KAJIAN ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN BERKHASIAT OBAT

2y ago
103 Views
2 Downloads
5.27 MB
101 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Orellana
Transcription

KAJIAN ETNOFARMAKOLOGITANAMAN BERKHASIAT OBAT OLEH PENYEHATTRADISIONAL SUKU HAMAP DI DESA WOLWALKABUPATEN ALORKARYA TULIS ILMIAHOleh :Miftahul JannahPO.530333214647Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalammenyelesaikan program pendidikan Ahli Madya FarmasiKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANGPROGRAM STUDI FARMASIKUPANG2018

ii

iii

iv

KATA PENGANTARPuji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT karena atasanugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusunKarya Tulis Ilmiah dengan judul Kajian Etnofarmakologi Tanaman BerkhasiatObat Oleh Penyehat Tradisional Suku Hamap Di Desa Wolwal KabupatenAlor.Tujuan dari penelitian ini yakni untuk memberikan informasi kepadamasyarakat tentang khasiat dari tanaman obat tradisional.Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari dukunganberbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Ibu R. H. Kristina, SKM., M.Kes Selaku Direktur Politeknik KesehatanKementerian Kesehatan Kupang.2. Bapak Drs. Jefrin sambara, Apt., M.Si selaku Direktur PoliteknikKesehatan Kementrian Kesehatan Kupang periode 2014-2018.3. Ibu Dra. Elisma, Apt., M.Si selaku Ketua Prodi Farmasi PoliteknikKesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.4. Ibu Dra. Fatmawati Blegur, Apt., M.Si selaku pembimbing sekaliguspenguji III yang telah senantiasa membimbing dan mengarahkan penulisdalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.5. Ibu Maria Hilaria., S.Si.,S.Farm.,Apt.,M.Si selaku penguji I yang telahmembantu dan memberi masukan dalam penyempurnaan Karya TulisIlmiah ini.v

6. Ibu Priska E. Tenda, S.F.,Apt.,M.Sc selaku penguji II yang telahmembantu dan memberi masukan dalam penyempurnaan Karya TulisIlmiah ini.7. Ibu Florentina L. Lamanele, SE, yang selalu memberikan dukungankepada penulis selama masa kuliah sampai pada penyusunan tugas akhirini.8. Para Dosen Prodi Farmasi yang telah memberikan saran dan dukungankepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.9. Orang tuaku tercinta bapak Kamran umar, mama Jamila zau yang selalumemberikan dukungan kepada penulis selama masa kuliah sampai padapenyusunan tugasakhir ini.10. Paman Ali Lingge, bibi Fatimah Mahben dan bibi Sarina Lautu yangselalu memberikan dukungan kepada penulis selama masa kuliah sampaipada penyusunan tugas akhir ini.11. Nene Fia, mama Nani, mama Naf, dan adik tersayang Maftuh IkhwanUmar serta seluruh keluarga yang tak henti-hentinya memberikan doa danmotivasi kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.12. Teman-teman terbaik ema, esse, narty, ka’ weni, ka’ afrita, yuni, eda,nelci, nurdin, singkatnya teman-teman seperjuangan reguler A angkatan15 dan adik-adik angkatan 16 yang selalu memberikan dukungan dan doa.13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian danKarya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.vi

Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian. Akhirnya dengan segalakerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik materimaupun cakupan pembahasan dalam penulisan karya Tulis Ilmiah ini. Olehkarena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihaksangat penulis harapkan guna meyempurnakan penulisan selanjutnya.Kupang,Juli 2018Penulisvii

INTISARIKajian etnofarmakologi merupakan kajian tentang pemanfaatan tumbuhan olehetnik tertentu yang digunakan dalam pengobatan. Suku yang dikaji dalampenelitian ini adalah suku Hamap. Suku Hamap adalah salah satu suku yangberada di desaWolwal kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, ProvinsiNusa Tenggara Timur. Desa Wolwal merupakan salah satu desa yang memilikiketerbatsan dalam pelayanan kesehatan, karena desa ini hanya memiliki satupuskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian etnofarmakologiSuku Hamap terhadap pengobatan tradisional. Jenis penelitian ini adalahdeskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode snowball samplingyaitu teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terusmembesar ibarat bola salju. Tenik pengumpulan data dengan teknik wawancaramenggunakan Bahasa Indonesia dalam bentuk paduan pertanyaan terbuka. Hasilpenelitian menunjukan bahwa jenis tanaman yang digunakan oleh penyehattradisional Suku Hamap dalam melakukan pengobatan terhadap berbagai penyakitterdiri dari herba, pohon, perdu, rumput, dan liana. Jenis tanaman yang palingbanyak digunakan adalah pohon yaitu sebanyak 13 tanaman, bagian tanaman yangpaling banyak digunakan adalah daun sebanyak 16 tanaman, cara pengolahanyang paling banyak adalah dengan cara direbus sebanyak 13 ramuan, carapengambilan tanaman yang paling sering dilakukan adalah dengan cara diambilpada waktu kapan saja dan menggunakan ritual khusus. Terdapat 8 tanaman yangbelum teridentifikasi.Kata Kunci : Kajian Etnofarmakologi, Tumbuhan Obat, PenyehatTradisional, Suku Hamap, Desa Wolwal.viii

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iLEMBAR PERSETUJUAN .iiLEMBAR PENGESAHAN iiiLEMBAR PERNYATAAN .ivKATA PENGANTAR vINTISARI viiiDAFTAR ISI .ixDARTAR TABEL .xiDAFTAR LAMPIRAN .xiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .B. Rumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian .1445BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Etnofarmakologi .B. Pengertian Tanaman Obat .C. Pemanfaatan Tanaman Obat .D. Profil Kabupaten Alor 661115BAB III METEDOLOGI PENELITIANA. Jenis Penelitian .B. Tempat Dan Waktu Penelitian .C. Populasi Dan Sampel .D. Variable Penelitian E. Defenisi Operasional .F. Instrumen Penelitian .G. Prosedur Penelitian H. Analisis Data 1616161617171818BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Karakteristik Responden .1. Jenis kelamin responden .2. Umur dan pekerjaan responden .B. Karakteristik Pengobatan Tradisional .1. Jumlah dan jenis tanaman .2. Bagian tanaman yang digunakan 3. Cara pengolahan tanaman .19202021212223ix

Teknik pengambilan berdasarkan kearifan lokal .27BAB V SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan .B. Saran .2929DAFTAR PUSTAKA .304.LAMPIRANx

DAFTAR TABELTabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .Tabel 3. Jenis Tanaman yang Digunakan Oleh PenyehatTradisional Suku Hamap .Halaman202122Tabel 4. Daftar Bagian TanamanYang Digunakan .23Tabel 5. Cara Pengolahan Tanaman .24Table 6. Lama Penggunaan Tanaman Obat .26xi

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1.Skema Kerja .32Lampiran 2.Lembar Permintaan Menjadi Responden .33Lampiran 3.Lembar Persetujuan Menjadi Responden 34Lampiran 4.Tabel Pertanyaan dan Kuisioner 35Lampiran 5.Surat Ijin Penelitian .39Lampiran 6.Surat Keterangan Selesai Penelitian .43Lampiran 7.Biodata Responden .46Lampiran 8.Daftar Tanaman Obat dan Khasiatnya .53Lampiran 9.Data Tanaman Obat yang Digunakan OlehPenyehat Tradisional Suku Hamap .55Lampiran 10.Tanaman yang Belum Teridentifikasi .64Lampiran 11.Pengobatan dengan Ramuan Tradisional .65Lampiran 12.Penyakit dan Jumlah Ramuan .70Lampiran 13.Data Tanaman 74Lampiran 14.Hasil Rekapan Wawancara .81Lampiran 15.Foto Responden .89xii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAllah telah menciptakan semua tanaman yang tumbuh diatas bumiini. Semuanya mempunyai faedah bagi kehidupan manusia. Baik itusebagai bahan sandang, pangan, peneduh, makanan ternak dan lainsebagainya, tanpa terkecuali sebagai bahan obat dalam berbagaipengobatan. Banyak sekali tanaman yang mampu menyembuhkanberbagai penyakit di sekitar kita. Namun kita yang masih terlalu rendahuntuk menelitinya (Adi, 2000).Indonesia diperkirakan hidup sekitar 40.000 jenis tumbuhan,dimana 30.000 jenis hidup dikepulauan Indonesia. Di antara 30.000 jenistumbuhan yang hidup di Indonesia, diketahui sekurang-kurangnya 9.600jenis tumbuhan berkhasiat sebagai obat (Depkes RI, 2007), dari 9.600jenis tumbuhan tersebut sebanyak 300 spesies telah digunakan sebagaibahan obat tradisional oleh industri obat tradisional (Depkes RI, 2013).Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang salingterkait, yaitu pengobatan rumah tangga atau pengobatan sendiri,pengobatan medis, dan pengobatan tradisional. Pengobatan sendiri adalahupaya pengobatan sakit menggunakan obat, obat tradisional atau atansendirimenggunakan obat tradisional merupakan salah satu perilaku kesehatan.Di Indonesia, sekalipun pelayanan kesehatan moderen telah berkembang,

jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisionaltetap tinggi (Sari, 2006).Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2013, proporsi rumah tanggayang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional sebesar adalahketerampilan tanpa alat sebesar 77,8% dan ramuan sebesar 49%. Kondisiini menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional mempunyaipotensi yang cukup besar dan perlu mendapat perhatian yang seriussebagai bagian dari pembangunan kesehatan nasional.Masyarakat yang berobat ke penyehat tradisional lebih banyak didaerah pedesaan dibandingkan dengan di perkotaan. Biaya pengobatanpada pengobatan tradisional diasumsikan lebih murah dibandingkanpelayanan kesehatan lainnya. Selain itu efek samping obat tradisionalrelatif kecil jika digunakan secara tepat. Hal ini menunjukan masyarakatdesa masih banyak yang memanfaatkan tanaman sebagai bahan obat(Gitawati et al., 2009).Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki keanekaragaman jenistumbuhan dengan potensi tanaman obat yang cukup banyak dimanfaatkanoleh masyarakat. Salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayahpemerintahan Nusa Tenggara Timur adalah kabupaten Alor. KabupatenAlor memiliki tujuh belas kecamatan dengan beberapa desa dalam setiapkecamatan tersebut. Kecamatan Alor Barat Daya merupakan salah satu2

kecamatan yang berada dalam lingkup pemerintahan Kabupaten Alor.Kecamatan Alor Barat Daya terdiri atas Sembilan desa.Desa Wolwal adalah salah satu desa yang berada di KabupatenAlor. Masyarakat desa Wolwal masih sangat percaya dengan angpengobatan. Terpilihnya Desa Wolwal sebagai lokasi penelitian karenakeberadaannya yang terletak di desa dan jauh dari pusat pelayanankesehatan. Terdapat dua suku besar yang mendiami Desa Wolwal yaitusuku Abui dan suku Hamap, kedua suku ini dipisah oleh lapangan dimanasuku Abui tinggal didekat jalan sementara suku Hamap tinggal didekatpantai. Suku Hamap sendiri masih sangat mempertahankan kebudayaanyang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka dalam berbagai aspekkehidupan tidak terkecuali dalam hal pengobatan.Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan upaya obatolehmasyarakat Suku Hamap Desa Wolwal dalam bentuk penelitian dandiharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenaipemanfaatan tanaman obat untuk kesejahteraan masyarakat dan jugamenjadi langkah awal dalam pengembangan tanaman berpotensi obat yangbelum banyak diketahui.3

B. Rumusan Masalah1. Berapakah jumlah dan jenis apa saja tanaman obat yang digunakan olehpenyehat tradisional Suku Hamap di Desa Wolwal Kabupaten Alor?2. Bagian tanaman apa saja yang digunakan dalam pengobatan olehpenyehat tradisional Suku Hamap di Desa Wolwal Kabupaten Alor?3. Bagaimana cara pengolahan tanaman obat oleh penyehat tradisionalSuku Hamap di Desa Wolwal Kabupaten Alor ?4. Bagaiamana teknik pengambilan tanaman obat oleh penyehattradisional Suku Hamap di Desa Wolwal Kabupaten Alor ?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umumUntuk mengetahui pemanfaatan tanaman obat oleh penyehat tradisionalSuku Hamap di Desa Wolwal Kabupaten Alor?2. Tujuan khususa. Untuk mendapatkan data mengenai jumlah dan jenis tanaman obatyang digunakan oleh penyehat tradisional Suku Hamap Desa WolwalKabupaten Alor.b. Untuk mendapatkan data mengenai bagian tanaman obat yangdigunakan oleh penyehat tradisional Suku Hamap Desa WolwalKabupaten Alor.c. Untuk mendapatkan data mengenai cara pengolahan tanaman yangdigunakan dalam pengobatan oleh penyehat tradisional Suku Hamapdi Desa Wolwal Kabupaten Alor.4

d. Untuk mendapatkan data mengenai teknik pengambilan tanamanobat oleh penyehat tradisional Suku Hamap di Desa WolwalKabupaten Alor.D. Manfaat Penelitian1. Bagi PenelitiUntuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan berpikir sertamengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama mengikutipendidikan di Program Studi Farmai Kupang.2. Bagi InstitusiUntuk menambah pustaka di perpustakaan Jurusan Farmasi Kupangdan sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.3. Bagi MasyarakatUntuk memperluas informasi dari masyarakat mengenai pemanfaatantanaman sebagai obat.5

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. EtnofarmakologiEtnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunaantanaman yang memiliki efek farmakologi yang memiliki hungan denganpengobatan dan pemeliharaan kesehatan oleh masyarakat sekitar botaniyangmempelajari tentang pengobatan. Kajian etnofarmakologi adalah kajiantentang tanaman yang berfungsi sebagai obat atau ramuan yang diolaholeh penduduk sekitar dan digunakan sebagai pengobatan (Hadju, V. et al,2016).Etnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tanamanobat dan farmakologinya untuk mencegah, mengobati penyakit umum,mendokumentasikan pengetahuan tradisional melalui evaluasi fungsitanaman obat. Kelangsungan hidup manusia tergantung pada alammengarah ke pencapaian masyarakat pedesaan yang memiliki pengetahuanunik dan endemik tentang tanaman obat untuk mencegah danmenyembuhkan penyakit yang diderita (Mirdeilami, S, Z. et al. 2011).B. Pengertian Tumbuhan ObatMenurut Nursiyah (2013), Tumbuhan Obat adalah bahan atau ramuanbahan alam yang berasal dari tumbuhan, mineral, hewan atau campuranbahan tersebut yang secara tradisional yang telah digunakan untukpengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut Zuhud (2009), Tumbuhan6

Obat adalah seluruh jenis tumbuhan obat yang diketahui atau dipercayamempunyai khasiat obat yang dikelompokkan menjadi:1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu jenis tumbuhan obat yang diketahuiatau dipercaya oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telahdigunakan sebagai bahan baku obat tradisional.2. Tumbuhan obat modern, yaitu jenis tumbuhan yang secara ilmiah telahdibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiatobat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.3. Tumbuhan obat potensial, yaitu jenis tumbuhan obat yang didugamengandung senyawa atau bahan aktif yang berkhasiat obat, tetapibelum dibuktikan secara ilmiah atau penggunaannya sebagai obattradisional sulit ditelusuri.Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung mengalamipeningkatan dengan adanya isu back to nature dan krisis berkepanjanganyang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obatmodern yang relatif lebih mahal harganya. Obat bahan alam juga dianggaphampir tidak memiliki efek samping yang membahayakan. Pendapat itubelum tentu benar karena untuk mengetahui manfaat dan efek sampingobat tersebut secara pasti perlu dilakukan penelitian dan uji praklinis danuji klinis.7

Obat bahan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:1.Jamu yang merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secaraklinis,2.Obat herbal yang merupakan obat bahan alam yang sudah melewatitahap uji praklinis,3.Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang sudah melewati uji praklinisdan klinis (BPOM,2004).Penyebaran informasi mengenai hasil penelitian dan uji yang telahdilakukan terhadap obat bahan alam menjadi perhatian bagi semua pihakkarena menyangkut faktor keamanan penggunaan obat tersebut.Beberapahal yang perlu diketahui sebelum menggunakan obat bahan alam adalahkeunggulan obat tradisional dan kelemahan tumbuhan obat(Katno DanPramono, 2009).Keunggulan obat bahan alam antara lain :1.Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil2.Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuanobatkomponen bioaktif tumbuhan obat. Dalam suatu ramuan obattradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan obat yangmemiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapaiefektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebutdibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan efek kontradiksi,bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadapsuatu efek yang dikehendaki.8

3.Pada satu tumbuhan bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi.Zat aktif pada tumbuhan obat umumnya dalam bentuk metabolitsekunder, sedangkan satu tumbuhan bisa menghasilkan beberapametabolit sekunder, sehingga memungkinkan tumbuhan tersebutmemiliki lebih dari satu efek farmakologi.4.Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dandegeneratif. Perubahaan pola konsumsi mengakibatkan gangguanmetabolisme tubuh sejalan dengan proses degenerasi. PenyakitDiabetes (kencing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asamurat, batu ginjal, dan hepatitis yang merupakan penyakit metabolik.Penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma(sesak nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir),dan pikun (lost of memory).Menurut Zein (2005), Kelemahan tumbuhan obat sebagai berikut:1.Sulitnya mengenali jenis tumbuhan dan bedanya nama tumbuhanberdasarkan daerah tempatnya tumbuh.2.Kurangnya sosialisasi tentang manfaat tumbuhan obat terutamadikalangan dokter.3.Penampilan tumbuhan obat yang berkhasiat berupa fitofarmakakurang menarik dibandingkan obat-obatan paten.4.Kurangnya penelitian komprehensif dan terintergrasi dari tumbuhanobat.5.Belum ada upaya pengenalan dini terhadap tumbuhan obat.9

Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut diperlukan waktulama sehingga penggunaan obat alam lebih tepat, karena efek sampingnyarelatif lebih kecil. Di samping keunggulannya, obat bahan alam jugamemiliki beberapa kelemahan yang juga merupakan kendala dalampengembangan obat tradisional antara lain efek farmakologisnya lemah,bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis, belum dilakukan ujiklinik dan mudah tercemar berbagai mikroorganisme (Zein, 2005).Secara umum dapat diketahui bahwa tidak kurang 82% dari totaljenis tumbuhan obat hidup di ekosistem hutan tropika dataran rendah padaketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Saat ini ekosistemhutan dataran rendah adalah kawasan hutan yang paling banyak rusak danpunah karena berbagai kegiatan eksploitasi kayu oleh manusia (Zuhud,2009).Menurut PMK No 61 tahun 2016 tentang Pelayanana KesehatanTradisional Empiris, Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahanyang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temuruntelah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengannorma yang berlaku di masyarakat. Sediaan obat tradisional yangdigunakan masyarakat saat ini disebut sebagai herbal Medicine ataufitofarmaka yang diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Menurut Warsito(2011), Fitofarmaka adalah sediaan obat yang dibuktikan keamanan dankhasiatnya secara ilmiah dan uji praklinis dengan hewan percobaan dan10

telah melalui uji klinis pada manusia serta bahan baku produknya telahterstandarisasi.C. Pemanfaatan Tumbuhan ObatSejarah pengobatan tradisional yang telah dikenal sejak lamasebagai warisan budaya dan tetap diteruskan sehingga kini menjadi potensidan modal dasar untuk mengembangkan obat-obat tradisional yang berasaldari tumbuhan. Menurut WHO, diperkirakan sekitar 4 milyar pendudukdunia ( 80%) menggunakan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan.Bahkan banyak obat-obatan modern yang digunakan sekarang ini berasaldan dikembangkan dari tumbuhan obat. WHO mencatat terdapat 119 jenisbahan aktif obat modern berasal dari tumbuhan obat(Murni, 2012).Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat ini sudah lamadimiliki oleh nenek moyang kita dan hingga saat ini telah banyak yangterbukti secara ilmiah. Pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia akan terusmeningkat mengingat kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadaptradisi kebudayaan memakai jamu.Bagian-bagian yang digunakan sebagai bahan obat yang disebutsimplisia terdiri dari (Widyastuti, 2004):1. Kulit (cortex)Kortek adalah kulit bagian terluar dari tumbuhan tingkat tinggi yangberkayu.11

2. Kayu (lignum)Simplisia kayu merupakan pemanfaatan bagian dari batang ataucabang.3. Daun (folium)Folium merupakan jenis simplisia yang paling umum digunakansebagai bahan baku ramuan obat tradisional maupun minyak atsiri.4. Bunga (flos)Bunga sebagai simplisia dapat berupa bunga tunggal atau majemuk,bagian bunga majemuk serta komponen penyusun bunga.5. Akar (radix)Akar tumbuhan yang sering dimanfaatkan untuk bahan obat dapatberasal dari jenis tumbuhan yang umumnya berbatang lunak danmemiliki kandungan air yang tinggi.6. Umbi (bulbus)Bulbus atau bulbi adalah produk berupa potongan rajangan umbi lapis,umbi akar, atau umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macamtergantung dari jenis tumbuhannya.7. Rimpang (rhizom)Rhizom atau rimpang adalah produk tumbuhan obat berupa potonganpotongan atau irisan rimpang.12

8. Buah (fructus)Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula yang keras. Buah yanglunak akan menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yangsangat berbeda, khususnya bila buah masih dalam keadaan segar.9. Kulit buah (perikarpium)Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia kulit buah pun ada yanglunak, keras bahkan adapula yang ulet dengan bentuk bervariasi.10. Biji (semen)Semen (biji-bijian) diambil dari buah yang telah masak sehinggaumumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji punbermacam-macam tergantung dari jenis tumbuhan.Habitus tumbuhan merupakan perawakan tumbuhan atau wujudbentuk fisik tumbuhan secara keseluruhan. Adapun habitus pohon(perawakan pohon) diartikan sebagai wujud bentuk fisik pohon secarakeseluruhan, hal ini menggambarkan mengenai keseluruhan morfus dalamsistem organ pohon. Dalam botani, penggunaan habitus lebih sering dandipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatutumbuhan. Sebagai contoh, melinjo merupakan contoh jenis Gnetum yangberhabitus pohon (Wikipedia, 2013).13

Habitus tanaman yang sering digunakan dalam melakukan pengobatanterdiri dari:1. PohonPohon adalah tumbuhan berkayu yang tinngi besar, memiliki satubatang yang jelas dan bercabang jauh dari permukaan.2. PerduTumbuhan berkayu yang tidak seberapa besar dan bercabang dekatdengan permukaan.3. HerbaHerba adalah tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan berair.4. LianaLiana adalah tumbuhan berkayu dengan batang menjalar/memanjatpada tumbuhan lain.5. Tumbuhan merambatHerba yang merambat pada tumbuhan lain atau benda lain.6. SemakTumbuhan yang tidak seberapa besar, batang berkayu, barcabangcabang dekat permukaan tanah dan atau didalam tanah.7. RumputTumbuhan dengan batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yangnyata dan sering kali berongga (Yatias, 2015).14

D. Profil Kabupaten AlorKabupaten Alor adalah sebuah kabupatendi provinsi NusaTenggara Timur, Indonesia, ibukota Alor berada di Kalabahi. PendudukAlor berjumlah sekitar 190.026 jiwa (2010), sedangkan luasnya adalah2.864,6 km². Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalurpelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Kabupaten Alorterdiri atas tujuh belas kecamatan yaitu Alor Barat Daya, Alor Barat Laut,Alor Selatan, Alor Tengah Utara, Alor Timur Laut, Alor Timur, PantarBarat, Pantar, Teluk Mutiara, Pantar Timur, Pantar Tengah, Pantar BaratLaut, Mataru, Pureman, Pulau Pura, Lembur dan Kabola.Kecamatan Alor Barat Daya adalah salah satu dari tujuh belaskecamatan yang berada di Kabupaten Alor sebagaimana yang telahdisebutkan diatas. Kecamatan alor barat daya terdiri atas 19 desa dan 1kelurahan. Salah satu desa yang ada di Kecamatan Alor Barat Daya adalahDesa Wolwal. Desa Wolwal inilah yang menjadi tempat penelitian yangdilakukan oleh peneliti yang mengkaji tentang pemanfaatan tanaman obatoleh salah satu suku di Desa Wolwal yaitu Suku Hamap (Wikipedia,2018).15

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan rancanganobservasional yang bersifat eksploratif, dimana data diperoleh dari surveidengan mewawancarai responden.B. Tempat dan Waktu PenelitianTempat penelitian yaitu Desa Wolwal Kabupaten Alor yang dilaksanakanpada bulan Januari-Februari 2018.C. Populasi dan Sampel1 PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah masyarakat suku Hamap DesaWolwal Kabupaten Alor.2 SampelSampel dalam penelitian ini adalah penyehat tradisional Suku ncarasnowball sampling yaitu teknik penentuan jumlah sampel yangsemula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju.D. Variabel PenelitianDalam penelitian ini yang akan menjadi subyek penelitian yakni penyehattradisional Suku Hamap yang mengetahui jenis tanaman, bagian tanaman,cara pengolahan, dan lama penggunaan tanaman obat untuk pengobatan16

tradisional. Sedangkan objek yang akan diteliti adalah data yang diperolehsecara langsung dari lokasi penelitian berupa data tanaman (data primer).E. Defenisi OperasionalVariabelDefenisi Operasional1. KajianetnofarmakologiKajian tentang penggunaan tumbuhan yang Nominaldiramu sebagai obat untuk penyembuhanpenyakit pada penduduk oleh penyehattradisional Suku Hamap Desa WolwalKabupaten Alor.Skala2. Jenis tanamanJenis tanaman yang digunakan oleh penyehat Nominaltradisional suku Hamap Desa WolwalKabupatenAlordalammelakukanpengobatan.3. Bagian tanamanMerupakan bagian tanaman yang biasa Nominaldigunakan oleh penyehat tradisional sukuHamap di Desa Wolwal Kabupaten Alordalam melakukan Pengobatan.4. Cara pengolahanBerbagai macam metode yang digunakan Nominaloleh penyehat tradisional suku Hamap diDesa Wolwal Kabupaten Alor dalammengolah tanaman obat yang akandigunakan sebagai obat.5. kan jenis kelamin,pekerjaan.6. PenyehattradisionalSeseorang yang melakukan pengobatanmenggunakan tanaman obat tradisionalsecara turun temurun7. Karakteristikpemanfaatantanaman obatPengelompokan data pengobatan tradisional Nominalberdasarkan jenis tanaman, bagian tanamanyang digunakan, cara pengolahan,teknikpengambilan, dan tanaman obat yang belumteridentifikasi.informasi Nominalumur danF. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentukpaduan pertanyaan terbuka dengan menggunakan bahasa Indonesia.17

G. Prosedur Penelitian1. Tahap observasiPenelitian diawali dengan mengurus surat penelitian di kantorpelayanan perizinan terpadu satu pintu provinsi NTT. Setelahmendapatkan izin, dilanjutkan dengan melakukan wawancara terhadappegawai di kantor camat setempat untuk menggali informasi lebihlanjut tentag sampel yang akan diteliti. Kemudian dari hasil observasitersebut dipilih informan kunci yang akan diwawancarai dalampemanfatan tanaman obat.2. Tahap pengumpulan dataPengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, untukmendapatkan data yang lebih utuh dan rinci terkait dengan berbagaimacam tanaman obat yang digunakan oleh penyehat tradisional dalampengobatan dapat terpenuhi. Disamping itu untuk melengkapi data darihasil survei maka dilakukan dokumentasi tanaman obat dalam bentukgambar.H. Analisis DataData yang diperoleh ditabulasikan dalam tabel dan dianalisis denganmenggunakan metode deskiptif kualitatif.18

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANTelah dilakukan penelitian dengan judul Kajian EtnofarmakologiTanaman Berkhasiat Obat Oleh Penyehat Tradisional Suku Hamap DesaWolwal Kabupaten Alor. Dari penelitian tersebut telah didapatkanbeberapa data yang disajikan dalam tabel dengan penjelasan singkatberdasarkan beberapa karakteristik.A. Karakteristik RespondenKarakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragamandari responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan pekerjaan. Haltersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelasmengenai kondisi dari responden dan kaitannya dengan masalah dantujuan penelitian tersebut.Penelitian dilakukan dengan mewawancarai 6 orang yang dianggapsebagai penyehat tradisional oleh masyarakat setempat, terdiri dariperempuan dan laki-laki dengan umur dan latar belakang pekerjaan yangberbeda. Keenam responden ini peneliti peroleh dari hasil wawancara awaldengan salah seorang responden yang dianggap sebagai tua adat oleh sukuHamap di desa Wolwal, dari tua adat peneliti mendapatkan 2 orangpenyehat tradisional, kemudian dari 2 orang penyehat ini penelitimendapatkan 2 orang lagi dan dari 2 orang orang tersebut didapatkan lagi1 penyehat tradisional, sehingga otal penyehat tradisional yang peneliti19

dapatkan untuk diwawancarai adalah sebanyak 6 orang seperti yang telahdisebutkan di atas. Data tersebut disajikan pada tabel.1. Jenis kelamin respondenTabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminNo Jenis kelaminJumlah1Laki-laki4 orang2Perempuan2 orangJumlah6 orang(sumber : Data Primer, 2018)Dari data diatas dapat dilihat bahwa laki-laki lebih banyak dalammelakukan pengobatan tradisional dibandingkan perempuan. Dan jikadilihat dari perolehan tanaman bahwa kebanyakan tanaman obat itudiperoleh dari hutan, maka tidak heran jika laki-laki lebih banyak dalammelakukan pengobatan karena laki-laki yang selalu mendaki gunung untukbercocok tanam.2. Umur dan pekerjaan respondenBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat sukuHamap didapatkan data bahwa umur diatas 50 tahun lebih banyak dalammelakukan pengobatan yakni sebanyak 3 orang dengan latar belakangpekerjaan

Desa Wolwal adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Alor. Masyarakat desa Wolwal masih sangat percaya dengan kebudayaan leluhur dalam berbagai hal, termasuk dalam bidang pengobatan. Terpilihnya Desa Wolwal sebagai lokasi penelitian karena keberadaanny

Related Documents:

Keywords: empon-empon, herbal medicine, production, management, marketing. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditi obat-obatan yang potensial. Aneka ragam jenis tanaman obat telah diproduksi sebagai bahan baku obat modern maupun obat tradisional (jamu). Prospek pengembangan produksi tanaman obat cukup cerah antara lain karena berkembangnya industri obat modern dan .

Sumber data dari buku “Herbal Indonesia Berkhasiat Bukti Ilmiah, dan Cara Racik Vol 10” penerbit Trubus yang berisikan mengenai nama lokal, klasifikasi ilmiah, kegunaan, dan bukti empiris tanaman obat. 8. Data yang digunakan berdasarkan famili Zingiberaceae sejumlah 10 tanaman obat yang meliputi jahe merah, kapulaga, bangle, kunci pepet, kunyit, lengkuas, temu ireng, temu kunci, temu putih .

Daftar Obat Esensial Nasional adalah daftar yang memuat obat esensial yang diterbitkan oleh suatu negara. Daftar obat esensial nasional disusun berdasarkan konsensus untuk pengobatan dengan obat yang tersedia yang dipilih berdasarkan kemanfaatan dan keamanan. Daftar obat esensial dapat disesuaikan dengan level pelayanan yang ada, misal daftar .

tradisional Bali yang sumbernya berasal dari Lontar Lontar Rukmini Tatwa . 13 Tanaman Obat Tradisional Bali . Lontar Rukmini Tatwa Keanekaragaman Tanaman Obat Bali . Wawancara Masyarakat Bali Utara DAUN PARE . Kubola (2008) e

herbal 37,55%), Pakistan US 10,71 juta (36,76%), Malaysia US 2,67 juta (9,17%), Vietnam sebesar US 1,19 juta (4,12%) dan Jepang sebesar US 806 ribu (2,77%). nilai ekspor obat Herbal indonesia 2009-2013 (Us ribu) Produk Utama ekspor obat Herbal indonesia Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia. Warta Ekspor Edisi September 2014 5 Tajuk Utama Pasar Impor Obat Herbal Nilai impor obat herbal .

OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA - 29 BAB PRODUK OBAT MODERN ASLI INDONESIA HAL 30 – 100 INDEX 114 . B Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi COVID-19 2 Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas karunia-Nya, penyusunan “Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi COVID-19” dapat diterbitkan untuk memberikan dukungan .

PEDOMAN CARA PEMBUA TAN OBAT TRADISIONAL YANG BAlK i. PENDAHULVAN 1.1. Latar 8elakang Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan . selumh aspek pembuatan obat tradisional dalam industri obat tradisional tersebut selalu mel11enulu CPO'lH.

WHAT IS MY SECOND GRADE STUDENT LEARNING IN MODULE 1? Wit & Wisdom is our English curriculum. It builds knowledge of key topics in history, science, and literature through the study of excellent texts. By reading and responding to stories and nonfiction texts, we will build knowledge of the following topics: Module 1: A Season of Change Module 2: American West Module 3: Civil Rights Heroes .