BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori .

3y ago
93 Views
3 Downloads
823.55 KB
54 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Allyson Cromer
Transcription

BAB IILandasan Teori Dan Pengembangan HipotesisA. Teori Agency (Agency Theory)Teori ini pertama kali di ungkapkan oleh Jensen andMeckling pada tahun 1976. Sifat dasar manusia terkait teorikeagenan yaitu: manusia pada umumnya mementingkan dirisendiri (self-interest),manusia memiliki daya pikir terbatasmengenai persepsi masa datang (Bounded-rationality), danmanusia selalu menghindari risiko (risk-averse).1 Perspektifhubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untukmemahami corporate governance. Dalam teori ini dijelaskanbahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak r(principal).pemilik dan agen terjadiKonflikkarenakemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengankepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan1Hamdani ,”Good Corporate Governance Tinjauan Dan EtikaBisnis”(Jakarta: Mitra Wacana Media ,2016), hlm. 3030

(agency cost).2 Teori keagenan mengemukakan antara pihakpemilik dan manajer memiliki kepentingan yang berbedasehingga memunculkan konflik yang dinamakan konflikkeagenan (agency conflict). Terjadinya konflikyang disebutagency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaituprincipal (yang memberi kontrak atau pemegang saham) danagent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal)mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrakkerja yang akan mengatur proporsi hak dan ibatkan hubungan yang asimetri antara pemilik danpengelola, untuk menghindari terjadi hubungan yang asimetridibutuhkan suatu konsep yaitu konsep Good Corporate2Ibid., hlm. 30Maharani Destika, “Pengaruh Karakteristik Komite Audit TerhadapManajemen laba”4Fachrur Dian dan Rika Lidyah, Pengaruh Corporate SocialResponsibility, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusi terhadapNilai Perusahaan Tambang Batu Bara yangTerdaftar Di BEI, STIE MDP2014331

Governance yang bertujuan untuk menjadikan perusahaanmenjadi lebih sehat.B. Teori Stakeholder (Stakeholders Theory)Istilah stakeholder pertama kali diperkenalkan keholder didefinisilgan sebagai “any group or individualwho can affect or be affected by the achievement of anorganization’s objective.” bahwa stakeholder merupakankelompok maupun individu yang dapat memengaruhi ataudipengaruhi oleh proses pencapaian tujuan organisasis“.5Tanggung jawab perusahaan yang semula fokus padaindikator ekonomi (economics focused) dalam laporankeuangan, saat ini telah bergeser dan lebih memperhitungkanfaktor-faktor sosial (social dimentions) terhadap enjaminkelangsungan hidup perusahaan, sangat tergantung ani, Good Corporate Governance Tinjauan Etika DalamPraktek Bisnis, (Jakarta : Mitra Wacana Media) hlm. 3432

stakeholder, makin besar kemampuan perusahaan beradaptasidengan lingkungan. Pengungkapan sosial dianggap holdernya“.6Good Corporate governance mengarahkan pengelolaanperusahaan untuk pencapaian profit dan sustainability secaraseimbang. Pencapaian keuntungan tersebut merupakan wujudpemenuhan pemegang saham (shareholder) dan tidak merupakan wujud pemenuhan kepentingan para pemangkukepentingan rganisasidiharapkan melakukan kegiatan yang dianggap penting keholders mempunyai hak untuk disediakan informasitentang bagaimana kegiatan organisasi memengaruhi mereka,bahkan mereka memilih untuk tidak menggunakan informasi6Gray, Rob,Reza Kouhy & Simon Lavers. 1995. Corporate Socialand Environmental Reporting: A Review of The Literature and a LongitudinalStudy of UK Disclosure. Accounting, Uditing, and Accountability Journal Vol.8 No2 p. 47-77. hlm. 31-4733

tersebut dan bahkan ketika mereka tidak bisa secara langsungmelakukan peran konstruktif dalam kelangsungan hiduporganisasi.7C. Nilai ksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama katan atau memaksimalkan nilai pasar atas hargasaham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan ini bersifatgaris besar, karena pada praktiknya tujuan itu senantiasadipengaruhi oleh keputusan-keputusan dibidang keuangan.8Nilai perusahaan digunakan sebagai pengukur keberhasilanperusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaanberarti meningktnya kamakmuran pemilik perusahaan atau7Ety Yuniarti, Analisisi pengungkapan Informasi Tanggung JawabSosial Pada Sektor Perbankkan Indonesia, Universitas Diponegoro : Semarang2007 hlm.168Tika, Moh Pabundu. H. 2012. Budaya Organisasi dan PeningkatanKinerja Perusahaan, Cetakan ke-4., (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012) hal.12434

pemegang saham. Nilai perusahaan dapat dilihat dari nilaisaham perusahaan yang bersangkutan.9Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayaroleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.Semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuranyang diterima oleh pemilik perusahaan.10 Nilai perusahaandapat memberikan kemakmuran pemegang saham secaramaksimum apabila harga saham perusahaan emakmuran pemegang saham. Untuk mencapai olaannya kepada para professional.Pertumbuhan perusahaan yang mudah terlihat adalahadanya penilaian yang tinggi dari eksternal perusahaanterhadap aset perusahaan maupun terhadap pertumbuhanpasar saham. Nilai perusahaan dapat tercermin melalui hargasaham. Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi9Martono dan Harjito,D. Agus, Manajemen Keuangan. (Yogyakarta:EKONISIA, 2010) hlm. 3410Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi4.(Yogyakarta: BPFE, 2012) hlm. 935

tingkat pengembalian kepada investor dan itu berarti semakintinggi juga nilai perusahaan. Terkait dengan tujuan makmuran pemegang saham.11Nilai perusahaan didefenisikan sebagai nilai pasar karenanilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegangsaham secara maksimum apabila harga saham perusahaanmeningkat. Berbagai kebijakan yang diambil oleh manajemendalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melaluipeningkatan kemakmuran pemilik dan para pemegang sahamyang tercermin pada harga saham.Tobins’Qadalah indikator untuk mengukur kinerjaperusahaan, khususnya tentang nilai perusahaan, yangmenunjukkan suatu proforma manajemen dalam mengelolaaktiva perusahaan. Nilai Tobin‟s q menggambarkan suatukondisi peluang investasi yang dimiliki perusahaan (Lang, et11Ibid.,hlm 3536

al 1989) atau potensi pertumbuhan perusahaan (Tobin &Brainard, 1968; Tobin, 1969).12Nilai Tobins’Q dihasilkan dari penjumlahan nilai pasarsaham (market value of all outstanding stock) dan nilai pasarhutang (market value of all debt) dibandingkan dengan nilaiseluruh modal yangditempatkan dalam aktiva produksi(replacement value of all production capacity), maka Tobin‟sq dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitudari sisi potensi nilai pasar suatu perusahaan13.Rumusnyasebagai berikut[()()]Keterangan :CP : Closing PriceTL : Total LiabilitiesI : InventoryCA : Current AssetTA : Total Asset12.Weston J. F dan Copeland , Dasar dasar Manejemen KeuanganJilid II , Jakarta: Erlangga 2008 hlm 24413Ibid ., hlm 24537

D. Good Corporate GovernanceCorporate Governance sebagai sistem yang mengarahkandan mengendalikan perusahaan. The Indonesian Institute forCorporate Governance (IICG) mendefinsikan GCG sebagaiproses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankanperusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilaipemegang saham dalam jangka panjang dengan tetapmemperhatikan kepentingan pihak petaruh lainnya. Selainpemenuhan kepentingan para pemegang saham, GCGdimaksudkan untuk menjamin sustainability.14Ada dua sudut pandang dalam mendefinisikan GCG yaitusudut pandang dalam arti sempit (narrow view) dan sudutpandang dalam pengertian lebih luas (broad view). Dalarnsudut pandang yang sempit, GCG diartikan sebagai hubunganyang setara antara perusahaan dan pemegang saham. Padasudut pandang yang lebih luas, GCG sebagai a web ofrelationshep, tidak hanya perusahaan dengan pemilik ataupemegang saham, akan tetapi perusahaan dengan pihak14Hamdani ,”Good Corporate Governance”(Jakarta: Mitra WacanaMedia ,2016), hlm. 2038

petaruh (stakeholders) lain yaitu: karyawan, pelanggan,pemasok, bondholders dan lainya.151. Prinsip Good Corporate GovernancePrinsip prinsip utama yang perlu diperhatikanuntuk terselenggaranya Corporate Governance yang baikadalah: 16a. Transparency (Transparansi) yaitu keterbukaan dalammengemukakan informasi yang material dan relevanserta keterbukaan dalam pemgambilan keputusanb. Accountability (Akuntabilitas) yaitu kejelasan aan sehingga pengelolaannya berjalan secaraefektifc. Responsibility(Pertanggungjawaban)yaitukessesuaian pengelolaan dengan peraturan yangberlaku15Ibid .Lidia Desiana dan Aryanti, “Manajemen Keuangan Bank SyariahTeori dan Evaluasi” (Palembang: Noerfikri 2016) hlm. 2291639

d. Professional (Profesional) yaitu memiliki aruh/tekanan dari pihak manapun (Independen)serta memilik komitmen yang tinggi.2. Alat Ukur Good Corporate GovernanaceUntuk mengukur Good Corporate Governance,peneliti menggunakan komposisi ukuran, kepemilikanManajerial dan kepemilikikan manajerial.a. Kepemilikan ManajerialMenurut Sujono dan Soebiantoro,17 kepemilikanmanajerial adalah kepemilikan saham oleh manajemenperusahaan yang diukur dengan presentase jumlahsaham yang dimiliki oleh manajemen. Strukturkepemilikan manajerial dapat dijelaskan melalui duasudut pandang, yaitu pendekatan keagenan danpendekatan ketidak-seimbangan.17Subagyo, Nur Aini Masruroh dan Indra Bastian, AkuntansiManajemen Berbasis Desain, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2018), hlm. 4640

Pendekatankeagenanmenganggapstrukturkepemilikan manajerial sebagai suatu instrumen ataualat yang digunakan untuk mengurangi konflikkeagenan di antara beberapa klaim terhadap ak-seimbanganmekanismestrukturkepemilikan manajerial sebagai suatu cara untukmengurangi ketidak-seimbangan informasi rmasi didalam perusahaan.18Peran manajemen adalah mengelola pelaksanaanstrategi pengembangan produk agar berjalan sesuairencana dan juga mengkomunikasikan pelaksanaanpengembangan produk kepada seluruh karyawan.Secara umum manajemen terdiri dari tiga tingkatanyaitu sebagai berikut:191. Manajemenpuncak(topManajemenpuncakadalah18Ibid., hlm. 46Ibid., hlm. 471941management).manajemen

tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi ataubiasanya terdiri atas dewan direksi dan direkturutama. Dewan direksi mempunyaitugasmemutuskan hal-hal yang sifatnya sangatpenting bagi kelangsungan hidup kanoperasionaldanmembimbinginteraksi organisasi dan lingkungan.2. Manajemen menengah (midle management).Manajemen menengah biasanya meminpinsuatu divisi atau departemen. Tugasnya adalahmengembangkan rencana-rencana operasi danmenjalankan tugas-tugas yang ditetapkan olehmanajemen puncak. Manajemen menengahbertanggung jawab pada manajemen puncak.3. Manajemenpelaksana(supervisorymanagement). Manajemen pelaksana ana yang dibuat oleh manajemen42

menengah. Selain itu, manajemen pelaksanamengawasi para pekerja yang ikan manajerial harus kurang dari 5 %,karena jika manajemen memiliki lebih dari 5%saham akan membuat manajemen menjadipengendali perusahaan dan bisa berakibatdengan praktik mamanajemen laba.Untuk mengukur kepemilikan manajerialdigunakan rumus sbagai berikut:Keterangan:KM Kepemilikan Manajerialb. Kepemilikan InstitusionalKepemilikan institusional menggambarkan nolehdalamadalahinstitusikeuangan, seperti perusahaan asuransi, bank, dana43

nalyangTingkattinggiakanmenimbulkan pengawasan yang lebih besar oleh pihakinvestor institusional sehingga dapat ninstitusional umumnya bertindak sebagai pihak n institusional mayoritas mengindikasikankemampuannya untuk memonitor manajemen.21Menurut Shien, dkk,22 kepemilikan institusionaladalah kepemilikan saham oleh pemerintah, institusikeuangan, institusi berbadan hukum, institusi luarnegeri, dana perwalian, dan institusi lainnya padaakhir tahun. Lembaga-lembaga yang yang dimaksudsebagai pemilik institusional yakni berupa perusahaanreksadana, perusahaan dana pensiun, perusahaan20Hery, Controllership: Knowledge and management Approach,(Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2014), hlm. 17221Ibid., hlm. 17322Saham Ok, “Pengertian Kepemilikan Institusional likan-institusional/, {diakses 23Juli 2019}44

asuransi, perusahaan investasi dan yayasan swasta,wakaf atau badan besar lainnya yang mengelola danaatas nama orang lain.Sesuai peraturan menteri keuangan no. 153 pasal 2ayat 2, saham perusahaan efek patungan dapat dimilikioleh badan hukum asing yang bergerak di bidangsekuritas yang telah memperoleh izin atau dibawahpengawasan regulator pasar modal dinegara asalnyamaksimal 99% (sembilan puluh sembilan persen) darimodal disetor.23Untuk dapat mengukur kepemilikan institusionaldigunakan rumus sebagai berikut:Keterangan:KI Kepemilikan Institusional23Peraturan Menteri Keuangan no. 153 tahun 2010 tentangKepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek. Jakarta

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

Academic Phrasebank. Setting objectives –student tip “It is important that your chosen research question is clearly focused and well written; answering it must be achievable in the time available to you!” Your research question and the objectives to achieve it. Your research title Your dissertation title is important as it tells your reader what your dissertation is about ! Titles often .