KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DAN .

3y ago
91 Views
3 Downloads
1.02 MB
67 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

KARYA TULIS ILMIAHGAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DAN ABRASI GIGI PADAMAHASISWA ASRAMA GALUH CIAMIS JAWA BARAT DIYOGYAKARTANINA MARIANA DEWIPO7125116035PRODI D III KESEHATAN GIGIJURUSAN KEPERAWATAN GIGIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANYOGYAKARTATAHUN 2019

KARYA TULIS ILMIAHGAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DAN ABRASI GIGI PADAMAHASISWA ASRAMA GALUH CIAMIS JAWA BARAT DIYOGYAKARTADiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarAhli Madya Kesehatan GigiNINA MARIANA DEWIPO7125116035PRODI DIII KESEHATAN GIGIJURUSAN KEPERAWATAN GIGIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANYOGYAKARTA2019i

ii

iii

iv

v

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atasberkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah(KTI/TA) ini. Penulisan KTI/TA ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satusyarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kesehatan Gigi pada Program Studi DIIIKesehatan Gigi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari DwiSuyatmi, S.SiT., M.Kes. selaku pembimbing utama dan Etty Yuniarly, S.S.T.M.P.H. selaku pembimbing pendamping serta bantuan dari berbagai pihak yangtidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan inimenyampaikan ucapan terima kasih kepada :1.Joko Susilo, SKM, M.Kes. sebagai Direktur Poltekkes KemenkesYogyakarta.2.Suharyono, S. Pd, S. SiT., M. Kes. Selaku Ketua Jurusan Keperawatan GigiPoltekkes Kemenkes Yogyakarta.3.Dwi Suyatmi, S.SiT., M.Kes. Selaku Ketua Prodi DIII Kesehatan GigiJurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.4.Siti Sulastri, S.Pd., S.SiT.,M.Kes selaku Ketua Sidang yang telahmemberikan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.5.Gagan C Septyana selaku Ketua Asrama Galuh Ciamis Jawa Barat diYogyakarta yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian.6.Penghuni Asrama Galuh Ciamis Jawa Barat di Yogyakarta selaku respondenyang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian.7.Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan do’a serta doronganmoril maupun materi, motivasi serta do’a yang tidak pernah putus kepadapenulis selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Keperawatan GigiYogyakarta.8.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyakmembantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.vi

vii

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .HALAMAN PENGESAHAN .HALAMAN PERNYATAAN ORISIALITAS.HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN .KATA PENGANTAR . .DAFTAR ISI .DAFTAR TABEL .DAFTAR GAMBAR .DAFTAR LAMPIRAN .iiiiiiivvviviiixxixiiBAB I PENDAHULUAN .1A.B.C.D.E.F.Latar Belakang.Rumusan Masalah .Tujuan Penelitian .Ruang Lingkup Penelitian .Manfaat Penelitian .Keaslian Penelitian .155566BAB II TINJAUAN PUSTAKA .8A. Telaah Pustaka .B. Landasan Teori .C. Pertanyaan Penelitian .81718BAB III METODE PENELITIAN.19A.B.C.D.E.F.G.H.I.J.Jenis dan Desain Penelitian .Populasi dan Sampel .Waktu dan Tempat .Aspek – Aspek yang diteliti .Batasan Istilah .Jenis dan Pengumpulan Data .Instrumen dan Bahan Penelitian .Prosedur Penelitian .Manajemen Data .Etika Penelitian .viii19202121212323242526

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .A. Hasil Penelitian .B. Pembahasan .BAB V PENUTUP .A. Kesimpulan .B. Saran .DAFTAR PUSTAKA .27272933333335LAMPIRAN .37ix

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.Indeks Keausan Gigi oleh Smith & Knight.16Tabel 2.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .27Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia .27Tabel 4.Distribusi Abrasi Gigi Berdasarkan Kriteria Abrasi Gigi .27(Tingkat Keparahan/Kedalaman Abrasi Gigi) .27Tabel 5.Distribusi Frekuensi Perilaku Menyikat Gigi.28Tabel 6.Distribusi antara Jenis Kelamin dan Abrasi Gigi .28Tabel 7.Distribusi antara Usia dan Abrasi Gigi .28Tabel 8.Distribusi antara Perilaku Menyikat Gigi dan Abrasi Gigi .29x

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1. Desain Penelitian .xi20

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Informed Consent .Lampiran 2. Kuesioner .Lampiran 3. Format Pemeriksaan Indeks Keausan Gigi (Abrasi Gigi).Lampiran 4. Hasil Dokumentasi Saat Penellitian.Lampiran 5. SPSS.xii

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DAN ABRASI GIGI PADAMAHASISWA ASRAMA GALUH CIAMIS JAWA BARAT DIYOGYAKARTANina Mariana Dewi¹, Dwi Suyatmi², Etty Yuniarly³Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,Jln Kyai Mojo No.56 Pingit, Yogyakarta, 55243,Email : nina.md98@gmail.comABSTRAKLatar Belakang : Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulutpenduduk di negara berkembang adalah perilaku. Perilaku merupakan hal pentingyang dapat mempengaruhi status kesehatan gigi individu atau masyarakat. HasilRiskesdas tahun 2013 diketahui bahwa pada rentan umur 18-24 tahun perilakumenyikat gigi yang salah sebesar 78,2%. Perilaku menyikat gigi yang salah dapatmenyebabkan tersingkapnya akar gigi akibat berpindahnya ikatan margin gingivake posisi apikal dari cementoename junction yang dapat mengakibatkan abrasigigi.Tujuan Penelitian : Diketahui perilaku menyikat gigi dan abrasi gigi padaMahasiswa Asrama Galuh Ciamis Jawa Barat di Yogyakarta.Metode Penelitian : Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriftif denganjenis penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah semua mahasiswaasrama galuh Ciamis Jawa Barat di Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yangdigunakan adalah sampling jenuh. Analisis data menggunakan tabulating.Hasil : Mahasiswa asrama galuh Ciamis Jawa Barat di Yogyakarta memiliki perilakumenyikat gigi dengan kriteria sedang sebanyak (51.7%) dan yang mengalamiabrasi gigi dengan kriteria ringan sebanyak (82.9%).Kesimpulan : Mahasiswa asrama galuh Ciamis Jawa Barat di Yogyakarta memilikiperilaku menyikat gigi kriteria sedang dengan abrasi gigi kriteria ringan sebanyak(51.4%).Kata Kunci : Perilaku Menyikat Gigi,Abrasi Gigi dan Mahasiswaxiii

THE DESCRIPTION OF TOOTH BRUSHING BEHAVIOR AND DENTALABRASION OF STUDENTS LIVING IN GALUH DORMITORY OFCIAMIS-WEST JAVA IN YOGYAKARTANina Mariana Dewi¹, Dwi Suyatmi², Etty Yuniarly³Dental Nursing Study Program,Yogyakarta Health Polytechnic of the Ministry of HealthJln. Kyai Mojo No.56 Pingit, Yogyakarta, 55243,E-mail : nina.md98@gmail.comABSTRACTBackground:One of the factors which influence dental and oral health of people indeveloping countries is tooth brushing behavior. It becomes an important thingaffecting the status of dental health of both individuals and the community. Theresult of the Basic Health Research 2013 shows that at the age of 18-24, there is atendency of performing incorrect tooth brushing behavior, which is as many as78.2%. The incorrect tooth brushing behavior may cause the opening of dentalroots due to thetransfer of the gingival margin bond from cementoename junctionto the apical position, which results in dental abrasion.Purpose of Research:To find out the description of tooth brushing behavior anddental abrasion of students in Galuh Dormitory of Ciamis-West Java inYogyakarta.Research Method:The research used a descriptive research design with a crosssectional type of research. The population was all students in Galuh Dormitory ofCiamis-West Java in Yogyakarta. The sample technique used saturated sampling.Data analysis used tabulating.Result:Students in Galuh Dormitory of Ciamis-West Java in Yogyakarta had toothbrushing behavior including in medium category (51.7%) and experienced dentalabrasion including in low category (82.9%).Conclusion:Students in Galuh Dormitory of Ciamis-West Java in Yogyakarta hadtooth brushing behavior including in medium category and experience dentalabrasion including in low category (51.4%)Keywords: tooth brushing behavior, dental abrasion, studentsxiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUndang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengungkapkanbahwa, Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara danmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatankesehatan gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi olehpemerintah daerah, dan masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasidan berkesinambungan, dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigiperseorangan, pelayanan keseatan gigi masyarakat, serta usaha kesehatan gigisekolah (Kemenkes RI, 2012).Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral daripelayanan kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator statuskesehatan gigi dan mulut masyarakat yang mengacu pada Global Goals forOral Health 2020 yang dikembangkan oleh Future Delivery of Oral HealthCare (FDI), World Health Organisation (WHO) dan International Associationfor Dental Research (IADR). Salah satu program teknis dari Departemen ofNon-communicable Disease Prevention and Health Promotionyangmewadahi program kesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHOGlobal Oral Health Programme (GOHP). Program ini menyarankan negaranegara di dunia untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakit gigi damulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI, 2012).1

2Saat ini kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah di Indonesia,dapat dilihat dari dua Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 yangmenunjukan prevalensi penduduk yang memiliki masalah kesehatan gigi danmultu di Indonesia sebesar 25,9% atau meningkat 2,5% dari angka 23,4%ditahun 2007. Prevalensi penduduk yang memiliki masalah penyakitperiodontal di Indonesia sebesar 96,58%. Data ini memperlihatkan bahwagangguan atau penyakit pada jaringan penyangga atau periodontal merupakansalah satu masalah utama bagi kesehatan gigi dan mulut masyarakat(Kemenkes RI, 2013).Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dana mulutpenduduk di negara berkembang adalah perilaku. Perilaku merupakan halpenting yang dapat mempengaruhi status kesehatan gigi individu ataumasyarakat (Sena, 2013). Mengingat besarnya peran perilaku terhadap derajatkesehatan gigi maka diperlukan pendekatan khusus dalam membentuk perilakupositif terhadap kesehatan gigi. Sikap yang positif akan mempengaruhi niatdalam kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut dan sikap seseorangberhubungan erat dengan pengetahuan yang diterimanya dalam proses belajar(Rahayu, 2005). Menurut Aprilia cit. Septiyani 2012 salah satu faktor yangdapat merusak gigi adalah cara menggosok gigi yang salah. Selain dari caramenggosok gigi yang salah, hal yang menjadi faktor yang dapat merusak gigiadalah kebiasaan buruk yang biasa dilakukan.Kesehatan gigi dan mulut yang kebersihannya terjaga merupakan bagiandari faktor yang mendukung terciptanya gigi dan mulut yang sehat, termasuk

3jaringan periodontal (Christiany, dkk, 2015). Keberhasilan pemeliharaankesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan tindakan menyikat gigi. Hal y

Kesehatan gigi dan mulut yang kebersihannya terjaga merupakan bagian dari faktor yang mendukung terciptanya gigi dan mulut yang sehat, termasuk . 3 jaringan periodontal (Christiany, dkk, 2015). Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan tindakan menyikat gigi. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyikat gigi adalah teknik menyikat gigi. Teknik menyikat gigi diantaranya .

Related Documents:

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

Tata Tulis Karya Ilmiah 2 Syarat dan Jenis Karya Ilmiah 3 Ejaan 4 Tata Kata 5 Tata Kalimat 6 Tata Kalimat 7 Review Pertemuan Minggu 1 s/d 6 8 Ujian Tengah Semester W Pokok Bahasan 9 Silogisme, Definisi dan Istilah 10 Pemaragrafan 11 Pemaragrafan 12 Wacana 13 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 14 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 15 Presentasi .

Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan . Cerita Bergambar . 10 Buku Panduan HKI (Hak Cipta dan Paten) Polmed 2020 12) Diktat 13) Dongeng 14) E-book 15) Ensiklopedia 16) Jurnal 17) Kamus 18) Karya Ilmiah 19) Karya Tulis 20) Karya Tulis (Artikel) 21) Karya Tulis (Disertasi) 22) Karya Tulis (Skripsi) 23) Karya Tulis (Tesis)

memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Musrifatul Uliyah, SST., M.Kes selaku Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Dr. Nur Mukarromah, S.KM., M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Gambaran Kepatuhan waktu Pendokumentasian Pengkajian data fokus Keperawatan di Rumah Sakit Santo Borromeus”. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti mendapat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti banyak mengucapkan terima kasih kepada: 1. Sr.

Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara Angkatan IV. Diharapkan melalui pelatihan ini widyaiswara mampu menyusun karya tulis ilmiah sesuai dengan prosedur dan metoda ilmiah serta kaidah tata tulis yang lazim berlaku dalam penulisan karya tulis ilmiah. Agar peserta dapat memahami program dan proses penyelenggaraan

Pentingnya Tata Tulis karya tulis ilmiah? Pada suatu karya tulis ilmiah, bahasa memegang peranan penting dalam proses penulisan dan penyusunannya. Dalam penyusunan suatu tulisan yang berkonsep ilmiah harus menggunakan bahasa yang baku dan ejaan yang benar serta sistematika penulisan yang terstruktur.

Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika . ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pem