Ruang Lingkup Psikologi Sosial - Perpustakaan UT

2y ago
103 Views
11 Downloads
551.13 KB
60 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 1y ago
Upload by : Jacoby Zeller
Transcription

Modul 1Ruang Lingkup Psikologi SosialProf. Dr. M. Enoch MarkumPEN D A HU L UA NPsikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang mulaiberkembang pada tahun 1800an, dalam perkembangannya telah menjadiilmu yang berkembang luas dan memunculkan ilmu-ilmu khusus sepertiPsikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan,Psikologi Anak, Psikologi Eksperimen, Psikologi Sosial, dan lain-lain.Psikologi Sosial sendiri berkembang sekitar permulaan abad ke–20.Sebagai disiplin ilmu yang relatif baru, Psikologi Sosial banyakmenggunakan teori-teori yang sudah tersedia dalam ilmu-ilmu sosial lainnyaseperti Antropologi dan Sosiologi. Pengkajian ruang lingkup Psikologi Sosialakan dapat memberikan gambaran kepada Anda tentang pengertian, objekapa saja yang menjadi kajiannya, teori-teori apa saja yang digunakannya, danmetode ilmiah apa saja yang digunakan untuk mengkaji objek kajiannyatersebut.Secara umum, setelah mempelajari Modul 1 ini diharapkan Andamemiliki pemahaman yang benar tentang Psikologi Sosial dan ruang lingkupkajiannya.Secara khusus, diharapkan Anda mampu:1. menjelaskan pengertian Psikologi Sosial,2. menjelaskan ruang lingkup Psikologi Sosial,3. menjelaskan hubungan antara Psikologi Sosial, Sosiologi, danAntropologi,4. menjelaskan pengertian perilaku sosial dan perilaku individual,5. menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam Psikologi Sosial, dan6. menjelaskan metode-metode ilmiah yang digunakan untuk mengkajiobjek kajian Psikologi Sosial.

1.2Psikologi Sosial Kegiatan Belajar 1Pengertian, Ruang Lingkup, danHubungan Psikologi Sosial denganSosiologi dan AntropologiA. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIALPsikologi Sosial acap kali dimengerti secara beragam, yang kadangkadang rancu dengan cabang-cabang Psikologi yang lain. Untuk memperolehpemahaman yang benar tentang pengertian dan ruang lingkup PsikologiSosial, silakan simak ilustrasi di bawah ini.Ilustrasi 1:”Suatu pagi seorang karyawan sebuah perusahaan besar, tidak sepertihari-hari biasa bila ia pergi ke kantor, sibuk berdandan karena ia akanmenghadap direktur utama (Dirut) perusahaannya. Dipilihnya kemejadan celana panjang yang paling baik dari yang dimilikinya. Walaupundengan susah payah, ia kenakan dasi yang baru ia beli seminggusebelumnya. Sehari sebelumnya ia sudah menggosok sepatunya yangbiasanya hanya dipakai pada acara tertentu atau khusus. Pagi itu ia jugamerencanakan pergi ke kantor menggunakan taksi, bukan menggunakanangkutan umum seperti bisanya, agar ketika tiba di kantorpenampilannya tetap rapi, tidak lusuh, segar, dan ceria.Dalam kesibukannya berdandan itu, ia membayangkan pengalamanpertama diterima oleh Direktur Utamanya di ruang kerjanya. Boleh jadisetelah bersalaman, sang Dirut akan memuji penampilannya yang laindari biasanya, menanyakan keadaan keluarganya, dan mungkin adatugas khusus baginya. Untuk itu ia telah menyiapkan kata-kata apa yangpantas diucapkannya, bahkan memikirkan juga bagaimana caraduduknya, serta minuman apa yang dipilihnya seandainya ditawariminum oleh Direktur Utamanya”.Ilustrasi 2:”Pasukan artileri Sri Lanka menembakkan peluru ke sebuah sekolah diDesa Kithiraveli, daerah yang diduga menjadi tempat persembunyianpejuang Macan Tamil. Akibat serangan itu 65 warga sipil tewas.Sekolah itu merupakan tempat perlindungan warga sipil yang tak ikutserta dalam konflik antara pemerintah dan Macan Tamil. AmnestiInternasional yang berbasis di London meminta penyelidikan terbukaatas kasus tersebut.

1.3 ADPU4218/MODUL 1Juru bicara militer Sri Lanka, Brigadir Jenderal Prasad Samarasinghe,menyatakan tak sengaja menyerang sekolah itu. Prasad menudingpemberontak Macan Tamil memanfaatkan warga sipil sebagai perisaihidup. “Warga sipil bukanlah target kami,” ujarnya. (Tempo, Edisi 1319 November 2006 : 140).Seandainya kepada pembaca diajukan pertanyaan: ”Apakah keduaperistiwa di atas – karyawan yang sibuk berdandan dan konflik antaraKelompok Militer Sri Lanka dan para pejuang Macan Tamil – merupakanruang lingkup Psikologi Sosial atau bukan?”. Kemungkinan besar dandengan mudah pembaca mengajukan jawaban bahwa peristiwa kedualahyang merupakan ruang lingkup Psikologi Sosial, sedangkan karyawan yangsibuk mempersiapkan dan membayangkan dirinya saat kelak menghadapDirektur Utamanya bukan merupakan ruang lingkup Psikologi Sosial.Mengapa? Karena pada peristiwa yang kedua sangat jelas melibatkandua kelompok dan sejumlah besar manusia (Militer Sri Lanka dan MacanTamil) yang bertikai sehingga dapat digolongkan sebagai perilaku sosial(social behavior). Sementara karyawan yang sibuk berdandan sendirian danmembayangkan perilaku yang akan ditampilkannya di ruang kerja DirekturUtamanya kelak, digolongkan sebagai perilaku individual (individualbehavior). Artinya, antara karyawan dan Direktur Utamanya itu tidak ataubelum terjadi interaksi sosial, selain hanya berkenaan dengan aktivitaskaryawan itu seorang diri dan tidak melibatkan orang lain di dalamnya.Namun, benarkah perilaku karyawan yang sibuk berdandan danmenyiapkan diri sebaik-baiknya karena akan bertemu dengan DirekturUtamanya itu merupakan perilaku individual (dan oleh karenanya tidakmerupakan ruang lingkup Psikologi Sosial)?Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita cermati beberapa definisiPsikologi Sosial.1.“With few exceptions, social psychologist regard their discipline asan attempt to understand and explain how the thought, feeling, orbehavior of individuals are influenced by the actual, imagined, orimplied presence of others”(Allport, 1968 : 3)2.“Social psychology is the scientific study of how people thinkabout, influence, and relate to one another”(Myers, 1999 : 5)

1.4Psikologi Sosial 3. “Social psychology is the scientific fieldthat seeks to understand the nature and causes of individualbehavior and thought in social situations”(Baron and Byrne, 199 : 6)Dua definisi terakhir di atas, secara eksplisit mengemukakan bahwaPsikologi Sosial merupakan studi ilmiah (scientific field/study). Dalampembahasan ini tidak akan dipertanggungjawabkan mengenai PsikologiSosial sebagai studi ilmiah karena tujuan utama diketengahkannya batasanPsikologi Sosial adalah untuk menunjukkan ruang lingkup Psikologi Sosial,khususnya memilah antara perilaku individual dan perilaku sosial. Dariketiga definisi di atas tampak bahwa dalam Psikologi Sosial perilaku individusenantiasa dikaitkan dengan kehadiran orang lain, baik secara nyata maupunsecara tersirat (Allport: “ .are influenced by the actual, imagined, orimplied presence of others”; Baron and Byrne: “ . social situations” ;Myers : “ . relate to one another”).Apa yang dimaksud dengan kehadiran orang lain di sini? DefinisiAllport dengan jelas mengemukakan bahwa kehadiran atau pengaruh oranglain itu bisa nyata (actual), dibayangkan (imagined) dan secara tidaklangsung (implied). Dengan rumusan yang berbeda, Baron dan Byrne,demikian pula Myers sebenarnya mengemukakan tentang pengaruhkehadiran orang lain terhadap perilaku individu sebagai ruang lingkupPsikologi Sosial.Sebenarnya kehadiran orang lain dan pengaruhnya terhadap perilakuindividu ini bukanlah hal baru dalam Psikologi Sosial. Sejarah PsikologiSosial menunjukkan bahwa kurang lebih seabad yang lalu seorang psikologbernama Norman Triplett (1898) mencatat bahwa waktu tempuh seorangpembalap sepeda yang berlomba dengan sesama pembalap sepeda lainternyata lebih cepat dibandingkan dengan pembalap sepeda yang mengayuhsepedanya sendirian dan berpacu dengan jam pengukur waktu. Gejala ini,sekian puluh tahun kemudian diteliti oleh Zajonc (1965) dan disebut sebagaifasilitasi sosial (social facilitation). Artinya, kehadiran orang lainmembangkitkan gugahan (arousal) pada individu atau kelompok yangselanjutnya akan meningkatkan kinerja individu atau kelompok. Perhatikanseorang atlet atau tim olahraga yang bermain semangat dan akhirnya meraihjuara ketika bermain di hadapan publiknya sendiri. Sebaliknya, adakemungkinan ketika bertanding di kandang lawan, atlet atau tim olahraga

ADPU4218/MODUL 11.5yang bersangkutan mengalami demam panggung, melakukan banyakkesalahan dan limbung (groggy) disebabkan oleh ulah penonton yangmenyorakinya, mencemoohkan, atau melecehkan mereka. Perilaku penontondi kandang lawan ini disebut sebagai penghambat sosial (socialinhibition/social impairment) karena melemahkan semangat atlet atau timyang bersangkutan.Bila kita kembali pada pertanyaan terdahulu: apakah perilaku karyawanyang sibuk mempersiapkan diri karena akan bertemu dengan DirekturUtamanya merupakan ruang lingkup Psikologi Sosial atau bukan, maka jelasperilaku karyawan tersebut merupakan perilaku sosial. Karena meskipun iasibuk berdandan sendirian, namun pada saat berdandan itu ia membayangkan(imagine) kehadiran Direktur Utamanya, di samping jelas pula bahwatindakan memilih kemeja, celana, sepatu, dan membeli dasi, dan seterusnyaitu karena ia akan bertemu dengan orang yang sangat diseganinya. Sementarabila ia akan bertemu dengan rekan kerjanya yang satu derajat, bisa dipastikania tidak akan sibuk berdandan yang berbeda dari dandanan sehari-harinya.Demikianlah dalam kehidupan sehari-hari banyak perilaku kita yangbukan saja dipengaruhi oleh kehadiran orang lain (individu atau kelompok),tetapi juga oleh situasi sosial (norma dan konteks sosial). Bahkan, kehidupankita sehari-hari sangat diwarnai oleh perilaku sosial daripada perilakuindividual. Misalnya: orang jujur karena memegang teguh pesan orangtuanya (obedience), meskipun orang tuanya sudah lama meninggal dunia;membeli TV baru karena dibujuk atau terbujuk oleh penjual/pramuniaga(persuasion/compliance) atau karena tetangga baru saja membeli TV(conformity); orang masuk mesjid harus membuka alas kaki; mengemudikendaraan di jalan umum harus sebelah kiri, di samping harus memiliki suratizin mengemudi (SIM); mengenakan kemeja batik lengan panjang pada saatresepsi pernikahan; dan seterusnya. Contoh perilaku sosial dalam kehidupannyata sehari-hari ini masih banyak dan bisa Anda perpanjang sendiri.Satu hal yang harus Anda ketahui adalah perilaku sosial bukan hanyaterjadi karena pengaruh kehadiran orang lain, tetapi bisa juga terjadi karenapengaruh hasil kebudayaan. Hal ini dikemukakan oleh Sherif dan Sherif yangmendefinisikan Psikologi Sosial sebagai berikut.“Social psychology is a scientific study of the experience and behavioror individuals in relation to social stimulus situations” (Sherif & Sherif,1956 : 4)

1.6Psikologi Sosial Apa yang dimaksud dengan social stimulus situation (situasi stimulussosial) dalam definisi Sherif dan Sherif di atas? Situasi stimulus sosial terdiridari orang lain (individu atau kelompok) dan hasil kebudayaan (materi:bangunan, peralatan, komputer, mobil, pesawat terbang, dan lain-lain, sertanonmateri (adat-istiadat, peraturan, pranata sosial, dan lain-lain).Contoh dari pengaruh kelompok terhadap perilaku individu, dapat kitasaksikan pada saat individu bergabung dengan massa yang melakukandemonstrasi terhadap pemerintah yang menaikkan harga BBM. Individu yangsehari-harinya takut pada aparat keamanan, bisa menjadi beringas, melemparbatu ke arah petugas, membakar ban mobil, dan merusak gedung. Pokoknya,ia berperilaku berbeda sama sekali dengan perilakunya sehari-hari di rumahdan di lingkungan kerjanya. Sedangkan contoh dari pengaruh hasilkebudayaan nonmateri adalah orang yang membuka alas kaki tatkala masukmesjid, mengenakan kain sarung, dan memakai tutup kepala; menyalamiorang tua, melakukan kenduri saat seorang ibu hamil tujuh bulan, dan lainlain.Sebagai penutup dari pengertian Psikologi Sosial kiranya perluditegaskan kembali perbedaan antara perilaku individual dan perilaku sosial.Seorang mahasiswa yang sedang asyik membaca buku di perpustakaanyang ramai pengunjung, namun tidak menghiraukan sama sekalilingkungannya. Sebaliknya, bila mahasiswa tadi merenung seorang diri dikamar indekosnya, di tengah malam yang sunyi sambil memikirkan danmendoakan kesembuhan orang tuanya yang sedang sakit di desa makaperilaku tanpa kehadiran orang lain ini bukan merupakan perilaku individual,melainkan perilaku sosial karena mahasiswa tadi menghubungkan dirinyadengan orang tuanya di desa.Catatan lain adalah, pengertian Psikologi Sosial sering disamakandengan psikologi massa atau perilaku kolektif (collective behavior) karenakeduanya melibatkan sejumlah orang banyak. Psikologi massa merupakanbagian dari ruang lingkup Psikologi Sosial yang membicarakan perilakukelompok. Dengan kata lain, ruang lingkup Psikologi Sosial tidak hanyaterbatas pada membicarakan kelompok atau psikologi massa, melainkantermasuk juga persepsi sosial, kognisi sosial, sikap, kepemimpinan, perilakumenolong, dan lain-lain.Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa ruang lingkup PsikologiSosial, antara lain, meliputi persepsi sosial (pemahaman mengenai orang laindan dampaknya pada perilaku kita), kognisi sosial (berpikir mengenai orang

ADPU4218/MODUL 11.7lain dan lingkungan sosial), sikap (melakukan penilaian mengenai oranglain), identitas sosial (memantapkan jati diri), prasangka dan diskriminasi(memahami penyebabnya dan akibatnya terhadap kelompok tertentu),perilaku prososial (memberi bantuan pada orang lain), kepemimpinan(kemampuan mempengaruhi orang lain/bawahan), perilaku agresif (perilakuyang bertujuan menyakiti orang lain), pengembangan diri/self (pembentukandiri merupakan hasil interaksi dengan orang lain), hubungan antarkelompok(konflik antarkelompok, kompetisi, kooperasi), dinamika kelompok(perubahan sikap anggota kelompok disebabkan oleh interaksi antaranggotakelompok), dan lain-lain.B. HUBUNGAN PSIKOLOGI SOSIAL, SOSIOLOGI, DANANTROPOLOGIKelahiran Psikologi Sosial sebagai salah satu cabang psikologi padatahun 1908 diawali oleh terbitnya dua buku dengan satu judul yang sama,yakni ”Social Psychology”. Yang menarik adalah kedua buku dengan judulyang sama itu ditulis oleh dua pakar yang berbeda disiplin ilmunya, yakni W.McDongall seorang pakar Psikologi dari Inggris dan E.A. Ross seorang pakarSosiologi dari Amerika. Maka dapat dipahami bila dalam perkembanganPsikologi Sosial selanjutnya, terdapat kedekatan Psikologi Sosial denganSosiologi, bahkan kadang-kadang keduanya sulit dipisahkan secara tegas.Oleh karena objek materi Sosiologi adalah ”kehidupan sosial manusia, dangejala serta proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuanhidup manusia” (Susanto, 1979 : 5), sementara Psikologi Sosial dirumuskansebagai ilmu yang mempelajari pikiran, perasaan, dan perilaku individusebagaimana dipengaruhi oleh kehadiran individu lain, baik kehadiran nyata(actual), dibayangkan (imagined), maupun tidak langsung (implied) (Allport,1935), maka sekilas Psikologi Sosial tidak berbeda dengan Sosiologi.Benarkah Psikologi Sosial sama dengan Sosiologi? Untuk menjawabpertanyaan ini terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian PsikologiUmum (general psychology). Pada dasarnya, Psikologi Umummembicarakan fungsi mental (motivasi, persepsi, pembelajaran, emosi, danlain-lain) manusia pada umumnya. Dengan kata lain, Psikologi Umum di satupihak tidak membicarakan fungsi mental individu perorangan, tetapi di lainpihak Psikologi Umum juga melepaskan pengaruh lingkungan terhadapindividu. Misalnya, dalam Psikologi Umum pembahasan konsep persepsi

1.8Psikologi Sosial meliputi pengertian, faktor yang mempengaruhi persepsi, kesalahan dalampersepsi secara universal. Psikologi Umum tidak membahas ke-unik-anpersepsi setiap individu. Oleh karena Psikologi Umum merupakan dasar dariperilaku manusia maka Psikologi Umum perlu dikuasai oleh mereka yangberminat mempelajari atau memahami perilaku manusia dalam berbagaikonteks, misalnya: konteks organisasi (mengapa banyak karyawan yang keluar), pendidikan (mengapa banyak siswa yang malas belajar) kesehatan(mengapa banyak orang yang memilih pengobatan alternatif), dan lain-lain.Dalam Psikologi Sosial, berbagai konsep Psikologi Umum atau fungsimental yang universal dan steril dari lingkungan sosial ini justru dikaitkandengan lingkungan sosial karena tidak ada individu yang bebas darilingkungan sosial atau masyarakat. Dengan mengaitkan individu yang satudengan individu yang lain atau suatu masyarakat berarti psikologi telahmemasuki ranah Sosiologi. Untuk lebih jelas ruang lingkup Psikologi Sosialdan perbedaannya dengan ruang lingkup Sosiologi, perhatikan Gambar 1.1berikut ini.123Gambar 1.1.Persinggungan Antara Psikologi Umum (1) dan Sosiologi (3)Merupakan Ruang-lingkup Psikologi Sosial (2)Uraian lebih rinci mengenai gambar di atas adalah sebagai berikut.Individu oleh psikologi akan dilihat sebagai manusia dengan pribadi yangutuh, sedangkan sudut pandang Sosiologi melihat individu sebagai bagiandari kelompok atau strata sosial (tinggi, menengah, atau rendah). Maka ruanglingkup Psikologi Sosial adalah membahas perilaku individu yang berasaldari strata sosial tertentu. Individu dengan latar belakang status sosialekonomi akan berbeda orientasi, gaya hidup, dan aspirasinya dengan

ADPU4218/MODUL 11.9orientasi, gaya hidup, dan aspirasi individu yang status sosial-ekonominyarendah. Dengan demikian, tingkat analisis (level of analysis) Psikologi Sosialadalah individu (sebagaimana dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya)sedangkan tingkat analisis Sosiologi adalah kelompok. Dalam membicarakankelompok, organisasi, norma sosial, dan perilaku antarkelompok, misalnya,fokus Sosiologi lebih pada kelompok daripada individu yang membentukkelompok. Sebaliknya, meskipun Psikologi Sosial membahas hal yang samanamun penjelasannya lebih menekankan pada aspek individu, sepertibagaimana sikap, persepsi atau kognisi individu dipengaruhi (ataumempengaruhi) individu lain atau masyarakat.Selanjutnya, mengingat demikian eratnya hubungan antara PsikologiSosial dan Sosiologi, Stephan dan Stephan (1985) dalam bukunya ”TwoSocial Psychologies. An Integrative Approach” mengemukakan sociologicalsocial psychology (SSP) yang tingkat analisisnya macrosocial danPsychological Social Psychology (PSP) yang tingkat analisisnya microsocial.Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan bahwa gejala prasangka (prejudice)dapat dianalisis berdasarkan SSP (mengapa suatu masyarakat memilikiprasangka yang sangat kuat terhadap kelompok tertentu/macrosocial) ataudianalisis berdasarkan PSP (mengapa ada individu yang memiliki prasangkayang kuat dibandingkan dengan individu lain/microsocial).Lalu, apa perbedaan atau hubungan antara Psikologi Sosial danAntropologi?Antropologi mempunyai persamaan dengan Sosiologi dalam arti tingkatanalisisnya kelompok (macrosocial). Hanya secara khusus fokus antropologiadalah budaya dari masyarakat exotic (masyarakat nonindustri yangumumnya terdapat di negara berkembang, Vaughn dan Hogg, 2005).Psikologi Sosial di lain pihak membicarakan perilaku sosial yang berartiperilaku individu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh masyarakat, termasukbudayanya, misalnya, cara berbicara dan berbahasa kita sehari-hari seringsangat ditentukan oleh status lawan bicara kita.

1.10Psikologi Sosial LAT IH A NUntuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!Amatilah dan kemudian pilihlah beberapa perilaku teman kelompokbelajar Anda. Kalau Anda berlima misalnya, usahakan memilih masingmasing 1 perilaku sehingga terkumpul 5 perilaku. Kemudian bahaslahbersama-sama, mana yang termasuk perilaku sosial dan mana yang termasukperilaku individual. Berikan masing-masing penjelasannya.Petunjuk Jawaban LatihanSebelum mengerjakan latihan, pastikan betul bahwa Anda dan temanteman kelompok belajar Anda sudah benar-benar memahami perbedaanperilaku sosial dan perilaku individual.Setelah berlatih menjawab pertanyaan di atas, bacalah rangkuman dibawah ini supaya pemahaman Anda tentang pengertian, ruang lingkup, danhubungan Psikologi Sosial dengan Sosiologi dan Antropologi menjadi lebihmantap.R A NG KU M ANPsikologi Sosial adalah salah satu cabang dari Psikologi yangmempelajari perilaku manusia dalam situasi sosial. Psikologi Sosialberanggapan bahwa perilaku manusia senantiasa dikaitkan dan salingberhubungan dengan kehadiran orang lain, baik secara nyata maupunsecara tersiratDengan batasan tersebut maka ruang lingkup Psikologi Sosial,antara lain, meliputi persepsi sosial (pemahaman mengenai orang laindan dampaknya pada perilaku kita), kognisi sosial (berpikir mengenaiorang lain dan lingkungan sosial), sikap (melakukan penilaian mengenaiorang lain), identitas sosial (memantapkan jati diri), prasangka dandiskriminasi (memahami penyebabnya dan akibatnya terhadap kelompoktertentu), perilaku prososial (memberi bantuan pada orang lain),kepemimpinan (kemampuan mempengaruhi orang lain/bawahan),perilaku agresif (perilaku yang bertujuan menyakiti orang lain),

ADPU4218/MODUL 11.11pengembangan diri/self (pembentukan diri merupakan hasil interaksidengan orang lain), hubungan antarkelompok (konflik antarkelompok,kompetisi, kooperasi), dinamika kelompok (perubahan sikap anggotakelompok disebabkan oleh interaksi antar anggota kelompok), dan lainlain.Individu oleh psikologi akan dilihat sebagai manusia dengan pribadiyang utuh, sedangkan sudut pandang Sosiologi melihat individu sebagaibagian dari kelompok atau strata sosial (tinggi, menengah, atau rendah).Antropologi mempunyai persamaan dengan Sosiologi dalam arti tingkatanalisisnya kelompok (macrosocial). Psikologi Sosial di lain pihakmembicarakan perilaku sosial yang berarti perilaku individu tidak dapatdilepaskan dari pengaruh masyarakat, termasuk budayanya, misalnya,cara berbicara dan berbahasa kita sehari-hari sering sangat ditentukanoleh status lawan bicara kita.TES F OR M AT IF 1Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!1) Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalamsituasi .A. sosialB. konflikC. traumatikD. damai2) Perilaku sosial adalah perilaku yang .A. selalu berkaitan dengan orang lainB. kadang-kadang berkaitan dengan orang lainC. tidak berkaitan dengan orang lainD. bersifat kolektifPilihlah:A. Jika (1) dan (2) benar.B. Jika (1) dan (3) benar.C. Jika (2) dan (3) benar.D. Jika (1), (2), dan (3) benar.3) Psikologi Sosial adalah cabang Psikologi yang banyak menggunakanteori-teori dari ilmu .(1) Biologi(2) Antropologi(3) Sosiologi

1.12Psikologi Sosial 4) Kaitan antara perilaku manusia dengan kehadiran manusia lainbersifat .(1) actual(2) implied(3) imagined5) Ruang lingkup Psikologi Sosial meliputi antara lain .(1) kepemimpinan(2) persepsi(3) dinamika kelompokCocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yangterdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaanAnda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.Tingkat penguasaan Jumlah Jawaban yang Benar 100%Jumlah SoalArti tingkat penguasaan: 90 - 100% baik sekali80 - 89% baik70 - 79% cukup 70% kurangApabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yangbelum dikuasai.

ADPU4218/MODUL 11.13Kegiatan Belajar 2Teori Psikologi Sosial“Sungguh malang, bahwa engkau adalah ayah kandungku. Mengapa?Sebab seorang ayah mempunyai kewajiban untuk membantu anaknyamembangun masa depannya. Engkau menyembah Tuhan di kuil, tetapihati nuranimu penuh dosa. Engkau mempunyai anak, tetapi engkaumengabaikannya. Engkau meninggalkan dia lebih dari meninggalkanbinatang yang paling hina!!! Dari engkau aku hanya akan menyandangnama yang pernah kauberikan padaku. Cintaku padamu, yang takpernah layu, masih juga bersemayam di dadaku – sayang memang.Tetapi, aku akan melawannya. Engkau bukan lagi ayahku. Akumemungkirinya. Hiduplah di dalam keadaan berkelimpahan, nikmatilahsepenuhnya. Untukku sendiri, kekayaanku hanyalah roti dan air. Tetapiharta yang berharga, sebab setiap hari memperkuat diriku, danmemberi daku kekuatan dan keinginan untuk memegang teguh hanyasatu tujuan.Aku akan menghabisimu. Aku akan membuatmu menderita. Aku akanmembuat engkau menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan kewajibanseorang ayah. Keberuntunganku akan kudapati tanpa bantuanmu. Danaku akan menggunakannya untuk menghancurkanmu”.(Neville dan Clarke, 1990 : 14-15)Kutipan di atas adalah surat yang ditulis oleh Charles Sobhraj(seterusnya disingkat dengan CS) untuk “sahabatnya” bernama AlainBernard. CS adalah seorang penjahat besar pada dasawarsa 1970-an yangsetidaknya telah membunuh selusin korban yang umumnya para turis muda.CS yang diakui mempunyai karisma ini, mengawali operasi kejahatannyadengan menjalin tali persahabatan dengan turis korbannya selama perjalananwisata mereka. Selanjutnya, pada titik tertentu korbannya yang telah akrabdengan CS dijebak dan dibunuh (baca: dibantai dan di antaranya dibakar),yang sulit dilacak jejaknya dan bahkan kejahatannya itu tanpa jejak. CSmenjadi buronan polisi di empat negara. Seperti dalam surat CS yangditulisnya di penjara, CS sangat membenci ayahnya (orang India) dan jugaibunya yang orang Vietnam. “Bagi saya, ibu sudah mati. Saya sudahmencampakkan dia dari hidup saya. Saya tidak mengharapkan apa-apa lagidari dia” (Neville dan Clarke, 1990 : 10).

1.14Psikologi Sosial Bagaimana Psikologi Sosial menjelaskan perilaku CS yang sebagiankecil riwayat hidupnya dicuplik di atas? Untuk menjawab pertanyaan ini,diajukan beberapa teori Psikologi Sosial.A. TEORI PERAN (ROLE THEORY)Kata “peran” dalam teori peran diambil dari dunia teater. Dalam duniateater atau dunia panggung, setiap pemain diharapkan dapat membawakanatau memainkan perannya sesuai dengan posisi yang diberikan kepada setiappemain. Seorang aktor yang diberi peran dokter, misalnya, diharapkanbermain (memainkan peran) seperti dokter di ruang praktik yang memeriksapasiennya. Ia meminta pasiennya membuka kemeja, memegang dadanya,menulis resep, menasihati dengan nada suara yang menyejukkan pasiennya.Sebaliknya, aktor yang diberi peran oleh sutradaranya sebagai pasien, ia jugaharus memainkan peran pasien seperti dalam ruang praktik dokter. Ia harusmenyampaikan keluhan mengenai apa yang dirasakannya, menarik napasdalam-dalam bila diminta oleh dokter, meringis atau berteriak kesakitantatkala “disuntik” oleh sang dokter, dan lain-lain. Demikian pula bila adaartis yang memainkan peran sebagai dosen, polisi atau pengemis, makaperan-peran ini harus ditampilkan sesuai dengan posisi dalam lakon tersebut.Teori peran menganggap dunia kehidupan nyata ini sama dengan“panggung sandiwara”. Posisi para aktor yang bermain peran dalam duniateater ini dianalogikan dengan berbagai posisi yang ada dalam kehidupannyata di masyarakat. Ada anggota masyarakat yang mempunyai posisi guru,ayah, ketua partai, direktur, dan seterusnya. Dalam kenyataan, seseorang bisamempunyai berbagai posisi secara bersamaan, misalnya, di samping dosen, iajuga ayah, pengacara, ketua perkumpulan tenis, dan seterusnya. Setiap posisiini mempunyai pasangannya masing-masing yang dalam menjalankanperannya tidak boleh akIstriMahasiswaPasien

ADPU4218/MODUL 11.15Seorang ayah, dituntut untuk berperan tertentu dalam kaitan denganpasangan posisinya, yakni anak dan bukan dengan pasien. Demikian pulasebaliknya, pasangan posisi dokter adalah pasien, bukan anak, istri ataumahasiswa.Mengapa, menurut teori peran, satu posisi tidak boleh dipertukarkandengan posisi lain yang bukan pasangan posisinya? Sebab, bila hal ini terjadimaka akan mengakibatkan kehidupan suatu kelompok menjadi tidakharmonis. Seorang dosen hanya memberikan kuliah terhadap mahasiswanyadi ruang kuliah. Tatkala ia kembali ke rumah, dirinya tidak boleh lagiberperan seperti layaknya seorang dosen, “menggurui” istri, anak, danbahkan pembantu rumah tangga atau pengemudinya dengan cara berusahamempertanggungjawabkan setiap kalimat yang diucapkannya, sepertimenyampaikan, misalnya batasan, manfaat, dan dampak ekonomispenggunaan air hangat yang dimintanya untuk mandi malam.Untuk lebih menegaskan satu posisi tidak boleh disilangkan denganposisi lain yang bukan posisi pasangannya, teori peran mengemukakanbahwa hubungan setiap pasangan posisi itu sifatnya kontekstual. Dosen hanyaberperan sebagai dosen (kuliah, memberi tugas, ujian) tatkala ia berhadapandengan mahasiswanya di ruang kuliah. Ketika sang dosen pulang menujurumahnya dan mengemudikan mobilnya di jalan umum, posisinya bukandosen lagi, melainkan pemakai jalan yang pasangan posisinya adalah polisi.Demikian pula ketika ia tiba di rumahnya, posisinya bukan lagi dosen danpemakai jalan, tetapi berubah menjadi suami atau istri dengan istri atau suamisebagai pasangan posisinya, atau ayah atau ibu yang pasangan posisinyaadalah anak, dan menjadi majikan dengan pembantu rumah tangga sebagaipasangan posisinya.Bila dalam kehidupan nyata setiap anggota masyarakat bisa berperansesuai dengan posisinya masing-masing dan menyadari dalam konteks apadirinya berperan maka di samping anggota masyarakat yang bersangkutandikatakan mampu menyesuaikan diri dengan baik, juga kehidupanmasyarakat secara keseluruhan juga akan tertib dan teratur. Sebab, padasetiap posisi melekat hak dan kewajiban setiap pemilik posisi tersebut. Dalamkaitannya dengan mahasiswa, seorang dosen berhak untuk memberi tugasatau pekerjaan rumah (PR), memberikan kuis, dan menguji mahasiswa.Namun, ia juga mempunyai kewajiban untuk memberi kuliah, memeriksahasil kuis mahasiswa, dan menilai hasil ujian mahasiswa. Sebaliknya, dipihak mahasiswa sebagai pasangan posisi dosen, ia juga mempunyai hak dan

1.16Psikologi Sosial kewajiban. Apa yang merupakan hak dosen menjadi kewajiban bagimahasiswa, misalnya, PR yang ditugaskan oleh dosen (hak dosen) harusdikerjakan oleh mahasiswa (kewajiban mahasiswa). Sebaliknya, mahasiswamempunyai hak untuk memperoleh nilai ujian, dan dosen berkewajiban untukmemeriksa dan mengumumkan hasil ujian mahasiswa.1.Harapan Peran (Role Expectation)Suatu rumah tangga, organisasi, bahkan masyarakat menjadi tidakharmonis atau kacau, menurut teori peran karena masing-masing pemiliksuatu posisi tidak berperan sesuai dengan peran yang diharapkan (roleexpectation). Dosen diharapkan datang tepat wakt

bagian dari ruang lingkup Psikologi Sosial yang membicarakan perilaku kelompok. Dengan kata lain, ruang lingkup Psikologi Sosial tidak hanya terbatas pada membicarakan kelompok atau psikologi massa, melainkan termasuk juga persepsi sosial, kognisi sosia

Related Documents:

Buku Psikologi Sastra ini berisikan tentang (1) studi psikologi dalam studi sastra, (2) psikologi kepribadian, (3) psikologi sosial, (4) psikologi perkembangan, (5) psikologi komunitas, (6) psikologi konsumerisme, (7) psikologi ekologi, dan (8) teknik penyusunan proposal peneliti

psikologi sosial. Tahun 1970 dan 1980-an merupakan puncak masa pendewasaan psikologi sosial. Ragam topik penelitiannya meluas. Misalnya, kita temui atri- busi, sikap, perbedaan gender, psikologi lingkungan, psikologi massa, psikologi

psikologi dan sastra, juga di bagian mana kedua disiplin ilmu itu akan bertemu, sehingga melahirkan pedekatan atau tipe kritik sastra yang disebut psikologi sastra. B. Hubungan antara Psikologi dan Sastra 1. Psikologi Sebelum menguraikan hubungan antara psikologi dan sastra, yang melahirkan pendekatan psikologi sastra,

KATA PENGANTAR DEKAN FAKULTAS PSIKOLOGI Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka telah dapat diterbitkan Buku Pedoman Pendidikan Doktor Psikologi, . PSC721 Psikologi Klinis Anak dan Remaja 2 Konsentrasi Psikologi Klinis 6. PSC722 Psikologi Klinis Komunitas 2 7. PSC723 Stres dan Kecemasan 2 8. PSC724 Psikologi .

Pengantar Psikologi : . Cabang dari psikologi yang perhatiannya tertuju pada penyelidikan perilaku dalam setting kerja dan penerapan prinsip-2 psikologi utk mengubah perilaku kerja tersebut Psikologi Industri & organisasi : . Psikologi klinis . Psikologi Industri dan Organisasi

Pengantar Psikologi Eksperimen PT21203 Psikologi Fisiologi (9 Jam Kredit) PT31503 Psikologi Abnormal PT31703 Ujian dan Pengukuran Psikologi (6 Jam Kredit) PT31603 Psikologi Sosial PT31803 Psikologi Pembelajaran & Kog

Ruang Lingkup Seni Rupa Anak Hajar Pamadhi, MA (Hons) odul 1 dengan judul Ruang Lingkup Seni Rupa Anak menyajikan materi mengenai jenis, bentuk, serta sifat seni rupa anak, serta dilengkapi apresiasi seni rupa anak. Materi tersebut memuat tentang arti seni rupa bagi anak,

Tulang-tulang pembentuk rangka tubuh . 12 3. Tulang-tulang di regio manus tampak . Anatomi hewan ini yang dipelajari adalah anatomi tubuh hewan piara. Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum anatomi hewan dilakukan setiap minggu sesuai jadwal dengan beban 3 sks (1-2) pada mahasiswa semester 1. Pelaksanaan meliputi tutorial, pretest, praktikum di laboratorium, pembuatan laporan, dan ujian .