BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN - ULM

3y ago
110 Views
27 Downloads
1.49 MB
226 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Shaun Edmunds
Transcription

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANi

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANANTROPOLOGISOSIAL KESEHATANProf. Dr. Husaini, SKM., M.KesFauzie Rahman, SKM., MPHLenie Marlinae, SKM, MKLAtikah Rahayu, SKM, MPHKusnindyah Praedevy, SKM, M.KesDian Rosadi, SKM., MPHNur Laily, SKMAnggun Wulandari, SKMEditor:Maman Saputra, SKMii

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkatrahmat dan petunjuknya dapat menyelesaikan penyusunan bukubacaan yang juga diharapkan menjadi buku ajar bagi elajari, dan memahami konsep antropologi sosialkesehatan. Mudah-mudahan buku ini memberikan manfaatbesar meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam rangkamencapai kompetensi yang disyaratkan dalam kurikulum.Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yangtelah mendorong dan memberikan motivasi penyusunan bukuajar ini. Buku ini memang dirasakan jauh dari lengkap dansempurna, keterangan detail tetap dianjurkan untuk membacabuku-buku dan kepustakaan yang tercantum dalam daftarreferensi. Akhirnya guna penyempurnaan buku ini, kami tetapmemohon masukan, kritik, saran agar nantinya terwujud sebuahbuku ajar praktis, informatif, penuh manfaat dan menjadirujukan dalam memahami konsep perencanaan dan evaluasi.Banjarbaru, Juli 2017--Tim Penyusun--iii

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANDAFTAR ISIHALAMANJudul. iKata Pengantar. iiDaftar Isi . iiiBAB I.Konsep dasar budaya dan masyarakat . 1BAB II.Sosiologi Kesehatan . 30BAB III. Konsep dan teori antropologi kesehatan . 40BAB IV. Konsep determinan sosial dalamkesehatan masyarakat . . 47BAB V.Konsep sehat dan sakit . 56BAB VI. Perilaku sehat dan sakit . 69BAB VII. Perilaku pengobatan tradisional . 78BAB VIII. Aspek perilaku masyarakat dalam pencarian pelayanankesehatan pada masyarakat . 94BAB IX. Antropologi yang berkaitan dengan gizi masyarakat. 107BAB X.Masalah kesehatan reproduksi dari aspek antropologisosial budaya . 132BAB XI. Masalah kesehatan lingkungan dan ekologi dari aspekantropologi sosial budaya. 154BAB XII. Kebudayaan rumah sakit dan interaksi antar pasien. 165BAB XIII. Studi Kasus Tentang Kajian Antropologi Kesehatan diIndonesia. 179iv

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANBAB IKONSEP DASAR BUDAYA DAN MASYARAKATA. PENDAHULUANMateri ini merupakan mata kuliah lanjut yang menekankanpada pemahaman mengenai konsep dasar budaya danmasyarakat melalui ranah ilmu antropologi. Mengingat bidangilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan ilmuantropologi atau budaya-budaya yang ada di masyarakat,sehingga diperlukan pemahaman mengenai budaya masyarakatyang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.Tujuan Instruksional:a. Tujuan Instruksional umumSetelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkanmampu menjelaskan tentang konsep dasar budaya danmasyarakat.b. Tujuan Instruksional KhususSetelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkanmampu menjelaskan:1) Batasan antropologi2) Batasan dan unsur-unsur budaya3) Konsep-konsep budaya4) Konsep dan syarat masyarakat5) Ciri-ciri masyarakat kota dan desa6) Karakteristik sosial budaya masyarakat indonesia7) Keterkaitan konsep masyarakat, kebudayaan, sehat dansakit dan dampak keterkaitan tersebut8) Hubungan antropologi dengan kesehatanB. MATERI PEMBELAJARAN1.BATASAN ANTROPOLOGIIstilah “antropologi” berasal dari bahasa Yunanai asal kata“anthropos” berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”,dengan demikian secara harfiah “antropologi” berarti ilmutentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog) seringmengemukakan bahwa antropologi merupakan studi tentangumat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang1

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANbermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untukmemperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkaptentang keanekaragaman manusia. Jadi antropologi merupakanilmu yang berusaha mencapai pengertian atau pemahamantentang mahluk manusia dengan mempelajari aneka warnabentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya.Secara makro ilmu antropologi dapat dibagi ke dalam duabagian, yakni antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisikmempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacakperkembangan manusia menurut evolusinya, dan menyelidikivariasi biologisnya dalam berbagai jenis (species).Keistimewaanapapun yang dianggap melekat ada pada dirinya yang dimilikimanusia, mereka digolongkan dalam “binatang menyusui”khususnya primat. Dengan demikian para antropolog umumnyamempunyai anggapan bahwa nenek moyang manusia itu padadasarnya adalah sama dengan primat lainnya, khususnya kera danmonyet. Melalui aktivitas analisisnya yang mendalam terhadapfosil-fosil dan pengamatannya pada primat-primat yang hidup,para ahli antrolpologi fisik berusaha melacak nenek moyang jenismanusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa kitamenjadi mahkluk seperti sekarang ini. Sedangkan antropologibudaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusiaataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Havland(1999: 12) cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjaditiga bagian, yakni; arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.Untuk memahami pekerjaan para ahli antropologi budaya, kitaharus tahu tentang; (1) hakikat kebudayaan yang menyangkuttentang konsep kebudayaan dan karakteristik-karakteristiknya,(2) bahasa dan komunikasi, menyangkut; hakikat bahasa, bahasadalam kerangka kebudayaan, serta (3) kebudayaan dankepribadian.Antropologi budaya mengkaji tentang praktik-praktik sosial,bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana maknadiciptakan dan diuji sebelum digunakan masyarakat. Istilah inibiasanya dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisan antropologidi Amerika. Antropologi budaya juga merupakan studi tentangpraktik-praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaanbahasa, di mana makna diciptakan dan diuji sebelum digunakanoleh masyarakat manusia.2

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN2.Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisimanusia, masa lampau dan masa kini. Perhatian utamanya adalahpada masyarakat-masyarakat eksotis, masa prasejarah, bahasatak tertulis, dan adat kebiasaan yang aneh. Akan tetapi inisemata-mata adalah cara antropolog mengungkapkan perhatianterhadap tempat-tempat dan saat ini, dan cara yang ditempuhantropolig ini memberikan sumbangan unik kepada pengetahuankita tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Kita tidak bisamemahami diri sendiri lepas dari pemahaman kita tentangbudaya. Tidak peduli betapa primitif, betapa kuno, ataubetapapun remeh kelihatannya. Semenjak tersingkapkan olehsuatu peradaban Eropa yang sedang berekspansi, bangsa-bangsaprimitif terus menerus melayang mengambang di benak orangorang pemikir bak arwah nenek moyang, senantiasa memancingmancing kuriositas antropologis ini. “Kembali ke yang primitif”hanya demi (kembali ke) yang primitif itu sendiri, akan merupakankedunguan; mereka yang masih berperadaban rendah (savage)bukanlah para bangsawan alam dan keberadaan hidup merekatidak juga.BATASAN DAN UNSUR-UNSUR BUDAYABudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekertayaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budiatau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budidan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebutculture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah ataumengerjakan. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai"kultur" dalam bahasa Indonesia.Budaya adalah kata yang sering dikaitkan denganantropologi. Secara pasti, antropologi tidak mempunyai hakeksklusif untuk menggunakan istilah ini. Seniman seperti penariatau pelukis dan lain-lain juga memakai istilah ini ataudiasosiasikan dengan istilah ini, bahkan pemerintah jugamempunyai departemen untuk ini. Konsep ini memang sangatsering digunakan oleh antropologi dan telah tersebar kemasyarakat luas bahwa antropologi bekerja atau meneliti apayang sering disebut dengan kebudayaan. Seringnya istilah inidigunakan oleh antropologi dalam pekerjaan-pekerjaannya bukanberarti para ahli antropolgi mempunyai pengertian yang samatentang istilah tersebut.3

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANSeorang ahli antropologi yang mencoba mengumpulkandefinisi yang pernah di buat mengatakan ada sekitar 160 definisikebudayaan yang dibuat oleh para ahli antropologi. Tetapi darisekian banyak definisi tersebut ada suatu persetujuan bersamadiantara para ahli antropologi tentang arti dari istilah tersebut.Salah satu definisi kebudayaan dalam antropologi dibuat seorangahli bernama Ralph Linton yang memberikan defInisi kebudayaanyang berbeda dengan pengertian kebudayaan dalam kehidupansehari-hari “Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan darimasyarakat dan tidakhanya mengenai sebagian tata cara hidupsaja yang dianggap lebih tinggidan lebih diinginkan”. Jadi,kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Istilah inimeliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikapsikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatumasyarakat atau kelompok penduduk tertentu.Kebudayaan mempunyai sifat yang tidak statis, berartidapat berubah cepat atau lambat karena adanya kontak-kontakkebudayaan atau adanya gagasan baru dari luar yang dapatmempercepat proses perubahan. Hal ini berarti bahwa terjadiproses interaksi antara pranata dasar dari kebudayaanpenyandangnya dengan pranata ilmu pengetahuan yang baruakan menghasilkan pengaruh baik langsung ataupun tidaklangsung yang mengakibatkan terjadinya perubahan gagasanbudaya dan pola perilaku dalam masyarakat secara menyeluruhatau tidak menyeluruh. Ini berarti bahwa, persepsi wargamasyarakat penyandang kebudayaan mereka masing-masingakan menghasilkan suatu pandangan atau persepsi yang berbedatentang suatu pengertian yang sama dan tidak sama dalamkonteks penyakit, sehat, sakit. Dengan demikian, nampaknya adakelompok yang lebih menekankan pada terapi adikodrati(personalistik), sedangkan lainnya pada naturalistic berdasarkanprinsip-prinsip keseimbangan tubuh. Hal ini berarti masyarakatada yang menekankan pada penjelasan sehat-sakit berdasarkanpemahaman mereka secara etnik pada konsep personalistikmaupun naturalistik.Jadi keanekaragaman persepsi sehat dan sakit ituditentukan oleh pengetahuan, kepercayaan, nilai, budayaannya masing-masing. Dapatlah dikatakan bahwa4

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATANkebudayaanlah yang menentukan apa yang menyebabkan orangmenderita sebagai akibat dari perilakunya. Sehubungan denganhal di atas, maka kebudayaan sebagai konsep dasar, gagasanbudaya dapat menjelaskan makna hubungan timbal balik antaragejala-gejala sosial (sosiobudaya) dari penyakit dengan gejalabiologis (biobudaya) seperti apa yang dikemukakan oleh Fosterdan Anderson.Kebudayaan dipandang sebagai bagian dari warisanmanusia yang lebih banyak diwariskan melalui proses belajardaripada proses bawaan biologis. Akan tetapi terdapat duapandangan yang amat berlainan tentang kebudayaan tersebut.E.B. Taylor dan para penulis evolusionis, biasanya memperlakukankebudayaan sebagai sebagai atribut manusia yang bersifattunggal dan kumulatif: perkembangan suatu komunitassebenarnya terjadi sekedar karena mereka menikmati ‘kultur’yang lebih baik daripada yang lainnya. Para antropolog Boasnianamat kritis terhadap spekulasi-spekulasi para evolusionis tersebutdan mereka lebih berminat pada masalah-masalah perbedaan diantara berbagai ragam budaya itu.Bagi Boasnian, kebudayaan adalah agen perubahan yangsifatnya khusus, yang sekaligus menyebabkan perbedaan dianatar populasi-populasi tersebut. Bahkan merupakan penentuutama bagi kesadaran, pengetahuan, dan pemahamannya.Bertolak-belakang dengan para evolusionis, mereka berpendapatbahwa sejarah budaya tidaklah memiliki pola tertentu. Karenasebuah kebudayaan dibentuk oleh kesepakatan-kesepakatan,pertukaran-pertukaran serta perpindahan masyarakat.Juga setiapkebudayaan dibentuk oleh latar-belakang sejarah dan dangeografi yang khusus. Maka tidak ada pola perkembangan yangbaku, dan dengan demikian kebudayaan tidak bisa diperingatkansebagai kebudayaan maju ataupun kurang maju.Kebudayaan yang ideal datang dari pembentukanmanusia itu sendiri dan berasal dari kebutuhan masyarakat.Anggota masyarakat berasal dari organisasi masyarakat sehinggaanggota masyarakat harus mengikuti kebudayaan yang dimilikioleh organisasi masyarakat itu. Sebagai contoh disinidigambarkan bahwa kebudayaan yang timbul yang terbentukoleh golongan kecil adalah masyarakat kapitalis yang berasal darikebutuhan ekonomi yang akhirnya menciptakan ideologi bisnis,5

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN3.dan filsafat pemerintah yang kemudian membentuk kesatuannasional. Ide kebudayaan besar timbul dari kebutuhanmasyarakat. Walaupun demikian di dalam pembentukankebudayaan selalu timbul ketidakcocokan diantara ide yang satudengan ide lainnya. Meskipun terjadi ketidaksesuaian hal ini tidakselalu menjadi besar tanpa adanya konflik dan kekerasan darimasyarakat yang ingin membentuk suatu kesamaan kebudayaan.Sebagai konsekuensinya ide-ide kebudayaan selalu saj

BUKU AJAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN 1 BAB I KONSEP DASAR BUDAYA DAN MASYARAKAT A. PENDAHULUAN Materi ini merupakan mata kuliah lanjut yang menekankan pada pemahaman mengenai konsep dasar budaya dan masyarakat melalui ranah ilmu antropologi. Mengingat bidang ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan ilmu

Related Documents:

Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X Di Kota Bandung Berdasarrkan Literasi Sains, 1–13. Adisendjaja, Y. H., & Romlah, O. (2007). Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains ( Biologi ) Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). FPMIPA-UPI, 1–8.

vi Buku Ajar Keperawatan Kesehatan JiwaTeori dan Aplikasi Praktik Klinik buku ini diharapkan dapat menjadi dasar mahasiswa memasuki dunia keperawatan dan menjadi seorang perawat professional dalam memberikan pelayanan keperawatan jiwa pada klien dan keluarga dalam berbagai kondisi, baik ditatanan rumah sakit maupun komunitas. Buku ajar ini disusun dengan mengacu pada kurikulum pendidikan .

buku ajar dalam pembelajaran Akidah Akhlak yaitu buku ajar siswa Akidah Akhlak untuk SMA/MA kelas X. Buku ajar yang telah diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2014 tentunya masih banyak

sosial instagram sebesar 1 angka maka kesehatan mental peserta didik akan mengalami peningkatan sebesar 0,231. Dan dapat diketahui pengaruh media sosial instagram terhadap kesehatan mental peserta didik sebesar 17,8%, yang sesuai dengan hasil koefisien determinasi. Kata Kunci: Media Sosial, Kesehatan Mental, Peserta Didik

penyempurnaan buku ajar ini. 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak bantuan kepada tim penulis sehingga buku ini dapat terwujud. Tim penulis berharap semoga buku ajar ini dapat menjadi salah satu buku yang dapat membentuk karakter generasi penerus bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

C. Analisis Kebijakan Kesehatan 12 D. Sistem Nasional Kesehatan Indonesia 16. BAB 2 METODE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN 19. A.engertian Metode Analisis Kebijakan Kesehatan P 19 B. Metode Analisis Kebijakan Kesehatan 21 C. Pengaruh . Stakeholder. Terhadap Kebijakan . esehatan K 24 D.roses Analisis Kebijakan Kesehatan P 26

Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa/Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati —Jakarta: Salemba Medika, 2015 1 jil., 366 hlm., 17 24 cm ISBN 978-xxx-xxx-xx-x 1. Keperawatan 2. Kesehatan Jiwa I. Judul II. Ah. Yusuf Rizky Fitryasari PK Hanik Endang Nihayati UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau .

PASSOVER BLUEBERRY MUFFINS (Alexa & Riley Newbold) Ingredients: -1/3 cup butter -1 scant cup of sugar -3 eggs -1/2 teaspoon vanilla -1/2 cup matzo cake meal -1/4 cup potato starch -1/4 teaspoon salt -1 cup blueberries (frozen, drained)— don’t defrost -Cinnamon sugar . Directions: Cream sugar and butter. Add three eggs one at a time, beating after each. Add vanilla and mix. Add matzo cake .