METODE DASAR PEMISAHAN KIMIA - WordPress

3y ago
181 Views
21 Downloads
726.60 KB
101 Pages
Last View : Today
Last Download : 2m ago
Upload by : Matteo Vollmer
Transcription

ACara Mudah Memahami Pemisahan KimiaMETODE DASARPEMISAHANKIMIAKhusus untuk Mahasiswa Sains dan TeknikBimmo Dwi Baskoro, S.Si.

SINOPSISMetode Dasar Pemisahan Kimia merupakan salah satu hal yang dipelajari dalamilmu kimia. Materi yang dipelajari dalam metode dasar pemisahan kimia haruslahdimengerti bagi mahasiswa program studi kimia maupun praktisi yangberkecimpung dalam bidang pemisahan kimia seperti pengolahan limbah,pemurnian air, dan sebagainya.Sejalan dengan hal tersebut, perlu kiranya ada suatu buku yang menjelaskanmetode dasar pemisahan kimia secara umum dan menyeluruh sehingga mudahdimengerti oleh khalayak ramai. Materi di dalam buku ini meliputi konsep dasardan penggolongan metode pemisahan, pemisahan campuran sederhana, destilasi,sublimasi, kristalisasi, ekstraksi pelarut, serta beberapa metode kromatografiseperti kromatografi planar, penukar ion, gas, dan cair. Semua hal tersebutbertujuan dalam kompetensi melakukan pemisahan bermacam bentuk sampeldengan berbagai cara baik untuk tujuan analisis maupun untuk pemurnian secarakimiawi.

DAFTAR ISIBAB IPENDAHULUANBAB IIMETODE PEMISAHAN CAMPURAN SEDERHANA2.1 Dekantasi2.2 Filtrasi2.3 SentrifugasiBAB IIIDESTILASI3.1 Tekanan uap3.2 Titik didih3.3 Larutan lewat panas dan bumping3.4 Diagram tekanan uap campuran 2 macam zat cair3.5 Destilasi sederhana3.6 Peralatan destilasi3.7 Destilasi bertingkat3.8 Campuran azeotrop3.9 Destilasi bertekanan rendah (vakum)3.10 Destilasi uap3.11 Destilasi uap lewat panasBAB IVSUBLIMASI DAN KRISTALISASI4.1 Sublimasi4.2 RekristalisasiBAB VEKSTRAKSI5.1 Hukum distribusi5.2 Macam sistem ekstraksi5.3 Mekanisme sistem ekstraksi5.4 Teknik ekstraksi5.5 Ekstraksi fluida super kritisBAB VIKROMATOGRAFI6.1 Macam kromatografi6.2 Teori kromatografi6.3 Resolusi

6.4 Retensi (penahanan didalam kolom/ tr)6.5 Faktor yang mempengaruhi resolusi6.6 Puncak berekor (tailing)6.7 Analisis kualitatif6.8 Analisis kuantitatif6.9 Kromatografi cair6.10Kromatografi gel6.11Kromatografi planar6.12Kromatografi gasDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANKemurnian adalah ukuran banyaknya zat pengotor yang terdapat dalam suatumateri/bahan. Zat pengotor ini dapat berasal dari proses pembuatannya atau terbawa darilingkungannya dimana materi/bahan tersebut berasal. Misalnya, debu, potongan kertas/kayu,minyak dan pengotor-pengotor lain yang dapat terbawa dalam suatu produk selama prosespembuatannya didalam pabrik.Ukuran kemurnian adalah sesuatu yang "relatif" dimana nilainya sangat bergantungdari cara-cara/metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya zat pengotor tersebut. Jaditidak ada suatu materi/bahan yang murni secara "mutlak" yang ada adalah nilai yang "negatif"terhadap hasil uji yang tertentu, artinya suatu materi/bahan setelah dilakukan pengujiandengan cara tertentu ternyata tidak memberikan adanya hasil.Kriteria yang biasa digunakan untuk menyatakan kemurnian suatu materi/bahandiantaranya ialah:A. Sifat-sifat fisika misalnya,1.Titik leleh, titik didih, titik beku.2.Kerapatan (massa jenis).3.Indeks refraksi (diukur pada suhu tertentu dan panjang gelombang tertentu).4.Spektrum absorpsi (daerah ultra violet, sinar tampak, infra merah, gelombangmikro).5.Daya hantar listrik spesifik (biasanya digunakan untuk menyatakan adanya pengotorair, garam, asam/basa organik dan anorganik yang terdapat dalam suatu materi nonelektrolit).6.Rotasi optik (pemutaran bidang polarisasi cahaya).7.Spektrum massa.B. Analisis perbandingan, misalnya kadar karbon, nitrogen, hidrogen, abu dan lain-lainnyaC. Test kimia untuk jenis pengotor tertentu, misalnya kadar peroksida, air, asam, basa danlainnya.D. Test fisik untuk jenis pengotor tertentu, misalnya :

1.Spektroskopi Emisi Nyala/ Absorbsi atom, untuk mendeteksi adanya pengotor ionion logam2.Kromatografi (cair,gas,kertas,lapis tipis,penukar ion,gel).3.Resonansi spin elektron, untuk mendeteksi adanya radikal bebas.4.Spektroskopi sinar X5.FluorometriE. Metode elektro kimia (elektro gravimetri, elektro foresis, polarografi dan lainnya)F. Metode kimia inti.Adanya perbedaan metode analisis yang digunakan akan memberikan hasil yangberbeda pula , sebab setiap metode analisis mempunyai sensitifitas dan batas deteksi yangberbeda. Sehingga dalam menyatakan hasil suatu pengujian perlu dicantumkan pula metodeanalisis yang digunakan. Bahkan bila perlu kondisi lingkungan waktu melakukan pengujianjuga dicantumkan misalnya, temperatur, tekanan udara, kelembaban, panjang gelombangcahaya yang digunakan dan lain-lainnya.Penggolongan materi/ bahanBerdasarkan susunannya, materi/bahan dapat dibedakan sebagai berikut:Zat tunggal : materi/bahan yang penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis, misalnya unsur(contoh : serbuk belerang, kawat tembaga, besi, gas hidrogen dan lain-lainnya) senyawa(contoh : air, asam sulfat, garam dapur, soda kue dan lain-lainnya).Campuran : materi/bahan yang penyusunnya terdiri dari banyak jenis.1.Campuran homogen (larutan) : campuran yang disegala bagian mempunyaikomposisi yang sama sehingga terlihat seperti zat tunggal.2.Campuran heterogen : campuran yang disegala bagian mempunyai komposisiyang tidak sama, dalam campuran heterogen ini biasanya perbedaan fasa masingmasing penyusunnya dapat terlihat dengan jelas.3.Koloid : merupakan batasan antara campuran homogen dan campuran heterogen,misalnya emulsi, suspensi dan lain-lainnya.2

Jika dibuat diagramnya penggolongan materi/bahan dapat dilihat dibawah ini.MATERI/ ZATZAT TEROGENPengenalan terhadap susuan materi dan asal usulnya akan sangat membantu pada kitadalam hal pemilihan metode yang akan kita gunakan untuk memisahkan, memurnikan ataumenganalisis bahan pengotor yang terdapat di dlam materi/bahan tersebut.3

BAB IICARA PEMISAHAN CAMPURAN SEDERHANAPemisahan menjadi komponen-komponennya pada campuran heterogen yangsederhana dapat dilakukan secara mudah, karena biasanya perbedaan fasanya dapat terlihatdengan jelas. Pada campuran yang terdiri dari padatan dan cairan, pemisahan dapat dilakukandalam beberapa cara :2.1 DekantasiAdalah suatu cara pemisahan antara larutan dan endapan yang paling sederhana, yaitudengan menuangkan cairan yang berada dibagian atas secara perlahan-lahan sehinggaendapan tertinggal dibagaian dasar bejana. Cara ini dapat dilakukan jika endapan mempunyaiukuran partikel yang besar dan massa jenisnyapun besar, sehingga dapat terpisah dengan baikterhadap cairannya. Jika massa jenis dan ukuran partikel relatif kecil sehingga ada sebagianpadatan yang melayang atau mengapung maka cara pemisahan yang paling tepat adalahdengan penyaringan atau sentrifugasi.2.2 FiltrasiAdalah suatu cara pemisahan yang biasa dilakukan untuk memisahkan suatu pelarutterhadap zat pengotornya yang berupa padatan atau memisahkan suatu padatan kristalterhadap pelarutnya. Keberhasilan pemisahan dengan cara ini sangat bergantung pada ukuransaringan yang kita gunakan. Jika ukuran saringan terlalu kecil sedangkan partikel yangdisaring cukup besar, maka pemisahan akan berhasil baik tetapi memerlukan waktupenyaringan yang lama. Tetapi sebaliknya jika ukuran partikel sangat kecil sedangkan ukuranpori-pori saringannya cukup besar maka akan ada sebagian partikel padat yang ikut lolostidak tertahan oleh penyaringnya. Dalam teknik menyaring untuk mempercepat prosespenyaringan kadang-kadang diperlukan pompa vakum.4

Gambar 2.1 Penyaringan dengan vakumSaat ini dipasaran telah tersedia berbagai macam saringan yang terbuat dari berbagaimacam bahan dan ukuran porinya juga bermacam-macam. Jadi kita tinggal memilihnyasesuai yang kita butuhkan. Beberapa contoh saringan dan kegunaannya dapat dilihat dibawahini.1.Kertas saring Whatman, banyak digunakan didalam laboratorium untuk menyaringberbagai keperluan. Tersedia dalam berbagai ukuran pori.2.Micro glass filter, penyaring yang terbuat dari bahan gelas yang berpori-pori sangatkecil, dapat digunakan untuk menyaring berbagai macam jeis pelarut.3.Mikro filter dari bahan polimer, misalnya polikarbonat, teflon, poliester, digunakanuntuk keperluan khusus, terutama untuk menyaring pelarut-pelarut organik.Tabel: 1. Daftar beberapa macam filter Whatman beserta ukurannya.1. Filter Whatman.Kelas No.123456113Ukuran partikel yang1185122,42,828405515520 30012594344ditahan (μm)Kecepatan penyaringandet/100 ml2. Filter Whatman tanpa abu.Kelas No.4041542

Ukuran partikel yang7,5123124681920038125ditahan (μm)Kecepatan penyaringandet/100 ml3. Filter Whatman berdaya tahan tinggi.Kelas No.505254540 541 542 Ukuran partikel yang3820920325055105512250ditahan (μm)Kecepatan penyaringandet/100 ml tanpa abu4. Filter Whatman gelas mikro.Kelas No.Ukuran partikel ,2ditahan (μm)Kecepatan penyaringandet/100 mlTabel: 2. Daftar beberapa macam mikro filter dari bahan polimer besertaukurannya1.Filter Nucleopore (polikarbonat).Ukuran pori(mm)8,02,00,10,10,030,015Banyak 0,030,1 0,5Kecepatan penyaringan2ml/menit/cm2. Filter milipore.6

Jenis bahan.SeluloseEsterTeflonMikroweb/nilonTypeUkuran pori(mm)Kecepatan 070155552ml/menit/cm2.3SentrifugasiCara pemisahan ini berdasarkan adanya gaya sentrifugal yang diberikan pada partikel-partikel yang melayang sehingga partikel-partikel tersebut dapat dipaksa untuk bergerakkedasar bejana dan mengendap, sehingga terjadi pemisahan antara partikel padat danpelarutnya. Selanjutnya pada campuran yang telah memisah tersebut dapat dipisahkan lebihlanjut dengan cara dekantasi atau memipet cairan yang berada di bagian atasnya dandipindahkan ketempat lain. Cara ini sangat cocok untuk memisahkan campuran yang ukuranpartikelnya sangat kecil dan massa jenis partikelnya juga kecil sehingga partikel padattersebut melayang didalam cairannya, misalnya Koloid. Gaya sentrifugal diperoleh dengancara memutar campuran yang akan dipisahkan dengan suatu alat khusus yang disebutSentrifuge.Ada dua jenis alat sentrifuge, Sentrifuge biasa yang mempunyai kecepatan putarrendah antara 0 sampai dengan 3000 rpm (rotasi permenit) alat ini biasa digunakan untukmemisahkan campuran yang ukuran partikelnya relatif besar. Ultra Sentrifuge mempunyaikemampuan putaran yang tinggi dari 0 sampai dengan 20.000 rpm, bahkan ada yang dapatmencapai 120.000 rpm. Sentrifuge jenis ini banyak digunakan untuk keperluan biokimiamisalnya memisahkan plasma dan serum pada darah.7

BAB IIIDISTILASI3.1 Tekanan uap.Jika suatu zat cair ditempatkan dalam suatu bejana yang tertutup maka cairan tersebutmenguap, penguapan ini akan terhenti pada suhu tertentu dan disebut sebagai uap jenuh.Dalam keadaan ini terjadi kesetimbangan antara uap dan cairan. Tekanan yang ditimbulkanoleh uap zat cair dalam keadaan jenuh disebut "tekanan uap". Besarnya tekanan uap tidakbergantung pada banyaknya zat cair dan besarnya ruangan yang berada diatas zat cairtersebut, tetapi bergantung pada suhu sistem. Tekanan uap biasanya dinyatakan dalam mmHg (Torr).Gambar 3.1. Kurva tekanan uap beberapa senyawa.3.2 Titik didih.Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan luar,sehingga di dalam seluruh zat cair terjadi kecenderungan untuk berubah dari fasa cair kefasauap. Titik didih normal ialah titik didih zat cair yang diukur pada tekanan udara 1 atmosfer.8

Titik didih cairan murni berbeda dengan titik didih campuran, yang oleh Roult dibuatkansuatu koreksi: t Kd .m t kenaikan titik didih (oC)Kd konstanta kenaikan titik didih yang bergantung pada jenispelarutnya.m molalitas zat terlarut (mol/1000 gram pelarut).3.3 Larutan lewat panas dan bumpingPada proses mendidih, mula-mula akan terjadi gelembung uap yang yang kecil,gelembung kecil ini merupakan "benih" untuk menjadi gelembung uap yang lebih besar.Kemudian akan naik ke permukaan cairan dan lepas keluar dari cairan sehingga terbentukuap. Jika proses pembentukan gelembung-gelembung kecil ini teratur (berjalan denganlancar), maka akan terjadi pendidihan yang teratur dan merata diselurh bagian zat cair. Tetapijika pembentukan "benih" gelembung ini terhambat, biasanya disebabkan permukaan bejanayang sangat bersih, licin dan halus atau cairannya sangat pekat. Maka ketika zat cairdipanaskan suhu akan meningkat dengan cepat melampaui titik didihnya dan benihgelembung belum terjadi, suatu saat jika terbentuk gelembung uap maka gelembng ini akanmempunyai tekanan yang sangat besar (lebih besar dari tekanan udara luar), maka dengancepat gelembung tadi membesar, naik ke permukaan dan pecah dengan kuat. Peristiwa inimenyebabkan terjadinya pendidihan yang tidak teratur dimana cairan ikut memercik dengankuat karena pecahnya gelembung tersebut. Keadaan ini disebut "bumping".Untuk menghindari hal ini perlu ditambahkan "zat anti bumping" yang berfungsimembantu pembentukan benih gelembung. Zat ini berupa bola-bola kecil yang memiliki poripori sangat banyak dan sering disebut sebagai "batu didih". Sekarang banyak dijumpai batudidih yang terbuat dari beraneka bahan misalnya, batu apung, gelas, porselin, logam platina,plastik, teflon dan lain-lain.3.4 Diagram tekanan uap campuran 2 macam zat cair.9

Menurut hukum Raoult tekanan uap suatu senyawa sebanding dengan jumlah molsenyawa yang terdapat dalam campuran. Jika zat A dan zat B dicampurkan, maka tekananparsial uap A (PA) dirumuskan dengan :PA XA .PA0XA fraksi mol zat APoA tekanan uap zat A jika dalam keadaan murniTekanan parsial uap B (PB) dirumuskan dengan :PB XB .PB0XB fraksi mol zat BPoB tekanan uap zat B jika dalam keadaan murniFraksi mol zat A (XA) dan zat B (XB) dirumuskan dengan:XA mol zat Amol zat A mol zat BXB mol zat Bmol zat A mol zat BJumlah tekanan parsial zat A dan tekanan parsial zat B sama dengan Tekanan uapcampuran zat A dan zat B yang disimbulkan dengan P, dimana :P PA PB XA .PA0 XB .PB0Tekanan uap diatas larutan sebanding dengan fraksi mol zat dalam fasa uap, sehinggakomposisi zat A dan zat B dalam fasa uap dapat dinyatakan dengan :X AU PAPA PBX BU PBPA PBDengan demikian konsentrasi relatif dari masing-masing komponen dalam fasa uap dancair, misalnya untuk komponen B adalah :10

X BUPBPB0 X B PA PB PB1PA0XB 0 XAPBJika PoA PoB maka XuB/XB 1 atau fraksi mol fasa uap sama dengan fraksi mol fasacair karena XA XB 1. Jika PoB PoA maka konsentrasi B dalam fasa uap lebih besardaripada fasa cairnya dan sebaliknya bila PoB PoA , konsentrasi B dalam fasa uap lebihsedikit. Jika susunan fasa uap dari campuran dua macam zat dalam berbagai perbandingandihitung dan hasilnya dialurkan terhadap tekanan uapnya, didapatkan gambar 3.2 dibawah ini.Absis menunjukkan susunan ke dua fasa cair dan fasa uap, sedangkan ordinatmenunjukkan tekanan uap campuran cairan. Kurva yang ditandai "uap" menunjukkansusunan uap dalam keseimbangan dengan larutan yang mempunyai tekanan uap sesuaidengan ordinatnya. Cairan dengan susunan l1 dan tekanan uap p ditunjukkan oleh titik madalah dalam keadaan seimbang dengan uap yang susunannya l1'. Karena campuran inimerupakan larutan ideal dari suatu cairan, tekanan uap bersifat aditif dan kurva tekanan uapcampuran cairan AmB merupakan garis lurus. Susunan uap dalam keadaan seimbang padacampuran dengan berbagai berbandingan ditunjukkan oleh garis Am'B terdapat dibawah garissusunan tekanan uap campuran cairan.Gambar 3.2 Kurva tekanan uap campuran dua zat cair yang ideal.11

Gambar ini merupakan kurva tekanan uap untuk campuran dua zat cair yang ideal.Disini ditunjukkan dengan jelas bahwa uap dalam keseimbangan dengan cairan yang idealakan lebih kaya dengan zat cair yang lebih mudah menguap daripada dalam larutannya.Campuran semacam ini dapat dipisahkan dengan cara penyulingan.3.5Distilasi sederhana.Dalam praktek, distilasi pada umumnya dilakukan pada tekanan tetap yaitu tekananatmosfer. Dalam hal ini sifat-sifat proses tersebut dapat dipelajari dari diagram titik didihsebagai fungsi konsentrasi dari campuran larutan A dan B pada tekanan tetap.Gambar 3.3 Kurva susunan campuran zat A dan B terhadap suhupada tekanan tetap.Garis l menyatakan titik didih campuran larutan A dan B, sedangkan garis umenyatakan komposisi uap larutan A dan B yang berada dalam keadaan kesetimbangandengan larutannya. Dibawah garis l campuran dalam keadaan larutan, diatas garis u campuranberada dalam keadaan uap seluruhnya. TA adalah titik didih larutan A murni sedangkan TBadalah titik didih larutan B murni.Jika campuran dengan komposisi x pada suhu T (dinyatakan dengan titik C), mulamula campuran ini dalam keadaan larutan, jika suhu dipanaskan sampai T1 maka keadaanlarutan dinyatakan dengan titik l1. Larutan mulai mendidih dan didapatkan uap campurandengan komposisi u1. Jika uap ini dipanaskan lagi hingga suhu T2 maka keadaan akan12

dinyatakan dengan titik C1, pada keadaan ini akan didapatkan komposisi larutan sesuaidengan titik l2 dan komposisi fasa uap sesuai dengan titik u2. Jika larutan dipanaskan terussampai mencapai garis u maka larutan akan berubah menjadi uap seluruhnya dengankomposisi sama seperli larutan mula-mula.Jadi pada proses distilasi sederhana, campuran larutan yang dipanaskan akan menguap,zat yang lebih mudah menguap (misalnya zat A) akan berada pada fasa uap lebih banyakdibandingkan dalam komposisi larutan semula. Jika uap yang kaya akan zat A ini didinginkanmaka larutan yang terbentuk mempunyai kadar zat A yang lebih tinggi dibandingkan larutansemula. Sebaliknya zat B yang mempunyai titik didih lebih tinggi akan tertinggal sebagairesidu dengan kadar yang lebih tinggi dari komposisi larutan semula. Dengan mengulangproses distilasi ini beberapa kali, maka akan didapatkan zat A dan zat B yang lebih murni.Gambar 3.4. Susunan peralatan distilasi sederhana3.6 Peralatan distilasi.Untuk melakukan distilasi secara sederhana diperlukan peralatan yang terdiri darilabu destilasi, kolom, pemisah dan labu penampung hasil destilasi, dari rangkaian peralatandistilasi ini bagian yang terpenting adalah kolom. Kolom merupakan jantung alat distilasi,keberhasilan pemisahan sangat bergantung dari rancangan (desain) dan panjang kolom yangdigunakan. Pada kolom inilah terjadi kesetimbangan fasa antara komponen campuran yang13

mudah menguap dengan komponen campuran yang lebih sukar menguap. Pada bagian bawahkolom suhu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bagian atas kolom, sehingga semakinkeatas sepanjang kolom maka kadar komponen yang lebih mudah menguap akan semakinbesar. Sedangkan semakin kedasar kolom kadar komponen yang sukar menguap akansemakin besar.Semakin panjang kolom yang digunakan untuk destilasi, pemisahankomponen campuran semakin baik.Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan distilasi adalah RD (reflux ratio),yang didefinisikan sebagai perbadingan jumlah zat yang bergerak keatas kolom denganjumlah zat yang kembali ke dalam labu destilasi. Jika RD nilainya besar berarti hasil distilasijumlahnya banyak tetapi pemisahan kurang baik , tatapi jika nilai RD kecil berarti hasildestilasi sedikit tetapi pemisahan berhasil dengan baik. Nilai RD sangat dipengaruhi denganpanjang kolom dan suhu kolom.3.7 Distilasi bertingkat.Secara prinsip distilasi bertingkat ini adalah distilasi sederhana yang destilat (hasildistilasinya) dilakukan distilasi ulang .Hal ini dilakukan berulang-ulang bergantung daripanjang kolom distilasi yang disesuaikan dengan sifat-sifat komponen campuran sehinggadihasilkan masing-masing komponen yang murni.Pada distilasi bertingkat ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran lebih daridua komponen sehingga diperlukan suatu rancangan bentuk kondensor yang khusus. Panjangdan jenis kolom pemisah yang diperlukan bergantung pada titik didih komponen-komponenyang akan dipisahkan.Komponen campuran yang mempunyai perbedaan titik didih antara 15-20oC dapatdipisahkan dengan menggunakan kolom "Vigreux", sedangkan untuk komponen yang titikdidihnya lebih dekat dapat digunakan kolom "packed" atau kolom "oldershaw".14

Gambar :3.5. Bermacam jenis kolom distilasi3.8Campuran Azeotrop.Proses distilasi akan berhasil dengan baik jika yang didistilasi ad

Metode Dasar Pemisahan Kimia merupakan salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu kimia. Materi yang dipelajari dalam metode dasar pemisahan kimia haruslah dimengerti bagi mahasiswa program studi kimia maupun praktisi yang berkecimpung dalam bidang pemisahan kimia seperti pengolahan limbah, pemurnian air, dan sebagainya.

Related Documents:

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia sebagai dasar dalam mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kimia. 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dasar kimia. Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Kimia 2. Model dan Struktur Atom 3. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia 4. Wujud Zat dan Perubahan Fase 5.

Sebutkan tujuan pemisahan dalam analisis kimia 2. Jelaskan mengapa dalam analisis kimia, pekerjaan pemisahan menjadi sangat penting 3. Hitung % recovery Cu&Zn serta faktor pemisahannya pada penentuan konsentrasi Cu pada industri elektroplating da

Dasar-dasar Ilmu Kimia Dra. Hernani, M.Si. T idak kita ragukan lagi bahwa zat kimia ada di mana-mana, banyak zat kimia terjadi secara alamiah ataupun diproduksi dengan proses tertentu. Ilmu kimia adalah bagian dari sains yang secara khusus mempelajari sejumlah aspek pada zat kimia, misalnya menjawab pertanyaan ”apa bahan

Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 3 of 28 PENDAHULUAN Selamat Anda telah menyelesaikan modul ketiga dengan baik, sekarang Anda akan mempelajari modul ke empat. Pada modul ini Anda akan mempelajari tentang “Hukum Dasar Kimia dan penerapannya dalam Perhitungan Kimia“.

pelaksanaan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Buku penuntun praktikum ini disusun untuk menunjang pelaksanaan praktikum mata kuliah metode pemisahan yang terintegrasi antara teori dengan praktikum. Penyusunan buku penuntun praktikum metode pemisahan ini didanai dari Dana DIPA FMIPA-Undiksha tahun 2018.

Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel. Analisis kimia dapat berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif serta d

NuClear News No. 42 July 2012 2 projects director Jeremy Western says there are still three areas where the government needs to do more work: creating a “tangible counterparty” to sign contract for difference feed in tariffs (CFD Fits); ensuring the transitional agreements are legally robust and ensuring EMR reaches Royal Assent in spring .