BAB II LANDASAN TEORI A. KONSEP E-LEARNING

3y ago
88 Views
5 Downloads
189.71 KB
64 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aarya Seiber
Transcription

13BAB IILANDASAN TEORIA. KONSEP E-LEARNING1. Definisi e-learninga. Persepsi dasar e-learningPerkembangan sistem komputer melalui jaringan semakinmeningkat. Intemet merupakan jaringan publik. Keberadaannyasangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasiyang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalahpada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secaraelektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah E-Learning.Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang E-Learningyaitu:1. anfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutamayang berupa elektronik. Artinya, tidak hanya internet, melainkansemua perangkat elektronik seperti film, video, kaset, OHP,Slide, LCD, projector, dan lain-lain.2. Internet Based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitasinternet yang bersifat online sebagai instrument haruslah

14menggunakan internet yang bersifat online, yaitu fasilitaskomputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajardalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak ,ruangdan waktu, bias dimana saja dan kapan saja (any whare and anytime).Kedua persepsi tersebut ditunjang oleh berbagai pendapat paraahli yang berbeda. Beberapa ahli yang mendukung pendapat elearning sebagai electronic based diantaranya Elliott Masie, ciscoand comellia (2000) menjelaskan, e-learnin adalah pembelajarandimana bahan pembelajaran disampaikan melalui media elektronikseperti internet, intranet, satelit, TV, CD-ROM, dan lain-lain, jaditidak harus internet karena internet salah satu bagian dari e-learning.Pendapat ini didukung oleh Martin Jenkins and Janet Hanson,Generic center (2003) bahwa e-learning adalah proses belajar yangdifasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasikomunikasi.Para ahli yang mendukung pemahaman e-learning sebagaimedia yang menggunakan internet diantaranya e-learning adalah''penggunaaan teknologi internet untuk mengirimkan anketerampilan".(Rosenberg (2001) E-learning atau internet enablelearning menggunakan metode pengajaran dan teknologi sebagaisarana dalam belajar (Dr.Jo Hamilton-Jones).

15b. Pengertian E-learningE-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakansingkatan dari 'electronica' dan 'learning' yang berarti 'pembelajaran'.Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasabantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, elearning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputeratau kombinasi dari ketiganya9. Dengan kata lain e-learning adalahpembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasateknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite ataukomputer.(Tafiardi, 2005) Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo(dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah "e" dalam e-learningadalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usahausaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, satelit,tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah sebagian darimedia elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh disampaikanpada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yangberbeda (asynchronously).Secara lebih singkat william Horton mengemukakan bahwa(dalam Sembel, 2004) e-learning merupakan kegiatan pembelajaranberbasis web (yang bisa diakses dari internet). Tidak jauh berbedadengan itu Brown, 2000 dan Feasey, 2001 (dalam siahaan, 2002)9Ibid, 168-170

16secara sederhana mengatakan bahwa e-learning merupakan kegiatanpembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN)sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukungoleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya.Selain itu, ada yang menjabarkan pengertian e-learning lebihluas lagi. Sebenarnya materi e-learning tidak harus di distribusikansecara on-line baik melalui jaringan lokal maupun intemet. Interaksidengan menggunakan internetpun bisa dijalankan secara on-line danreal-time ataupun recara off-line atau archieved. Distribusi secaraoffline menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning.Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar di kembangkan sesuaikebutuhan dan di distribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnyapembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar ditempat dimana dia berada (Lukmana,2006).2. Karakteristik, Manfaat Dan Fungsi E-learningA. Karakteristik e-learning ini antaru lain adalah:1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Sehingga dapatmemperoleh informasi dan melakukan komunikasi denganmudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar, ataupembelajar dengan pembelajar.2. Memanfaatkan media komputer, seperti jaingan komputer(computer networks) atau (digital media).

173. Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secaramandiri (self learning materials).4. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehinggadapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana sajabila yang bersangkutan memerlukannya5. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan jugauntuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasipendidikan serta untuk memperoleh informasi yang banyak dariberbagai sumber informasi.B. Manfaat E-learningE-learning mempermudah interaksi antara peserta didikdengan bahan/materi pelajaran. Peserta didik dapat saling berbagiinformasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkutpelajaran atau kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Selainitu, guru dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugasyang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalamweb untuk di akses oleh peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan,guru dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didikuntuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujianyang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalamrentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002, dalamSiahaan).

18Secara lebih rinci, manfaat e-learning dapat dilihat dari 2(dua) sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru :1) Sudut peserta didikDengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnyafleksibilitas belajar yang tinggi. Menurut Brown, 2000 (dalamSiahaan) ini dapat mengatasi siswa yang:a) Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskinuntuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapatdiberikan oleh sekolahnya,b) Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (homeschoolers) untuk mempelajari materi yang tidak dapatdiajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa asing danketrampilan di bidang komputer,c) Merasa phobia dengan sekolah atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolahtapi berminat melanjutkan pendidikannya, maupun pesertadidik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yangberada di luar negeri, dand) an pendidikan.2) GuruMenurut soekartawi (dalam Siahaan) beberapa manfaat yangdiperoleh guru adalah bahwa guru dapat :

19a) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan yangmenjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutanperkembangan keilmuan yang terjadi,b) Mengembangkan diri atau merakukan penelitian gunapeningkatan wawasannya karena waktu luang yangdimiliki relatif lebih banyak,c) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan gurujuga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar,topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topikdipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,d) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soalsoal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dane) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukanhasilnya kepada peserta didik.Selain itu, manfaat e-rearning dengan penggunaan internet,khususnya dalam pembelajaran jarak jauh antara lain :1. Guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepatmelalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak danwaktu. Secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasibisa dilakukan.2. Guru dan siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yangruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematisterjadwal melalui internet.

203. Dengan e-learning dapat manjelaskan materi pembelajaran yangsulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materipembelajaran dapat disimpan dikomputer, sehiagga siswa dapatmempelajari kembali atau mengulang materi pembelajaran yangtelah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengankeperluannya.4. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperolehbanyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaranyang dipelajarinya dari berbagai sumber informasi denganmelakukan akses di internet.5. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antaraguru dengan siswa, baik untuk seorang pembelajar, atau dalamjumlah pembelajar terbatas, bahkan missal.6. lajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasisecara mandiri, tidak mengandalkan pemberian dari guru,disesuaikan pula dengan keinginan dan minatnya terhadapmateri pembelajaran.7. Relatif lebih efisien dari segi waktu, tempat dan biaya.8. Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengankegiatannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang kesuatu lembaga pendidikan maka dapat mengakses internetkapanpun sesuai dengan waktu luangnya.

219. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecilbiayanya disbanding harus membangun ruangan atau kelas padalembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggajipara pegawainya.10. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagisiswa karena dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahamanterhadap materi akan lebih bermakna pula (meaningfull), mudahdipahami, diinga dan mudah pula untuk diungkapkan.11. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalamtransfer informasi dan melakukan suatu komunikasi sehinggatidak akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.12. Administrasi dan pengurusan terpusat sehingga memudahkandalam melakukan akses atau dalam operasionalnya.13. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.10C. Fungsi E-LearningSetidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadapkegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu(dalam siahaan, 2002) :1. Suplemen (tambahan)Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didikmempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materipembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada10Munir,Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi,171-172

22kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materipembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didikyang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuanatau wawasan.2. Komplemen (pelengkap)Dikatakan berfungsi sebagai komplemen, apabila materi elearning diprogramkan untuk melengkapi matei pembelajaran yangditerirna siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemenberarti materie-learning diprogramkan untuk menjadi materi enrichment(pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikutikegiatan pembelajaran konvensional.sebagai enrichment, apabila peserta didik dapat dengan cepatmenguasai/memahami materi pelajarun yang disampaikan gurusecara tatap muka diberikan kesempatan untuk mengakses materi elearning yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka.Tujuannyaagar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didikterhadap materi plajaran yang disajikan guru di kelas.Sebagai remedial, apabila peserta didik mengalami kesulitandalam memahami materi petajaran yang disampaikan guru secaratatap muka di kelas. Tujuannya agar peserta didik semakin lebihmudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas.

233. Substitusi (pengganti)Tujuan dari e-learning sebagai pengganti kelas konvensionaladalah agar peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatanperkuliahan sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari. Ada3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat diikutipeserta didik:1) Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),2) Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet,atau bahkan3) Sepenuhnya melalui internet.113. Factor yang perlu dipertimbangkan dan syarat-syarat dalammemanfaatkan E-LearningA. Faktot yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memanfaatkan ElearningFaktor yang perlu drpertimbangan dalam memanfaatkan e-learninguntuk pembelajaran jarak jauh adalah memilih internet untukkegiatan pembelajaran. Memilih internet ini ada beberapa tahapyang harus dilakukan yaitu11E-learning sebagai tekhnologi komunikasi pendidikan, gsi-dan-penyelenggaraan-e-learning.html

241. Analisis kebutuhan (need analysis)Pemanfaatan e-learning sangat tergantung pada t.Digunakannya teknologi terscbut jika e-learning itu sudahmerupakan kebutuhan. Untuk menentukan apakah seseorangataulembaga pendidrkan membutuhkan atau tidak e-learning itu,maka diperlukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan iniuntuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang muncul, yaituapakah fasilitas pendukungnya sudah memadai, apakahdidukung oleh dana yang memadai; dan apakah ada dukungandari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan analisis kebutuhan itudiputuskan bahwa e-learning diperlukan, maka perlu membuatstudi kelayakan (fasibilitystudy). Ada beberapa komponenpenilaian dalam studi kelayakan yang perlu dipertimbangkan,antara lain:a.Secara teknis, apakah jaringan internet bisa ngankomputer, instalasi listrik, saluran telepon, dan sebagainya.b. Sumber daya manusianya yang memiliki pengetahuan dankemampuan atau ketetampilan (skill dan knowledg) yangsecara teknis bisa mengoperasikannya.

25c. Secara ekonomis apakah kegiatan vang dilakukan dengan elearning ini menguntungkan atau tidak, apakah akanmembutuhkan biaya yang besar atau kecil.d. Secara sosial, apakah sikap (attitude) masyarakat dapatmenerimanya atau menolak terhadap penggunaan e-learningsebagai bagian dari teknologi dan omunikasi. Untuk ituperlu diciptakan sikap (attitude) yang positif terhadap kasi pada umumnya, agar bias mengerti potensi dandampaknya bagi pembelajar dan masyarakat.2. Rancangan rludipertimbangkan beberapa hal, antara lain:a. Course content and learning unit analysis (Analisis isipembelajaran), seperti ruang lingkup (scope) dan urutan(sequence) materi pembelajaran, atau topik yang relevan.b. Learner analysis (analisis pemberajar), seperti : latarbelakang pendidikan, usia, status pekerjaan, dan sebagainya.c. Learning context analysis (analisis berkaitan denganpembelajaran), seperti : kompetensi pembelajaran yang akandan ingin dibahas secara mendalam pada rancangan ini.d. Intructional analysis (analisis pembelajaran), seperti : materipembelajaranyangakandikelompokkanmenurut

26kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudahhingga yang sulit, dan seterusnya.e. state instructional objectives (tujuan pembelajaran) yangdisusun berdasarkan hasil dari analisis pembelajaran.f. contruct criterion test items, (penyusun tes) yang didasarkandari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.g. lajaran) yang dapat ditetapkan berdasarkan fasilitasyang ada.3. Tahap tiperkembangan fasilitas teknologi informasi dan komunikasiyang tersedia. selain itu, pengembangan prototype materipembelajaran dan rancangan pembelajaran yang akan digunakanpun perlu di pertimbangkan dan di evaluasi secara terusmenerus.4. PelaksanaanPrototype yang sudah lengkap dapat dipindahkan kejaringan computer (LAN). Untuk itu pengujian terhadapprototypehendaknya terus menerus dilakukan. Denganpengujian ini akan diketahui berbagau hambatan yang dihadapi,seperti berkaitan dengan management course tool, apakah

27materi pembelajarannya memenuhi standar materi pembelajaranmandiri (self learning materials).5. EvaluasiSebelum dilakukan evaluasi, program terlebih dahuludiuji coba dengan mengambil beberapa sample orang. Dari ujicoba ini baru dilakukan evaluasi. Prototype perlu dievaluaidalam jangka waktu relative lama dan secara terus menerusuntuk diketahui kelebihan dan kekurangannya. Proses darikelima tahapan tadi di perrukan waktu yang relative lama dandilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi secara terusmenerus. Masukan dari pembelajar atau pihak lain sangat diperlukan untuk perbaikan program tersebut.12B. Syarat-Syarat pemanfaatan E-LearningMenurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam siahaan) syaratsyarat kegiatan pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :1. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringandalam hal ini internet.2. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkanoleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak3. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantupeserta belajar apabila mengalami kesulitan12Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TeknologiInformasi dan Komunikasi. 173174

284. Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan elearning5. Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadapteknologi komputer dan internet6. rildiketahui oleh setiap peserta belajar7. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembanganbelajar peserta didik8. Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan olehlembaga penyelenggara.Berbeda dengan yang telah diungkapkan di atas, dalam Sembel,2004, lebih menyoroti dari tenaga-tenaga ahli yang perlu ada untuk“menghidupkan” sebuah e-learning adalah :a) subject Matter Expert (sME), merupakan nara sumber daripembelaiaran yang disampaikan.b) Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematismendesain materi dari SME menjadi materi e-learning denganmemasukkan metode pengajaran agar materi menjadi lebihinteraktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari.c) Graphic Designer (GD), bertugas untuk mengubah materi teksmenjadi bentuk grafis dengan gambar, wama, dan layout yangenak dipandang, efektil dan menarik untuk dipelajari.

29d) Learning Management system (LMS), bertugas mengelolasistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antarainstruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya, sertahal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas,nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa.4. Model Pembelajaran E -learningDalam implementasi pembelajaran, terdapat model penerapan elearning yang bisa digunakan,yaitu :a. Selective ModelModel selektif ini digunakan jika jumlah computer di sekolahsangat terbatas (misalnya hanya ada satu unit computer). Di dalammodel ini, guru harus memilih salah satu alat atau media yangtersedia yang dirasakan tepat untuk menyampaikan bahan pelajaran.Jika guru menemukan bahan e-leaming yang bermutu dari internet,maka dengan terpaksa guru hanya dapat menunjukkan bahanpelajaran tersebut kepada siswa sebagai bahan demonstrasi saja.Jika terdapat lebih dari satu computer di sekolah / kelas, maka siswaharus diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung.b. Sequential ModelModel ini di gunakan jika jumlah computer di sekolah / kelasterbatas (misalnya hanya dua atau tiga unit computer). para siswadalam kelompok kecil secara bergiliran menggunakan computer

enggunakan bahan e-learning sebagai bahan rujuakan atau untukmencari informasi baru.c. Static Station ModelModel ini digunakan jika jumlah computer di sekolah / kelasterbatas, sebagaimana halnya dalam sequential model. Di dalammodel ini, guru mempunyai beberapa sumber belajar yang berbedauntuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Bahan e-leamingdigunakan oleh satu atau dua kelompok siswa untuk mencapaitujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kelompok siswa lainyamenggunakan sumber belajar yang lain untuk mencapai tujuanpembelajaran

A. KONSEP E-LEARNING 1. Definisi e-learning a. Persepsi dasar e-learning Perkembangan sistem komputer melalui jaringan semakin meningkat. Intemet merupakan jaringan publik. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah pada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secara elektronik atau .

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis