SOSIOLOGI KESEHATAN - Dr. Argyo Demartoto, M.Si

3y ago
116 Views
5 Downloads
465.34 KB
78 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 29d ago
Upload by : Cade Thielen
Transcription

SOSIOLOGI KESEHATANDosen Pengampu : Drs. Argyo Demartoto, M.SiKontributor: Mahasiswa Jurusan Sosiologi,FISIP, UNS Angkatan 2007BAB IILAYANAN KESEHATAN DAN TANTANGAN PERUBAHAN SOSIAL·Pelayanan kesehatan sebagai dimensi stratifikasiPenstratifikasian pennduduk bukan hanya peda peranan mereka dibidang ekonomi tetapicriteria lainnya adalah berdasarkan latar belakang pendidikan, pemilikan rumah, pemilikan alattransportasi, dan juga pelayanan kesehatan ( Miller dan Roby, 1970 ).Pelayanan dibidang kesehatan merupakan salah satu dimensi stratifikasi yang tidak dapatdipengaruhi kaum kapitalis. Dalam kedokteran Amerika dikenal dua sistem kelas ( Kosa dkk,1969 ; Waiztkin, 1971 ). Orang berpenghasilan rendah yang sulit mendapatkan kesejahteraandibidang kesehatan dan orang kaya yang dengan mudah mendapatkan pelayanan yang baik danberkelas dibidang kesehatan.·Stratifikasi dalam sistem kesehatanSetidaknya terdapat tiga dasar stratifikasi dalam institusi kedokteran yaitu :1. PROFESIONALISME : ( Freidson, 1970a : 45 ) orang – orang yang terlatih dalamprofesi tertentu, yang memiliki keahlian untuk menilai aspek – aspek tehnikkedokteran. Karena adanya otonomi ini maka dokter dapat mendominasi pembagiankerja dalam bidang kedokteran, wewenang tersebut dapat diperluas padaaspek–aspek social, ekonomi dari pelayanan kesehatan. Wewenang yang dimilikidokter pada umumnya didasarkan atas pertimbangan rasional (Weber, 1964 : 324 –429 )2. ELITISME : elitisme dibidang kedokteran membuat para dokter mengambilpendidikan spesialisasi, dan juga bekerja pada rumah sakit yang biasanya telahdipenuhi oleh tenaga ahli, sehingga rumah sakit yang seharusnya membutuhkantenaga ahli malah tidak memperolehnya. Implikasi elitisme meluas sehinggaakibatnya mereka cenderung bekerja untuk rumah sakit – rumah sakit besar. Dansebaliknya bagi dokter – dokter yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

pendidikan spesialisasi yang bekerja pada tempat yang jauh menyebabkan kualitaspelayanan mereka buruk pada pasien.3. KETERBATASAN KOMUNIKASI DAN STRATIFIKASI MEDIS : ( stratifikasidan penyembunyian informasi ) adanya jurang kompetensi merupakan suatu sumberstratifikasi dalam bidang kesehatan, ketidak tahuan pasien merupakan salah satupotensi pemerasan, Freidson mengatakan bahwa posisi khusus dokter akan terancambila tindakan dan keputusannya harus jelas dan dibenarkan oleh pasien. Desakanuntuk mempercayai merupakan cara agar pasien pasrah saja pada dokter, inimemungkinkan dokter mempertahankan bahwa merekalah yang berwenang dalampengetahuan tersebut. Kemampuan dokter dalam mengotrol dan memanipulasi inilahyang bertentangan dengan hubungan dokter – pasien.·Ketidakpastian pasien dan kekuasaan astianpasiennya,perludipertimbangkan teori tentang sumber kekuasaan dokter : bahwa kemampuan dokter untukmempertahankan kekuasannya terhadap pasien dalam hubungan dokter – pasien tergantungpada kemampuan dokter itu dalam mengontrol ketidakpastian pasien.Dalam suatu pembahasan tentang fungsi social dari ketidaktahuan, Moore dan Tuminmengemukakan bahwa ketidaktahuan konsumen terhadap suatu pelayanan khusus dapatmembantu melindungi posisi dari pemberi pelayanan. Implikasi disini adalah bahwa posisispesialis mungkin dalam bahaya bila pasien menjadi dokter ( Moore dan Tumin, 1949 : 789 ).·Penyuluhan pada orang lain dalam keadaan terpaksaMengingat stratifikasi medis ada kaitannya dengan ketidaktahuan, maka perubahandalam sistem kesehatan memerlukan perubahan dalam penyampaian informasi. Prosespenyampaian informasi haruslah dilakukan jujur, terperinci, dan berorientasi manusiawisangatlah penting pada penyuluhan, karena pasien biasanya jarang meminta informasiterperinci dari dokter dan mereka jarang meminta dokter untuk melakukan sesuatu, sertajarang menyatakan sesuatu agar diperhatikan dokter ( Cartwright, 1957 : 223 ).Freire membahasnya dalam konteks penyuluhan didunia ketiga sebagai berikut : “masalah yang dihadapi dalam penyuluhan atau pendidikan adalah mengatasi dominasi padamanusia agar terdapat emansipasi, masalah yang dihadapi dalam penyuluhan bukan, dan tidakdapat dilakukan dengan paksaan ( 1970 : 74, 128 ) ”.( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

·Peran pendidik kesehatan terhadap perubahan perilakuMenurut Blum (1974), perilaku itu lebih besar perannya dalam menentukanpemanfaatan sarana kesehatan, dibandingkan dengan penyediaan sarana kesehatan itu sendiri.Pengalaman menunujukan bahwa penyediaan dan penambahan sarana pelayanan tidaklah selaludiikuti oleh peningkatan pemanfaatan sarana sarana tersebut. Misalnya, beberapa studimenunjukan bahwa puskesmas dan posyandu di daerah daerah tertentu tidaklah dimanfaatkansecara optimal (ministry of health, 1987; rasyid, dkk, 1988; sitohang & adi, 1989). Olehkarena itu jika kita menginginkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat maka kita harusbersedia dan mampu mengubah perilaku masyarakat.·Perubahan sosial yang terjadiberdasarkan lingkungan eksternal yang berubah menuntut perubahan mind-set tenagakesehatan yaitu :1. Globalisasi dan teknologi manusia,2. Keadaan hiperkompetitif, terutama di perkotaan,3. Enam belas juta warga Indonesia berstandar sama dengan kelas atas pendudukSingapura,4. Pemain asing yang efisien, reputasi tinggi, berpengalaman, dan dipersepsi excellent,5. Konsumen makin cerdas dan tercerahkan, serta6. Tuntutan dokter lebih bisa diakses, terutama oleh menengah ke bawah .Pengertian perubahan sosial menurut beberapa tokoh diantaranya adalah sebagai berikut:1. Selo Soemarjan. Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan padalembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhisistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantaranyakelompok-kelompok dalam masyarakat.2. Kingsley Davis. Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalamstruktur dan fungsi masyarakat.3. Gillin. Perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telahditerima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

komposisi penduduk, ideology, maupun karena penemuan-penemuan baru dalammasyarakat.Proses-proses pada perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu antaralain :1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakatmengalami perubahan yang terjadi secara lambat ataupun cepat.2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti denganperubahan- perubahan pada lembaga sosial lainnya.3. Perubahan-perubahan sosial secara cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yangbersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritualsaja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.Secara tipologi perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai :1. Suatu proses sosial, baik yang terkait dengan struktur maupun personil.2. Segmentasi, yaitu ketika ada pemisahan dalam struktur dan/atau perbedaan kualitasdari setiap unit.3. Perubahan struktur4. Perubahan dapat terjadi pada perubahan struktur kelompok. Misalnya komposisi danhubungan antar kelompok.Sumber dari sebab-sebab perubahan sosial terletak di dalam dan luar masyarakat.Sebab-sebab yang bersumber dari dalam msayarakat antara lain bertambah atau berkurangnyapenduduk, adanya penemuan-penemuan baru yang ada dalam masyarakat, adanyapertentangan (konflik) masyarakat yang mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahansosial dan kebudayaan, serta terjadinya pemberontakan atau revolusi.Sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat antara lain yang berasal dari lingkunganalam fisik yang ada di sekitar manusia, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakatlain.Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan yaitu:a. kontak dengan kebudayaan lainb. sistem pendidikan formal yang maju;c. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju;( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

d. toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang (deviation) yang bukanmerupakan delik hukum;e. sistem lapisan terbuka masyarakat yang memungkinkan adanya gerak sosial vertikalyang 1uas atau memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasarkemampuan sendirif. penduduk yang heterogen;g. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu;h. berorientasi ke masa depan;i. nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki kehidupannya.Ibnu Khaldun seorang sosiolog Arab yang melukiskan bahwa peradaban manusiaberkembang dalam lima tahap, yaitu :a. tahap nomaden yang kemudian menghancurkan seluruh penentangnya dan mendirikankerajaan baru,b. tahap konsolidasi kekuatan dengan tujuan memperkokoh pengendalian atas kawasanyang baru dikuasai,c. tahap kesenangan dan kesentosaan, yang ditandai dengan kemewahan material dankebudayaan lainnya,d. tahap kedamaian berlanjut sehingga menjadi sebuah tradisi baru, dane. tahap kehancuran yang dimulai dari hura-hura, pemborosan, dan kehilangan simpati.Pitirim Sorokin ilmuwan Rusia, mengembangkan teori bahwa perubahan sosial terjadidalam tiga tahap, yaitu :(1) peradaban ideasional (ideasional culture), yaitu menekankan pada aspek spiritual dannonmaterial,(2) peradaban idealistik (idealistic culture), yaitu peradaban yang memadukan antara nilaiadikodrati dengan fakta yang ada, dan(3) peradaban indrawi (sensation culture), yang menekankan pada aspek fisik materialDalam proses perubahan sosial, ada beberapa tahapan perubahan sosial yang potensialterjadi di masyarakat antara lain sehagai berikut.a. DifusiDifusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan individu kepada individulain serta dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Ada dua jenis difusi, yaitu difusi( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

intra-masyarakat (intro-society diffusion) dan difusi antarmasyarakat (inter-societydiffusion).b. inovasiInovasi adalah proses pembaruan dan pengunaan sumber-sumber alam, energi danmodal, serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi barusehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru.c. AkulturasiProses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dihadapkan denganunsur-unsur suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat launditerima dan diolah dalam kebudayaan itu sendiri tanpa menyebabkan hilangnyakepribadian kebudayaan itu.d. AsimilasiAsimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusiadengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara golongan-golonganitumasing-masing berubah menjadi unsur kebudayaan campuran.Pelayanan prima menjadi satu tuntutan penting bagi seorang dokter di era modern. Tidaksederhana untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang bijak, apalagi menunjuk siapa danbagaimana tenaga kesehatan yang bijak itu. Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan yangbijak adalah(a) memiliki pengalaman pendidikan kesehatan,(b) kompeten dalam melaksanakan praktik kesehatan yang bermutu dan manusiawi (goodclinical practice), serta(c) menerapkan sistem dan cara pelayanan kesehatan yang bermutu serta beretika (goodclinical governance).Dengan rumusan seperti itu maka tuntutan masyarakat terhadap pentingnya good andclean clinical govemance menjadi sangat penting untuk dilakukan para penyelenggarapelayanan kesehatan. Aspek kedua, yaitu adanya upaya dan kemampuan untuk memberikanpelayanan yang efektif. Mungkin benar, dalam pelayanan kesehatan negara asing banyak yangsudah rnenggunakan teknologi modern. Namun, teknologi modern bukanlah penentu akhirsuatu kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, hal yang penting adalah bagaimana( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

melahirkan sumber daya manusia kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatanyang efektif.Pada kenyataannya, dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efektif danmemuaskan ini. Adanya re-code terhadap tugas dan fungsi pelayanan kesehatan dalampemahaman awal yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan itu adalah menghilangkan gejalapenyakit. Pemahaman seperti ini sudah mulai ditinggalkan dan kini sudah mengarah padapelayanan kesehatan sebagai bagian dari proses pendidikan serta pembelajaran hidup sehatkepada setiap anggota masyarakat. Di sinilah perubahan kode-kode peran dan fungsipelayanan kesehatan dilakukan. Artinya, seorang tenaga kesehatan dituntut untuk memberikanpelayanan yang menyeluruh mulai dari gejala, penyebab, sampai pada efek penyakit itu sendiri.Sehingga seorang pasien dapat benar-benar memiliki mutu hidup yang berkualitas.BAB IIMENGENAL VARIASI LAYANAN PENGOBATAN ALTERNATIFDalam pengembangan pengobatan alternatif ada variasinya yang tumbuh dan berkembangdalam masyarakat. Variasi ini menunjukkan bahwa ada berbagai jenis pengobatan alternatif. Denganadanya ini akan memberikan wawasan mengenai keanekaragaman pengobatan alternatif yang ada diindonesia khususnya dan di dunia pada umumnya.1.1 Pengobatan Alternatif Menurut Depkes RIMunculnya perkembangan pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional (battra) inimenurut depkes (departemen kesehatan) RI ada 16 jenis yaitu :1. dukun bayi terlatih9. Battra sunat2. battra pijat / urut10. Tabib3. dukun bayi belum terlatih11. Tukang pangur gigi4. tukang jamu gendong12. Battra tenaga dalam5. battra ramuan13. Battra pijat refleksi6. battra dengan ajaran agama/spiritual14. Shinse7. battra paranomal15. Battra tusuk jari/akupresur8. battra patah tulang16. AakupunturDalam tahun 1989 dicantumkan 17 jenis battra-battra lain di Indonesia yang kemudian terusmeningkat dari waktu ke waktu.1.2 Pengobatan Alternatif Menurut Agen Pengobatan( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

Dalam ensiklopedia jenis pengobatan alternatif dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :1. terapi energiAkupresur, akupuntur, shiatsu, do-in, shaolin, qigong, t’ai chi ch’uan, yoga, meditasi, terapipolaritas, refleksiologi, metamorphic technique, reiki, metode bowen, ayurveda, dan terapitumpangan tangan.2. terapi fisikMasase, aromaterapi, osteopati, chiropractic, kinesiology, rolfing, hellework, feldenkraismethod, teknik alexander, trager work, zero balencing, teknik relaksasi, hidroterapi, floatationterapi, dan metode bates.3. terapi pikiran dan spiritualPsikoterapi, psikoanalisis, terapi kognitif, terapi humanistik, terapi keluarga, terapi kelompok,terapi aitogenik, biofeedback, visualisasi, hipnoterapi, dreamwork, terapi dance moment, terapimusik, terapi suara, terapi seni, terapi cahaya, biorhythms, dan terapi warna.3Pengobatan alternatif dari sistem pengorganisasian.Sebagaimana yang dituturkan Yuda Turana, pengelompokan jenis layanan pengobatantradisional di inggris menggunakan standar pengorganisasian yang dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu :·Kelompok yang paling terorganisasi dan teratur seperi akupuntur, chiropractic,pengobatandengan herbal,dll. Pengelompokan ini mempunyai dasar penelitian.·Kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian lebih lanjut namun sudahdigunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan kesehatan seperti hipnoterapi danaromaterapi.·Kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai data sam sekali seperti terapi dengankristal dan pendulum.Sedang pada tahun 1998 Badan Konggres Amerika Serikat mendirikan The National Centre ForComplementary Alternatif Medicine (NCCAM) di Natoanal Institut of Health untuk pengembanganpenelitian mengenai pengobatan pelengkap dan alternatif (complementary and alternative medicine)dengan misi yaitu memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada masyarakat mengenai keamanandan khasiat CAM. NCCAM mengelompokkan metode pengobatan alternatif menjadi lima kategoriyaitu :·Alternative medical system.( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

Sistem ini berkembang sebelum ditemukannya metode pengobatan konvensional misalnyapengobatan ala pengobatan oriental seperti Ayurveda dan naturopaty.·Intervensi pikiran tubuh ( mind-body intervention)Contohnya yaitu meditasi, hipnotis, berdoa, dan mental healting.·Biologikal-based treatmentMeliputi metode pengobatan alamiah dan biologi seperti ramuan herbal (tumbuhan), dietkhusus, dan orthomeleciler remedies.·Manipulative and body-based methodAntara lain adalah chiropractic, dan osteopathic manipulative theraphy, terapi pijat (masageteraphy).·Terapi energiTerapi ini menggunakan tenaga (energi) yang berasal dari dalam dan luar tubuh untukmengobati penyakit contohnya biofield hterapy (Qi Qong, Reiki, dan terapi sentihan) dan terapibioelektromagnetik.4Pengobatan alternatif kategori battra menurut WHOMenurut badan kesehatan dunia PBB yaitu WHO (world health organization) jenis pengobatanalternatif yang dikembangkan dan dijadikan kajiannya dikelompokkan menjadi dua jenis yaitupengobatan berdasarkan herbal dan terapi berdasrkan prosedur tradisional.Yang termasuk ke dalam pengobatan alternatif herbal dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenisyaitu :·Herbal adalah pengguanaan bahan asli tanaman seperti bunga, buah-buahan, akar, atau bagianlain dari tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan.·Bahan-bahan tanaman termasuk jus segar, getah, minyak olahan, minyak asli, resin, danpowder tumbuhan. Dibeberapa negara material-material tumbuhan tadi sudah ada yang diolahdengan prosedur yang dikembangkan masyarakat lokal, penguapan (steaming), pemanggangan(roasting), pencampuran dengan madu (stir-baking with honey), alkoholik, dan bahan lainnya.·Pengolahan herbal (herbal preparations), pengolahan tumbuhan yang didasarkan pada produktumbuhan yang sudah diselesaikan, atau beberapa produk pengolahan tanaman hasil dari( Word to PDF Converter - Unregistered )http://www.Word-to-PDF-Converter.net

ekstrasi, pelarutan fraksianisasi, purifikasi, konsentrasi atau pengolahan fisikawi, dan biologilainnya. Pengobatan ini termasuk pengolahan yang dicampur dengan madu, alkohol, atau yanglainnya.·Produk tanaman terakhir (finished herbal products). Yang termasuk kedalam jenis ini adalahpengolahan bahan tanaman baik dari satu atau lebih dari jenis tanaman yang digunakan.Sedangkan jenis pengobatan alternatif terapi dilandaskan pada prosedur tradisional adalah terapi–terapi yang yang digunakan dengan teknik variasi, terutama yang tanpa menggunakan medikasimisalnya akupuntur dan teknik-teknik yang t6erkait chiropractic, ostteopathy, manual therapies,qigong, tai ji, yoga dan terapi fisik lainnya serta terapi mental, spiritual, matau terapi mind body.5Pengobatan Alternatif menurut Mengoenprasodjo-HidayatiMenurut Mengoenprasodjo-Hidayati ada lima jenis pengobatan alternatif yaitu :·Terapi penyembuhan dengan pengobatan cinaPengobatan ini berasal dan berkembang di negeri Tiongkok kemudian berkembangang diberbagai pelosok negeri di dunia dalam aneka bentuk. Basis pengobatan ini dengan filsafatyang melihat manusia sebagai mikrokkosmos dari jagat raya dan dan secara inheren terhubungdengannya, dengan alam dan seliruh kehidupan. Pengobtaan ini dikelompokkan menjadi limayaitu pengobatan dengan herbal, akupuntur dan akupresur, moksibasi atau pemanasan untukjenis pengobatan khusus, diet dan nutrisi, serta tui na atau pijat pengobatan cina.·Terapi pengobatan dengan spiritual healingTerapi ini bisa disebut dengan terapi rohani dengan ciri utama yaitu walaupun diakui ada biayapengobatan yang mahal, namun jenis pengobatan ini berupaya untuk pengobatan yang murahdan mudah. Selain itu cirinya yaitu memiliki karakter keilmiahan mlai yang bisa dinalar sampaiyang kategori mistik.·Terapi alternatif dengan menggunakan sunber bahan dari alamJenis terapi yang termasuk kategori ini yaitu aromaterapi, terapi energi bunga

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net komposisi penduduk, ideology, maupun karena penemuan-penemuan baru dalam

Related Documents:

laporan penelitian perilaku laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (lsl) untuk melakukan test hiv di kota surakarta penelitian perseorangan oleh : drs. argyo demartoto, m.si nip. 19650825 199203 1 00

C. Analisis Kebijakan Kesehatan 12 D. Sistem Nasional Kesehatan Indonesia 16. BAB 2 METODE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN 19. A.engertian Metode Analisis Kebijakan Kesehatan P 19 B. Metode Analisis Kebijakan Kesehatan 21 C. Pengaruh . Stakeholder. Terhadap Kebijakan . esehatan K 24 D.roses Analisis Kebijakan Kesehatan P 26

7. PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA 17 Merupakan perkawinan ilmu sosiologi dan sastra Sosiologi adalah telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dan masyarakat, telaah tentang lembaga sosial dan proses sosial. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada.

Modul Pengantar Sosiologi Parwitaningsih, dkk., Materi Pokok Pengantar Sosiologi, Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka, 2010. Pengantar Sosiologi Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993 4

d. Telah lulus mata kuliah prasyarat sebelum SKRIPSI antara lain dalam tabel berikut : Table 2.1. Mata Kuliah Prasyarat Prodi Sosiologi No Kode Mata Kuiah Semester Prasyarat 1 Pengantar SosiologiISP 101 I - 2 SSG 108 Teori Sosiologi Klasik I II ISP 101 3 SSG 209 Teori Sosiologi Klasik II III SSG 108

Usaha kesehatan masyarakat yang betul2 tertuju pada penduduk pribumi dimulai oleh Dr.J.L. Hydrich pada thn1924 ketika ia memulai pendidikan kesehatan masyarakat utk daerah pedesaan di Pulau Jawa. Terlantar pada masa pendudukan Jepang. Hidup kembali dengan bantuan UNICEFF (1950) Pada thn1952 Di departemen Kesehatan dibentuk Direktorat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan mulai 1956 dibentuk Usaha .

KESEHATAN JIWA Pada saat ini ada kecenderungan penderita dengan gangguan jiwa jumlahnya mengalami peningkatan. Data hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SK-RT) yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1995 menunjukkan, diperkirakan terdapat 264 dari 1000 anggota Rumah Tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini .

instruction method where learners of different levels form small groups and work together towards a specific objective. Learners take the responsibility of their own learning and of those in the group so the success of one member is a success of all members. Piaget (1932, in Webb, 2009: 3) argues that cognitive conflict leads to higher levels of reasoning and learning. When a student notices a .