Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara .

2y ago
118 Views
31 Downloads
4.50 MB
56 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Josiah Pursley
Transcription

Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan LingkunganVol. 4 No. 3 – Desember 2013

ISSN 2086-5589Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan LingkunganVol. 4 No. 3 – Desember 2013Diterbitkan Oleh :Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit KototabangBadan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaSUSUNAN REDAKSIMEGASAINSMEGASAINS merupakan buletin yangditerbitkan oleh Stasiun PemantauAtmosferGlobal(GAW)Bukitkototabang sebagai media penuangankarya ilmiah yang bersumber darikegiatan penelitian berbasis ilmu-ilmumeteorologi, klimatologi, kualitas NG JAWABEdison Kurniawan, S.Si, M.SiREDAKTURSugeng Nugroho, M.Si.MITRA BESTARIDra. Nurhayati, M.ScDr. Edvin Aldrian, B.Eng, M.ScDr. Ir Dodo Gunawan, DEADr. WandonoDr. Hamdi RivaiDewan redaksi membuka kesempatanbagi para pakar ataupun praktisi untukdapat mengirimkan karya ilmiah,terutama yang berkaitan dengan temaMKKuG dan lingkungan.EDITORAgusta Kurniawan, M.SiBudi Satria, S.SiAlberth Christian Nahas, S.SiYosfi Andri, STAulia Rinadi, S.SiReza Mahdi, S.KomHarika Utri, S.KomNaskah karya tulis yang dikirimkanhendaknya asli dan belum pernahdipublikasikan.Naskahdiketikmenggunakan aplikasi MS Worddengan ketentuan panjang naskahantara 5 sampai 15 halaman ukuran A4;batas kiri 4 cm, kanan 3,17 cm, atasdan bawah 2,54 cm; satu kolom; fontArial; judul ditulis menggunakan font 12pts, rata tengah, spasi tunggal, hurufkapital, dan cetak tebal; isi ditulismenggunakan font 10 pts, rata kirikanan, dan spasi tunggal; tulisandisertai dengan abstrak 1 alinea, ditulisdengan font 10 pts, cetak miring, spasitunggal, dan disertai 2-5 kata kunci.SEKRETARIAT REDAKSIRudi Anuar Yudha TS, SPDarmadi, A. MdYasriYosi Juita, A.MdRinaldi, A.MdDwi Lestari SanurRedaksiberhakmengubahisinaskah sepanjang tidak mengubahsubstansinya. Isi naskah adalahsepenuhnya tanggung jawab penulis.Pemilihan naskah yang laik cetakadalah sepenuhnya hak redaksi.Softcopy naskah dikirimkan ke:Redaksi MEGASAINSPO BOX 11 Bukittinggi 26100e-mail: stagaw.kototabang@bmkg.go.idiii

MEGASAINS Vol.4 No. 3 - Desember 2013ISSN 2086-5589Dari RedaksiPembaca yang kami banggakan,Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat danhidayah-Nya, Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabangdapat kembali menerbitkan Buletin MEGASAINS.Memasuki tahun ketiga penerbitannya, MEGASAINS terus melakukan berbenahdiri. Pembenahan itu tidak saja dari segi tampilan, tapi juga dari isi yangdiharapkan semakin memperkaya khasanah pembaca di bidang Meteorologi,Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan Lingkungan. Pada edisi kali ini,MEGASAINS kembali menerbitkan enam karya tulis yang mewakili bidang yangmenjadi kajian buletin ini.Dengan ditunjang oleh semangat dari seluruh staf Stasiun GAW BukitKototabang di dalam dukungannya terhadap kesinambungan penerbitanMEGASAINS, Redaksi tentu sangat berharap hasil-hasil penelitian ini dapatmendorong terciptanya peningkatan pelayanan MKKuG di masa yang akandatang. Disamping itu, munculnya kesadaran di dalam melakukan kaidahpenelitian, diharapkan akan menunjang bagi peningkatan pengetahuan sertakinerja di dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.Tak ada gading yang tak retak, demikian pula kiranya terbitan MEGASAINS iniyang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Redaksi sangat berharapsaran dan masukan yang membangun demi kesempurnaan MEGASAINS dikemudian hari.Akhirnya, Redaksi mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat.Bukit Kototabang, Desember 2013iv

MEGASAINS Vol.4 No. 3 - Desember 2013ISSN 2086-5589Daftar IsihalamanSusunan RedaksiiiiDari RedaksiivDaftar IsivDETEKSI PERUBAHAN IKLIM DARI DATA CURAH HUJANBULANAN DI KALIMANTAN BARATLeni NazarudinHUBUNGAN ANTARA GEMPABUMI DENGAN ERUPSIGUNUNGAPISTUDI KASUS ERUPSI GUNUNG SINABUNGTAHUN 2010 DAN 2013Pande Komang Gede Arta Negara dan I Putu Dedy PratamaRASIO KOMPONEN UV, PAR DAN NIR TERHADAP RADIASIMATAHARI GLOBAL DI BUKIT KOTOTABANG TAHUN 2012Yosfi AndriKAJIAN HUBUNGAN ANTARA DISTRIBUSI GEMPA SUSULANACEH 26 DESEMBER 2004 TERHADAP DISTRIBUSIPERUBAHAN TEKANAN COULOMB (COULOMB STRESSCHANGE)Sabar ArdiansyahTINJAUAN KEADAAN METEOROLOGIS PADABANDANG DI KECAMATAN SIMPATI - PASAMANTGL 22 FEBRUARI 2012Andi Sulistiyono117 - 123124 - 132133 - 139BANJIRSTUDI PENENTUAN ESTIMASI STATIC STRESS DROPPADA GEMPABUMI PADANG PANJANG 6 MARET K SUMBER GEMPABUMIFurqon Dawam Raharjo, Tiar Prasetya, Andiansyah Z. Sabarani,Zeltrianiv107 - 116140 - 147148 - 156

DETEKSI PERUBAHAN IKLIM DARI DATA CURAH HUJANBULANAN DI KALIMANTAN BARATLeni NazarudinABSTRACTA study to detect climate change using monthly rainfall data from 59 observation points inWest Kalimantan has been carried out. Mann-Kendall statistical tests and Sens methodswere used in this study. The trend values were shown in the form of spatial maps usingInverse Distance Weighted (IDW) interpolation method. The results showed that WestKalimantan has a bimodal rainfall pattern (two peaks rain), with the first peak occurs in April,followed by the second peak in December. The annual rainfall in most areas of WestKalimantan showed a significant downward trend in the range of 1-70 mm/year. Rainfall inthe dry months (June and July) increased significantly by 1-10 mm/month in most areas.Contrastingly, during the wet period (March, May and November to January), rainfall hassignificantly decreased in most regions, especially in the south and west part.Keywords: monthly rainfall, climate change, Mann-Kendall test, Sens method, WestKalimantan.PENDAHULUANPerubahan iklim yang sedang dan akan terus berlangsung berdampak terhadap berbagaibidang kehidupan. Sebagai negara kepulauan dengan penduduk yang cukup besar,tindakan antisipasi terhadap perubahan iklim merupakan suatu hal yang dirasakan sebagaikebutuhan mendesak bagi Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadapparameter-parameter iklim menggunakan data historis di wilayah Indonesia untukmendeteksi apakah perubahan iklim sudah terjadi dan mengetahui seberapa besarperubahan yang terjadi. Informasi tersebut sangat diperlukan sebagai dasar penentuanlangkah-langkah antisipasi seperti mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Langkahantisipasi yang dipilih akan berbeda untuk masing-masing wilayah tergantung besarnyaperubahan yang telah terjadi.Menurut IPCC (2007), perubahan iklim adalah keragaman yang secara statistik signifikan,baik rata-ratanya atau pun variabilitasnya, persisten selama periode yang panjang (dekadeatau lebih lama). Perubahan iklim diakibatkan oleh proses internal maupun eksternal, atauperubahan antropogenik yang persisten dari komposisi atmosfer atau penggunaan lahan.Definisi ini dijadikan sebagai acuan dalam mendeteksi terjadinya perubahan iklim, apakahperubahan iklim sudah terjadi atau hanya terjadi variabilitas iklim.Untuk mendeteksi perubahan iklim dibutuhkan rekam data iklim yang sangat panjang. Datadibutuhkan untuk melihat bagaimana kecenderungan (trend) parameter iklim denganbertambahnya waktu. Untuk keperluan tersebut dilakukan analisis trend. Uji statistik inidilakukan untuk mendeteksi adanya kecenderungan pada suatu rangkaian data iklim.Maksud dan tujuan dilakukannya uji trend adalah untuk mengetahui apakah nilai dari suatupeubah random secara umum meningkat atau menurun pada suatu periode tertentu (Herseldan Hirsch dalam Onoz dan Bayazit, 2003). Uji statistik parametrik maupun non parametrikdapat digunakan untuk memutuskan apakah terdapat trend yang secara statistik signifikan.Uji Mann-Kendall merupakan uji non parametrik yang dibuat oleh Gilbert (1987) adalah ujinon parametrik untuk menguji data time series. Uji ini sesuai untuk data yang tidakmengikuti distribusi normal. Tidak ada limit pada ukuran data dan hanya menguji lokasimonitoring individu tapi tidak secara grup. Tingkat level kepercayaan dapat ditentukanPusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKGe-mail: leni.nazarudin72@gmail.com

Megasains 4(3): 107 – 116L.Nazarudinsendiri oleh pengguna. Selain itu metode uji Mann-Kendall tidak sensitif terhadap outlieratau single data errors (Salmi et al., 2002).Salah satu parameter iklim yang penting adalah curah hujan karena keterkaitannya denganketersediaan sumber daya air di bumi. Di antara parameter iklim yang ada, curah hujanmerupakan parameter iklim yang mempunyai variabilitas yang tinggi baik secara spasialmaupun temporal. Oleh karena itu, analisis terhadap curah hujan membutuhkan data titikpengamatan yang banyak dan terdistribusi merata dan dengan series data yang panjang.Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan. Secara astronomisterletak pada 2 08 LU-3 05 LS serta 108 0 114 10 BT. Kalimantan Barat tepat dilalui olehgaris khatulistiwa (garis lintang 0 ), tepatnya di atas Kota Pontianak. Suhu rata-rata berkisar22,6 - 33.8 C dengan kelembaban rata-rata 85,20% dan penyinaran matahari 48%(Budiono, 2009).Curah hujan tahunan tinggi, berkisar antara 2500-4500 mm/tahun(Gambar 1). Curah hujan tahunan meningkat dari arah pantai barat menuju ke timur diKapuas Hulu, yang mencapai puncak di wilayah pegunungan yang mengapit wilayah ini,yaitu Pegunungan Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan Pegunungan Schwaner diSelatan di sepanjang perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.Gambar1. Curah hujan tahunan di Kalimantan Barat (Stasiun Klimatologi Siantan, 2012).Pemilihan Kalimantan Barat sebagai studi kasus penelitian ini didasarkan pada ketersediaandata historis yang cukup panjang (30 tahun atau lebih) dan titik pengamatan yangterdistribusi di lokasi penelitian. Pertimbangan lainnya karena faktor letaknya yang beradadi ekuator mempunyai pola hujan yang spesifik. Hasil penelitian ini diharapkan bisadijadikan acuan untuk wilayah ekuator lain di Indonesia.Beberapa studi tentang analisis trend perubahan curah hujan dilaporkan telah dilakukan diIndonesia. Aldrian dan Djamil (2008) mengidentifikasi trend perubahan curah hujan secaraspasial di Jawa Timur menggunakan uji Mannkendall. Egashira et al. (2003) menemukanadanya indikasi trend penurunan curah hujan di 7 lokasi di Sumatera dan Jawa.Hasil penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan langkah-langkah antisipasi dalam bentukmitigasi dan adaptasi perubahan iklim.Penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya trend perubahan curahhujan bulanan di wilayah Kalimantan Barat; b. Untuk mengetahui trend spasial curah hujantahunan di wilayah Kalimantan Barat.MEGASAINS Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan Lingkungan 108

Megasains 4(3): 107 – 116L.NazarudinMETODOLOGIDalam penelitian ini digunakan data curah hujan bulanan dari 59 stasiun BMKG serta poshujan yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Barat dengan series data rata-ratadari tahun1981- 2010 (Tabel 1), data koordinat stasiun/pos hujan dan peta dasarIndonesia dan peta administrasi Kalimantan Barat. Pada kegiatan ini digunakan petaadministrasi sebelum pemekaran wilayah yaitu 9 kabupaten dan 2 kota. Alat yangdigunakan adalah perangkat lunak ArcGis-10 untuk pembuatan peta spasial dan MakesensTemplate (Salmi et al., 2002).Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan kegiatan. Tahapan pertamaadalah penyiapan data untuk keperluan analisis trend. Dimulai dengan melakukaninventarisasi data curah hujan bulanan di wilayah Kalimantan yang berasal dari StasiunKlimatologi Siantan. Tidak seluruh data stasiun digunakan, hanya stasiun yang mempunyaiseries data yang panjang. Data curah hujan bulanan masing-masing stasiun/pos hujandisusun dengan format yang sama untuk analisis trend curah hujan per bulan. Untukkeperluan analisis trend tahunan, data bulanan diakumulasi menjadi data curah hujantahunan.Tahapan berikutnya adalah analisis trend terhadap data curah hujan bulanan dan tahunan.Analisis trend menggunakan metode uji Mann-Kendall dan menggunakan metode nonparametrik Sens untuk mengestimasi slope dari trend linier. Uji Mann-Kendall adalah uji nonparametrik yang tidak membutuhkan data yang terdistribusi normal. Test ini digunakan untukmenganalisis signifikansi dari semua trend (Edvin dan Djamil, 2008). Dalam analisis ini,setiap titik pengamatan diuji signifikansi trendnya dengan mUji Mann-Kendall. Analisis trend menggunakan Makesens Template yang disusun olehSalmi et al. (2002). Dari analisis diperoleh nilai trend curah hujan bulanan dan tahunan sertalevel signifikansinya (10%, 5% dan 1 %).Tabel 1. Stasiun dan pos hujan yang digunakan dalam 24252627Nama stasiun/ pos hujanSei Ambawang (273 f)Kubu (273 d)Stamet Supadio (273)Sei Kakap (273 e)Rasau Jaya (273 b)Teluk Pakedai (273 h)Terentang (273 d)Staklim Siantan (273 i)SMPK Anjungan (273 h)Sei Pinyuh (272 e)Sei Kunyit (272 d)Toho (272 c)Mempawah Hilir (272 h)Menjalin (272 e)Karangan (272 f)Mandor (272 a)PahaumanNgabang (277)Singkawang (271)Stamet Paloh (270 f)Pemangkat(272 b)Tebas (270 a)Sambas (270)SebawiSMPK SemelagiSanggau (278)SMPK Parindu (279 0.3118Tahun ASAINS Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan Lingkungan 109

Megasains 4(3): 107 – 15253545556575859Balai Karangan (274)Sosok (276)Batang Tarang (267 a)Penyeladi (278 b)Tayan Hilir (280)Kembayan(275)Bengkayang (271 a)Sanggau Ledo (271 g)Sei Duri (271 d)Samalantan (271 c)Sekadau Hilir (279 a)Sekadau Hulu ( 279 d)Nanga Taman (279 c)Nanga Mahap (284 d)Stamet Ketapang (285)Sei Besar (285 h)Kendawangan (285 d)Nanga TayapJelai Hulu (285 g)Marau (285 f)Teluk Melano (284 g)Sukadana (284 f)Seponti Jaya (284 k)Sandai (285)Stamet Sintang (281)Banning (281 a)Sepauk/Paoh (281 b)Nanga Dedai(282 d)Stamet NangaPinoh (283 c)Kota Baru (284)Stamet PutussibauJongkong (286 82-20101990-2010Uji Mann-Kendall dapat diaplikasikan bila nilai data time series xi diasumsikan mengikutimodel: xi f(t) ε Fungsi f(t) adalah peningkatan atau penurunan yang kontinyu,diasumsikan ε berasal dari distribusi yang sama dengan rata-rata 0. Oleh karena itudiasumsikan varians dari distribusi konstan dengan waktu. Akan diuji hipotesis nol (H0)bahwa tidak ada trend dan hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan terdapat trendpeningkatan atau penurunan. Dalam perhitungan yang menggunakan time series denganjumlah data kurang dari 10 digunakan uji S, dan untuk jumlah data 10 atau lebih digunakanstatistik Z. Uji kecenderungan Mann-Kendall menggunakan beberapa level signifikansi yaitu0,1(10%); 0,05 (5%); 0,01(1%) dan 0,001 (0.1%).Tahapan berikutnya nilai trend curah hujan baik bulanan maupun tahunan diinterpolasi dandipetakan. Peta dibuat pada level signifikasi 5%. Jika trend tidak signifikan pada α 5%,artinya tidak ada trend sehingga nilai trend 0. Pemetaan dilakukan dengan menggunakanArc-Gis 10 dan menggunakan teknik interpolasi IDW (Inverse Distance Weighted). Petatrend ditumpangtindihkan (overlay) dengan peta administrasi Kalimantan Barat.Metode Inverse Distance Weighted (IDW) merupakan metode deterministik yang sederhanadengan mempertimbangkan titik disekitarnya (NCGIA, 1997 dalam Pramono, 2008). Asumsidari metode ini adalah nilai interpolasi akan lebih mirip pada data sampel yang lebih dekatdaripada yang lebih jauh. Bobot (weight) akan berubah secara linear sesuai denganjaraknya dengan data sampel. Bobot ini tidak akan dipengaruhi oleh letak dari data sampel.Hasil penelitian Sutanta dan Cahyono (2009) dalam pembentukan Digital Terrain Model daripeta topografi skala besar metode IDW lebih baik digunakan pada daerah datar-rapat.MEGASAINS Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan Lingkungan 110

L.NazarudinMegasains 4(3): 107 – 116HASIL DAN PEMBAHASANPola hujanSebagian besar Kalimantan Barat mempunyai pola hujan bimodal yaitu mempunyai duapuncak hujan (Gambar 2). Wilayah di lintang 0 (ekuator) umumnya dilalui garis ITCZ(Intertropical Convergence Zone) dua kali dalam satu tahun. ITCZ bergerak ke utara danselatan mengikuti dengan pergerakan matahari dengan lag time beberapa bulan (Gambar3). Daerah yang dilalui oleh ITCZ menjadi zona konvergensi yang ditandai curah hujanyang tinggi.Gambar 2. Pola hujan bimodal (dua puncak hujan) di empat titik pengamatan curah hujan (a)Bengkayang, (b) Sei Besar, (c) Stamet Supadio, (d) Stamet Putussibau.JuniJanuariGambar 3. Posisi Garis ITCZ pada bulan Januari dan Juni (Oliver dan Hidore, 1984).Pola hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan diwakili oleh empat titik pengamatan(Bengkayang di Kabupaten Bengkayang di sebelah utara, Sei Besar di Kabupaten Ketapangdi sebelah selatan, Stamet Supadio di Kabupaten Kubur Raya di sebelah barat dan StametPutussibau di Kabupaten Kapuas Hulu di sebelah timur). Puncak hujan pertama umumnyaterjadi pada bulan April (lag time satu bulan dari puncak penyinaran matahari) dan puncakhujan kedua terjadi pada bulan Nopember sampai Januari (lag time 2-3 bulan setelahpuncak penyinaran matahari). Akibatnya, musim hujan dan musim kemarau tidakmenunjukkan perbedaan yang jelas karena hampir sepanjang tahun terjadi hujan. Karenaalasan tersebut, trend curah hujan dilakukan dengan pendekatan curah hujan tahunan danbulanan tapi bukan curah hujan musiman.Trend perubahan curah hujan tahunanMEGASAINS Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan Lingkungan 111

L.NazarudinMegasains 4(3): 107 – 116Dari hasil Uji Mann-Kendall dan Sens terhadap data curah hujan tahunan, diperoleh nilaitrend curah hujan tahunan yang disajikan pada Tabel 2.Tabel 2. Nilai trend (mm/tahun) curah hujan tahunan Kalimantan 627282930Nama stasiunSei Ambawang ( 273 f)Kubu ( 273 d )Stamet Supadio ( 273 )Sei Kakap ( 273 e )Rasau Jaya ( 273 b)Teluk Pakedai ( 273 h )Terentang ( 273 d )Staklim Siantan (273 i )SMPK Anjungan ( 273h)Sei Pinyuh ( 272 e )Sei Kunyit ( 272 d )Toho ( 272 c )Mempawah Hilir ( 272 h )Menjalin ( 272 e )Karangan ( 272 f )Mandor ( 272 a )PahaumanNgabang ( 277 )Singkawang ( 271 )Stamet Paloh ( 270 f )Pemangkat( 272 b )Tebas ( 270 a )Sambas ( 270 )SebawiSMPK SemelagiSanggau ( 278 )SMPK Parindu ( 279 f )Balai Karangan ( 274 )Sosok ( 276 )Batang Tarang ( 267 a )Keterangan: signifikan pada α 0.10Trend2.5-3.40.22.313.3-12.455.0 **-4314.512.2-39.3 24344454647484950515253545556575859Nama stasiunPenyeladi ( 278 b )Tayan Hilir ( 280 )Kembayan( 275 )Bengkayang ( 271 a )Sanggau Ledo (271g)Sei Duri ( 271 d )Samalantan ( 271 c )Sekadau Hilir (279 a )Sekadau Hulu (279d )Nanga Taman ( 279c )Nanga Mahap ( 28

Megasains 4(3): 107 – 116 L.Nazarudin MEGASAINS Buletin Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, Geofisika, dan Lingkungan 108 sendiri oleh pengguna. Selain itu metode uji Mann-Kendall tidak sensitif terhadap outlier atau single data errors (Salmi et al., 2002). Salah satu parameter iklim yan

Related Documents:

badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika bmkg keputusan kepala badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika nomor: kep.145/kb/ix/2013 tentang pelimpahan sebagian wewenang pengelolaan barang milik negara kepada kepala satuan kerja oj lingkungan badan meteorologi

Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.2 No. 2 Juni 2015 106 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika amplitudo kecil yang terjadi karena gaya gravitasi matahari posisinya berada te

kepala badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika nomor : kep. 11 tahun 2010 tentang pedoman pemberian tugas belajar dan izin belajar bagi pegawai negeri sipil di lingkungan badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika dengan rahmat tuhan yang maha esa kepala badan meteoro

TATA UDARA Sistem tata udara pada bangunan bertugas mengolah udara dan menghasilkan kualitas . Beberapa jenis sistem tata udara juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan khusus, dengan kondisi perancangan tertentu, selain untuk tempat hunian manusia.Untuk mencapai tujuan diatas perlu . dengan jumlah ventilasi udara yang minimal.

meteorologi dan klimatologi. Kepada Reviewer dan Penulis kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan usaha kita dalam menyediakan buku-buku referensi bidang meteorologi dan klimatologi ini dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Tentu saja buku ini masih memerlukan penyempurnaan

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang selanjutnya disebut Pegawai adalah . Kepala Pusat Meteorologi Maritim II.a 15 12. Kepala Pusat Meteorologi Publik II.a 15 13. Kepala Pusat Infor

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI JUWATA TARAKAN Jln. Mulawarman Tarakan 77111 Kalimantan Utara Telp.(0551) 21629, 3801941 Fax. (0551) 51606 Email : stamet.tarakan@bmkg.go.id, BMKG II. DATA PENGAMATAN CURAH HUJAN DI STASIUN METEOROLOGI TARAKAN P

a central part of the Revolution’s narrative, the American Revolution would have never occurred nor followed the course that we know now without the ideas, dreams, and blood spilled by American patriots whose names are not recorded alongside Washington, Jefferson, and Adams in history books. The Road to the War for American Independence By the time the first shots were fired in the American .