Modul Kimia Farmasi Dasar

3y ago
91 Views
3 Downloads
526.38 KB
32 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Luis Wallis
Transcription

DIKTAT PETUNJUKPRAKTIKUM KIMIA FARMASIDASAROleh :Bachtiar Rifai Pratita Ihsan, S. Farm., M. Farm., Apt.Alvan Febrian Shalas, S. Farm., M. Farm., Apt.Luthfi Ahmad Muchlashi, S. Farm., M. Farm., Apt.Program Studi Farmasi Fakultas KedokteranUniversitas Brawijaya2019

Kata PengantarPuji Syukur kehadirat Allah atas segala rahmat dan hidayahNyasehingga kami dapat menyelesaikan DIKTAT PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIAFARMASI DASAR .Dalam diktat ini berisi 6 percobaan meliputi penimbangan, , sifat polardan kelarutan, Penentuan densitas cairan dan padatan, larutan buffer,pembakuan larutan NaOH dan penentuan asam cuka, metode kromatografi lapistipis.Kami berharap semoga diktat ini bermanfaat dan kami pun menyadariketerbatasan dan kekurangan dalam menyusun diktat ini sehingga saran dankritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa datang.Malang, Agustus 2019TIM PENYUSUNi

DAFTAR ISIKata pengantar . iDaftar isi . iiPeraturan administrasi praktikum kimia farmasi dasar . iiiKeselamatan kerja di laboratorium . ivPeralatan dasar laboratorium kimia . viBagan lembar hasil praktikum .viiiPercobaan I Penimbangan . 1Percobaan II Konsentrasi larutan . 6Percobaan III Sifat polar dan kelarutan .13Percobaan IV Penentuan densitas cairan dan padatan .15Percobaan V Larutan Buffer . 17Percobaan VI Pembakuan NaOH dan penetapan asam cuka . 19Percobaan VII Kromatografi Lapis Tipis . 22ii

PERATURAN ADMINISTRASI PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR1. Mahasiswa hanya boleh melakukan praktikum pada waktu yang telahdijadwalkan dan wajib mengikuti keseluruhan materi praktikum.2. Mahasiswa diwajibkan untuk meminjam alat dan menulis bon peminjaman alatpaling lambat 24 jam sebelum praktikum dilaksanakan.3. Pada saat praktikum setiap mahasiswa wajib menerapkan safety rules padasetiap praktikum.4. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan praktikum harus meminta ijin kepadadosen pengawas praktikum.5. Mahasiswa diwajibkan melaksanakan praktikum secara bertanggungjawab, danmemelihara peralatan laboratorium dengan baik.6. Mahasiswa wajib mengganti peralatan laboratorium bila terjadi kerusakan.7. Mahasiswa tidak diperkenankan membuang bahan kimia pada bak pencuci.8. Lembar hasil praktikum dikumpulkan di setiap akhir sesi praktikum.9. Mahasiswa wajib mengembalikan alat-alat praktikum yang dipinjam dalamkeadaan bersih dan lengkap sesuai bon peminjaman.10. Nilai akhir praktikum tidak dapat dikeluarkan bila kelompok praktikum tidakmengganti alat yang dirusak.11. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan ini mengikuti perturan umumyang ditetapkan laboratorium Program Studi Farmasi FKUB dan akan ditetapkanberdasarkan keputusan tim pengampu praktikum kimia farmasi dasarMalang, Agustus 2019TIM PENYUSUNiii

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUMLaboratorium bukan tempat yang berbahaya sepanjang praktikan bekerja denganhati-hati, mengikuti teknik yang benar, dan mematuhi aturan/prosedur yang berlaku. Alat pelindung diri Pada saat praktikum setiap praktikan diwajibkan memakai APD (jas praktikum,masker dan glove). (menyediakan mandiri) Praktikan tidak boleh menggunakan sepatu terbuka, rok/celana pendek selamapraktikum berlangsung. Praktikan wajib menggunakan nametag. Praktikan yang memiliki rambut panjang wajib diikat rapi. Api Api harus dihindari. Semua senyawa organik yang mudah menguap (volatile)berpotensi terbakar. Oleh karena itu, hindari pemakaian api terbuka. Gunakanwaterbath atau heating mantle. Api di meja seringkali dapat dimatikan dengan lap basah. Jika ingin memakaipemadam api, perhatikan agar tidak mengenai orang. Pakaian terbakar. Penting sekali untuk membaringkan dan menggulirkanpenderita. Kondisi berdiri akan membahayakan pernapasan dan mata penderita.Gunakan shower untuk memadamkan api, dan jangan menggunakan pemadamapi tabung. Bahan kimiaSelain bahaya kebakaran oleh bahan-bahan kimia organik, bahan-bahan kimialainnya juga berbahaya karena dapat bersifat korosif dan beracun. Oleh karena itu,perhatikan hal-hal berikut: Jika terkena bahan kimia korosif, baik pada kulit ataupun mata, segera cucidengan air sebanyak-banyaknya, kemudian minta bantuan ke pengawas. Jangan mencicipi bahan apa pun. Jangan mencium langsung asap / uap dari muluttabung, namun kipaslah uap tersebut dengan tangan ke arah anda. Selama di laboratorium, jangan memipet larutan apapun dengan mulut, termasukakuades. Gunakan bola hisap Jangan menggosok-gosok mata atau anggota badan lain dengan tangan yangmungkin sudah terkontaminasi oleh bahan kimia. Bahan-bahan kimia dengan uap beracun atau korosif harus selalu ditempatkan dilemari asam. Semua pekerjaan yang berkenaan dengan penggunaan bahantersebut harus dilakukan dalam lemari asam.iv

Untuk mengencerkan asam, tuang asam pekat ke dalam air, tidak sebaliknya.Beberapa bahan kimia memerlukan penanganan khusus, seperti asam dan basapekat, bromine, dimetil sulfat, fenol, sianida, H2S, pelarut beracun sepertidiklorometana, dan pelarut-pelarut yang mudah terbakar seperti aseton. Peralatan gelasKecelakaan dalam penangananmemperhatikan hal-hal berikut :bahangelasharusdihindaridengan Periksa bahwa ujung gelas seharusnya tumpul. Sebelum memasang sumbat karet atau gabus pada pipa gelas, pastikan bahwalubang cukup besar dan telah dibasahi. Pegang gabus di antara ibu jari dantelunjuk, tidak di telapak tangan. Rangkum pipa gelas dekat ujungnya yang akandisumbat, kemudian dorong pipa dengan tekanan secukupnya. Gliserin lebih baiksebagai pelumas dibanding air. Jangan melepas sumbat dengan kekerasan dari pipa gelas. Jika perlu, potongsumbat atau tarik dengan bor gabus. Jangan memaksa menggunakan gabusyang terlalu besar.v

PERALATAN DASAR LABORATORIUM KIMIAPeralatan dasar yang digunakan dalam laboratorium kimia adalah peralatan gelas.Beberapa peralatan gelas yang digunakan dalam praktikum kimia dasar antaralain : Gelas kimia (beaker glass), berbagai ukuran yang ditulis di bagian luar,ukuran ini sesuai dengan kapasitas penampungannya. Digunakan untukmenampung cairan atau larutan, juga memanaskan nya, terbuat dari gelasbahan kuat pemanasan misalnya Pyrex. Labu Erlenmeyer(Erlenmeyer Flask), seperti halnya gelas kimia, karenaberbentuk labu erlenmeyer ini bisa digunakan untuk mengaduk cairanmelalui pengocokan, juga bisa untuk melakukan titrasi. Gelas ukur (graduated cylinder), untuk mengukur volume cairan yangterdapat di dalamnya (berukuran), juga terdiri dari berbagai macamukuran/kapasitas. Pipet(pipette), untuk mengukur volume cairan yang kita ambil atauperlukan. Ada beberapa macam, pipet volume (volumetric pipette) yang hanya bisa mengambilsejumlah volume (dengan tepat) cairan, pipet ukur (graduated measuring) yang bisa mengatur jumlahvolume (dengan teliti) cairan yang kita ambil, pipet tetes(medicine dropper/Pasteur pipette) yang bisa mengambilsejumlah kecil cairan. Buret, sama seperti pipet berukuran, hanya karena buret mempunyai kranuntuk mengatur keluarnya cairan, kita tidak perlu membaca setiap waktuukuran nya. Alat ini digunakan untuk melakukan titrasi. Tabung reaksi(Test Tube), terbuat dari gelas, berbagai macam ukuran yangmenunjukkan kapasitasnya, digunakan untuk melakukan reaksi kimiadalam jumlah sedikit. Kaca arloji (watch glass), terbuat dari gelas bening, berbagai ukurandiameternya, digunakan untuk reaksi atau penguapan sederhana Corong(funnel), terbuat dari gelas atau porselen, digunakan untukmenyaring secara gravitasi, ada corong tangkai panjang dan pendek. Corong buchner, jenis corong juga yang terbuat dari porselen, bedanyacorong ini digunakan untuk penyaringan cepat dengan cara penyedotan(suction) melalui pengisap/vakum, juga dilengkapi dengan labu isapnya.Banyak digunakan di laboratorium kimia organik. Corong pisah (separating funnel), terbuat dari gelas, digunakan untukmemisahkan dua lapisan cairan atau lebih, dalam cara pemisahanekstraksi.vi

Cawan penguapan(evaporating Dish), terbuat dari porselen, berbagaiukuran kapasitas, digunakan untuk menguapkan larutan. Spatula, dengan berbagai ukuran, terbuat dari besi dan gelas, gunanyauntuk mengambil zat padat. Spatel, terbuat dari logam, gunanya untuk mengambil zat semipadat Batang pengaduk, terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk larutandalam labu.vii

LEMBAR HASIL PRAKTIKUM(JUDUL PRAKTIKUM)Nama / NIM:Kelas/ Kelompok :Asisten Praktikum :Tanggal Praktikum :1. Hasil pengamatan :2. Perhitungan :3. Interpretasi Data :4. Kesimpulan :Malang, tanggalDosen PembimbingPraktikanttdttdNamaNama / NIMviii

PERCOBAAN IPENIMBANGANTUJUAN Mahasiswa dapat memahami dan melakukan penimbangan dalam analisiskimia dengan benar.DASAR TEORIAnalisis kimia memerlukan sejumlah tertentu cuplikan sampel yamgdinyatakan dalam berat (massa) sampel. Untuk mengetahui berat sampel secaratepat dan teliti diperlukan neraca yang memenuhi persyaratan analisis.Syarat neraca yang baik yaitu akurat (memberikan pengukuran berat yangbenar dan tetap sama apabila diulang), stabil (dalam keadaan setimbang biladigoyang akan kembali ke kedudukan semula) dan peka (dengan sedikitpenambahan beban (0,1 mg untuk neraca analitik) akan menimbulkan simpanganyang besar).Beberapa neraca memiliki kepekaan yang berbeda. Misalnya untuk neracaanalitik memiliki kepekaan 0,1 mg 0,0001 g. Neraca analitik memiliki kesalahanpenimbangan, semakin besar yang ditimbang sesuai dengan kapasitas neracamaka semakin kecil kesalahannya. Misalnya untuk penimbangan 20 mg denganneraca analitik maka kesalahan penimbangan sebesar (0,1 mg/20 mg) x 100% 0,5%. Sedangkan untuk penimbangan 100 mg maka kesalahan penimbangansebesar 0,1%. Setiap neraca memiliki daya beban maksimum dan minimumpenimbangan. Hal ini harus diperhatikan untuk tidak digunakan menimbang di luarbatas neraca yang digunakan.ALAT DAN BAHANALAT :Neraca analitis, cawan porselen, kaca arloji, botol timbang, kertas perkamen,Pipet tetes, Spatula / sendok tanduk, Spatel / sudip, Sendok porselen.BAHAN :NaCl, vaselin album, dan gliserol, aquadest.PROSEDUR KERJA1. Periksa kondisi neraca yaitu kebersihan neraca, posisi neraca dalam keadaandatar dan posisi water pass harus sesuai.2. Hidupkan aliran listrik neraca dan tekan tombol ON pada neraca, kemudian taraneraca dengan menekan tombol tare sehingga menunjukan angka 0,000 gramuntuk neraca gram dan 0,0000 gram pada neraca mg. Penimbangan sampeldiletakan pada pan neraca posisi tengah.1

3. Hitung presisi dan akurasi neraca mg yang akan dipakai dengan menimbanganak timbangan standar 1 g dan 5 g masing-masing 5 kali penimbangan. Catatidentitas neraca ( nama, kapasitas penimbangan maksimal serta kepekaannya).Apakah neraca timbangan mg yang saudara gunakan memenuhi persyaratan?4. Latihan menimbang secara langsung sampel cairan (gliserol) denganmenggunakan cawan porselen atau beaker glass kecil.a. Masukkan cawan porselen atau beaker glass kecil dalam neraca, kemudianditara.b. Ukur 2 ml gliserol kemudian masukkan ke dalam cawan atau beaker glassyang telah diketahui beratnya, lalu ditimbang teliti kembali. Diperoleh beratwadah dan sampel. (W .g)c. Pindahkan secara kuantitatif dengan cara membilas bersih cawan ataubeaker glass kecil ke wadah lain dengan pelarut yang sesuai.5. Latihan menimbang secara tidak langsung sampel cairan dengan menggunakancairan atau beaker glass kecil.a. Timbang teliti cawan porselen atau beaker glass kecil yang telah berisisampel cair. (W1 . g)b. Pindahkan secara kuantitatif ke wadah lain.c. Timbang teliti cawan porselen atau beaker glass yang sampel cairnyasudah dipindahkan, (W2 . g)d. Hitung berat sampel yang telah ditimbang (Ws W1-W2)6. Latihan menimbang secara langsung untuk sampel padatan.a. Masukkan kaca arloji atau botol timbang dalam neraca, kemudian ditara.b. masukan sampel ke dalam botol timbang lalu timbang teliti beratnya padaneraca mg. (W1 .g)c. Pindahkan secara kuantitatif dengan cara membilas bersih kaca arloji ataubotol timbang dengan pelarut yang sesuai.7. Latihan menimbang secara tidak langsung untuk sampel padatan.a. Timbang teliti sampel dalam neraca gram (untuk orientasi berat)b. masukan sampel ke dalam botol timbang lalu timbang teliti beratnya padaneraca mg. (W1 .g)c. sampel dipindahkan/dituangkan dari botol timbang ke dalam wadah lain, lalubotol timbang dengan sisa sampel ditimbang teliti kembali.(W2 .g)d. Hitung berat sampel yang dianalisis (Ws W1-W2).8. Latihan menimbang secara tidak langsung sampel semipadat (vaselin) denganmenggunakan botol timbang atau beaker glass kecil.2

a. Timbang teliti cawan porselen atau beaker glass kecil yang telah berisisampel. (W1 . g)b. Pindahkan secara kuantitatif ke wadah lain.c. Timbang teliti cawan porselen atau beaker glass yang sampel cairnyasudah dipindahkan, (W2 . g)d. Hitung berat sampel yang telah ditimbang (Ws W1-W2)DATA PENGAMATAN1. Penimbangan anak timbangan.No. Anak timbangan (1 g)1.2.3.4.5.2. Penimbangan langsungNo. Jenis sampelAnak timbangan (5 g)Berat sampeldiinginkan (g)yang Berat sampel yangdidapat (g)1.2.3.3. Penimbangan tidak langsungNo. Jenis sampel / Berat wadah Berat wadah Ws W 1-W 2 targetberat sampel sisa sampel . gyang diinginkan (W 1) . g(W 2) . g1.2.3.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penimbangan langsung1. Memeriksa ulang bahan yang akan ditimbang (cek label).2. Memeriksa kedudukan timbangan (cek mata ikan/levelling bubble).3. Membersihkan timbangan (gunakan kuas berbulu halus).4. Tepat memilih wadah penimbanga

kimia dengan benar. DASAR TEORI Analisis kimia memerlukan sejumlah tertentu cuplikan sampel yamg dinyatakan dalam berat (massa) sampel. Untuk mengetahui berat sampel secara tepat dan teliti diperlukan neraca yang memenuhi persyaratan analisis. Syarat neraca yang baik yaitu akurat (memberikan pengukuran berat yang

Related Documents:

Buku Panduan Praktikum Kimia Farmasi Dasar Laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo . kami diberikan kemudahan dalam penyusunan buku Penuntun Praktikum Kimia Farmasi Dasar. Maksud penyusunan penuntun ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam . -Timbangan Analitik -Erlenmeyer 100 mL, 250 mL, -Buret -Cawan -Pipet ukur -Labu .

Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 3 of 28 PENDAHULUAN Selamat Anda telah menyelesaikan modul ketiga dengan baik, sekarang Anda akan mempelajari modul ke empat. Pada modul ini Anda akan mempelajari tentang “Hukum Dasar Kimia dan penerapannya dalam Perhitungan Kimia“.

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

teori Kimia Farmasi Dasar dan diharapkan dapat memberikan bekal untuk materi lanjutannya. Untuk itu dasar teori yang didapatkan saat kuliah juga akan sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Kimia Farmasi Dasar ini. Buku petunjuk ini masih dalam proses penyempurnaan. Insya Alloh perbaikan

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia sebagai dasar dalam mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kimia. 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dasar kimia. Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Kimia 2. Model dan Struktur Atom 3. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia 4. Wujud Zat dan Perubahan Fase 5.

Dasar-dasar Ilmu Kimia Dra. Hernani, M.Si. T idak kita ragukan lagi bahwa zat kimia ada di mana-mana, banyak zat kimia terjadi secara alamiah ataupun diproduksi dengan proses tertentu. Ilmu kimia adalah bagian dari sains yang secara khusus mempelajari sejumlah aspek pada zat kimia, misalnya menjawab pertanyaan ”apa bahan

Kimia Organik (II) 2/1 sks Prasyarat: Kimia farmasi dasar Deskripsi: Mata kuliah Kimia organik mempelajari tentang teori dasar struktur atom, ikatan kimia, pengenalan stereokimia, pengenalan strukt

tentang konsep dasar laju reaksi dan konsep dasar termodinamika kimia. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini diantara modul-modul yang lain.