PEMODELAN PEMBEBANAN PIPA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ABAQUS

3y ago
53 Views
9 Downloads
1.08 MB
15 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Dahlia Ryals
Transcription

JTM-JURNAL TEKNIK MESINVol. 2 No. 1, Halaman: 32 - 46Maret 2019PEMODELAN PEMBEBANAN PADA BATANG BERONGGA DANPIPA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ABAQUSAlexius Leonardo Johanis, ST.MT.Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri kupangJl. Adisucipto Kupang-NTT* E-mail: alexjohanis@gmail.comAbstrak : Konsep paling dasar metode elemen hinga adalah menyelesaikan suatu problem dengancara membagi obyek analisa menjadi bagian-bagian kecil yang terhingga. Bagian-bagian kecil inikemudian dianalisa dan hasilnya digabungkan kembali untuk mendapatkan penyelesaian untukkeseluruhan daerah. Kata “finite atau terhingga” digunakan untuk menekankan bahwa bagian-bagiankecil tersebut tidak tak terhingga, seperti yang lazim digunakan pada metode integral analitik,Pendekatan dan interpolasi yang terjadi memungkinkan adanya kesalahan sehingga diminimalisirdengan test konvergensi, dilakukan analisa pemodelan elemen hinga dengan kasus pembebanansederhana menggunakan program Abaqus, untuk validasi dilakukan pengujian spesimen yangmemiliki properti dan kriteria yang sama menggunakan Bending test apparatus. Data hasilpemodelan dibandingkan dengan data hasil pengujian spesimen kemudian dianalisa untuk menarikkesimpulanKata kunci: Metode Elemen Hingga, Abaqus,pembebanan pada batang.PENDAHULUANMetode elemen hingga merupakan salah satumetode numerik yang dapat digunakan untukmenyelesaikan masalah Mekanikal. Dalammetode ini seluruh masalah yang kompleksseperti variasi bentuk, kondisi batas danbebandiselesaikandenganmetodependekatan. Karena keanekaragaman danfleksibilitas sebagai perangkat analisis,metode ini mendapat perhatian dalam duniateknik, didukungperkembangan Konsep dasar metode elemen hinga adalahmenyelesaikan suatu problem dengan caramembagi obyek analisa menjadi bagianbagian kecil yang terhingga. Bagian-bagiankecil ini kemudian dianalisa dan hasilnyadigabungkan kembali untuk mendapatkanpenyelesaian keseluruhan daerah. Kata “finiteatau terhingga” digunakan untuk menekankanbahwa bagian-bagian kecil tersebut tidak takterhingga, seperti yang lazim digunakan padametode integral analitik, Pendekatan daninterpolasi yang terjadi memungkinkan adanyakesalahan sehingga diminimalisir dengan testkonvergensi. Saat ini telah banyak tersediasoftware yang dapat digunakan untukpemodelan dengan metode elemen hingga,p-ISSN 2614-3445 e-ISSN 2656-422xmasing masing software memiliki kelebihandan kelemahan maka tetap dibutuhkankemampuan untuk menentukan strategipemodelan yang tepat sehingga hasil dananalisa yang diperoleh dari pemodelan dapatlebih menyerupai kodisi nyata yang padaakhirnya menentukan tingkat keyakinan untukmelanjutkan ke proses manufaktur ataupembuatan n kemampuan serta pengetahuanyang lebih komperhensif dalam penggunaanprogram berbasis analisa numerik metodeelemen hingga untuk memodelkan danmenyelesaikanpermasalahanmekanik,sehingga hasil analisa yang diperoleh dapatlebih dipertanggungjawabkan dan meyakinkanMETODE PENELITIANdilakukan analisa pemodelan elemen hingadengan kasus pembebanan sederhanamenggunakan program Abaqus, untuk validasidilakukan pengujian spesimen yang memilikiproperti dan kriteria yang sama menggunakanBending test apparatus. Data hasil pemodelandibandingkan dengan data hasil pengujianspesimen kemudian dianalisa untuk menarikkesimpulan

Pemodelan Pembebanan Pada Batang Beronggadan Pipa Menggunakan Perangkat Lunak AbaqusAlexius L Johanis33Tabel 1. Properti Material A304SSPemodelan Geometri, Dimensi dan Bentuk ;Batang kotak berongga dan pipa diambilsebagai spesimen untuk pengujian danpemodelan, ukuran spesimen disesuaikandengan kemampuan alat uji. Bentuk spesimenseperti terlihat pada Gambar 1 - 4, semuaukuran dalam mm.Physical PropertiesDensityMechanical PropertiesEnglish0.289 lb/in2CommentMetricEnglishCommentHardness Brinell123123Converted from Rockwell B hardnessHardness Knoop138138Converted from Rockwell B hardness7070Hardness Rockwell BHardness Vickers129129Tensile Strenght, Ultimate505 Mpa73200 psiTensile Strenght, Yield215 Mpa@ strain0.200%31200 psi@ strain0.200%Elongation at Break70 %70%Modulus Of Elsticity193 GPa28000 ksiPoisson ratioGambar 1. Spesimen persegi panjang beronggaMetric8.00 g/cc0.290.29Shear modulus77.0 Gpa11200 ksiIzod Impact150 J@ -195oC111 ft-lb@ -319oF150 J@ 21.0oC111 ft-lb@ 69.8oF325 J240 ft-lbChapy ImpactConverted from Rockwell B hardnessIn 50 mmTabel 2 Properti material AISI1020Physical PropertiesDensityMechanical PropertiesHardness BrinellHardness KnoopHardness Rockwell BHardness VickersTensile Strenght, UltimateTensile Strenght, YieldElongation at BreakModulus Of ElsticityPoisson ratioShear modulusIzod ImpactCharpy ImpactGambar 2. Spesiemen PipaMetricEnglish7.87 g/cc0.284 lb/in2MetricEnglishCommentComment13715675143772 Mpa384 Mpa@ strain 0.200%32 %186 GPa0.2985.0 Gpa150 J16.9 J@ -30.0oC18.0 J@ -18oC20.0J@-3OC24.0 J@10oC41.0 J@ 38.0 C54.0 J@65.0oC61.0 J@95.0o C68 J@150oC1371567514368500 psi55700 psi@ strain 0.200%32%27000 ksi0.2910400 ksi62.7 ft-lb12.5 ft-lbConverted from Rockwell B hardnessConverted from Rockwell B hardnessConverted from Rockwell B hardnessIn 50 mmGambar 3 Dimensi spesimen persegi panjangberonggaDiagram Benda Bebas ;Pembebanan yang dilakukan dapat dilihatpada Gambar 5 dan Gambar 6 untuk tumpuansederhana dan tumpuan jepit secaraberurutan.Gambar 4 Dimensi spesimen pipaSpesifikasi Material Spesimen;Material yang digunakan adalahA304SSuntuk spesimen persegi panjang beronggadan AISI1020 untuk material spesimen pipa,dengan properti material seperti terlihat padaTabel 1 dan Tabel 2p-ISSN 2614-3445 e-ISSN 2656-422xGambar 5 Diagram benda bebas untuk tumpuansederhana

34 Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 No.1 Maret, 2019Gambar 6 Diagram benda bebas untuk tumpuanjepitMetode PengujianMetode pengujian dengan menggunakanbending test aparatus dengan langkahlangkah sebagai berikut ;1. Pemilihan material spesimen sesuaikemampuan alat uji, sifat material danketersedian di pasaran.2. Persiapan Alat Pengujian ; alat ujiditempatkan pada posisi yang seimbang,kokoh dan serata mungkin. Alat ukur danalat bantu lain dalam pengujian;a. Jam ukur (dial indicator), untukmengukur defleksi dari spesimenb. Water pass, untuk menyetel posisispesimen, agar kondisi pembebanansesuai dengan diagram benda bebas.3. Pembebanan sisimulasikan dengan bebanyang sudah diukur beratnya.4. Dua simulasikan dengan mengatur penjepitspesimen seperti pada Gambar 75. Pembebanandisimulasikandenganmanggantungkan bobot beban tertentu dititik tangkap gaya pada batang spesimen,seperti terlihat pada Gambar 8. Besarnyadefleksi kemudian dibandingkan denganhasil pemodelan menggunakan softwareabaqus.Gambar 7 Mekanisme pengatur penjepitspesimenGambar 8 Pengukuran defleksiGambar 9. Simulasi PembebeananPerangkat Lunak ;Abaqus 16.3-1 adalah paket program simulasirekayasa berdasarkan metode elemen hinggayang dapat memecahkan masalah mulai darianalisis linear yang relatif sederhana sampapada simulasi nonlinier yang rumit.Abaqus menawarkan berbagai kemampuanuntuk simulasi aplikasi linear dan nonlinear.Masalah pada sistem dengan beberapakomponendimodelkandenganmenghubungkan geometri dan mendefinisikansetiap komponen dengan model bahan yangtepatkemudianmenentukaninteraksikomponen. Untuk analisis nonlinear Abaqusmemilih kenaikan beban dan nilai toleransikonvergensi yang sesuai secara otomatisserta kontinyu dan melakukan penyesuaianselama analisis untuk memastikan solusi yangakurat dan efisien

Pemodelan Pembebanan Pada Batang Beronggadan Pipa Menggunakan Perangkat Lunak AbaqusAlexius L JohanisAnalisia lengkap dengan Abaqus biasanyaterdiri dari tiga tahap yang . Ketiga tahap dihubungkanbersama oleh file-file seperti yang ditunjukkandi bawah ini :lain. Modul Visualisasi yang membacadatabase hasil komputasi numerik memilikibanyak vareasi pilihan untuk menampilkanhasil analisis, termasuk plot kontur warna,animasi, plot deformasi bentuk dan plot padabidang X-YGeometri ModelTahap pertama dalam pemodelan elemenhingga adalah memodelkan geometri yangakan dianalisis. Terdapat dua profil geometriyang akan dianalisis, yaitu persegi panjangberongga dan lingkaran.a)Model 1 DimensiModel 1 dimensi ini dibuat dengan memilihruang pemodelan berupa 2 dimensi dan fiturgaris seperti terlihat pada Gambar 11Gambar 10 Tahapan proses analisa numerikprogram AbaqusPreproccesing (Abaqus/CAE); pada tahap inidilakukan pemodelan masalah secara grafismenggunakan Abaqus/CAE atau denganprogram CAD lain yang mendukung, padadasarnya untuk pemodelan permasalahanyang sederhana pada Abaqus dapat dilakukandengan text editor yang it); Tahap simulasi runtukpemecahanpermasalahan yang sudah didefinisikansebelumnya. Hasil komputasi yang termasuknilai stress dan defleksi tersimpan dalambentuk file biner yang siap ditampilkan padatahap postprocessing. Lama waktu yangdibutuhkan untuk tahapan ini sangattergantung pada kompleksitas masalah yangdianalisissertakemampuanhardwarekomputer yang digunakan.Postprocessing (Abaqus/CAE) ; setelahproses komputasi pada tahap simulation telahselesai hasilnya dapat ditampilkan dandievaluasi. Evaluasi umumnya si Abaqus / CAE atau postprocessorp-ISSN 2614-3445 e-ISSN 2656-422xGambar 11 Pembuatan ruang model 1 dimensipersegi panjangPemodelan dibuat dengan membuat garispada ruang model yang diberikan denganpanjang sesuai panjang batang yaitu 600 mm,atau sesuai Gambar 12Gambar 12 Pembuatan model 1 dimensiPemodelan dengan model 1 dimensi harusdiberikan keterangan section untuk untuk 1dimensi dapat menerima beban tegak luruslongitudinal.35

36 Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 No.1 Maret, 2019b)Model 2 DimensiPembentukan Pemodelan 2 dimensi yangdigunakan adalah tipe extrusion, pemodelandibuatdenganmembuatmid-surfacepenampang pada ruang model, baik untukpipa maupun persegi panjang beronggadengan memasukkan dimensi rata-rata antaradimensi luar dan dalam kedua profil, sepertiditunjukkan pada Gambar 15 dan Gambar 16Gambar 13. Pembuatan penampang 1 dimensiGambar 14. Pengaturan "section" pada abaqusSection yang sudah dibuat, kemudianditentukan profil penampang dan propertimaterial yang diinginkan pada bagian editsection sebagaimana ditunjukkan padaGambar 14 Dimensi ditentukan denganmengisi panjang, lebar, dan ketebalan yangdiinginkansesuaipadaGambar15,sedangkan untuk profil pipa diisikan dimensiberupa diameter dan tebal pipa.Gambar 15 Pemilihan ruang model 2 dimensiGambar 16 Model 2 dimensi penampang pipaGambar 15 Penentuan profilPemodelan 2 dimensi, juga harus diberikansifat yang diinginkan berupa ketebalan

Pemodelan Pembebanan Pada Batang Beronggadan Pipa Menggunakan Perangkat Lunak AbaqusAlexius L Johanissebenarnya, oleh karena itu perlu diberikanpenugasan section seperti pada 1 dimensi.Penugasan itu dapat dipilih sebagaimana padaGambar 17Gambar 17 Pemilihan section pada model 2dimensi.Gambar 18 Pemilihan ruang model 3 dimensi.Gambar 19 Pengaturan Section" 2 dimensic) Pemodelan 3 DimensiPemodelan 3 dimensi dapat dilakukan lebihmudah dibandingkan 1 dimensi dan 2 dimensi.Pemodelan ini dilakukan dengan memilihruang model 3 dimensi dan fitur solid dengantipe pembentukan dengan extrusion, sepertidapat dilihat pada Gambar 18Pada ruang model, dapat digambarkan keduaprofil yang diinginkan, yaitu persegi panjangberongga dan pipa, seperti dapat dilihat padaGambar 19 Setelah extrusion selesai, dapatdilihat hasil yang diinginkan berupa model 3dimensi, yang dapat dilihat pada Gambar 20Spesifikasi materialMaterial yang digunakan untuk kedua modelberbeda satu sama lain, dimana material yangyaitu A304SS untuk batang dengan profilpersegi panjang berongga, dan AISI1020untuk batang berprofil pipa.p-ISSN 2614-3445 e-ISSN 2656-422xGambar 19 Sketsa penampang modelGambar 20. Model pipa 3 dimensi37

38 Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 No.1 Maret, 2019Cara memasukkan nilai dari material dapatdilakukan setelah memilih sifat yang diinginkanseperti pada Gambar 21.diberikan pada satu garis untuk model 2dimensi dan 3 dimensi dan untuk model 1dimensi pembebanan diberikan pada 1 titik.Gambar 23 Pembebanan pada model 2 dimensidan 3 dimensiGambar 21 Proses memasukan nilai dari sifatmaterialDalam pemodelan, penugasan material dipilihpada saat pengaturan section sepertiditunjukkan pada Gambar 22.Gambar 24 Pembebanan pada model 1 dimensiModel dengan Profil Persegi PanjangBeronggaa) Tumpuan sederhanaTumpuansederhanadiletakkanpadasepanjang garis yang digambarkan padaGambar 25 tumpuan ini dibuat sebagaimanaaslinya yang dimana batang menumpu batangpenyangga yang ada pada alat uji.Tumpuanjepitdisimulasikandenganmembatasi pergerakan nodal pada titik tumpuuntuk ketiga arah sumbu gerak.Gambar 22 Penugasan materialPemodelan Kondisi Batas dan pembebananKondisi batas yang ada telah digambarkanpada pemodelan dengan abaqus untukmendekati kondisi pada kenyataan, dibuatpendekatan berbeda untuk tumpuan yang adapada setiap modelnya. Berbeda dengantumpuan, beban diberikan dengan cara yanghampir sama antara satu dengan lainnyauntuk kedua profil penampang. Beban merataGambar 25 Pemodelan tumpuan sederhana padapersegi panjang berongga Tumpuan Jepit

Pemodelan Pembebanan Pada Batang Beronggadan Pipa Menggunakan Perangkat Lunak AbaqusAlexius L JohanisElemen Profil Persegi Panjang Berongga 2DimensiPemodelan profil ini akan lebih mudah apabilamenggunakanelemendenganbentukquadrilateral karena bentuknya yang akansempurna apabila dibentuk oleh persegi. Padapembagian elemen ini, diambil perbedaannodal sebagai pembanding antara elemenyang satu dengan yang lainnya.Gambar 26 pemodelan tumpun jepit pada persegipanjang beronggaModel dengan Profil Pipaa) Tumpuan sederhanaPada tumpuan sederhana, tumpuan diletakkanpada satu titik karena kontak yang terjadisebenarnya mendekati 1 titik. Pemodelanuntuk 2 dan 3 dimensi dapat dilihat padaGambar 27.Gambar 27 Model pembebanan 2 dimensi dan 3dimensiMeshing dan Tipe ElemenPembagianelemendilakukandenganbeberapa cara bergantung dari bentuk dandimensi spesimen yang ada. Jenis elemenyang ada terbatas untuk setiap dimensipemodelan.Elemen 1 DimensiPada model 1 dimensi, bentuk elemen yangbisa diterapkan hanya 1 bentuk yaitu elemengaris atau dapat dilihat pada Gambar 28. Olehkarena itu perbedaan elemen diambil padatipe elemen yang digunakan.Gambar 29. Quadrilateral MeshingBeberapa Elemen meshing 2 Dimensi yangdigunakan ;a) Elemen S4Rb) Elemen S8RElemen Profil Pipa 2 DimensiProfil pipa memiliki profil berbentuk lingkaranyanghasilnyadalampemodelanmenggunakan persegi belum tentu sebaikmenggunakan segitiga, oleh karena itu diambilperbedaan percobaan tipe elemen padaperbedaanbentuk(untuktumpuansederhana), dan juga menggunakan elemenyang mewakili pipa berdinding tipis sebagaipembanding (untuk tumpuan jepit dansederhana), elemen yang digunakan yaitu ;a) Elemen S4Rb) Elemen STRI65c) Elemen S3Gambar 28. Line MeshingJenis Elemen Meshing untuk 1 Dimensi antaralain ;a) Elemen B21b) Elemen B22.Gambar 30 Triangular MeshingElemen 2 DimensiPemodelan menggunakan elemen 2 dimensimulai mengikuti profil yang ada, namun belummemiliki ketebalan pada dinding batang. Olehkarena itu pemodelan ini mulai bergantungpada profil yang ada.p-ISSN 2614-3445 e-ISSN 2656-422xElemen 3 DimensiPemodelan pada elemen 3 dimensi samadengan elemen 2 dimensi, dengan mengikutibentuk profil yang ada.39

40 Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 No.1 Maret, 2019Elemen Profil Persegi Panjang Berongga 3DimensiPada profil persegi panjang, tipe elemen yangdipilih kembali membedakan jumlah nodalyang ada, Elemen yang digunakan yaitu ;a) Elemen C3D8Rb) Elemen C3D30RGambar 31 Hexahedron MeshingBerdasarkan tabel di atas maka tumpuansederhana dengan profil persegi panjangberongga untuk tipe elemen B21 memilikidefleksi yang sama dengan tipe elemen B22yaitu 1.046 mm. Sedangkan untuk teganganVon Mises dan Principal Stress tidak memilikiperbedaan yang signifikan. Jumlah ukuranmesh yang berbeda dari setiap tipe elemendipengaruhi oleh geometri dan dimensi darimodel. Nilai tegangan von mises dan principalstress diambil pada satu elemen dan satu titiktertentu di setiap pengambilan data sehinggadata untuk konvergen yang didapatkan dapatmewakili semua elemen. Sedangkan untukdefleksi diambil yang maksimum.Gambar 33 dan Gambar 34. merupakan grafikyang konstan dari hasil tes konvergensi untuktumpuan sederhana yang menunjukkanhubungan antara defleksi (sumbu y) denganjumlah elemen (sumbu x) pada pemodelan 1dimensi profil persegi panjang beronggaElemen Profil Pipa 3 DimensiPemilihan elemen pada profil pipa 3 dimensimencoba membedakan sifat lainnya padajeniselemen,yaitutipematerialincompressible. Elemen yang digunakan ;a) Elemen C3D10b) Elemen C3D10HHASIL DAN PEMBAHASANPemodelan 1 DimensiGambar 33. Grafik Konvergensi TumpuanSederhana Tipe Elemen B21Gambar 32 Hasil Simulasi 1 Dimensi PersegiPanjang BeronggaTabel 3 Hasil Tes Konvergensi 1 Dimensi PersegiPanjang Berongga Tumpuan SederhanaTabel 3 merupakan hasil analisis yangdilakukan untuk 2 tipe elemen dengan ukuranmesh mulai dari yang terbesar sampaimendapatkan nilai tes konvergensi untukdefleksi dengan error di bawah 1 %.Gambar 34 Grafik Konvergensi TumpuanSederhana Tipe Elemen B22

Pemodelan Pembebanan Pada Batang Beronggadan Pipa Menggunakan Perangkat Lunak AbaqusAlexius L JohanisTabel 4 Hasil Tes Konvergensi 1 dimensi persegipanjang berongga tumpuan jepitHasil tes konvergensi untuk tumpuan jepitprofil persegi panjang berongga terdapatsedikit perbedaan antara tipe elemen B21 danB22. Dimana tingkat konvergensi dari elemenB22 sedikit lebih baik dibandingkan denganB21 berdasarkan error yang dihasilkan sepertipada Tabel 4. Perbedaaan error yang tidaksignifikan antara kedua elemen dan masih dibawah 1 % maka hasil yang didapatkanmerupakan hasil yang konvergen seperti padaGambar 35 dan Gambar 36 menunjukkanhubungan antara defleksi (sumbu y) danjumlah elemen (sumbu x).Gambar 35 Grafik konvergensi tumpuan jepit tipeelemen b21Gambar 36 Grafik konvergensi tumpuan jepit tipeelemen b22p-ISSN 2614-3445 e-ISSN 2656-422xPemodelan 2 DimensiPemodelan 2 dimensi menggunakan elemenhingga berbentuk shell dilakukan pembebanansama yaitu di bagian tengah dari profil persegipanjang berongga dengan hasil analisis untuktumpuan sederhana dan jepit seperti padaGambar. Error yang dihasilkan berdasarkanperbandingan defleksi pada percobaan ukuranmesh.Gambar 37 Hasil simulasi model 2 dimensiTabel 5 Hasil analisis 2 dimensi untuk tumpuansederhanaTumpuan sederhana 2 dimensi untuk profilpersegi panjang berongga dengan tipe elemenS4R untuk menghasilkan tingkat error dibawah1 % pada ukuran antara mesh 1 dan 0.5dimana dapat dilihat pada Tabel Hasil analisis2 dimensi untuk tumpuan sederhana. Untuktipe S8R pada ukuran mesh antara 10 dan 8telah mencapai 0 %. sehingga padapemodelan 2 dimensi tipe elemen S8R lebihbaik dibandingkan dengan tipe S4R.Gambar 38 Grafik konvergensi tumpuan sederhanatipe elemen S4R41

42 Jurnal Teknik Mesin, Vol.2 No.1 Maret, 2019Gambar 41 Pemodelan 3 dimensi profil persegipanjang beronggaGambar 39. Grafik konvergensi tumpuan sederhanatipe elemen S8RTabel 6 Hasil analisis 2 dimensi untuk tumpuan jepitTabel 6 merupakan hasil analisis 2 dimensiuntuk tumpuan jepit dengan tipe elemen yangsama seperti pada pemodelan 2 dimensi untuktumpuan sederhana. Hasil analisis yangdidapatkan juga menunjukkan bahwa tipeelemen S8R memiliki tingkat konvergensi yangbaik.Data analisis 3 dimensi profil persegi panjangberongga untuk tumpuan sederhana dapatdilihat pada Tabel 7. Tabel ini merupakan hasilanalisis yang dilakukan dengan menggunakanAbaqus yang menghasilkan tegangan vonmises, principal stress, defleksi maksimumyang terjadi, nilai error yang didapatkan darihubungan antara analisis dengan ukuranmesh tertentu dengan ukuran mesh yang lain.Hasil analisis dengan defleksi yang terjadiantara tipe elemen C3D8R dan C3D20R relatifsama akan

preprocessing, simulation, dan postprocessing. Ketiga tahap dihubungkan bersama oleh file-file seperti yang ditunjukkan di bawah ini : Gambar 10 Tahapan proses analisa numerik program Abaqus Preproccesing (Abaqus/CAE); pada tahap ini dilakukan pemodelan masalah secara grafis menggunakan Abaqus/CAE atau dengan

Related Documents:

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

Instalasi pipa vent Pipa vent toilet Pipa vent septictank, dll 7. Instalasi pipa lain -lain : Pipa gas Pipa bahan-bahan kimia Pipa cairan tertentu, dll . yang telah ditampung pada sum-pit dan selanjutnya di pompa untuk dialirkan ke riool kota. Sistem Pengaliran Air Kotor Secara Terpisah. Potongan Bak Kontrol Air Kotor.

Pada suatu pipa dengan diameter 150 mm dan panjang pipa 100 m, dilakukan pengukuran kecepatan sebagai berikut: pada jarak 25 mm dan 75 mm dari dinding pipa kecepatan alirannya adalah 0,815 m/d dan 0,96 m/d. Diketahui kondisi aliran dalam pipa adalah turbulen dengan dinding kasar. Hitung kekasaran dinding pipa, tegangan geser pada

pengukuran diketahui penipisan pipa DN400 sebesar 0.04%, dan pipa DN600sebesar 0,15%. Berdasarkan ketentuan ASME B31.3 tentang Pedoman Pemipaan Proses, bahwa batasan penipisan pada instalasi pipa terpasang sebesar 12,5%. Dari hasil pengukuran ketebalan minimum pipa adalah 6,09 mm jika dibandingkan

Untuk menghitung analisis statik ekivalen digunakan standar perhitungan SNI 1726-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan pembebanan gempa yang terjadi pada struktur 5 dan 6 lantai menggunakan analisis statik ekivalen dinilai akurat karena menghasilkan pembebanan gempa yang mendekati dengan hasil dari perhitungan

2. Pemodelan pola dan box Pemodelan jenis ini merupakan jenis pemodelan yang membutuhkan tingkat ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Langkah yang diperlukan yaitu menyiapkan pola mobil kemudian membuat box yang akan dibentuk dengan cara edit vertex dari box tersebut sehingga dihasilkan objek mobil. 3. Pemodelan pola dan plane

instalasi pipa buangan yang tepat untuk diaplikasikan pada kota besar padat penduduk. Jacking adalah sistem / metode mendorong pipa ke depan tanpa melalui galian terbuka (open trench). Jacking PVC Pipe Metode instalasi pipa buangan konvensional yakni open trench/open cut menimbulkan masalah baru khususnya di perkotaan padat penduduk.

AMERICAN BOARD OF RADIOLOGY, ) ) CLASS ACTION ) Trial by Jury Demanded Defendant. ) CLASS ACTION COMPLAINT Plaintiff Sadhish K. Siva, (“Plaintiff”), for his Complaint against Defendant American Board of Radiology (“ABR” or “Defendant”) hereby alleges as follows: INTRODUCTION 1. This case is about ABR’s illegal and anti-competitive conduct in the market for initial board .