorang tidak1717Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar DalamPerspektif Islam, hlm.207-208.18Mustaqim, Psikologi pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008), hlm. 33.22

dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpaada bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuanberpikir akan memperkaya pengetahuan.2)Penanaman konsep dan umerumuskanketerampilan.Keterampilan jasmani adalah keterampilan yangdapat dilihat, diamati, sehingga akan terlihat padaketerampilan gerak/penampilan dari anggota tubuhseseorang yang sedang belajar. Teknik danpengulangan termasuk ke dalam terampilanberpikirsertakreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskansuatu konsep atau masalah. Keterampilan dapatdididik dengan banyak melatih kemampuan.3)Pembentukan sikapPembentukan sikap mental, perilaku, pribadisiswa, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalampendekatannya. Pembentukan sikap mental danperilaku siswa tidak terlepas dari soal penanamannilai-nilai (transfer of values). Oleh karena itu,guru tidak hanya sekedar sebagai pengajar, tetapi23

sebagai pendidik yang akan memindahkan nilainilai itu kepada anak didiknya.19c.Prinsip-prinsip belajarPrisip-prinsip belajar adalah konsep-konsep yangharus diterapkan didalam proses belajar mengajar.Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnyadengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajaryang sesuai dengan prinsip-prinsip belajar.Menurut Soekamto dan Winataputra, terdapatbeberapa prinsip dalam belajar, yaitu:1)Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harusbelajar. Untuk itu, siswa harus bertindak puannya.3)Siswa akan dapat belajar dengan baik apabilaterdapat penguatan langsung pada setiap langkahyang dilakukan selama proses belajar.4)Penguasaan yang sempurna dari setiap langkahyang dilakukan siswa akan membuat proses belajarmengajar lebih berarti.19Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 26-28.24

5)Motivasi belajar siswa akan lebih meningkatapabila diberi tanggung jawab dan kepercayaanpenuh atas belajarnya.20Menurut Mustaqim, prinsip-prinsip dalam belajaradalah sebagai berikut:1)Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dantujuan tertentu.2)Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat,latihan dan ulangan.3)Belajar akan lebih berhasil apabila memberi suksesyang menyenangkan.4)Belajar akan lebih berhasil jika tujuan belajarberhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiriatau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.5)Belajar akan lebih berhasil jika suatu materidipahami, bukan hanya sekedar menghafal n orang lain.7)Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahandalam diri si pelajar.8)Ulangan dan latihan perlu dilakukan, akan tetapiharus didahului oleh pemahaman.2120Muhammad FathurrohmanPembelajaran, hlm. 137.25danSulistyorini,Belajardan

d.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajarBelajar adalah suatu proses yang menimbulkanterjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkahlaku dan kecakapan seseorang. Berhasil atau tidaknyabelajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor.Menurut Ngalim Purwanto, faktor-faktor dalambelajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:1)Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiriatau disebut dengan faktor individual. ahkecerdasan,faktorlatihan,motivasi, dan faktor pribadi.2)Faktor yang ada diluar individu atau disebutdengan faktor sosial. Faktor-faktor yang ga/keadaan rumah tangga, guru dan caramengajarnya, alat-alat yang digunakan dalambelajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yangtersedia, dan motivasi sosial.2221Mustaqim, Psikologi pendidikan, , hlm. 69.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya,2014), hlm. 102.2226

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yangmempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjaditiga macam, yaitu:1)Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yangmeliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis danpsikologis.a)Aspek enandaitonustingkatkebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhi semangat danintensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.Kondisi organ yang lemah akan menurunkankualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materiyang dipelajari kurang atau tidak berbekas.Kondisi organ kesehatan, seperti lamsangatmenyerapinformasi dan pengetahuan, khususnya yangdisajikan dikelas.b)Aspek uhi kuantitas dan kualitas perolehanpembelajaransiswa.Diantararohaniah tersebut antara lain:27faktor-faktor

(1) Intelegensi siswaMenurut Rebber, Intelegensi umumnyadapat diartikan sebagai kemampuan psikofisikuntukmereaksirangsanganataumenyesuaikan diri dengan lingkungan dengancara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnyatidak mengenai kualitas otak saja, melainkanjuga tentang kualitas organ-organ fisik. Akantetapi, peran otak dalam hubungannya njolorgan-organtubuh.Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ)siswa sangat menentukan keberhasilan belajarsiswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensisiswa,semakin besar peluangnya untukmeraih sukses.(2) Sikap siswaSikap adalah gejala internal yangberdimensi afektif berupa kecenderunganuntuk mereaksi atau merespon (responstendency) dengan cara yang relatif tetapterhadap objek orang, barang, dan sebagainya,baik secara positif maupun negatif. Sikap(attitude) siswa yang positif kepada guru danmata pelajaran adalah pertanda baik bagi28

proses belaajar siswa tersebut. Sebaliknya,sikap negatif siswa terhadap guru dan matapelajarandapatmenimbulkankesulitanbelajar.(3) Bakat siswaMenurutChaplin,bakat(aptitude)adalah kemempuan potensial yang dimilikiseseorang untuk mencapai keberhasilan padamasa yang akan datang. Setiap orang memilikibakat dalam artian berpotensi untuk mencapaiprestasi ketingkat tertentu sesuai dengankapasitas masing-masing. Bakat kemudiandiartikansebagaikemampuanindividualuntuk melakukan tugas tertentu tanpa banyakbergantung padaupayapendidikandanlatihan.(4) Minat siswaMinat (interest) berarti kecenderungandan kegairahan yang tinggi atau keinginanyang besarterhadap sesuatu. Menurut Rebber,minat tidak termasuk istilah populerdalampsikologi karena ketergantungannya yangbanyak pada faktor-faktor internal lainnya,sepertipemusatan perhatian, keingintahuan,motivasi, dan kebutuhan.29

(5) Motivasi si dibedakan menjadi dua macam,yaitumotivasiintrinsikdanmotivasiekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah doronganyang berasal dari dalam diri siswa sendiriuntuk melakukan tindakan belajar sepertiperasaan menyenangi materi tersebut dankebutuhan akan materi tersebut. Motivasieksstrinsik adalah dorongan yang berasal dariluar individu untuk melakukan kegiatanbelajar, seperti: hadiah, pujian, peraturan, tatatertib, suri teladan orang tua, guru.2)Faktor eksternal, seperti halnya pada faktor internalsiswa, terbagi atas beberapa aspek, yakni:a)Lingkungan sosialLingkungan sosial sekolah seperti guru, stafadministrasi, dan teman-teman sekelas dapatmempengaruhi semangat belajar seorang siswa.Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat ermainan.lebihbanyak30

mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tuadan keluarga siswa itu sendiri.b)Lingkungan ial ialah gedung seko

10 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Motivasi a. Pengertian motivasi Motivasi merupakan akar kata dari bahasa Latin movore, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak.1Motivasi dalam Bahasa Inggris berasaldari kata motive yang berarti daya gerak atau alasan.

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis