Model Keputusan Konsumen Dan Strategi Pemasaran

2y ago
146 Views
5 Downloads
1,022.76 KB
68 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Kelvin Chao
Transcription

Modul 1Model Keputusan Konsumen dan StrategiPemasaranProf. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.PEN D A HU L UA NProdusen harus selalu mengamati perilaku konsumen. Produsen harusmenyadari kebutuhan, sikap, persepsi, selera dan keinginan. Produsenharus memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan dalammembeli dan mengonsumsi produk. Berdasarkan pengetahuan mengenaiperilaku konsumen tersebut, produsen dapat membuat beragam produk sesuaiapa yang diminta konsumen. Pengenalan konsumen yang lebih baik akanmeningkatkan kemampuan produsen untuk dapat merumuskan strategipemasaran dengan lebih tepat. Produsen dapat merancang produk yang sesuaikebutuhan konsumen, menetapkan harga yang sesuai daya beli konsumen,menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dan memberikaninformasi yang lengkap mengenai produk kepada konsumen.Deskripsi/Cakupan Materi ModulKegiatan Belajar 1membahas model keputusan konsumen yaitu faktorfaktor apa yang memengaruhi keputusan konsumen,serta apa implikasi strategi pemasaran dan kebijakanpublik berdasarkan pemahaman proses keputusankonsumen.Kegiatan Belajar 2 menguraikan konsep dasar pemasaran sebagai sebuahstrategi pemasaran serta kaitannya dengan proseskeputusan konsumen.

1.2Perilaku Konsumen Tujuan/Kompetensi ModulModul ini bertujuan agar mahasiswa mampu1. mengklasifikasikan, membedakan dan menjelaskan faktor-faktoryang mempengaruhi keputusan konsumen2. menjelaskan konsep dasar pemasaran sebagai dasar penyusunanstrategi pemasaran dan mengkaitkannya dengan proses keputusankonsumenSusunan Kegiatan BelajarKegiatan Belajar 1: Model Keputusan KonsumenA. Pengertian KonsumenB. Perilaku KonsumenC. Bagaimana Mempelajari Perilaku KonsumenD. Persamaan Perilaku Konsumen di DuniaE. Mengapa Mempelajari Perilaku Konsumen ?F. Model Keputusan KonsumenG. Pihak yang Berkepentingan Mempelajari Perilaku KonsumenH. Studi Perilaku KonsumenKegiatan Belajar 2: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran PerilakuKonsumenA. Keputusan Konsumen: Belanja dan KonsumsiB. Bauran PemasaranC. Strategi Pemasaran dan Proses Keputusan KonsumenD. Analisis PerusahaanE. PesaingF. Segmentasi PasarG. Strategi Pemasaran dan Kesejahteraan Konsumen

1.3 EKMA4567/MODUL 1Kegiatan Belajar 1Model Keputusan KonsumenA. PENGERTIAN KONSUMENKonsumen sering dikaitkan dengan pemanfaatan suatu jasa atau barang.Konsumen juga sering diartikan sebagai seseorang yang memanfaatkan,memakai, membeli, menggunakan, dan menghabiskan hasil jasa atau barangdari produsen. Selain itu, berbicara tentang konsumen juga erat kaitannyadengan pemenuhan kebutuhan, kepuasan konsumen, kualitas produk, prosesseleksi produk, frekuensi konsumsi, loyalitas, harga produk, atau keputusanpembelian. Konsumen sering disebut juga sebagai pelanggan, pemakai,pengguna, pembeli, atau pengambil keputusan. Keputusan yang dilakukanoleh seorang konsumen tersebut, dapat berasal dari keputusan sendiri, ataukeputusan yang direkomendasikan oleh teman atau orang lain. Keputusantersebut umumnya digunakan untuk memutuskan pilihan dari barang, jasaatau atribut lainnya yang berkaitan dengan proses pembelian.Konsumen memiliki persepsi yang berbeda terhadap merek, harga, dankualitas dari suatu produk. Umumnya, sebelum melakukan pembelian ataupengambilan keputusan, hal yang dilakukan oleh konsumen adalahmelakukan penawaran, mencari informasi tentang produk yang diperlukan,membandingkan merek dari produk yang diperlukan, bahkan sering jugamencari referensi tentang asal negara dari produk yang akan dikonsumsi.Olehkarena itu, ketika berbicara tentang konsumen, maka atribut yang terkaitdiantaranya meliputi persepsi, preferensi, sikap, motivasi, penawaran produkbaru dengan harga perdana, perilaku berani membayar lebih mahal untukproduk yang berkualitas, dan penggunaan produk baru. Saat ini, terdapatsebuah tren di mana banyak orang yang membeli produk dengan kartu kredit.Sebuah laporan menyebutkan bahwa hampir 80 persen pembelian motor danmobil di beberapa ruas jalan dilakukan dengan menggunakan kartu kredit.Perilaku konsumen bergantung pada perbedaan umum. Misalnya, adanyaperbedaan masing-masing antara anak muda dan orang tua dalam memilihpakaian batik, di mana orang tua umumnya memilih baju batik dengan modellebih formal, sedangkan anak muda lebih memilih baju dengan model kasual.Selain itu, terdapat pula kecenderungan perilaku konsumen untuk memilihtren yang sedang populer dan selalu mencari sesuatu yang baru. Tren tersebut

1.4Perilaku Konsumen menjadi bagian dari perilaku seseorang atau konsumen yang dapat membawaimplikasi bisnis. Perusahaan sebagai produsen dapat melihat tren darikebanyakan orang atau menampilkan individu yang tengah populer dalammenciptakan tren atau bahkan perusahaan tersebut dapat menciptakan trensendiri untuk sebuah produk atau kebutuhan. Selain itu, tren juga dapatdiciptakan oleh berbagai media, baik media cetak maupun elektronik yangkemudian diikuti oleh konsumen.Tren berkaitan dengan barang maupun jasa. Tren juga erat kaitannyadengan lifestyle atau gaya hidup. Kecenderungan perhatian terhadap alamsemakin tinggi, karena dampaknya sudah dirasakan. Produk tren menjadibagian penting dalam perilaku konsumen. Misalnya, dalam bidang alatkomunikasi, handphone merk Blackberry saat ini sudah mulai digantikandengan Android. Selanjutnya, terdapat kombinasi antara tren dan keinginankonsumen yang disebut dengan inovasi.Perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang erat kaitannyadengan membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produkatau jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Selain itu,perilaku konsumen juga meliputi proses keputusan yang mendahului danmengikuti tindakan dari konsumen. Umumnya, beberapa hal yang dilakukankonsumen sebelum melakukan pembelian, misalnya mencari informasi ataumembandingkan harga. Beberapa kasus di mana banyak konsumen yangpergi dari satu mal ke mal lain untuk mencari harga yang lebih murahwalaupun selisih harga yang ada hanya sedikit, misalnya produk A lebihmahal Rp 1.000 di mal X dibandingkan di mal Y. Padahal, untuk pergi darisatu mall ke mall yang lain konsumen harus mengeluarkan cost untktransportasi sebesar Rp.5.000 yang secara hitungan merugikan, namunterdapat kepuasan pada diri konsumen yang melakukan hal tersebut.Umumnya, hal tersebut banyak terjadi pada konsumen wanita.Kecenderungan tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan kategori atau tipekonsumen, di mana biasanya orang yang sudah bekerja dan berpenghasilanakan berbeda perilakunya dibandingkan saat dia masih menjadi mahasiswa.Perilaku konsumen selain melibatkan proses tindakan juga melibatkanproses psikologis. Berdasarkan hal tersebut, perilaku konsumen dapatdidefinisikan sebagai tindakan, perilaku, membeli, menggunakan, danmengonsumsi barang atau jasa. Arti lain secara psikologis dari perilakukonsumen adalah penggambaran sikap konsumen, persepsi konsumen, danreferensi konsumen. Sebagai contoh, ada konsumen yang lebih menyukai

EKMA4567/MODUL 11.5warna merah, warna hijau, atau warna kuning. Konsumen ada yang sukamanis dan ada yang suka asin, karena referensi yang digunakan beragam.Ada konsumen yang suka, ada yang tidak suka. Kesukaan tersebut bisaberbeda pula dari segi dimensi rasa, seperti rasa pedas dan tidak suka pedas.Hal tersebut juga termasuk bagian dari perilaku konsumen yakni selera.Namun, perilaku konsumen tidak selalu hanya memiliki perbedaan satu samalain, tetapi juga ada persamaan yang menyebabkan banyak perusahaan asingmenjadikan Indonesia atau sebaliknya sebagai pasar penjualan produknya.Perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen merupakan perilaku yang sangatdinamis, tingkat perubahan yang cepat sehingga perusahaan perlu memantausaja.Semakin banyak jumlah konsumen, maka potensi pasarnya pun semakinbesar. Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk kurang lebih sebesar 250juta orang, artinya dari sekitar 250 juta konsumen di Indonesia. Selain itu,area yang penting dari perilaku konsumen adalah riset. Banyak studi yangdilakukan dengan topik perilaku konsumen. Riset tersebut seringkalimenyelidiki proses pertukaran, proses pembelian untuk mendapatkan, proseskonsumsi, dan penyimpanan barang dan jasa. Hal lain yang diperhatikandalam perilaku konsumen adalah bagaimana konsumen mendapatkaninformasi. Setelah itu, hasil studi tersebut selanjutnya dibaca oleh beberapapihak, seperti perusahaan sebagai bahan yang dapat dijadikan salah satuacuan dalam merumuskan kebijakan. Sebagai contoh, jika terdapatmahasiswa yang melakukan penelitian bagaimana pola konsumsi ikan diIndonesia. Ikan adalah salah satu alternatif lauk pauk yang mengandungprotein yang sangat tinggi dan tersedia dalam jumlah yang besar di Indonesiameskipun jumlah konsumennya tidak sebanyak unggas dan sapi. Saat ini, diIndonesia ikan kurang menarik jika dibandingkan dengan sapi di mana haltersebut terlihat ketika daging sapi tidak ada di pasar maka akan terjadi akanbanyak pembahasan mengenainya. Hal tersebut dapat dikarenakan jumlahpedagang importir sapi banyak yang dirugikan. Seharusnya, Indonesiamampu memenuhi ketahanan pangan dengan salah satunya mengandalkanikan.B. DEFINISI PERILAKU KONSUMENMenurut Wells dan Prensky (1996), disiplin perilaku konsumen adalahstudi tentang konsumen ketika mereka melakukan pertukaran sesuatu yangberharga untuk sebuah produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan mereka.

1.6Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dapat dipandang sebagai sebuah proses yang melibatkanpemilihan, pembelian, penggunaan, evaluasi, dan menghabiskan barang danjasa yang akan memenuhi kebutuhan seseorang. Studi perilaku konsumenjuga melibatkan bagaimana konsumen memutuskan dan menghabiskan waktudan uang mereka untuk membeli dan mengonsumsi produk dan jasa yangmemuaskan kebutuhan mereka. Studi perilaku konsumen jugamenggambarkan bagaimana para pemasar berusaha menawarkan produk danjasa yang memenuhi kebutuhan konsumen sehingga konsumen mau membelibarang dari pemasar. Studi perilaku konsumen juga menggambarkanbagaimana pengambil keputusan berusaha mempengaruhi konsumen,pemasar, dan peraturan perundang-undangan.Definisi lain dari perilaku konsumen menurut Blythe (2008) adalahinteraksi yang dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku, dan lingkungandimana manusia melakukan pertukaran berbagai aspek dalam kehidupannya.Menurut Danek (1989), definisi tersebut menggambarkan bahwa perilakukonsumen adalah dinamis. Definisi tersebut menekankan hubungan berbagaiunsur berbeda dalam menentukan perilaku konsumen. Perspektif ini menjadialasan mengapa sebuah strategi perlu dievaluasi terus menerus karena sebuahstrategi mungkin berlaku pada masa lalu, namun mungkin tidak akan berlakupada masa depan, dikarenakan pengaruh yang membentuk perilaku ituberubah sepanjang waktu. Definisi yang telah dikemukakan diatas jugameliputi konsep pemasaran sebagai sebuah manajemen pertukaran yangditerima oleh semua pemasar. Seorang ayah yang menjanjikan seoranganaknya sebuah makanan sebagai hadiah untuk perilakunya yang baikdiartikan sebagai proses pemasaran.Blythe (2008) menggambarkan bahwa ada interaksi antara emosi konasiatau kecenderungan perilaku dan kognisi atau proses berfikir serta faktorlingkungan dan personal yang akan menghantarkan perilaku konsumen.Gambar ini menunjukkan bahwa sikap dasar yang terbentuk dari pikiran,emosi dan kecenderungan perilaku dipengaruhi oleh faktor lingkungan danpersonal yang akan menghasilkan perilaku. Pemasar dapat memengaruhiproses tersebut. Pada beberapa titik, pemasar dapat mempengaruhi jalanpikiran konsumen dengan memberikan informasi yang tepat pada waktu yangtepat. Pemasar dapat mempengaruhi emosi dengan menyediakan komunikasiyang baik. Pemasar dapat mempengaruhi lingkungan stimulus yang tepatmisalnya toko yang menyediakan jaringan yang mudah untuk menstimulasipembelian. Pemasar dapat mendorong konsumsi lebih banyak karena

EKMA4567/MODUL 11.7pemasaran yang baik tidak berhenti pada satu titik penjualan, pemasar akanmencar tempat-tempat lain untuk memasarkan atau menjual produknya.Perilaku konsumen juga menjadi daya tarik bagi para peneliti. Perilakukonsumen dapat dianggap sebagai sebuah studiyang berfokus pada aktivitaskonsumsi. Pada masa lalu, perilaku konsumen hanya berfokus kepadamengapa konsumen belanja. Saat ini, fokus perhatian studi konsumen lebihluas, yang meliputi perilaku konsumsi termasuk didalamnya mengapa danbagaimana konsumen mengkonsumsi studi kosumen bukan saja menarikperhatian para pemasar. Studi perilaku konsumen bahkan menarik perhatianbukan pemasar, karena apa? Karena kita semua adalah konsumen.Definisi lain dari perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan,serta proses psikologis yang mendorong tindakan pembelian, baik pada saatsebelum melakukan pembelian, ketika melakukan pembelian, saatmenggunakan, menghabiskan produk dan jasa, serta hal-hal lainnya terkaitpembelian atau kegiatan mengevaluasi pembelian. Dari hal tersebut beberapabagian penting dari perilaku konsumen adalah proses setelah konsumsi danevaluasi. Selain itu, perlu diperhatikan bagaimana konsumen memperlakukankemasan setelah ia mengonsumsi isinya. Kemasan akan berpengaruh negatifterhadap lingkungan jika kemasan tidak dibuang dengan cara yang benar.Konsumen harus dididik bagaimana cara membuang kemasan dengan benar.Peter dan Olson (1999) mengemukakan bahwa “Perilaku konsumenmerupakan hal yang dinamis karena berpikir, merasakan, dan tindakanindividu konsumen, menargetkan grup konsumen, dan masyarakat luas yangterus menerus berubah” (dikutip sesuai aslinya dari hal 6).Konsumen dibagi dua, yakni konsumen individu atau konsumenrumah tangga, dan konsumen organisasi. Konsumen individu umumnyamelakukan pembelian produk dengan tujuan konsumsi pribadi atau untukdiberikan ke orang lain. Jenis konsumen kedua disebut dengan konsumenorganisasi. Konsumen organisasi umumnya membeli produk, baik peralatanatau jasa untuk tujuan organisasi. Sebagai contoh, IPB dapat disebut dengankonsumen, di mana IPB melakukan pembelian peralatan, bahan untukkegiatan proses belajar mengajar, membangun gedung, membeli fasilitasgedung atau kantor, membeli AC atau kipas angin dan pembelian baranglainnya. Contoh lain dari konsumen organisasi adalah pemerintah danperusahaan. Perusahaan atau produsen adalah konsumen organisasi ataukonsumen bisnis yang membeli barang dan jasa untuk proses produksi yang

1.8Perilaku Konsumen akan menghasilkan barang dan jasa lainnya. Pada mata kuliah ini, yang akanmenjadi fokus kita adalah konsumen individu.C. BAGAIMANA MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMENDalam meneliti atau mengamati tentang perilaku konsumen, seseorangcenderung membuat pertanyaan dengan acuan 5W 1H. Demikian pula dalamperilaku konsumen, pertanyaan siapa (who), mengapa (why), kapan(when), apa (what), punya siapa (whose), dan bagaimana (how) untukmemahami perilaku konsumen. Misalnya, ketika peneliti menanyakanpertanyaan apa yang anda beli jika anda ingin terlihat cantik, atau mengapakita membeli produk tersebut, kapan membelinya, di mana membelinya,berapa sering membeli produk tersebut, atau berapa sering menggunakanproduk tersebut. Keinginan masyarakat seringkali harus dipenuhi dengan caramembeli produk. Hal ini menjadikan peluang pasar bagi para pengusaha atauenterpreneur. Dengan kata lain, produk yang bertujuan untuk memenuhikeinginan masyarakat tersebut dan memberikan peluang kerja bagi banyakorang. Semakin bagus perusahaan atau pasar memahami perilaku masyarakat,semakin mampu pasar menyediakan barang dan jasa yang diperlukan.Selanjutnya, dengan menanyakan pertanyaan yang berlandaskan 5W 1H,maka secara tidak langsung peneliti telah berusaha memahami perilakukonsumen. Kardes (2002) menyatakan bahwa “Memahami konsumen danalasan konsumen melakukan dalam sebuah pemilihan, penelitian dilakukanterhadap konsumen yang meliputi, tanggapan secara affective, cognitive danbehavioral. Affective Responses merupakan perasaan dan emosi yang alamiketika kita membaca, mendengarkan, berpikir, saat menggunakan suatuproduk. Cognitive Responses yaitu keyakinan, pendapat, sikap, dan maksuddari suatu produk dan jasa, tanggapan ini berupa evaluative ataunonevaluative dari sebuah sikap, dan cakupan tanggapan ini dapat menjadisangat specific yang mengacu suatu merek atau atribut tertentu atau sangatluas yang mengarah pada suatu tingkatan produk. Behavioral Responsestermasuk keputusan pembelian dan konsumsi relative yang melibatkan dalammemperoleh, menggunakan suatu produk atau jasa. Faktor utama yangmempengaruhi suatu respon yaitu orang, situasional, dan situasi interaksiseseorang (dikutip sesuai aslinya dari hal 6).

EKMA4567/MODUL 11.9Salah satu dimensi konsumen yang penting adalah bagaimanamemperoleh barang dan jasa. Konsumen mendapat barang, misalnya hadiah,buatan sendiri, warisan, atau membeli. Beberapa waktu yang lalu, mungkinmasyarakat lebih banyak yang membuat sendiri berbagai keperluandibandingkan membeli produk untuk untuk memenuhi kebutuhannya. Haltersebut menyebabkan perekonomian dunia menjadi maju, karena masyarakatyang tidak lagi memproduksi barang keperluan mereka sendiri melainkandiproduksi oleh orang lain.Istilah konsumsi tergantung pada produknya. Jika produk yangdibicarakan adalah makanan maka disebut dengan memakan, dan lainsebagainya. Selain itu, olahraga juga merupakan salah satu bentuk produkyang juga dikonsumsi oleh banyak orang. Contoh lain dapat berupa memiliki,mengendarai, menempati, maupun merawat. Semua istilah tersebut termasukdalam konsumsi. Dengan kata lain, istilah konsumsi memiliki banyak makna.Bagian dari perilaku konsumen adalah bagaimana menghilangkan sisakonsumsi. Inilah yang perlu diperhatikan, apakah sisa konsumsi tersebut akandiberikan kepada orang lain, dibuang, didaur ulang, atau justru dijualkembali. Hal tersebut merupakan salah satu perilaku menghilangkan sisakonsumsi.Saat ini, perusahaan didorong agar menghasilkan produk yang berasaldari daur ulang atau memiliki kemasan yang ramah lingkungan, sehinggadapat dengan mudah didaur ulang. Hal tersebut juga diutamakan untukpenggunaan produk yang sangat tinggi, seperti produk dari kertas. Semuauniversitas saat ini sedang berusaha untuk mengurangi konsumsi kertas, salahsatunya dengan cara membuat tugas dengan menggunakan minimal kertasatau menggunakan kertas bolak balik, meskipun hal tersebut masih belumdijalankan dengan maksimal dan memerlukan waktu yang cukup lama.D. PERSAMAAN PERILAKU KONSUMEN DI DUNIAGambaran perilaku konsumen di dunia memiliki berbagai persamaan.Misalnya, kebutuhan biologis yang salah satunya adalah makan dan minum.Masyakarat membutuhkan makanan dan minuman, hanya saja berbeda darijenis makanan dan minuman yang dibutuhkan, berbeda cara memasak atausegi lain. Contoh lain, yakni orang membutuhkan pakaian dan aksesoriesyang setiap orang di dunia memiliki kecenderungan yang hampirsama.Terkadang, adanya persatuan di dunia bukan saja oleh faktor agama,

1.10Perilaku Konsumen tetapi juga dapat dipersatukan oleh merek. Sebagai contoh merek produkbarang mempersatukan orang adalah ketika kita berbicara tentang merek jamtangan Rolex. Orang Amerika, orang Australia, orang Eropa, ataupun orangIndonesia mempunyai image yang sama tentang merek Rolex. Contoh lainyang dapat mempersatukan adalah olahraga. Olahraga ini meskipun kategorikedua yang mempersatukan banyak orang. Fenomena yang sering terjadi jugamisalnya ketika terdapat dua negara yang saling bertengkar namun tetapsama-sama menonton pertandingan sepakbola atau olahraga yang sama.Kesamaan inilah yang menyebabkan disiplin perilaku konsumen berkembangpesat.Globalisasi mempercepat arus barang dan jasa. Indonesia dalambeberapa waktu dekat ini (2016) akan memasuki era AEC (Asean EconomicCommunity) dimana negara-negara ASEANdapat mengirimkan barang danjasa ke negara Asean yang lain dengan beberapa peraturan, juga denganmengurangi tarif dan hambatan tarif import, sehingga barang dari negara lainakan mudah ditemukan. AEC cenderung lebih menguntungkan bagi negara diluar Indonesia, mengingat jumlah penduduknya sangat banyak. Sebagaicontoh, dalam industri penerbangan sudah jelas bahwa Indonesia tidakdiu

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang erat kaitannya dengan membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Selain itu, perilaku konsumen juga meliputi proses keputusan yang mendahul

Related Documents:

sasarannya.Perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjad itarget pasar. Perilaku konsu

a. Perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan, baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.5 b. Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan

Strategi bersaing harus didukung dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:51) strategi bauran pemasaran (marketing mix) dibagi menjadi: a) Strategi produk Pemilik usaha harus mendefinisikan, memilih, dan mendesain produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. b) Strategi harga

Perilaku konsumen dan permintaan pasar Pokok bahasan 1. sektorrumah tangga dalam circular flow diagramsebagai konsumen dipasar output 2. Bagaimanaseorang konsumen dipasar output/barang yaitu bagaimana konsumen memutuskan berapa jumlah masing-masing barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi 3.

Perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa. Konsumen mengambil banyak macam pertimbangan untuk mengambil keputusan 4 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsume

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) A. Strategi 1. Pengertian Strategi Kata strategi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “strato” yang artinya pasukan dan “agenis” yang artinya pemimpin. Jadi strategi berarti hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Ali Moertopo,1971:24). Strategi

13 BAB II STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA A. Strategi 1. Pengertian Strategi Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti menurut siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat.1 Menurut istilah strategi adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Strategi adalah bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling

adventure tourism (ISO 21101 and TR 21102)2 addresses adventure travel specifically, and none of these standards or quality assurance systems cover all the aspects necessary for excellent adventure travel guiding. In the absence of a global qualification and performance standard, a variety of approaches to managing adventure travel guiding can be