BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2y ago
43 Views
1 Downloads
407.66 KB
14 Pages
Last View : 5d ago
Last Download : 1y ago
Upload by : Kaden Thurman
Transcription

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangAkhir - akhir ini banyak kasus kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak dinegara-negara maju maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkandata Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), capaiancakupan ibu hamil K1 propinsi Jawa Timur pada tahun 2013 adalah 95,07%. Angkaini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 92,14%. Tujuhkabupaten/kota memiliki capaian 100%, yakni Kabupaten Lumajang, KabupatenSidoarjo, Kabupaten Sampang, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kota Madiun danKota Surabaya.Sedangkan Kota Blitar memiliki cakupan terendah, yakni sebesar81,31%(Dinkes RI, 2014).Di Indonesia masih banyak ibu hamil kekurangan asupan gizi dan nutrisi.Menurut Penelitian Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology yangdilakukan selama Agustus 2010 sampai dengan Agustus 2011, lembaga yangbernaung di bawah Institusi Pertanian Bogor (IPB) menunjukan bahwa 6 dari 10 ibuhamil di Indonesia mengalami kekurangan asupan nutrisi mikro yang dapatmenghambat kesehatan anak, seperti asam folat, zat besi, vitamin A, vitamin C(Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Surabaya 2012 dalam Sulistiyani). Status gizimasyarakat dapat di ukur melalui indikator-indikator antara lain bayi dengan (BBLR)Berat Badan Lahir Rendah, pada ibu dan pekerja wanita (Dinkes RI, 2014) .Pada ibu primigaravida atau ibu yang pertama kali mengalami kehamilantentunya masih bingung tentang nutrisi apa saja yang akan dikonsumsi selamakehamilan terutama asam folat. Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam halpencegahan defek tubeneural, spina befida dan anensefali yang sangat berbahaya bagi1

2perkembangan selanjutnya (Kristiyanasari,2010). Di Indonesia sendiri belum ada datadata pasti prevalensi adanya penyakit kelainan pada bayi, jumlah kematian bayi diindonesia masih relatif tinggi kematian bayi masih belum di identifikasi penyebabnyakarena belum adanya data, salah satu penyebab kematian adalah kekurangan asamfolat (Bowo 2009 dalam Cahyanadia 2013) .Selama kehamilan, ibu membutuhkan banyak asupan gizi daripada biasanya.Untuk itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan asupan gizi seperti kalori,protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin B12, mineral, vitamin A, kalsium, zat besidan asam folat (Arisman, 2010). Makanan yang mengandung asam folat dapat dijumpai pada sayuran hijau, jus jeruk, asparagus, dan brokoli (Kristiyanasari, 2010).Pada masa kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhananak dan dirinya sendiri. Ini berarti bahwa ibu primigravida perlu memenuhi asupangizi untuk 2 orang yang sesuai dan seimbang.Upaya- upaya untuk mencapai pemenuhan mengkonsumsi makanan yangmengandung asam folat diperlukan pengetahuan, sikap dan kebiasaan terhadapmengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat. Sejauh iniini sikap ibuprimigravida dalam mengkonsumsi asam folat belum optimal. Strategi pencegahankekurangan asam folat mencakup peningkatan kesadaran akan pentingnya konsumsiyang kaya akan konsumsi asam folat atau suplemen folat sebanyak 400 µg setiap hari(Arisman,2010). Rencana strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesiatahun 2001-2015 menyebutkan bahwa dalam konteks Rencana PembangunanKesehatan menuju Indonesia sehat adalah ditetapkan misi pembangunan kesehatansalah satunya adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidupsehat dengan sasaran meningkatkan jumlah penduduk mengkonsumsi makanandengan gizi seimbang, sehingga untuk meningkatkan percepatan perbaikan derajat

3kesehatan masyarakat, salah satu program unggulan yaitu, program perbaikan gizi(Depkes RI, 2011).Memenuhi kebutuhan gizi untuk Ibu hamil khususnya Ibu primigaravida dananak telah dilakukan upaya- upaya program pemenuhan gizi pada ibu hamil dan janin.Salah satu pilar dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi JawaTimur 2011-2015 (RAD-PG 2011-2015) yaitu perbaikan gizi masyarakat terutamapada ibu pra hamil, ibu hamil, dan anak melalui peningkatan ketersediaan danjangkauan pelayanan kesehatan berkelanjutan difokuskan pada intervensi gizi efektifpada ibu pra hamil, ibu hamil, bayi dan anak dibawah dua tahun. Di daerah JawaTimur merupakan salah satu lokasi sasaran rencana aksi dalam indikator penanganankekurangan energi kronis pada wanita usia subur, penanganan ini dilakukan karenajika wanita hamil dengan keadaan resiko tersebut terjadi kelahiran Bayi Berat LahirRendah yang dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak balita (BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, 2011).Padaibu hamil primigravida atau ibu yang baru pertama kali mengalamikehamilan, dengan kondisi dimana ibu belum memiliki pengalaman dan pengetahuanyang kurang sehingga banyak mengalami permasalahan dan sangat membutuhkaninformasi tentang makanan apa yang dikonsumsi selama kehamilan. Salah satu faktoryang mempengaruhi ibu dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung asamfolat karena kurangnya pengetahuan dalam mengkonsumsi asam folat. Pengetahuanmempunyai arti hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objekmelalui indera yang dimilikinya. Dengan pengetahuan inilah seseorang akan ikasikandalamkehidupanseharihari

4Asam folat dalam tubuh berfungsi sebagai co-enzym mempunyai dua efekfisiologis utama yaitu sebagai faktor enzim sintesis deoxyribonucleic acid (DNA) danribonucleic acid (RNA) yang berperan pada replikasi sel. Asam folat berfungsi untukpembentukan materi genetik di dalam sel tubuh, selain itu asam folat juga berfungsiuntuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang belakang.Asam folat juga berperan sebagai pembawa karbon tunggal pada pembentukanhemoglobin. Hasil Riskesdas (2014), konsumsi tablet folat belum mencapai target halini di dukung dengan adanya perbedaan yang besar2013 sebesar 93 % dan tahun2014 sebesar 95% karena itu cakupan ibu hamil mendapatkan 90 tablet tambah darahdan asam folat masih belum mencapai target.Pada ibu hamil asam folat memegang peranan penting dalam pembentukanembrio diantarnya pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan. Neuraltube inilah sebagai awal pembentukan otak dan sumsum tulang belakang. Secaraumum kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA.Akibatnya tidak terjadi perubahan inti sel terutama pada sel-sel yang cepat membelahseperti eritrosit, leukosit, epitel, lambung dan usus, epitel vagina dan servik uterus.Pada ibu hamil dan janin kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resikoanemia, keguguran, neural tube defek seperti spina befida (kegagalan tulang belakangmenutup pada bulan pertama kehamilan) (Kristiyanasari, 2010). Kekurangan asamfolat bisa mengakibatkan kecacatan pada calon bayi. Menurut WHO (2007) kejadiancacat bawaan fisik di Amerika Serikat (AS) 1,32 per 1.000 kelahiran salah satunyakarena kekurangan asam folat. Sekitar 24 -60 % wanita, baik di negara sedangberkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat karenakandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari- hari tidak cukup untukmemenuhi kebutuhan ibu hamil (Arisman, 2010), Menurut data Dinas Kesehatan

5Jawa Timur 2011 kematian bayi rata-rata 80% pertahun dan 30% diperkirakankekurangan asam folat.Adapun Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia nomor 88 tahun 2014 tentang standar tablet tambahdarah bagi wanita usia subur dan ibu hamil. Sumber makanan yang kaya zat besi danasam folat umumnya terdapat pada sumber protein hewani seperti hati, ikan dandaging yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau olehkebanyakan masyarakat di Indonesia. Pemberian tablet penambah darah ataupuntabet folat penting untuk pencegahan dan penanggulangan anemia akibat kekuranganzat besi atau asam folat. Tablet tambah darah merupakan tablet yang diberikankepada wanita usia subur dan ibu hamildiberikan setiap hari pada masakehamilannya atau mininal 90 tablet.Tujuan diadakan upaya tersebut yaituuntuk memberikan acuan bagipemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten atauKota serta semua pihak yang akan menyediakan tablet tambah darah atau folat yangberkualitas dan memenuhi standar dalam rangka mencegah dan menangani terjadinyaanemia pada wanita subur dengan prioritas pada ibu hamil (Kemenkes, 2014).Pelaksanaan sehari – hari untuk menanggulangi gizi zat besi pada Ibu hamil dilakukansuplementasi TTD dengan dosis pemberian sebanyak sehari 1 (satu) tablet ( 60mgelemental iron dan 0,25mg asam folat) berturut-turut minimal 90 hari selama masakehamilan (Dinkes Jatim, 2014). Ada beberapa masalah yang muncul diantaranyayaitu banyak produk tablet darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil yang beredardi masyarakat dengan nama dagang dan komposisi yang beragam(Kemenkes, 2014).Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), beberapa tablet zat besi tidak memenuhistandar tablet tambah darah yang disarankan oleh WHO terutama kandungan

6elemental besi dan asam folatnya. Oleh karena itu dirasa perlu di buat standartminimal kandungan tablet bagi wanita subur dan hamil agar tablet tersebut yangberedar lebih berkualitas dan efektif dalam menanggulangi gizi zat besi.Program penanggulangan pemberian tablet darah atau tablet folat pada ibuhamil di Indonesia masih banyak ibu yang menolak atau tidak mematuhi anjuran inikarena berbagai alasan, antara lain yaitu adanya 21,4 responden dari data Riskesdasyang menyatakan lupa sedangkan data rutin berasal dari pencatatan ibu hamil yangmendapatkan tablet besi atau folat apakah benar-benar dikonsumsi atau tidak belumtentu diklarifikasi (Kemenkes, 2014), data ini diperkuat dengan adanya data surveiyang dilakukan oleh Center for Desease Control and Perevention (2016) bahwa beberaparesponden mengutarakan alasan mengapa mereka tidak mengkonsumsi tablet folatantara lain yaitu lupa mengkonsumsi tablet folat (33%), mual karena efek sampingdari tablet folat (23%), tidak membutuhkan tablet folat (18%), tidak ada alasan (14%)dan sudah memenuhi nutrisi yang seimbang (12%).Hasil wawancara dengan ibu primigravida, beberapa ibu yang tidak asamualsetelahmengkonsumsinya kemudian tidak mau lagi mengkonsumsi kembali. Dan adaseorang ibu tidak terbiasa mengkonsumsi susu sehingga ibu tidak memgkonsumsisusu yang mengandung asam folat. Ibu mengatakan jika mereka tidak mendapatdorongan keluarga atau suami untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untukkehamilan. Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusiadalam memenuhi kebutuhan makan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihanmakanan (Khumaidi, 1989 dalam Khomsan & Faisal dkk, 2006). Diperlukanpengetahuan dan motivasi ibu terhadap kebiasaan mengkonsumsi makanan yangmengandung asam folat untuk mencapai kemampuan pemenuhan gizi pada ibu

7primigravida. Tiga faktor terpenting yang mempengaruhi kebiasaan makan yaituketersediaan pangan, pola sosial, budaya dan faktor-faktor pribadi (Harper,1986dalam Khomsan & Faisal dkk ,2006).Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan yang dilaksanakan di Bidanpraktik mandiri “SERUNI” data ibu hamil primigravida pada bulan 28 Desember 2015berjumlah 20 orang yang telah dilakukan wawancara pada ibu hamil sebanyak 11orang didapatkan 7 ibu hamil tidak mengetahui tentang pentingnya, kegunaan,manfaat dan jenis asam folat, rata-rata berpendidikan SD sampai SMP. Hanya 3 ibuyang mengetahui dampak dari kekurangan asam folat dan 1 ibu hamil yang sudahmengetahui tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan berpendidikan sarjana.Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka judulpenelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Hubungan TingkatPengetahuan dan Motivasi dengan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan yangMengandung Asam Folat Pada Ibu Primigravida di Desa Papungan KanigoroKabupaten Blitar”.1.2Rumusan MasalahBagaimana hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi dengan kebiasaanmengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat pada ibu primigravida di DesaPapungan Kanigoro Kabupaten Blitar?1.3Tujuan Penelitian :1.3.1Tujuan umumPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungantingkat pengetahuan dan motivasi dengan kebiasaan mengkonsumi makanan yangmengandung asam folat pada ibu primigravida di Desa Papungan KanigoroKabupaten Blitar.

81.3.2Tujuan KhususTujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :1.Mendeskripsikan tingkat pengetahuan mengkonsumsi makanan yangmengandung asam folat pada ibu primigravida di Desa Papungan KanigoroKabupaten Blitar.2.Mendeskripsikan motivasimengkonsumsi makanan yang mengandung asamfolat pada ibu primigravida di Desa Papungan Kanigoro Kabupaten Blitar.3.Mendeskripsikan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung asamfolat pada ibu primigravida di Desa Papungan Kanigoro Kabupaten Blitar4.Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi dengan kebiasaanmengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat pada ibu primigravidadi Desa Papungan Kanigoro Kabupaten Blitar.1.4Manfaat Penelitian1.4.1 Bagi PenelitiMengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan pengalaman nyatadalam melakukan penelitian di BPS tentang tingkat pengetahuan ibu mengkonsumsimakanan yang mengandung asam folat dengan meniliti beberapa faktor yangmempengaruhikebiasaan seseorang terhadap mengkonsumsi makanan yangmengandung asam folat yaitu tingkat pengetahuan dan motivasi dengan kebiasaanmengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat sebagai pemenuhan gizi ibuhamil dan calon bayi.1.4.2 Bagi Ibu Hamil

9Sebagai bahan informasi ibu hamil primigravida untuk meningkatkanpengetahuan ibu primigravida terhadap kebiasaan dalam mengkonsumsi asam folat,serta dapat dijadikan motivasi pada ibu primigravida dalam mengkonsumsi asam folatsehingga gizi Ibu dan anak terpenuhi serta mengurangi resiko cacat pada anak.1.4.3 Bagi Bidang KeperawatanHasil penelitian diharapkan dapat digunakan bahan masukan pada bidangkeperawatan serta memberikan informasi u

Asam folat dalam tubuh berfungsi sebagai co-enzym mempunyai dua efek fisiologis utama yaitu sebagai faktor enzim sintesis deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA) yang berperan pada replikasi sel. Asam folat berfungsi untuk pembentukan materi genetik di dalam sel tubuh, selain itu asam folat juga berfungsi untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih di sumsum tulang .

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.