Modul Pengasuhan & Pendidikan Anak - Kemensos

2y ago
34 Views
2 Downloads
4.96 MB
90 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ryan Jay
Transcription

Punggung harap menyesuaikanModul pengasuhan & pendidikan anakModulpengasuhan &pendidikan anakPertemuan PeningkatanKemampuan Keluarga (P2K2)Program Keluarga Harapan (PKH)Panduan Teknis Pelaksanaan P2K2 2018COVER MODUL Pengasuhan & Pendidikan Anak.indd 13/18/2018 1:55:22 PM

MODULPENGASUHAN &PENDIDIKAN ANAKPERTEMUAN PENINGKATANKEMAMPUAN KELUARGA (P2K2)PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN P2K2

Modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak ini adalah hasil kompilasi berbagaipenelitian yang ada serta observasi selama proses kunjungan lapangan dan uji cobadi lapangan; disusun untuk kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga(P2K2) dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang diimplementasikan oleh KementerianSosial. P2K2 adalah sebuah inisiatif yang disusun bersama oleh Kementerian Sosial,Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tim Nasional PercepatanPenanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bank Dunia dan Unicef.Modul ini adalah produk kolaborasi dua tim di Kantor Bank Dunia Jakarta – timPoverty, sebuah unit dalam Sektor Poverty Reduction and Economic Management(PREM) dan tim Education, sebuah unit dalam Sektor Human Development (HD).Penyusunan dipimpin oleh Luisa Fernandez, dengan arahan umum dari Vivi Alatas(keduanya dari PREM), dibawah bimbingan dari PREM Sector Manager, Jim Brumby.Dari HD – Education, Syifa Andina dan Heather Tomlinson adalah para penyusunutama dengan komentar membangun dari Amer Hasan dan Rosfita Roesli. Dari PREM– Poverty, Gracia Hadiwidjaja, Steisianasari Mileiva dan Talitha Chairunissa memberikanmasukan yang berharga dan dukungan produksi. Elisabeth Yunita Ekasari memberikandukungan administrasi dengan efisien. Isi dan metode yang disampaikan di sini tidakmencerminkan pandangan Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia ataupun Pemerintahyang mereka wakili.Dukungan yang sangat berarti untuk penyusunan publikasi ini diberikan oleh PemerintahAustralia.Cetakan pertama Januari 2014Desain ulang sampul dan buku oleh Kanakata Creative (www.kanakata.co), Maret 2018

DAFTAR ISIDaftar isiPengantar35SESI 1: MENJADI ORANGTUA YANG LEBIH BAIKLangkah 1 PembukaanA. Orangtua adalah Contoh Bagi AnakLangkah 2 Sikap dan perilaku orangtuaLangkah 3 Orangtua yang baik memiliki konsep diriyang positifLangkah 4 Orangtua yang baik penuh kasih sayangdan tidak melakukan kekerasanB. Ayah dan Ibu Bekerja Sama Sebagai TimLangkah 5 Melibatkan ayah dalam pengasuhansehari-hariLangkah 6 Membuat keputusan bersama danmelaksanakan dengan konsistenLangkah 7 Menghindari konflik di hadapan anakLangkah 8 PenutupanBahan Bacaan Pendamping7111212SESI 2: MEMAHAMI PERKEMBANGAN & PERILAKU ANAKA. Meningkatkan Perilaku Baik AnakLangkah 1 PembukaanLangkah 2 Memuji anakLangkah 3 Memberikan penghargaan saat anakmelakukan hal baikB. Mengurangi Perilaku Buruk AnakLangkah 4 Dampak negatif kekerasan fisik dan nonfisik pada anakLangkah 5 Berbagai cara mengurangi perilaku burukanakLangkah 6 PenutupanBahan Bacaan ram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI3

4SESI 3: MEMAHAMI CARA ANAK USIA DINI BELAJARA. Bermain Sebagai Cara Anak untuk BelajarLangkah 1 PembukaanLangkah 2 Apa itu bermain dan manfaat bermainbagi anakLangkah 3 Memanfaatkan kegiatan sehari-hari dirumah sebagai kesempatan bermainbersama anakB. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa AnakLangkah 4 Pentingnya kemampuan berbahasaLangkah 5 Berbagai aktivitas untuk meningkatkankemampuan berbahasa anakLangkah 6 PenutupanBahan Bacaan Pendamping505454SESI 4: MEMBANTU ANAK SUKSES DI SEKOLAHA. Pentingnya Pendidikan Anak Usia DiniLangkah 1 PembukaanLangkah 2 Pentingnya pendidikan sejak usia diniLangkah 3 Manfaat mengikuti kegiatan pendidikananak usia diniLangkah 4 Mengidentifikasi lembaga pendidikananak usia dini di sekitar tempat tinggalB. Membantu Anak Sukses di SekolahLangkah 5 Membantu anak sukses di sekolahLangkah 6 Mengatasi anak yang tidak mau sekolahLangkah 7 PenutupanBahan Bacaan Pendamping68707274Daftar Pustaka89Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI5658606061636475777979818385

PENGANTARModul ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman orangtuatentang pentingnya menerapkan pola asuh yang baik di rumah danpentingnya pendidikan untuk kesuksesan anak di masa mendatang.Modul ini membahas 4 topik utama yaitu bagaimana menjadi orangtuayang lebih baik, memahami perilaku anak usia dini, memahami cara anakusia dini belajar, dan membantu anak agar sukses di sekolah. Dalammenyampaikan modul ini, diharapkan bahwa penyampaiannya dilakukansecara berurutan dari sesi 1 ke sesi selanjutnya. Berikut merupakangambaran umum isi setiap sesi.SESI 1: MENJADI ORANGTUA YANG LEBIH BAIK (120 MENIT)Ada 2 pesan utama yang ingin disampaikan dalam modul ini. Pertama,orangtua merupakan panutan bagi anak. Poin pelajaran yang ingindisampaikan adalah orangtua memiliki pengaruh yang sangat kuatterhadap perilaku anak sehingga diperlukan pemahaman tentang perilakumendidik serta konsekuensi dari perilaku positif dan negatif dari orangtua.Orangtua perlu menyadari bahwa status miskin bukan berarti tidak bisamemiliki kemampuan mengasuh anak dengan baik. Kedua, pentingnyakerjasama kedua orangtua dalam mengasuh anak. Meskipun ayah danibu memiliki peran yang berbeda dalam pengasuhan, namun tanggungjawab ayah dan ibu adalah sama. Peserta akan belajar berbagai macamcara untuk menjadi lebih kompak sebagai orangtua, menghindari konflikdi hadapan anak, termasuk secara khusus mendikusikan bagaimanamelibatkan ayah agar dapat membantu ibu dalam pengasuhan seharihari.SESI 2: MEMAHAMI PERILAKU ANAK (120 MENIT)Ada 2 pesan utama yang ingin disampaikan modul ini, yang pertamayaitu meningkatkan perilaku baik dan yang kedua yaitu mengurangiperilaku buruk anak. Dalam meningkatkan perilaku baik anak, orangtuaharus dapat mengidentifikasi kelebihan anak, kemudian memahamikekuatan pujian, dan apresiasi atas perilaku baik anak. Sedangkan untukmengurangi perilaku buruk anak, orangtua harus memahami efek negatifdari menggunakan hukuman fisik. Strategi untuk mengurangi perilakuProgram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI5

buruk pada anak dapat diganti dengan menetapkan aturan bersama anak,menjelaskan konsekuensi yang masuk akal kepada anak, memberikanwaktu menangkan diri dan mengabaikan perilaku anak yang tidakberbahaya dan ditujukan untuk mencari perhatian.SESI 3: MEMAHAMI CARA ANAK USIA DINI BELAJAR (120 MENIT)Ada 2 pesan utama yang dalam modul ini, yang pertama yaitu bermainsebagai cara anak belajar dan secara khusus pesan kedua membahasberbagai kegiatan bermain untuk mengembangkan kemampuan bahasaanak. Orangtua akan mempelajari apa itu permainan dan bagaimanabermain sesuai dengan tahapan usia anak, serta cara menggabungkanpermainan ke dalam kegiatan sehari-hari. Secara khusus orangtua akanbelajar pentingnya kemampuan bahasa bagi anak dan berbagai jenispermainan untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak.SESI 4: MEMBANTU ANAK SUKSES DI SEKOLAH (120 MENIT)Ada 2 pesan utama yang disampaikan modul ini, yang pertama yaitupentingnya pendidikan sejak usia dini dan yang kedua cara membantuanak sukses di sekolah. Anak yang ikut dalam program PAUD (PendidikanAnak Usia Dini) akan memiliki tingkat kesiapan bersekolah di jenjangpendidikan selanjutnya dibandingkan anak yang tidak mengikuti programPAUD, orangtua akan belajar manfaat lainnya dari program PAUD.Orangtua juga akan belajar berbagai cara untuk membantu anak agarsukses di sekolah, membantu anak mengatasi masalah yang mungkinmuncul ketika di sekolah, dan diharapkan agar orangtua terdorong untukmenjalin komunikasi dengan pihak sekolah demi kepentingan pendidikananak.6Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

Sesi 1MENJADIORANGTUAYANG LEBIHBAIK

Pengasuhan anak tidak semata-mata tanggung jawab ibu. Ayah dan ibumemiliki tanggung jawab yang sama meskipun menjalankan peran yangberbeda. Oleh karena itu, kehadiran para ayah di dalam sesi pengasuhandan pendidikan anak, sangat diharapkan agar mereka mendapatkanpengetahuan dan keterampilan yang sama dengan para ibu, demimeningkatkan kemampuan pengasuhan bersama. Sarankan kepadapara ibu untuk mengajak serta suami mereka mengikuti pertemuan ini.TUJUAN: Membangun kesadaran peserta mengenai pentingnya peran merekasebagai orangtua dan pengaruh mereka terhadap tumbuh kembanganak. Membangun kesadaran untuk menggunakan pola pengasuhan yanglebih positif.8Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

Susunan Kegiatan: 120 menitLangkah 1: Pembukaan(10 menit: pemberianinformasi dan diskusi)Langkah 2: Sikap danperilaku orangtua(15 menit: bermain“meniru terbalik” dandiskusi)A. ORANGTUAADALAHCONTOH BAGIANAKLangkah 3: Orangtuayang baik memilikikonsep diri yangpositif (20 menit:testimoni dan diskusi)Langkah 4: Orangtuayang baik penuh kasihsayang dan tidakmelakukan kekerasan(20 menit: film 1a dandiskusi, film 1b dandiskusi) Mengetahui topikpembelajaran Merefleksikan dirisebagai orangtua Memperkuat kasihsayang pada anak Memahami pentingnyamenyamakan ucapandan tindakan sebagaiorangtua Menyadari bahwaanak adalah “peniru”orangtua untuk hal baikdan juga buruk Memahami pentingnyaberpikir positifterhadap diri dankehidupan sendiri Memahami bahwamiskin harta bukanberarti miskin sebagaiorangtua Mengetahui caramenghentikan pikirannegatif Memahami pentingnyamenunjukkan kasihsayang dan bersikapkonsisten serta tidakmelakukan kekerasanfisik dan non fisikProgram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI9

Langkah 5:Melibatkan ayahdalam pengasuhansehari-hari(15 menit: diskusi danmembuat rencana aksi)B. AYAH DANIBU YANGBAIK SALINGBEKERJASAMASEBAGAI TIM10 Memahami peran ayahdan manfaatnya dalampengasuhan anak Memiliki wawasanakan hal yang dapatdilakukan ayah dalampengasuhan sehari-hariLangkah 6: Membuatkeputusan bersamadan melaksanakandengan konsisten(20 menit: diskusi, film1c, diskusi film 1c) Memahami pentingnyamembuat keputusanbersama terkaitpengasuhan anak Memahami pentingnyakonsistensi antara ayahdan ibuLangkah 7:Menghindarikonflik di hadapananak(15 menit: film 1d,diskusi film 1d, senamwajah) Memahami dampaknegatif daripertengkaran orangtuadi hadapan anak Mengetahui caramengatasi perbedaanpendapat di hadapananakLangkah 8:Penutupan(10 menit: kesimpulan,penentuan praktikpengasuhan baru dirumah) Mendapatkanpesan penting dankesimpulan dari sesi ini Menentukan praktikpengasuhan baruyang akan dilakukan dirumahProgram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

10LANGKAH 1MENITPEMBUKAANProses yang perlu dilakukan:1.Ucapkan selamat datang dan terima kasihkepada peserta atas kedatangan mereka.2. Perkenalkan tujuan dari kegiatan ini, yaitu sebagai pertemuan untukbelajar tentang Pengasuhan dan Pendidikan Anak.3. Lalu sampaikan nama ke-4 sesi: menjadi orang tua yang lebih baik,memahami perilaku anak, memahami cara anak usia dini, membantuanak sukses di sekolah, serta kegiatan yang akan dilakukan selamapertemuan yaitu berupa diskusi, permainan, menonton film, jugadilanjutkan dengan mempraktikkan cara pengasuhan di rumah.4. Ajukan pertanyaan berikut pada 3-4 orang peserta: Kenapa kitaharus menjadi orangtua yang lebih baik?5. Ucapkan terima kasih atas pendapat peserta, lalu sampaikankesimpulan: Kita akan belajar bersama bagaimana menjadi orangtua yang lebihbaik lagi, karena orangtua yang lebih baik akan membesarkan anakyang hebat!Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI11

A. ORANGTUA ADALAH CONTOH BAGI ANAK15LANGKAH 2MENITSIKAP DAN PERILAKU ORANGTUAProses yang perlu dilakukan:1. Minta peserta untuk membuat kelompok kecilyang terdiri dari 3 orang.2. Ajak peserta untuk menyampaikan satu atau dua hal yang palingmembahagiakan dan satu atau dua hal yang paling menyulitkan yangdirasakan sebagai orangtua secara bergantian dalam kelompoknya.Peserta diminta tidak memberi komentar apapun terhadap temanyang sedang bercerita.3. Ajak beberapa peserta (3-5 orang) untuk menyampaikan pendapatdalam kelompok besar.4. Ucapkan terima kasih atas pendapat peserta, lalu sampaikankesimpulan: Cara ke-1 menjadi orangtua yang lebih baik adalah denganmengingat hal membahagiakan yang dirasakan sebagaiorangtua, karena ini dapat memperkuat kasih sayang orangtuapada anak. Selain itu dengan berbagi dan berdiskusi mengenai masalah/tantangan dalam mengasuh anak, sehingga bisa lebih ringandalam menghadapi masalah yang ada.5. Minta peserta untuk mempraktikkan di rumah:Selalu mengingat hal menyenangkan yang dirasakan sebagaiorangtua dan mau berbagi kesulitan yang dihadapi sebagaiorangtua dengan pasangannya.6. Sampaikan pada peserta bahwa topik diskusi selanjutnya adalahmemahami pentingnya menyamakan perkataan dengan perbuatansebagai orangtua. Lalu ajak semua peserta untuk berdiri.12Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

7.Berikan informasi bahwa kita akan “bermain terbalik.” Sampaikaninstruksi permainannya: Peserta diminta untuk memegang kepala, pundak, lutut dankaki secara berurutan beberapa kali, dan terus melakukannyasesuai ucapan pendamping (4-6 kali) Percepat irama penyebutan kepala-pundak-lutut-kaki. Lakukanpengulangan beberapa kali. Mulailah bertindak tidak konsisten dengan menyebutkan salahsatu bagian tubuh namun memegang bagian tubuh yangberbeda. Misal: menyebutkan kepala namun memegang lutut,menyebutkan pundak namun memegang kaki, menyebutkankaki namun memegang kepala, demikian seterusnya. Lakukansecara berulang dan makin cepat iramanya. Perhatikan apa yang terjadi dengan peserta.8. Setelah selesai, ajak peserta duduk kembali untuk berdiskusitentang permainan yang telah dilakukan. Ajukan pertanyaan berikutdan berikan kesempatan 2-3 orang peserta untuk menjawab tiappertanyaan:Apa yang terjadi saat permainan?Bagaimana perasaan peserta ke ka pendamping menyebutkan satubagian tubuh tapi pada kenyataan pendamping memegang bagiantubuh yang berbeda?Mana yang peserta ikuti: suara pendamping atau gerakanpendamping?9.Ucapkan terima kasih atas pendapat peserta, lalu sampaikankesimpulan: Lebih mudah mengikuti apa yang kita lihat dari pada apa yangkita dengar, begitu pula dengan anak-anak. Anak-anak akancenderung mencontoh/meniru perbuatan daripada perkataanorangtua. Cara ke-2 menjadi orangtua yang lebih baik adalah sejalanantara perkataan dan perbuatan.10. Minta peserta untuk mempraktikkan di rumah:Menjaga tutur kata dan perilaku, karena akan dicontoh oleh anakdan selalu bertindak sesuai perkataan.Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI13

15LANGKAH 3MENITORANGTUA YANG BAIK MEMILIKIKONSEP DIRI POSITIFAlat yang diperlukan:Buku Pintar Mengasuh AnakProses yang perlu dilakukan:1.Sampaikan selanjutnya peserta akan belajar cara lainnya untukmenjadi orangtua yang lebih baik.2. Minta setiap peserta untuk menyampaikan sifat baik yang dilihatatau dirasakan dari peserta lain yang duduk di sebelah kanannya(misal: senang menolong, rajin, senang bercanda, giat bekerja,sopan). Jika peserta tidak terlalu kenal teman di sebelahnya, merekadapat menyampaikan penampilan fisik yang baik dari teman tersebut(misal: hidung mancung, sering tersenyum, mata yang indah, rambutrapi).3. Berikan pertanyaan berikut, lalu berikan kesempatan pada 3-4orang peserta untuk menjawab tiap pertanyaan:Bagaimana perasaan peserta ketika mendengar orang lainmenyampaikan hal yang baik tentang diri mereka?4. Sampaikan kesimpulan: Cara ke-3 menjadi orangtua yang lebih baik adalah selaluberusaha untuk melihat hal baik yang ada dalam diri masingmasing. Pikiran yang positif terhadap diri sendiri akan menjadi doronganuntuk berperilaku dan bertutur kata dengan baik terhadapanak. Pujian dari orang lain membuat kita merasa baik/positif terhadapdiri sendiri dan mendorong untuk berpikir positif, bertutur katapositif dan bertindak positif.14Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

5. Ajak peserta membuka Buku Pintar Mengasuh Anak mengenaicara untuk mengubah berpikir negatif menjadi berpikir positifdan mintalah beberapa peserta untuk membacakannya secarabergantian.6. Minta peserta untuk mempraktikkan di rumah: Selalu berpikirpositif.LANGKAH 420MENITORANGTUA YANG BAIK PENUHKASIH SAYANG DAN TIDAKMELAKUKAN KEKERASANAlat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak Film 1.a dan 1.bProses yang perlu dilakukan:1.Tayangkan film 1.a. Jika tidak bisamenayangkan film, ajak peserta untukmelihat Buku Pintar Mengasuh Anak,cerita 1.a.2. Ajukan pertanyaan berikut dan berikan kesempatan 2-3 orangpeserta untuk menjawab tiap pertanyaan.Bagaimana perasaan Agus?Bagaimana perasaan ibu Lili di bagian awal cerita? Bagaimanadengan hubungan antara ibu Lili dan Agus? Mengapa bisa terjadidemikian?3. Sampaikan kesimpulan: Permasalahan ekonomi keluarga, tanpa sadar membuatorangtua bertindak kasar dan sering marah pada anak sehinggaProgram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI15

menjadikan keluarga tidak bahagia.Orangtua perlu menyadari bahwa semua hal yang dilakukansebagai orangtua akan memengaruhi anaknya.4. Sampaikan pada peserta bahwa selanjutnya peserta akan melihatperubahan sikap Bu Lili yang memberikan pengaruh kepada anakanaknya.5. Tayangkan film 1.b. Jika tidak bisamenunjukkan film, minta pesertauntuk melihat Buku Pintar MengasuhAnak, cerita 1.b.6. Ajukan pertanyaan berikut danberikan kesempatan 2-3 orang peserta untuk menjawab tiappertanyaan:Perubahan sikap apa yang ditunjukkan oleh ibu Lili?Bagaimana perasaan anak-anak dengan perubahan sikap ibu Lilitersebut?7.Ucapkan terima kasih atas pendapat peserta, lalu sampaikan bahwa: Ibu Lili telah berusaha untuk lebih sabar, tidak cepat marah, danmenunjukkan kasih sayang pada anak-anaknya. Pada bagian akhir cerita, terlihat bahwa perubahan sikap ibuLili tersebut berdampak baik bagi anak-anaknya, Agus danIta bersedia mengikuti ajakan ibu Lili membersihkan air yangtumpah.8. Sampaikan kesimpulan bahwa : Menjadi orangtua yang baik tidak ditentukan oleh berapabanyak jumlah uang/harta yang kita miliki. Meskipun kehidupanekonomi sulit, kita tetap bisa menjadi orangtua yang baikdengan belajar mengendalikan emosi. Cara ke-4 menjadi orangtua yang lebih baik adalah denganselalu bersikap, berperilaku dan bertutur kata dengan penuhkasih sayang, tanpa kekerasan.16Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

B. AYAH DAN IBU BEKERJA SAMA SEBAGAI TIM15LANGKAH 5MELIBATKAN AYAH DALAMPENGASUHAN SEHARI-HARIMENITProses yang perlu dilakukan:1.Sampaikan pada peserta bahwa jika diantara peserta ada orangtuatunggal bukanlah masalah, mereka tetap bisa menjalankan tugassebagai orangtua dengan baik. Tentunya ada anggota keluarga lainyang dapat membantu mengasuh anak sehari-hari, misalnya kakek,nenek, paman, bibi. Siapapun yang membantu orangtua tunggaldalam mengasuh anak perlu memiliki pengetahuan yang samamengenai pengasuhan anak, sebagaimana yang didapatkan dalamsesi ini.2. Minta peserta (terutama ayah yang hadir) untuk menceritakan apasaja kegiatan yang biasanya dilakukan ayah bersama anak saat diProgram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI17

rumah. Lalu berikan pertanyaan dan dengarkan pendapat dari 3-4orang peserta.Apa yang dirasakan ayah saat meluangkan waktu bersama anak?(tanyakan pada ayah yang hadir).Apa yang dirasakan ibu saat ayah ikut berperan dalam pengasuhandi rumah?3. Simpulkan apa yang mereka sampaikan dan perkuat denganinformasi bahwa: Ayah tetap bisa memanfaatkan waktu makan bersamauntuk menunjukkan perhatian kepada anak, membantu anakberusia balita untuk makan, bertanya dan mendengarkancerita dari anak, membacakan cerita sebelum tidur, berceritakepada anak tentang berbagai hal, atau membantu anakmenyelesaikan tugas dari sekolah. Sebaik apapun seorang ibu dalam mengasuh anak, kehadiranayah akan memberikan dampak tersendiri. Keterlibatanayah dalam pengasuhan sehari-hari secara khusus akanmembantu anak meningkatkan kemampuan sosial danprestasi akademik di sekolah. Sedangkan ibu memberikandampak secara khusus dalam perkembangan kemampuanemosional anak. Cara ke-5 menjadi orangtua yang lebih baik adalah dengansaling bekerja sama, ayah dan ibu saling membantu dalammengasuh anak.4. Minta peserta untuk mempraktikkan di rumah:Berdiskusi dengan suami dan meminta suami untuk mau terlibatdalam pengasuhan anak.18Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

20LANGKAH 6MEMBUAT KEPUTUSAN BERSAMADAN MELAKSANAKAN DENGANKONSISTENMENITAlat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak Film 1.c.Proses yang perlu dilakukan:1.Sampaikan selanjutnya peserta akan berdiskusi tentang caramembuat keputusan bersama pasangan terkait pengasuhan anak.2. Berikan pertanyaan berikut lalu berikan kesempatan 3-4 orangpeserta untuk menjawab tiap pertanyaan:Pernahkah peserta sebagai suami istri mendiskusikan danmemutuskan bersama berbagai macam hal terkait pengasuhananak? Apa yang biasanya peserta diskusikan dan putuskan bersamapasangannya?Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI19

3. Ucapkan terima kasih atas apa yang telah disampaikan peserta, lalusampaikan kepada peserta bahwa:Cara ke-6 menjadi orangtua yang lebih baik adalah ayah danibu berdiskusi dan memutuskan bersama hal yang terkait denganpengasuhan anak. Dengan cara ini orangtua akan memikul bebanyang sama dan merasa mendapat dukungan satu sama lain.4. Tayangkan film 1.c. Jika tidak bisamenunjukkan film, ajak peserta untukmelihat Buku Pintar Mengasuh Anak,cerita 1.c.5. Minta peserta untuk mendiskusikandengan teman di sebelahnya, apayang telah dipelajari sehubungan dengan sikap Pak Rusli dan Ibu Lilidalam cerita tersebut.6. Setelah selesai diskusi berpasangan, sampaikan: Pak Rusli dan Bu Lili lebih memilih untuk menenangkan Itadan tidak memenuhi begitu saja permintaan Ita, mereka jugamenyampaikan kepada Ita bahwa mereka akan berdiskusi lebihdahulu untuk memutuskan kapan saatnya Ita boleh minum es. Orangtua yang baik tidaklah selalu harus memenuhi semuapermintaan anak, namun sebaiknya selalu memberikan apa yangmenjadi kebutuhan mereka. Pak Rusli dan Bu Lili berusaha memenuhi kebutuhan Ita, yaitumembujuk Ita agar mau makan, meskipun saat itu Ita menangismeminta es tong-tong.20Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

15LANGKAH 7MENITMENGHINDARI KONFLIK DIHADAPAN ANAKAlat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak Film 1.d.Proses yang perlu dilakukan:1. Sampaikan selanjutnya peserta akan belajar dari keluarga Bu Lili danPak Rusli tentang bagaimana mereka menghindari konflik dihadapananak.2. Tayangkan film 1.d. Jika tidak bisamenayangkan film, ajak peserta untukmelihat Buku Pintar Mengasuh Anak,cerita 1.d.3. Sampaikan apa yang dipelajari daricerita tersebut kepada peserta: Ibu Lili dan suaminya meluangkanwaktu untuk berdiskusi. Sangat penting untuk menghindari pertengkaran di hadapananak karena akan menyebabkan anak menjadi agresif,berperilaku kasar terhadap orang lain, konsentrasi belajarnyaterganggu, menjadi penakut dan merasa tidak senang berada dirumah. Orangtua bisa saja berbeda pendapat dalam banyak hal.Namun ketika hal tersebut menyangkut pengasuhan anak, makaperbedaan pendapat tersebut sebaiknya tidak ditunjukkan dihadapan anak.4. Sampaikan :Cara ke-7 menjadi orangtua yang lebih baik adalah denganmenghindari perbedaan pendapat ataupun pertengkaran dihadapan anak.Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI21

5. Sampaikan cara menghindari pertengkaran dan perbedaanpendapat di hadapan anak yaitu: Berdiskusi dan menyepakati bersama pasangan untuk tidakmenunjukkan kemarahan dan perdebatan di hadapan anak. Jika dihadapkan pada potensi/kemungkinan pertengkarandi hadapan anak, cobalah untuk menenangkan diri dan tidakterpancing emosi dengan cara: menarik napas yang panjang,berhitung di dalam hati, berdoa, meminum segelas air, dantetap tersenyum. Sampaikan kepada pasangan, bahwa Andaakan menanggapi kemarahannya saat sudah lebih tenang dantidak di hadapan anak.6. Sampaikan pada peserta bahwa selanjutnya kita akan belajar caramenahan amarah.7.Tanyakan pada peserta:Apa yang biasanya peserta lakukan jika menahan marah?9.Dengarkan pendapat secara umum, mungkin peserta akanmenjawab dengan minum segelas air, mencuci wajah, berdoa dansebagainya.9.Sampaikan kepada peserta bahwa pada kesempatan ini kita akanbelajar menahan marah dengan melakukan senam wajah.10. Minta semua peserta untuk berdiri dan melakukan gerakan sesuaiarahan pendamping. Sampaikan bahwa senam wajah ini merupakansalah satu latihan untuk dapat membantu menahan emosi.Petunjuk senam wajah : gerakan senyum, tertawa dari tertawa pelanhingga terbahak-bahak, membuat wajah jelek, menarik nafas dalamdalam, dan seterusnya.11. Minta peserta untuk mempraktikkan di rumah:Menyepakati dengan suami untuk mau menghindari perbedaanpendapat dan pertengkaran di hadapan anak.Menahan amarah/emosi terhadap anak dan suami, dengan caracara yang telah didiskusikan pada pertemuan ini.22Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

10LANGKAH 8MENITPENUTUPANAlat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak Flipchart FC 1.a dan 1.bProses yang perlu dilakukan:1.Minta ketua kelompok untuk menyampaikan hal-hal penting yangtelah dipelajari hari ini. Lalu minta 2-3 orang peserta lain untukmenambahkannya.2. Tunjukkan flipchart FC 1.a dan 1.b yang berisi cara menjadi orangtuayang lebih baik.3. Ingatkan bahwa mengasuh anak adalah tugas bersama antara ayahdan ibu. Oleh karena itu minta peserta untuk menyampaikan kepadapasangannya apa yang telah dipelajari hari ini. Persilahkan pesertamengajak pasangannya untuk hadir dan belajar bersama dalam sesiberikutnya.4. Ajak peserta melihat Buku Pintar Mengasuh Anak halaman 1 dan2, dan minta mereka untuk mencoba melakukan praktek menjadiorangtua yang lebih baik di rumah.5.Ingatkan peserta tentang pertemuan selanjutnya yang akan memintapeserta bercerita tentang praktek pengasuhan yang mereka cobalakukan di rumah. Buku Pintar harap dibawa kembali.6. Berikan motivasi agar peserta mau mencoba melakukan praktekpengasuhan di rumah bersama pasangannya.7.Tutup pertemuan dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaanpeserta untuk hadir dan mengikuti sesi ini.Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI23

BAHAN BACAAN PENDAMPINGOrangtua sebagai panutan bagi anakUntuk menjadi orangtua yang baik tidak ditentukan oleh status ekonomi,sosial, ataupun latar belakang pendidikan; tetapi ditentukan oleh sikapdan perilaku sebagai orangtua. Anak-anak akan meniru sikap dan perilakuorangtua. Apa yang ditiru oleh anak dari orangtuanya akanmenjadi sebuah kebiasaan yang kemudian memengaruhi pembentukankarakter anak. Berikut ini merupakan sikap dan perilaku orangtua yangperlu dimiliki agar menjadi orangtua yang lebih baik:Konsep diri yang positifKetika orangtua memiliki pikiran yang positif terhadap diri dankehidupannya, maka hal ini akan mendorong untuk berperilaku danbertutur kata dengan baik pula kepada orang lain, termasuk kepada anak.(a) orangtua merasa positif terhadap dirinya sendiri -- berperilaku baikkepada anak(b) orangtua merasa buruk/negatif terhadap dirinya sendiri -- berperilakuburuk kepada anakOrangtua dengan latar belakang ekonomi rendah cenderung berpikirmereka tidak dapat menjadi orangtua yang baik karena kekurangan materiyang bisa diberikan kepada anak. Padahal yang paling dibutuhkan anakadalah kasih sayang. Uang dan pendidikan orangtua tidak akan dapatmenggantikan cinta dan kasih sayang yang dimiliki orangtua terhadapanak.24Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

Menunjukkan kasih sayang, tidak melakukan kekerasan dan konsistenSetiap orangtua pasti menyayangi anaknya dan memiliki cara yangberbeda-beda untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak. Ada yangmenunjukkan kasih sayang dengan menuruti semua keinginan anak, adayang dengan menjadi pendengar yang baik setiap kali anak bercerita, adayang memberikan batasan-batasan kepada anak, lalu ada yang berupakombinasi dari berbagai cara tersebut. Tidak semua cara menunjukkankasih sayang merupakan cara yang baik. Cara yang paling tepat untukmenunjukkan kasih sayang adalah dengan bersikap lembut danbertindak cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan anak.Kebutuhan anak berbeda dengan keinginan anak. Orangtua yang baiktidak selalu memberikan atau memenuhi keinginan anak, tetapiselalu memberikan apa yang menjadi kebutuhan mereka, termasukmemberikan perhatian kepada anak. Orangtua perlu menunjukkansikap yang baik dan perhatian terhadap anak, sensitif terhadap berbagaihal yang dialami dan dikatakan anak dan cita-cita mereka.Selanjutnya, kasih sayang dapat ditunjukkan dengan tidak melakukankekerasan kepada anak, baik kekerasan dalam tutur kata, ekspresiwajah, maupun kekerasan fisik. Orangtua yang baik tidak melakukankekerasan terhadap anaknya. Terkadang orangtua merasa kesal ataumarah dalam menghadapi sikap anak, ini merupakan hal yang wajar.Namun orangtua perlu belajar untuk mengontrol diri sendiri dan tidakmenunjukkan kemarahan dalam bentuk kekerasan pada anak. Orangtuadapat bersikap tegas tanpa perlu mengasari anak. Anak-anak dapatmelihat kemarahan di wajah dan gerak-gerik orangtua, mereka jugadapat mendengar kemarahan lewat intonasi suara. Selalu ingat bahwaanak akan belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan dapatkan dariorangtua.Orangtua yang baik bersikap konsisten. Anak mengenali dan mencobamemahami reaksi yang akan ia dapatkan ketika ia melakukan sesuatu.Misalnya anak akan mengetahui bahwa ia akan selalu mendapatkansenyuman dan pujian dari orangtua jika ia melakukan hal yang baik, danakan selalu mendapatkan tindakan tegas orangtua jika melakukan halyang tidak benar. Sikap konsisten ini juga berarti sikap kedua orangtuaProgram Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI25

adalah sama. Misalnya ketika salah satu orangtua memberikan responyang positif terhadap perilaku baik anak, maka orangtua yang satunyalagi juga memberikan respon yang sama. Dengan adanya konsistensi,anak akan belajar memahami apa yang diharapkan orangtua terhadapnyadan memahami batasan-batasan dalam hidup.Peran ayah tidak tergantikanAyah dan ibu memiliki tanggung jawab yangsama dalam mengasuh anak. Meskipunibu yang mungkin lebih banyak berperandalam pengasuhan sehari-hari, namun peranayah sangatlah penting dalam kehidupananak dan memberikan pengaruh yangberbeda terhadap anak. Kasih sayang dariseorang ayah yang ditunjukkan dalamsikap,

A. Orangtua adalah Contoh Bagi Anak Langkah 2 Sikap dan perilaku orangtua Langkah 3 Orangtua yang baik memiliki konsep diri yang positif Langkah 4 Orangtua yang baik penuh kasih sayang dan tidak melakukan kekerasan B. Ayah dan Ibu Bekerja Sama Sebagai Tim

Related Documents:

Pendidikan Anak Usia Dini, 3) Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini, 4) Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini, dan 5) Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini. Untuk mempermudah Anda mempelajari modul ini, maka materi modul ini diorgan

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Amirul Mukminin, S.Pd, M.Kes. Kata Kunci: Persepsi Orang Tua, Pendidikan Anak Usia Dini, Motivasi Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang diajukan bagi anak-anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

METODOLOGI PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Oleh : Dra. Hj. Zulminiati M.Pd NIP: 196012251986032001 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan . Mengetahui kekurangan anak dalam perkembangan kognitif c. Menilai kompetensi yang ingin dicapai anak dalam perkembangan kognitif d. Melaporkan perkembangan anak pada orang tua

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

ANAK MEMBACA DINI Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau TK merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan serta dapat diatur. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah .

9. Modul OC IV (Organische Stoffklassen und Synthesen) 13 10. Modul PC I (Allgemeine Chemie) 14 11. Modul PC II (Physikalische Chemie II) 15 12. Modul PC III (Physikalische Chemie III) 16 13. Modul PC IV (Physikalische Chemie IV) 17 14. Modul MC (Makromolekulare Chemie) 18 15. Modul BC (Biochemie und Zellbiologie) 19 16. Modul Physik 20 17.

pertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaraan pendidikan anak usia dini disesuaikan dengan tahapan-tahapan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini tersebut.2 Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidikan dan orang tua dalam proses

An Introduction to Thermal Field Theory Yuhao Yang September 23, 2011 Supervised by Dr. Tim Evans Submitted in partial ful lment of the requirements for the degree of Master of Science in Quantum Fields and Fundamental Forces Department of Physics Imperial College London. Abstract This thesis aims to give an introductory review of thermal eld theo- ries. We review the imaginary time formalism .