NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL

2y ago
191 Views
6 Downloads
798.25 KB
55 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Sasha Niles
Transcription

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAMNOVEL “KOMET” KARYA TERE LIYE DANKELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRADI SMASKRIPSIDiajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaOlehIndah Purwati2101415024PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:Menjadi insan yang berkarakter mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Persembahan:Skripsi ini penulis persembahkan khusus untuk bapak dan ibu penulis tercintayang selalu sabar dalam mendidik dan selalu mendoakan untuk kebaikan hiduppenulis. Terima kasih bapak dan ibu yang selalu setia mendukung dan bekerjakeras demi kesuksesan pendidikan penulis. Cinta penulis kepada bapak dan ibutidak pernah lekang oleh waktu.v

PRAKATAPuji syukur tercurah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatdan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel “Komet” Karya Tere Liye danKelayakannya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA”.Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis berikan kepada Ibu U‟umQomariyah, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing yang selalu memberikanarahan, motivasi, dan bimbingan yang tulus dan penuh kesabaran dalam penulisanskripsi ini. Selain itu, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan motivasi dannasihat dalam penulisan skripsi ini;2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan dukungan dalampenulisan skripsi ini;3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikanmotivasi, nasihat, dan arahan dalam penulisan skripsi ini;4. Bapak dan Ibu dosen jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telahmemberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuhmasa perkuliahan di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia;5. Staff TU baik tingkat universitas, fakultas, ataupun jurusan yang bersediamembantu dalam pengurusan administrasi kelancaran dalam penulisanskripsi ini;6. Ibu Riris Purnamasari, S.Pd., dan Ibu Saidatul Wafiyah, S.Pd., guru matapelajaran bahasa Indonesia yang bersedia menjadi narasumber selamapenulisan skripsi ini;7. bapak dan ibu penulis yang selalu setia mencintai, mendukung danmendoakan untuk kebaikan hidup penulis;8. Abah Slamet Hidayat dan Ibu Nyai Masruroh Mahmudah (PengasuhPondok Pesantren Hufadzul Quran Al Asror Semarang) yang selalumemberikan motivasi dan bekal ilmu agama untuk kehidupan penuliskelak;vi

9. ketujuh saudara kandung penulis (Mbak Ulfa, Mbak Eka, Mbak Sri, DikNida, Dik Toni, Dik Febri, dan Dik Eric) yang selalu memberikandukungan, cinta, serta doa yang selalu tercurah untuk penulis;10. keluarga besar penulis yang berada di Kudus, Pati, dan Tegal yang selalumendoakan dan mendukung penulis dalam melanjutkan pendidikan;11. sahabat dan teman-teman organisasi penulis yang selalu memberi motivasidalam penulisan skripsi ini;12. mbak-mbak kamar Romlah (Pondok Pesantren HQ Al Asror Semarang)yang selalu setia memberikan motivasi dan kebahagiaan kepada penulisdalam menghilangkan rasa penat selama penulisan skripsi ini;13. teman-teman seperjuangan PBSI Rombel 1 UNNES 2015;14. tim bimbingan Bu U‟um yang selalu setia memberikan dukungan dalampenulisan skripsi ini; serta15. semua pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan skripsi ini.Demikian prakata yang dapat penulis sampaikan. Semoga penulisanskripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta bermanfaat bagi penulis dimasa yang akan datang.Semarang, 11 Juli 2019Penulisvii

ABSTRAKPurwati, Indah. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel “Komet”Karya Tere Liye dan Kelayakannya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni.Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: U‟um Qomariyah, S.Pd.,M.Hum.Kata kunci: nilai-nilai pendidikan karakter, novel, bahan ajar sastraLatar belakang penelitian ini adalah terjadinya perubahan sikap remajayang tidak lagi mengedepankan tata krama dalam bertindak dan bertutur kata,tidak lagi menghargai pendapat orang lain, dan cenderung berperilaku individual,sehingga memunculkan adanya tindak kekerasan di kalangan remaja. Hal inimenyebabkan pentingnya penanaman pendidikan karakter yang kuat pada diriremaja, karena remaja adalah cerminan karakter bangsa Indonesia. Penanamanpendidikan karakter pada diri remaja dapat diajarkan melalui sastra, salah satunyaadalah novel.Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai pendidikankarakter dalam novel “Komet” karya Tere Liye dan kriteria kelayakan nilai-nilaipendidikan karakter dalam novel “Komet” karya Tere Liye sebagai bahan ajarsastra di SMA.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikankarakter yang terdapat dalam novel “Komet” karya Tere Liye dan kriteriakelayakannya apabila digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMA.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan modelMiles and Huberman. Fokus penelitian ini adalah pada kata, kalimat, dan dialogyang terdapat dalam novel “Komet” karya Tere Liye. Teknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) teknik simak dan catat dan 2)teknik dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) novel “Komet” karya TereLiye mengandung nilai-nilai pendidikan karakter melalui penggambaran watakdan perilaku tokoh dalam cerita. Hal ini dapat dibuktikan bahwa ditemukansebanyak 359 data nilai-nilai pendidikan karakter yang meliputi nilai religiusterdapat 46 data, nilai nasionalisme terdapat 41 data, nilai mandiri terdapat 64data, nilai gotong royong terdapat 114 data, dan nilai integritas terdapat 94 datadan 2) nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel “Komet” karya Tere Liyememenuhi kriteria kelayakan yang digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMAditinjau dari segi bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya.Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, beberapa saran yang diberikanadalah bagi 1) sekolah yaitu dapat menyediakan bahan ajar sastra yang memuatnilai-nilai pendidikan karakter; 2) guru yaitu memberikan pengajaran sastra yangdisesuaikan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dan tahapan perkembanganpeserta didik; 3) peserta didik yaitu semakin banyak mengapresiasi khazanahsastra di Indonesia; dan 4) penulis yaitu penelitian ini dapat digunakan sebagaiinspirasi dan referensi terutama penelitian yang berkaitan dengan pembelajaransastra di SMA.viii

DAFTAR ISIHalamanPERSETUJUAN PEMBIMBING . iiPENGESAHAN UJIAN SKRIPSI . iiiPERNYATAAN . ivMOTO DAN PERSEMBAHAN . vPRAKATA . viABSTRAK . viiiDAFTAR ISI . ix-xDAFTAR TABEL . xiDAFTAR LAMPIRAN . xiiBABI PENDAHULUAN . 11.1 Latar Belakang. 11.2 Rumusan Masalah . 61.3 Tujuan Penelitian . 61.4 Manfaat Penelitian . 7II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI . 92.1 Kajian Pustaka . 92.2 Landasan Teori . 19III METODE PENELITIAN . 373.1 Jenis dan Desain Penelitian . 373.2 Data dan Sumber Data . 373.3 Teknik Pengumpulan Data . 373.4 Instrumen Penelitian . 383.5 Teknik Analisis Data . 403.6 Teknik Pemaparan Hasil Penelitian. 413.7 Keabsahan Data . 42ix

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 434.1 Hasil Penelitian . 434.1.1 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel“Komet” Karya Tere Liye . 434.1.2 Kriteria Kelayakan Nilai-Nilai Pendidikan Karakterdalam Novel “Komet” Karya Tere Liye sebagaiBahan Ajar Sastra di SMA . 874.2 Hasil Pembahasan . 98V PENUTUP . 1135.1 Simpulan . 1135.2 Saran . 114DAFTAR PUSTAKA . 115LAMPIRAN . 120x

DAFTAR TABELHalamanTabel 3.4.1 Kartu Data Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam novel“Komet” karya Tere Liye . 39Tabel 3.4.2 Kartu Data Kriteria Kelayakan Nilai-Nilai PendidikanKarakter dalam Novel “Komet” Karya Tere Liye sebagaiBahan Ajar Sastra di SMA . 39Tabel 4.1.1.1 Rekapitulasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalamNovel “Komet” Karya Tere Liye . 43xi

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1: Sinopsis Novel “Komet” Karya Tere Liye . 121Lampiran 2: Kartu Data Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel“Komet” Karya Tere Liye. 125Lampiran 3: Kartu Data Kriteria Kelayakan Nilai-Nilai PendidikanKarakter dalam Novel “Komet” Karya Tere Liye sebagaiBahan Ajar Sastra di SMA . 247Lampiran 4: Transkip Wawancara Narasumber I . 264Lampiran 5: Transkip Wawancara Narasumber II . 270Lampiran 6: Data Pribadi Narasumber I . 277Lampiran 7: Data Pribadi Narasumber II . 278Lampiran 8: Surat Izin Observasi di SMA Institut Indonesia . 279Lampiran 9: Surat Izin Observasi di MA Al Asror . 280Lampiran 10: Foto-Foto Proses Wawancara . 281Lampiran 11: Foto-Foto Novel “Komet” Karya Tere Liye . 283xii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia sebagai negara berkembang tidak bisa dilepaskan dari pengaruhglobalisasi. Pengaruh globalisasi membawa dampak tersendiri bagi masyarakatIndonesia. Dampak globalisasi tidak hanya mempengaruhi perkembangan duniaperekonomian, tetapi hampir di seluruh aspek kehidupan terutama dalamperkembangan sosial budaya di Indonesia. Dalam perkembangan sosial budaya,globalisasi dianggap dapat membawa pengaruh dan ancaman bangsa yang dapatmenghilangkan potensi dalam tata nilai dan tradisi bangsa kemudianmenggantinya dengan tata nilai yang populer dari bangsa asing. Hal tersebut dapatdilihat dari perilaku remaja yang saat ini tidak lagi mengedepankan tata kramadalam bertindak dan bertutur kepada orang lain. Sikap untuk tidak lagimenghargai pendapat orang lain, mementingkan diri sendiri, dan cenderungberperilaku individual merupakan beberapa sikap yang menonjol dalam diriremaja saat ini. Hal tersebut dapat memunculkan adanya kekerasan di kalanganremaja yang sering didengar di media massa.Saat ini kekerasan remaja sudah mengarah pada tindak kejahatan. Menurutdata UNICEF tahun 2016 menunjukkan bahwa di Indonesia kekerasan yangterjadi diperkirakan mencapai 50 persen. Adapun dilansir dari data KementerianKesehatan RI tahun 2017, terdapat 3,8 persen pelajar dan mahasiswa mengakupernah menyalahgunakan narkotika dan obat berbahaya. (Berita online ndonesia-mencapai-50-persen/).Untuk membentengi perilaku remaja yang tidak sesuai dengan tata nilaibangsa Indonesia tersebut, maka diperlukan pembangunan karakter yang kuatpada diri remaja. Salah satu cara untuk menumbuhkan pembangunan karakterpada diri remaja dapat ditempuh melalui pendidikan. Hal ini ditegaskan ulangoleh Prof. Dr. Endang Ekowarni dalam paparannya yang menjadi salah satu1

2narasumber seminar awam dengan tajuk “Pencegahan Kekerasan di KalanganRemaja: Mengapa „Klithih‟” yang diadakan di ruang kuliah 3 FKKMK UGMterkait dengan kondisi psikologis anak yang beresiko melakukan agresivitas,banyak ditemukan remaja tidak paham mengenai hukum. Oleh karenanya, untukmembuat remaja lebih melek hukum pemahaman hukum perlu dimasukkan dalamkurikulum.Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun2003 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadiwarga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Adanya pendidikan baikpendidikan formal maupun informal diyakini dapat membawa perubahan karakterremaja menjadi lebih baik lagi apabila dilakukan secara terus-menerus.Berdasarkan undang-undang tersebut penanaman pendidikan karakter dalam diriremaja menjadi penting karena remaja adalah cerminan karakter bangsaIndonesia. Apabila remaja sudah tidak menjunjung tinggi nilai dan norma dalamfalsafah pancasila maka dapat dikatakan karakter bangsa Indonesia sudahmemudar dan hilang.Gerakan penguatan pendidikan karakter merupakan salah satu amanatprogram nawacita presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam programnawacita disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa.Penanaman pendidikankarakter dalam dunia pendidikan diIndonesiamendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan dengan pendidikan yangmengajarkan pengetahuan. Hal ini dikarenakan pendidikan karakter sebagaifondasi dan jiwa utama dalam penyelenggaraan dunia pendidikan di Indonesia.Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 87 Tahun 2017 bahwa penguatanpendidikan karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan dibawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta

3didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga denganpelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakatsebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Berdasarkanpasal 2 dalam perpes ini tujuan pendidikan karakter yaitu untuk membangun danmembekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwapancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamikaperubahan di masa depan.Begitu pentingnya pendidikan karakter dalam diri remaja maka diperlukanpenanaman pendidikan karakter dalam dunia pendidikan, salah satunya denganmembelajarkan sastra kepada peserta didik. Sastra dapat memberikan tigakeuntungan kepada seorang pembaca yaitu seseorang akan merasa senang,terhibur, dan mendapat pelajaran dari karya sastra yang telah dibaca.Menurut Abrams (dalam Anwar Efendi 2008:12) berdasarkan tujuanpenciptaannya, karya sastra masuk ke dalam empat orientasi. Pertama, karyasastra sebagai tiruan alam atau penggambaran alam. Kedua, karya sastra sebagaimedia untuk mencapai tujuan tertentu bagi pembacanya. Ketiga, karya sastrasebagai pancaran perasaan, pikiran ataupun pengalaman sastrawannya. Keempat,karya sastra sebagai sesuatu yang otonom, mandiri, lepas dari alam sekelilingnya,pembaca maupun pengarangnya.Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (dalam Anwar Efendi 2008:133)bahwa sastra (novel) tidaklah bisa bermewah-mewah dengan keindahan untukmencapai kepuasan seseorang dalam mencipta, tetapi harus dilibatkan secara aktifdalam seluruh pembangunan bangsa. Sastra harus membuat pembaca lebihoptimis dan menghadapi hidup dengan semangat juang yang tinggi untukmengatasi berbagai masalah dan situasi kritis. Sastra dalam pendidikan anakberperan untuk mengembangkan bahasa, mengembangkan kognitif, afektif,psikomotorik, mengembangkan kepribadian, dan mengembangkan pribadi sosial.Pemanfaatan secara ekspresif karya sastra sebagai media pendidikan karakterdapat ditempuh dengan cara mengelola emosi, perasaan, semangat, pemikiran,ide, gagasan, dan pandangan siswa ke dalam bentuk kreativitas menulis karya

4sastra dan bermain drama teater atau film. Siswa dibimbing untuk mengaktualisasidiri dalam dunia karya sastra dalam rangka membentuk karakter diri yang kuat.Melalui tema, tokoh, bahasa setting, alur, siswa dapat belajar dari pesan-pesanyang berkaitan dengan aspek karakter, watak dan perilaku, tutur kata yang santun,interaksi antarmanusia, dan lika-liku kehidupan yang harus dilalui dengankarakter yang kuat. Untuk itulah, sastra sangat diperlukan untuk diajarkan kepadapeserta didik di lingkungan sekolah.Pembelajaran sastra yang sesuai dengan penanaman nilai-nilai pendidikankarakter terdapat dalam bahasa Indonesia kelas XI yaitu pada KD 3.20 yaitu“Menganalisis pesan dari dua buku fiksi (novel) dan buku kumpulan puisi yangdibaca”. Berdasarkan pada KD tersebut, nilai-nilai pendidikan karakter dapatdiajarkan kepada peserta didik melalui analisis pesan dari dua buku fiksi yaitunovel. Hal ini juga membuktikan bahwa sastra sangat perlu diajarkan kepadapeserta didik. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan sastra yang tepat yangmemuat nilai-nilai pendidikan karakter dan sesuai dengan tingkat perkembanganpeserta didik.Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti terhadap salahseorang guru di SMA Institut Indonesia Semarang mengatakan bahwa saat masihmenggunakan KTSP dalam membelajarkan sastra kepada peserta didik analisis.Halinidikarenakan peserta didik tidak suka membaca dan tidak memiliki novel. Selainitu, pengamatan juga dilakukan pada salah satu siswa SMK Al Asror Semarangkelas X diketahui bahwa dalam membelajarkan sastra guru membebaskan pesertadidik untuk memilih buku novel yang akan mereka analisis. Hal ini dapatmemunculkan buku novel yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangankepribadian peserta didik.Dalam membelajarkan sastra di kelas peranan seorang guru seharusnyamemperbolehkan peserta didik untuk bebas menentukan novel yang akandianalisis, namun harus ada kegiatan diskusi antara guru dan siswa agar isi noveltersebut sesuai dengan tingkat perkembangan kepribadiannya. Hal ini sesuai

5dengan pendapat Gunarsa (2011: 121-125) yang menyatakan bahwa sebagai guruada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melayani peserta didik, salahsatunya yaitu guru harus dapat menyesuaikan pengajaran dengan tingkatkemampuan anak. Guru harus peka terhadap situasi kelas sehari-hari dan berusahamenyesuaikan bahan pengajaran dengan tingkat kemampuan peserta didik.Dalam pemilihan sastra juga harus memiliki alur cerita yang memuat halhal baru. Sastra yang memiliki alur cerita yang memuat hal-hal baru dapatmemunculkan perhatian dan minat baca siswa yang tinggi. Hal ini senada denganpendapat Wendy L. Ostroff dalam bukunya yang berjudul “Memahami CaraAnak-anak Belajar” bahwa untuk mendorong anak-anak belajar maka diperlukansebuah motivasi. Salah satu pendorong motivasi tersebut adalah denganmemberikan pembiasaan dan kesukaan akan hal-hal baru. Menurut Wolfe (dalamWendy L. Ostroff 2013:9), otak sangat responsif terhadap kebaruan. Ketertarikanpada benda-benda dan kejadian-kejadian yang baru merupakan petunjuk yangpenting mengenai cara kerja motivasi.Dalam hal ini penulis memilih novel “Komet” karya Tere Liye. Novel inimerupakan buku ke 5 dari serial bumi (bumi, bulan, matahari, dan bintang). Novel“Komet” karya Tere Liye mengisahkan tentang petualangan tiga sahabat yangmempunyai misi untuk menyelamatkan dunia paralel. Mereka juga tetap menjagakuat persabatannya walaupun dalam situasi mencekam. Ketiga sahabat tersebutmempunyai kekuatan ajaib. Tokoh Raib bisa menyembuhkan penyakit, tokoh Selibisa mengeluarkan petir, dan tokoh Ali bisa berubah bentuk menjadi beruangdalam wujud manusia. Dalam menjalankan misinya ketiga sahabat tersebutmengalami banyak sekali ujian dan sama sekali belum berakhir. Petualangantersebut harus menunggu cerita lagi di novel “Komet Minor”. Meskipun begitu,novel “Komet” karya Tere Liye sangat tepat untuk dianalisis dan dijadikanteladan bagi remaja sekarang ini. Hal ini dikarenakan novel ini memiliki banyakpelajaran yang dapat dijadikan teladan di antaranya adalah dalam memutuskansebuah perkara dilakukan dengan cara bermusyawarah, tingginya sikap salinggotong royong di antara warga, sikap untuk menyayangi hewan, sikap untuk tidak

6saling mementingkan diri sendiri, sikap jujur yang dibuktikan dengan menolakmencuri makanan di perahu, sikap peduli yang dibuktikan dengan membantuCindanita mencari bonekanya, sikap sabar yang dibuktikan dengan mendengarkanceloteh Paman Kay sepanjang malam, sikap cerdas yang dibuktikan denganmengalahkan kawanan burung hitam, sikap tulus yang dibuktikan denganmenolong perompak yang kesakitan, dan sikap tangguh yang dibuktikan denganterus mengayuh bilah papan menuju pulau Hari Sabtu.Dari cerita singkat itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitianterhadap novel “Komet” karya Tere Liye. Penelitian ini bertujuan untukmemahami nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel “Komet”karya Tere Liye dan kriteria kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Olehkarena itu, dalam penulisan makalah ini membahas mengenai nilai-nilaipendidikan karakter dalam novel “Komet” karya Tere Liye dan kelayakannyasebagai bahan ajar sastra di SMA.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut permasalahan dapat dirumuskan sebagaiberikut:1. Bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel “Komet” karyaTere Liye?2. Bagaimana kriteria kelayakan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel“Komet” karya Tere Liye sebagai bahan ajar sastra di SMA?1.3 Tujuan PenelitianTujuan dalam penulisan penelitian ini sebagai berikut:1. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel“Komet” karya Tere Liye.2. Untuk mendeskripsikan kriteria kelayakan nilai-nilai pendidikan karakterdalam novel “Komet” karya Tere Liye sebagai bahan ajar sastra di SMA.

71.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat baik secaralangsung bagi pengembangan ilmu, maupun bagi kepentingan praktis pengajaransastra di dalam kelas.1.4.1 Manfaat TeoretisPenelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambahwawasan pengetahuan dalam bidang unsur-unsur pembangun karya sastrakhususnya mengenai penanaman pendidikan karakter dalam karangan novel.Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap teorikualitas bahan ajar sastra dalam pendidikan khususnya pada jenjang SMA. Selainitu, untuk merangsang diadakannya penelitian yang lebih mendalam bagipenelitian selanjutnya.1.4.2 Manfaat Praktis1.4.2.1 Bagi Peserta DidikManfaat penelitian ini bagi peserta didik adalah dapat meningkatkanapresiasi terhadap karya sastra salah satunya novel. Dalam hal ini peserta didikmemperoleh pengetahuan dan bertambahnya minat baca terhadap novel. Selainitu, peserta didik dapat meneladani nilai-nilai pendidikan karakter yang tercermindari karakter tokoh yang ada di dalam novel.1.4.2.2 Bagi GuruSecara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi guruyang menjadi sasaran utama dalam pembelajaran sastra. Hasil penelitian ini dapatdimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan ajar dalam pengajaran sastra diSMA. Selain itu, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensipengajaran nilai-nilai pendidikan karakter kepada peserta didik.

81.4.2.3 Bagi SekolahManfaat penelitian ini bagi sekolah adalah dapat dijadikan sebagaipelengkap bahan ajar pembelajaran sastra yang didalamnya memuat nilai-nilaipendidikan karakter.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS2.1 Kajian PustakaDalam suatu penelitian, diperlukan dukungan dengan hasil-hasil penelitianyang telah ada sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang penulis teliti diantaranya adalah penelitian mengenai analisis nilai-nilai pendidikan karakter yangpenulis teliti relevan dengan penelitian Lee (2014), Kurniawan (2015), Malihah(2015), Jeynes (2017), Wulandari dan Kristiawan (2017), dan Tranliova (2018).Selanjutnya, penelitian mengenai analisis novel yang penulis teliti relevan denganpenelitian Anggreaini (2017) dan Lubis (2018). Adapun, penelitian mengenaibahan ajar sastra yang penulis teliti relevan dengan penelitian Erlina, dkk (2016)dan Nuraeni (2017). Deskripsi mengenai penelitian yang relevan denganpenelitian yang penulis teliti tersebut diuraikan berikut ini.Penelitian mengenai analisis nilai-nilai pendidikan karakter yang penulisteliti relevan dengan penelitian Lee (2014) dalam artikelnya yang berjudul“Implementing Character Education Program Through Music and IntegratedActivities in Early Childhood Settings in Taiwan”. Penelitian ini berisi tentangpeningkatan aspek pendidikan karakter melalui musik terhadap anak-anakprasekolah di lingkungan sekolah Taiwan. Untuk memperoleh data, Leemenggunakan teknik wawancara terhadap lima guru pengasuh anak usia dini yangtelah memiliki syarat untuk mengajar dan bertanggung jawab untuk merawatanak-anak yang berusia antara 5-6 tahun.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketika kegiatan musik saatdigabungkan dengan pengembangan karakter, anak-anak lebih siap untuk proaktifmengatasi masalah dalam kehidupan keseharian mereka. Perubahan sikap positifdalam interaksi sosial dan perilaku siswa terlihat setelah keenam nilai inti karakterpribadi yang telah ditetapkan otoritas pendidikan Taiwan dimasukkan ke dalampengajaran di kelas. Keenam nilai inti karakter pribadi tersebut adalah kepedulian,rasa hormat, keberanian, kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama. Hal ini9

10membuktikan bahwa program pendidikan karakter melalui kegiatan musikterintegrasi dapat diterapkan secara efektif, terutama ketika menggunakan enamsistem nilai-nilai inti yang telah ditetapkan otoritas pendidikan Taiwan denganmenggabungkan enam tema penting. Tema-tema tersebut adalah “merawat oranglain”, “menilai keberanian”, “kerja sama”, “menghormati”, “tanggung jawab”, dan“kejujuran”. Program pendidikan karakter tersebut adalah program pendekatanyang komprehensif karena dapat diterapkan di seluruh sistem sekolah, termasuk ditaman bermain, di pusat rekreasi, dan semua kegiatan ekstrakulikuler.Dari hasil penelitian Lee dapat disimpulkan bahwapenelitian Leememiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis teliti.Persamaan penelitian Lee dengan penelitian yang penulis teliti terletak padapengajaran pendidikan karakter kepada peserta didik. Selain terdapat persamaan,penelitian Lee juga memiliki perbedaan, yaitu terletak pada pengajaranpendidikan karakter melalui musik, sedangkan penelitian yang penulis telitiberkaitan dengan pengajaran pendidikan karakter melalui novel. Dalam hal ini,penulis melakukan penelitian pengajaran nilai-nilai pendidikan karakter dapatditerapkan atau tidaknya kepada peserta didik melalui novel “Komet” karya TereLiye.Kemudian, penelitian Kurniawan (2015) dalam artikelnya yang berjudul“Tri Pusat Pendidikan sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar”.Penelitian ini menunjukkan bahwa peran tri pusat dalam dunia pendidikanmemiliki peranan yang sangat besar dan dapat dijadikan sebagai sarana yang tepatdalam menanamkan dan membentuk karakter peserta didik di sekolah dasar,sehingga diperlukan kerjasama antara lingkungan keluarga, sekolah, danmasyarakat.Penelitian Kurniawan memiliki persamaan dan perbedaan denganpenelitian yang penulis teliti. Persamaan penelitian Kurniawan dengan penelitianyang penulis teliti terletak pada pengajaran pendidikan karakter kepada pesertadidik. Kemudian perbedaannya, terletak pada pengajaran pendidikan karaktermelalui tri pusat pendidikan, sedangkan penelitian yang penulis teliti berkaitan

11dengan pengajaran pendidikan karakter melalui novel. Dalam hal ini, penulismelakukan penelitian pengajaran nilai-nilai pendidikan karakter dapat diterapkanatau tidaknya kepada peserta didik melalui novel “Komet” karya Tere Liye.Selanjutnya, penelitian Malihah (2015) dalam artikelnya yang berjudul“An Ideal Indonesian in an Increasingly Competitive World: Personal Characterand Values Required to Realise a Projected 2045 „Golden Indonesia‟”. Penelitianini berisi tentang cara pendidikan karakter dan pendidikan nilai-nilai multikulturaldapat berkontribusi untuk Indonesia yang sempurna dan berubah pada tahun 2045.Hasil dari penelitian ini menunjukkan pendidikan diyakini sebagai solusiterbaik untuk mengurangi sifat negatif dan mengatasi krisis moral. Penggabunganantara pendidikan karakter dengan pendidikan multikultural sangat diperlukan.Hal ini bertujuan untuk mengembangkan masyarakat multikultural danpemahaman lintas bud

Karya Tere Liye dan Kelayakannya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: U‟um Qomariyah, S.Pd., M.Hum. Kata kunci: nilai-nila

Related Documents:

pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui kegiatan upacara, latihan rutin, permainan/ outbond dan perlombaan. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam kegiatan upacara yaitu kedisiplinan, religius, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TANGGUNG JAWAB Paningkat Siburian Abstrak Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-Ketuhanan.

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

NILAI – NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL – QUR’AN SURAT AL – BAQARAH AYAT 261 - 267 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : FIRLY MAULANA SANI NIM: 093111047 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016

PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SD NEGERI . DIMAS ADITYA NUGROHO NIM:201410430311114. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . Analisis Penanaman Karakter Kedisiplinan Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SDN .

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama BAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARAN 39 A. Pembelajaran Kontekstual 39 B. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran 45 1. Perencanaan Pembelajaran 45 2. Pelaksanaan Pembelajaran 51 3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran 59 4.

Sangat urgen adanya upaya pengembangan pendidikan karakter pada siswa, menyangkut pula media yang digunakan dalam proses pembelajaran. . untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam media pembelajaran. Kata kunci : integrasi, implementasi, karakter, flip book maker, teknologi pembelajaran. A. PENDAHULUAN .