KIMIA ANALISA - Program Studi Teknik Kimia

2y ago
46 Views
2 Downloads
1.27 MB
37 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Giovanna Wyche
Transcription

PENUNTUN PRAKTIKUMKIMIA ANALISALABORATORIUM KIMIA ANALISADEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2020

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkatrahmat dan karunia-Nya, Penuntun Praktikum Kimia Analisa untuk Program S1dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan pembuatan Buku penuntun ini adalah sebagaipanduan dalam pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Kimia Analisa DepartemenTekniki Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.Penuntun praktikum ini berisi tata cara praktikum dan teori singkat. Denganadanya buku penuntun ini diharapkan kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baikdan memenuhi Standard Operational Procedure (SOP) Laboratorium Kimia Analisayang telah ditetapkan oleh Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.Kritik dan saran demi kesempurnaan penuntun ini sangat diharapkan danpenyusun berharap penuntun praktikum ni dapat dipahami dengan mudah danbermanfaat.Medan,Kepala Laboratorium Kimia AnalisaDr. Ir. Fatimah, MTNIP. 196406171994032001i

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . iDAFTAR ISI . iiATURAN DAN PENGENALAN LABORATORIUM KIMI ANALISA . 1Ketentuan Umum – Pelaksanaan Praktik . 1Buku Penuntun Praktikum & Laporan . 2Aturan Keselamatan. 3MODUL I GRAVIMETRI. 10I.1 Tujuan Percobaan . 10I.2 Tinjauan Pustaka . 10I.3 Metodologi Percobaan . 12I.3.1 Bahan Percobaan . 12I.3.2 Peralatan Percobaan . 13I.3.3 Rangkaian Peralatan . 13I.3.4 Prosedur Percobaan . 14MODUL II PENENTUAN ASAM ASETAT DENGAN TITRASI ASIDIALKALIMETRI . 16II.1 Tujuan Percobaan . 16II.2 Landasan Teori . 16II.3 Metodologi Percobaan . 18II.3.1 Bahan Percobaan . 18II.3.2 Peralatan Percobaan . 18II.3.3 Prosedur Percobaan . 19II.3.3.1 Penyiapan Larutan NaOH 0,1 N . 19II.3.3.2 Standarisasi Larutan NaOH 0,1 N . 19II.3.3.3 Menentukan Kadar Asam Asetat dalam Cuka . 19MODUL III PENENTUAN KADAR Fe DENGAN CARAPERMANGANOMETRI . 22III.1 Tujuan Percobaan . 22III.2 Landasan Teori . 22III.2.1 Pengertian Permanganometri . 22III.2.2 Prinsip Titrasi Permanganometri . 22ii

III.2.3 Reaksi – reaksi Kimia dalam Permanganometri. 23III.3 Metodologi Percobaan . 23III.3.1 Bahan Percobaan . 23III.4 Prosedur Percobaan . 24III.4.1 Penyiapan Larutan KMnO4 . 24III.4.2 Standarisasi Larutan KMnO4 . 24III.4.3 Penentuan Kadar Fe . 24iii

ATURAN & PENGENALAN LABORATORIUM KIMIAANALISALaboratorium Kimia Analisa merupakan salah satu laboratorium yang ada diTeknik Kimia, Universitas Sumatera Utara dan merupakan bagian dan praktikumMata Kuliah Kimia Analisa, Instrumentasi Analitik, dan Kimia Dasar. Akurasi,ketelitian data, dan kedisiplinan praktikum adalah komitmen dan upaya dari setiappengguna laboratorium.Kegiatan praktikum dilaksanakan setiap hari rabu, sabtu, dan minggu dalamtiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 7 orangasisten laboratorium yang mengawas dan memastikan kegiatan praktikum dilaboratorium berjalan dengan baik.Ketentuan Umum – Pelaksanaan PraktikumPeriode praktikum Kimia Dasar: Pagi dimulai tepat jam 08.00 s/d 12.00 Sore dimulai jam 13.00 s/d 17.00.Laboratorium Kimia Analisa berada di Gedung J14Tata Tertib: Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, praktikan dipersilakan masukmelalui pintu depan Laboratorium Kimia Analisa dengan tertib, tidak bolehmemakai sandal, tidak memakai kaos oblong dan harus sudah langsungmemakai jas laboratorium, dan perlengkapan perlindungan pribadi(masker dan sarung tangan) dan membawa kartu presensi. Tanda tangani daftar hadir yang telah disediakan. apmahasiswa/praktikan akan bekerja sendiri-sendiri di bawah pengawasan asisten. Sebelum memulai praktikum, siapkan dan periksalah peralatan dan bahan yangakan digunakan. Mintalah izin asisten pada saat menyiapkan peralatan dan bahanyang akan digunakan. Pastikan praktikan mengisi lembar peminjaman alat dan1

bahan. Jika sudah sesuai, mintalah persetujuan peminjaman alat dan bahan dariasisten. Laksanakan praktikum dengan cermat dan disiplin. Aspek yang dinilai dari pelaksanaan percobaan antara lain adalah: kesiapan,keterampilan, jawaban atas pertanyaan/diskusi yang diberikan oleh asisten,kerapian dan pengaturan tempat kerja, kemampuan bekerja mandiri,kebenaran/kejujuran dalam pencatatan data, ketaatan pada instruksi atauperaturan, penguasaan materi praktikum dan kemampuan kerja. Hasilpengamatan segera dicatat dalam le,bar pengamatan. Data lain dapat ditanyakankepada asisten atau pemimpin praktikum. Setelah selesai bekerja, cucilah peralatan praktikum masing-masing dan akandiperiksa oleh asisten Laboratorium. Asisten akan mencatat kekurangan atau pemecahan alat, disaksikan nya.Janganmeninggalkan Laboratorium sebelum petugas/laboran membubuhkan tandatangan pada daftar inventaris alat Anda. Tanda tangani daftar hadir (selesai praktikum) sebelum meninggalkanLaboratorium.CATATAN: Untuk percobaan tertentu, akan diminta dibuatkan LAPORANpraktikum. Selain bekerja secara individu, praktikan juga dilatih bekerja secarakelompok. Dalam keadaan seperti ini, tanggung jawab keberhasilan percobaanditanggung bersama. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan bersama,misalnya buret atau peralatan lainnya. Apabila ada kerusakan atau hilang harusditanggung bersama. SELAMAT BEKERJA !Aturan KeselamatanAturan Umum Sebelum bekerja di laboratorium, persiapkan dengan betul-betul mengenaiperaturan di laboratorium dan menguasai materi praktikum dengan sebaikbaiknya, mulai dari tujuan, konsep dasar, prosedur dan teknik-teknik pengerjaanyang akan dilakukan.2

Jangan bekerja sendirian di laboratorium, untuk praktikum kimia dasar harusdisertai asisten atau instruktur laboratorium, sesuai dengan jadwal yangdiberikan. Di dalam ruangan laboratorium, tidak diperbolehkan: merokok, makan danminum. Diharuskan memakai baju yang rapi (bukan kaos oblong), memakai jaslaboratorium lengan panjang yang memenuhi syarat, memakai sepatutertutup (bukan sandal). Hal ini demi keselamatan dan kesehatan kerja andasendiri. Selalu dipelihara kebersihan meja kerja dan sekitarnya. Buanglah sampah padatempatnya! Jika membuang zat cair pekat, dituangkan ke bak cuci sambil diguyur air yangbanyak. Hati-hati dengan Asam pekat, ada caranya sendiri. Zat padat dan logam-logam buang ke wadah yang tersedia (jangan dibuang kebak pencuci). Larutan yang mengandung logam berat (seperti: Pb, Cd, Cu, Cr, Hg, Ag, As,Zn, Ni) harus dibuang ke wadah/botol tersendiri yang sudah disediakan.Jangan sekali-kali dibuang ke bak pencuci! Apabila bekerja dengan gas-gas atau zat berasap/pekat, bekerjalah menggunakanmasker gas jangan sampai terhirup gas-gas beracun. Jangan sekali-kalimeninggalkan percobaan yang sedang berjalan, tunggu sampai prosesnyaberhenti. Laboratorium Kimia Analisa adalah tempat yang khusus serius untuk belajar danbekerja. Dilarang ngobrol, bercanda atau main-main dengan teman, dan keluarmasuk Laboratorium tanpa izin. Janganlah membuang-buang waktu percuma. Bekerjalah yang tekun, percaya diri dan jangan ragu-ragu. Catatlah setiapkejadian dan pengamatan percobaan dengan teliti dan cermat, sebab salah satukegiatan terpenting dalam praktikum adalah pengamatan dan pengumpulan data.Jangan ragu untuk bertanya kepada asisten, dan jawablah setiap pertanyaan yangdiajukan asisten dengan sopan, singkat, dan jelas.3

Penanggulangan kecelakaan/kebakaran Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diharapkan. Akan tetapi laboratoriumadalah tempat yang banyak bahayanya, baik bahaya keracunan maupunkebakaran. Kalau terjadi kecelakaan atau kebakaran, yang pertama dan utamaharus dilakukan adalah: JANGAN PANIK! Apabila kulit anda terkena zat kimia, agar secepatnya dicuci dengan air krandan menggunakan sabun cuci. Jika yang kena adalah mata atau muka, semprotlangsung dengan air kran di atas bak cuci. Jangan sekali-kali digosok dengantangan, apa lagi sebelum cuci tangan. Secepatnya hubungi petugas/asisten untukminta pengobatan darurat. Apabila anggota badan yang terkena, apa lagi jumlahnya banyak, gunakan airkran yang besar, segera lepas baju laboratorium atau penutup lain di bagian yangkena zat. Segera lapor ke petugas untuk mendapat pengobatan selanjutnya. Bila terjadi kebakaran di atas meja kerja, misalnya larutan dalam gelas kimia,pertama-tama jangan panik, jangan coba memadamkan sendiri apa lagimembanting gelas yang terbakar. Menjauhlah dari meja, segera laporkan ke petugas/asisten. Bila tidak ada yangmenolong, tutup gelas yang terbakar dengan lap basah atau keset basah,biarkan mati sendiri atau disemprot dengan alat pemadam kebakaran yang ada. Bila tangan atau kulit terbakar (jumlah kecil), taruh air es di sekitar yangterbakar, lalu obati dengan obat analgesik misalnya salep atau larutan rivanol.Mintalah pada petugas/asisten.Zat Kimia & Pereaksi Zat kimia dan pereaksi yang diperlukan untuk Praktikum Kimia Dasar ini padaumumnya sudah disediakan. Setiap praktikan WAJIB memelihara kebersihan meja zat ini, dan paling utamaadalah menjaga pereaksi-pereaksi jangan sampai rusak atau terkontaminasiakibat kecerobohan pengambilan. Setiap botol zat dan pereaksi, ada labelnya yang jelas berisi nama, rumus kimiadan konsentrasi atau identitas lain. Bacalah dengan teliti sebelum Andamenggunakannya. Tidak diperbolehkan menukar tutup botol.4

Peralatan Dasar Laboratorium KimiaPeralatan laboratorium sederhana yang biasa digunakan di Laboratorium KimiaAnalisa, umumnya terdiri dari peralatan gelas yang sering digunakan dan sangatdiperlukan sebagai sarana dan alat bantu untuk melakukan percobaan (sederhana).Beberapa peralatan yang umum dipakai di laboratorium adalah: Gelas kimia (beaker glass), berbagai ukuran yang ditulis di bagian luar, ukuranini sesuai dengan kapasitas penampungannya. Digunakan untuk menampungcairan atau larutan, juga memanaskan nya, terbuat dari gelas bahan kuatpemanasan misalnya Pyrex. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask), seperti halnya gelas kimia, karenaberbentuk labu erlenmeyer ini bisa digunakan untuk mengaduk cairan melaluipengocokan, Gelas ukur (graduated cylinder), untuk mengukur volume cairan yang terdapatdi dalamnya (berukuran), juga terdiri dari berbagai macam ukuran/kapasitas. Pipet(pipette), untuk mengukur volume cairan yang kita ambil atau perlukan. Tabung reaksi (Test Tube), terbuat dari gelas, berbagai macam ukuran yangmenunjukkan kapasitasnya, digunakan untuk melakukan reaksi kimia dalamjumlah sedikit. Corong(funnel), terbuat dari gelas atau porselen, digunakan untuk menyaringsecara gravitasi, ada corong tangkai panjang dan pendek. Spatula, dengan berbagai ukuran, terbuat dari besi dan gelas, gunanya untukmengambil zat padat. Batang pengaduk, terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk larutan dalamlabu.CATATAN: Anda harus tahu kegunaannya dan tepat cara menggunakannya!5

Peralatan Umum Laboratorium KimiaGambar 1. Peralatan Umum Laboratorium Kimia6

Gambar 2. Peralatan Umum Laboratorium Kimia7

Buku Penuntun Praktikum & Laporan Setiap praktikan wajib mempunyai buku penuntun praktikum sendiri. Simpanlahbuku penuntun di atas meja kerja tetapi cukup aman, jangan sampai tersiram zatatau rusak. Buku penuntun praktikum, terdiri dari: tata tertib, aturan kerja dan keselamatan,format lembar-lembar persiapan (dapat dilihat dilampiran), modul percobaan 1s/d 3, lembar pengamatan modul 1 s/d 3. Setiap laporan praktikum terdiri dari: Judul percobaan, pendahuluan, bahan danperalatan, prosedur percobaan, hasil dan pembahasan,kesimpulan dan saran,sertalampiran. Format laporan dapat dilihat pada lampiran.8

MODUL IGravimetri9

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS SUMATERA UTARALEMBAR BUKTI RESPONSINo. DokumenEdisiRevisiBerlaku EfektifHalaman:::::FM-GKM-FT-TK- 024-01030412 Desember 20071/1LABORATORIUM KIMIA ANALISAMATA KULIAHMODUL PRAKTIKUMKELOMPOKNAMA/NIM: KIMIA ANALISA: .: .:1. .2. .3. .HARI/TGL. PRAKTIKUM : .Medan, . 2020Dosen Pembimbing( .)Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera UtaraDilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilikdokumen ini.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS SUMATERA UTARALEMBAR BUKTI RESPONSINo. DokumenEdisiRevisiBerlaku EfektifHalaman:::::FM-GKM-FT-TK- 024-02030412 Desember 20071/1LABORATORIUM KIMIA ANALISAMATA KULIAHMODUL PRAKTIKUMKELOMPOKNAMA/NIM: KIMIA ANALISA: .: .:1. .2. .3. .HARI/TGL. PRAKTIKUM : .Medan, . 2020Asisten(.)Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera UtaraDilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilikdokumen ini.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS SUMATERA UTARALEMBAR PENUGASANNo. DokumenEdisiRevisiBerlaku EfektifHalaman:::::FM-GKM-FT-TK- 024-03030412 Desember 20071/1LABORATORIUM KIMIA ANALISAMATA KULIAHMODUL PRAKTIKUMKELOMPOKNAMA/NIM: KIMIA ANALISA: .: .:1. .2. .3. .HARI/TGL. PRAKTIKUM : .Medan, . 2020Asisten(.)Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera UtaraDilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilikdokumen ini.

MODUL IGRAVIMETRII.1TUJUAN PERCOBAANMenetukan kadar perak (Ag ) yang di peroleh dari penimbangan endapankering dalam bentuk melarutkan sampel perak klorida (AgCl).I.2TINJAUAN PUSTAKAAnalisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif denganpenimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yangingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampelkemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalahdengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan darihubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massamolekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahuikadar suatu zat. Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyaksuatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut,yang sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecilatau sebagian besar sampel yang di analisis. Pengertian lain dari analisa kuantitatifadalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar senyawa kimia dalamsuatu bahan atau campuran bahan.Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat asamatau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalamkeadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Gravimetri menggambarkansekumpulan metode kuantitatif untuk penentuan sampel atau bahan berdasarkan beratendapannya. Kebanyakan, endapan kering yang dikumpulkan dipertimbangkandengan keseimbangan analisis. Ketika dilakukan dengan tepat dan hati-hati, terutamadalam proses penimbangan, metode gravimetri dapat memberikan analisis yang tepatdan akan menghasilkan persen ralat yang kecil. Selain itu juga tidak memerlukanbiaya peralatan yang mahal.10

Dimetilglioksima (DMG) adalah salah satu reagen yang paling seringdigunakan dalam penentuan nikel, khususnya pada determinasi dari logam secaragravimetri, yang merupakan metode klasik analisis. Zat padat tidak berwarna iniialah turunan dioksim dari diketon diasetil. Dimetilglioksim dapat dibuat daributanon pertama melalui reaksi dengan etil nitrit lalu dengan Natrium hidroksilaminmonosulfonat. Dimetilglioksim digunakan sebagai zat pengkhelat (chelating agent)dalam analisis gravimetrik nikel.Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan denganbeberapa metode gravimetri, seperti:1)Metode ElektrogravimetrikMetode yang berdasarkan atas penapisan zat pada sebuah elektroda melaluiproses elektrolisa. Berat lapisan yang merupakan komponen zat uji yang ditetapkanadalah selisih dari penimbangan elektroda (kering) sebelum dan sesudah elektrolisa.2)Metode EvolusiMetode ini dengan mereaksikan bahan sehingga menimbulkan gas, yang manacaranya dapat berupa pemanasan bahan tersebut maupun mereaksikan denganpereaksi. Pada umumnya yang dicari ialah banyaknya gas yang terjadi.3)Metode PengendapanMetode ini didasarkan pada pelarutan zat uji yang telah ditimbang denganpereaksi sehingga menghasilkan endapan yang akan dipisahkan dengan penyaringan,lalu dimurnikan dengan pencucian, dilanjutkan dengan pemanasan (pengeringan) danterakhir penimbangan bobot tetap.4)Metode PenguapanMetode ini seperti pengendapan hanya yang membedakan komponen dari zatuji disari dengan pelarut spesifik. Sari yang diperoleh kemudian diuapkan hinggabobot tetap.Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan analisis gravimetri adalah :a)Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisaanalit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapatdiabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.b)Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan(dengan penyaringan).11

c)Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu(dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni ataudapat dimurnikan lebih lanjut.Gravimetri memiliki beberapa tahapan dalam menganalisa, yaitu:1.Memilih pelarut sampel. Pelarut yang dipilih haruslah sesuai sifatnya dengansampel yang akan dilarutkan, Misalnya: HCl, H2SO4 dan HNO3 digunakanuntuk melarutkan sampel dari logam-logam.2.Pengendapan analit. Pengendapan analit dilakukan dengan memisahkan analitdari larutan yang mengandungnya dengan membuat kelarutan analit semakinkecil dan pengendapan ini dilakukan dengan sempurna.3.Pengeringan endapan. Pengeringan yang dilakukan dengan panas yangdisesuaikan dengan analitnya dan dilakukan dengan sempurna. Disini kitamenentukan apakah analit dibuat dalam bentuk oksida atau biasa pada karbondinamakan pengabuan.4.Menimbang endapan. Zat yang ditimbang haruslah memiliki rumus molekulyang jelas. Biasanya reagen R ditambahkan secara berlebih untuk menekankelarutan endapan.5.Perhitungan. Dalam prosedur gravimetri, suatu endapan ditimbang, dan darinilai yang diperoleh, berat dari analit dalam sampel dikalkulasikan denganfaktor gravimetri (FG). FG merupakan perbandingan antara berat molekul zatdengan berat molekul sampel.I.3 METODOLOGI PERCOBAANI.3.1 BAHAN PERCOBAAN1.Aquadest (H2O)2.Asam Klorida (HCl) 1 N3.Perak Nitrat (AgNO3)I.3.2 PERALATAN PERCOBAAN4.Batang Pengaduk5.Beaker Glass6.Bunsen7.Kaki Tiga8.Kasa9.Cawan Porselen9.10.11.12.13.14.12Gelas UkurKertas SaringNeraca DigitalPenjepit TabungPipet TetesTermometer

10.11.Corong GelasErlenmeyerI.3.3 Rangkaian Peralatan162345Gambar 1.1 Rangkaian Peralatan Pembentukan EndapanKeterangan gambar :1. Batang Pengaduk2. Beaker Glass3. Kasa4. Kaki Tiga5. Bunsen6. Termometer123Gambar 1.2 Rangkaian Peralatan PengeringanKeterangan gambar :1.Penjepit2.Cawan Porselen3.Bunsen13

I.3.4 PROSEDUR PERCOBAAN1.Sampel ditimbang sebanyak 1 gram dengan menggunakan neraca digital dandimasukkan kedalam beaker glass.2.Sampel yang di dalam beaker glass ditambahkan aquadest sebanyak 10 ml.3.Ditambahkan 5 ml asam klorida 1 N setetes demi setetes.4.Didiamkan endapan 5 menit hingga terbentuk endapan yang sempurna.5.Larutan diangkat kemudian disaring menggunakan kertas saring.6.Endapan yang tersaring dicuci dengan aquadest sebanyak satu kali pencucian.7.Endapan didiamkan di dalam cawan porselen dikeringkan diatas kompor listriklalu ditimbang dengan interval waktu 6 menit hingga di peroleh berat konstan.8.Cawan didinginkan didalam desikator lebih kurang dua menit lalu ditimbang.9.Ulangi prosedur 6-7 hingga diperoleh berat konstan.10.Dihitung persentasi nikel dengan persamaan (1.1) :% πΎπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘π‘–π‘˜π‘’π‘™ π΅π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ πΈπ‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘₯ πΉπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ οΏ½οΏ½π‘Žπ‘‘ π‘†π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™14π‘₯ 10(1.1)

MODUL IITitrasi Asidi-Alkalimetri15

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS SUMATERA UTARALEMBAR BUKTI RESPONSINo. DokumenEdisiRevisiBerlaku EfektifHalaman:::::FM-GKM-FT-TK- 024-01030412 Desember 20071/1LABORATORIUM KIMIA ANALISAMATA KULIAHMODUL PRAKTIKUMKELOMPOKNAMA/NIM: KIMIA ANALISA: .: .:1. .2. .3. .HARI/TGL. PRAKTIKUM : .Medan, . 2020Dosen Pembimbing( .)Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera UtaraDilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilikdokumen ini.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS SUMATERA UTARALEMBAR BUKTI RESPONSINo. DokumenEdisiRevisiBerlaku EfektifHalaman:::::FM-GKM-FT-TK- 024-02030412 Desember 20071/1LABORATORIUM KIMIA ANALISAMATA KULIAHMODUL PRAKTIKUMKELOMPOKNAMA/NIM: KIMIA ANALISA: .: .:1. .2. .3. .HARI/TGL. PRAKTIKUM : .Medan, . 2020Asisten(.)Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera UtaraDilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilikdokumen ini.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS SUMATERA UTARALEMBAR PENUGASANNo. DokumenEdisiRevisiBerlaku EfektifHalaman:::::FM-GKM-FT-TK- 024-03030412 Desember 20071/1LABORATORIUM KIMIA ANALISAMATA KULIAHMODUL PRAKTIKUMKELOMPOKNAMA/NIM: KIMIA ANALISA: .: .:1. .2. .3. .HARI/TGL. PRAKTIKUM : .Medan, . 2020Asisten(.)Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera UtaraDilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilikdokumen ini.

MODUL IIPENENTUAN ASAM ASETATDENGAN TITRASI ASIDI-ALKALIMETRIII.1 TUJUAN PERCOBAANMempelajari titrasi asidi – alkalimetri, dalam penentuan kadar Asam AsetatII.2 LANDASAN TEORIAsam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam, memerahkan lakmus birudan menetralkan basa. Sedangkan basa adalah suatu zat yang larutannya berasa pahitdan terasa licin, membirukan kertas lakmus merah, dan menetralkan asam.Ada beberapa konsep asam-basa yang pernah ditemukan oleh para ahli yaitukonsep asam-basa menurut Arrhensius dan konsep asam-basa menurut BrostedLowry. Asam-basa menurut Arrhenius antara lain :Teori yang dikemukakan oleh Arrhensius antara lain :Asam dinyatakan sebagai senyawa yang dapat memberikan ion Hidrogen (H ) biladilarutkan dalam air.Basa merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan ion Hidroksi (OH ) biladilarutkan dalam air.Tiga yang pertama dalam tiap kelompok bersifat sangat atau seluruhnyaterionkan dalam larutan air dan dikelompokkan sebagai asam kuat ataupun basa kuat.Di pihak lain, asam asetat dan ammonia hanya sedikit terionkan dalam larutan airdan karenanya dikelompokkan masing-masing sebagain asam bila dihadapkan padabasa. Zat seperti itu disebut senyawa amfotir atau zat amofotir. Asam-basa menurut Bronsted dan LowryMenurut Bronsted asam adalah suatu spesi yang bias memberikan protonnyaatau kelebihan proton sedangkan basa adalah spesi yang bias menerima proton. Teoriasam-basa dari Arrhensius banyak digunakan orang karena kesederhanaanya. Tetapiteori tersebut memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat menjelaskan asam-basasenyawa organik dalam larutan senyawa-senyawa yang dapat dijelaskan adalahsenyawa-senyawa yang memiliki jenis rumus kimia HX untuk asam dan LOH untuk16

basa. Teori ini tidak dapat menjelaskan kenyataan bahwa CO2 dalam air bersifatasam atau NH3 dalam air bersifat basa. Pada larutan ammonia sebagai pelarut. Biasmembentuk NH4 sebagai asam dan dapat berbentuk NH2- sebagai basa. Pada teoriini ion H dan ion OH- mempunyai peranan penting dalam penentuan sifat asam danbasa dan hanya air sebagai pelarutnya. Fakta menunjukkan bahwa HClO4 bersifatasam dalam pelarut air. Asam ini juga menunjukkan sifat asamnya dalam pelarutbukan air, misalnya pelarut asam cuka glasial dan pelarut ammonia cair. Dari faktafakta itulah dapat diperkirakan bahwa ion H yang mempunyai peranan yangistimewa dalam menentukan sifat asam.Titrasi asam-basa sering disebut asidimetri-alkalimetri. Kata metri berasal daribahasa yunani yang berarti ilmu, proses atau seni mengukur. Jadi asidimetri dapatdiartikan penentuan kadar suatu asam dalam larutan dan alkalimetri dapat diartikanpenetuan kadar suatu basa dalam suatu larutan. Asidimetri-alkalimetri menyangkuttitrasi asam dan basa diantaranya:1.Asam kuat-basa kuat2.Asam kuat-basa lemah3.Asam lemah-basa kuat4.Asam kuat garam dari asam lemah5.Basa kuat-garam dari basa lemahMengingat kembali bahwa perhitungan kualitas zat dalam titrasi didasarkanpada jumlah pereaksi yang tepat saling menghabiskan dengan zat tersebut, sehinggaberlaku :Jumlah ekivalen analat Jumlah ekivalen pereaksiAtau(V x N)analit (V x N)pereaksiMaka jumlah pereaksi harus diketahui dengan teliti sekali, sebagai berat gramataupun sebagai larutan dengan konsentrasi dan volume. Larutan yang diketahuidengan tepat konsentrasinya dan dipakai sebagai pereaksi dalam ar ini disebut larutanbaku.Telah berulang kali dikemukakan bahwa larutan NaOH dipakai untuk titrasiasam, tetapi NaOH tidak dapat diperoleh dalam keadaan sangat murni. Karena itu17

konsentrasi tepatnya tidak dapat dihitung dari berat NaOH yang ditimbang danvolume larutan yang dibuat, walaupun kedua-duanya dilakukan cermat.Larutan NaOH ini harus distandarisasikan atau dibekukan yakni ditentukankonsentrasinya yang setepatnya atau sebenarnya. Cara yang mudah untukstandarisasi ialah dengan titrasi, misalnya larutan NaOH itu dipakai sebagai titranuntuk menitrasi s

Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara dan merupakan bagian dan praktikum Mata Kuliah Kimia Analisa, Instrumentasi Analitik, dan Kimia Dasar. Akurasi, ketelitian data, dan kedisiplinan praktikum adalah komitmen dan upaya dari setiap pengguna laboratorium. Kegiatan praktikum d

Related Documents:

S2 TEKNIK KIMIA STRUKTUR KURIKULUM S2 TEKNIK KIMIA Teknik Kimia Reguler asal S1 Teknik Kimia - Chemical Engineering (Regular) Based on Chemical Engineering Undergraduate Program KODE MATA AJARAN SUBJECT CREDIT CODE Semester 1 Term 2 ENCE801001 Pemodelan Tekn

SISTEM KURIKULUM 14 3. STRUKTUR KURIKULUM 17 4. MATA KULIAH 22 . 1 1. PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 1.1. DESKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA Pendirian program studi di Universitas Pertamina didasarkan pada kebutuhan pasar, . S1 Teknik Kimia UGM S2 Korea

jurusan teknik kimia fakultas teknik oleh: denanda putri pratami d 500 150 154 program studi teknik kimia fakultas teknik universitas muhammadiyah surakarta 2019. halaman persetujuan pengaruh waktu pemasakan dan konsentrasi so

Visi program studi β€œMenjadikan Program Studi Magister Teknik Kimia Universitas Sriwijaya terkemuka berbasis riset yang unggul dalam memiliki, menguasai, dan mengembangkan keahlian di bidang Teknik Kimia pada tahun 2025.” Visi PSMTK FT Unsri ini dirumuskan selaras dengan visi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, maka kompetensi yang diharapkan adalah sesuai dengan kompetensi yang ada dalam ABET . Secara khusus, Program Studi S1 Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER KIMIA ITS . 10 Buku Panduan Akademik Departemen Kimia ITS III. Susunan Organisasi dan Daftar . Teknik Kimia S2 Universitas Airlangga Kimia Farmasi S3 Universitas Airlangga Kimia 3 Dra. Ratna Ediati, M. S., Ph. D S1 Institut Teknologi Bandung Kimia

perubahan bentuk menjadi Sekolah Tinggi Teknik Kimia Surakarta dengan SK MENDIKBUD RI, Nomor: 103/D/O/1994, tanggal 19 Desember 1994 dengan Program Studi S1 Teknik Kimia, S1 Farmasi, D-III Analis Kimia, D-III Teknik Kimia Pangan dan D-III T

defines adventure tourism as a trip that includes at least two of the following three elements: physical activity, natural environment and cultural immersion. It’s wild and it’s mild The survey also asked respondents to define the most adventurous activity undertaken on holiday. For some people, simply going overseas was their greatest adventure whilst others mentioned camping in the .