BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Matematika 2.1.1.1 .

2y ago
43 Views
2 Downloads
1.05 MB
20 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Axel Lin
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKAPada bab II ini akan membahas diantaranya tentang matematika,pembelajaran dengan metode gasing, keaktifan, hasil belajar,kajian penelitianyang relevan, kerangka berfikir, dan hipotesa penelitian pembelajaran matematikasecara lebih rinci akan dijelaskan seperti berikut.2.1 Kajian Teori2.1.1 Matematika2.1.1.1 Hakikat 2013:1)mengemukakan bahwa “ bahasa simbol, ilmu yang mempunyai pola teratur,terstruktur. Matematika merupakan suatu dasar pembekalan pendidikanuntuk melatih siswa untuk dapatberfikir logis, sistematis, analitis efektif dankritis. Jadi matematika merupakan mata pelajaran yang penting yangmempengaruhi mata pelajaran lain. Matematika merupakan ilmu eksak,dimana tidak terdapat keragu-raguan didalamnya. Menurut Ibrahim (2012:2)Matematika disebut ilmu deduktif. Artinya dalam pembelajaran matematikatidak mengenal eksperimen atau coba-coba. Kebenaran dalam pembelajaranmatematika harus terdapat pembuktiannya.Menurut Susanto (2013: 183) Matematika merupakan ide-ide yangabstrak yang berisi simbol-simbol.matematika adalah ilmu yang harusdipahami. Sehingga dengan belajar matematika siswa dapat melakukanpenalaran untuk dapat memahami pembelajaran matematika.Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwamatematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang abstrak yang berkaitandengan berbagai simbol, matematika merupakan ilmu pasti dimanakebenarannya harus dibuktikan dengan menggunakan pola pemikiran logis,sistematis, analitis efektif dan kritis.6

72.1.1.2 Karakteristik MatematikaSecara umum matematika memiliki ciri-ciri sebagaimanatelahdisepakati bersama oleh para ahli yaitu : (Abdul Halim Fathani , 2009: 58)1. Memiliki objek kajian yang nyataMatematika mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak,namun tidak setiap yang abstrak disebut matematika. Objek kajian padamatematika adalah kongkrit atau nyata dan terjadi dalam kehidupansehari-hari. Ada empat objek kajian matematika, yaitu fakta, operasiatau relasi, konsep, dan prinsip.2. Bertumpu pada kesepakatanSimbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakankesepakatan atau konvensi yang penting. Simbol dan istilah yang telahdisepakati dalam matematika untuk mempermudah dalam pembahasandan pengkomunikasian di tahap selanjutnya.3. Berpola pikir deduktifDalam matematika, hanya diterima pola pikir yang bersifatdeduktif. Pola pikir ini dapat dikatakan pemikiran yang berawal daripemikiran yang umum menuju pemikiran yang khusus.4.Konsisten dalam sistemnyaDalam matematika, terdapatberbagai macam sistem yangdibentuk dari beberapa aksioma dan memuat beberapa teorema. Adasistem-sistem yang berkaitan, ada pula sistem-sistem yang dapatdipandang lepas satu dengan yang lainnya. Sistem-sistem aljabardengan sistem-sistem geometri dapat dipandang lepas satu dengan yanglainnya.5. Memiliki simbol yang kosong ungguhnya kosong dari arti. Ia akan bermakna sesuatu bila kitamangaitkannya dengan konteks tertentu. Secara umum hal ini nmatematika. Kosong arti dari pembelajaran-pembelajaran matematika

8itu merupakan “kekuatan” matematika, yang dengan sifat tersebut, iabisa masuk pada berbagai macam bidang kehidupan, dari masalahteknis, ekonomi, hingga kebidang psikologi.6. Memerhatikan semesta -simbolmatematika, bila kita menggunakannya kita seharusnya memmerhatikanpula lingkup pembicaraannya. Lingkup atau sering disebut semestapembicaraan bisa sembit bisa pula luas. Bila kita bebicara menunjukkanbilangan-bilangan pula.7. Karakteristik Matematika sekolah.Sehubungan dengan karakteristik umum matematika olahharusmemerhatikan ruang lingkup matematika sekolah. Ada sedikitperbedaan antara matematika sebagai “ilmu” dengan matematikasekolah, perbedaan itu dalam hal:1) Penyajian, 2) Pola pikir, 3) Keterbatasan semesta, dan 4) Tingkatkeabstrakan.2.1.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika SekolahBerdasarkan permendiknas No. 22 Tahun 2006, Mata pelajaranmatematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berikut:1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep danmengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,dan tepat, dalam pemecahan masalah.2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, ataumenjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang pembelajaran matematika, menyelesaikan pembelajaran danmenafsirkan solusi yang diperoleh.

94. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau medialain untuk memperjelas keadaan atau masalah.5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajarimatematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Menurut Ibrahim (2012: 36) secara umum, pendidikan matematikaSD bertujan agar siswanya mempunyai kemampuan seperti berikut ini:1. Memahami konsep matematika, konsep dan pengaplikasian padamatematika dapat dijelaskan secara tepat dan akurat dalam penyelesaianmasalah.2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, dalam bernalar siswamampu menyusun bukti untuk menjelaskan gagasan dalam penyelesaianmasalah.3. Memecahkan masalah, mampu merancang dan mendesain pembelajaranmatematika dengan kemampuan memecahkan masalah.4. Mengkomunikasiah gagasan dengan simbul, untukmemperjelas masalahsiswa dapat menggunakan gagasannya dengan diagram maupunpembelajaran.5. Memiliki sikap menghargai matematika, dengan pembelajaran ini siswadiharapkan memiliki rasa ingin tahu, minat mempelajari matematika,memiliki sikappercaya diri dalam mengemukakan gagasan danpemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.2.1.2 Pembelajaran Gasing2.1.2.1 Hakikat Pembelajaran GasingKegiatan belajar mengajar seiring berkembangnya jaman juga turutberkembang. Dariyang dulunya berpusatpada guru kinitelahbertransformasi pembelajaran berpusat pada siswa dan guru pun hanyasekedar memfasilitasi. Kegiatan pemeblajaran dikatakan sukses danberdampak kepada siswa ketika tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untukmencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan maka guru harusmampu merancang suatu pembelajaran yang mampu memberikan dampak

10dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berkreasi menyerappengetahuan sesuai dengan taraf yang dimiliki.Guru harus mampu mengkondisikan agar siswa merasa nyamanuntuk belajar. Salah satunya melalui metode gasing. Metode gasingsingkatan dari metode gampang, asyik dan menyenagkan. Jadi ketika gurumampu menciptakn suatu pembelajaran diatas diharapkan siswa akannyaman untuk belajar. Siswa memiliki kesempatan yang lebih luas sesuaidengan kemamuannya, sehingga daya serap terhadap pelajaran yangdisampaikan akan lebih banyak.Metode gasing dikembangkan oleh Yohanes Surya dan telahdiujicobakan, dikenalkan ke seluruh Indonesia dan telah diterapkan dipedalaman Papua dengan hasil yang baik. Sehingga dengan diterapkannyametode gasing ini maka pembelajaran matematika di SD N 3 Babadan jugaberhasil.2.1.2.2Karakteristik Pembelajaran GasingPembelajaan dengan metode gasing memiliki karakteristiktersendiri. Dalam Faizah (2012:12) “Metode gasing adalah suatu metodepembelajaran matematika yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya,Ph.D., dinamakan gasing karena gampang, asyik, menyenangkan.”Penekanan pembelajaran metode ini selalu diawali dengan sesuatu tidanmengaplikasinya. Hal ini disebabkan karena tingkat perkembangankognitif peserta didik di SD kelas rendah masih dalam tahap operasionalkonkret. Menurut Jean Piaget (Subarinah, 2006:23) “siswa SD umumnyaberada pada tahap pra operasi dan operasi konkret (usia 6/7 tahun – 12tahun). Sehingga pembelajaran di SD seharusnya dibuat konkret melaluiperagaan, praktik, maupun permainan.” Sedangkanmenurut Skemp(Pitajeng, 2006:36) “belajar matematika melaui dua tahap, yaitu tahapkonkret dan tahap abstrak. Pada tahap konkret, anak memanipulasi objekobjek konkret untuk dapat memahami ide-ide abstrak.” Matematika gasing

11adalah solusi terbaik untuk mempelajari matematika agar matematika yangdahulu dianggap seagai hal yang sulit menjadi lebih mudah.2.1.2.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran GasingPrinsip dasar dalam metode matematika gasing seperti yangdikemukakan oleh Surya (2011: 2) yaitu siswa belajar matematika darikonsep yang termudah hingga tersulit, perhitungan lebih banyak dilakukandi luar kepala (mencongak) dengan pemberian latihan secara terusmenerus (drill). Penguatan dengan pemberian pujian oleh guru dilakukansesering mungkin ketika siswa mampu menghitung, sikap optimis dankasih sayang guru juga diperlukan dalam mengimplementasikan metodeini di dalam kelas.Kegiatan belajar mengajar menggunakan metodematematika gasing dirancang secara sistematis dan sistemik denganmengurutkan materi dari kegiatan yang mudah sampai pada kegiatan yangsulit dengan tetap memperhatikan pada ketercapaian tujuan, sehinggamemberikan kebermaknaan kepada siswa dalam belajar matematika.2.1.2.4 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran GasingMetode matematika gasing memiliki beberapa keunggulan. Tuga(2013) (dalam Dewi Purnama Sari, 2014), menjelaskan keunggulanmetode matematika gasing, meliputi: (1) metode gasing dapat dipelajarioleh segala lapisan umur, cocok untuk anak-anak hingga orang dewasa;(2) dalam praktiknya, metode ini selalu mengawali segala hal dengansesuatu yang nyata (bukan abstrak), sehingga sangat mudah dimengerti;(3) menghitung cepat (tambah, kali, kurang, a alat; (4)didikharusmembayangkan hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerjaotak kanan, dengan banyaknya imajinasi, peserta didik akan lebih kreatif.Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Mayoritaspenelitian sebelumnya memaparkan jika kelemahan metode matematikagasing yaitu pada saat ulangan berupa soal esai, jika siswa tidakmenyertakan perhitungan dengan rumus, meski hasil jawabannya benar

12akan tetap dinyatakan salah, dan secara umum strategi pembelajarangasing belum bisa diterapkan untuk menyelesaikan soal-soal matematikadi perguruan tinggi, karena umumnya mahasiswa dituntut untuk bisamenurunkan berbagai rumus.2.1.2.5 Langkah-langkah Pembelajaran GasingAniey (2013) (dalam Dewi Purnama Sari,2014)mengemukakanbahwa langkah pembelajaran dalam metode matematika gasing terdiri darilima tahapan, meliputi:(1) Tahap pertama: Dialog sederhana.Setiap pelaksanaanpembelajaran penting adanya sebuah interaksi yang dapat memunculkan S(stimulus) dan R (respon) sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajarandapat tercapai. Tahapan dialog sederhana dalam metode matematikagasing melibatkan interaksi antara guru dan siswa sesuai dengan teoribelajar connectionsm yang dikemukakan oleh Thorndike.(2) Tahap Kedua: Berimajinasi atau berfantasi. Pada tahap ini,guru dapat membantu siswa untuk berimajinasi atau berfantasi denganmembahas kejadian-kejadian di kehidupan nyata serta melaksanakan suatukegiatan permulaan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Namun,aspek ini seringkali diabaikan oleh guru. Padahal jika tahap berimajinasiatau berfantasi ini dilaksanakan maka dapat melahirkan sebuah konsep,kreativitas, inovasi dan perilaku yang aktual dalam kehidupan.(3) Tahap ketiga: Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan.Pemberian contoh-contoh soal yang relevan bertujuan supaya pertegaskemampuan penguasaan matematika siswa. Sehingga dengan semakinseringnya disajikan contoh-contoh soal yang relevan siswa mampumeningkatkan ketangkasan dan keterampilan pada mata pelajaranmatematika.(4) Tahap keempat: Menyajikan materi secara mendalam. Padatahap ini siswa mulai mampu untuk mengetahui fenomena-fenomena apasaja yang dibahas dalam materi matematika yang sedang dipelajari dengan

13pemberian makna pada setiap soal-soal yang telah disajikan pada tahapsebelumnya. Pemberian jembatan keledai oleh guru kepada siswadiharapkan dapat membantu menambah pemahaman siswa terhadap materiyang diajarkan.(5) Tahap kelima: Memberikan variasi soal. Pemberian variasi soaldalam pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan metodematematika gasing dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Selain itu,variasi soal yang diberikan juga bertujuan untuk memperdalam danmengecek bahan pelajaran yang telah dipelajari.Pada metode gasing terdapat lima fase, dipetakan dengan langkahdalam standar proses sehingga menghasilkan kelima fase tersebut masukkedalam langkah pendahuluan, Eksplorasi dan elaborasi. Jadi untukmerancang sebuah pembelajan perlu ditambahkan kegiatan kofirmasi sertapenutup.Tabel 1Sintak Pembelajaran gasingTahap-TahapTahap 1Dialog sederhanaTahap 2Berimajinasi/berfantasiTahap 3Menyajikancontoh-contohsoal secara relevanTahap 4MenyajikanmendalammaterisecaraTahap 5Memberikan variasi soalAktivitas GuruGuru memulai pembelajaran dengan berdialog secarasederhana dengan peserta didik seputar materi yang akandipelajari. Dari dialog ini diharapkan peserta didik dapatmemberikan pendapatnya, sehingga timbul hubungan yangerat antara S dan RGuru membantu peserta didik untuk berimajinasi mengenaikejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi yangsedang dipelajari.Guru memberikan latihan berupa soal-soal sederhana yanghanya menggunakan formulasi matematika berupaperjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal inibertujuan untuk memperkuat penguasaan matematika pesertadidik.Guru memberikan makna fisis setelah peserta didik dirasamampu mengerjakan semua soal-soal sederhana tadi.Sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarimeningkat.Guru kembali memberikan soal namun yang lebih bervariasi,soal tersebut dapat berupa soal cerita. Hal ini bertujuanmemperdalam dan mengecek pemahaman siswa terhadapmateri yang telah dipelajari.

14Tabel 2Pemetaan Integrasi Dengan Pembelajaran Pembelajaran Berimajinasi/ berfantasiMenyajikancontohcontoh berikanvariasi soalGasing Langkah dalam standar prosesKegiatan intiEksplorasi Elaborasi Konfirmasi-Penutup- ---- ----- ---- --Tabel 3Implementasi Pembelajaran gasing dalam Standar ProsesSintaks GasingDialog sederhanaBerimajinasi / berfantasiLangkah dalamStandar .Kegiatan GuruGuru memberikan salamGuru memberikan apersepsi denganberdialog materi yang lalu dan dikaitkandengan materi yang akan dipelajarisehingga menimbulkan respon siswauntuk belajar.Guru memberikan apersepsi denganmengajak siswa berimajinasi tentangkonsep pecahan yang dikaitkan dengankehidupan sehari-hari, sehingga denganbegitu siswa dapat mengingat konseppecahan. Karena siswa sekolah dasarberada pada tahapan operasional konkret,jadi dalam pembelajaran harus diawalidengan hal-hal yang konkret kemudianbaru menuju abstrak.Guru memberikan motivasi terkaitpembelajaran yang akan berlangsung.Guru melakukan pengkondisian kelassehingga pembelajaran nantinya dapatterselenggarapembelajaranyanggampang, asyik dan menyenangkan.

15Sintaks GasingMenyajikan contoh-contohsoal secara relevanLangkah dalamStandar ProsesEksplorasi1.2.Menyajikan materi secaramendalamElaborasiMemberikan variasi soal1.1.Memberikan umpan balikKonfirmasi1.Mengevaluasi dan RefleksiPenutup1.Kegiatan GuruGuru memberikan contoh – contoh yangrelevan, agar logika, ketangkasan danketerampilan pada pembelajaran siswamenjadi terlatih. (siswa mengerjakannyasecara individu namun dalam kelompok)Guru memberikan kesempatan kepadasiswa yang lebih dahulu selesai,kemudian dibahas bersama-sama.Guru menjelaskan konsep penjumlahandan pengurangan pecahan secara detailsehingga siswa lebih memahami materi.Guru memberikan variasi soal dikerjakansecara kemudian dibahas bersama,bertujuan untuk memperdalam danmengecek pemahaman disiswa.Guru memberikan balikan terhadappekerjaan siswa dan menjelaskan kembalihal-hal yang belum dipahami siswa.Guru memberikan soal evaluasi untukmengukur hasil belajar siswa danmelakukan refleksi pembelajaran.2.1.2.6 Penerapan Pembelajaran GasingKegiatan belajar mengajar telah diatur di dalam kurikulum tepatnyapada standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikanyang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikanuntuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimalproses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standarproses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalurformal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaanproses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan prosespembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif danefisien.Pada jenjang Sekolah Dasar untuk terlaksananya pembelajaran yangmembuat siswa nyaman dan aktif dalam pembelajaran, materi denganmudah dapat diserap oleh siswa, pembelajaran yang asyik sertamenyenangkan maka guru harus mampu mendesain pembelajaran yangsedemikian rupa yaitu dengan menerapkan metode gasing dalam sebuah

16pembelajaran khususnya pembelajaran matematika. Dengan begitudiharapkan tujuan yang sebelumnya direncanakan akan tercapai.2.1.3 Keaktifan Belajar2.1.3.1 Hakikat Keaktifan BelajarMenurut Karunia dan Mokhamad (2016:99) keaktifan belajar adalahketerlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar memilikikeberhasilan dalam pembelajaran. Belajar aktif sangat diperlukan pesertadidik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ketika siswa pasif, maka kikecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diajarkan.Indikator keaktifan belajar ada 8, yaitu : menyatakan pendapat,mengajukan pertanyaan, menanggapi pendapat orang lain, mengerjakantugas dengan baik, turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,terlibat dalam kegiatan penyelesaian masalah, melaksanakan diskusikelompok, dan berani tampil di depan kelas.2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan BelajarKeaktifan peserta didik dalam pembelajaran dapat merangsang danmengembangkan bakat yang telah dimiliki siswa. Siswa dapat berlatihuntuk dapat berlatih berfikir kritis dan belajar untuk memecahkanpermasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru sehinggamerangsang keaktifan belajar siswa dalam ny,2014:154)faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya keaktifan belajarsiswa dalam pembelajaranadalah:1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehinggamereka berperan aktif dalam pembelajaran.2. Menjelaskan tujuan intruksional atau kemampuan dasar kepadasiswa.3. Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.

174. Memberikan stimulus yang berupa: masalah, topik, dan konsepyang akan dipelajari.5. Memberi petunjuk kepada siswa untuk cara mempelajarinya6. Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.7. Memberikan umpan balik.8. Melakukan tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tessehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.9. elajaran.2.1.4Hasil Belajar2.1.4.1 Hakikat Hasil BelajarHasil belajar menurut Euis dan Donny (2014 : 216) adalah sesuatuyang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau pikiranyang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuandan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupansehingga nampak perubahan tingkah laku para diri individu.Sedangkan menurut Suprijono (2011: 7) Hasil belajar adalahperubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspekpotensi keman

2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematika 2.1.1.1 Hakikat Matematika Matematika menurut Ruseffendi dalam Heruman (2013:1) mengemukakan bahwa “ bahasa simbol, ilmu yang mempunyai pola teratur, terstruktur. Matematika merupakan suatu dasar pembekalan pendidikan untuk melatih siswa untuk dapa

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .