SKRIPSI PENINGKATAN KECERAHAN WARNA IKAN

2y ago
150 Views
3 Downloads
3.72 MB
82 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Carlos Cepeda
Transcription

SKRIPSIPENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG WORTEL(Daucus Carota) PADA PAKAN BUATAN TERHADAPPENINGKATAN KECERAHAN WARNA IKAN CUPANG(Bettasplendens Regan)RIKI FERNANDOFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAKPONTIANAK2019

PERNYTAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI DANSUMBER INFORMASI SERTA KELIMPAHAN HAK CIPTA*Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengaruh PenambahanTepung Wortel (Daucus carota) pada Pakan Buatan terhadap Peningkatan KecerahanWarna Ikan Cupang (Betta spelends Regan)” adalah benar karya saya dengan arahandari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruantinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkanmaupun tidak diterbitkan dari penulis lain yang telah disebutkan dalam tesk dandicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.Dengan demikian saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada UniversitasMuhammadiyah Pontianak.Pontianak, 01 Juli 2019Riki Fernando141110346

RINGKASANRIKI FERNANDO Pengaruh penambahan tepung wortel pada pakan buatanterhadap kecerahan warna ikan cupang (Betta splendens Regan). Di bawah BimbinganHENDRY YANTO dan FARIDA.Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 60 hari pada bulan Desember2018 yang meliputi pelaksanaanya di Laboratorium Basah Universitas Muhammadiyahserta analisis data hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan Mempelajaripengaruhtepung wortel dalam meningkatkan warna pada ikan cupang serta Menentukan kadartepung wortel untuk peningkatan warna pada ikan. Adapun manfaat penelitian inidiharapkan sebagai sumber informasi bagi pembudidaya ikan hias dalam peningkatanwarna pada ikan cupang dengan penambahan wortel sesuai dengan konsentrasi yangdiperoleh dari hasil penelitian.Penelitian ini dilakukan dengan cara dengan metode eksperimenyang dilakukan di laboratorium Falkultas Perikanan. Peneliti melakukan kontrol dan rekayasadalam pengolahan pakan . kemudian Variabel yang diamaniti meliputi, Kecerahan,Efisiensi Pakan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan kemudian Parameter pendukungyang diambil adalah suhu, pH air, oksigen terlarut, Amoniak. Selanjutnya data yang diamati di catat dalam tallysheet dan dilakukan pengolahan data.Penambahan tepung wortel pada pakan buatan dapat mempengaruhi secara nyata( P 0,05) perubahan maupun berpengaruh nyata warna ikan cupang, dan Penambahantepung wortel dosis 5 % dengan angka (3,53) menghasilkan tingkat perubahan warnayang lebih baik pada ikan cupang dan lebih efektif dibandingkan dengan dosis tepungwortel yang lain.Kata Kunci : Ikan Cupang, Pakan buatan, Wortel, perubahan warna

Hak Cipta Milik Universitas Muhammadiyah Pontianak, Tahun 2019Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan ataumenyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan pentinganUniversitasMuhammadiyah Pontianak.Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalambentuk apa pun tanpa izin Universitas Muhammadiyah Pontianak

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG WORTEL(Daucus Carota) PADA PAKAN BUATAN TERHADAPPENINGKATAN KECERAHAN WARNA IKAN CUPANG(Bettasplendens Regan)RIKI FERNANDOSkripsisebagai salah satu syarat untuk memperoelehgelar Sarjana Perikanan padaProgram Studi Budidaya PerairanFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAKPONTIANAK2019

KATA PENGANTARAlhamdulillah hirabbil‘alamin atas berkat Rahmat Allah SWT danHidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “PengaruhPenambahan Tepung Wortel (Daucus Carota) pada pakan buatan terhadappeningkatan kecerahan warna ikan Cupang (Betta splendens Regan) yangmerupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi pada FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak.Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada :1.Bapak Ir. Eko Dewantoro M.Si, selaku Dekan Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan,2.Bapak Dr. Ir. Hendry Yanto, M.Si, selaku dosen pembimbing I3.Ibu Farida, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing II4.Bapak Ir. Hastiadi Hasan. MMA, selaku dosen penguji I5.Ibu Tuti Puji Lestari, Spi, M,Si selaku dosen penguji II6.Kedua orang tua, saudara, kerabat yang telah yang telah banyak membantubaik moril, maupun material7.Semua pihak terutama teman-teman seangkatan yang telah membantumemberikan saran, gagasan dalam pembuatan skripsi.semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan semua pihakumumnya.Pontianak, 01 Juli 2019Penulisi

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI .iiDAFTAR TABEL .ivDAFTAR GAMBAR .vDAFTAR LAMPIRAN .viI.PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Rumus Masalah .21.3 Tujuan .21.4 Manfaat .2II. TINJAUAN PUSTAKA.42.1 Klasifikasi Ikan Cupang .42.2 Morfologi .52.3 Habitat .52.4 Kebiasaan Makan dan Makanan Ikan Cupang .62.5 Kebutuhan Nutrisi Ikan Cupang .62.6 Wortel Sebagi Karoten .72.7 Pewarnaan .82.8 Kualitas Air.8III. METODE PENELITIAN .103.1 Waktu dan Tempat.103.2 Bahan dan Alat .103.3 Prosedur Penelitian .113.3.1 Persipan Wadah .113.3.2 Ikan Uji .113.3.3 Pembuatan Tepung Wortel .113.3.4 Pakan Uji .113.3.5 Pemeliharaan Ikan Cupang .123.4 Rancangan Percobaan .13ii

3.5 Rancangan Penelitian .133.6 Variabel Pengamatan .153.6.1Kecerahan .153.6.2Efesiensi Pakan .153.6.3Pertumbuhan Berat Mutlak.153.6.4Tingkat Kelangsungan Hidup .153.6.5Parameter Kualitas Air .163.7 Hipotesis .163.8 Analisi Data .16IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.194.1 Kecerahan Warna Ikan Cupang .194.2 Efesiensi Pakan .224.3 Pertumbuhan Berat Mutlak .244.4 Tingkat Kelangsungan Hidup (SR%).254.5 Perameter Kualitas Air .27V. KESIMPULAN DAN SARAN .285.1 Kesimpulan .285.2 Saran.28RIWAYAT HIDUP .29DAFTAR PUSTAKA .30iii

DAFTAR TABELNo3.1 Alat dan Bahan .103.2 Formulasi Ikan Cuapang .123.3 Model Rancangan Data Rancangan Acak Lengkap .143.4 Analisis Keragaman pola acak lengkap .173.5 Analisi Keragaman .234.1 Efesiensi Pakan .234.2 Tabel Berat Rata-rat Pertumbuhan Berat Mutlak .254.3 Rata – rata Tingkat Kelangsungan Hidup .254.4 Prameter Kualitas Air .27iv

DAFTAR GAMBARNo2.1 Klafikasi dan Morfologi Ikan Cupang .43.1 Letak Perlakuan .143.4 Grafik Tingkat Kecerahan Warna .194.1 Grafik Regresi Tingkat Kecerahan Warna .22v

DAFTAR LAMPIRANNoLampiran 1. Tabel Nomor Acak Perlakuan dan Ulangan .35Lampiran 2. Toca Colour Finder (TCF).36Lampiran 2. Formulasi Pakan 0% .37Lampiran 2. Formulasi Pakan 2,5% .38Lampiran 2. Formulasi Pakan 5% .39Lampiran 2. Formulasi Pakan 7,5% .40Lampiran 2. Formulasi Pakan 10% .41Lampiran 2. Metode try error .42Lampiran 2. Data kecerahan warna .43Lampiran 2. Uji Normalitas Tingkat Kecerahan Warna Ikan Cupang .44Lampiran 2. Uji Homogenitas Tingkat Kecerahan Warna Ikan Cupang .45Lampiran 2. Uji Anava Tingkat kecerahan Warna Ikan Cupang .46Lampiran 2. Koefesien Keragaman Kecerahan Warna Ikan Cupang .47Lampiran 2. Uji BNJD Kecerahan Warna Ikan Cupang .47Lampiran 2. Polinomial Ortogonal Tingkat Kecerahan Ikan Cupang .48Lampiran 2. Analisi Regresi Kuadratik Tingkat Kecerahan Warna .49Lampiran 2. Data Efesiensi Pakan Ikan Cupang .50Lampiran 2. Uji Normalitas Efesiensi Pakan Ikan Cupang .51Lampiran 2. Uji Homogenitas Efesiensi Pakan Ikan Cupang.52Lampiran 2. Uji Anava Efesiensi Pakan Ikan Cupang.53Lampiran 2. Data Pertumbuhan Mutlak Ikan Cupang .54Lampiran 2. Uji Normalitas Pertumbuhan Mutlak Ikan Cupang .55Lampiran 2. Uji Homogenitas Pertumbuhan Mutlak Ikan Cupang .56Lampiran 2. Uji Anava Pertumbuhan Mutlak Ikan Cupang .57Lampiran 2. Data Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Cupang .58Lampiran 2. Uji Normalitas Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Cupang59Lampiran 2. Tranformasi Normalitas Tingkat Kelangsungan Hidup .60Lampiran 2. Uji Homogenitas Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Cupang 61vi

Lampiran 2. Tranformasi Homogenitas Tingkat Kelangsungan Hidup .62Lampiran 2. Uji Anava Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Cupang .63Lampiran 2. Gambar Persiapan Alat dan Bahan .64Lampiran 2. Gambar Pembuatan Tepung Wortel .64Lampiran 2. Gambar Pembuatan Pakan.65Lampiran 2. Gambar Tim Respon.66Lampiran 2. Gambar Perwakilan Warna Ikan Setiap Perlakuan .67Lampiran 2. Gambar Pengukuran Kualitas Air .69vii

I. PENDAHULUANI.I. Latar BelakangIkan hias merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar maupun laut yangmempunyai bentuk atau warna tubuh menarik dan indah. Salah satu jenis ikanhias dengan keunikan tersendiri dibandingkan ikan hias lainnya adalah ikancupang (Betta splenders). Keunikan yang dimaksud adalah kegemarannyabertarung dengan sesama jenisnya, dan juga memiliki berbagai corak dan polawarna yang unik, salah satu yang menjadi ciri khas keindahan cupang adalah saatmemamerkan ekornya, (Agus et al, 2010).Ikan cupang yang dipelihara sebagai ikan hias sering mengalami perubahanwarna menjadi kurang cerah. Hal ini dikarenakan kekurangan pigmen warna padapakan. Untuk melakukan peningkatan warna pada ikan cupang dapat dilakukandengan cara memberikan pakan yang mengandung pigmen warna maupun betakaroten (Sholicin et al, 2012). Oleh karena itu penemanbahan bahan yangmengandung pigmen warna dalam pakan ikan cupang perlu dilakukan.Jannah (2005), menyatakan bahwa wortel merupakan salah satu yangmenghasilkan karoten, berupa karatenoid yang dapat mempercantik warna ikancupang, selanjutnya disebut juga bahwa karatenoid merupakan suatu kelompokpigmen yang berwarna kuning, oranye, atau merah oranye, yang terdapat di dalamwortel, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pigmen alami. Selain itukarotenoid pada wortel juga berperan sebagai prekursor vitamin A sehingga dapatmemberi nilai tambah tersendiri pada penggunaan wortel, sebagian β-karotenyang tidak dirubah menjadi Vitamin A, akan digunakan oleh hewan, termasukikan menjadi anti oksidan, dan warna pada otot dan warna pada sel-sel dermisnyasebagai pigmen warna di dalam sel warna atau kromatofor.Ikan cupang dalam proses pemeliharaan sering mengalami penurunankecerahan warna, semakin tua ikan cupang maka tingkat kecerahan warnanyamenurun sehingga perlu adanya pengunaan bahan alami seperti wortel untukpeningkatan kecerahan warna, untuk pengunaan wortel dalam pakan sudah seringdilakukan berbagai ikan hias. Penambahan bahan pewarna alami tepung wortelpada pakan, dapat meningkatkan kecerahan warna pada ikan Mas koki (Carrasius1

auratus) dengan dosis 5% (5,39) ,(Riki 2014). Kemudian pengunaan bahanpewarna alami tepung wortel dapat meningkatkan kecerahan warna pada ikan Koi(Cyprinus carpio), dengan dosis terbaik yang digunakan adalah sebanyak 5 %(4,48) (Pardosi 2014). Bedasarkan hasil–hasil penelitian tersebut, penelitianmengenai pengaruh penambahan tepung wortel pada pakan buatan terhadappeningkatan warna pada ikan cupang perlu dilakukan.I.2. Perumusan MasalahWarna pada ikan merupakan salah satu parameter yang menjadi daya tarikikan hias. Ikan cupang adalah ikan hias air tawar yang memiliki daya tarik padacorak warnanya.Warna memiliki nilai estetika dan sangat mempengaruhi nilaiekonomis ikan hias. Oleh sebab itu kualitas warna harus dapat ditingkatkan dandipertahankan melalui rekayasa nutrisi pakan. Penambahan sumber beta karotendalam pakan yang akan mendorong peningkatan pigmen warna pada tubuh ikan,atau minimal ikan mampu mempertahankan pigmen warna pada tubuhnya selamamasa pemeliharaan. Bedasarkan hal tersebut perlu dilakukan rekayasa nutrisipakan yang mengandung beta karoten seperti wortel.Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Apakah penambahan tepung wortel sebagai sumber beta karoten padapakan dapat meningkatkan kecerahan warna pada ikan cupang.2. Berapa kosentrasi tepung wortel yang tepat untuk meningkatkankecerahan warna pada ikan cupang.I.3. Tujuan1. Mempelajari pengaruh tepung wortel dalam meningkatkan warna padaikan cupang2. Menentukan kadar tepung wortel untuk peningkatan warna pada ikancupang.I.4 ManfaatAdapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagipembudidaya ikan hias dalam peningkatan warna pada ikan cupang dengan2

penambahan wortel sesuai dengan konsentrasi yang diperoleh dari hasilpenelitian.3

II TINJAUAN PUSTAKA2.1 KlasifikasiMenurut (Kottelat, 2013) ikan cupang yang dikenal masyarakat umumdimasukkan ke dalam klasifikasi sebagai berikut:Kelas:PiscesAnak Kelas: TeleosteiBangsa: PerciformesAnak bangsa : AnabantoideiSuku: OsphronemidaeMarga: BettaJenis: Betta spBetta sp. (Rachel, 2009)Gambar 2.1 Ikan cupangMenurut Susanto, (1992 ) bahwa jenis cupang atau Betta splendens. didunia tercatat sebanyak 79 jenis, dan 51 jenis berada di Indonesia. Apabiladitelusuri sebutan nama untuk cupang sebenarnya kurang tepat, dikarenakan padaawalnya cupang adalah sebutan untuk ikan dari marga Trichopsis yangmempunyai sifat bertolak belakang dengan cupang dari marga Betta.(Lingga dan Susanto, 2001) menyatakan bahwa ikan Jenis cupang hiasadalah Betta splendens, sedangkan untuk aduan lebih sering dipergunakan jenisBetta smaragdina, dan keduanya berasal dari Thailand. Pada awalnya ikan cupangdiintroduksikan ke negara Malaysia dan Indonesia, yang didatangkan oleh paraimportir sekitar tahun 80 dan 90 an untuk memperkaya ragam jenis ikan hias.4

2.2 MorfologiAxelrod(1995) dalam Wahyudewantoro, (2017) menyatakan bahwa secaraumum cupang memiliki postur tubuh memanjang, dan apabila dilihat dari anterioratau posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau compressed. kepala relatifbesar, mulut kecil dilengkapi dengan bibir agak tebal dan rahang yang kuat. Siripperut ramping memanjang, dan mempunyai warna putih di ujungnya. Sirippunggung terletak lebih dekat ke arah ekor, bentuknya relatif lebar dan terentangsampai ke belakang dengan jari-jari keras dan lunak. Sirip ekor umumnyaberbentuk membulat (rounded). Sirip punggung dan sirip ekor apabilamengembang akan membulat menyerupai kipas dan berwarna indah. Sisiktubuhnya ada yang kasar dan halus, serta warnanya sangat beragam.Untuk membedakan cupang jantan dan betina dapat dilihat dari ukurantubuh, warna dan sirip. Umumnya ikan jantan mempunyai sirip punggung dansirip ekor dengan ukuran lebih panjang dibandingkan betina, ukuran tubuh jantanlebih kecil namun lebih memanjang dibandingkan betinanya (Kottelat, 2013).(Moyle dan Chech, 2004) menjelaskan bahwa ikan cupang memilikiPernafasan tambahan yang berfungsi untuk menyimpan udara yang diambil daripermukaan air yaitu labirin. Letak labirin di daerah kepala tepatnya di bagianinsang. Adanya labirin menyebabkan ikan cupang dapat hidup di perairan yangkurang kadar oksigennya dalam air.2.3 HabitatLingga dan Susanto, (2001) menyatakan bahwa ikan cupang merupakanpenghuni perairan tawar seperti danau, sungai dengan arus lambat, rawa danselokan. Namun sekarang cupang sudah dikembangbiakkan, baik sebagai ikanhias atapun aduan di tempat-tempat budidaya. kemampuan adaptasi cupang sangattinggi, diantaranya mampu menyesuaikan diri pada tempat-tempat yang sempitdan tidak memungkinkan jenis ikan lain untuk berkembang biakAxelrod dan Schultz, (1990) dalam Wahyudewantoro (2017), berpendapatbahwa cupang sangat menyukai tempat-tempat yang banyak ditumbuhi tumbuhanair. Hal ini berguna untuk melindungi dirinya dari burung - burung pemangsa5

ikan. Di habitat aslinya, ikan cupang sering terlihat menyembulkan ujungmulutnya muncul di permukaan (Moyle dan Chech,2004).2.4 Kebiasaan Makan dan Makanan ikan cupangYusuf et al (2015) menyatakan bahwa pakan alami merupakan makanan yangcocok untuk pertumbuhan benih ikan cupang karena kandungan nutrisi yangseimbang, sesuai dengan bukaan mulut benih dan sistem pencernaannya. Cupangtermasuk ikan bersifat karnivora yang memakan hampir semua binatang kecilyang hidup di air (Sanford, 1995). Sedangkan di tempat-tempat budidaya,beberapa pakan alami yang umumnya diberikan yaitu daphnia, moina dan cacingTubifek. Ikan cupang juga diketahui merupakan salah satu ikan predator jentiknyamuk, dan pengontrol populasinya (Gosh et al, 2004 dan Lima et al, 2010).Mujiman (2001) menjelaskan bahwa secara umum, ikan mempunyai dua poladalam mencari pakan, yaitu aktif mencari pakan pada siang hari (diurnal) danmalam hari (nokturnal). Selanjutnya dijelaskan juga bahwacupang sendiritermasuk tipe diurnal, yaitu aktif mencari pakan mulai dari matahari terbit hinggatenggelam. Hal itu terlihat dari bentuk giginya yang runcing (bergerigi), dan jenispakan yang biasa disantap ikan ini yaitu larva serangga air, jentik nyamuk,ataupun cacing sutera.2.5 Kebutuhan Nutrisi Ikan cupangMenurut Yusuf et al (2014) menyatakan bahwa ikan cupang tidak memilihmilih makanan, ketika lapar pasti akan mamakan makanan apapun yang diberikan.Selanjunya pakan yang diberikan pada organisme harus dapat menunjangpertumbuhan, menghasilkan tenaga, dan menganti sel tubuh yang yang rusak.Untuk itu diperlukan sejumlah Nutrien – nutrien yang digunakan tersebut berupaprotein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Mujiman (2001).Anto (2014) menjelaskan bahwa protein adalah unsur kunci dalampertumbuhan. Semua jenisi kan pemakan tumbuhan, membutuhkan 30% proteinbagi tubuhnya, sedangkan ikan pemakan daging membutuhkan sekitar 40%protein untuk tubuhnya, dan ikan muda membutuhkan lebih banyak protein, yaknisebesar 50% untuk pertumbuhan badannya.6

Menurut Yanti dan Mundriyanto (2003) bahwa makanan yang diberikanharus berkualitas dan mengandung gizinya yang lengkap dan seimbang.Sedangkan ikan secara umumnya hanya membutuhkan lemak sekitar 4-18% darikebutuhan gizinya setiap hari. Sedangkan mineral adalah unsur penting agartulang dan gizi ikan sehat, Mineral yang penting bagi ikan ialah zat besi ketikamasih kecil, mineral lain yang dibutuhkan di antaranya yodium, magnesium,sodium, kalium, tembaga dan seng.Aprianto dan Liviawati (2005) menjelaskan bahwa zat kapur ditemukan padaair yang banyak mengandung mineral, sedangkan fosfor diperoleh dari tumbuhtumbuhan dan hewan. Mineral sangat banyak ditemukan pada makanan yangbersumber dari tanaman dan hewan, Sedangkan Vitamin berbeda dengan mineral,vitamin berguna sebagai katalisator dalam tubuh untuk mendukung penyerapangizi dan mineral. Vitamin yang dibutuhkan oleh ikan di antaranya vitamin A, D3,K, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, (Aprianto dan Liviawati 2005).2.6 Wortel sebagai karotenMenurut Ikawati, (2005) bahwa kandungan karotenoid yang tinggi yangterdapat pada wortel dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna pakan buatanpada ikan yang dapat dijadikan tepung sebagai bahan tambahan dalam pakanbuatan (pelet). Kemudian disebutkan juga bahwa warna orange tua pada wortelmenandakan kandungan β-karoten yang tinggi. β- karoten ini bermanfaat untukkecerahan warna ikan, sebagai contoh, penambahan bahan pewarna alami tepungwortel pada pakan, dapat meningkatkan kecerahan warna pada ikan Mas koki(Carrasius auratus) (Pardosi 2014). Dalam wortel terdapat kandungan β-karotendan α-karoten yang dapat memproduksi warna kuning dan oranye,dan pengunaanbahan pewarna alami tepung wortel tersebutdapat meningkatkan kecerahan warnapada ikan Mas koki (Carrasius auratus) dengan dosis terbaik yang digunakanadalah sebanyak 5% dari dosis yang berbeda (Riki 2014).2.7 PewarnaanMenurut kusuma (2012) bahwa warna menjadi indikator keindahan pada ikanhias, dan semakin cerah warna ikan maka akan semakin menarik dan harga7

jualnya akan semakin tinggi. Dikarnakan warna pada ikan disebabkan oleh adanyasel pigmen atau kromatofor yang terdapat dalam dermis pada sisik, di luarmaupun di bawah sisik.Amin et al, (2012) menjelaskan bahwa hewan akuatik tidak dapat mensintesiskarotenoid dalam tubuhnya dan oleh karena itu harus mendapatkan pigmen inidari pakan, Pemberian pakan yang mengandung suplemen perlu dilakukan agardapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas warna. Perubahan warna pada ikandisebabkan karena adanya stres lingkungan, seperti cahaya matahari, kualitas airdan kandungan pigmen dalam pakan (Sholichin 2012). .Dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas warna ikan, salah satunya dengan memberi pakan yang mengandung sumber karotenoid (Gouveia(2003). karotenoid didalam tubuhmenyebabkan kecerahan pada kulit ikan dibagian luar yang membuat ikan tersebut menjadi menarik, dan indah(Toyomizu2001).2.8 Kualitas AirMinggawati et al (2012) menjelaskan bahwa air merupakan media hidupbagi ikan hias yang hidup perairan dan merupakan faktor yang penting untukdiperhatikan agar dapat memberikan daya dukung untuk kehidupanya. Parameterkualitas air untuk budidaya ikan air tawar meliputi 3 karakteristih yaitukarateristik fisik, kimia serta karakteristik biologi (plankton), Faktor-faktorpenting kualitas air yang perlu diperhatikan diantaranya adalah suhu air, amoniak,oksigen terlarut, pH (Effendi2003).Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting, Apabilasuhu yangterlalu rendah akan rnengurangi imunitas (kekebalan tubuh) ikan, sedangkan suhuyang terlalu tinggi akan mempercepat ikan terkena infeksi bakteri (Effendi2003).Oleh karena itu kisaran suhu airyang optimal untuk usaha budidaya Ikan hiasadalah 28-29 C (Monalisa 2010).Lesmana (2002) menyatakan bahwa kisaran pH ikan hias, dan pada pHsedikit asam sampai netral, yaitu 6,5-7,5di habitat aslinya. Pada pH yangdemikian ikan bisa tumbuh dengan baik dan terhindar dari penyakit. Oksigenmerupakan salah satu faktor pendukung dalam usaha pemeliharaan ikan cupang,8

oksigen kurang dari 3 ppm atau 4 ppm, akan mengganggukehidupan ikan(Daelama, 2001). Amoniak (NH3) juga dapat memperngaruhi kualitas air,dimanatingkat kekeruhan air yang berasal dari ikan itu sendiri dan berupa kotoranmaupun sisa pakan. Kisaran amoniank untuk ikan hias berkisar 0,05mg/L (Sejati,2011).9

III. METODE PENELITIAN3.1 Waktu dan TempatPenelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Basah, Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak Kalimantan Barat. Penelitianini dilakukan pada Bulan Desember– Febuari selama 60 hari. Analisis proksimat diLaboratorium Terpadu, Universitas Muhammadiyah Pontianak Kalimantan Barat.3.2 Alat dan BahanTabel. 3.1. Alat dan BahanNoAlat dan Bahan1Akuarium2Aerator3DO meter,4pH 10Pengukuran warna11Belender12Oven13Plastik pembuat pakan14Timbangan digital15Ayakan/saringan16Kain kasa17Saringan 60 Mesh18Dedak halus19Tepung tapioca20Mineral21Minyak jagung22Vitamin mix23Tepung wortel24Tepung ikan25Tepung kedelai26Ikan cupangKegunaanWadah pemeliharaanPenyuplai oksigenAlat analis kualitas airMenganalisis asam basaWadah pakanDokumentasi fotoMembersihkan kotoranMenangkap ikanMengukur suhuMengukur warnaPenghalusAlat pengeringPencetak pakanMenimbang berat ikanPenghalus pakanMenyaring sisa pakanPengayakanBahan campuran karbohidrat pakanBahan campuran karbohidrat pakanBahan pencampur pakanBahan pencampur pakanBahan pencampur pakanBahan pencampur pakanBahan pencampur pakanBahan pencampur pakanIkan uji penelitian10

3.3 Prosedur Penelitian3.3.1 Unit PercobaanUnit Percobaan yang digunakan berupa akuarium berkapasitas 5 liter dan gelaskap sebagai penyekat ikan satu dan yang lainya, dengan jumlah 15 unit. Siapkan unitpercobaan berisi 5 ekor ikan dalam 1 akuarium. Sebelum akuarium tersebutdigunakan, terlebih dahulu akuarium dicuci, hal tersebut untuk menghindariterjadinya pathogen penyakit seperti bakteri dan jamur. Kemudian dilakukanpengisian air ke dalam akuarium. Air yang digunakan dalam pengujian, terlebihdahulu dilakukan pengendapan air dalam bak. selanjutnya air tersebut dimasukandalam akuarium pengujian yang sudah dilengkapi dengan aerasi.3.3.2 IkanUjiIkan uji yang digunakan adalah benih ikan cupang yang berwarna merah, danberjenis kelamin jantan yang berumur 2 bulan yang diperoleh dari hasil pemijahanpembudidaya ikan hias di rasau jaya. Padat penebaran yang digunakan adalah 5 ekorwadah (Khairuman, 2008).3.3.3 Pembuatan Tepung WortelPembuatan tepung wortel dilakukan adalah sebagai berikut (Slamet, 2011).Wortel yang segar yang telah dikupas kulitnya, dan dipotong dengan ketebalan0,3cm, dikeringkan dalam oven dengan suhu 50 C selama 12 jam, sampai kadar air12%. kemudian dilakukan penghalusan wortel mengunakan belender, dan diteruskanpengayakan mengunakan saringan berukuran 60 mesh.3.3.4 Pakan ujiPakan uji adalah pakan yang diramu sendiri dengan kadar protein 30%,denganenergi 8,5 E/P (Dewi et al 2015). Kemudian sebelum di fomulasikan bahan pakan, dianalisis proksimat dulu untukmempermudah perhitungan formulasinya, denganmenggunakan metode Segi Empat Pearson dan tryan eror. Adapun bahan-bahan yangdigunakan bisa dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut ini:11

Tabel 3.2. Formulasi

Ikan hias merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar maupun laut yang mempunyai bentuk atau warna tubuh menarik dan indah. Salah satu jenis ikan hias dengan keunikan tersendiri dibandingkan ikan hias lainnya adalah ikan cupang ( Bett

Related Documents:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ikan lele Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup popular di masyarakat. Ikan ini berasal dari benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar.

Ikan yang digunakan adalah ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mas (cyprinus carpio) dan ikan lele (clarias sp.). ketiga ikan tersebut diberikan perlakuan berupa pemberian cahaya lampu dan gelombang bunyi selama 10 menit. Ikan diamati berdasarkan 3 bagian yaitu ikan mendekat

Seorang peternak ikan hias memiliki 20 kolam untuk memelihara ikan koki dan ikan koi. Setiap kolam dapat menampung ikan koki saja sebanyak 24 ekor, atau ikan koi saja sebanyak 36 ekor. Jumlah ikan yang dir

Budidaya ikan di air tawar pada awal tahun 1900 mulai dikenal di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas (Cyprinus carpio L). Secara pasti sulit diketahui kapan budidaya ikan secara intensif dimulai, namun kemajuan yang pesat di Indonesia baru terjadi dalam beberapa puluh tahun terakhir. Pada tahun 1970-an telah diperkenalkan teknologi baru budidaya ikan di .

Ikan hias diskus (Symphysodon discus) memiliki gerak-gerik yang anggun dan menjadikan ikan ini sebagai “Raja Ikan Akuarium”, sebutan diskus bagi ikan ini meng-acu pada bentuk tubuhnya yang menyerupai lempengan piring (disk) yang berdiri tegak. Ikan

SNI 8228.3:2015, Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) Bagian 3: Ikan hias 4. SNI 8228.4:2015, Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) Bagian 4: Ikan air tawar 5. SNI 8228.5:2015, Cara budidaya ikan yang baik (CBIB) Bagian 5: Ikan laut di kara

BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR Falih Ikhsan JurusanBudidayaPerairan, FakultasIlmuKelautan dan Perikanan, UniversitasMaritim Raja Ali Haji. ABSTRAK Protein sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup terutama manusia. Salah satu sumber protein yang mudah didapat adalah ikan. Sebagai bahan pangan,ikan merupakan sumber protein,lemak,vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Ikan dapat digolongkan .

3 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.01. 4 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.03. 5 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.05. 6 Annual Book of ASTM Standards, Vol 03.01. 7 Annual Book of ASTM Standards, Vol 03.03. 8 Available from Manufacturers’ Standardization Society of the Valve and Fittings Industry, 1815 N. Fort Myer Drive, Arlington, VA 22209. 9 Available from American Society of .