PSIKOLOGI SOSIAL - IAIN Salatiga

2y ago
943 Views
541 Downloads
997.20 KB
59 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Emanuel Batten
Transcription

PSIKOLOGI SOSIAL

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,sebagaimana yang diatur dan diubah dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, bahwa:Kutipan Pasal 113(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidanadengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang HakCipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersialdipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda palingbanyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang HakCipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersialdipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana dendapaling banyak Rp 1.000.000. 000,00 (satu miliar rupiah).(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukandalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Agus Hermawan, M.A.Imam Subqi, M.S.I., M.Pd.Reza Ahmadiansah, M.Si.PSIKOLOGISOSIALEditorKastolani, Ph.D.Edi Kuswanto, M.Pd.I.

PSIKOLOGI SOSIALPenulis: Agus Hermawan, M.A.Imam Subqi, M.S.I., M.Pd.Reza Ahmadiansah, M.Si.Editor: Kastolani, Ph.D.Edi Kuswanto, M.Pd.I.Layout & Desain Sampul:Bang JoedinCetakan Pertama, April 2020ISBN 978-623-7771-16-6Penerbit:TRUSSMEDIA GRAFIKAJl. Gunungan, Karang RT.03, No.18, Singosaren, Banguntapan, Bantul - DIYPhone./WA. 0812.7020.6168Email: omahjogja305@gmail.comHak Cipta dilindungi Undang-undangDilarang memperbanyak atau mengcopy sebagian atau seluruh isi tulisan initanpa izin tertulis dari penerbit. Kutipan yang diambil dari hasil tulisan iniharus melalui prosedur ilmiah yang baku. All Right Reserved.

KATA PENGANTARuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya, buku yangberjudul ”Psikologi Sosial” ini dapat hadir di tengahpara pembaca yang budiman. Shalawat dan salamsemoga senantiasa tercurah kepada NabiyullahAgung Muhammad SAW beserta keluarga dan parasahabatnya serta para pengikutnya yang telah memberikan jalan pencerahan bagi umat manusia melaluikeikhlasan memperjuangkan agama, dalam rangkamengabdikan diri kepada Allah SWT.PBuku Psikologi Sosial ini merupakan senyang di dalamnya secara sederhana akan mengupastentang bagaimana perilaku manusia sebagaimakhluk sosial yang dalam usahanya memenuhikebutuhan-kebutuhannya harus berinteraksi danmelakukan kontak sosial dengan manusia lainbeserta lingkungannya. Dalam interaksinya tersebutseseorang melakukan hubungan sosial pada situasiP SI K OL OGI S O S I A Lv

P SI K OL OGI S O S I A Ltertentu yang akan melibatkan unsur-unsur kejiwaanmanusia itu sendiri.Hubungan manusia baik individu maupun antarmasyarakat serta antar kelompok akan berdampakpada kejiwaan bagi manusia. Sebagaimana kejiwaanmanusia seperti emosional, sikap, kemauan, perhatian,harga diri, serta motivasi ini termasuk dalam cakupanpsikologi sosial. Psikologi sosial termasuk kajian keilmuan baru dalam bagian dari psikologi itu sendiriyaitu ilmu mengenai proses pekembangan mentalmanusia sebagai makhluk sosial. Dengan demikian,psikologi sosial mempelajari hal hal yang meliputiperilaku manusia dalam konteks sosial. Jadi Psikologisosial ini merupakan salah satu jenis psikologi khusus,yaitu yang khusus membicarakan perilaku atauaktivitas individu dalam kaitannya dengan situasiatau konteks sosial.Dalam sejarahnya awal pskologi sosial berangkat darikonsepyang disebut sebagai” folkpsychologist”.Sebutan ini yang kemudian berlaku pada pertengahanabad ke-19. Selanjutnya di tahun 1980, terbentuksebuah jurnal yang mengupas masalah toritis danfaktual. Adapaun sebutan untuk jurnal yang dibentukLazarus dan Steinthal ini adalah Volker psychologie.Jika dilihat dari tahun kelahirannya, Publikasi lainyang dianggap fenomenal adalah tulisan dari FloydAllport pada tahun 1924.vi

P SI K OL OGI S O S I A LBeberapa tokoh-tokoh yang muncul adalahLeon Festinger, yang dikenal dengan teori disonansikognitif oleh (Festinger), Kurt Lewin dengan teorilapangannya dan Solomon Asch. Kurt Lewin sebagaisalah satu tokoh psikologi sosial terkenal denganrumusan teoritis tingkah laku. Lewin melakukaneksperimen terhadap gaya kepemimpinan yangterwujud dalam otoritarian, demokratis, dan laissezfaire. Lewin juga memperkenalkan nilai praktis daripsikologi sosial. Tahun 1970 dan 1980-an merupakanpuncak masa pendewasaan psikologi sosial. Ragamtopik penelitiannya meluas. Misalnya, kita temui atribusi, sikap, perbedaan gender, psikologi lingkungan,psikologi massa, psikologi politik dan banyak lagi.Dari gambaran sekilas di atas akan mengundangpara pembaca untuk bisa membaca lebih luas dalamisi buku ini yang memberikan lebih jauh dibahassecara detail bagaimana psikologi sosial dengansecara rinci dengan terbagi dalam empat belas babagar bisa dipahami secara mudah. Selanjutnya kepadapenerbit diucapkan banyak terimakasih yang telahmemberikan kesempatan dapat terpublikasi karyaini, pada teman-teman semua yang telah membantubaik dalam diskusi-diskusi kecil serta semua pihakyang telah membantu penyelesaian buku ini, kamiucapkan banyak terima kasih. Akhirnya penulismenyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna,vii

P SI K OL OGI S O S I A Lmasukan dan sanggahan untuk penyempurnaan bukuini sangat penulis harapkan. Semoga buku ini memberikemanfaatan bagi perkembangan ilmu. Aamiin.Salatiga, 5 Februari 2020Penulisviii

DAFTAR ISIKata Pengantar . vDaftar Isi . ixBAB IPENDAHULUAN . 1A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial . 1B. Gambaran Umum Perilaku Sosial . 10BAB IIDEFINISI DAN OBYEK KAJIAN METODEPENDEKATAN PSIKOLOGI SOSIAL . 15A. DefinisidanObjekKajianPsikologiSosial . 15B. Pendekatan dan Metode Psikologi Sosial 18C. Kedudukan Psikologi Sosial dalam StudiPsikologi . 19D. Hubungan Psikologi Sosial dengan IlmuIlmu Lainnya . 21BAB IIISEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGISOSIAL . 23A. Awal dan Perkembangan Psikologi Sosial 23B. Perkembangan Psikologi Sosial di Indonesia . 24P SI K OL OGI S O S I A LP SI K OL OGI S O S I A Lix

BAB IVPERSEPSI SOSIAL .27A. Pengertian Persepsi Sosial. 27B. Proses Pembentukan Persepsi . 31C. Proses Persepsi Sosial . 33D. Faktor yang MempengaruhiPersepsi Sosial. 40BAB VPROSES INTERAKSI SOSIAL .47A. Pengertian Interaksi Sosial . 47B. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial . 50C. Bentuk-Bentuk Dasar Interaksi Sosial . 53BAB VIMASSA DAN KELOMPOK SOSIAL .57A. Pengertian Massa . 57B. Ciri-Ciri Massa . 59C. Teori Gerakan Massa . 60BAB VII PERILAKU ANTAR KELOMPOK .75A. Pengertian Perilaku Antar Kelompok. 75B. Ciri dalam Kelompok . 78C. Teori Perilaku Antar Kelompok. 79D. Fasilitas Sosial . 83E. Keengganan Sosial . 85F. Crowding . 85BAB VIIINORMA SOSIAL DAN KONFORMITAS. 87A. Pengertian Norma Sosial . 87B. Makna Konformitas . 89C. Jenis-Jenis Norma dan Fungsinya. 91D. Jenis-Jenis dari Konformitas . 93E. Alasan dan Faktor yang MempengaruhiKonformitas . 96xP SI K OL OGI S O S I A L

BAB IXKEPEMIMPINAN . 101A. Definisi Kepemimpinan . 101B. Teori-Teori Kepemimpinan . 106C. Tipe-Tipe Kepemimpinan . 111BAB XMOTIF DAN SIKAP . 121A. Definisi Motif . 121B. Jenis-Jenis Motif . 123C. Definisi dan Komponen Sikap . 125D. Pembentukan dan Perubahan Sikap . 127BAB XIKONTROL DIRI . 131A. Pengertian Kontrol Diri . 131B. Aspek-Aspek Kontrol Diri . 132C. Jenis-Jenis Kontrol Diri . 133D. Faktor-Faktor yang MempengaruhiKontrol Diri . 133BAB XII HUBUNGAN ANAK DAN ORANG TUA DIMASA MILLENIAL . 135A. Era Digital . 135B. Anak Dimasa Milenial . 139C. Orang Tua di Zaman Milenial . 143D. Hubungan Anak dan Orang Tua di ZamanMilenial . 145BAB XIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN . 149A. Pengertian Pengambilan Keputusan . 149B. Tipe Pengambilan Keputusan . 157C. Relevansi Psikologi dengan PengambilanKeputusan. 165xiP SI K OL OGI S O S I A LD. Pengambilan Keputusan dalam Kehidup-

an Nyata .168BAB XIV PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN . 173A. Pengertian Psikologi Sosial Terapan . 173B. Psikologi Sosial Terapan di Bidang Lingkungan .174C. Psikologi Sosial di Bidang Peradilan .183DAFTAR PUSTAKA . 189DAFTAR INDEKS . 203TENTANG PENULIS . 207xii

BAB IPENDAHULUANA. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIALalam pencarian makna manusia telahdilakukan oleh para filosof klasik, yaituPlato dan Aristoteles yang menandai puncak pemikiran tentang manusia dalam filsafat Yunani. Keduanya memandang manusia dengan corak dualistik.Pandangan dualistik Plato adalah kenyataan ide yangmutlak dan kenyataan inderawi yang bersifat semu,sedangkan bagi Aristoteles dua kenyataan itu adalahmateri yang bersifat potensial dan bentuk yang bersifat aktual. Pandangan dualistik ini kemudian berkembang dan berpengaruh di kalangan para filosofDP SI K OL OGI S O S I A L1

P SI K OL OGI S O S I A Lmuslim, seperti Ibnu Sina yang memandang manusiaterdiri dari dua bagian, yaitu badan dan jiwa. Badanakan rusak sedangkan jiwa tidak, dan ia akan memperoleh kebahagiaan melalui jiwa yang bersih.Demikian pula Al Farabi yang membagi pekerjaanmanusia menjadi dua bagian, yaitu pekerjaan badandan pekerjaan jiwa. Al-Ghazali memandang pribadisebagai kombinasi ruh dan badan yang memilikidunianya sendiri-sendiri (Subqi, 2009:60).Pandangan dualistik tentang manusia menunjukkan susunan diri manusia, jasmani dan rohani,berkembang dalam pemikiran filsafat barat modern, seperti Descartes yang menyatakan manusiaterdiri atas tubuh dan jiwa. Badan dianggap sebagaisubstansi yang tidak berpikir, sedangkan jiwa adalahsubstansi yang berpikir. Corak dualisme manusia inimelahirkan pandangan yang beragam di kalanganpara filosof tentang aspek mana yang paling dominanpada manusia. Plato lebih memprioritaskan padajiwa, sedangkan Feurbach cenderung pada materi.Pemikiran dualistik manusia itu melahirkanberbagai implikasi. Pemikiran yang menekankan padaaspek jasmani melahirkan materialisme, sedangkanprioritas pada jiwa melahirkan panteisme. Penekananpada aspek fisik melahirkan paham materialismeyang menolak segala unsur non-material. Esensi alam2

Bab I – Pendahuluanmenurut filsafat materialisme adalah materi belaka.Segala yang bukan materi dipandang sebagai bukanrealita. Pandangan dualisme manusia direduksidengan baik oleh Van Peursen yang mengemukakanbahwa kesatuan manusia sebagai eksistensi ruhanidan badani. Keduanya dapat dianggap sebagai model,tetapi tidak boleh dipandang sebagai faktor-faktoryang berdiri sendiri (Van Peursen,1980:97).Memahami manusia tidak terlepas dari pemahaman aspek ruang yang dihuni manusia, yaitu alam.Pemahaman para ahli tentang alam dapat dibagi menjadi dua pandangan besar, yaitu alam yang terciptakarena kehendak alam sendiri secara spontan ataukebetulan, dan alam tercipta karena diciptakanTuhan. Dua pandangan ini menimbulkan berbagaisikap terhadap alam itu sendiri. Pertama, alam adalahmilik manusia secara mutlak, karena manusia adalahmakhluk yang berakal di muka bumi dan mampumengelolanya, dan ia dapat menggunakan akal untukmencapai keinginannya. Pandangan yang kedua melihat alam sebagai milik Tuhan yang dianugerahkankepada manusia. Manusia dan alam terkait dalam tugasdan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi.Kekhalifahan manusia ditandai dengan pemilikannalar yang memfungsikan daya akal sehingga menjadikan manusia mempunyai kemampuan untuk3

P SI K OL OGI S O S I A Lmengetahui dan memahami apa saja yang diinginkanuntuk diketahuinya. Salah satu studi tentang manusiasebagai makhluk berakal dikemukan Toshihiko Izutsudalam bukunya God and Man in The Qoran yang menyatakan bahwa orang berakal adalah orang yangmempunyai kecakapan untuk menyelesaikan masalahsetiap kali ia dihadapkan pada problema dan selanjutnya dapat melepaskan diri dari bahaya yang ia hadapi(Toshihiko, 1964:65).Meskipun demikian, akal bukanlah satu-satunya daya berpikir pada manusia. Dalam penelitianAsy’ary (1991:104) tentang manusia sebagai pembentuk kebudayaan dalam al-Qur’an, dikemukakanpula fungsi qalbu. Akal berpikir tentang fenomenaalam, sedangkan qalbu berfungsi mengingat Tuhan,keduanya merupakan kesatuan daya ruhani untukdapat memahami kebenaran sehingga manusia mampu memasuki dunia kesadaran tertinggi, bersatudengan kebenaran Ilahi. Pikiran bekerja untuk memahami dimensi fisik-material, sedangkan qalbubekerja memahami dimensi metafisik-spiritual. Berbekal dua hal tersebut manusia terlibat dalam kegiatan fisik mewujudkan gagasan dalam kehidupanmasyarakat, atau dengan kata lain manusia melakukanaktivitas sosial-budaya.4

Bab I – PendahuluanDalam kaitan ini, kebudayaan merupakansuatu gejala kemanusiaan (Imam Subqi, 2018:26).Kebudayaan mengacu pada masyarakat. Ia terbentuksebagai hasil kecenderungan alamiah makhluk manusia (the natural disposition of human being) untuk be- kerjasama. Ia berfungsi sebagai alat untuk memenuhikebutuhan manusia.Akal dan qalbu sebagaimana diungkapkanAsy’ary pada dasarnya merupakan aspek-aspek kemanusiaan yang paling esensial dalam membentukmanusia sebagai makhluk budaya Asy’ary (1991:104).Tujuan kebudayaan pada hakikatnya tidak terlepasdari tujuan manusia itu sendiri, karena batkanakalnya, yang berjalan dengan kesatuan pikirandan qalbu dalam perbuatan. Oleh karena itu esensimanusia sesungguhnya terletak pada perbuatannya.Memahami pembahasan tentang hakikat manusia diatas memberikan kesadaran akan rumitnya pemikirantentang diri manusia. Terlepas dari pro dan kontramengenai hakikat manusia, pada umumnya paraahli pendidikan mengingatkan integralitas manusia.Kesadaran akan keunikan manusia dibandingkandengan hewan, memberikan kesadaran bahwa pendidikan itu tidaklah segalanya. Manusia sebagaimakhluk berpikir dan bebas tidak mungkin dapat5

P SI K OL OGI S O S I A Ldibentuk sekehendak orang lain, ia akan mewujudkandirinya baik sebagai individu, anggota masyarakatdan budaya berdasarkan perkembangan potensi yangdimilikinya. Pendidik adalah satu aspek dari prosespanjang dan saling terkait dalam upaya memberikanbimbingan dan pengarahan yang sistematis melaluiproses pendidikan. Dalam kaitannya dengan nilaiyang merupakan potensi khas manusia, penelaahanini melahirkan kesadaran bahwa nilai-nilai fitrahyang dimiliki manusia itu pada tahap selanjutnyamemerlukan proses pembinaan dan pengarahan.Manusia sebagai makhluk psiko-fisik menempatkan dirinya dalam ruang dan waktu, karena itu iaselalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dirinyaagar dapat bertahan hidup dan mencapai keinginan,harapan, dan cita-citanya. Kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup sebagai makhluk fisik,antara lain makan, minum, pakaian, tempat tinggal.Sebagai makhluk berpikir, manusia berusaha memenuhi kebutuhan fisiknya dan menjelmakannya sebagaimakhluk ekonomi. Kemampuan ekonomi mengandung arti kemampuan memenuhi kebutuhan hidupnyasebagai makhluk fisik. Pada taraf yang sangat urgenmanusia membutuhkan sesuatu yang dapat mempertahankan hidup dalam ruang dan waktu yang ditinggalinya. Setiap individu dimotivasi oleh keinginan6

Bab I – Pendahuluanuntuk memenuhi kebutuhan tertentu. Abraham Maslowmengemukakan lima kebutuhan dasar manusia,yaitu: (1) Kebutuhan fisiologis (physiological needs),meliputi kebutuhan pokok, seperti makan, minum,tidur dan sejenisnya; (2) Kebutuhan akan keamanan(safety and security needs), meliputi pakaian dan caramempertahankan diri; (3) Kebutuhan memiliki danpengaruh (belongingness), meliputi keinginan untukberhubungan dengan orang lain dan memberi kasihsayang, perhatian, dan kerja sama; (4) Kebutuhanakan penghargaan (esteem), meliputi keinginan untukkemakmuran diri, kemerdekaan, prestasi, danpenghargaan dari orang lain; (5) Kebutuhan akanaktualisasi diri (self actualization), meliputi keinginanuntuk berkembang, maju dan pemenuhan aktualisasidan untuk menyadari potensi yang ada (Imam Subqi,2009:60). Perhatikan cone of Maslow berikut:7

P SI K OL OGI S O S I A LMenurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan tersebut bagi individu muncul dengan urutan tertentu,dan kebutuhan pada tingkat tertentu harus terpenuhisebelum seseorang termotivasi untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat selanjutnya yang secara hierarkis berurutan dari pertama sampai dengan kelima.Kebutuhan manusia yang bersifat material merupakan kebutuhan yang cukup primer yang pemenuhannya untuk mempertahankan kehidupannyasebagai makhluk fisik. Kebutuhan manusia terhadapkeperluan material menjadikannya sebagai makhlukekonomi dan mendorong mendayagunakan potensidan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannyaitu. Pemenuhan kebutuhan manusia terkaitk dengantingkat kesejahteraan yang akan dicapai. Tingkat kesejahteraan seseorang terkait erat dengan semangatdan etos kerja yang dimilikinya melalui pengalamanmaupun pendidikan. Mengingat manusia sebagaimakhluk yang memerlukan pendidikan dan dapatdididik, maka peran pendidikan dalam meningkatkankemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannyamerupakan bagian yang sangat penting. Kesadaranakan pentingnya kemampuan tersebut tersirat dalamhakikat tujuan pendidikan yang mengarah padakedewasaan sebagai wujud hasil pendidikan. Dewasamenurut Langeveld (Pidarta,1997:10) adalah dapat8

Bab I – Pendahuluanberdiri sendiri dan bertanggung jawab atas segalatindakannya. Berdiri sendiri dan bertanggung jawab,baik tanggung jawab terhadap diri sendiri maupuntanggung jawab sosial adalah bagian dari kemandirian.Walaupun kedewasaan manusia sebagai tujuan pendidikan seringkali dikritik dan dipertentangkandengan pendidikan seumur hidup (long life education),tetapi keduanya sepakat pada satu kata: bahwa pendidikan mengarah kepada perwujudan manusia ideal,manusia yang berkepribadian. Salah satu ciri manusiayang memiliki kepribadian adalah manusia yangmemiliki kemandirian.Manusia yang secara harfiah orang yang membutuhkan suatu bimbingan dari seorang untukmengembangkan potensi yang ada dalam dirinyaperlu adanya proses pendidikan. Dengan kata lain,anak didik adalah orang yang sedang memerlukanpengetahuan, bimbingan dan pengarahan. AbuddinNata menjelaskan bahwa manusia adalah makhlukyang sedang berproses dalam perkembangan danpertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing.Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yangkonsisten menuju ke arah titik optimal kemampuanfitrahnya (Nata, 1997:79).9

P SI K OL OGI S O S I A LB. GAMBARAN UMUM PERILAKU SOSIALHubungan manusia baik individu maupun antarmasyarakat serta antar kelompok akan berdampakpada kejiwaan bagi manusia. Sebagaimana kejiwaanmanusia seperti emosional, sikap, kemauan, perhatian, harga diri, serta motivasi termasuk dalamcakupan psikologi sosial. Psikologi sosial merupakanilmu mengenai proses pekembangan mental manusiasebagai makhluk sosial. Dengan demikian, psikologisosial mempelajari hal hal yang meliputi perilakumanusia dalam konteks sosial.Kemudian, kondisi dalam berinteraksi sosialdipengaruhi tidak hanya oleh proses kejiwaan namunjuga kondisi lingkungan. Faktor lingkungan berlakuseperti norma, nilai, aturan sosial, budaya, cuaca,dan lainnya. Lingkungan tersebut mempengaruhiharga diri, etos kerja, kebanggan, semangat hidup,ataupun kesadaran orang dalam kehidupan seharihari. Peranan keluarga, teman sejawat, dan orangorang dalam lingkungan juga mendorong semangat,prestasi, seseorang dalam mencapai keberhasilan.Konsep dasar psikologi sosial menjadi salah satubagian dari kajian ilmu sosial sebagai berikut: (a)Emosi terhadap objek sosial, Emosi dan reaksi emosional dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Ketajaman10

Bab I – Pendahuluanemosi dan reaksi emosional dipengaruhi oleh faktorinternal dan eksternal. Pengendalian respon emosisangat penting dalam kehidupan bersosial. Emosimerupakan kajian dari psikologi sosial yang memiliki peranan penting dalam pembentukan perilakuseseorang teradap respon dari stimulus dalam lingkungan sosial. Bahkan, emosi juga sebagai potensikepribadian yang perlu dilakukan pembinaan psikologis misal bisa melalui pendidikan keagamaan.(b) Perhatian, perhatian atau rasa peka terhadapapa yang terjadi dalam lingkungan sosial seseorangjuga mempengaruhi cara seorang individu bersikapterhadap hubungan sosialnya. (c) Minat, minat ataudaya tarik individu terhadap hubungan sosialnyajuga berpengaruh terhadap hubungan antar individudan kelompok berkaitan dengan proses interaksidan pemberian respon. Minat muncul dari dalamdiri individu dan mungkin bisa dipengaruhi olehsubjek subjek dari luar seperti keluarga, budaya,lingkungan. (d) Kemauan, kemauan merupakan suatupotensi yang mendorong dalam diri individu untukmemperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan.Keinginan yang kuat merupakan modal dasar darisuatu pencapaian. Kemauan menjadi landasan yangkuat untuk melakukan sesuatu untuk berprestasi. (e)Motivasi, motivasi sebagai konsep dasar yang timbul11

P SI K OL OGI S O S I A Ldari dalam diri sendiri dan juga bisa didapatkan darilingkungan atau orang terdekat. Motivasi merupakankekuatan yang mampu mendorong kemauan untukmencapai sesuatu. Kemudian motivasi yang kerasakan memperkuat perjuangan seorang individu untukmencapai apa yang diinginkan. (f) Kecerdasan dalammenanggapi persoalan sosial, kecerdasan merupakanmodal dasar yang ada dalam diri individu masingmasing dan berbeda pada setiap individu. Kemudianjuga merupakan modal dasar untuk memecahkanpermasalahan sosial yang muncul. Potensi kecerdasanyang karakternya bersifat kognitif akan lebih mudahdiukur. Sedangkan kecerdasan yang sifatnya afektiflebih sulit diukur dan dievaluasi dengan aspekkecerdasan. Kecerdasan juga sangatlah penting bagiindividu untuk menjalani kehidupan dan masalahmasalah hidup yang terus terjadi. (g) Penghayatan,penghayatan adalah proses kejiwaan yang sifatnyamenuntut suasana yang tenang. Proses ini tidakhanya melibatkan sikap merasakan, memperhatikan,menikmati atau lainnya, namun lebih dari itu. Hal -halyang terjadi dalam proses interaksi sosial, dirasakanserta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkankesan yang mendalam pada diri masing masingindividu. Proses penghayatan ini dilakukan dalamkondisi penuh kesadaran. Penghayatan penuh akan12

Bab I – Pendahuluanlebih sulit dilakukan. (h) Kesadaran, kesadaran perluada dalam melakukan suatu tindakan, mengambilkeputusan dalam interaksi dengan kehidupan sosial.Kesadaran pada individu ditentukan oleh individuitu sendiri setelah melihat apa yang terjadi padalingkungan sosialnya sebagai respon psikologis yangpositif. (i) Harga diri, harga diri merupakan konsepyang menciptakan manusia sebagai makhluk hidupyang bermartabat. Martabat atau harga diri yangterbina dan dipelihara akan menjadi perhitungan bagipihak individu lain dalam memandang individu. Hargadiri yang dijatuhkan akan merusak martabat individudan dimanfaatkan oleh orang lain untuk hal yang tidakpositif. (j) Sikap mental, sikap mental merupakanreaksi yang timbul dari diri masing-masing individujika ada rangsangan yang datang. Reaksi mental bisabersifat positif, negatif, dan juga netral. Hal tersebuttergantung pada kondisi diri masing masing individuserta bergantung pula pada sifat rangsangan yangdatang. Rangsangan yang datang akan diresponoleh individu melalui sikap atau reaksi mental yangbisa dikatakan positi, negatif ataupun netral. (k) Kepribadian, kepribadian merupakan gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina oleh potensibiologis secara psiko-fisiologikal dan secara sosialditransmisikan melalui budaya, serta dipadukan13

P SI K OL OGI S O S I A Ldengan kemauan, dan tujuan individu berdasarkankeperluan pada lingkungan sosialnya.Konsep dasar kepribadian menurut Brown bersaudara yaitu sebagai ungkapan denotatif, sedangkanyang dikemukakan oleh Hart dalam pengertian konotatif yang lebih komprehensif. Kepribadian itu bersifatunik yang memadukan potensi internal denganfaktor eksternal berupa lingkungan terbuka. Faktoreksternal seperti lingkungan itu sangat kuat. Faktorlingkungan mampu berperan aktif dalam memberikanpengaruh positif terhadap pembinaan kepribadian.Kepribadian yang kokoh dan kuat diperlukan untukpembangunan kehidupan yang baik dan mengatasitantangan tantangan atau persaingan yang semakinberat di lingkungan sosial []14

BAB IIDEFINISI DAN OBYEK KAJIANMETODE PENDEKATANPSIKOLOGI SOSIALA. DEFINISI DAN OBJEK KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL1. Definisi Psikologi Sosialecara etimologi, psikologi berasal daribahasa Yunani “psyche” yang artinya jiwa,dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Sedangkankata Sosial berasal dari bahasa latin “socius” yang berarti teman, kawan, dan sahabat.SSecara terminologi psikologi, adalah ilmu tentang perilaku, sedangkan sosial berarti interaksiP SI K OL OGI S O S I A L15

P SI K OL OGI S O S I A Lindividu atau antar kelompok dalam masyarakat.Jadi, psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yangmembahas perilaku individu dalam konteks situasisosial atau dalam kehidupan dalam masyarakat Dibawah ini terdapat beberapa definisi psikologi sosialmenurut beberapa pakar psikologi sosial, sehinggadapat dilihat bahwa tidak mudah untuk mencapaikesepakatan mendefinisikan psikologi sosial karenamasing-masing tokoh memiliki pendapat yang berbeda.Psikologi sosial merupakan ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengansituasi stimulus sosial sebagaimana dijelaskan Allport(1961),psikologi sosial adalah upaya untuk memahamidan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, danperilaku individu terpengaruh oleh kehadiran oranglain. Menurut Stephen P. Robbins (2008:15) psikologisosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajariperilaku individual sebagai fungsi stimulus- stimulussosial, dimana psikologi sosial memadukan konsepdari psikologi dan sosiologi, meskipun pada umumnyadi anggap sebagai dari psikologi. Sedangkan menurutBaron & Byrne (2006), psikologi sosial adalah bidangilmu yang mencari pemahaman tentang asal mula danpenyebab terjadinya pikiran serta perilaku individudalam situasi-situasi sosial.16

Bab II – Definisi dan Obyek Kajian Metode Pendekatan Psikologi Sosial2. Objek Kajian Psikologi SosialSecara umum, objek studi psikologi, menurutAlex Sobur (2003) dibagi menjadi dua, yaitu objekmaterial dan formal. Objek material adalah sesuatuyang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatuunsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikansasaran pemikiran. Objek material mencakup hal-halkonkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknyaadalah manusia.Objek formal adalah cara memandang dan meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadapobjek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagaipembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain(psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objekpsikologi, yaitu dari segi tigkah laku manusia bersifatempiris atau nyata, yang dapat diobservasi untukmemprediksi, menggambarkan sesuati yang dilihat.Caranya dengan melihat gerak-gerik seseorang dalammelakukan sesuatu dan melihat dari matanya.Objek kajian dalam psikologi sosial adalahmanusia dalam interaksi sosial baik sebagai makhlukindividu, sosial maupun berketuhanan. Tokoh Freuddan Wilhelm Wundt yang kemudian dikukuhkanmenjadi bapak psikologi, mereka memperlihatkan17

P SI K OL OGI S O S I A Lkeragaman dispilin ilmu yang mewarnai psikologisosial. Hal ini mempertegas pemahaman psikologisosial yang gerakan dan dinamikanya adalah multidisipliner. Di segala bidang spesifik kehidupan dimanaperilaku individu hadir, dirasakan akan kebutuhanpsikologi sosia

psikologi sosial. Tahun 1970 dan 1980-an merupakan puncak masa pendewasaan psikologi sosial. Ragam topik penelitiannya meluas. Misalnya, kita temui atri- busi, sikap, perbedaan gender, psikologi lingkungan, psikologi massa, psikologi

Related Documents:

Buku Psikologi Sastra ini berisikan tentang (1) studi psikologi dalam studi sastra, (2) psikologi kepribadian, (3) psikologi sosial, (4) psikologi perkembangan, (5) psikologi komunitas, (6) psikologi konsumerisme, (7) psikologi ekologi, dan (8) teknik penyusunan proposal peneliti

bagian dari ruang lingkup Psikologi Sosial yang membicarakan perilaku kelompok. Dengan kata lain, ruang lingkup Psikologi Sosial tidak hanya terbatas pada membicarakan kelompok atau psikologi massa, melainkan termasuk juga persepsi sosial, kognisi sosia

psikologi dan sastra, juga di bagian mana kedua disiplin ilmu itu akan bertemu, sehingga melahirkan pedekatan atau tipe kritik sastra yang disebut psikologi sastra. B. Hubungan antara Psikologi dan Sastra 1. Psikologi Sebelum menguraikan hubungan antara psikologi dan sastra, yang melahirkan pendekatan psikologi sastra,

KATA PENGANTAR DEKAN FAKULTAS PSIKOLOGI Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka telah dapat diterbitkan Buku Pedoman Pendidikan Doktor Psikologi, . PSC721 Psikologi Klinis Anak dan Remaja 2 Konsentrasi Psikologi Klinis 6. PSC722 Psikologi Klinis Komunitas 2 7. PSC723 Stres dan Kecemasan 2 8. PSC724 Psikologi .

Pengantar Psikologi : . Cabang dari psikologi yang perhatiannya tertuju pada penyelidikan perilaku dalam setting kerja dan penerapan prinsip-2 psikologi utk mengubah perilaku kerja tersebut Psikologi Industri & organisasi : . Psikologi klinis . Psikologi Industri dan Organisasi

Cerita rakyat, Asal nama Salatiga, Motion comic, Perangkat pintar . ABSTRACT . a . Motion Comic design about “Asal Nama Salatiga” as an education media for Kids . Salatiga have several potential that not optimized yet, such as folklore about the beginning of Salatiga that ussualy told by words from parrent to their children as a lullaby.

Pengantar Psikologi Eksperimen PT21203 Psikologi Fisiologi (9 Jam Kredit) PT31503 Psikologi Abnormal PT31703 Ujian dan Pengukuran Psikologi (6 Jam Kredit) PT31603 Psikologi Sosial PT31803 Psikologi Pembelajaran & Kog

1 Advanced Engineering Mathematics C. Ray Wylie, Louis C. Barrett McGraw-Hill Book Co 6th Edition, 1995 2 Introductory Methods of Numerical Analysis S. S. Sastry Prentice Hall of India 4th Edition 2010 3 Higher Engineering Mathematics B.V. Ramana McGraw-Hill 11th Edition,2010 4 A Text Book of Engineering Mathematics N. P. Baliand ManishGoyal