BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Penyakit Akibat Kerja1. Pengertian Penyakit Akibat KerjaMenurut Suma’mur (1985) penyakit akibat kerja adalah setiappenyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakitini artefisial oleh karena timbulnya di sebabkan oleh adanya pekerjaan.Kepadanya sering diberikan nama penyakit buatan manusia (Manmadedisease).Terdapat tiga istilah yang digunakan untuk mendefinisikanpenyakit akibat kerja yaitu penyakit yang timbul karena hubungan kerja,penyakit yang disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja, danpenyakit akibat kerja. Ketiga istilah tersebut mempunyai pengertian yangsama dan masing-masing memiliki dasar hukum dan perundang-undanganyang menjadi landasannya. Penyakit akibat kerja yaitu penyakit yangpenyebabnya adalah pekerjaan dan atau lingkungan kerja (Suma’mur,2009).Ada beberapa jenis penyakit akibat kerja menurut SimposiumInternasional oleh ILO dalam Anizar (2009), yaitu :a. Penyakit akibat kerja (occupational disease)Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yangkuat dengan pekerjan, yang pada umumnya terdiri dari satu agenpenyebab yang sudah diakui.10
11b. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (work related disease)Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktorpada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risikolainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologiyang kompleks.c. Penyakit yang mengenai populasi kerja (disease affecting workingpopulations)Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agenpenyebab di tempat pekerja. Namun dapat diperberat oleh kondisipekerjaan yang buruk untuk kesehatan.2. Penyebab Penyakit Akibat KerjaBerdasarkan uraian Suma’mur (1985), faktor-faktor yang menjadipenyebab penyakit akibat kerja dibagi dalam 5 golongan, yakni :a. Golongan fisik1) Suara yang biasanya menyebabkan pekak atau tuli.2) enyebabkan antara lain penyakit susunan darah dan kelainankelainan kulit. Radiasi sinar inframerah bisa mengakibatkancataract kepada lensa mata, sedangkan sinar ultraviolet menjadisebab conjungtivitas photo electrica.3) Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stroke, heat crampsatau hyperpyrexia sedangkan suhu-suhu yang rendah antara lainmenimbulkan frosbite.
124) Tekanan yang tinggi menyebabkan caisson disease.5) Penerapan lampu yang kurang baik misalnya menyebabkankelainankepadaindera penglihatanataukesilauanyangmemudahkan terjadinya kecelakaan.b. Golongan kimiawi1) Debu yang menyebabkan pnemokoniosis, di antaranya : silikosis,asbestosis.2) Uap yang di antaranya menyebabkan mental fume feverdermatitis, atau keracunan.3) Gas misalnya keracunan oleh CO, dan H 2 S.4) Larutan yang menyebabkan dermatitis.5) Awan atau kabut, misalnya racun serangga (insecticides), racunjamur dan yang menimbulkan keracunan.c. Golongan Infeksi, misalnya oleh bibit penyakit anthrax atau brucellapada pekerja-pekerja penyamak kulit.d. Golongan fisiologis, yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahankonstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukanpekerjaan dan lain-lain yang semuanya menimbulkan kelelahan fisik,bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh pekerja.e. Golongan mental psikologis, hal ini terlihat semisal pada hubungankerja yang tidak baik, atau misalnya keadaan membosankan monoton.Faktor penyebab penyakit akibat kerja ini dapat bekerja sendirimaupun secara sinergistis.
133. Pencegahan Penyakit Akibat KerjaPencegahan terhadap penyakit akibat kerja seawal mungkin adalahkebijakan paling utama. Sebagaimana pencegahan terhadap kecelakaankerja, maka pencegahan penyakit akibat kerja diperlukan peraturanperundang-undangan, standarisasi, pengawasan, penelitian, pendidikan,pelatihan, penyuluhan, dan semua sektor kehidupan. Pencegahanmempunyai 2 (dua) aspek yaitu administratif dan teknis yaitu penerapansecara nyata dilapangan pada tenaga kerja, pekerjaan dan lingkungankerja. Secara teknis aktivitas pencegahan adalah pengenalan risiko bahayapekerjaan dan lingkungan kerja terhadap kesehatan beserta pengukuran,evaluasi, dan upaya pengendaliannya, pemeriksaan kesehatan sebelumkerja, pra penempatan, berkala dan khusus; subsitusi bahan dengan yangkurang pengaruh negatifnya kepada tenaga kerja; isolasi operasi atauproses produksi yang berbahaya; dan pemakaian alat proteksi diri(Suma’mur, 2009).B. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Kesehatan dan Produktivitas KerjaMenurut Suma’mur (2009), agar seseorang tenaga kerja berada dalamkeserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapatterjamin keadaan kesehatan dan produktivitas kerjanya secara optimal, makaperlu ada keseimbangan yang positif-konstruktif antara unsur-unsur bebankerja, lingkungan kerja dan kapasitas kerja.
14a. Beban KerjaSetiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Bebandimaksud adalah beban fisik, mental dan atau sosial. Seorang tenagakerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh bongkar-muatbarang di pelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada bebanmental ataupun sosial. Berlainan dari itu, beban kerja seorang pengusahaatau manajemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yangrelatif jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjanya.Adapun petugas sosial misalnya penggerak lembaga swadaya masyarakatatau gerakan mengentaskan kemiskinan, mereka lebih menghadapi danmemikul beban kerja sosial-masyarakat (Suma’mur, 2009).b. Lingkungan kerjaLingkungan kerja merupakan beban kerja tambahan yang secaralangsung dirasakan oleh pekerja baik secara jasmani dan rohani. MenurutSuma’mur (2009) terdapat 5 faktor penyebab beban tambahan :1) Faktor fisis yaitu meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedungatau volume udara per kapita atau luas lantai kerja maupun hal-halyang bersifat fisis seperti penerangan, suhu udara, kelembaban udara,tekanan udara, kecepatan aliran udara, kebisingan, vibrasi mekanis,radiasi.2) Faktor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud fisiknya merupakan salah satu atau lebih dari bentukgas, uap, debu, kabut, fume, asap, awan, cairan dan atau zat padat.
153) Faktor biologi yaitu semua makhluk hidup baik dari golongantumbuhan maupun hewan, dari yang paling sederhana bersel tungggalsampai dengan yang paling tinggi tingkatnya.4) Faktor fisiologi/ergonomi yaitu interaksi antara faal kerja manusiadengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya seperti konstruksi mesinyang disesuaikan dengan fungsi indera manusia, postur dan cara kerjayang mempertimbangkan aspek antropometris.5) Faktor mental dan psikologis yaitu reaksi mental dan kejiwaanterhadap suasana kerja, hubungan antara pengusaha dan tenaga kerja,struktur dan prosedur organisasi pelaksanaan kerja.Sebaiknya apabila faktor-faktor tersebut direkayasa sedemikiansehingga dapat dipetik manfaatnya, akan terwujud suasana kerja yangserasi dan memacu semangat dalam kerja.c. Kapasitas kerjaKapasitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja untukmelakukan tugas kerja dalam periode tertentu. Kemampuan kerjaseseorang tenaga kerja sangat tergantung pada motivasi keterampilan,kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jeniskelamin, usia dan ukuran antropometris tubuh serta reaksi kejiwaan.Kesegaran jasmani dan rohani mempengaruhi produktivitasseorang tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Kesegaran jasmaniditentukan oleh kapasitas atau kemampuan kerja fisik. Menurut Kuswana
16(2016) adapun unsur-unsur penting dari kapasitas fisik pekerja ditinjaudari pendekatan gerak tubuh mencangkup hal-hal berikut :1) Kekuatan otot (strength)Kekuatan yang terdapat pada tubuh, antara lain kemampuan ototuntuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadapsuatu hambatan. Kontraksi otot saat melakukan tahanan atau latihankekuatan terbagi dalam tiga kategori, yaitu kontraksi isometrik,kontraksi isotonik, dan kontraksi isokinetik. Kekutan otot kaki, lututserta pinggul harus kuat untuk memepertahankan keseimbangan tubuhsaat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut berhubunganlangsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya grativitasiserta beban eksternal lainnya secara terus menerus mempengaruhiposisi tubuh.2) Daya tahan (endurance)Daya tahan otot mengacu pada kemampuan tubuh untuk terusmenggunakan kekuatan otot dan bertahan kontraksi berulang untukjangka waktu tertentu. Daya tahan otot sangat penting melalui latihanfisik sehingga memperoleh tugas-tugas berat memungkinkan ototuntuk jangka waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yangsangat berat.3) Kelenturan (Flexibility)Kelenturan atau fleksibilitas merujuk pada berbagai gerakan padasendi dan panjang pada otot yang melintasi sendi. Fleksibilitas tubuh
17bervariasi, terutama dalam perbedaan panjang otot-otot darimultisendi. Fleksibilitas dalam beberapa sendi dapat ditingkatkansampai tingkat tertentu melalui latihan. Kehilangan fleksibilitas dapatmenjadifaktor predisposisi untuk masalah fisik, seperti syndromnyeri atau gangguan keseimbangan tubuh saat melakukan aktivitas.Secara anatomi beberapa bagian penting dari kelenturan sebagaiberikut:a) JointsSendi dalam tubuh manusia dikelilingi oleh membran sinovial dantulang rawan artikular. Elastisitas otot rentang sendi mobilitassangat dibutuhkan dalam layanan pekerjaan tertentu.b) Aerolar TissueJaringan areolara permable dan secara luas didistribusikan keseluruh tubuh. Jaringan ini bertindak sebagai pengikat umumuntuk semua jaringan lain yang harus dipelihara melalui latihanfisik.c) Muscle tissueJaringan otot terbuat dari bahan elastis. Hal ini diatur dalambundel serat paralel.d) Stretch ReseptorReseptor peregangan memiliki dua bagian, yaitu sel spindle dantendon Golgi. Sel spindle, terletak di pusat dari otot. Mengirim
18pesan ke otot untuk berkontraksi. Di sisi lain, golgi tendonreseptor yang terletak di dekat ujung serta otot dan mengirimpesan ke otot untuk relaksasi.e) StretchingFleksibilitas ditingkatkan dengan peregangan. Peregangan hanyaboleh dimulai ketika otot hangat dan suhu tubuh dibangkitkan.Agar efektif saat peregangan. Gaya yang diterapkan untuk tubuhharus setidaknya sepuluh detik, jika diadakan terlalu lama, ototakan menjadi terlalu longgar dan melar.f) DynamicFleksibilitas dinamis diklarifikasikan sebagai kemampuan untukmenyelesaikan berbagai macam gerakkan sendi. Hal ini jugamengontrol gerakan dengan meningkatnya kecepatan saatperegangan bagian tubuh. Bentuk peregangan mempersiapkantubuh untuk aktivitas fisik dan kinerja olahraga. Dinamismeningkatkan peregangan berkisar gerakan, aliran darah danOksigen ke jaringan lunak sebelum tenaga.g) Static activeStatis peregangan aktif termasuk memegang posisi diperpanjanghanya dengan kekuatan otot, seperti menahan kaki didepan,samping, atau belakang.
19h) BallisticBalistik peregangan terpisah dari semua jenis lain hperpanjangan jaringan. Gerakan-gerakan ini harus dilakukanhanya ketika tubuh sangat hangat karena jika tidak, dapatmenyebabkan cedera.i) Limits of FlexibilitySetiap individu dilahirkan dengan gerak rentang tertentu untuksetiap sendi dalam tubuh.j) Internal factors of flexibilityTuntutan gerakan meliputi kekuatan, ketahanan, dan jangkauangerak. Secara internal, sendi, otot, tendon dan ligamen dapatmemengaruhi fleksibilitas seseorangk) External factors of FlexibilityFaktor eksternal adalah yang datang dari luar, seperti cuaca, usia,perilaku, juga dapat mempengaruhi fleksibilitas. Jaringan umumdan perubahan kolagen dengan usia memengaruhi individu.l) Sign of InjuryPeregangan terlalu lama atau terlalu banyak dapat memberikancara untuk cedera. Setiap gerakan tiba-tiba atau terlalu cepat dapatmenyebabkan otot kencang, hal ini menyebabkan rasa sakit yanghebat. Oleh karena itu, harus membiarkan otot rileks.
204) Keseimbangan Tubuh (Balance)Keseimbangan adalah hasil dari sejumlah sistem tubuh bekerja sama:mata (sistem visual), telinga (sistem vestibular), dan rasa tubuh dalamhal ruang (proprioception) idealnya harus utuh. Keseimbangan dapatdigambarkan sebagai suatu kemampuan untuk memelihara danmempertahankan pusat massa (g), dari bidang tumpu topangananggota tubuh. Keseimbangan tubuh sangat kompleks yang disertaisistem interaksi, saling berhubungan dengan sempurna dan secaraotomatis mengoordinasi masukan dan lingkungan (sistem saraf pusatitu untuk menghasilkan suatu keluaran gerak vertikal). Kendalipostural dihubungkan dengan keseimbangan di dalam gaya yangdinamis.C. Kelelahan kerja1. Pengertian Kelelahan kerjaKelelahan (kelesuan) adalah perasaan subjektif, tetapi berbedadengan kelemahan dan memiliki sifat terhadap. Tidak seperti kelemahan,kelelahan dapat diatasi dengan periode istirahat. Kelelahan dapatdisebabkan secara fisik atau mental (Kuswana, 2014).Kelelahan fisik atau kelelahan otot adalah ketidakmampuan fisiksementara otot untuk tampil maksimal. Permulaan kelelahan otot selamaaktivitas fisik secara bertahap, dan bergantung pada tingkat kebugaranfisik individu dan juga pada faktor-faktor lain, seperti kurang tidur dan
21kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dapat diperbarui dengan istirahat.Sedangkan kelelahan mental adalah ketidakmampuan sementara untukmempertahankan kinerja kognitif yang optimal. Permulaan kelelahanmental selama kegiatan kognitif secara bertahap, dan bergantung padakemampuan kognitif seseorang, dan juga pada faktor-faktor lain, sepertikurang tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Kelelahan mental jugatelah terbukti menurunkan kinerja fisik. Hal ini dapat bermanifestasisebagai mengantuk, lesu, atau diarahkan kelelahan perhatian (Kuswana,2014).Akibat terus bekerja, otot dapat menjadi lelah (fatigue) yangterlihat sebagai ketidakmampuan otot untuk terus mempertahankan kerjadalam tingkat tertentu atau pengurangan kemampuan otot untukmenghasilkan gaya maksimum. Penyebab utama kelelahan ini adalahketidakseimbangan kebutuhan energi (ATP) untuk kontraksi dengansuplai O 2 yang diperoleh melalui aliran darah. Suplai O 2 terhambatkarena adanya peningkatan tekanan internal serat otot yang menghambataliran darah menuju otot yang sedang berkontraksi. Dalam keadaan ini,mekanisme anaerobik sehingga asam laktat terbentuk. Otot yang beradapada kondisi tersebut membutuhkan istirahat untuk menguraikan asamlaktat (Irdiastadi dan Yassierli, 2015).2. Jenis-jenis Kelelahan KerjaBerdasarkan pendapat Suma’mur (2009) kelelahan dibagi menjadi tigabagian yaitu :
22a. Berdasarkan proses dalam otot terdiri dari:1) Kelelahan ototKelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeriyang terdapat pada otot.2) Kelelahan umumKelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untukbekerja.b. Berdasarkan waktu terjadinya kelelahan1) Kelahan akut, terutama disebabkan oleh kerja satu organ atauseluruh organ tubuh secara berlebihan.2) Kelelahan kronis, terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari,berkepanjangan dan bahkan kadang-kadang telah terjadi sebelummemulai pekerjaan.c. Berdasarkan penyebabnya1) Disebabkan oleh faktor fisik dan psikolog di tempat kerja.2) Disebabkan oleh faktor fisilogis yaitu akumulasi dari subtansitoksin (asam laktat) dalam darah dan fakor psikologis yaitukonflik yang menyebabkan stress emosional yang berkepanjangan.3) Disebabkan oleh kelelahan fisik yaitu kelelahan karena kerja fisik,kerja patologis ditandai dengan menurunnya kerja, rasa letih danada hubungan dengan faktor psikososial.
233. Dampak KelelahanMenurut Ningsih (2016), beberapa dampak atau akibat yang ditimbulkandengan adanya kelelahan antara lain :a. Pekerjaan yang mengalami kelelahan akan berprestasi lebih buruklagi dari pada pekerja yang masih sangat semangat.b. Memburuknya hubungan antara pekerja satu dengan yang lainnya.c. Dapat mendorong terciptanya tingkah laku yang menyebabkanmenurunnya kualitas hidup rumah tangga seseorang.D. Ergonomi1. Definisi ErgonomiDitinjau dari asal katanya, ergonomi berarti bidang studi yangmempelajari tentang hukum-hukum pekerjaan (dalam bahasa yunani,ergos pekerjaan, nomos hukum). Namun, bila didefinisikan secarabebas, ergonomi adalah bidang studi multidisiplin yang mempelajariprinsip-prinsip dalam mendesain peralatan, mesin, proses, dan tempatkerja yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia anuntukmeningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan, baik dalam halmempernyaman penggunaan, mengurangi kesalahan, dan meningkatkanproduktivitas. Dengan demikian, akan menambah nilai-nilai kemanusianyang diinginkan, seperti meningkatkan keselamatan kerja, mengurangi
erja,danmemperbaiki kualitas hidup (Ridwan, 2008).Ergonomi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang mengkajiketerbatasan, kelebihan, serta karakteristik manusia, dan memanfaatkaninformasi tersebut dalam merancang produk, mesin, fasilitas, lingkungan,dan bahkan sistem kerja, dengan tujuan utama tercapainya kualitas kerjayang terbaik tanpa mengabaikan aspek kesehatan, keselamatan, sertakenyamanan manusia penggunanya. Mengacu pada definisi ini, dapatdikatakan bahwa hampir semua objek rancangan yang berhubungandengan manusia memerlukan ilmu ergonomi (Irridiastadi dan Yassierli,2015).Menurut Kuswana (2014), Ergonomi merupakan studi bersifatmultidisiplin ilmu yang berakar mulai dari neurologi, anatomi, fisiologi,kinesiologi, dan biomekanika tubuh manusia, psikologi, higiene,antropometri, matematika komputasi, tempat (alam atau buatan),rekayasa, pemrograman dan seni yang berorientasi pada proses danproduk secara sinergis dengan alat atau mesin yang dimanfaatkan secaraaman, nyaman, dan memberikan kepercayaan adanya keselamatan kerjayang tinggi, melalui metode tertentu. Istilah lain yang berkembang diAmerika Serikat, dikenal dengan “human factor” atau “human factorengineering”, yang intinya mempelajari pengetahuan teknik, kinerja danperilaku manuasia.
252. AntropometriAntropometri, berasal dari bahasa Yunani αvθρω𝜋𝜋ος yang berartimanusia dan µέ𝜏𝜏ροv yang berarti mengukur, secara literasi berarti“pengukuran manusia “. Ditinjau dari aspek antropologi fisik merujukpada proses dan hasil pengukuran ketubuhan untuk mengetahui variasifisik manusia (Kuswana, 2014).Antropometri adalah ilmu yang berhubungan dengan pengukurandimensi dan karakteristik tubuh manusia lainnya seperti volume, pusatgravitasi, dan massa segmen tubuh manuasia. Ukuran-ukuran bagiantubuh manusia sangat bervariasi, bergantung pada : umur, jenis kelamin,ras, pekerjaan, periode dari masa ke masa. Guna kepentingan ergonomi,pengukuran dimensi-dimensi tubuh manusia merupakan bagian yangterpenting dari antropometri, karena akan menjadi data dasar untukmempersiapkan desain berbagai peralatan, mesin, proses, dan tempatkerja, misalnya panjang pegangan sikat gigi, interior mobil, tombolkontrol televisi, kompor gas, mesin, dan lain-lain (Ridwan, 2008).Antropometri secara khususdigunakan menurut kepentinganpraktik ergonomi, adalah untuk bahan pertimbangan perencanaan produksuatu barang atau benda, dan sistem kerja manusia dalam pekerjaan yangberinteraksi dengan lingkunganya (Kuswana, 2014).3. Sikap KerjaPosisi tubuh dalam kerja sangat ditentukan oleh jenis pekerjaanyang dilakukannya. Setiap posisi kerja mempunyai manfaat yang berbeda
26terhadap tubuh. Beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap danposisi tertentu yang kadang tidak nyaman. Kondisi kerja seperti inimemaksa pekerja selalu berada pada sikap dan posisi kerja yang tidakwajar dan terkadang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal initentu akan mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahanatau menderita cacat tubuh (Anggraeni, 2015).a. Sikap Kerja DudukPosisi pelayanan kerja dengan posisi duduk, tentunya tidakdapat digeneralisasi sebab tukang tik yang meghadap monitor denganpenuh konsentrasi, akan berbeda dengan tukang jahit manual, ataudengan pengrajin pengasah batu akik. Ditinjau dari aspek kesehatan,bekerja pada posisi duduk yang memerlukan waktu lama dapatmenimbulkan otot perut semakin elastis, tul
A. Penyakit Akibat Kerja . 1. Pengertian Penyakit Akibat Kerja Menurut Suma’mur (1985) penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena timbulnya di sebabkan oleh adanya pekerjaan. Kepadanya sering diberikan nama
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat