ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL

2y ago
35 Views
2 Downloads
343.02 KB
14 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Brady Himes
Transcription

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULANTENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYEJURNAL SKRIPSIOlehIta Purnama SariE1C014029UNIVERSITAS MATARAMFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKANJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENIPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA20181

2

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULANTENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYEIta Purnama SariE1C 014 029Universitas MataramProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaFakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanJl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125 Telp. (0370) 623873ellachankakkoyy@gmail.comABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur dalam novel RembulanTenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye berdasarkan teori Austin, (2) mendeskripsikan bentuktindak tutur dalam novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye berdasarkan teoriSearle. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber penelitian ini adalah novelRembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye. Data penelitian ini adalah tuturan yangmengandung bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang dilakukan oleh para tokohdalam teks novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Data diperoleh menggunakan metodesimak dengan teknik catat. Selain metode simak, metode lain yang digunkan dalam penelitian iniadalah metode dokumentasi. Data dianalisis dengan metode metode padan intralingual danmetode padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan teori Austin,bentuk tindak tutur yang terdapat dalam teks novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu terdiridari 3 bentuk tuturan yaitu tindak tutur lokusi yang muncul dalam kategori tuturan langsung dantidak langsung, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. (2) Berdasarkan teori Searle,bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam teks novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmuyaitu: ilokusi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.Kata Kunci: Pragmatik, Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi, Perlokusi, dan Novel.ABSTRACTThis research is aims to: (1) describes the form of speech act in the novel which entitledRembulan Tenggelam Di Wajahmu masterpiece of Tere Liye based on Austin's theory. (2)describes the form of speech act in the novel which entitled Rembulan Tenggelam Di Wajahmumasterpiece of Tere Liye based on Searle's theory. The type of this research is a qualitative3

research. The subject of this research is the novel entitled Rembulan Tenggelam Di Wajahmumasterpiece of Tere Liye. The object of this research is the speech that contain the form oflokusi, ilokusi, and perlokusi which used by all of the figure in the novel text RembulanTenggelam Di Wajahmu. The data obtained by using scrutinize method with note technique.Beside of using scrutinize method, other method which used in this research is documentationmethod. Data analize by using intralingual correspond method and ekstralingual correspondmethod. The result of this research indicate that: 1. Pursuant to Austin's theory, the form ofspeech act contained in the novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu consist of 3 form of speech,such as: lokusi which emerge in direct category, and in indirectly, speech act ilokusi, and speechact perlokusi. (2) Pursuant to the Searle theory, the form of speech act ilokusi which find in thenovel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu are: asertif ilokusi, directive, komisif, expressive, anddeklaratif.Keywords: Pragmatics, Speech Act, Lokusi, Ilokusi, Perlokusi, and Novel.A. PENDAHULUANSemua manusia pasti melakukantuturan. Setiap tuturan yang dilakukanmemiliki tujuan untuk menyampaikaninformasi. Tuturan tidak semata-mata hanyauntuk menyampaikan informasi. Tuturandapat juga bertujuan lain, sepertimengungkapkan perasaan.Setiap manusia memiliki cara tersendiridalam mengungkapkan perasaan. Dalammengungkapkanperasaan.Dalammengungkapkan perasaan, manusia dapatmelakukan tuturan atau ujaran kepadamanusia lain secara langsung maupun secaratidak langsung. Dalam setiap proses tersebutterjadi peristiwa yang disebut dengan tindaktutur.Tindak tutur dalam peristiwa ujarantidak hanya ditemukan dalam komunikasiverbal secara langsung, tetapi juga terdapatdalam cerita tertulis yang salah satunyaberupa karya fiksi. Salah satubentukperistiwa tutur yang terdapat dalam karyafiksi dapat ditemukan dalam novel.Novel merupakan salah satu karyasastra yang bersifat fiksi. Walaupun bersifatfiksi, sebuah novel pada umumnya berisitentanggambaranperistiwaataupermasalahan di dunia nyata, seperti dalamnovel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu(RTDW) karya Tere Liye.Dalam novel RTDW karya Tere Liyeditemukan data yang berupa fenomenakebahasaan,yaitupenggunaanberanekaragam bentuk tindak tutur. Berikutbeberapa data yang dapat dijadikan acuanawal dalam penelitian ini.Data (1)Diar: “Kau tinggal di mana sekarang?”Ray: “Di mana saja” Rehan menjawabpendek.Diar: “Makan?”Ray: “Kau pikir hanya penjaga pantiitu yang bisa memberi makan?”Rehanmenjawabketus.Menyeringai.(RTDW, 2009:24)Data di atas dilatarbelakangi olehkonteks tuturan Diar yang bertanya tentang4

tempat tinggal Ray karena merasa khawatir.Tuturan yang dilakukan Diar merupakanbentuk tuturan lokusi interogatif yangmenyatakan sesuatu dengan bentuk tanya.Tuturan tersebut merupakan sebuah tuturanyang berupa pernyataan dan harus dijawaboleh mitra tutur (Ray) untuk n oleh Ray termasuk bentuk tuturanperlokusi sebagai efek dari tuturan yangdilakukan oleh Diar. Tuturan Ray jugatermasuk dalam bentuk ilokusi asertif danderektif. Tuturan tersebut berupa menuntutsuatu keadilan dan mengeluh dalamkehidupannya.Bentuk tuturan di atas tidak hanyaterjadi pada novel atau cerita fiksi lainnya.Bentuk tuturan di atas juga sering digunakandalam bahasa sehari-hari. Hal inimenunjukkan adanya wujud konkret suatufenomena pragmatik yang berupa peristiwatutur. Oleh karena itu, tindak tutur padanovel memiliki hubungan dengan tindaktutur dan peristiwa tutur dalam realitakehidupan.Berdasarkan pemaparan fenomenakebahasaan di atas, penulis sangat tertarikuntuk mengkaji lebih lanjut tentang bentuktindak tutur yang terdapat dalam novelRTDW. Alasan lain, belum ada penelitianmengenai bentuk tindak tutur yangdilakukan pada novel Rembulan TenggelamDi Wajahmu karya Tere Liye, dan penelitianini fokus pada analisis bentuk tindak tuturdalam novel Rembulan Tenggelam DiWajahmu karya Tere Liye.B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan paparan latar belakangpada bagian sebelumnya, permasalahandalam penelitian ini adalah bagaimanakahbentuk tindak tutur dalam novel RembulanTenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye.Permasalahan tersebut dirinci menjadi duapertanyaan berikut ini.1. Bagaimanakah bentuk tindak tuturdalam novel Rembulan Tenggelam DiWajahmu karya Tere Liye berdasarkanteori Austin?2. Bagaimanakah bentuk tindak tuturdalam novel Rembulan Tenggelam DiWajahmu karya Tere Liye berdasarkanteori Searle?C. MANFAAT PENELITIANHasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan manfaat. Manfaat yangdimaksud berupa manfaat teoretis danmanfaat praktis.1. Manfaat Teoretisa) Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikankontribusibagipengembangan di bidang linguistikkhususnya pragmatik yang mengkajibentuk tindak tutur dalam novelRembulan Tenggelam Di Wajahmukarya Tere Liye.b) Hasil penelitian ini diharapkan dapatdijadikan sebagai penguat konsepterhadap kajian bentuk tindak tutur padapeneliti selanjutnya dalam kajianpragmatik.2. Manfaat Praktisa) Hasil penelitian ini dapat alamnovelkhususnya novel Rembulan TenggelamDi Wajahmu.5

b) Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkansebagai acuan bagi peneliti-penelitiberikutnya.D. KAJIAN PUSTAKABagian ini berisi beberapa hasilpenelitian terdahulu yang relevan denganpenelitian ini. Penelitian yang relevandengan penelitian ini adalah penelitian yangdilakukan oleh Hajar (2013) dalampenelitiannya yang berjudul “AnalisisTindak Tutur pada Acara Komedi“Pesbukers” di ANTV dan Implikasinyapada Pembelajaran Bahasa Indonesia diSMA Kelas X Semester 2”. Masalah yangdikaji dalam penelitian ini adalah bentuktuturan dalam acara “Pesbukers” di ANTV,tindak tutur yang terdapat di dalam tuturanacara “Pesbukers” di ANTV, dan maksimmaksim yang muncul dalam tuturan acara“Pesbukers” di ANTV. Tujuan penelitian iniadalah mendeskripsikan bentuk tuturan,jenis tindak tutur, dan penerapan prinsipkerja sama, serta penyimpangan yang terjadidalam tuturan acara “Pesbukers” di ANTV.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu,terdapat ejekan/hinaan, rayuan, sindiran, danpantun jenaka. Tindak tutur yang terdapatdalam acara komedi “Pesbukers” di ANTVyaitu tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi,serta terdapat pematuhan dan pelanggaranterhadap maksim-maksim percakapan Grice.Kemudianpenelitianinijugamendeskripsikan hasil penelitian tindak tuturacara komedi “Pesbukers” di ANTV sertaimplikasinya pada pembelajaran bahasaIndonesia di SMA kelas X semester 2.PerbedaanpenelitianHajardenganpenelitian ini adalah dilihat dari objekkajiannya. Hajar mengkaji tindak tutur padaacara komedi “Pesbukers” di ANTV,sedangkan penelitian ini mengkaji tindaktutur pada novel RTDW karya Tere Liye.Selain itu penelitian Hajar juga membahastentangprinsipkerjasamadanpenyimpangan yang terjadi dalam acarakomedi “Pesbukers” di ANTV, berbedadengan penelitian ini yang hanya membahasbentuk tindak tutur pada novel RTDW karyaTere Liye menggunakan teori Austin danSearle. Kemudian perbedaan lainnya yaitu,penelitian Hajar mendeskripsikan hasilpenelitian tindak tutur acara komedi“Pesbukers” di ANTV serta implikasinyapada pembelajaran bahasa Indonesia diSMA kelas X semester 2, sedangkanpenelitian ini tidak.LANDASAN TEORIPragmatikPragmatik adalah cabang ilmubahasa yang mempelajari struktur bahasasecara eksternal, yaitu bagaimana satuankebahasaan itu digunakan di dalamkomunikasi (Wijana dan Rohmadi, a,tidakhanyabergantung pada pengetahuan linguistik daripembicara dan pendengar, tapi juga darikonteks penuturan, pengetahuan tentangstatus para pihak yang terlibat dalampembicaraan, dan maksud tersirat daripembicara.Tindak Tutur (Speech Art)Austin (dalam Rusminto, 2015:22)mengemukakan bahwa aktivitas bertuturtidak hanya terbatas pada penuturan sesuatu,tetapi juga melakukan sesuatu atas dasartuturan itu. Selanjutnya Searle (dalamRusminto, 2015:22) mengemukakan bahwa6

tindak tutur adalah teori yang mencobamengkaji makna bahasa yang didasarkanpada hubungan tuturan dengan tindakanyang dilakukan oleh penuturnya.Chaer (2004:16) menyatakan bahwatindak tutur merupakan gejala individual,bersifat psikologis dan keberlangsungannyaditentukan oleh kemampuan bahasa sipenutur dalam menghadapi situasi tertentu.Dalam tindak tutur lebih dilihat pada maknaatau arti tindakan dalam tuturannya,sedangkan Tarigan (2015:36) menyatakanbahwa berkaitan dengan tindak tutur makasetiap ujaran atau ucapan tertentumengandung maksud dan tujuan tertentupula. Dengan kata lain, kedua belah pihak,yaitu penutur dan lawan tutur terlibat dalamsuatu tujuan kegiatan yang berorientasi padatujuan tertentu.Dari uraian di atas dapat disimpulkanbahwa tindak tutur merupakan suatu ujaranyang memiliki makna bahasa yangdidasarkan pada hubungan tuturan dengantindakan yang dilakukan oleh penuturkepada mitra tuturnya dalam berkomunikasi.Artinya, tuturan baru bermakna jikadirealisasikan dalam tindakan komunikasinyata.KalimatKalimat adalah satuan bahasa terkecil,dalam wujud lisan atau tulisan, a kalimat dalam ragamresmi, baik lisan maupun tertulis harusmemiliki subjek dan predikat (Arifin danTasai, 2002:58).Komponen TuturUntuk memahami konteks dalam suatuujaran, diperlukan komponen tutur yangmelatarbelakanginya. Hymes (dalam Nadar,2009:7),memperkenalkankomponenkomponen tutur tersebut dengan istilahS.P.E.A.K.I.N.G: Setting dan Scene (waktudan tempat), Participant (peserta tutur),Ends (tujuan), Act of Sequence (urutan/alur),Keys (cara), Instrumentalities (media), Norm(norma), dan Genres (jenis).ImplikaturKonsep implikatur pertama kalidikenalkan oleh Grice (dalam Cummings,2007:13) untuk memecahkan persoalanmakna bahasa yang tidak dapat diselesaikanoleh teori semantik biasa. Penekanan Gricepada maksud penutur dalam komunikasitercermin dalam penjelasannya mengenaimakna yang tidak alamiah. Implikaturadalah makna tersirat, dengan kata lainmakna yang muncul tidak sesuai dengantuturan yang diucapkan.KonteksKonteks memiliki peranan kuat dalammenentukanmaksud penutur . Konteks dapat puladiartikan sebagai sesuatu yang menjadisarana penjelas suatu maksud.Pengertian NovelKata novel berasal dari bahasa Italianovella yang secara harfiah berarti, sebuahbarang baru yang kecil. Kemudian diartikansebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.Dewasa ini istilah novella dan novellemengandung pengertian yang sama denganistilah indonesia yaitu novelet (Inggris:novellette) yang berarti sebuah karya prosayang tidak terlalu panjang, namun tidak jugaterlalupendek(Abramsdalam7

Nurgiyantoro, 2012:9). Novel merupakansalah satu bentuk karya fiksi yang berupaprosa. Pada sebuah teks cerita fiksi berupanovel, terdapat beberapa unsur yang salingberkaitan. Unsur inilah yang dapatmemunculkan ide yang hendak disampaikanpengarang kepada pembacanya.E. Metode Analisis DataMahsun (2014:117) menerangkan bahwaterdapat dua metode penelitian yangdigunakan dalam menganalisis data, yaknimetode padan intralingual dan ekstralingual.Oleh karena itu, untuk melakukan analisisdata baik secara internal maupun eksternalbahasa dalam kajian pragmatik ini, penelitimenggunakan metode padan intralingualsebagai langkah awal peneliti dalammenganalisisdatasecarainternal.Kemudian, metode padan lisis data secara eksternal.F. Metode Penyajian Hasil Analisis DataMetode penyajian hasil analisis datayang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode informal. Metode informal berupapemaparan dari hasil analisis data yangberupa kata-kata dan kalimat.G. PEMBAHASAN1. Bentuk-Bentuk Tindak Tutur dalamNovel RTDW Karya Tere LiyeBerdasarkan Teori AustinBentuk tuturan dalam teks novelRembulan Tenggelam Di Wajahmu karyaTere Liye berdasarkan teori Austin ada tigayaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi,dan tindak tutur perlokusi. Berikutpemaparan analisis bentuk tindak tuturdalam teks novel Rembulan Tenggelam DiWajahmu karya Tere Liye berdasarkan teoriAustin.A. Tindak Tutur LokusiSemua tuturan dalam teks novel RTDWmengandung tindak lokusi. Tindak tuturlokusi yang terdapat dalam teks novelRTDW pada bab I muncul dalam kategorituturan tidak langsung. Tuturan tidaklangsung merupakan pembuka dalam novelberbentuk kalimat-kalimat lengkap, kalimattidak lengkap, dan kalimat majemuk.Kemudian pada bab II muncul kalimatlangsung. Dikatakan kalimat langsungkarena merupakan dialog antar tokoh dalamnovel RTDW. Berikut paparan data tindaktutur lokusi yang terdapat dalam teks novelRTDW pada bab I dan II karya Tere Liye.(1) Hingga pagi hari. (RTDW, 2009:3)KTuturan (1) di atas termasuk dalamkalimat tidak lengkap. Dikatakan kalimattidak lengkap karena hanya memiliki satuunsur saja yaitu unsur keterangan. Secarapragmatik tuturan tersebut termasuk tuturanlokusi karena tuturan tersebut dituturkantanpa tendensi untuk melakukan sesuatuapalagi untuk mempengaruhi lawan tutur.(2) Langit bersih tak tersaput awan.SPO(RTDW, 2009:1)Tuturan (2) di atas termasuk dalamkalimat lengkap. Dikatakan kalimat lengkapkarena memiliki unsur subjek dan predikatdan objek. Secara pragmatik tuturan tersebuttermasuk tuturan lokusi karena tuturantersebut dituturkan tanpa tendensi untuk8

melakukansesuatuapalagiuntukmempengaruhi lawan tutur. Tuturan serupajuga terdapat pada kalimat berikut.(3) Banjir bandang itu menghancurkanrumah-rumah sehingga saat inikamitidak memiliki tempat tinggal.(RTDW, 2009:8)Tuturan (3) di atas termasuk dalamkalimat majemuk. Dikatakan kalimatmajemuk karena memiliki dua klausa yaitukalimat “Banjir bandang itu menghancurkanrumah-rumah” sebagai induk kalimat dan“sehingga saat ini kami tidak memilikitempat tinggal” sebagai anak kalimat. Secarapragmatik tuturan tersebut termasuk tuturanlokusi karena tuturan tersebut dituturkantanpa tendensi untuk melakukan sesuatuapalagi untuk mempengaruhi lawan tutur.Tuturan serupa juga terdapat pada kalimatberikut.4.1.2 Tindak Tutur IlokusiTindak ilokusi adalah tindak tuturyangmenyatakansesuatu,namundidalamnya memiliki maksud tertentu.Dalam hal ini, untuk mengidentifikasi tindaktutur ilokusi, peranan konteks sangatdiperlukan. Berikut paparan data-data tindaktutur ilokusi yang terdapat dalam teks novelRTDW karya Tere Liye.(4) Lihatlah orang-orang tua di pantijompo perempatan utama kota.(RTDW, 2009:2)Konteks tuturan (4) terjadi pada malamhari raya saat semua orang sedang berpestamenyambut hari raya. Jika dilihat daribentuk lingualnya tuturan “Lihatlah orang-orang tua di panti jompo perempatan utamakota.”merupakankalimatperintah.Dikatakan kalimat perintah karena kalimattersebut bermaksud untuk meminta mitratutur untuk melihat ke arah yang dimaksudoleh penutur. Secara pragmatik data tersebutmengandung tindak ilokusi karena tuturan(9) tidak hanya sebagai sebuah perintahsemata, tetapi memiliki maksud lain yangdikehendaki penutur. Penutur sebenarnyaingin menunjukkan kepada mitra tuturbahwa orang-orang tua di panti jompotersebut juga merasa bahagia saat malamhari raya walaupun tidak ada saudara yangmengunjungi.4.1.3 Tindak Tutur PerlokusiTindak tutur perlokusi adalah efekatau dampak yang ditimbulkan oleh tuturanterhadap mitra tutur, sehingga mitra tuturmelakukan tindakan berdasarkan isi tuturan.Makna yang terkandung dalam suatu ujaransangatditentukanolehkemampuanpenafsiran dari mitra tutur. Penafsiranterhadap suatu ujaran atau tuturan berbedaantara satu orang dengan yang lain, karenapersepsi orang yang satu dengan yang lainberbeda. Berikut paparan data-data tindaktutur perlokusi yang terdapat dalam teksnovel RTDW karya Tere Liye.(5) Kemarin saya sangat(RTDW, 2009:11)sibuk.Tuturan pada kalimat “Kemarin sayasangat sibuk.” jika dilihat dari bentuklingualnya merupakan kalimat berita.Dikatakan kalimat berita karena penuturingin menginformasikan bahwa kemarin iasangat sibuk. Secara pragmatik tuturantersebut diutarakan penutur (Ray) yang tidakdapat menghadiri undangan rapat karena9

sibuk kepada mitra tutur. Kalimat tersebutmengandung tindak ilokusi memohon maaf,dan tindak perlokusi (efek) harapan agarorang yang mengundang (mirta tutur) dapatmemakluminya.2. Bentuk-Bentuk Tindak Tutur dalamNovel RembulanTenggelamDiWajahmuKaryaTereLiyeBerdasarkan Teori SearleA. Tindak tutur Ilokusi AsertifTindak ilokusi asertif yaitu bentuk tuturyang mengikat penutur pada kebenaranproposisi yang diungkapkan misalnyamenyatakan, melaporkan, menyarankan,membual, mengeluh, dan mengklaim.Tindak ilokusi asertif hanya menjelaskansesuatu yang diungkapkan itu apa adanya.Berikut paparan data-data tindak tuturilokusi asertif yang terdapat dalam teksnovel RTDW.(1) “Aku tidak tahu nama ibuku.”(RTDW, 2009:86)Konteks tuturan tersebut terjadi ketikaRay sedang mendaftar untuk mengikutikegiatan belajar mengajar di Kelurahan. Saatitu Ray sedang mengisi formulir pendaftaranyang di bantu oleh seorang petugas diKelurahan.Tuturan pada kalimat “Aku tidak tahunama ibuku.” jika dilihat dari bentuklingualnya merupakan kalimat pernyataan.Dikatakan kalimat pernyataan karenakalimattersebutbertujuanuntukmenyatakan bahwa Ray tidak mengetahuinama ibunya. Secara pragmatik data tersebutmerupakan tindak tutur ilokusi asertif“menyatakan”. Dikatakan tindak tuturilokusi asertif “menyatakan” karena tuturantersebut bermaksud untuk menyatakankebenaran atas apa yang dituturkan. Kalimat“Aku tidak tahu nama ibuku.” menyatakansesuatu yang memang benar adanya. KarenaRay yang sejak masih bayi sudah berada diPanti Asuhan sehingga tidak mengetahuinama kedua orang tuanya.B. Tuturan Ilokusi DirektifTindak tutur direktif adalah tindaktutur yang dimaksudkan penuturnya agarmitra tutur melakukan tindakan yangdisebutkan di dalam tuturan itu. Yangtermasuk ke dalam tindak tutur jenis iniantara lain tuturan meminta, agih,memerintah,mendesak, memohon, menantang, danmember aba-aba. Berikut pemaparan datatindak tutur ilokusi direktif yang terdapatdalam teks novel RTDW.(15) “Tolong Tolong selamatkandia.” Gemetar tangan Diarmenunjuk Rehan yang terbaring.(RTDW, 2009:70)Konteks tuturan tersebut terjadi ketikaDiar dan Rehan berada di Rumah Sakit. Saatitu Diar yang sadar lebih dulu memintaDokter untuk menyelamatkan Rehan yangmasih belum sadar dan terbaring lemah.Tuturan pada kalimat “Tolong Tolong selamatkan dia.” jika dilihat daribentuk lingualnya termasuk kalimatperintah. Dikatakan kalimat perintah karenakata tolong dalam penggalan kalimat di atasbermaksud untuk meminta atau memohonpertolongan pada Dokter untuk menyelatkanRehan. Secara pragmatik data tersebut10

termasuk ke dalam tindak ujaran direktif“memohon”. Dikatakan tindak ujarandirektif “memohon” karena tuturan tersebutbermaksud memohon atau meminta sesuatukepada mitra tutur. Melalui tuturan tersebutpenutur memohon kepada mitra tutur untukmelakukan sesuatu sebagai upaya untukmenyelamatkan Rehan yang masih terbaringlemah.C. Tindak Tutur Ilokusi KomisifTindak tutur komisif merupakanilokusi yang penuturnya terikat pada suatutindakan di masa depan. Bentuk tindak tuturini berfungsi untuk menyatakan janji ataupenawaran. Berikut paparan data-data tindaktutur ilokusi komisif yang terdapat dalamteks novel RTDW.(29) “Aku akan datang nanti malam dipesta ulang tahunnya.” Raymengangguk sambil tersenyum.(RTDW, 2009:19)Konteks tuturan tersebut terjadi ketikaRay sedang berada di Ruang kerjanya dansalah satu pegawainya menanyakan apakahRay bersedia datang ke acara ulang tahunsalah satu rekan bisnisnya. Ray punmenyanggupi untuk hadir di pesta tersebutdengan senang hati.Tuturan pada kalimat “Aku akandatang nanti malam di pesta ulangtahunnya.” jika dilihat dari bentuklingualnya termasuk kalimat pernyataan.Dikatakan kalimat pernyataan karenakalimat yang dituturkan Ray bertujuan untukmemberitahukan atau menginformasikankepada mitra tutur bahwa Ray akan datangdi pesta ulang tahunnya. Secara pragmatikdata tersebut termasuk tindak ujaran komisif“menjanjikan”. Dikatakan tindak ujarankomisif “menjanjikan” karena tuturantersebut termasuk ke dalam tindak ujaranyang menyatakan kesanggupan Ray untukhadir di acara pesta ulang tahun tersebutD.Tindak Tutur Ilokusi EkspresifTindak tutur ilokusi ekspresif dalahbentuk tuturan yang berfungsi untukmenyatakan atau menunjukkan sikappsikologis penutur terhadap suatu keadaan.Berikut paparan data-data tindak tuturilokusi ekspresif yang terdapat dalam teksnovel RTDW.(34)“Selamat Selamat(RTDW, 2009:65)Ray.”Konteks tuturan tersebut terjadi ketikaRay tiba di Rumah Singgah setalah seharianberkeliling mencari pekerjaan. Bang Apedan anak-anak di Rumah Singgahmemberikan kejutan kepada Ray karenatelah lulus atau diterima di Kelurahan.Tuturan Bang Ape pada kalimat“Selamat Selamat Ray.” an selamat” karena penutur(Bang Ape) pada tuturan tersebutmengekspresikan perasaannya kepada mitratutur (Ray) yang mendapat keberuntunganditerima di Kelurahan.4.2.5 Ilokusi DeklaratifIlokusi deklaratif merupakan bentuktutur yang menghubungkan isi tuturandengan kenyataannya. Misalnya, berpasrah(resigning),memecat(dismissing),membabtis (christening), memberi communicating),danmenghukum (sentencing). Berikut akanpaparan data-data tindak tutur ilokusi11

deklaratif yang terdapat dalam teks novelRTDW.meliputi perlokusi verbal, nonverbal, danperlokusi verbal nonverbal.(54) “Kami memutuskan terdakwaakan dihukum hukuman mati.”(RTDW, 2009:94)Data (55)Diar: “Sebulan ini, penjaga Pantisibuk mencarimu.”Rehan :“Omong kosong! Dia tidaksungguh-sungguhmencariku.Diahanyamencari barangnya yanghilang.”(RTDW, 2009:23)Konteks tuturan tersebut terjadi ketikahakim memutuskan hukuman pada Peleyang menjadi terdakwa atas kasus pencurianperusahaan besar dan menyebabkan duaorang penjaga meninggal dunia. Hakimmemutuskan bahwa Pele bersalah danmenjatuhkan hukuman mati terhadap Pele.Tuturan pada data (54) jika dilihat daribentuk lingualnya termasuk ke dalamkalimat pernyataan. Dikatakan kalimatpernyataan karena kalimat tersebut bertujuanuntuk menyatakan kepada lawan tuturbahwa terdakwa (Pele) dinyatakan bersalahdan dijatuhkan hukuman mati. Secarapragmatik tuturan di atas merupakan tuturandeklaratifkarenatuturantersebutmenciptakan keadaan atau status yang baru.Tuturan tersebut ditujukan penutur kepadamitra tutur untuk memberikan hukumankarena penutur telah menetapkan mitra tutursebagai orang yang bersalah dan hanyapenutur yang memiliki hak untukmemberikan hukuman. Karena penuturmemiliki wewenang.4.2.2 Tindak PerlokusionerWujud perlokusi adalah hasil atau efekujaran terhadap pendengarnya, baik yangnyata maupun yang diharapkan. Sebuahtuturan yang disampaikan penutur padadasarnya sering menimbulkan pengaruhpada pendengarnya dalam hal ini mitra tutur.Tindak perlokusi dalam penelitian iniTuturan pada kalimat “Omong kosong!Dia tidak sungguh-sungguh mencariku. Diahanya mencari barangnya yang hilang.” diatas jika dilihat dari bentuk lingualnyatermasuk kalimat deklaratif. Dikatakankalimat deklaratif karena kalimat yangdituturkanRehanbertujuanuntukmemberitahukan atau menginformasikankepada mitra tutur bahwa yang dikatakanDiar adalah bohong. Secara pragmatik datadi atas mengandung tindak ujaran bentuklokusipernyataan. Tuturantersebutmemberitahukan bahwa Rehan menyangkaldan tidak percaya terhadap tuturan Diar.Tuturan tersebut juga merupakan bentuktuturan ilokusi ekspresif, karena tuturanRehan kepada Diar menyatakan sikappsikologi menolak maksud tuturan Diar.Tuturan tersebut juga merupakan perlokusiverbal dari ilokusi “Sebulan ini, penjagaPanti sibuk mencarimu.” yang menunjukkanbahwa Rehan menyangkal maksud tuturanDiar dengan berkata “Omong kosong!”.Data (57)Diar: “Apa kau baik-baik saja?”Rehan : mendengus.(RTDW, 2009:24)12

TindakanRehanmenganggukmengandung maksud sebagai tuturan dalambentuk lokusi pernyataan karena tindakantersebut memberitahukan bahwa keadaanRehan baik-baik saja. Tindakan Rehantersebut juga mengandung maksud sebagaituturan dalam bentuk ilokusi asertif karenatindakan Rehan bermaksud menyatakanbahwa keadaan Rehan sangat baik-baik saja.Tindakan Rehan mendengus merupakanperlokusi nonverbal karena tindakan RehanmenunjukkanbahwaRehanmenyombongkan keadaannya saat ini.Data (59)Jo: “Mas Rae?”Ray:“Kemari, Jo.” (sambiltersenyum)(RTDW, 2009: )Tuturan pada kalimat “Kemari, Jo.”(sambil tersenyum) merupakan bentuklokusi perintah yang bermaksud agar Jomendekat padanya. Tuturan tersebut jugamerupakan perlokusi verbal nonverbalkarena tuturan disertai tindakan tersenyummenunjukkan bahwa Ray ingin Jo mendekatpadanya.Data (60)Jo : “Mas Rae baik-baik saja?”Ray :“Aku baik-baik saja, Jo. Kautidak perlu sepanjang harimenemaniku.”(sambilmenunjukan lengannya yangberotot)(RTDW, 2009: )Tuturan pada kalimat “Aku baik-baiksaja, Jo. Kau tidak perlu sepanjang harimenemaniku.”(sambilmenunjukanlengannya yang berotot) merupakan bentuklokusipernyataan. Tuturantersebutmemberitahukan bahwa Ray baik-baik sajakepada Jo, yang bermaksud agar Jo tidakmerasa khawatir terhadap kondisi Ray.Tuturan tersebut juga merupakan bentuktuturan ilokusi deklaratif karena isi tuturansesuai dengan kenyataan bahwa Ray dalamkeadaan baik-baik saja. Tuturan tersebutjuga merupakan perlokusi verbal nonverbalkarena tuturan disertai tindakan Ray yangmenunjukan lengannya yang berototmenunjukkan bahwa Ray ingin Jo agar tidakmerasa khawatir.H. SaranDengan adanya penelitian mengenai bentuktindak tutur dalam novel RembulanTenggelam Di Wajahmu karya Tere Liyediharapkan dapat menjadi sumbanganpemikiran dalam memberikan gambaranmengenai bentuk tindak tutur serta konteksyang menyertai percakapan tokoh dalamnovel dan selanjutnya disarankan untukmengembangkan penelitian ini denganmenggali lebih luas tentang bentuk tindaktutur dan keterkaitan antar bentuk tindaktutur,sehinggadiharapkandapatmenyempurnakan karya sederhana inimenjadi lebih baik demi perkembangan ilmupengetahuan dan memberikan referensi bagipeneliti lain.DAFTAR PUSTAKAArifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. 2008.CermatBerbahasaIndonesia.Jakarta: Akademika Presindo.Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004.Sosiolinguistik Perkenalan Awal.Jakarta: PT Rineka.13

Cummings, Louise. 2007. PragmatikSebuah Perspektif Multidisipliner.Yogyakarta: Pustaka kPengantarPemahamanBahasaManusia.Jakarta: Yayasan Pustaka OborIndonesia.Hajar, Siti Ainul. 2013. “Analisis Implikasinya pada PembelajaranBahasa Indonesia di SMA Kelas XSemester 2”. Skripsi. Mataram:Universitas Mataram.Herfianti. 2014. “Analisis Tindak TuturPada Acara Komedi Overa Van Java(OVJ) Di Trans 7 dan ImplikasinyaTerhadap Pembelajaran BahasaIndonesia di SMA Kelas X Semester2”. Skripsi. Mataram: UniversitasMataram.Nadar, FX. 2009. Pragmatik dan PenelitianPragmatik. Yogyakarta: Graha Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.Rohmadi, Muhammad. 2004. PragmatikTeori dan Analisis. Yogyakarta:Lingkar Media Jogja.Rusminto, Nurlaksana Eko. 2015. AnalisisWacana Kajian Teoritis dan Praktis.Yogyakarta: Graha Ilmu.Tarigan, Henri Guntur. 2015. PengajaranPragmatik.Bandung:AngkasaBandung.Wijana, I Dewa Putu dan MuhammadRohmadi. 2009. Analisis WacanaPragmatik: Kajian Teori danAnalisis. Surakarta: Yuma Pustaka.Yule,George.2006.Pragmatik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Hilyatun. 2013. “Analisis Bentuk, Fungsidan Makna Tindak Tutur (SpeechArt) Bahasa Sasak di Desa PungkangKecamatan Aikmel Lombok TimurSuatu Kajian Pragmatik”. Skripsi.Mataram: Universitas Mataram.Kridalaksana, Harimurti. 2008. KamusLinguistik.Jakarta:GramediaPustaka Utama.Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-PrinsipPragmatik. Jakarta: Univers

masterpiece of Tere Liye based on Searle's theory. The type of this research is a qualitative . 4 research. The subject of this research is the novel entitled Rembulan Tenggelam Di Wajahmu masterpiece of Tere Liye. The objec

Related Documents:

18 BAB II TINJAUAN UMUM A. Tindak Pidana 1. Pengertian Tindak Pidana Tiga masalah sentral/pokok dalam hukum pidana berpusat kepada apa yang disebut dengan tindak pidana (criminal act, strafbaarfeit, delik, perbuatan pidana), pertanggung jawaban pidana (criminal responsibility) dan masalah pidana dan pemidanaan.

Kegiatan Belajar 1 akan dikemukakan mengenai apa pengertian dari tindak pidana khusus. Lalu, dalam Kegiatan Belajar 2 akan dikemukakan mengenai ruang lingkup tindak pidana khusus yang terdiri mulai dari macam-macam tindak pidana khusus, subjeknya, serta peraturan perundang-undangan yang mengatur tindak pidana khusus tersebut.

27 BAB II TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN TINDAK PIDANA KORUPSI A. Tindak Pidana Pembentuk undang-undang kita menggunakan istilah straafbaarfeit untuk menyebutk

transformasi bentuk ini seharusnya masih dapat dilihat jejaknya yang bersumber dari nilai dari olah bentuk arsitektur tradisi. Adapun dalam pembahasan transformasi bentuk arsitektur Jawa ini akan difokuskan pada pembahasan bentuk fisik, tidak menyentuh pada ”nilai” yang terkandung dalam tradisi.

Limit aljabar dengan peubah x mendekati tak-berhingga yang sering dijumpai biasanya berbentuk : (1) g x f x xo f lim (2) f x g x x o f lim Dengan subsitusi langsung, didapat bentuk-bentuk f f atau ff . Bentuk-bentuk itu dikenal sebagai bentuk-bentuk tak tentu. Oleh karena itu, perhitungan limit fungsi

Danse Macabre adalah sebuah karya memiliki bentuk bebas (free form), karena tidak menggunakan satupun bentuk yang sudah baku seperti bentuk sonata, rondo, minuet dan sebagainya yang ada pada zaman Klasik. Kata kunci: Analisis, Shymponic Poem, Danse Macabre

Clarissa, Shena, Nani, dan Putri. Bentuk deiksis persona pertama jamak terdiri dari bentuk pronomina persona kita dan kami. Pada bentuk deiksis persona kedua tunggal, yaitu pronomina persona kamu, anda, dan engkau. Bentuk deiksis persona kedua tunggal terdapat pula dalam bentuk nama diri, antara lain Mila, A

Konsumsi asam folat, vitamin B12 dan vitamin C pada ibu hamil tergolong masih rendah, sehingga konsumsi sumber vitamin perlu ditingkatkan untuk mencegah masalah selama kehamilan, seperti anemia, prematur, dan kematian ibu dan anak. Kata kunci: asam folat, ibu hamil, vitamin B12, vitamin C *Korespondensi: Telp: 628129192259, Surel: hardinsyah2010@gmail.com J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 1 .