ETIKA DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI - Gunadarma

2y ago
42 Views
5 Downloads
480.60 KB
23 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Konnor Frawley
Transcription

Seorangdiagnostikus tidak bebas dalammenyelenggarakan pemeriksaan psikologi banyak persyaratanyang dituntutdan dipertimbangkan Tes psikologi tidak akan ada manfaatnyaditangan yang tidak ahli bila salahpenyelenggaraan dan interpretasi berdampakbesar menyangkut kehidupan manusia

Di Indonesia, masalah etika psikologi (kodeetik) masih terus dijajaki kemungkinan danpenjajakannya.Secara ideal dan teoritis hanya ahlipsikologi dan yang telah mendapat pelatihankhusus berhak menyelenggarakanpemeriksaan psikologi dan psikodiagnostikKenyataannya ada ahli dari luar psikologiyang menyelenggarakan pemeriksaanpsikologi

Terdapat perbedaan kewenangan dan kompetensidalam penyelenggaraan tes mengaburkan etikapemeriksaan psikologi seolah2 longgar dalamkasus2 tertentu Permasalahan dalam etika pemeriksaan psikologi,biasanya:1. Siapa yang berhak melakukan diagnosis psikologi(menyelenggarakan tes psikologi danmenginterpretasikannya)?2. Siapa yang bertanggung jawab untukmenggunakan perangkat tes (termasuk masalahpenggandaannya)?3. Bagaimana seharusnya seorang diagnostikusbersikap dan bertingkah laku dalam menegakkandiagnosa psikologi?

Dari segi penggunaannya, diagnosa psikologi danpenyelenggaraannya dikelompokkan sebagaiberikut:1. Diagnosa untuk keperluanpelatihan/pendidikanPara calon ahli psikologi dapat membuatdiagnosis sebagai latihan untuk tugas2. Diagnosa mengenai prestasi belajarPara pendidik dapat membuatdiagnosis yang kadang-kadangmenggunakan alat tertentu sesuai dengankewenangannya

3.Diagnosa dengan menggunakan tes psikologioleh ahli psikologi atau yang mendapatkanpendidikan & pelatihan khusus. Di tangan paraahli tes psikologi akan sangat bermanfaat . Ditangan mereka yg bukan ahli, dapatmendatangkan BAHAYA

1.2.3.Pemeriksaan dengan tujuan memprediksi syaratnya eksak & terkontrol. Dilakukan olehadministrator tes, interpretasi tetap oleh ahlipsikologi.Pemeriksaan dengan tujuanmendeskripsikan nilai sepenuhnya padainterpretasi analisis psikologittg hasiltes. Syaratnya: menguasai teori kepribadian &arti diagnostik.Dilakukanoleh Ahli PsikologiPemeriksaan dengan tujuan terapi syaratnyahrs memiliki pengetahuan psikologi khusustentang terapi ahli terapi mengerti secaramendalam ttg arti, syarat2, & materi tes

Level AAlat tes yg dapat diadministrasikan, di-skor &diintrepretasikan dgn bantuan manual. Dapat digunakandan diinterpretasikan oleh nonpsikolog yg bertanggungjawab seperti executive business & kepala sekolah. tetap memerlukan kursus tingkat advance, lulusansarjana universitas terakreditasi, pelatihan yg setara dibawah pengawasan supervisor/konsultan yg qualified contohnya: tes vocational, pencapaian akademik,sebagian besar inventori minat , tes pilihan ganda pengukuran & interpretasi sederhana(individual/ kelompok)

Level Bmemerlukan latar belakang training khusus dalamadministrasi, skoring, dan interpretasi; perlupemahaman ttg prinsip2 psikometri, sifat2 ygdiukur, & latar belakang keilmuan telah selesai pendidikan tingkat lanjut dlm bidangtesting dr institusi yg terakreditasi, mendapatkantraining di bawah pengawasan psikolog,mendapatkan pelatihan psikometri, berpengalamandlm administrasi, scoring, & interpretasi mencakup sebagian besar tes prestasi/ minatindividual/ kelompok, inventory screening, & tespersonal. Contohnya: tes bakat & tes inventorykepribadian untuk populasi normal

Level CKategori paling ketat. Selain pelatihan administrasiscoring, dan interpretasi juga membutuhkanpemahaman tes secara substantif pelatihan profesional khusus, hanya dapatdigunakan oleh yg telah mendapatkan pendidikanminimum master di bidang psikologi,diperlukanverifikasi ttg ijin/ sertifikasi sbg psikolog tes diagnostik klinis, kepribadian, bahasa ataubakat (kelompok/ individual). Contoh: teskecerdasan individu, tes proyektif, dan batteryneuropsikologi

Menjaditanggung jawab para ahli yg selalumenggunakan materi tes tersebut Cronbach (1969): penggandaan materi hanyadiperkenankan oleh penerbit yg memilikikualifikasi, dan terbatas. Semakin sulitdiinterpretasikan, semakin terbatas yg dapatmenerbitkannya Prinsip sistem kendali pendistribusian dptdilihat di Ethhical Standards of Psychologistdari APA

1)2)3)4)Hanya pada aspek2 yg dapatdikuantifikasikanPengukuran bukan pada kliennya sendiri, tppada fakta objektif yg berhubungandengannya individu berada di luar hasilobjektif yg dihasilkannyaSikap pemeriksa: sikap teknis, praktis danpragmatis dalam pembahasannyaPembahasan hasil: rasional, bukanemosional

1)2)3)Perhatian bukan pada klien atau subjek,tapi karakter, sifat khas, yg dianggapsebagai sebab tingkah lakuPemberian saran sesuai dengan hasilpemeriksaan terhadap subjek & norma ygberlakuPendapat pribadi adalah sentral,pemeriksa tidak melakukan pendekatanteknik, tetapi mencari penyelesaian ygmenurut dirinya baik

1)2)3)4)Pemeriksa tidak boleh mengambil sebagianproblematika subjek yg diperiksaTidak boleh mengambil/ mengaglihkantanggung jawab problematika subjek ygdiperiksaMempunyai pandangan: subjek dapatmemecahkan problemnya sendiri,bertanggung jawab atas pemecahanproblem yg telah dipilihnyaPertolongan yg diberikan hanya terbatas pdmemberi kemungkinan untuk suatupemecahan masalah

1)2)3)4)5)Tidak menganggap subjek sebagai pasienatau penderita yg butuh pertolongan, tapisebagai manusia yg mempunyai harga diri,keingingan2 tertentu dgn menghargai latarbelakang agama, politik, & lingkungansosialnyaMenjaga rahasia pribadi subjekMembuat diagnosa dengan penuh hati2Penuh simpati dalam memahami kesulitan2subjekMenciptakan rasa aman bagi subjek ygdiperiksa selama pemeriksaan berlangsung

1.2.3.4.Mampu membentuk rapport membangkitkan minat subjek untuk maudan bekerja sama, berusaha menciptakansuasana pemeriksaan yg menyenangkan,akrab, dan amanMampu ber-empatiMampu membangun impresi yg tepatMemiliki kematangan/ kedewasaanpribadi secara profesional bersikapdewasa menjalin relasi dgn subjek dalamsuasana pemeriksaan psikologi

5.6.7.8.9.Mampu bersikap kritis hal2 yg dikatakansubjek tidak diterima & diserap begitu saja,diolah, dianalisis secara kritis terlebih dahulu,sebelum ditarik suatu kesimpulan tentangsubjek tersebutMemiliki wawasan yg luas caramenginterpretasikan data subjek dilakukandari beberapa sudut pandangMemiliki sensitivitas persepsi/ kepekaanMampu membentuk penyesuaian diri mampumenyimpan problemnya sendiri secarakonstruktifMampu mengevaluasi diri demi kefektifan menyadari tanggung jawabnya terhadap subjekyg diperiksa

Mengetahuitujuan penilaian (assessment)secara jelas Dalam assessment kepribadian, diawalidengan meneliti dengan cepat masalah &situasi hidup subjek lebih rinci meneliti arealain yg relevan dgn tujuan pemeriksaan Pemeriksa harus peka terhadap latar belakangbudaya, sosial, etnis subjek, orang lain &pengaruhnya terhadap pemeriksaan Prosedur pemeriksaan yang baku

Membatasijumlah data ketikamengumpulkan informasi baru tentangsubjek, yg ada relevansinya dengan tujuanpemeriksaan Tidak melakukan spekulasi dalammenginterpretasikan dan menarik kesimpulandari data yg diperoleh tentang subjek Secara umum, pemeriksa harus menguasaibeberapa teori kepribadian sebagai landasandalam menganalisis subjek yg diperiksa

pemeriksaan psikologi seolah2 longgar dalam kasus2 tertentu Permasalahan dalam etika pemeriksaan psikologi, biasanya: 1. Siapa yang berhak melakukan diagnosis psikologi (menyelenggarakan tes psikologi dan menginterpretasikannya)? 2. Siapa yang bertanggung jawab untuk menggu

Related Documents:

Etika Bisnis Etika Etika Umum Etika Khusus Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup Etika terhadap sesama Etika Keluarga Etika Politik Etika Profesi . Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius 2. Muslich. 1998. Etika Bisnis, Pendeka

Buku Psikologi Sastra ini berisikan tentang (1) studi psikologi dalam studi sastra, (2) psikologi kepribadian, (3) psikologi sosial, (4) psikologi perkembangan, (5) psikologi komunitas, (6) psikologi konsumerisme, (7) psikologi ekologi, dan (8) teknik penyusunan proposal peneliti

Jadi, filsafat etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia yang baik dan buruk. Dasar filsafat etika yaitu etika individual sendiri. Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu : a. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa rencana dalam hati atau niat. b.

Pengantar Psikologi : . Cabang dari psikologi yang perhatiannya tertuju pada penyelidikan perilaku dalam setting kerja dan penerapan prinsip-2 psikologi utk mengubah perilaku kerja tersebut Psikologi Industri & organisasi : . Psikologi klinis . Psikologi Industri dan Organisasi

etika politik, Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara Re-publik Indonesia, nilai-nilai Pancasila seba-gai sumber etika, dan tulisan akan diakhiri dengan pelaksanaan etika politik Pancasila. Pengertian Etika, Nilai, Moral, dan N. orma 1. Etika. Etika secara etimologi berasal dari kata Yu-nani . ethos. yang berarti watak .

psikologi dan sastra, juga di bagian mana kedua disiplin ilmu itu akan bertemu, sehingga melahirkan pedekatan atau tipe kritik sastra yang disebut psikologi sastra. B. Hubungan antara Psikologi dan Sastra 1. Psikologi Sebelum menguraikan hubungan antara psikologi dan sastra, yang melahirkan pendekatan psikologi sastra,

KATA PENGANTAR DEKAN FAKULTAS PSIKOLOGI Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka telah dapat diterbitkan Buku Pedoman Pendidikan Doktor Psikologi, . PSC721 Psikologi Klinis Anak dan Remaja 2 Konsentrasi Psikologi Klinis 6. PSC722 Psikologi Klinis Komunitas 2 7. PSC723 Stres dan Kecemasan 2 8. PSC724 Psikologi .

Update to reflect user’s comments Version 2 1.3.16 Hugo den Boogert UEQ31 Update to reflect new developments and user’s comments Version 0 1.10.2018 Habsi, Haitham UEQ32 Revised entirely to SP (previously, it was PR-1708) iii Related Business Processes Code Business Process (EPBM 4.0) iv Related Corporate Management Frame Work (CMF) Documents The related CMF Documents can be retrieved from .