PERBANDINGAN KLASIFIKASI DDC DAN KLASIFIKASI UDC

2y ago
60 Views
2 Downloads
1.47 MB
19 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

PERBANDINGAN KLASIFIKASI DDC DANKLASIFIKASI UDCMAKALAH YANG DI DOKUMENTASIKANKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIINSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTAUPT PERPUSTAKAANJl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon Bantul YogyakartaUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta20181

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat danrahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul“Perbandingan Klasifikasi DDC Dan Klasifikasi UDC ” tepat pada waktunyatanpa halangan suatu apapun.Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangtelah membantu tersusunnya penulisan makalah ini. Semoga tulisan ini kunganUPTPerpustakaan ISI Yogyakarta. Dalam penulisan makalah ini tentu banyakkekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan sarandari para pembaca.UPT Perpustakaan ISI YogyakartaYogyakarta, 30 September2018Pustakawan,Iyut Nur Cahyadi, SIP.NIP. 1984031420091210052

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iKATA PENGANTAR. iiDAFTAR ISI.iiiA. Pendahuluan. 1B. Tujuan Penggunaan Klasifikasi. 2C. Pembahasan. 2I. DDC. 21. Prinsip Dasar DDC. 22. Notasi DDC. 53. Struktur Hiearkis. 64. Mnemonics. 75. Tabel Pembantu DDC.86. Kelebihan DDC. 97. Kelemahan DDC.10II. UDC.101. Perkembangan Terkini.112. Prinsip Utama UDC. 113. Notasi UDC.124. Kelebihan UDC. 14D. Penutup. 15DAFTAR PUSTKA .16UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta3

Perbandingan Klasifikasi DDC dan Klasifikasi UDCA. PENDAHULUANKlasifikasi merupakan bagian kegiatan manusia. Manusia bernalar, mampuanmengklasifikasi, untuk dapat membedakan objek satu dengan yang lainnya sajamanusia harus memvisualisasi atau mengamati suatu objek tersebut. Klasifikasimembantu manusia menyusun pikiran dan kesan yang semula tidak teraturmenjadi teratur. Klasifikasi telah menjadi bagian kehidupan manusia, amelakukanpengklasifikasian setiap hari. Klasifikasi berasal dari kata latin “classis”.Klasifikasi adalah proses pengelompokan artinya mengumpulkan benda/entitasyang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama 1. Secara umumdapat dikatakan bahwa batasan klasifikasi adalah usaha menata ilmupengetahuan ke dalam tata urutan sistematis.Klasifikasi yang diterapkan pada pusat informasi dan perpustakaan diberidefinisi sebagai penyusunan sistematik terhadap buku atau bahan pustaka lainberdasarkan subjek yang berguna bagi mereka yang membaca atau mencariinformasi, dengan kata lain klasifikasi berfungsi ganda yaitu sebagai dasarpenyusunan buku di rak dan sebagai sarana penyusunan entri bibliografis dalamkatalog tercetak. Secara umum klasifikasi bertujuan untuk menyusun dokumenkedalam susunan paling bermanfaat bagi perpustakaan dan memberi aksesdokumen kepada pemustaka, dokumen di perpustakaan meliputi buku, majalah,mikrofilm, foto, compact disk dan sebagainya. Dalam sejarah klasifikasi pustakadilakukan berdasarkan bentuk fisik seperti warna bahan pustaka, besar kecil,tinggi rendah, pengarang, penerbit atau judul akan tetapi klasifikasi yangberdasarkan bentuk fisik tersebut memiliki kekurangan, kemudian baruberdasarkan subjek pustaka yang menjadi titik tolak klasifikasi. Bila dirinci lebihlanjut tujuan dari klasifikasi adalah menghasilkan urutan yang bermanfaat,1Basuki, Sulistiyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta4

penempatan yang tepat, penyusunan mekanis, tambahan dokumen baru,penarikan dokumen dari rak. Konsep dasar klasifikasi dimulai dengan universumpengetahuan sebagai keseluruhan, kemudian dibagi dalam tahap berikutnyadalam bentuk kelas dan subkelas. Setiap tingkat ditandai dengan karakteristiktertentu, biasanya dari umum ke spesifik. Bila dalam istilah biologi terbentunyaklasifikasi sama dengan klasifikasi dari genre, familia, genus baru spesies, akantetapi konsep dalam klasifikasi perpustakaan lebih sederhana. Sebuah kelasbesar sebuah genus, sedangkan kelas dibawahnya adalah spesies. Sebuah kelasspesis sebenarnya berindak selaku genus untuk kelas spesies yang berada dibawahnya.B. TUJUANKegiatan klasifikasi mempunyai empat tujuan yaitu 2:1. Untuk mengumpulkan bahan pustaka yang bidang kajian atau subjeknyasama ke dalam suatu kelompok subjek tertentu.2. Memudahkan dalam reshelving bahan pustaka3. Untuk menentukan letak dan susunan koleksi pustaka dalam rak dan kartukatalog subjek dalam laci katalog.4. Memandu pengguna menemukan sekumpulan dokumen dalam subjekyang berkaitan (relevan) satu sama lain sewaktu mereka melakukanpencarian sendiri ke koleksi (browsing).C. PEMBAHASANI. Dewey Decimal Classification1. Prinsip Dasar DDCSistem klasifikasi yang di kembangkan pertama kali oleh Melvil Deweydari Amerika Serikat hampir satu setengah abad yang lalu sekarang sudahdigunakan di seluruh dunia. Sistem Klasifikasi DDC terkini atau yang palingmutakhir adalah DDC Edisi 23 (Dewey Decimal Classification Edition 23),diterbitkan oleh OCLC (Online Computer Library Center) sejak tahun 2011.2Mortimer, Mary. Dewey Decimal ClassificationEd 22.United States of America: Scarecrow Press.2003.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta5

Edisi 23 untuk perpustakaan dengan koleksi maksimal 20.000 judul sudah terbitsejak Februari 2012. Di Amerika Serikat sendiri sebagai tempat asal lahirnya,Sistem Klasifikasi DDC digunakan oleh 95 persen perpustakaan umum danperpustakaan sekolah, 25 persen perpustakaan khusus serta 25 persenperpustakaan perguruan tinggi 3.Melvil Dewey pertama kali memperkenalkan draft system klasifikasitersebut di Amherst College Library Committee, tempat ia bekerja pada 8 Mei1873. Dan pada pertengahan Maret 1876, Dewey memperoleh hak cipta atasskema klasifikasi tersebut di Washington DC. Bermula dari buku Melvil Deweyyang setebal 44 halaman yang dipublikasikan pada tahun 1876 kini sudahberkembang pesat sehingga mencapai lebih dari 4000 halaman untuk edisi yangke-23. Beberapa hal yang paling mendasari pesatnya perkembangan SistemKlasifikasi DDC diantaranya adalah penggunaan notasi yang menggunakanangka Arab (Arabic number) yang bersifat universal sehingga mudah dimengertioleh semua bangsa di dunia, di samping itu, salah satu kekuatan utama SistemKlasifikasi DDC adalah system tersebut terus dikembangkan dan dikelola olehsuatu badan bibliografis nasional yaitu Library of Congress, khususnya oleheditorial yang disebut Decimal Classification Division, di mana setiap tahunspesialis klasifikasi menambahkan lebih dari 110.000 angka DDC kecantumanuntuk karya yang dikatalog oleh Library of Congress. Editor meneruskan usulanrevisi dan perluasan kepada Decimal Classification Editorial Policy Committee.Editorial Policy Committee (EPC) adalah suatu badan yang berperansebagai penaseha tuntuk menentukan arah dan kebijakan dalam pengembanganSistem Klasifikasi DDC. EPC dibentuk pada tahun 1937, beranggotakanperwakilan dari seluruh dunia. Sedangkan pemegang hak cipta SistemKlasifikasi DDC saat ini adalah OCLC (Online Computer Library Center) yangberpusat di Ohio Amerika Serikat, setelah mengakuisisinya dari Lake PlacidFoundation pemegang hak cipta sebelumnya pada tahun 1988.3Weigand, Wayne A. The origins of the Dewey Decimal Classification scheme. Libraries &Culture.Texas:University of Texas Press. 1998.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta6

nyapengelompokan bahan pustaka berdasarkan subjek belaka. Pembagian kelasutama dan subkelas berdasarkan disiplin akademis atau bidang kajian, bukannyaberdasarkan subjek. Hasilnya ialah subjek yang sama mungkin memperolehtempat kelas lebih dari satu, misalnya subjek keluarga digolongkan dalam kelasetika, agama, sosiologi, adat istiadat, keluarga berencana, rumah tangga ataugeneaologi, tergantung pada acauan pengarang. Dalam DDC pengetahuan diabagimenjadi 9 kelas utama yaitu Filsafat, Teologi, Sosiologi, Filologi, Ilmu Alam,Useful Arts, Kesenian (fine arts), Sastra, dan Sejarah. Bidang itu sebagai disiplinakademis dimasa Dewey masih hidup, beberapa diantaranya sekarang sudah tidakdianggap lagi sebagai disiplin dan sekarang dianggap sebagai bidang kajiandengan masing-masing bidang mencakup beberapa disiplin akademis. Dalamkelas utama DDC, enam dari 9 kelas utama termasuk Humaniora, sedikit banyakmencerminkan situasi pengajaran semasa Dewey, karena perkembangan ilmupengetahuan tidak sama cepatnya maka terdapat perbedaan kecepatan dankuantitas ilmu pengetahuan, hal ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangandalam DDC, sebagai contoh kelas Filsafat dan Agama relatif tidak ada perubahansejak edisi pertama hingga edisi 22 sementara kelas useful arts (sekarang menjadiTeknologi/ ilmu-ilmu terapan mengalai perkembangan dan perluasan yang sangatbanyak). Dalam struktur dasar ini, tingkat pertama dalam klasifikasi item adalahdigit pertama (Main Class), yangtingkat kedua subdivisi adalah penambahan digitkedua (Divisi). Tingkat ketiga subdivisi (Bagian) 4. DDC terdiri dari sembilankelas utama ditambah satu kelas generalia sehingga terdapat sepuluh kelas utama.Setiap kelas dibagi lagi menjadi subkelas, kemudian dibagi lagi pada tahapberikutnya. Pengecualian terhadap kelas 800 sastra dan 000 Generalia. Pada kelas800 susunan mula-mula berdasarkan sastra, kemudian bahasa asal (kesusastraanIndonesia, Inggris, Jerman, Prancis dll), bentuk literer (puisi, drama, fiksi, esaidll) lalu periode. Pada kelas Generalia susunan mula-mula berdasarkan bentukseperti 030Ensiklopedi umum, 050 majalah, 070 surat kabar, kemudian4Scott, Mona L. Dewey decimal classification, 21st edition: a study manual and number building guide.United States of America: OCLC Forest Press, 1996.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta7

menurut bahasa dan tempat. Karena bahan pustaka ini tidak berkaitan dengansubjek spesifik maka tidak termasuk kedalam disiplin tertentu. Kelas 800 dansebagian kelas 000 sering disebut kelas bentuk (form class)2. NotasiDDC menggunakan notasi murni berdasarkan angka Arab, setiap topikdalam bagan dinyatakan dalam angka Arab, misal 630.205 (terbitan berseri).Sistem notasi seperti ini mampu mengatasi tembok bahasa karena maknanyauniversal. Dalam DDC terbagi ke dalam 10 universum pengetahuan sebagaiberikut:0Karya Umum1Filsafat dan disiplin berkaitan2Agama3Ilmu-ilmu Sosial4Bahasa5Ilmu-ilmu Murni6Teknologi (ilmu-ilmu terapan)7Kesenian8Sastra (kesusastraan)9Geografi dan SejarahUntuk membagi kelas utama digunakan prinsip desimal, misalnya:6Teknologi61Ilmu Kedokteran62Ilmu Teknik63Teknologi PertanianDan seterusnya. Dalam prakteknya DDC menggunakan bilangan tiga digitsehingga harus menambahkan nol agar terbentuk bilangan basis tiga digit.Misalnya, 1 menjadi 100 untuk filsafat dan psikologi dan 410 untuk BahasaIndonesia. Bagi bilangan yang berisi lebih dari tiga digit maka pada tiga digitpertama ditambahkan titik, misalnya: 610.730692, 611.2, 920.001UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta8

3. Struktur HirarkisCiri lain notasi DDC ialah struktur hirarkis artinya notasi DDCmencerminkan tata susunan hirarkis dari klasifikasi. Notasi huansertaelemensubkoordinasinya. Setiap kelas utama dibagi menjadi 10 divisi. Posisi kedua darinotasi menggunakan konsep divisi. Dalam posisi ini , 0 digunakan untuk karyaumum bagi seluruh kelas utama, sedangkan 1-9 untuk subkelas. Dengan demikian300 digunakan untuk karya umum dari ilmu-ilmu sosial dan 310-390 untuk divisiilmu-ilmu sosial, misalnya 330 ekonomi. Setiap divisi dibagi lagi menjadi 10seksi. Seksi ini ditandai dengan digit ketiga yang berubah dari notasi tiga digit,misalnya:330 Ilmu Ekonomi331 Ekonomi perburuhan332 Ekonomi Keuangan333 Ekonomi Tanah334 Koperasi370 Pendidikan371 Hal umum pendidikan372 Pendidikan dasar373 Pendidikan tingkat sekolah lanjutan374 Pendidikan orang dewasaSistem dewey memungkinkan pembagian subdivisi lebih spesifik dan terincidengan menambahkan notasi desimal. Titik desimal selalu dibubuhkan pada digitketiga sedangkan sesudahnya tidak perlu dibubuhi titik. Sesudah tanda titik,perluasan notasi dapat dilakukan, notasi dewey tidak pernah berakhir dengan nolsetelah titik desimal, karena nol terminal sesudah titik desimal tidak ada nilaiaritmatikanya.Berikut ini contoh struktur hirarkis dalam notasi dan kategori klasifikasi:500Ilmu-ilmu Murni510Matematika516GeometriUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta9

516.3Geometri analisis516.37Geometri diferensial metrik516.372EuclidPengembangan klasifikasi dari umum ke spesifik ditandai denganpenambahan digit baru pada masing-masing tingkatan divisi. Pengecualian akanhal hirarki struktur ini terdapat pada notasi 574 (biologi), 580 (botani) dan 590(zoologi). Secara keseluruhan, struktur klasifikasi hirarkis tercermin dalam notasihirarkis.4. MnemonicsDalam DDC sering kali terdapat angka konsisten yang kadang-kadangdigunakan untuk membentuk subjek. Angka tersebut mencerminkan subjek yangsama, misalnya Ialia memperoleh angka 5 (namun 5 tidak selalu Italia), notasigeografi italia 9145; sejarah italia 945; bahasa italia 450; sastra italia 850; geologiitalia 554.5; filsafat italia 195; dan surat kabar dalam bahasa italia 075. Dalamsastra, notasi -1 selalu menunjukkan bentuk puisi. Jadi puisi inggris 821; puisiindonesia 899.2211. Gawai ini membantu mengingat atau mengenali nomor kelasserta memungkinkan mengembangan sistem enumeratif ke arah bagan sintesisanalitis. Sistem enumeratif merupakan sistem yang mampu mensintetiskanberbagai pokok/bahasan secara analitis. Gawai untuk keperluan mengingat,mengenali, serta mengembangkan sistem sintetis analitis ini disebut mnemonies.Pada edisi awal mnemonies banyak digunakan untuk divisi bentuk, divisigeografis, bahasa, dan sastra. Karena sifat sintetis analitis dari klasifikasi Deweysemakin meningkat, penggunaan mnemonies pun semakin meningkat pula. Edisipertama DDC mulai sebagai sistem enumeratif artinya subjek didaftar(enumerasi) dalam bagan klasifikasi. Pada edisi ke 2, tabel bentuk mulaidipergunakan serta nomor tertentu dalam bagan dibagi seperti nomor lain,khususnya menyangkut subdivisi geografis. Jadi sejak edisi awal sintesis ataupembentukan nomor sudah ada. Mulai edisi 17, tabel kawasan untuk subdivisigeografis mulai digunakan. Pada edisi 18 diperkenalkan 5 tabel tambahansehingga memperluas sifat sintesis analitis sistem Dewey. Pada edisi ke 20 tetapdigunakan 7 tabel seperti tambahan:UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta10

Tabel 1: subdivisi standarTabel 2: kawasan geografis,periode historis,personaliaTabel 3: subdivisi untuk sastraTabel 3-A: subdivisi untuk karya oleh atau tentang pengarang perorangan.Tabel 3-B: subdivisi untuk karya oleh atau tentang lebih dari satu pengarangTabel 3-C: notasi yang ditambahkan sesuai dengan instruksi dalam Tabel 3B dan notasi 808.809Tabel 4: subdivisi bahasaTabel 5: ras, etnis, kelompok nasionalTabel 6: bahasaTabel 7: kelompok orangSedangkan untuk DDC edisi 23 hanya terdapat 6 tabel tambahan.5. Contoh penggunaan tabel pembantu pada DDCKetika menggunakan tabel pembantu perlu diketahui bahwa table pembantutidak bias berdiri sendiri, tabel selalu ditambahkan setelah bagan, dan perhatikanketerangan pada bagan sebelum menambahkan notasi tabel.a. Tabel 1 (sub divistandar/SS/T1)Rumus: BN SS nomor jadi dengan syarat: Jika nomor klas (bagan)tidak diakhiri dengan nol (0) maka langsung digabungkan tanpa syarat(menambah/mengurangi), Jika nomor klas (bagan) diakhiri dengan satunol (0) maka digabungkan dengan menghilangkan satu nol diantara BNdan SS, Jika nomor klas (bagan) diakhiri dengan dua nol (00) makadigabungkan dengan menghilangkan dua nol diantara BN dan SS,sedangkan syarat tidak akan berlaku jika; ada contoh yang sudah dipakaidalam bagan dan terdapat intruksi ‘gunakan atau use’, misalkan majalah (05 dalam tabel 1) dan patalogi tumbuh-tumbuhan 581.2 (dalam bagan)menjadi 581.205, contoh: kamus militer 355.003 bukan 355.03 karena355.03 sudah dipakai dalam baganya itu situasi dan politik militerb. Tabel WilayahNotasi-notasi di tabel wilayah ini juga tidak pernah digunakan tersendiri,melainkan dapat digunakan bersama dengan setiap angka dari baganUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta11

klasifikasi baik secara langsung ataupun melalui notasi -09 (diambil daritabel 1) misal: Pendidikan di Indonesia. Pendidikan (370), tabel 2Indonesia (-598) jadi 370.959 8.c. Tabel Sub divisi dari masing-masing kesusastraanNotasi pada tabel 3 ini juga tidak pernah digunakan secara tersendiri,tetapi dapat digunakan bersama bila perlu dengan angka dasar masingmasing Kesusatraan dibawah 810-890. Misal drama (-2 dalam tabel ini),sastra Indonesia (angka dasar 81), jadi drama Indonesia menjadi 812.Misal, drama Belanda untuk radio, sastra belanda (839.3), drama untukradio (202) jadi 839.320 2.d. Tabel sub divisi dari masing-masing bahasaMissal fonologi (-15 dalam tabel ini) dan bahasa indoneisa (angka dasar41), jadi fonologi Indoneisa 411.5e. Tabel Ras, Bangsa dan Kelompok etnisMissal Psikologi bangsa (155.84) dan Australia (-24 dalam tabel ini), jadi155.8424; Seni keramik (738) dan orang Arab (-927 dalam tabel ini) jadiSeni keramik orang Arab (738.089 927).f. Tabel BahasaMissal Penerjemahan Al-Quran (2X1.2) dan dalam bahasa Inggris (-21)jadi penerjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris (2X1.221). Notasidalam tabel ini tidak perlu sama dengan angka-amgka yang digunakanuntuk bahasa-bahasa dalam 410-490 dan dalam 810-890. Ikutilah notasidari tabel ini bila diinstruksikan.6. Kelebihan DDCa. DDC merupakan sistem yang praktis. DDC merupakan bagan klasifikasiyang paling banyak digunakan didunia, termasuk Indonesia. Hal tersebutmembuktikan kehandalannya sebagai sistem klasifikasi.b. DDC menggunakan lokasi relatif untuk pertama kalinya.c. Indeks relatif menyatukan subjek yang sama dengan aspek berlainan yangterbesar dalam berbagai disiplin ilmu.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta12

d. Notasi murni dengan angka Arab dikenal secara universal. Pustakawandengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda dengan mudahdapat menyesuaikan sistem tersebut.e. Urutan numerik kasat mata memudahkan penjajaran dan penempatanbuku di rak.f. Sifat hierarkis notasi DDC mencerminkan hubungan antara nomor kelas.g. Penggunaan notasi desimal memungkinkan perluasan dan pembagiansubdivisi tanpa batas.h. Sifat mnemonic notasi membantu pemakai mengingat dan mengenalinomor kelas.i. Revisi berkala dengan interval teratur menjamin kemuktahiran baganklasifikasi Dewey.7. Kelemahan DDCa. Klasifikasi DDC terlalu berorientasi pada sifat Anglo-Saxon sertakristiani. Hal ini nampak pada notasi 900 Geografi, 800 Sastra serta biaspada protestanisme Amerika pada notasi 200 agamab. Disiplin ilmu yang berkaitan acapkali terpencar, misalnya 300 ilmu-ilmusosial terpisah dari 900 geografi dan sejarah. Pada bidang lain kelas 400bahasa terpisah dari 800 sastrac. Penempatan beberapa subjek tertentu dipermasalahkan, misal IlmuPerpustakaan pada kelas karya umum (000), Psikologi sebagai subdivisidari Filsafat (100) dan Olahraga serta hiburan dalam Kesenian (700).d. Pada kelas 800, karya literer oleh pengarang yang sama tidak menjadi satukelas berdasarkan bentuk literer padahal para scholar menginginkannyaterkumpul menjadi satue. Basis sepuluh dalam DDC membatasi kemampuan perluasan sistem notasikarena dari sepuluh divisi, hanya sembil yang dapat diperluas untukmemberi tempat subjek yang bertingkat sama dalam hirarkiII. UDC (Universal Decimal Classification)Sejarah Universal Decimal Classification merupakan adaptasi dari DeweyDecimal Classification. UDC disusun untuk menyusun indeks berkelas dariUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta13

bibliografi universal. Bibliografi ini mencakup semua publikasi termasuk bukudan artikel majalah. Proyek penyusunan bibliografi universal ini dimulai padatahun 1895 oleh Institut International de Bibliographie (IIB) di Brussel. IIBkemudian berubah menjadi federation international de documentation (FID).Perintis pengembangan UDC adalah Paul Otlet dan Henri La Fontaine dariBelgia. Mereka memutuskan menggunakan basic DDC karena DDC sudah lamadikenal serta merupakan sistem klasifikasi paling umumpada akhir abad ke 19.Sebagai sarana pengindeksan, DDC masih memerlukan rincian lebih mendalamserta spesifikasi terperinci. IIB memperoleh ijin Melvil Dewey untuk memperluasdan mengubah DDC untuk keperluan penyusunan bibliografi universal.Edisi pertama lengkap dengan tujuan internasional terbit dalam bahasa Perancispada tahun 1905 dengan judul Manual de Reprtoire bibliographique universal.Dalam perkembangan selanjutnya proyek penyusunan bibliografi universalditinggalkan.1. Perkembangan MutakhirFID berusaha . Aplikasi UDC telah dilakukan diberbagai negara seperti Canada,Inggris, Jerman Barat, Denmark dan Swiss.2. Prinsip UtamaUDC merupakan skema klasifikasi umum mencakup semua cabang ilmupengetahuan. Dalam subdivisi subjek, perincian dimulai dari umum ke khhusus.Divisi dalam UDC dibuat berdasarkan prinsip kelas eksklusif timbal balik. UDCjuga berusaha menyusun dan mengumpulkan semua kelas terkait. Karena konseptujuan semula serta tuntutan pemakai dan perkembangan lain, maka UDCberbeda dengan DDC dalam beberapa aspek. Sebagai sarana pengindeksan UDCmemiliki banyak kelebihan daripada sekedar skema untuk menyimpan buku dirak. Pada UDC rincian yang mengarah ke pembagian subjek jauh lebih banyakdaripada DDC.Selama puluhan tahun UDC menggunakan teori klasifikasi modern yangjauh lebih padat daripada DDC. Kini UDC merupakan klasifikasi berfasetUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta14

sehingga mampu mengkombinasikan berbagai subjek dan melakukan sintesis dankonsep dengan berbagai tanda tambahan.Tabel 31.1 Bagan Ringkas UDC1Filsafat, matematika, psiklogi, logika, etika2Agama, Teologi3Ilmu ilmu sosial4Kini kosong (semula untuk linguistik, filologi)5Matematika dan ilmu ilmu alam6Ilmu ilmu terapan, kedokteran, teknologi7Seni, rekreasi, hiburan, olahraga8Linguistik, filologi, sastra, belles letters9Geografi, Biografi, Sejarah3. NotasiUDC menggunakan notasi angka Arab sehingga bersifat sederhana, namunmampu diperluas tanpa batas berkat prinsip decimalnya. UDC hanyamenggunakan satu angka saja untuk subjek utama tanpa tambahan 0 sepertihalnya dengan DDC 5. Jadi pada UDC, ilmu ilmu sosial memperoleh notasi 3sedangkan pada DDC adalah 300. Divisi dan subdivisi dari kelas utama dibentukdengan digit tambahan, misalnya 63 pertanian, 633 tanaman keras. Semuabilangan dibaca secara desimal. Sebuah tanda desimal ditambahkan setelahbilangan (digit) ketiga, misalnya 633.1 cereal, corn, grain.UDC lebih mampu memberi hubungan subjek daripada DDC. Kemampuanini diperoleh dari indikator faset atau simbol yang menandai bagian komponensebuah nomor kelas. faset ini berupa tanda numerik atau nonverbal dannonnumerik. digunakan untuk menggabungkan 2 subjek, masing-masing subjekbiasanya dianggap berkaitan,namun dalam UDC terpisah. Hakekatnya tanda memberi batasan disiplin baru yang lebih luas dengan menciptakan notasi baru.Notasi ini, contoh: 539.1 621.039 nuclear science and tecnology5Suwarno, Wiji. OrganisasiinformasiPerpustakaan. Jakarta: Rajawali Press, 2016.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta15

/ digunakan untuk menunjukkan tajuk lebih luas, sama halnya dengan tanda .Hanya saja /menggabungkan subjek berdekatan dalam urutan yang sama.Tabel Indikator Faset pada UDCSimbolMakna kombinasi dua angka yang berlainan/kombinasi dua angka atau lebih yang berurutan:hubungan antara dua subjek:’hubungan antara dua subjek, sama dengan tanda : bahasa(o.)bentuk( 0/9)ras dan kebangsaan‘.”waktuA/Zsusunan menurut abjad.00.pandagan (point of view), diambil dari tabel khusus.000.segi pandangan, diambil dari notasi utama diambil dari 0/9 05.personaliaJadi notasi 22/28 merupakan gabungan antara notasi 22 hingga 28 dalamsubjek lebih luas. Jadi 22/28 ekuivalen dengan 22 23 24 25 26 27 28 asalsaja notasi tersebut sudah dimasukkan dalam subjek. Contoh 22/28 christianity.: digunakan untuk kombinasi dua angka dari kelas utama untuk mewakili konsepterpisah yang terdapat dalam subjek multikonsep missal statistic pertanian (31:63atau 63:31). Tanda hubung atau – merupakan tanda yang paling banyakdigunakan dalam UDC. Tanda ; tidak menunjukkan hubungan antara 2 subjekmelainkan hanya menyatakan dua konsep atau lebih dibahas dalam sebuahdokumen. Fase pengaruh menyatakan bila sebuah subjek mempengaruhi subjeklain makas ubjek yang didahulukan adalah subjek yang dipengaruhi. Misalnyapengaruh Agama Katolik terhadap pembuatan parung maka yang didahulukanadalah agama Katolik. Fase alat adalah penggunaan sebuah subjek untuk analisissubjek lain yang diutamakan pada subjek yang dianalisis. Misalnya penggunaanteori kimia pada penyidikan kejahatan yang diutamakan ialah penyidikankejahatan. Fase bias ialah penyajian sebuah subjek untuk kelompok pemakaiUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta16

tertentu yang diutamakan pada subjek yang dibahas. Misalnya, kimia anorganikuntuk perawat yang diutamakan adalah kimia anorganik. menunjukkan simbolbahasa dokumen. Contoh 657 395 buku akuntansi ditulis dalam bahasa-bahasaSkandinavia. (0.) merupakan bentuk penyajian. Bentuk ini merupakan bentukbibliografi yang tertera dalam daftar khusus UDC. Contoh 623.821 (02) ceramahmengenai kapal tempur. (1/) menunjukkan tempat dalam pembagian geografisserta aspek tempat dari sebuah subjek. Contoh 656.1(85) transportasi di Peru. ( .) menunjukkan ras dan kebangsaan yang dibuat berdasarkan notasi bahasa.Tanda ini dikembangkan dari bagan linguistik. Contoh 394.25( 951) karnavalorang-orang Cina. “.” menunjukkan waktu atau aspek waktu dari sebuah subjek.Contoh 551.509”405” ramalan cuaca jangka panjang. A/Z merupakan urutanabjad dari subjek yang dibahas, contoh: 92 (Suk) Biografi Presiden Soekarno,820 (Shak) karya William Shakespeare. 00. merupakan titik pandangan yangditambahkan pada nomor utama atau digunakan dalam kaitannya dengan tandatitik dua (:) untuk menunjukkan indikator faset, contoh: 002.5 “tools, machinery,equipment aspect”. 622.002 alat mesin, perlengkapan pertambangan. 000.1/9merupakan titik pandangan, hanya saja angka 1/9 diambil dari bagan UDC.Misalnya 294 adalah Budha maka 15.000.294 psikologi ditinjau dari agamaBudha. Tanda ini baru saja diperkenalkan. Selanjutnya -0 istilahnya “hyphennought” akan dikembangkan lebih lanjut. Sebegitu jauh hanya dua tanda sajayang dikembangkan yaitu -03 Material dan -05 Persons. Contoh -033.5 gelasmaka 683.512-003.5 Botol kaca. -05 persons, untuk anak-anak ialah -053.2 maka17-053.2 Etika pada kanak-kanak. :: disebut double colon, merupakan hubunganyang tidak dapat dibalik, harus demikian tata urutannya. Misalnya 061.2(100) :002 FID adalah International Federation for Documentation. Dalam hal doublecolon maka tidak perlu ada urutan pada 002FID:061.2(100).4. Kelebihan UDCa. Mampu memberi hubungan subyek, yang diperoleh dari penggunaanindikator faset atau simbol yang menandai bagian komponen sebuah nomorkelasb. Cocok untuk pengolahan koleksi pada perpustakaan khususUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta17

c. Dapat menggunakan 2 notasi sekaligus untuk menggabungkan 2 subyek5. Kekurangana. Kurang fleksibel dalam penggunaan skemanya bagi perpustakaan yangjumlah koleksinya sedikit dan umumb. Karena penggunaan table faset dapat berakibat banyak penafsiran olehpemakaiannya.c. Banyak memberikan notasi yang tidak terdaftar dalam baganD. PENUTUPSistem klasifikasi DDC merupakan system klasifikasi yang paling populardan paling banyak digunakan hamper disemua perpustakaan, khusunya diIndonesia. Sistem klasifikasi ini menggunakan system decimal dan dalammengembangkan notasinya menggunakan angka Arab dengan menyediakanbagan yang meliputi seluruh bidang pengetahuan yang dibagai menjadi 10 kelasutama, Sedangkan UDC merupakan perluasan dari DDC. Perbedaanya adalahpertama kalau UDC menggunakan no kelas minimal 1 angka Arab untuknotasinya, sementara DDC menggunakan minimal 3 angka Arab, kedua UDCmemiliki table tambahan yang berfungsi untuk menyatakan hubungan dan aspekaspek tertentu dari satu atau beberapa pokok persoalan, dalam DDC sudahterdapat didalam bagan dan memiliki 6 tabel tambahan, ketiga pada tabelpembantu UDC menggunakan tanda-tanda atau faset sep

perbandingan klasifikasi ddc dan klasifikasi udc. makalah yang di dokumentasikan . kementerian riset, teknologi dan pendid

Related Documents:

DDC Controls-Use Open Networks BacNet (don't be confused with multiple systems) 20 DDC Controls-Use Open Networks BacNet (View all controls from one network) 21 DDC Control Intervention is the Key. 22 DDC Controls Be Sure Your DDC Controls Vendor is Using BacNet. 23 DDC Controls BacNet. 24

to access the DDC. See figure 2. A55 Prodigy control board DDC ASSEMBLY DDC Figure 2. 036, 060, 120 Units Accessing DDC (Top View) 5. 240 Units:Attach the hat section provided in the kit to the DDC assembly using two 5/8" screws (see figure 3.) HAT SECTION USED ON 240 UNITS ONLY DDC HINGED MOUNTING PANEL Figure 3. 240 Units .

1 Video -5HG 2 Video -Green 3 Video -Blue 4 GND 5 Self -test 6 GND -R 7 GND -G 8 GND -B 9 Computer 5V/3.3V 10 GND -sync 11 GND 12 DDC data 13 H-sync 14 V-sync 15 DDC clock Pin Number 24 -pin Side of the Connected Signal Cable 1 TMDS RX2 - 2 TMDS RX2 3 TMDS Ground 4 Floating 5 Floating 6 DDC Clock 7 DDC Data 8 Floating

VZG Verbundzentrale des GBV (VZG) 32nd Annual Conference of the German Classification Society (ul, July 17, 2008, p. 2) VZG Project Colibri/DDC Fundy National Parc 25 May 2008 by Flo Contents Preface Assignment of DDC* numbers to - Bibliographic title records-N on-DDC terms -

Perbandingan pendidikan (Comparative Education) sebagai salah satu bagian dalam bidang pendidikan memulai peran nyatanya pada tahun 1960-an walaupun pada hakikatnya kegiatan perbandingan pendidikan itu telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu dan telah ikut pula melahirkan berbagai

dan pepaya muda dan menentukan pengaruh perbandingan nangka muda dan pepaya muda . Abon jantung pisang yang telah dihasilkan akan dianalisis bedasarkan respon kimia dan respon organoleptik. Respon kimia meliputi kadar protein, kadar serat, kadar air dan kadar lemak. Sedangkan, respon organoleptik

Sedangkan untuk pembebanan gempa static dan dinamik didapat momen akibat beban masing-masing gempa sebesar 127,701 kN untuk gempa statik ekuivalen dan 105,383 kN untuk gempa dinamik. Dan perbandingan selisih jumlah tulangan sebesar 29% untuk tulangan tarik pada tumpuan dan 25% tulangan tekannya.sedangkan pada daerah lapangan jumlah tulangan sama.

Kesehatan Mata berbasis teknologi pembelajaran modern. 2 2. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan dan inovatif dalam bidang Ilmu Kesehatan Mata untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pelayanan. 3. Mendarmabaktikan keahlian yang diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat. 4. Mengupayakan usaha pemberantasan kebutaan sesuai dengan program WHO Vision 2020. 5 .