PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING

3y ago
53 Views
2 Downloads
568.89 KB
12 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Callan Shouse
Transcription

PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNINGRabiah AdawiFakultas Bahasa dan SeniUniversitas Negeri MedanABSTRAKSeseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karenaberbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja (time constraint),kondisi geografis (geographical constraints), jarak yang jauh (distanceconstraint), kondisi fisik yang tidak memungkinkan (physicalconstraints), daya tampung sekolah konvensional yang tidakmemungkinkan (limited available seats), phobia terhadap sekolah, putussekolah, atau karena memang dididik melalui pendidikan keluarga dirumah (home schoolers) dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitumelalui e-Learning.Kata Kunci : pembelajaran, berbasis, e-learningPENDAHULUANJika seseorang yang membawa laptop ke sebuah tempat yang berada jauhdigugusan kepulauan kecil yang terpencil. Kemudian dari tempat yang sangat terpencilini, orang tersebut mulai menggunakan laptop-nya dan melakukan akses terhadapberbagai materi program pelatihan yang tersedia. Tidak ada layanan bantuan belajardari tutor maupun dukungan layanan belajar bentuk lainnya. Dalam konteks ini, apakahorang tersebut dapat dikatakan telah melaksanakan e-learning? Jawabannya adalahTIDAK. Mengapa? Karena yang bersangkutan di dalam kegiatan pembelajaran yangdilakukannya tidak memperoleh layanan bantuan belajar dari tutor maupun layananbantuan belajar lainnya. Akan tetapi bagaimana kalau yang bersangkutan mempunyaitelepon genggam dan kemudian berhasil menggunakannya untuk menghubungi seorangtutor? Apakah dalam konteks yang demikian ini dapat dikatakan bahwa yangbersangkutan telah melaksanakan e-Learning? Jawabannya adalah YA.”(Newsletter ofODLQC, 2001)Illustrasi di atas memberikan kejelasan tentang kegiatan belajar yang dapatdikatakan sebagai kegiatan belajar yang berbasiskan komputer dan jaringan atau ELearning. Lebih jauh lagi gambaran diatas sebenarnya hanya sebagian kecil darimanfaat yang mungkin kita bisa dapatkan ketika kita memahami secara benar aplikasikomputer dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu mengglobal beberapadasawarsa terakhir ini. Pada perkembangan selanjutnya realitas menunjukkan bahwaaplikasi komputer dan jaringan tidak sebatas pada pembuatan, pengiriman danpenyimpanan data saja, melainkan memungkinkan kita untuk berinteraksi secaralangsung bahkan pada jarak yang jauh sekalipun. Pada situasi situasi yang telahdikondisikan interaksi bahkan dapat dilakukan bukan hanya kepada satu orang,melainkan kepada seluruh komunitas pengguna jaringan tersebut, aplikasi ini denganmudah kita lihat di dunia maya/ internet, dengan kata lain perkembangan teknologikomunikasi dan informasi secara tegas memberikan kesempatan untuk diaplikasikandalam berbagai bidang.Sejalan dengan kemajuan teknologi jaringan dan perkembanganinternet, sangatlah dimungkinkan penerapan teknologi ini di berbagai bidang termasukdi bidang pendidikan atau pelatihan.

Di masa datang penerapan teknologi internet di bidang pendidikan dan latihanakan sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas dan pemerataan layananpendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yangsangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasiberbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan, serta upaya untukmerealisiasikan pemerataan perolahan layanan pendidikan sebagaimana yangdiamanatkan oleh undang undang.Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan komputer danjaringan (internet, fax, fax-internet dll) maka ketergantungan akan jarak dan waktu yangdiperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semuayang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.Pada tulisan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan penerapan teknologiinternet dan jaringan untuk sebagai suatu bentuk metode pembelajaran, denganmemberikan beberapa informasi mengenai pengertian, kelebihan, kekurangan, sertabeberapa contoh metode yang berkaitan dengan sistem pembelajaran berbasis komputerdan jaringan ini.PEMBAHASAN1. Pengertian Pembelajaran Berbasis e-learning dan JaringanPembelajaran elektronik atau e-Learning telah dimulai pada tahun 1970-an(Waller and Wilson, 2001). Konsep Pembelajaran Berbasis Komputer dan Jaringanadalah suatu bentuk model pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi web daninternet, konsep belajar dan mengajar ini sebenarnya bukanlah barang baru, bukan jugaide ataupun pemikiran baru, bahkan sudah berkembang sejak beberapa dasawarsa lalu.Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentangpembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning,virtual learning, atau web-based learning. web based distance education, e-Learning,web based teaching and learning.Yang perkembangannya pada dunia pendidikan formal baru terjadi pada akhir 90an.Secara global Konsep Pembelajaran Berbasis Komputer dan Jaringan seringkalidiartikan hanya sebagai e-Learning atau Distance Learning. Perkembangan Konsep ELearning ini ditandai dengan munculnya situs-situs yang melayani proses belajarmengajar dengan berbasiskan komputer dan jaringan sejak era 15 tahun yang lalu diseluruh pelosok Internet dari yang gratis maupun yang komersial.Dunia pendidikan Kanada misalnya bahkan telah mulai mengaplikasikan sistemini pada dunia pendidikannya, demikian juga di Amerika muncul komunitas komunitassitus e-Learning yang bersifat terbuka untuk diakses siapa saja, sedangkan di dalamnegeri pembelajaran menggunakan konsep ini sepertinya masih terbatas diaplikasikan diPerguruan Tinggi, UGM misalnya sejak 1998 telah mulai merintis suatu bentuk konseppembelajaran yang mereka sebut sebagai Student Internet Center, yang memungkinkanmahasiswa bisa secara aktif mendalami pemahamannya terhadap materi perkuliahan,(Student Active Learner – bukan Teacher Active Learner).Dari ilustrasi yang disadur dari Newsletter of ODLQC, 2001 sebagaimanatercantum pada bagian awal tersebut di atas, setidak-tidaknya dapat ditarik 3 (tiga) halpenting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-Learning), yaitu:a. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (“jaringan” dalamuraian ini dibatasi pada penggunaan internet. Jaringan dapat saja mencakup LANatau WAN - dalam bentuk Website eLearners.com)

b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar,misalnya CD-ROM, atau bahan cetak, danc. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabilamengalami kesulitan.Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratanlainnya, seperti adanya:d. Lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-Learninge. Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologikomputer dan internetf. Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap pesertabelajar,g. Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar, danh. Mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.Dengan demikian, secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa pembelajaranelektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan(Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi sertadidukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).Dalam uraian lebih lanjut, istilah “e-Learning”, “online learning” atau “pembelajaranelektronik” akan digunakan secara bergantian namun tetap dengan pengertian yangsama seperti yang telah dikemukakan.2. Fungsi Pembelajaran Berbasis e-learning dan JaringanSetidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran Berbasis Komputer dan Jaringanterhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagaisuplement yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (complement), atau pengganti(substitution) (Siahaan, 2002).a. Tambahan (suplement)Dikatakan berfungsi sebagai tambahan (supplement), apabila peserta didikmempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaranelektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didikuntuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, pesertadidik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atauwawasan.b. Pelengkap (complement)Dikatakan berfungsi sebagai pelengkap (complement) apabila materipembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yangditerima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai pelengkap berarti materipembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan(reinforcement) atau perbaikan (remedial) bagi peserta didik di dalam mengikutikegiatan pembelajaran konvensional.Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepadapeserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yangdisampaikan guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untukmengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkanuntuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didikterhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas.

Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yangmengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap mukadi kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materipembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka.Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yangdisajikan guru di kelas.c. Pengganti (substitution)Beberapa sekolah/ perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapaalternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta didiknya.Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatanperkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada 3alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkanc. Sepenuhnya melalui internet.Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa tidakmenjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi perkuliahanmendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik dapatmenyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atausepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, makainstitusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaanyang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu mahasiswa untuk mempercepatpenyelesaian perkuliahannya.3. Bagaimana E-Learning DilaksanakanKonsep pembelajaran dengan menggunakan Komputer dan Jaringanmemungkinkan proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalamruangan kelas saja dimana guru secara terpusat memberikan pelajaran secara searah,tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktifdilibatkan dalam proses belajar-mengajar.Mereka bisa terus berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan dimana sajadengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak sajaakan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantumeringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem inibeberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program komputer.Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-mengajar bisa disimpandatanya di dalam bentuk database, yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang kembaliproses belajar-mengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajianmateri pelajaran yang lebih baik lagi.Sebagai bagian dari perkembangan e-Learning, Web merupakan salah satuteknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakaidalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e-Learning) tersebut.Secara umum aplikasi komunikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagaiberikut:a. Synchronous SystemAplikasi yang berjalan secara real time dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasipada waktu yang sama, contohnya: chatting, video conference, dan sebagainya.b. Asynchronous System

Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisamengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan denganwaktunya masing-masing, contohnya: e-mail, dan sebagaian.Di Indonesia, kalaupun perkembangan pemanfaat konsep ini terbilang berjalanlamban, Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai lembaga pendidikan atauinstitusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat mungkinuntuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan menggunakansistem synchronous atau asynchronous, secara mandiri atau digabungkan, walaupunpada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan untuk menghasilkan suatusistem yang lebih efektif karena masing-masing memiliki kelebihan dankekurangannya.Dibeberapa negara yang sudah maju dengan kondisi infrastruktur jaringankecepatan tinggi akan sangat memungkinkan penerapan teknologi multimedia secarareal time seperti video conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untukkondisi umum di Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas akanmengalami hambatan dan menjadi tidak efektif. Namun demikian walaupun tanpateknologi multimedia tersebut, sebenarnya dengan kondisi jaringan internet yang adasekarang di Indonesia sangat memungkinkan, terutama dengan menggunakan sistemasynchronous ataupun dengan menggunakan sistem synchronous seperti chatting yangdisesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan yang akan dikembangkan.Beberapa di antara institusi penyelenggara e-Learning dapat dikemukakan sebagaiberikut:a. University of Phoenix Online merupakan universitas virtual yang paling sukses diAmerika Serikat. University of Phoenix Online ini mempunyai 37.569 mahasiswadari 78.700 mahasiswa keseluruhan, 38 kampus, dan 78 pusat-pusat kegiatan belajaryang tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Puerto Rico. Di samping itu,Universitas ini telah meluluskan 10.000 mahasiswa sedangkan Universitas Virtualswasta lainnya di Amerika hanya mampu meluluskan jauh di bawahnya(Pethokoukis, 2002).b. Jones International University merupakan salah satu perguruan tinggi yang jugatercatat berhasil dalam menyelenggarakan e-Learning. Universitas ini mempunyai6,000 mahasiswa yang belajar secara online (Pethokoukis, 2002).c. United Kingdom Open University (UKOU) merupakan universitas terbesarpenyelenggara kegiatan pembelajaran elektronik di dunia dengan 215,000mahasiswa (Daniel, 2000).d. The College of Business at the University of Tennesse memulai perkuliahan khusussecara e-Learning kepada 400 dokter yang bekerja di ruang gawat darurat di seluruhnegara bagian Amerika Serikat dan di 11 negara lainnya. Perguruan tinggi yangmenyelenggarakan program setahun untuk MBA bagi para dokter denganmenggunakan e-Learning dan tatap muka.e. Universiti Tun Abdul Razak (UNITAR) merupakan universitas yang pertama diMalaysia maupun di kawasan Asia Tenggara yang menyajikan perkuliahan secaraelektronik (e-Learning). Perkuliahan elektronik ini mulai diselenggarakan olehUNITAR pada tahun 1998 (Alhabshi, 2002).f. Universitas Terbuka (UT) telah melaksanakan ujicoba penyelenggaraan TutorialElektronik (Tutel) pada tahun 1999 bagi para mahasiswanya. Alasan dilakukannyaujicoba tutorial elektronik ini adalah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa untukmembantu mereka memecahkan kesulitan yang dihadapi selama belajar mandiri(Anggoro, 2001).

g. Universitas Gajah Mada (UGM) telah memulai mempersiapkan kegiatanpembelajaran yang memanfaatkan internet untuk program pascasarjana di bidangpengelolaan rumah sakit dan pengelolaan layanan kesehatan pada tahun 1996(Prabandari dkk., 1998).h. Florida Virtual School merupakan salah satu dari Sekolah Menengah di AmerikaSerikat yang telah berkembang pesat dalam penyelenggaraan pembelajaranelektronik. Pada tahun kelima, Sekolah Menegah ini menerima 3.505 siswa denganmempekerjakan sekitar 41 guru secara penuh waktu dan 27 guru lainnya secaraparuh waktu. Yang menjadi motto sekolah adalah "kapan saja, di mana saja, melaluijalur mana saja, dengan kecepatan apapun." (Wildavsky, 2001).Tugas-tugas otomatisasi yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan koneksi iniadalah:(a). Pemasukan informasi pengumuman oleh pengajar(b). Pengiriman file-file tugas kuliah (file uploading)(c). Autentifikasi pengguna situs web4. Beberapa Model Penyelenggaraan E- LearningSebagaimana dijelaskan diatas, bahwa e-Learning memungkinkan pembelajarantidak hanya berlangsung secara formal dikelas, tetapi dengan bantuan peralatankomputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajarmengajar, dalam suatu bentuk sistem pembelajaran jarak jauh tanpa terkendala olehkondisi geografis, ruang dan waktu, berikut ini di paparkan 2 model dari banyak modelpenyelenggaraan e-Learning dalam pembelajaran :a. Model e-Learning tutorialModel ini telah diaplikasikan oleh Universitas Terbuka Online, berdasarkan jenisaplikasi komunikasi yang di dilakukan dapat di bagi lagi menjadi dua, yaitu (a). Tutoriale-Learning dengan memanfaatkan aplikasi e-mail internet dan (b). Tutorial denganmemanfaatkan aplikasi fax-internet.a. Bimbingan belajar elektronik memanfaatkan aplikasi email Internet.Sistem belajar berbasis Internet yang dapat dikembangkan dapat berupa suatusistem yang memanfaatkan aplikasi Internet yang bernama mailing-list. Pada tutorialvia Internet ini pengajar akan membahas materi atau tugas secara tertulis dan kemudiantulisan tersebut didistribusikan pada seluruh mahasiswa melalui email. Untukkemudian, ketika mahasiswa membuka Internet dan memeriksa surat elektronik/emailnya, maka mereka dapat membaca tulisan pengajar serta memberi jawaban,komentar ataupun mengajukan pertanyaan terhadap tugas yang diberikanb. Tutorial Elektronik via Fax-InternetIntegrasi Fax-Internet dalam sistem bimbingan belajar via Internet ini akanmemperluas titik akses bagi peserta didik. Dalam konsep tutorial Fax-Internet, pesertadidik mengirim atau menerima pesan melalui fax dan pengajar/ guru akan menerimaatau mengirim balasan surat tersebut melalui email. Ketika menerima fax dari pesertadidik, pengajar atau guru menerima fax tersebut dalam bentuk attachment (lampiran)pada surat elektronikb. Model Computer Supported Collaboration LearningCollaboration didefinisikan sebagai kerjasama antar peserta dalam rangkamencapai tujuan bersama. Collaboration tidak hanya sekedar menempatkan para peserta

ke dalam kelompok-kelompok studi, tetapi diatur pula bagaimana mengkoordinasikanmereka supaya bisa bekerjasama dalam studi.Saat ini penelitian di bidang kolaborasi melalui internet dikenal dengan istilahCSCL (Computer Supported Collaborative Learning), dimana pada prinsipnya CSCLberusaha untuk mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki oleh para peserta dalambentuk kerjasama dalam pemecahan masalah. Kenyataannya kolaborasi antar pesertacenderung lebih mudah dibandingkan dengan kolaborasi antara peserta dengan guru.Pemakai terdiri dari siswa dan guru yang membimbing, dimana siswa itu sendiriterbagi menjadi siswa dan siswa lain yang bertindak sebagai collaborator selama prosesbelajar. Para peserta saling berkolaborasi dengan tool yang tersedia melalui jaringanintranet atau internet, dimana guru mengarahkan jalannya kolaborasi supaya mencapaitujuan yang di inginkan, sebagaimana yang diharapkan, untuk melakukan kerjasamaantar siswa dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran.Kolaborasi ini bisa diwujudkan dalam bentuk diskusi atau tanya-jawab denganmemanfaatkan fasilitas internet yang umum dipakai misalnya: e-mail, chatting,dikembangkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat.Dalam pelaksanaan sistem e-Learning, kolaborasi antar siswa akan menjadi faktoryang essensial, terutama pada sistem asynchronous dimana para siswa

rumah (home schoolers) dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitu melalui e-Learning. Kata Kunci : pembelajaran, berbasis, e-learning PENDAHULUAN Jika seseorang yang membawa laptop ke sebuah tempat yang berada jauh digugusan kepulauan kecil yang terpencil. Kemudian dari tempat yang sangat terpencil ini, orang tersebut mulai menggunakan laptop-nya dan melakukan akses terhadap berbagai materi .

Related Documents:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS EDMODO DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KELAS XI PADA MATERI GELOMBANG Ilmu pengetahuan Teknologi dalam dunia pendidikan telah mengubah sistem pembelajaran konvensional menjadi sistem pembelajaran modern, menuntut untuk melakukan inovasi dalam penyampaian pembelajaran. Sehingga penelitian ini

2. merancang pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM menggunakan model pembelajaran yang tepat. 3. merancang pembelajaran “blended learning” menggunakan strategi penyampaian pembelajaran yang tepat. 4. merancang pembelajaran berbasis proyek (PjBL)

pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

audara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakan materi awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan ini mencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.

Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat 7 Ibid, h. 27, 8 Hamdani, Op.Cit., h. 23.

Berdasarkan hasil pengembangan, media pembelajaran berbasis web merupakan media yang berisikan kumpulan materi pengujian kimia mutu bahan berupa gambar dan animasi yang dapat di akses melalui alamat web . Kelayakan media pembelajaran berbasis web dari ahli media, materi, bahasa dan penilaian peserta didik termasuk pada

4.1.3. Hasil Analisis Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Segi Materi . 31 4.1.4. Hasil Desain Media Pembelajaran Berbasis . Smartphone. 39 4.1.5. Hasil Rekonstruksi Media Pembelajaran Berbasis . Smartphone. 41 4.2 Hasil Analisis Rentang Nilai Random . 44. Hany Khairunnisa, 2020

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KELAS 5 SEKOLAH DASAR Abstrak Pembelajaran IPA menggunakan media konvensional dapat menjadikan siswa bosan dan pasif dalam belajar. Sehingga perlu mengembangkan media pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk