ACUAN SEDIAAN HERBAL Jakarta : Direktorat OAI, Deputi II .

3y ago
59 Views
3 Downloads
7.88 MB
147 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronnie Bonney
Transcription

ACUAN SEDIAAN HERBALJakarta : Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI, 2010145 hlm. : 150 x 215 mmVolume : kelimaISBN 978-979-3707-54-9Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku inidalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapuntanpa izin tertulis sebelumnya dari penerbitBadan Pengawas Obat dan Makanan Republik IndonesiaDeputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik danProduk KomplemenDirektorat Obat Asli IndonesiaJakarta, 2010

Direktorat Obat Asli IndonesiaDiterbitkan olehBadan Pengawas Obat dan MakananRepublik IndonesiaTahun 2010Direktorat Obat Asli IndonesiaDeputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,Kosmetik dan Produk KomplemenJl. Percetakan Negara 23 JakartaAcuan Sediaan Herbal Volume Kelimai

Direktorat Obat Asli IndonesiaDAFTAR ISIHalamanDaftar IsiDaftar SingkatanSambutan Kepala Badan POM RIKata PengantarTim Penyusun dan NarasumberBAB IPEMBUATAN SEDIAAN HERBALA. Informasi Umum Sediaan HerbalB. Cara Pembuatan Sediaan Herbal1. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan1) Identifikasi2) Peralatan3) Penimbangan dan pengukuran4) Derajat kehalusan bahan tumbuhan obat5) Penyimpanan2. Macam Sediaan HerbalInfusa (Infus)Dekokta (Dekok)Tea (Teh)Gargarisma dan Kolutorium (Obat Kumurdan Obat Cuci Mulut)Sirupi (Sirup)Tinctura (Tingtur)Extracta (Ekstrak)iivviiixxii11112222233455667BAB II SEDIAAN AFRODISIAKAPiperis Retrofracti Fructus9BAB III SEDIAAN ANTIBAKTERIAcalyphae Indicae FoliumLitseae Cubebae CortexPlantaginis Majoris Folium141822iiAcuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli IndonesiaBAB IVSEDIAAN ANTIEPILEPSICentellae Asiaticae Herba27BAB VSEDIAAN ANTIINFLAMASIAcanthi Illicifolii FoliumApii Graveolentis FoliumCentellae Asiaticae HerbaCurcumae Zedoariae RhizomaMorindae Citrifoliae Fructus3337414247BAB VISEDIAAN OBAT LUKACentellae Asiaticae HerbaPhyllantii Nirurii Herba5254BAB VIISEDIAAN ANTIKOLESTEROL/ANTIHIPERLIPIDEMIAArecae Catechu SemenCamelliae Sinensitis Folium5964BAB VIIISEDIAAN ANTIOKSIDANMorindae Citrifoliae FructusRaphanusi Sativi Radix6970BAB IXSEDIAAN DIURETIKCaricae Papayae Radix74BAB XSEDIAAN HEPATOPROTEKTORUncariae Gambiris Folii Extractum SiccumMorindae Citrifoliae Fructus8085BAB XISEDIAAN SALURAN CERNACentellae Asiaticae HerbaMorindae Citrifoliae Fructus8788BAB XIISEDIAAN DIABETES MELLITUSCinnamomi Burmannii CortexCatharanthi Roseus FoliumMori Albae Folium909499Acuan Sediaan Herbal Volume Kelimaiii

Direktorat Obat Asli IndonesiaBAB XIIIivPhaseoli Vulgarisis FructusPsidii Guajavae Fructus103107SEDIAAN ANTIKANKERAndrographidis Paniculatae HerbaAzadirachtae Indicae FoliumGynurae Procumbensis FoliumScurrulae Ferrugineae Herba112118124129Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli IndonesiaDAFTAR SINGKATANmcmmmgmgµgkgBBdplLmLLD 50KHMED 50PGE2COX-2IL-6TNFD:::::metercenti metermilimetergrammili gram: micro gram::::::kilogramberat badandiatas permukaan lautlitermili literLethal Dose 50, yaitu dosis yang menimbulkan kematianpada 50% hewan percobaan: Konsentrasi Hambat Minimum: Effective Dose 50, yaitu dosis yang menimbulkan efekterapi pada 50% individu: Prostaglandin E2, merupakan salah satu prostaglandinyang dirilis oleh dinding pembuluh darah sebagai responterhadap infeksi atau peradangan yang bekerja padaotak untuk menimbulkan demam: Cyclooxygenase-2, merupakan protein yang bertindaksebagai enzim dan khusus mengkatalisis (mempercepat)produksi prostaglandin. Ketika aktivitas Cox-2 diblokir,maka peradangan akan berkurang: Interleukin-6, merupakan limfokin produk sel T fibroblas,makrofag dan sel lain, hasil perangsangan antigen ataumitogen, berperan sebagai faktor diferensiasi sel B dantrombosit serta merangsang produksi imunoglobulin olehsel B; IL-6 juga menyebabkan hepatosit mensintesisberbagai macam protein plasma yang terlibat dalamrespons fase akut dan merupakan kofaktor padapermulaan siklus sel dalam sel hematopoietik in-vitro.: Tumor Necrosis FactorAcuan Sediaan Herbal Volume Kelimav

Direktorat Obat Asli Indonesia: Inhibitory Concentration 50, yaitu konsentrasi yangdapat menghambat pertumbuhan pada 50% populasimikroorganismei.p: intraperitoneal, diberikan ke dalam rongga peritoneal(perut)i.v: intravena, melalui pembuluh darah vena.p.o: peroral, diberikan lewat mulut.IgG: Immunoglobulin G, setiap glikoprotein yang secarastruktur berhubungan dengan glikoprotein yang berfungsisebagai antibodi.ACAT : Acyl CoA cholesterol acyltransferase, atau disebutjuga sterol O-acyltransferase, suatu enzim golongantransferase yang mengkatalisis pemindahan gugus asildari asil koenzim A menjadi kolesterol untuk membentukester kolesteril, suatu langkah dalam metabolismekolesterol.IL-1E : Interleukin produk utama makrofag yang memperantarairespons peradangan hospes pada innate imunity,terdapat dua bentuk utama, disebut D dan E denganaktivitas biologis yang sama.CYP3A : Cytochrome P450, family 3, subfamily A, merupakanbagian dari sitokrom P450 berfungsi mengkodekanmonooksigenase yang mengkatalisis reaksi padametabolisme dan sintesis obat kolesterol, steroid danlipid lainnya.THP-1 : Human acute monocytic leukemia cell line,digunakan untuk menguji sel leukemia dalam analisisimmunocytochemical interaksi protein-protein, danimunohistokimiaCYP2D6 : Cytochrome P450 2D6, merupakan bagian dari sistemoksidasi fungsi campuran sitokrom P450 yang terlibatdalam metabolisme xenobiotik dalam tubuh.DMSO : Sulfoxide Dimetil (DMSO), adalah senyawaorganosulfur dengan rumus (CH3) 2SO. Cairan tidakberwarna ini merupakan pelarut polar aprotik yangdapat melarutkan baik senyawa polar dan nonpolar danlarut dalam berbagai pelarut organik maupun air.IC 50viAcuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli IndonesiaACE-inhibitor : Angiotensin-converting enzyme inhibitor,penghambat enzim pengkonversi angiotensinLDL: Low-Density Lipoproteins, lipoprotein densitasrendah.LDL-C: LDL-Cholesterol, jumlah kolesterol yangterkandung dalamHDL: High-density lipoprotein, lipoprotein densitas tinggi.Uji DPPH: 2, 2-diphenyl-1-picrylhydrazil, metode DPPHberfungsi untuk mengukur elektron tunggal sepertiaktivitas transfer hidrogen, sekalian juga untukpenghambatan radikal bebas.Uji ONOO: Penelitian in vivo peroksinitrit (ONOO-)SGOT: Serum glutamic-oxaloacetic transaminase;suatu enzim golongan transferase yangmengkatalisis perpindahan reversibel gugus aminodari aspartat ke D-ketoglutarate untuk membentukglutamat dan oksaloasetat, dengan piridoksal fosfatyang diperlukan sebagai faktor pembantu.SGPT: Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase, suatuenzim golongan tranferase yang mengkatalisispemindahan reversibel sebuah gugus amino darialaninke D-ketuglutarat untuk membentuk glutamatdan piruvat, dengan piridoksal fosfat sebagai faktorpembantu. SGPT sangat meningkat pada penyakithati dan mononukleosis infeksiosa.CCl4: Carbon tetra chloridaDM tipe 2: Diabetes mellitus tipe 2, satu dari dua golonganutama diabetes mellitus, yang ditandai d e n g a npuncak onset usia antara usia 50 dan 60 tahun,onset yang bertahap dengan beberapa gejalagangguan metabolik (glukosuria dankonsekuensinya), dan tidak memerlukan insulineksogen; kontrol diet dengan atau tanpahipoglikemik oral biasanya efektif.Acuan Sediaan Herbal Volume Kelimavii

Direktorat Obat Asli IndonesiaSAMBUTANKEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DANMAKANANREPUBLIK INDONESIAPuji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena atas rakhmat dan karunia-Nya, maka Buku AcuanSediaan Herbal (ASH) volume V ini dapat disusun dan diterbitkantepat pada waktunya.Masyarakat Indonesia sudah sejak ratusan tahun yang lalutelah memiliki tradisi memanfaatkan tumbuhan dari lingkungansekitarnya sebagai jamu. Kecenderungan masyarakat mencaripemecahan terhadap masalah kesehatan melalui pengobatantradisional sangat dirasakan akhir- akhir ini. Fenomena ini terusmeningkat sejak krisis ekonomi tahun 1997 yang menyebabkan hargaobat sintetik melonjak sangat tinggi karena sebagian besar bahanbakunya masih diimpor. Sehingga dalam upaya memelihara kesehatandan pengobatan banyak masyarakat mulai beralih menggunakan jamu.Pada saat ini penggunaan jamu sudah didukung pemerintah bahkantelah menjadi program pemerintah dan mulai masuk dalam pelayanankesehatan.Buku ASH volume V ini berisi 30 monografi tanaman obat,yang masing-masing berisi informasi tentang nama tanaman obat,deskripsi, habitat, sinonim, nama daerah, nama asing, kandungankimia, efek farmakologi, indikasi, kontra indikasi, peringatan/perhatian, efek yang tidak diinginkan, interaksi, toksisitas, penyiapandan dosis serta penyimpanannya.Keberadaan buku ASH volume V ini diharapkan dapatmenjadi referensi keamanan dan kemanfaatan tanaman obat bagimasyarakat dan profesi kesehatan, dan dapat menghilangkan keraguraguan dalam menggunakan simplisia tanaman obat Indonesiasebagai jamu, karena selain tersedia informasi keamanan dankemanfaatan secara turun temurun, juga didukung referensi ilmiah,viiiAcuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli Indonesiaserta diharapkan kemanfaatannya dapat ditingkatkan melaluipenelitian berbasis pelayanan pada Unit Pelayanan KesehatanFormal.Buku ASH Volume V ini merupakan kelanjutan ASH volumeI tahun 2000, volume II tahun 2006, volume III tahun 2007 danvolume IV tahun 2008.Penyusunan buku ASH volume V dilakukan oleh TimPenyusun dari Badan POM RI dan pakar dari perguruan tinggi dalamberbagai bidang keahlian antara lain dalam bidang farmasi,farmakologi, kedokteran, biologi, fitokimia yang telah melakukanpenelitian dan menyumbangkan pikirannya sesuai dengan bidangkeahliannya.Atas nama Badan Pengawas Obat dan Makanan RepublikIndonesia saya mengucapkan selamat, penghargaan yang setinggitingginya dan terima kasih kepada semua pihak yang telahberpartisipasi dan berkontribusi atas tersusun dan terbitnya bukuASH volume V. Semoga buku ini dapat berguna sebagai rujukanbagi semua pihak yang berkepentingan.Jakarta, Desember 2010Kepala Badan Pengawas Obat dan MakananRepublik IndonesiaDra. Kustantinah, Apt, M.App. Sc.Acuan Sediaan Herbal Volume Kelimaix

Direktorat Obat Asli IndonesiaKATA PENGANTARPada saat ini produk tumbuhan obat telah digunakan olehberbagai lapisan masyarakat dunia baik negara maju maupun negaraberkembang. World Health Organization (WHO), memperkirakanbahwa 80% penduduk negara berkembang masih mengandalkanpemeliharaan kesehatan pada pengobatan tradisional, dan 85%pengobatan tradisional dalam prakteknya menggunakan tumbuhanobat. Penggunaan tumbuhan obat di Indonesia dalam upayapemeliharaan kesehatan, maupun sebagai pengobatan menggunakantumbuhan obat kecenderungannya terus meningkat terutama sejakkrisis ekonomi tahun 1997 yang menyebabkan harga obat sintetikmelonjak sangat tinggi karena sebagian besar bahan bakunya masihdiimpor. Seiring dengan hal itu, penelitian yang membuktikan khasiatdan keamanan obat tradisional/obat asli Indonesia juga meningkat.Untuk merespon dan menyediakan informasi yangdibutuhkan masyarakat dan agar penggunaan obat tradisional/obatasli Indonesia dapat mencapai hasil yang optimal maka BadanPengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia denganbekerjasama dengan pakar di bidang obat tradisional dan tumbuhanobat asli Indonesia baik dari perguruan tinggi, profesi, secara bertahapakan menerbitkan Buku Acuan Sediaan Herbal (ASH). Namun sayategaskan bahwa informasi yang terdapat dalam buku ini tidak dapatdigunakan untuk mengklaim suatu produk, karena untuk mengklaimsuatu produk harus didukung data penelitian lebih lanjut daricampuran simplisia yang terdapat dalam produk itu sendiri.Pada volume I, II, III dan IV masing-masing 30 monografisimplisia dari berbagai jenis tumbuhan obat Indonesia, yangmenguraikan tentang nama simplisia, nama tumbuhan, deskripsitumbuhan dan informasi lain yang relevan dari hasil penelitian tentangkhasiat/kegunaan dan keamanan simplisia tersebut. Pada volume Vini dibuat 30 monografi simplisia. Sebagai pertimbangan dalam memilihsimplisia yang dimuat dalam buku ini dipilih dari tumbuhan yangbanyak digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan atau olehxAcuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli Indonesiaindustri Obat Tradisional sebagai bahan baku pembuatan obattradisional/obat asli Indonesia.Untuk melengkapi pengetahuan tentang khasanah tumbuhanobat Indonesia, seyogyanya penerbitan buku ASH volume V ini dapatdilanjutkan ke edisi berikutnya yang lebih baik dengan informasi yanglebih lengkap mengenai tumbuhan obat Indonesia.Akhirnya saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yangsetinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikansumbangan pemikirannya sehingga dapat tersusun dan terbitnya bukuASH volume V. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rakhmatdan hidayahNya kepada kita semua.Jakarta, Desember 2010Deputi Bidang PengawasanObat Tradisional, Kosmetik dan Produk KomplemenBadan POM RIDrs. Ruslan Aspan, MMAcuan Sediaan Herbal Volume Kelimaxi

Direktorat Obat Asli IndonesiaTIM PENYUSUN DAN NARA SUMBERPengarah: Kepala Badan Pengawas Obat danMakanan RIPenanggung Jawab : Drs. Ruslan Aspan, M.MKetua: DR. Sherley, M.Si.Sekretaris: DR. Bambang Dwiyatmoko, M.BiomedAnggota: Drs.Arnold Sianipar, M. Pharm., AptDra. Mardiaty, Apt.DR. Tepy Usia, M.Phil., Apt.Nara Sumber: Prof. DR. SidikProf. DR. Lukman HakimProf. DR. Asep Gana SugandaProf. DR. Amri BakhtiarProf. DR. Subagus WahyuonoProf. DR. Mae Sri HartatiProf. Dr. Noor Wijayahadi, PhD, SpFKDR. Berna ElyaDR. Bambang Prayogo E.WDR. ElfahmiDjoko Santoso, M.SiDrs. Ahmad Muhtadi, M.S.Staf Penyusun: Dra. Warsiati, Apt.Wijiasih, S.F., Apt.Amelia Febriani, S.Farm., Apt.Rizka Ayu K.W, S.Farm., Apt.xiiAcuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli IndonesiaBAB IPEMBUATAN SEDIAAN HERBALA. Informasi Umum Sediaan HerbalDalam buku ini yang dimaksud dengan Sediaan Herbal adalahsediaan obat tradisional yang dibuat dengan cara sederhana sepertiinfus, dekok dan sebagainya yang berasal dari simplisia. Simplisiaadalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman ataueksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalamipengolahan atau mengalami pengolahan secara sederhana serta belummerupakan zat murni kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yangtelah dikeringkan. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontankeluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkandari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.Setiap judul monografi menggunakan nama Latin dari simplisiayang terdiri atas nama suku (genus) atau nama jenis (species) ataupetunjuk jenis tanaman asal, diikuti dengan bagian tanaman yangdipergunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk sediaan herbal yangdiperoleh dari beberapa macam tanaman yang berbeda-bedamarganya maupun eksudat tanaman.Pada monografi setiap simplisia dicantumkan informasi tentangdeskripsi tanaman dan simplisia, habitat, sinonim, nama daerah, namaasing, kandungan kimia, efek farmakologi, indikasi, kontraindikasi,peringatan, efek yang tidak diinginkan, interaksi obat, toksisitas,penyimpanan, penyiapan dan dosis. Pada deskripsi diuraikan namalatin tanaman dan bagian yang digunakan, pemerian serta makroskopisdari bagian tanaman yang digunakan. Cara kerja obat atau efekfarmakologi didukung oleh data penelitian praklinik maupun dataklinik.Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima1

Direktorat Obat Asli IndonesiaB. Cara Pembuatan Sediaan Herbal1. Hal-hal yang Perlu DiperhatikanDalam membuat sediaan herbal terdapat beberapa faktor yang harusdiperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap khasiat dankeamanan penggunaan sediaan herbal tersebut untuk pengobatan.Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah:1) IdentifikasiSebelum menggunakan sediaan herbal sebagai obat harusdipastikan bahwa tidak menggunakan bahan tanaman yang salah.Menggunakan sediaan herbal yang salah dapat menimbulkan efekyang tidak diinginkan atau keracunan.2) PeralatanPeralatan panci/wadah yang digunakan sebaiknya dari bahangelas/kaca, email atau stainless steel. Gunakan pisau atau spatula/pengaduk yang terbuat dari bahan kayu atau baja, saringan dari bahanplastik atau nilon. Jangan menggunakan peralatan dari bahan aluminiumkarena dapat bereaksi dengan kandungan kimia tertentu dari tanamanyang mungkin menjadi toksis.3) Penimbangan dan pengukuranPada umumnya timbangan dapur dapat digunakan walaupundengan gelas ukur lebih akurat. Ukuran gram atau liter lebih mudahdan lebih umum digunakan daripada ukuran besaran lainnya. Apabilamendapat kesukaran dalam menimbang jumlah yang sedikit/kecilseperti 10 g, maka dapat dilakukan dengan penimbangan 20 g, kemudianhasil penimbangan dibagi dua.4) Derajat kehalusan bahan tumbuhan obatDalam penyarian bahan berkhasiat yang terdapat dalam bahantumbuhan obat, derajat kehalusan merupakan hal yang terpenting.Derajat kehalusan bukan merupakan faktor tunggal yangmempengaruhi proses pelepasan bahan berkhasiat, tetapi jumlah dansifat alami dari bahan pendamping/metabolit primer lain yang terdapatdalam bahan obat juga memegang peranan penting.2Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli Indonesia5) PenyimpananSediaan yang berbeda dapat bertahan untuk jangka waktu yangberbeda sebelum mulai berkurang/kehilangan kandungan bahanberkhasiatnya. Simpanlah infus atau dekok didalam lemari pendinginatau pada tempat yang teduh. Infus harus dibuat segar setiap hari (24jam) dan dekok harus digunakan dalam waktu 48 jam.Tingtur dan sediaan cair lannya seperti sirup dan minyak atsiri perludisimpan dalam botol berwarna gelap pada tempat yang teduhterlindung dari cahaya matahari dan dapat bertahan selama beberapabulan atau tahun.2. Macam Sediaan HerbalInfusa (Infus)Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksisimplisia nabati dengan air pada suhu 90qC selama 15 menit.Pembuatan infus merupakan cara yang paling sederhana untukmembuat sediaan herbal dari bahan lunak seperti daun dan bunga.Dapat diminum panas atau dingin. Sediaan herbal yang mengandungminyak atsiri akan berkurang khasiatnya apabila tidak menggunakanpenutup pada pembuatan infus.Pembuatan:Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam pancidengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menitterhitung mulai suhu mencapai 90qC sambil sekali-sekali diaduk-aduk.Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panassecukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yangdikehendaki. Infus simplisia yang mengandung minyak atsiri diserkaisetelah dingin. Infus simplisia yang mengandung lendir tidak bolehdiperas. Infus simplisia yang mengandung glikosida antarkinon,ditambah larutan natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia. Kecualidinyatakan lain dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah, infusyang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat denganmenggunakan 10% simplisia.Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima3

Direktorat Obat Asli IndonesiaUntuk pembuatan 100 bagian infus berikut, digunakan sejumlah yangtertera.Kulit KinaDaun DigitalisAkar IpekaDaun Kumis kucingSekale KornutumDaun nbagianbagianbagianDekokta (Dekok)Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksisediaan herbal dengan air pada suhu 90qC selama 30 menit.Pembuatan:Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam pancidengan air secukupnya, panaskan diatas tangas air selama 30 menitterhitung mulai suhu 90qC sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagipanas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melaluiampas hingga diperoleh volume dekok yang dikehendaki, kecualidekok dari simplisia Condurango Cortex yang harus diserkai setelahdidinginkan terlebih dahulu. Jika tidak ditentukan perbandingan yanglain dan tidak mengandung bahan berkhasiat keras, maka untuk 100bagian dekok harus dipergunakan 10 bagian dari bahan dasar atausimplisia. Untuk bahan berikut, digunakan sejumlah yang tertera.Bunga ArnicaDaun DigitalisKulit Akar IpekaKulit KinaDaun Kumis kucingAkar agianAcuan Sediaan Herbal Volume Kelima

Direktorat Obat Asli IndonesiaTea (Teh)Pembuatan sediaan teh untuk tujuan pen

akan menerbitkan Buku Acuan Sediaan Herbal (ASH). Namun saya tegaskan bahwa informasi yang terdapat dalam buku ini tidak dapat digunakan untuk mengklaim suatu produk, karena untuk mengklaim suatu produk harus didukung data penelitian lebih lanjut dari campuran simplisia yang terdapat dalam produk itu sendiri. Pada volume I, II, III dan IV masing-masing 30 monografi simplisia dari berbagai .

Related Documents:

Makanan RI secara berkala menerbitkan Buku Acuan Sediaan Herbal. Buku Acuan Sediaan Herbal ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat luas maupun para pemberi layanan kesehatan tentang tumbuhan obat dan obat asli Indonesia. Namun buku ini tidak dapat digunakan untuk mengklaim suatu produk yang tidak melalui proses penelitian/pengujian dari produk itu sendiri. Pada volume .

Direktorat Pendidikan Madrasah Φ Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Φ Kementerian Agama RI. 2 PENDiS Edisi No. 2/II/ 2014 Warta Pendidikan Islam - Direktorat Pendidikan Madrasah - Direktorat Pondok Pesantren - Direktorat Diktis - Direktorat PAI - Sekretariat Laporan Khusus - Pendidikan Berkualitas Tidak Harus Mahal - Multi Indikasi Madrasah

Buku ini mengulas segala hal tentang herbal, mulai dari apa itu herbal, budidaya dan manfaat serta cara menggunakannya sebagai penyembuh alami. Terdapat TOP 100 Herbal berikut foto berwarna. Panduan wajib bagi anda yang senang berkebun herbal. 258 halaman 6 Guidelines for The Use of Herbal Medicines in Family Health Care Buku terbitan Kementerian Kesehatan RI edisi ke-6 ini, merupakan petunjuk .

herbal 37,55%), Pakistan US 10,71 juta (36,76%), Malaysia US 2,67 juta (9,17%), Vietnam sebesar US 1,19 juta (4,12%) dan Jepang sebesar US 806 ribu (2,77%). nilai ekspor obat Herbal indonesia 2009-2013 (Us ribu) Produk Utama ekspor obat Herbal indonesia Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia. Warta Ekspor Edisi September 2014 5 Tajuk Utama Pasar Impor Obat Herbal Nilai impor obat herbal .

Herbs as raw materials Definition of herb, herbal medicine, herbal medicinal product, herbal drug preparation Source of Herbs Selection, identification and authentication of herbal materials Processing of herbal raw material Biodynamic Agriculture Good agricultural practices in cultivation of medicinal plants including Organic farming.

Keywords: Herbal Cosmetic, Herbal Lotion, Aloe Vera, Menthol, Arrow Root Powder Introduction Herbal Cosmetics, here referred as Products, are formulated, using various permissible cosmetic ingredients to form the base in which one or more herbal ingredients are used to provide defined cosmetic advantages only, shall be called as "Herbal Cosmetics".

3.3 Analisis Pemahaman dan Penguasaan Siswa Kelas VI SD DKI Jakarta terhadap Wacana Bahasa Indonesia menurut Wilayah Pemerintahan, Status Sekolah, Lingkungan Sekolah, dan Gender 59 3.3.1 Jakarta Pusat 62 3.3.2 Jakarta Barat 72 3.3.3 Jakarta Timur 82 3.3.4 Jakarta Utara 91 3.3.5 Jakarta Selatan 101 Bab rv Simpulan 112 Daftar Pustaka 118 Vlll

Type A02 : Cable suffices This type comprises people with some limited interest in electronic technologies but who have neither the education nor income to become heavily engaged in using them. Many of this type are men who have recently retired or who are approaching retirement. A high proportion has access to cable television. Type A03 : Technology as fantasy This type contains many old .