Bab 3 KEDOKTERAN KOMUNITAS - Sebelas Maret University

2y ago
112 Views
2 Downloads
316.87 KB
7 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Madison Stoltz
Transcription

Bab 3KEDOKTERAN KOMUNITASSAINS BIOMEDIS DAN KEDOKTERAN KLINISDisiplin sains kedokteran (medical science) bisa dibagi menjadi 3 kategori: (1) Ilmu-ilmu Biomedis; (2)Kedokteran Klinis; dan (3) Kedokteran Komunitas. Ilmu biomedis merupakan cabang sainskedokteran yang menerapkan prinsip biologi dan fisiologi dalam praktik kedokteran klinis. Termasukdalam sains biomedis adalah anatomi, fisiologi, genetika, patologi, kimia, biokimia, biologi,mikrobiologi, fisika medis, dan sebagainya. Ilmuwan biomedis mempelajari dan mengembangkanteori kedokteran pada level struktur, organ, jaringan, sel, gen, molekul, pada manusia. Ilmuwanbiomedis juga mempelajari substansi kimia, biologi (misalnya, mikroba), dan fisika lainnya yangberasal dari agen penyakit dan lingkungan (Wikipedia, 2010a dan b).Sebagai contoh, anatomi merupakan cabang kedokteran yang mempelajari struktur manusiasebagai organisme. Anatomi dibagi dua bagian: (1) gross anatomy; dan (2) microspcopic anatomy.Gross anatomy mempelajari struktur anatomi yang dapat dilihat tanpa alat bantu penglihatan.Microscopic anatomy mempelajari struktur anatomi mikro dengan bantuan mikroskop, mencakuphistologi (ilmu yang mempelajari organisasi jaringan) dan sitologi (ilmu tentang sel). Riset biomedismerupakan riset dasar yang bertujuan untuk menemukan kandidat yang bisa dikembangkan untukmenemukan teknologi kedokteran (misalnya, tes diagnostik) dan pengobatan baru (misalnya,antibiotika baru). Melalui riset dasar biomedis dapat ditemukan terobosan baru yang dapatmemberikaan kontribusi signifikan untuk memecahkan masalah kesehatan pasien, keluarga, dankomunitas.Kedokteran klinis merupakan cabang sains kedokteran yang mempelajari danmempraktikkan berbagai pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk memulihkan kesehatan dengancara mencegah dan mengobati penyakit pada individu pasien (Wikipedia, 2010c). Berbeda denganilmuwan biomedis, klien seorang dokter/ klinisi adalah individu manusia yang sedang mengalamimasalah kesehatan. Dalam praktik klinis, dokter melakukan penilaian pasien dalam rangka untukmendiagnosis, mengobati, dan mencegah penyakit, dengan melakukan pertimbangan dankeputusan klinis (clinical judgment). Hubungan dokter-pasien dimulai dengan interaksi dokter-pasien,melalukan wawancara (anamnesis) untuk menemukan riwayat keluhan (symptoms) pasien,melakukan pemeriksaan riwayat medis dalam rekam medis, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisikklasik kedokteran, meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.Dalam pemeriksaan fisik, dokter mencari tanda-tanda (sign) penyakit. Dengan berbagaipemeriksaan klinis tersebut dokter bisa membuat diagnosis banding (differential diagnosis), yaitusejumlah kecil diagnosis masalah pasien yang paling mungkin. Untuk menentukan diagnosis yangpaling benar, seorang dokter mungkin perlu meminta pemeriksaan diagnostik tambahan, misalnyates darah atau prosedur diaagnostik penunjang lainnya yang memang benar-benar perlu. Akhirnyadokter dapat menentukan diagnosis dan memberikan terapi yang tepat, sesuai dengan diagnosismasalah pasien. Selama interaksi, dokter memberikan informasi kepada pasien tentang semua faktayang relevan yang ditemukan dari pemeriksaan. Pemberian informasi kepada pasien penting, untukmemelihara hubungan baik dokter-pasien dan membangun kepercayaan (trust) di antara mereka.Dalam hubungan dokter-pasien dan pengambilan keputusan klinis, para dokter dituntut untuksenantiasa menggunakan prinsip-prinsip bioetika (Wikipedia, 2010c).Kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) merupakan gerakan kontemporerdalam praktik kedokteran yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dokter, sehinggasetiap keputusan klinis yang diambil dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugianbagi pasien. Tiga pilar utama kedokteran berbasis bukti mencakup: (1) penggunaan secara sadar1

bukti-bukti ilmiah terbaik dan terbaru, (2) penggunaan keahlian klinis (clinical expertise), dan (3)memperhatikan nilai-nilai dan ekspektasi pasien. Penerapan kedokteran berbasis bukti dan bioetikaakan meningkatkan kualitas pelayanan dokter, meningkatkan manfaat bagi pasien, meminimalkankerugian bagi pasien (misalnya, malpraktik), dan meningkatkan keselamatan pasien. Gerakankedokteran berbasis bukti difasilitasi oleh perkembangan pesat sains dan teknologi informasi, yangmemungkinkan penyebaran (diseminasi) bukti-bukti ilmiah terbaik untuk digunakan oleh paradokter.APAKAH KOMUNITAS?Komunitas berasal dari kata Inggris “community” yang artinya “A group of people living in aparticular local area” – sekelompok orang yang tinggal di suatu area lokal tertentu. Komunitas(community) merupakan bagian dari masyarakat (society) yang memiliki persamaan karakteristiktertentu dan biasanya bertempat tinggal di suatu area geografis yang bisa didefinisikan dengan jelas.Sebagai contoh, pusat kesehatan masyarakat dalam bahasa Inggris disebut community health center,bukan societal health center atau public health center, karena memang didirikan dengan tujuanuntuk melindungi dan meningkatkan kesehatan komunitas tertentu, yaitu masyarakat yang tinggal disuatu wilayah kecamatan. Para pekerja di suatu pertambangan minyak lepas pantai juga merupakancontoh komunitas lainnya, yaitu komunitas pekerja yang memiliki sejumlah persamaan karakteristik,yakni jenis pekerjaan, tempat bekerja, dan tempat tinggal (meskipun sementara). Sivitas akademikayang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi, membentuk suatu komunitasakademik di suatu area yang disebut kampus. Gambar 3.1 menyajikan prototipe sebuah komunitasyang tinggal di area geografis yang terbatas, yang dilayani dengan sejumlah fasilitas pelayanan publik,misalnya puskesmas, pasar, restoran, bioskop, jalan mobil, tempat pejalan kaki yang aman, teleponumum, dan sebagainya.Gambar 3.1 KomunitasPerlu dibedakan pengertian komunitas dan masyarakat. Masyarakat, dalam bahasa Inggrisdisebut “society” atau “human society” adalah “A group of people related to each other throughpersistent relations such as social status, roles and social networks. By extension, society denotesthe people of a region or country, sometimes even the world, taken as a whole” – Masyarakatadalah kelompok orang yang terhubungkan satu dengan lainnya melalui relasi terus-menerusseperti status sosial, peran, dan jejaring sosial. Perluasan pengertian masyarakat adalah kumpulanorang-orang di suatu wilayah atau negara, bahkan kadang-kadang secara keseluruhan di seluruhdunia.2

APAKAH KEDOKTERAN KOMUNITAS?Kedokteran komunitas (community medicine) adalah cabang kedokteran yang memusatkanperhatian kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dinipenyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal darilingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas (The Free Dictionary, 2010).Kedokteran komunitas memberikan perhatian tidak hanya kepada anggota komunitas yang sakittetapi juga anggota komunitas yang sehat. Sebab tujuan utama kedokteran komunitas adalahmencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas. Karena menekankanupaya pencegahan penyakit, maka kedokteran komunitas kadang-kadang disebut juga kedokteranpencegahan (preventive medicine). Kedokteran komunitas memberikan pelayanan komprehensifdari preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif.Fokus perhatian kedokteran komunitas adalah masalah kesehatan dan penyakit yang terjadipada komunitas di mana individu tersebut tinggal, bekerja, atau bersekolah. Implikasinya,kedokteran komunitas memberikan prioritas perhatian kepada penyakit-penyakit yangmenunjukkan angka kejadian yang tinggi pada populasi, yang disebut “public health importance”.Untuk itu seorang dokter yang berorientasi kedokteran komunitas diharapkan memiliki kemampuanuntuk menghitung frekuensi penyakit dan angka kejadian penyakit pada populasi, mendiagnosismasalah penyakit pada populasi (community diagnosis), membandingkan distribusi penyakit padapopulasi-populasi, lalu menarik kesimpulan tentang penyebab perbedaan distribusi penyakit padapopulasi, dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah penyakit, melindungi,memulihkan, dan meningkatkan kesehatan populasi.Selanjutnya, dalam memandang kausa masalah kesehatan pada pasien maupun komunitas,kedokteran komunitas mengakui kausa penyakit yang terletak pada level populasi dan lingkungan.Artinya, dokter komunitas tidak hanya memperhatikan faktor-faktor penyebab yang terletak padalevel individu, tetapi juga determinan lainnya pada level keluarga, komunitas dan lingkungan dimana pasien tersebut tinggal, bekerja, ataupun bersekolah. Perspektif populasi memusatkanperhatian kepada kausa-kausa kontekstual yang melatari penyakit, yakni determinan lingkungan,sosial, kultural, ekonomi, dan politik yang menyebabkan terjadinya perbedaan frekuensi penyakitantar populasi (Gambar 3.2). Sebagai contoh, keberhasilan pelayanan kesehatan ditentukan tidakhanya oleh efikasi klinis dari pelayanan kesehatan itu sendiri tetapi juga oleh nilai-nilai sosial, budaya,dan ekonomi yang mempengaruhi keputusan pasien untuk menggunakan atau tidak menggunakanpelayanan kesehatan tersebut. Alat kontrasepsi IUD memiliki efikasi tinggi untuk mencegahkehamilan, tetapi metode itu tidak efektif jika diterapkan pada komunitas yang memiliki nilai-nilaisosial bahwa memasang alat pada organ reproduksi wanita merupakan cara yang tidak pantas.Perspektif populasiPerspektif biomedisLingkunganSosialAgen infeksiGenToksinPerilakuAkibat paparanterhadap distribusipenyakit padapopulasiAkibat biologispaparan terhadapterjadinya penyakitpada individuKulturalEkonomiPolitikGambar 3.2 Perspektif biomedis tentang akibat paparan terhadap terjadinyapenyakit pada individu dan perspektif populasi tentang akibat paparan terhadapdistribusi penyakit pada populasi3

KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN KEDOKTERAN KLINISUntuk bisa memahami dengan lebih jelas konsep kedokteran komunitas, perhatikan perbedaanantara pendekatan kedokteran komunitas dan kedokteran klinis (Tabel 3.1). Tabel 3.1 menunjukkan,kedokteran klinis memusatkan perhatian kepada pelayanan kesehatan individu sakit, yaitu pasien.Kedokteran klinis mempelajari kesehatan dan penyakit pada individu. Kedokteran klinismenggunakan perspektif biomedis dalam memandang kausa penyakit. Kausa penyakit biasanyadilihat dengan model kausasi tunggal dengan menggunakan Teori Kuman (Germ Theory), bahwakausa penyakit adalah kuman (misalnya, kausa tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis;kausa sifilis adalah Treponema pallidum, dan sebagainya).Di pihak lain, kedokteran komunitas menggunakan perspektif biomedis dan populasi dalammemandang kausa penyakit dan masalah kesehatan. Kedokteran komunitas menggunakan modelkausasi majemuk (multikausal) dalam menjelaskan terjadinya penyakit, baik pada individu maupunkomunitas. Kejadian penyakit pada individu merupakan akibat tidak hanya dari kausa proksimal ataukausa langsung (seperti agen infeksi, toksin, gen, dan perilaku) tetapi juga kausa distal (faktorlingkungan, sosial, ekonomi, kultural, dan politik). Sebagai contoh, terjadinya kasus tuberkulosisklinis tidak hanya ditentukan oleh infeksi mycobacterium tuberkulosis tetapi juga sejumlah faktorlain di tingkat individu maupun populasi.Dokter sebagai klinisi memberikan pelayanan kuratif, mengembalikan keadaan sakit pasien kepadakeadaan sehat. Dokter komunitas memberikan pelayanan kesehatan komprehensif, tidak hanyamemberikan pelayanan kuratif dasar tetapi juga upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier.Tingkat upaya pencegahan penyakit, terdiri atas primer, sekunder, tersier, merupakan konsepepidemiologi, merujuk kepada upaya pencegahan yang bisa dilakukan pada berbagai fase dalamkontinum perjalanan penyakit yang disebut Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease).Tabel 3.1 Perbedaan pendekatan kedokteran komunitas dan kedokteran klinisNo1VariabelKlienKedokteran KlinisIndividu sakit (pasien)2Konsep kausasi(peneybab) masalahkesehatan dan penyakitLevel kausa masalahkesehatan dan penyakitJenis pelayanan kesehatanTeori kuman (“Germ theory”) –kausa tunggalTingkat kecanggihanpelayanan kesehatanLevel intervensi(pelayanan kesehatan)Tujuan pelayanankesehatanDampak kesehatan yangingin dicapaiPelayanan medis spesialistikTanggungjawab kesehatanDokter dan tenaga kesehatanprofesional3456789IndividuKuratifIndividu (upaya kesehatanperorangan, UKP)Ketiadaan penyakit (“absenceof disease”)Kesehatan individu (pasien)4Kedokteran KomunitasIndividu sakit dan sehat, dan anggotakomunitasKausasi majemuk (multikausal); prioritaskepada faktor risiko perilaku, sosial, danlingkunganIndividu, keluarga, komunitas, danlingkungannyaKomprehensif (preventif, promotif,kuratif, rehabilitatif); penekanan padapelayanan kesehatan preventif danpromotifPelayanan kesehatan esensial ( dasar,primer)Individu (UKP) dan komunitas (upayakesehatan masyarakat, UKM)Ketiadaan penyakit dan perbaikankualitas hidupKesehatan semua anggota komunitas(“Health for All”), produktivitas danpembangunan sosial-ekonomiDokter, tenaga kesehatan profesional,dan komunitas

Pelayanan kesehatan dapat dilakukan pada level individu (upaya kesehatan perorangan/UKP) maupun level populasi (upaya kesehatan masyarakat, UKM). Upaya pencegahan primermencakup promosi kesehatan (misalnya, pendidikan kesehatan, pemberian makanan tambahan danmikronutrien) dan perlindungan spesifik (misalnya, imunisasi untuk mencegah berbagai penyakityang dapat dicegah dengan imunisasi, penggunaan helm dan kacamata pengaman oleh pekerjauntuk mencegah cedera, pengabutan untuk membunuh Aedes aegypti sebagai vektor DemamBerdarah Dengue).Upaya pencegahan sekunder meliputi deteksi dini penyakit (misalnya, skrining hapusan Papuntuk kanker leher rahim, pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi) danpengobatan segera. Upaya pencegahan tersier meliputi rehabilitasi, pemulihan fungsi dan anatomi,pembatasan kecacatan, pencegahan komplikasi dan rekurensi, dan pencegahan kematian dini(misalnya, pemberian aspirin pasca infark myokard akut untuk mencegah rekurensi dan kematian,fisioterapi dan rehabilitasi pasien pasca stroke untuk mengembalikan semaksimal mungkin fungsikognitif, afektif dan psikomotor).KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATJelas bahwa konsep kedokteran komunitas merupakan perluasan dari konsep kedokteran klinis,karena fokusnya tetap pada pelayanan kesehatan primer, tetapi masalah (concern) yangdiperhatikan tidak hanya kesehatan pasien an sich, tetapi juga kesehatan keluarga dan anggotakomunitas lainnya. Di sisi lain, kedokteran komunitas perlu dibedakan dengan ilmu kesehatanmasyarakat. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang dilakukan dokter yang berorientasikedokteran komunitas adalah UKM yang dilakukan sesuai dengan peran dan kapasitasnya sebagaiseorang dokter, bukan sebagai ahli kesehatan masyaarakat (public health specialist) (Wikipedia,2010d). Sebagai contoh, telah banyak bukti kuat dari studi epidemiologi, biomedis, dan klinis, yangmenunjukkan bahwa merokok aktif maupun pasif merupakan kausa berbagai penyakit kronis utama,seperti hipertensi, penjakit jantung koroner, diabetes melitus, dan stroke. Tetapi kedokterankomunitas tidak menuntut seorang dokter untuk memiliki kompetensi membuat rancangan undangundang maupun melakukan advokasi terbentuknya undang-undang, peraturan, atau kebijakan yangmelarang merokok di tempat-tempat umum. Intervensi tersebut dapat dirancang dandiimplementasikan oleh ahli kesehatan masyarakat.KEDOKTERAN KELUARGACabang kedokteran komunitas yang memberikan perhatian khusus kepada kesehatan keluargasebagai sebuah unit adalah kedokteran keluarga. Kedokteran keluarga (family medicine) adalahdisiplin ilmu yang menekankan pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang personal, primer,komprehensif, dan berkelanjutan (continuing) kepada individu dalam hubungannnya dengankeluarga, komunitas, dan lingkungannya. Disiplin kedokteran keluarga juga dikenal dengan nama lain,misalnya “praktik umum” (gerenal practice) atau “kedokteran pelayanan primer” (primary caremedicine). Tetapi terma kedokteran keluarga lebih disukai untuk menekankan keluarga sebagai unitsosial yang memberikan dukungan kepada individu. Keluarga merupakan sebab dan akibatkesehatan dan penyakit pada individu. Masalah kesehatan pasien sering kali disebabkan olehmasalah yang terdapat pada keluarga. Sebaliknya, masalah kesehatan pasien dapat menyebabkanmasalah kesehatan keluarga (National University of Singapore, 2004; Wikipedia, 2010e).Terdapat beberapa nilai-nilai utama yang dianut dalam kedokteran keluarga (National University ofSingapore, 2004, Wikipedia, 2010e):1. Pelayanan berpusat pada pasien (patient-centered care) dan perhatian khsus kepada hubungandokter-asien2. Pendekatan holistik kepada pasien dan masalahnya – masalah penyakit pasien tidak hanyadisebabkan oleh dimensi fisik tetapi juga sosial dan psikologi (model bio-pskio-sosial penyakit)5

dari pasien, keluarga, dan komunitasnya. Memberikan perhtaian kepada aspek sosial danpsikologi pasien sering kali efektif dalam memecahkan masalah fisik pasien. Pendekatan holistikpada pasien sangat penting pada zaman sekarang ketika teknologi tinggi kedokteran telahmenyebabkan dehumanisasi pasien dan fragmentasi pelayanan kesehatan.3. Kedokteran pencegahan – memberikan dampak kepada status kesehatan yang lebih panjangdaripada kedokteran kuratif4. Semua usia – dokter keluarga melayani orang dari segala usia, sehingga dokter keluarga disebutsebagai “specialist in breadth”, berbeda dengan spesialis di rumah sakit yang “specialist indepth”.5. Dokter keluarga bersedia memberikan pelayanan tidak hanya di ruang konsultasi klinik tetapijuga di rumah dan setting pelayanan lainnya.KEDOKTERAN OKUPASICabang kedokteran komunitas yang memberikan perhatian khusus kepada komunitas pekerja adalahkedokteran okupasi. Kedokteran okupasi (occupational medicine) merupakan sebuah disiplin ilmuyang mempelajari pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan pekerja dan pengaruh kesehatan pekerjaterhadap pekerjaan. Kedokteran okupasi melakukan intervensi kesehatan yang ditujukan kepadapara pekerja dan lingkungan kerjanya, yang bersifat pencegahan primer (health promotion, specificprotection), sekunder (early detection and prompt treatment), dan tersier (disability limitation,rehabilitation, prevention of premature death).Kedokteran okupasi melakukan penilaian tentang berbagai risiko dan bahaya (hazard) ditempat kerja bagi kesehatan pekerja, dan menerapkan upaya pencegahan penyakit dan cedera,serta meningkatkan kesehatan populasi pekerja. Dokter okupasi melakukan upaya menurunkanrisiko, mencegah terjadinya penyakit dan cedera akibat kerja, dengan menerapkan ventilasisetempat, penggunaan peralatan protektif perorangan, perubahan cara bekerja, dan vaksinasi.Dokter okupasi melakukan surveilans kesehatan melalui skrining/ pemeriksaan kesehatan secaraberkala (Agius dan Seaton, 2005).Dokter okupasi juga melakukan pencegahan tersier, yakni melakukan upaya pelayananmedis perorangan pasca penyakit untuk membatasi kecacatan, disfungsi sisa, dan kematian,melakukan rehabilitasi, dan mencegah rekurensi penyakit, untuk memulihkan dan meningkatkanderajat kesehatan masing-masing pekerja.Tetapi dokter okupasi juga memberikan pelayanan medis langsung kepada pekerja yangsakit. Dokter okupasi menaksir besarnya masalah dan memberikan pelayanan kuratif untukmengatasi masalah penyakit yang dialami pekerja. Dokter okupasi melakukan penatalaksanaanmedis terhadap gangguan-gangguan penyakit penting yang berhubungan dengan pekerjaan,mencakup pernapasan, kulit, luka bakar, kontak dengan agen fisik atau kimia, keracunan, dansebagainya. Dokter okupasi menganalisis absensi pekerja, dan menghubungkannya dengan faktorfaktor penyebab (Agius dan Seaton, 2005).Semua kegiatan kedokteran okupasi tersebut ditujukan untuk melindungi, memelihara, danmeningkatkan derajat kesehatan pekerja. Derajat kesehatan yang optimal memberikan kontribusibagi kinerja perusahaan, seperti produktivitas, laba (profitability), dan kelangsungan hidup (survival)(Segal, 1999). Peningkatan derajat kesehatan pekerja akan meningkatkan produktivitas laba, dankelangsungan hidup perusahaan.REFERENCE:Agius R , Seaton A (2005). Practical occupational medicine. UK: Hodder Headline/ Arnold PublishersNational University of Singapore (2004). Family medicine posting. Family medicine primer 2004.Singapore: Department of Community, Occupation and Family Medicine. National University ofSingapore.6

Segal L (1999). Issues in the economic evaluation of health promotion in the workplace. ResearchReport 3. Centre for Health Program Evaluation, Health Economics Unit, Monash University.The Free Dictionary (2010). Community medicine. medical-dictionary.thefreedictionary.com/community medicine. Diakses 20 Agustus 2010.Wikipedia (2010a). Biomedicine. en.wikipedia.org/wiki/Biomedicine. Diakses 24 Agustus 2010.(2010b). Health sciences. en.wikipedia.org/wiki/Health science Diakses 24 Agustus 2010.(2010c). Medicine. en.wikipedia.org/wiki/Medicine Diakses 24 Agustus 2010.(2010d). Medicine. en.wikipedia.org/wiki/Public Health Diakses 24 Agustus 2010.(2010e). Family medicine en.wikipedia.org › Health science › Medicine. Diakses 24 Agustus2010.7

contoh komunitas lainnya, yaitu komunitas pekerja yang memiliki sejumlah persamaan karakteristik, yakni jenis pekerjaan, tempat bekerja, dan tempat tinggal (meskipun sementara). Sivitas akademika yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi, membentuk suatu komunitas

Related Documents:

Komunitas dakwah jalanan saat ini telah memiliki 50 orang binaan anak jalanan dan 10 orang diantaranya yang aktif dalam pergerakan dakwahnya. Serta hubungannya dengan komunitas-komunitas motor di kota Bandung. Tentunya komunitas dakwah jalanan ini belumlah disebut komunitas yang besar, namun

komunitas, pembangunan kesehatan dan penyelenggaraan kebidanan di komunitas, antropologi kebidanan komunitas, sosial budaya dasar dan kebidanan komunitas serta manajemen asuhan kebidanan di pelayanan kebidanan komunitas. Harapan kepada mahasiswa tentang pemahamannya terhadap konsep kom

Komunitas merupakan suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di suatu wilayah. Ekologi komunitas mengkaji bagaimana interaksi antarspesies, seperti predasi dan kompetisi yang mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas (Campbell, 2010, h. 327). Komunitas diberi nama dan

1. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh 2. Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama, Aceh 3. Fakultas Kedokteran Universitas Malikusaleh, Aceh 4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan 5. Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, Medan 6. Fakul

4. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mempunyai hymne, yaitu Hymne Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 5. Program Studi Pendidikan Dokter, secara resmi menjadi salah satu program studi sejak tahun 2006, dimana awal dari adanya lebih dari satu program studi dibawah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. BAB IV ORGANISASI Pasal 6

Sejarah psikologi komunitas Psikologi komunitas merupakan bagian dari psikologi klinis 1960 masuk dalam kesehatan mental Psikologi komunitas dan kesehatan mental komunitas dalam wadah yang sama 1965 adanya ketidakpuasan bila ditekankan pada psikote

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Buku Panduan Praktek Profesi Keperawan Anak JK FK UB 7 d. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. 2. Unit Kompetensi a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai tingkat usia dalam konteks keluarg b. Menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif .